Lagi nyari produk investasi yang ngasih untung gede? Saham jawabannya. Dengan rata-rata
imbal hasil (return) dua digit per tahun, masih ada kok saham-saham pilihan yang harganya
murah meriah. Cocok buat kamu, termasuk milenial yang ingin jadi investor pasar modal.
Investasi saham adalah kegiatan penanaman modal berupa pembelian saham (surat berharga)
perusahaan. Dengan membeli saham perusahaan, Anda menjadi pemilik perusahaan tersebut.
Nah perusahaan yang sahamnya dibeli melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah
perusahaan tercatat atau istilah kerennya emiten (perusahaan yang menjual sahamnya ke
publik). Setiap emiten punya kode saham masing-masing. Selalu terdiri dari empat huruf.
BEI fungsinya seperti mal yang menyediakan tempat bagi para pelaku saham untuk
bertransaksi, jual beli setiap saham atau efek yang mereka miliki. Saham merupakan salah
satu produk pasar modal dan instrumen investasi jangka panjang. Jumlah minimal pembelian
saham dari suatu emiten sebanyak 1 lot = 100 lembar.
Anda Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
Indeks LQ45
Pergerakan Indeks LQ45 via idx.co.id
Sebagai otoritas pasar modal, BEI merilis beberapa indeks daftar saham sesuai
karakteristiknya. Tujuannya agar investor lebih mudah memilih saham. Kalau enggak
diklasifikasikan, bisa bingung mengingat sebanyak 633 perusahaan sudah mencatatkan
sahamnya di BEI, berdasarkan data per 19 Juni 2019.
Salah satu indeks saham tersebut adalah Indeks LQ45. Berisi daftar 45 saham pilihan. Dipilih
setiap 6 bulan, saham-saham yang menghuni indeks LQ45 adalah saham yang mempunyai
likuiditas dan kapitalisasi pasar tinggi dari jumlah keseluruhan saham yang ada di BEI.
Meski diisi daftar saham unggulan, kamu masih bisa mengoleksinya. Harga saham di Indeks
LQ45 bervariasi mulai dari yang paling rendah seharga Rp338 per lembar sampai dengan
yang termahal Rp76.500 per lembarnya. Itu artinya masih ada saham yang dijual di bawah
Rp1.000 per lembar.
*Harga saham di atas merupakan harga pada penutupan perdagangan Selasa, 25 Juni 2019.
Sumber: idxdata.co.id.
Dikutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), biang kerok naik turunnya harga
saham suatu perusahaan ada 2, yakni faktor internal (dari dalam perusahaan) dan eksternal
(dari luar).
Faktor Internal:
1. Faktor fundamental perusahaan
2. Aksi korporasi, seperti ekspansi, merger, right issue, akuisisi, dan lainnya
Faktor Eksternal:
3. Kebijakan pemerintah
4. Faktor panik
Return investasi saham rata-rata per tahun mencapai 16,1%. Sedangkan return
investasi di obligasi negara sebesar 7,6%, deposito 6,4%, emas sebesar 4,2%, dan di
tabungan hanya mampu memberikan imbal hasil 2% per tahun.
Masih dari sumber yang sama, Tim Research Panin Sekuritas menyebut, peningkatan
investasi saham sejak tahun 2009 hingga Mei 2019 meningkat sampai 375,4%. Ini merupakan
peningkatan tertinggi dibandingkan investasi lain.
#InvestasiSaham
#Saham
#HargaSaham
#IndeksLQ45
#InvestasiMenguntungkan
Asuransi Kesehatan
Asuransi Mobil
Asuransi Perjalanan
Kartu Kredit
Kredit Motor
Kredit Multiguna
Simpanan
E-Money
Pertama di Dunia, Investasi Green Sukuk Ritel atau ST006 Mulai Dari Rp 1 Juta
Investasi Fintech P2P Lending Pas Banget Buat Bunda yang Mau Untung Gede
Artikel Terbaru
Bunga KUR Turun Jadi 6% di 2020, Begini Cara Mengajukannya di Bank BUMN
Tentang Cermati.com
Lainnya
Terdaftar di
Tercatat di OJK dengan
No. S-85/MS.72/2019
Didukung oleh
Disclaimer:
Kami akan menjaga informasi yang akurat dan terkini, namun Kami tidak dapat menjamin
keakuratan informasi. Silakan verifikasi informasi kartu kredit, dan tingkat suku bunga
selama proses aplikasi.