Anda di halaman 1dari 4

METODE PENGUJIAN GUMPALAN LEMPUNG

DAN BUTIR-BUTIR MUDAH PECAH DALAM AGREGAT


(SNI 03-4141-1996)

RUANG LINGKUP

Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga Udara dalam Agregat ini
Metode pengujian ini meliputi persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara
pengujian untuk
menentukan persen gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah
dalam agregat.

ACUAN

SNI 03-4141-1996
gumpalan ASTM C 142-90
lempung dan
butir-butir MAKSUD
mudah pecah
dalam agregat Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah Pecah
alam adalah Dalam Agregat dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
butir-butir pelaksanaan pengujian untuk menentukan gumpalan lempung dan
agregat yang butir-butir mudah pecah dalam agregat alam.
mudah pecah
dengan cara
ditekan di antara PERALATAN
Ibu jari dan jari
telunjuk, setelah Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
agregat tersebut 1) saringan terdiri dari
direndam dalam No. 20 (0,85 mm), No.16 (1,18 mm), No. 8 (2,36 mm),
air suling selama No. 4 (4,75 mm), 3/8" (9,50 mm), 3/4" (19,00 mm) dan
(24 ± 4) 11/ 2" (38,10 mm);
jam;
2) wadah tahan karat yang cukup untuk menebarkan benda uji,
sehingga dapat menyebar tipis pada dasar wadah;

3) timbangan untuk menentukan berat benda uji mempunyai


ketelitian ± 0,1% dari berat benda uji;

4) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi


sampai (110 ± 5)°C.
Benda uji
agregat halus
adalah agregat
yang butirannya
lolos saringan BENDA UJI
Nomor 4 (4,75
mm) dan Benda uji adalah agregat dalam kondisi kering oven dan harus sudah
tertahan Nomor
16 (1,18 mm)
terlebih dahulu melalui pengujian, sesuai dengan SNI 03 4142-1963,
dengan berat tentang pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan
mininium 100 No. 200 (0,075 mm)
gram:

Benda uji
agregat kasar
adalah agregat
yang dipisahkan
dalam beberapa
fraksi dengan
menggunakan
saringan Nomor
4 (4,75 mm), 3/8"
(9,50 mm), 3/4"
(19,00 mm) dan
11 /2" (38,10
mm) dengan
berat minimum
sesuai Tabel 1.

PROSEDUR

1) timbang wadah tanpa benda uji;


2) timbang benda uji dan masukkan ke dalam wadah, lalu diratakan
dalam bentuk tipis pada dasar wadah;

3) masukkan air suling ke dalam wadah, sehingga benda uji cukup


terendam danbiarkan selama (24 ± 4) jam;
penyaring
an basah adalah
penyaringan
yang dilakukan
dengan cara,
melewatkan
air di atas benda
uji dan
mengguncangka
n saringan
dengan tangan, 4) pecahkan butir-butir yang mudah dipecah dengan jari-jari, hingga
sehingga menjadi halus. Cara memecahnya adalah dengan cara menekan
semua benda uji butiran antara ibu jari dan jari telunjuk, kuku jari tidak digunakan
di bawah ukuran untuk memecah butiran;
saringan dengan
mudah dapat
terpisahkan.

5) pisahkan benda uji yang sudah pecah dari sisa benda uji yang
masih utuh dengan penyaringan basah di atas saringan dengan
ukuran sesuai Tabel 2;
6) keluarkan butir-butir yang tertahan pada saringan dengan hati-hati
dan keringkan dalam oven pada suhu (110±5)°C sampai mencapai
berat tetap dan timbang sampai ketelitian ± 0,1 %;

PERHITUNGAN

Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut :


1) Persen gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam
agregat

…………………………………. (1)

Keterangan :
P = gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam
agregat
W = berat benda uji (gram);
R = berat benda uji kering oven yang tertahan pada masing-
masing ukuran saringan setelah dilakukan penyaringan basah
(gram).

2) Untuk benda uji agregat kasar persen gumpalan lempung dan


butir-butir mudah pecah dihitung sebagai harga rata-rata dari
persen gumpalan lempung dan butirbutir mudah pecah untuk
masing-masing fraksi yang dikoreksi dengan berat benda uji
sesuai gradasi sebelum pemisahan;

3) Untuk agregat kasar yang bergradasi kurang dari 5%, nilai


persen gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah
disamakan dengan nilai persen fraksi di atas atau di bawahnya
yang mempunyai nilai terbesar.

Anda mungkin juga menyukai