RSNI
Standar Nasional Indonesia
~i
,I
Daftar isi
Daftar lsi .
Prakata .. ii
Pendahuluan . iii :
1 Ruang lingkup . 1
2 Acuan normatif . 1
4 Ketentuan . 3
4.1 Peralatan .. 3
4.2 Bahan . 4
5 Pelaksanaan . 4
6 Perhitungan . 7
7 Laporan .. 10
Lampiran A . 11
Lampiran B .. 15
RSNI M-01-2003
Prakata
Standar in; dipersiapkan oleh Sub Panitia Teknik Standardisasi Bidang Prasarana
Transportasi, melalui Gugus Kerja Bidang Perkerasan Jalan di Pusat Litbang Prasarana
Transportasi dengan konseptor Ir. Kurniadjie, MT.
Tata cara penulisan standar ini mengacu kepada Pedoman BSN No. 8-2000 yang
dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional.
Standar ini merupakan revisi dari standar yang berjudul Metode Pengujian Campuran Aspal
dengan Alat Marshall dengan SK SNI M-58-1990-03 yang sudah ada, sehingga dengan
diterbitkannya standar ini, standar dengan nomor tersebut diatas, dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Oi dalam standar Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan A/at Marshall ini,
r>; mencakup ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi serta persiapan pengujian dan cara
pelaksanaan pengujian.
ii
RSNJ M-01-2003
Pendahuluan
yang berlaku saat ini terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga
mengikuti perkembangan spesifikasi yang ada, antara lain perlu dipisahkannya pengujian
campuran beraspal panas dan dingin, tidak terdapatnya prosedur perhitungan volumetrik,
penentuan berat jenis maksimum campuran serta beberapa kekurangan lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut disusun prosedur pengujian campuran beraspal panas
dengan alat Marshall yang merupakan perbaikan dari prosedur yang lama.
Diharapkan prosedur pengujian ini dapat bermanfaat bagi teknisi laboratorium sehingga
dapat menunjang pekerjaan pengendalian mutu yang dilaksanakan.
(~
iii
RSNJ M-01-2003
1 Ruang Iingkup
Pengujian ini meliputi pengukuran stabilitas dan pelelehan (flow) suatu eampuran beraspal .
dengan butir agregat berukuran maksimum 25,4 mm (1 in).
2 Acuan normatif
3.1
perbandingan berat isi benda uji eampuran beraspal dalam keadaan rongga udara sama
dengan nol pada temperatur 25C terhadap berat isi air pada volume dan temperatur yang
sama
3.2
kadar aspal yang diperoleh dari hasil bagi berat aspal dengan berat aspal total eampuran
beraspal.
3.3
kadar aspal total dikurangi jumlah aspal yang diserap dalam partikel agregat.
3.4
kepadatan maksimum dari suatu eampuran beraspal yang telah dipadatkan, yang diperoleh
3.5
lalu-Iintas berat
jumlah lalu lintas reneana lebih besar dari 1.000.000 satuan sumbu tunggal (SST) selama
umur reneana.
3.6
lalu-lintas sedang
jurnlah lalu Iintas reneana lebih besar dari 500.000 SST dan lebih keeil dari 1.000.000
1 dari 18
RSNJ M-01-2003
3.7
JaJu-lintas ringan
jumlah lalu lintas rencana lebih kedl dari 500.000 SST selama umur rencana.
3.8
pelelehan
keadaan perubahan bentuk suatu campuran beraspal pada saat runtuh yang dinyatakan
dalam mm.
3.9
penyerapan air
air yang diserap agregat dinyatakan dalam persen terhadap berat agregat.
3.10
penyerapan aspal
aspal yang diserap agregat dinyatakan dalam persen terhadap berat agregat.
3.11
ruang di antara partikel agregat pada suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan,
3.12
ruang udara di antara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatu campuran yang
3.13
persen ruang diantara partikel agregat (VMA) yang terisi aspal, tidak termasuk aspal yang
3.14
stabilitas
beban maksimum yang dapat diterima suatu campuran beraspal sampai saat terjadi .
3.15
stabilitas sisa
nilai stabilitas dari benda uji yang direndam di dalam panangas selama 1 x 24 jam pada
temperatur 60C.
3.16
aspal keras
suatu jenis aspal yang diperoleh dari hasil proses penyulingan minyak bumi.
3.17
viscometer kinematik
alat untuk pengujian kekentalan aspal yang mempunyai satuan Centi Stockes.
3.18
saybolt furol
2 dari 18
RSNI M-01-2003
3.19
extruder
alat yang digunakan untuk mengeluarkan benda uji dari dalam tabung pencetak (mold).
3.20
kering permukaan jenuh
suatu kondisi dari suatu bahan, dalam hal ini agregat dimana air mengisi semua ronqqa yang
ada di dalamnya.
4 Ketentuan
4.1 Peralatan
Terdiri atas :
( " '.. 1) tiga buah cetakan benda uji diameter 101,6 mm (4 in), tinggi 76,2 mm (3 in) lengkap
dengan pelat atas dan leher sam bung, seperti diperlihatkan pada Gambar A 1;
6) penangas air (water bath) dengan kedalaman 152,4 mm (6 in) yang dilengkapi dengan
pengatur temperatur yang dapat memelihara temperatur penanqas air pada 60 0 e .
1C;
3 dari 18
RSNI M012003
9) termometer gelas untuk pengukur temperatur air dalam penangas dengan sensitivitas
sampai 0,2 DC;
4.2 Bahan
1) aspal;
2) agregat dan
5 Pelaksanaan
(\ 1) keringkan agregat pada temperatur 105 DC - 11 oDe sekurang kurangnya selama 4 jam
di dalam oven;
4 dari 18
RSNI M-01-2003
10) pelat alas berikut leher sambung dilepas dari cetakan benda uji, kemudian cetakan
yang berisi benda uji dibalikkan dan pasang kembali pelat alas berikut leher sam bung
pada cetakan yang dibalikkan tadi;
11) permukaan benda uji yang sudah dibalikkan tadi ditumbuk kembali dengan jumlah
tumbukan yang sama sesuai dengan 6) (6) dan 7);
12) sesudah dilakukan pemadatan campuran, lepaskan pelat alas dan pasang alat
pengeluar pada permukaan ujung benda uji tersebut;
13) keluarkan dan letakkan benda uji di atas permukaan yang rata dan diberi tanda
pengenal serta biarkan selama kira-kira 24 jam pada temperatur ruang;
14) bila diperlukan untuk mendinginkan benda uji, dapat digunakan kipas angin.
5 dari 18
RSNI M012003
4) rendam benda uji dalam air selama kira-kira 24 jam pada temperatur ruang;
5) timbang benda uji di dalam air untuk mendapatkan isi dar; benda uji;
Lamanya waktu yang diperlukan dari diangkatnya benda uji dari penangas air sampai
tercapainya beban maksimum saat pengujian tidak boleh melebihi 30 detik.
1) rendamlah benda uji dalam penangas air selama 30 - 40 menit dengan temperatur
tetap 60 DC 1DC untuk benda uji;
2) untuk mengetahui indeks perendaman, benda uji direndam dalam penangas air selama
24 jam dengan temperatur tetap 60DC 1DC;
3) keluarkan benda uji dari penangas air dan letakkan dalam bagian bawah alat penekan
uji Marshall;
4) pasang bagian atas alat penekan uji Marshall di atas benda uji dan letakkan :
seluruhnya dalam mesin uji Marshall
5) pasang arloji pengukur pelelehan pada kedudukannya di atas salah satu batang
penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol, sementara selubung
tangkai arloji (sleeve) dipegang teguhpada bagian atas kepala penekan;
,r>.\
6) sebelum pembebanan diberikan, kepala penekan beserta benda uji dinaikkan hingga .
menyentuh alas cincin penguji;
8) berikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sekitar 50,8 mm (2 in)
per menit sampai pembebanan maksimum tercapai, untuk pembebanan menurun
seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan dan catat pembebanan maksimum
(stabilitas) yang dicapai. Untuk benda uji dengan tebal tidak sama dengan 63,5 mm,
beban harus dikoreksi dengan faktor pengali seperti diperlihatkan pada Tabel 2;
9) catat nilai pelelehan yang ditunjukkan oleh jarum arloji pengukur pelelehan pada saat
pembebanan maksimum tercapai.
6 dari 18
RSNI M-01-2003
6 Perhitungan
Berat aspal
------------------------------ x 100 %
2) kepadatan (ton/rrr');
-----------------------
Volume benda uji
Gse= Pmm-Pb
Pmm Pb
----
Gmm Gb
dengan:
Gse =
berat jenis efektif agregat
6) berat jenis maksimum campuran dengan kadar aspal campuran yang berbeda;
Pmm
Gmm=--
Ps Pb
-+
Gse Gb
dengan:
Gmm = berat jenis maksimum
Pmm = persen berat terhadap total campuran (=100)
Ps = persen agregat terhadap total campuran
Gse = berat jenis efektif agregat
Gb = berat jenis aspal
Pb = kadar aspal total, persen terhadap berat total campuran
7 dari 18
RSNI M01"2003
8) penyerapan aspal;
Pb =: 100
G.Ie -G Jb G b
a G.\.bGJe
dengan:
Pba = penyerapan aspal
Gse = berat jenis efektif agregat
Gsb = berat jenis curah agregat
Gb = berat jenis aspal
9) kadar aspal efektif;
~e r, - ~~ P
=: J
dengan:
Pbe = kadar aspal efektif, persen terhadap berat total campuran
Pb = kadar aspal total, persen terhadap berat total campuran
Ps = persen agregat terhadap total campuran
Pba = penyerapan aspal, persen terhadap berat agregat
VMA =
rongga diantara mineral agregat, persen terhadap volume total
~,
, \
campuran
Gsb = berat jenis curah agregat
Gmb =
beratjenis curah campuran padat (AASHTO T-166)
Ps =
persen agregat terhadap berat total campuran
Pb =
kadar aspal total, persen terhadap berat total carnpuran
Gmm
dengan:
Gmb =
beratjenis curah campuran padat (AASHTO T-166)
8 dari 18
RSNI M-01-2003
VMA
dengan :
VFB = rongga terisi aspal, persen terhadap VMA
VMA = rongga diantara mineral agregat, persen terhadap volume total campuran
VIM = rongga di dalam campuran,persen terhadap volume total campuran
9 dari 18
RSNI. M-01-2003
7 Laporan
4) kadar aspal dalam campuran, dilaparkan dalam bilangan desimal, satu angka di
belakang kama;
10 dari 18
RSNI M-01-2003
Lampiran A
Gambar
1
I
...
'j
I
I I (1)
I
I
I
4'loiGl
!
I -""10
II -
...,. -06
..
f
t,
II
.~-------
..., ")/'
I' , .~
I v( 2)
,
~-,,~oo
",,
.~ ,.,
,
f--+---_. ~
~ ~
I
'1~-'--'
r
I J ... (3)
. ~. ",.
:::::--::~ ,
r
l ... .
'" "'II.
:Jt(. . ,..-..--
4(b
Keterangan gambar :
1. Leher sambungan.
2. Cetakan benda uji
I 3. Alas
11 dari 18
RSNI M-01-2003
~
.....~..
.r>,
.... ~ j
/:;::;;i<.~.\
-,' --_.,.'"
\ .. 0'
f
--.A
\ii$o/ .~ ~"\....j H
J)
rn
\ //
(00 411\.n)
.rtl! \, ,,~'j
T"
!
(3)
~~~ i
(2)
(1 )
(4)
: i '' .-'15
(5)
, (7)
2, Klep
3. Per pengarah
4. Pengaman jari
5. Satang penarik
6. Penumbuk dengan tinggi jatuh 18 inc (454,2 mm)
7. Pemegang penurnbuk
12 dari 18
RSNI M-01-2003
(1)
J.:.J
f
'"
L
Ketorangan garnbar
1 Segrnen atas
2 Segrnon bawah
J Dasar
\.
4 PengalUf
5, Balang pengarah T<unpak depot)
(1)
(2)
(3)
----
(4)
(5)
(11 )
,- (12)
(6)
(7) (13)'
(8) "
(9)
(10)
Potongan A .. A
Tampak depan
Keterangan Gambar:
1, Satang pembebanan
14 dari 18
) )
RSNI M-01-2003
LAMPIRAN B
No a b c d e f 9 h i j K I m n 0 p
1 5,00 1138,0 1141,1 638,4 502,7 2,264 2,466 18,17 8,19 54,93 83 1089,0 1132,5 2,50
2 5,00 1135,0 1137,4 640,7 496,7 2,285 2,466 17,40 7,32 57,90 65 852,8 886,9 2,45
3 5,00 1136,2 1137,6 638,7 498,9 2,277 2,466 17,67 7,63 56,80 78 1023,4 1064,3 2,60
5,00 2,275 2,466 _ 17,75 7,72 56,54 1027,9 2,52 408,4 4,54
1 5,50 1142,7 1144,6 653,8 490,8 2,328 2,448 16,28 4,88__ 70,02 83 1089,0 1187,0 2,90 - _ . __ ._._--- - - - - - -
-
2 5,50 1149,0 1152,7 652,4 500,3 2,297 2,448 17,42 6,17 64,56 85 1115,2 1159,8 3,10
3 5,50 1146,0 1146,0 648,2 497,8 2,302 2,448 17,22 5,95 65,46 86 1128,3 1173,5 2,20
5,50 2,309 2,448 _~2 __ 1-_ 5,67 _. _._ 66,68 .. - 1173,4 ...?2L. _i?.l!~_. ~L
T1150,4T1151,1'- --'663,0
_._--~-
1 6,00 488,1 2,357 --2,430- 15,70 3,01 80,83 83 1089,0 1187,0 2,60
2 6,00 1145,1 1146,5 656,0 490,5 2,335 2,430 16,50 3,93 76,19 71 931,5 1015,4 3,00
3 6,00 1151,8 1152,4 658,8 493,6 2,333 2,430 16,53 3,97 75,98 88 1154,6 1258,5 2,95
6,00 2,342 2,430 16,24 3,64 77,67 1153,6 2,85 404,8 2,85
1 6,50 1153,6 1153,8 666,3 487,5 2,366 2,413 15,81 1,91 87,89 80 1049,6 1144,1 3,00
2 6,50 1154,1 1154,4 665,2 489,2 2,359 2,413 16,06 2,21 86,22 80 1049,6 1144,1 2,85 --. f------.-- - -
3 6,50 1152,6 1153,8 661,9 491,9 2,343 2,413 16,63 2,88 82,71 74 970,9 1058,3 3,00
6,50 2,356 2,413 16,17 2,33 85,61 1115,5 2,95 378,1 2,80
1 7,00 1152,2 1153,3 662,4 490,9 2,347 2,395 16,94 __ 2,01
1-----
88,11 65
- 852,8 929,6 .~~- ._--- .. 1--.-- - -
_
2 7,00 1156,4 1156,7 661,0 495,7 2,333 2,395 17,44 2,61 85,04 74 970,9 1058,3 2,80
3 7,00 1159,6 1159,7 666,3 493,4 2,350 2,395 _16,83._ 1,88 88,80 64__ ~
839,7
.. - _ .
915,3 _],60 .... .__.-=-=-=-
7,00 2,343 2,395 17,07 '-2,17 --. 87,32 r--g67,69 3,32 -291;8' 6,55
1QQc:lriJ8
) j
~G 2,628\W:~S~r,: '1;03I Griijjj ; .2;~III3J;*;';Ig( <~;430Ip\b$;~p,' .3, 19 1 I ;:"Pem bacaan anoji stabilitas
m :::Stabilitas (I x kalibrasi proving ring ).( kg )
Keterangan : i :: % Rongga cientara agregat n = Stabilitas ( m x kcreksi benda uji ), ( kg )
a ::: % aspal terhadap batuan. BJ Elf. Agr o ;:: kelelehan ( mm )
b ;;: % aspal terhadap campuran. VMA= 100 Gmb.%agr. p = Hasil bagi marshall (kg/mm)
Gse:: 100- %aspal
c e Berat contoh kenng (gr). Gsb
~_,!olJs,,-al ... Absorpsi aspal terhadap total agregat
d := Berat contoh dalam ksadaan jenuh (gr). Gsb =beral [enis bulk agregat
Gmm Gb
e :: Berat contoh dalam air (gr).
T ::: 151comon l a ~ e ). (Jo=tserat jerns aspai J = --ersen rongga rernanap campuranr uu - l "I uug/ n J
g::: t:seratlSI l C IT r:::l:jmOVV~~HIU 1"100'
Pba = 100 Gse - Gsb Gb
I.jMM cuenruxen aengan eara fV.I.~t11 u I -. n =:' t'J. MaKSlmum campuran GsbGse
paaa xacar aspal optimum perxuaan VIM = 100 _ 100 Gmb q :::Kacar asapr errecnr
I"'O;:;;U.U;j:Jl'1oL.A}"'V.U4:ll "10t-A)+U. 1 t:S{"'/orr J.... '" 100 Cmm
Gmm K ::: --ersen ron99a tensi aspai "IUU ll-J J II
%agregat %aspal Pba
---_._+--- Pbe = %aspol - - %agr
Gse BJ .aspaJ VFB= IO(XVMA- VIM) 100
f/Mj
oo16dari18
RSNI M-01-2003
8.3 Grafik Hasil Pengujian Marshall dan Penentuan Kadar Aspal Optimum
~i -~~-~-i:~=-~~--::~:r '---j----.-:\
:: 16,0
i 2,300
..,.A
,--- - - - - - - . f--. -e 15,0 .
II
I
2,280
2,260
.._-----
-----i-- 0_-..._\
V+-- .. ... _..
._- 1-----.. ---"'-
I
__ ,..0 _-1------ - _.,
~ 14,0
13,0' .- -=::~:-, :l--~j:-::-=J=- . ~l '
2,240 i ' -Ji, 12,0 -f-,--+---1--+---+---+--'-1 I
4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00
.__ ..,J
7,501 4,50 5,00 5,50
6,00 6,50 7,00 '_5~01
7._..
._,. __._--------_ .. _- ...
Kadar aspal (%)
~.--
1-
i!F;t~*-=t~-:~~~~ :
9 00 ~:,:~------
I 8:00
7,00 ,
iI
! 6,00 .,. ---I!
-,-----1----
'_75 .---.--1--- --- --I I , 5,00
:: 70 ---- - -- -j--.------j---- --I I ~ 4,00
--r---! I
:: 65 - ----- I
II> 60 - =1=---1---- . -
--;----..
I i I
:< 3,00
> 2,00 - - --- ----+-~- - --_. !
::~ -7"~~51
l 55 - ,---"" - - -I I
150 ~ I 45 - 50 ;; ,CO - - : -
: 1500,0
r
-" _,~ '~ ~,,~,
'h'''''''.".~,,'. "
'"~"'-" ~.' ~
"""""""""'j"""" ) i
i 1400,0 f-- ..
I
r-....- .. II 4,00
Ti
- I i
i I
1300,0 I I I ,
3,50 ----I
1200,0
!t 1100,0 ./
..............
E 3,00 ._
--' ~-i
..
- -----,
E
1000,0
<'"
<, = 2,50
~ 2,00 +----L--+--1
[
~ 900,0
-
800,0
700,0
~ 1,50
1,00
+--+--1
! I I
550,0
r-'AW"",.-..UAO ,w,.w"",-=,," "'wm",..,.",, ,=~,~""",
~'~~~~~--1
rr I I -f-v-t- TfTn--1
I
500,0
VIM
I I I i I I
450,0
V I M-prd
..-
-
E
~ 350,0
400,0
~ I VFB
VMA
<,
I I
--+
;: 300,0 ---j-'
:< 250,0 r - - I Stab
Flow
i
200,0
4,5
MQ
5,0 5,5 6,0 6,5 7,0
Kadar aspar ( aID)
K.<Go, .spal ( % )
17 dari 18
) )
RSNI M-01-2003
Gs. = _IO_O_-_%_oa~spa_/
T ;;: lSI conron ( a . e }. (;;o=tlerat jerus aspar J = i-ersen rongga ternacap campuran 1 uu l "IUugm )
9 = tlerallS' (C I , )=l,;mO(AA:SH I U 1100) Pba = 100 Gse - Gsb Gb
\,jMM OlJemUKan cara J.V.\\:iH I U I4!U~ n:: tjJ; MaKSlmum campuran GsbGse