Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ni Kadek Indah Raissa Dewi

Npm : 202232121180
Kelas : C3 Manajemen
Matkul: Pengantar Manajemen
Pertemuan Ke-3
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-
pilihantindakan yang akan dilakukan dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan yang
telahditetapkan sebelumnya. Proses-proses tersebut didefinisikan seperti tujuan organisasi,
membuatstrategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Padadasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan
bagaimana (how). Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencanatertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalahmerupakan bersama anggota
korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankanrencana itu. Rencana formal
dibuat untuk mengurangi kesalahpahaman dan menciptakankesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat
berjalan.
Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli
1. Erly Suandy
Erly Suandy berpendapat bahwa pengertian perencanaan adalah sebuah proses dalam
menentukan tujuan organisasi dan juga menyajikannya secara lebih jelas dengan berbagai
strategi, taktik, dan operasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan utama organisasi secara
keseluruhan.
2. Barbara Becker
Becker Menjelaskan bahwa pengertian perencanaan merupakan sebuah cara rasional dalam
menyiapkan masa depan yang lebih baik.
3. Jacqueline Alder
Alder menerangkan bahwa pengertian perencanaan merupakan suatu proses dalam menentukan
apa yang sebenarnya sangat ingin dicapai di masa depan dan juga menetapkan berbagai langkah
yang diperlukan guna mencapai tujuan tujuan tersebut.
Unsur Unsur Perencanaan
1. What : tindakan apa yang harus dikerjakan? Dalam hal ini haruslah dijelaskan dan
diperinci aktivitas yang diperlukan, faktor-faktor yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut agar tujuan yang dimaksud dapat tercapai.
2. Why : apa sebabnya tindakan itu dikerjakan? Di sini perlu diperlukan penjelasan dan
ketegasan mengapa kegiatan itu harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
3. Where : di mana tindakan itu harus dilaksanakan? Dalam planning harus memuat di
mana lokasi kegiatan tersebut akan diselesaikan. Hal ini diperlukan untuk menyediakan
sarana dan fasilitas untuk mengerjakan kegiatan tersebut.
4. When : kapan tindakan itu harus dilaksanakan? Hal ini diperlukan adanya jadwal waktu
dan kapan dimulainya kegiatan hingga berakhirnya kegiatan tersebut.
5. Who : siapa yang harus melakukan tindakan itu? Dalam planning harus memuat tentang
para pekerja yang mengerjakan kegiatan tersebut. Di samping itu juga diperlukan
kejelasan wewenang dan tanggung jawab para pekerja.
6. How : bagaimana cara melaksanakan tindakan itu? Dalam planning harus dijelaskan
teknik, metode, dan sistem mengerjakan pekerjaan yang dimaksud (Sadikin dkk, 2020,
hlm. 26).
Tujuan Perencanaan
Tujuan (sasaran) adalah hasil yang diingiknkan atau target. Hal itu memandu keputusan
manajemen dan membentuk kriteria terhadap hasil kerja yang diukur. Karena itulah tujuan sering
disebut dasar perencanaan.
Berikut ini beberapa jenis tujuan dari perencanaan, yaitu :
1. Standar Pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaanya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitas nya.
4. Mendapat kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang akan ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Jenis jenis Perencanaan
1. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
a) Rencana strategis (strategic planning), yakni perencanaan yang mana di dalamnya
terdapat berbagai penjelasan terkait kebijakan jangka panjang dan dalam waktu
pelaksanaan yang lama. Biasanya, jenis perencanaan ini akan sangat sulit sekali untuk
diubah.
b) Rencana taktis (tactical planning), adalah perencanaan yang didalamnya dilengkapi
dengan berbagai penjelasan terkait kebijakan jangka pendek dan mudah disesuaikan
kegiatannya selama tujuannya masih sesuai.
c) Rencana terintegrasi (integrated planning), yakni suatu perencanaan yang terdapat
berbagai penjelasan secara menyeluruh dan juga terpadu.
2. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
a) Rencana induk (master plan), adalah suatu perencanaan yang didalamnya terdapat tujuan
jangka panjang dan ruang lingkupnya sangat luas.
b) Rencana operasional (operational planning), yakni perencanaan yang lebih fokus pada
pedoman ataupun petunjuk pelaksanaan program organisasi.
c) Rencana harian (day to day planning), adalah perencanaan yang didalamnya terdapat
kegiatan harian dan rutin
3. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu
a) Rencana jangka panjang (long term planning), adalah suatu perencanaan yang diciptakan
dan dibuat untuk masa waktu 10 hingga 25 tahun.
b) Rencana jangka menengah (medium range planning), perencanaan jangka menengah
dibuat dan berlaku selama 5 hingga 7 tahun.
c) Rencana jangka pendek (short range planning), perencanaan yang terakhir ini disusun dan
akan berlaku selama kurang lebih satu tahun saja.
Manfaat Perencanaan
Manfaat Perencanaan Kegunaan atau manfaat dibuatnya perencanaan, antara lain dapat
disebutkan sebagai berikut.
1. Menciptakan arah (fokus) dan tujuan perusahaan.
2. Menjadi pedoman ataupun standar bagi upaya pengurangan ketidakpastian.
3. Perencanaan menimbulkan aktivitas-aktivitas yang teratur.
4. Menjadi alat pengawasan
5. Merangsang prestasi.
Keuntungan Perencanaan
Berikut ini berapa keuntungan dalam perencanaan, yaitu :
1. Tujuan jelas, objektif dan rasional.
2. Semua aktivitas terarah, teratur dan ekonomis.
3. Meningkatkan pendayagunaan semua fasilitas yang dimiliki.
4. Semua aktivitas teratur dan bermanfaat.
5. Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.
6. Dapat memperkecil risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
7. Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.
8. Merangsang prestasi kerja.
9. Memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap.
Kerugian Perencanaan
Berikut ini beberapa kerugian dalam perencanaan, yaitu :
1. Membatasi tindakan, inisiatif para karyawan, karena harus bekerja sesuai pola yang telah
ditetapkan.
2. Menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat, padahal
keadaandarurat memerlukan keputusan yang cepat.
3. Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang belum tentu
tepat,sehingga manajer tidak secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada masa
yang akan datang.
4. Biaya yang diperlukan untuk perencanaan cukup besar bahkan dapat melampaui hasil
yang akan dicapai.
5. Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena orang lebih
memperhatikan masa sekarang dari pada masa yang akan datang
Pendekatan Perencanaan
Pendekatan Perencanaan adalah sudut pandang yang kita gunakan dalam proses penetapan tujuan
dan unsur perencanaan lainnya agar perencanaan tersebut dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Adapun beberapa macam pendekatan perencanaan adalah sebagai berikut.
Bottom up approach.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyerap data dan informasi dari struktur paling bawah
organisasi kemudian dirumuskan oleh pimpinan menjadi sebuah rencana utuh. Pendekatan ini
menaruh perhatian khusus kepada para anggota organisasi yang lebih banyak mengetahui kondisi
kerja di lapangan.
Top down approach.
Pada perencanaan top-down, top manager akan menentukan tujuan secara luas dan
mendelegasikan manajer tingkat bawah untuk menyusun rencana dengan batasan tersebut.
Pendekatan Ini adalah kebalikan dari Bottom up approach, yaitu pimpinan organisasi yang
terlebih dulu merumuskan rencana kemudian dipaparkan kepada anggota di bawah
kepemimpinannya.
Interactive approach.
Kondisi interactive approach ini adalah penyusunan rencana yang dilakukan secara bersamaan
oleh pimpinan dan anggota organisasi. Mereka duduk bersama dalam satu forum untuk
membahas secara rinci rumusan rencana yang akan ditetapkan. Namun pada organisasi besar,
pendekatan ini dilakukan dengan cara menetapkan perwakilan dari anggota yang representatif
untuk merumuskan rencana bersama pimpinan.
Dual–level approach.
Maksud dari pendekatan ini adalah pimpinan dan anggota menyusun rumusan rencana mereka
masing-masing kemudian disatukan menjadi rencana utuh. Pimpinan akan menyusun rencananya
sendiri, begitu juga dengan anggota. Mereka akan bertemu pada satu forum untuk menyatukan
rumusan perencanaan. Pendekatan ini cenderung berisiko benturan pemikiran antara pimpinan
dan anggota.
Perencanaan inside–out dan perencanaan outside–in.
Perencanaan inside-out ialah perencanaan yang berfokus ke hal yang sudah dilakukan, tetapi
dengan terus berupaya untuk melakukan hal terbaik. Tujuannya ialah meningkatkan efektivitas
organisasi dan mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya. Di lain sisi, perencanaan outside-
in berupaya menganalisis lingkungan eksternal dan menyusun rencana pengeksplorasian peluang
dan minimalisasi masalah.
Perencanaan Situasional/Contingency.
Perencanaan contingency mencakup perencanaan alternatif yang menimbulkan
pengimplementasian yang pada saat perencanaan awal menjadi tidak sesuai karena adanya
perubahan kondisi. Fokus utamanya ialah menentukan sedini mungkin berbagai perubahan yang
mungkin terjadi di peristiwa mendatang yang bisa berdampak bagi pelaksanaan perencanaan.
Pendekatan ini berupaya untuk senantiasa melakukan penyesuaian terhadap perubahan
lingkungan internal dan eksternal. Dalam hal ini, perencanaan yang efektif ialah perencanaan
yang sesuai dengan situasi yang dihadapi organisasi (Krisnandi dkk, 2019, hlm. 103; Sadikin
dkk, 2020, hlm. 103).
Perencanaan Dalam Manajemen
Ada beberapa alasan mengapa perencanaan begitu penting terhadap manajemen organisasi,
yaitusebagai berikut
1. Tujuan menjadi jelas dan terarah
Perencanaan sebagai langkah awal dari pencapaian tujuan akan memberikan arah
dankejelasan tujuan tersebut, sehingga semua komponen ataupun elemen-elemen dalam
organisasimengetahui dengan baik tujuan yang hendak dicapai. Ketika karyawan
mengetahui apa yang berusaha dicapai oleh organisasi atau unit kerja mereka dan apa
yang harus kontribusikan untuk mencapai tujuan itu, mereka dapat mengkoordinasikan
kegiatannya, saling bekerja sama, danmelakukan apa yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
2. Semua bagian yang ada dalam organisasi akan bekerja ke arah satu tujuan yang
sama
ketika semua elemen atau bagian dalam organisasi mengetahui tujuan organisasinya
dengan jelas dan benar, maka mereka akan bekerja ke satu arah yang sama. Artinya
mereka memahami prosedur apa saja yang akan dilakukan sebagaimana yang telah
mereka sepakati dalam perencanaan. Tanpa perencanaan, departemen dan perorangan
harus bekerja lintas tujuan serta mencegah organisasi mencapai tujuannya secara efisien.
3. Menolong mengidentifikasikan berbagai hambatan dan peluang
Dengan adanya perencanaan maka organisasi mampu mengidentifikasi berbagai
hambatan dan peluang yang ada di lingkungan luar organisasi. Adanya hambatan dan
peluang yang datang akan menuntut organisasi mempersiapkan tindakan-tindakan
antisipasi ke depan sehingga merekat etap berada di lajur menuju tujuan awal.
4. Membantu pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif
Perencanaan memberikan pandangan bagi organisasi mengenai tindakan apa saja yang
harus mereka lakukan demi tercapainya tujuan, termasuk di dalamnya biaya dan lamanya
waktu yang dibutuhkan sehingga tujuan terealisasi. Hal ini akan membantu organisasi
menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
5. Perencanaan sendiri dapat diartikan aktivitas pengawasan
Ketika prosedur kerja sudah ada dan jelas, tentu hal ini menjadi sebuah control terhadap
pelaksanaan di lapangan. Artinya mereka akan bekerja sesuai prosedur sebab
perencanaan sebagai pengawasan.
6. Perencanaan juga membantu untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian
Dalam mencapai sebuah tujuan, terdapat berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang
akanmenghadang dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, adanya
perencanaan akan memperjelas tindakan-tindakan dan prosedur kerja sehingga
ketidakpastian tersebut dapat diminimalisir.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat
pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan
dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada
umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada
strategi-strategi dariseluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan
terutama untuk sub unit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada ukuran
dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan
berskala internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada
perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan
keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena
itu penting bagi para manajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.
Karakteristik Perencanaan
1. Fungsi Manajerial
Perencanaan adalah suatu fungsi manajerial yang paling pertama dan juga paling penting dalam
menyediakan dasar untuk fungsi lain dari manajemen, yakni kepegawaian, pengarahan,
pengorganisasian, dan juga pengendalian, karena didalamnya dilakukan ruang lingkup rencana
yang dibuat.
2. Berorientasi Pada Tujuan
Perencanaan akan lebih fokus dalam hal menjelaskan tujuan perusahaan, mengidentifikasi
tindakan alternatif, serta memutuskan berbagai rencana tindakan secara tepat, untuk mencapai
tujuan utama perusahaan.

3. Pervasif
Dalam hal ini, pengertian pervasif adalah perencanaan yang harus bisa turut hadir pada seluruh
segmen dan dibutuhkan pada semua level dalam organisasi. Walaupun ruang lingkup di
dalamnya sangat beragam dalam tingkatan dan departemen.
4. Proses Berkelanjutan
Rencana dibuat dalam kurun waktu tertentu, seperti satu bulan, satu kuartal, satu tahun, dll.
Setelah kurun waktu tersebut sudah selesai, maka diperlukan rencana baru dengan berbagai
pertimbangan dan juga persyaratan serta kondisi saat ini dan di masa depan nantinya. Untuk itu,
perencanaan menjadi proses yang dilakukan secara berkelanjutan karena dibuat, dijalankan serta
dilakukan oleh rencana orang lain juga.
5. Proses Intelektual
Perencanaan adalah suatu proses dari latihan mental yang di dalamnya melibatkan penerapan
logika, cara berpikir, memperkirakan, serta membayangkan hal lain secara lebih cerdas dan
berinovasi.
6. Futuristik
Dalam suatu proses perencanaan, kita bisa mengintip masa depan. Hal ini mencakup
memproyeksikan masa depan, melakukan analisa dan juga memprediksinya, sehingga pihak
perusahaan akan siap menghadapi masa depan secara lebih efektif.
7. Pengambilan Keputusan
Keputusan bisa dibuat terkait pilihan tindakan alternatif yang bisa dilakukan guna mencapai
tujuan. Pilihan yang bisa dipilih harus yang terbaik diantara semua pilihan yang ada, yang
didalamnya mempunyai banyak kelebihan dan juga sedikit keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai