1. Fungsi Manajerial
Perencanaan adalah suatu fungsi manajerial yang paling pertama dan juga paling
penting dalam menyediakan dasar untuk fungsi lain dari manajemen, yakni kepegawaian,
pengarahan, pengorganisasian, dan juga pengendalian, karena didalamnya dilakukan ruang
lingkup rencana yang dibuat.
2. Berorientasi Pada Tujuan
Perencanaan akan lebih fokus dalam hal menjelaskan tujuan perusahaan,
mengidentifikasi tindakan alternatif, serta memutuskan berbagai rencana tindakan secara
tepat, untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
3. Pervasif
Dalam hal ini, pengertian pervasif adalah perencanaan yang harus bisa turut hadir
pada seluruh segmen dan dibutuhkan pada semua level dalam organisasi. Walaupun ruang
lingkup di dalamnya sangat beragam dalam tingkatan dan departemen.
4. Proses Berkelanjutan
Rencana dibuat dalam kurun waktu tertentu, seperti satu bulan, satu kuartal, satu
tahun, dll. Setelah kurun waktu tersebut sudah selesai, maka diperlukan rencana baru
dengan berbagai pertimbangan dan juga persyaratan serta kondisi saat ini dan di masa
depan nantinya. Untuk itu, perencanaan menjadi proses yang dilakukan secara
berkelanjutan karena dibuat, dijalankan serta dilakukan oleh rencana orang lain juga.
5. Proses Intelektual
Perencanaan adalah suatu proses dari latihan mental yang di dalamnya melibatkan
penerapan logika, cara berpikir, memperkirakan, serta membayangkan hal lain secara lebih
cerdas dan berinovasi.
6. Futuristik
Dalam suatu proses perencanaan, kita bisa mengintip masa depan. Hal ini mencakup
memproyeksikan masa depan, melakukan analisa dan juga memprediksinya, sehingga
pihak perusahaan akan siap menghadapi masa depan secara lebih efektif.
7. Pengambilan Keputusan
Keputusan bisa dibuat terkait pilihan tindakan alternatif yang bisa dilakukan guna
mencapai tujuan. Pilihan yang bisa dipilih harus yang terbaik diantara semua pilihan yang
ada, yang didalamnya mempunyai banyak kelebihan dan juga sedikit keuntungan.
• What : Dalam hal ini haruslah dijelaskan dan diperinci aktivitas yang diperlukan, faktor-
faktor yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut agar tujuan yang dimaksud
dapat tercapai.
• Why : Di sini perlu diperlukan penjelasan dan ketegasan mengapa kegiatan itu harus
dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
• Where : Dalam planning harus memuat di mana lokasi kegiatan tersebut akan diselesaikan.
Hal ini diperlukan untuk menyediakan sarana dan fasilitas untuk mengerjakan kegiatan
tersebut.
• When : Hal ini diperlukan adanya jadwal waktu dan kapan dimulainya kegiatan hingga
berakhirnya kegiatan tersebut.
• Who : Dalam planning harus memuat tentang para pekerja yang mengerjakan kegiatan
tersebut. Di samping itu juga diperlukan kejelasan wewenang dan tanggung jawab para
pekerja.
• How : Dalam planning harus dijelaskan teknik, metode, dan sistem mengerjakan pekerjaan
yang dimaksud (Sadikin dkk, 2020, hlm. 26).
Agar bisa mencapai tujuan yang dikehendaki, organisasi perlu meningkatkan kualitas
penerapan fungsi manajemennya. Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan
berperan penting karena akan menjadi fondasi bagi pelaksanaan fungsi manajemen lainnya
untuk mencapai tujuan.
Pendekatan Perencanaan adalah sudut pandang yang kita gunakan dalam proses
penetapan tujuan dan unsur perencanaan lainnya agar perencanaan tersebut dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Adapun beberapa macam pendekatan perencanaan adalah sebagai
berikut.
1.Bottom up approach.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyerap data dan informasi dari struktur
paling bawah organisasi kemudian dirumuskan oleh pimpinan menjadi sebuah
rencana utuh. Pendekatan ini menaruh perhatian khusus kepada para anggota
organisasi yang lebih banyak mengetahui kondisi kerja di lapangan.
2.Top down approach.
Pada perencanaan top-down, top manager akan menentukan tujuan secara luas
dan mendelegasikan manajer tingkat bawah untuk menyusun rencana dengan batasan
tersebut. Pendekatan Ini adalah kebalikan dari Bottom up approach, yaitu pimpinan
organisasi yang terlebih dulu merumuskan rencana kemudian dipaparkan kepada
anggota di bawah kepemimpinannya.
3.Interactive approach.
Kondisi interactive approach ini adalah penyusunan rencana yang dilakukan
secara bersamaan oleh pimpinan dan anggota organisasi. Mereka duduk bersama
dalam satu forum untuk membahas secara rinci rumusan rencana yang akan
ditetapkan. Namun pada organisasi besar, pendekatan ini dilakukan dengan cara
menetapkan perwakilan dari anggota yang representatif untuk merumuskan rencana
bersama pimpinan.
4. Dual–level approach.
Maksud dari pendekatan ini adalah pimpinan dan anggota menyusun rumusan
rencana mereka masing-masing kemudian disatukan menjadi rencana utuh. Pimpinan
akan menyusun rencananya sendiri, begitu juga dengan anggota. Mereka akan
bertemu pada satu forum untuk menyatukan rumusan perencanaan. Pendekatan ini
cenderung berisiko benturan pemikiran antara pimpinan dan anggota.
5.Perencanaan inside–out dan perencanaan outside–in.
Perencanaan inside-out ialah perencanaan yang berfokus ke hal yang sudah
dilakukan, tetapi dengan terus berupaya untuk melakukan hal terbaik. Tujuannya ialah
meningkatkan efektivitas organisasi dan mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber
daya. Di lain sisi, perencanaan outside-in berupaya menganalisis lingkungan eksternal
dan menyusun rencana pengeksplorasian peluang dan minimalisasi masalah.
Sebagai salah satu tahapan dalam serangkaian proses, perencanaan merupakan suatu cara
sistematis yang disusun untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Perencanaan mengandung
berbagai kegiatan yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian,
perencanaan juga harus disusun berdasarkan keterkaitan dan tujuan tersebut. Proses
penyusunan perencanaan dapat dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini.
1.Merumuskan Misi dan Tujuan.
Pernyataan misi hendaknya mampu mengidentifikasi bidang yang digeluti oleh
suatu organisasi, termasuk pelanggan yang dilayaninya, produk yang ditawarkan,
pelayanan yang disediakan, dan lokasi tempat organisasi tersebut beroperasi.
Hendaknya misi juga mencantumkan filosofi mendasar yang dapat mengarahkan kerja
karyawan. Penetapan tujuan seringkali disulitkan oleh banyaknya alternatif tujuan yang
sama-sama menguntungkan. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan berbagai hal,
seperti sumber daya manusia yang ada serta kapasitas dan kemampuan dari sumber
daya ekonominya.
2. Memahami Kondisi Saat ini
dan pengumpulan berbagai data relevan, untuk kemudian dikaji secara mendalam
terkait relevansi fungsi organisasi dan tujuan, sehingga bisa diproyeksikan prospeknya
di masa mendatang.
3. Mempertimbangkan Faktor Pendukung dan Penghambat Tercapainya Tujuan.
Di satu sisi, perusahaan bisa dimudahkan oleh berbagai faktor pendukung dan
mengoptimalisasi berbagai peluang yang ada. Di sisi lainnya, perusahaan perlu
mengantisipasi berbagai tantangan dan hambatan yang mungkin timbul serta
menyiapkan berbagai cara penyelesaiannya.
4. Menyusun Rencana Pencapaian.