Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Perencanaan – Proses, Batasan, Unsur, Tujuan, Elemen, Para

Ahli
Pengertian Perencanaan – Proses, Batasan, Unsur, Tujuan, Elemen, Para
Ahli : Didalam manajemen, perencaan merupakan sebuah proses untuk
mengartian suatu tujuan organisasi, membuat sebuah strategi untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu.

Pengertian Perencanaan
Didalam manajemen, perencaan merupakan sebuah proses untuk mengartian
suatu tujuan organisasi, membuat sebuah strategi untuk mencapai sebuah
tujuan tertentu, serta mengembangkan sebuah rencana aktivitas kerja dalam
organisasi. Perencanaan ialah proses yang penting dari semua manajemen
sebab tanpa sebuah rencana fungsi-fungsi lain-pengorganisasian, dan
pengontrolan—tak akan dapat berjalan, serta pengarahan.
Sebuah rencana juga dapat berupa rencana formal atau informal. Rencana
formal merupakan rencana yang tertulis dan harus dilaksanakan oleh suatu
organisasi dalam jangka waktu yang tertentu. Sedangkan informal merupakan
sebuah rencana yang tertulis dan tidak merupakan suatu tujuan bersama
organisasi ataupun anggota.
Renacana formal adalah rencana bersama yang merupakan anggota korporasi,
yang artinya, setiap anggota wajib mengetahui serta menjalankan rencana
tersebut. Rencana formal diciptakan dan dibuat untuk kesepahaman tentang
apa yang harus dijalankan dan dilakukan.

Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli


H. Newman
Planning is desiding in advance what is to be done (perencanaan adalah
penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan)
 Louis A. Allen
Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result
(perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil
yang diinginkan).
Koontz dan O’Donnel
Planning is the function of a manager which involves the selection from
among alternatives of objective, policies, procedures, and programs
(perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan
pemilihan berbagai alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program).
 Sondan P. Siagian
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Proses Pembuatan Rencana

1. Menetapkan tugas dan tujuan Antara tugas dan tujuan tidak dapat
dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan
terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan
sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai
yang akan diperoleh.
2.  Observasi dan analisa Menentukan factor-faktor apa yang dapat
mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah
diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk
ditentukan mana yang digunakan.
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Faktor yang tersedia
memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam
pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat
diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya
biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
4. Membuat sintesa Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari
kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa
dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan
yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.

Batasan Perencanaan

Menurut Newman perencanaan (planning) is deciding in advance what is to


be done. Sedangkan menurut A.Allen planning is the determination of a course
of action to achieve a desired result.

Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban


atas pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana
( When ) mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari
sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-
kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.

Unsur Perencanaan

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan


2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut

Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan
perencanaan.

1. Untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan


nonmanajerial.
2. Untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat
rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan
perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan
menyusun rencana untuk menghadapinya.
3. Untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan
terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi
pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan
inefesiensi dalam perusahaan.
4. Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana
dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan
dapat menilai kinerja perusahaan.

Dengan sebuah rencana, seorang karyawan dapat mengetahui apa yang harus
dicapai, dengan sapa mereka harus berkerjasama, sertaa apa yang harus
mereka laukukan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Tanpa sebuah
rencana, individual serta departmen mungkin akan bekerja secara sendiri-
sendiri sehingga kerja organisasi tidak efektif dan efisien.
Elemen Perencanaan
 Sasaran
Sasaran merupakan suatu hal yang ingin dituju atau dicapai oleh perorangan,
grup, ataupun semua organisasi. Sasaran memandu manajemen untuk
membuat sebuah keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu
pekerjaan. Sasaran juga sering disebut sebagai sebuah tujuan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Stated goals
merupakan suatu sasaran yang dinyatakan organisasi kepada seluruh
masyarakat. Sasaran ini dapat dilihat di piagam perusahaan,
pengumuman humas, laporan tahunan, ataupun pernyataan publik yang
dibuat oleh manajemen. Sering stated goals bertentangan dengan
kenyataan yang ada serta dibuat untuk memnuhi tuntutan stakeholder
perusahaan.
2. sasaran riil
merupakan sebuah sasaran yang benar-benar diinginkan perusahaan.
Sasaran rill hanya dapat dilihat dari tindakan suatu organisasi beserta
anggotanya.
 Rencana
Plan atau juga rencana merupakan suatu dokumen yang dipakai untuk skema
sebagai tujuan yang ingin dicapai. Rencana mencakup alokasi sumber daya,
jadwal, serta tindakan penting lainnya. Sebuah rencana dapat dibagi
berdasarkan jangka waktu, kekhususan, serta fresuensi pemakaian. Rencana
dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Rencana strategis merupakan rencana yang umum dan berlaku disemua


lapisan organisasi
2. Rencana oprasional merupakan suatu rencana yang mengatur kegitan
sehari-hari sebuah anggota organisasi.

Bedasarkan jangka waktunya, sebuah rencana dapat dibagi menjadi dua


macam, yaitu:

1. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana


dengan jangka waktu tiga tahun
2. Rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu
satu tahun.

Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki


intermediate time frame.
Untuk pembahasan mengenai Perencanaan yang dimana dalam hal ini
meliputi fungsi, Proses, manfaat, tujuan & contoh agar lebih dapat memahami
dan dimengerti .
Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan adalah proses penentuan apa yang harus dilakukan oleh
perusahaan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukan hal tersebut dan
Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Perencanaan adalah proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain; pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Tahap Dasar Perencanaan
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.

 Tahap 1

Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan Perencanaan dimulai dengan


keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan
menggunakan sumber daya – sumber dayanya secara tidak efektif.

 Tahap 2

Merumuskan keadaan saat ini Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang


dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang
tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan
rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan
perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan
informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melalui
komunikasi dalam organisasi.

 Tahap 3

Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan Segala kekuatan dan


kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu
perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat
membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan
masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah
bagian esensi dari proses perencanaan.

 Tahap 4

Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian


tujuan Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi
pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan,
penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling
memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
Tujuan Perencanaan
Tujuan perencanaan,di dalamnya menggambarkan lingkungan di mana
perencanaan berlangsung, kita melanjutkan untuk membahas mengapa
perencanaan tindakan dilakukan. Ultimate tujuan tidak dapat dinilai dari
dalam sistem: ada kebutuhan untuk mengandalkan kriteria luar untuk
mengevaluasi tujuan tersebut. Kami akan membatasi diskusi kita untuk
presentasi tujuan tersirat dalam perencanaan usaha. Dapat di lihat tujuan
utama dari perencanaan (tujuan eksternal), tidak untuk hal-hal substantif
(keperluan internal) seperti pembaruan perkotaan, hubungan harmonis
penggunaan lahan, atau paling output menguntungkan.
Perencanaan sudah bekerja selama beberapa alasan, salah satu saja yang
dapat melayani secara mandiri atau dalam kombinasi dengan yang lain
sebagai tujuan perencanaan. Kritik terhadap khasiat, arah, dan nilai
perencanaan kontemporer harus mengakui kemungkinan seperti berbagai
perspektif, mereka kemudian mungkin akan melihat bahwa berarti dalam
pertanyaan yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
Ada kelas tujuan tampaknya. Yang pertama adalah efisiensi dan tindakan
rasional, yang kedua adalah ditandai bantuan atau penggantian, dan ketiga
dapat diberi label mengubah atau pilihan pelebaran.
1. Efisiensi dan tindakan rasional. Dalam dunia kelangkaan ada kebutuhan
untuk melestarikan sumber daya dan juga untuk mengalokasikan
mereka secara efisien.
2. Pasar bantuan atau penggantian. Perencanaan akan menjadi sedikit, jika
ada, gunakan untuk sebuah lingkungan di mana pasar, terbuka benar-
benar kompetitif (baik politik atau ekonomi) dioperasikan dengan
sempurna. Pasar seperti itu akan berarti bahwa kedua pembeli dan
penjual tahu sepenuhnya nilai relatif dari waktu ke waktu dari item dan
layanan yang mereka dicari dan dimiliki, dibeli dan dijual, dan semua
alternatif yang mereka miliki.
3. Perubahan atau pelebaran pilihan. Mengingat kelangkaan, sosial dan
pilihan individu harus dibuat tentang cara di mana sumber daya harus
dialokasikan: bagaimana, kapan, kepada siapa, untuk tujuan apa, dan
dalam kombinasi tersebut. Perencanaan dapat berfungsi sebagai
wahana untuk penggambaran solusi utopis.

Proses Perencanaan
Perencanaan dimulai dari perumusan tujuan, penggumpulan data, kemudian
data-data tersebut dianalisis, membuat alternatif dan konsep kemudian
diimplementasikan dan akan menghasilkan tujuan baru. Perumusan tujuan
dapat dicapai bila ada kecukupan data / representasi dan kejelasan yang
terukur (spesifik) meliputi : Aspek (Substansi), Ruang (Lokasi /tempat),
Sumber Daya (sumber daya manusia mengenai keahlian atau pengetahuan
khusus dari tiap orang, sumber daya modal merupakan kebutuhan dalam
proses perencanaan dan sumber daya waktu, durasi waktu, berapa lama hasil
yang akan dicapai). Bila semakin terbatas sumber daya maka semakin banyak
perencanaan yang harus dibuat untuk mensejahterakan penduduk.
Proses perencanaan merupakan rangkaian kegiatan yang berkaitan satu
dengan yang lain / saling menunjang dalam mencapai tujuan di masa yang
akan datang. Proses perencanaan yang berkelanjutan membutuhkan sebuah
perencanaan yang matang, penempatan, dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan, sasaran perencanaan dapat ditentukan oleh seorang planner
/ pemerintah. Perencanaan dibuat berdasarkan data yang:

1. Relevan dengan tujuan (aspek, ruang, waktu, sumber dana)


2. Akurasi (tepat) merupakan analisis sendiri (data primer), maupun data
berdasarkan sumbernya (data sekunder)
Kemudian dianalisis menjadi sebuah informasi yang akurat sebagai penentu
penyelenggaraan suksesnya sebuah perencanaan. Sebuah rencana dapat
dikatakan sukses bila hasil akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan,
diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Namun bila terjadi
hambatan dalam perencanaan, konsekuensinya perlu adanya tambahan
waktu demi tercapainya hasil yang lebih baik, yang merupakan suatu
kemajuan pembangunan dimasa mendatang.
Manfaat Perencanaan
Adapun manfaat perencanaan yaitu:

 Suatu bentuk perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi


tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisir dengan baik menuju arah
yang sama.
 Suatu perencanaan yang disusun dari penelitian yang akurat akan
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
 Suatu perencanaan memuat standar atau batasan tindakan dan biaya
akan memudahkan pelaksanaan pengawasan.
 Perencanaan bisa dipakai sebagai pedoman untuk melaksanakan
kegiatan sehingga aparat pelaksana mempunyai irama atau gerak dan
pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya ialah suatu proses pengambilan
keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan
sumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang
memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan
hasil-hasil tersebut dengan rencana yang dibuat.
Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan dapat melakukan koreksi
atas penyimpangan sendini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan
yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak
terarah dan terkontrol.
Karakteristik Perencanaan
Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah perencanaan adalah
sebagai berikut:

 Pencapaian tujuan
Dalam melakukan perencanaan komponen utama yang diiginkan adalan
untuk mencapai tujuan yang diiginkan.

 Latihan pilihan

Perencanaan adalah proses untuk menentukan masa depan melalui


serangkaian pilihan-pilihan (pilihan alternatif)

 Orientasi ke masa depan

Waktu merupakan sumber daya untuk menentukan berapa lama hasil yang
akan dicapai, karena itu berorientasi masa depan. Masing-masing tujuan
utama perencanaan menyiratkan suatu kebutuhan di masa kini untuk
informasi tentang masa depan.
Perkiraan tatapan masa depan juga penting. Selain itu, perencanaan
mencakup biaya untuk menetapkan tujuan ditangguhkan kepuasan dan
kerugian yang timbul dari tindakan ditunda. Tugas menghitung tingkat bunga
dengan demikian secara implisit mencakup perencanaan.

 Action

Perencanaan digunakan untuk mendatangkan hasil. Ini adalah langkah dalam


rantai berakhir berarti mengarah pada apa yang diinginkan.

 Kelengkapan

Perencanaan berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen dari


suatu sistem. Untuk memungkinkan para pengambil keputusan untuk
memilih secara rasional di antara program-program alternatif, para
perencana harus menggelincirkan sepenuhnya konsekuensi proposal. Dalam
dunia pengetahuan yang tidak sempurna persyaratan ini harus diimbangi
dengan tindakan.
Unsur Perencanaan

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan


2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Fakta dan Nilai
Analisis nilai dalam proses perencanaan dan tanggung jawab dalam
menghadapi nilai-nilai sebagai landasan filosofis perbedaan antara fakta dan
nilai.
Fakta adalah pernyataan deskriptif yang melibatkan definisi dan dalil-dalil,
serta hubungan. Ini adalah sebuah pernyataan tentang kebenaran hubungan.
“X adalah Y” adalah salah satu bentuk karakteristik pernyataan faktual. Dan
nilai dapat dinyatakan sebagai pernyataan moral, atau sebagai pernyataan
preferensi, kriteria, atau tujuan-tujuan yang lebih khusus. Namun, fakta dan
nilai berkaitan erat. Pemisahan fakta dan nilai sendiri membutuhkan asumsi-
asumsi tertentu :

1. Pernyataan faktual dan analisis mereka selalu mencerminkan nilai-nilai


2. Pengalaman menunjukkan bahwa nilai-nilai kita yang diwarnai oleh
pemahaman kita tentang fakta-fakta

Alasan-alasan Perlunya Perencanaan


Ada dua alasan perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk
mencapai :
1. “Protective benefits” dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan Keputusan (Protective benefits, yaitu
menjaga agar tujuan-tujuan, sumber dan teknik/metode memiliki
relevansi yang tinggi dengan tuntutan masa depan sehingga mengurangi
resiko keputusan).
2. “Positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapaian tujuan organisasi ( Positive benefits, yaitu produktifitas dapat meningkat
sejalan dengan dirumuskannya rencana yang komprehensif dan tepat).

Hubungan Perencanaan dengan fungsi-fungsi lainnya


Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan meresap
keseluruh fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-
fungsi serta kegiatanb-kegiatan manajerial lainnya adalah saling bergantung,
saling berhubungan dan berinteraksi.
Pengorganisasian dan penyusunan personalia
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumberdaya-
sumberdaya keuangan, fisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan
menunjukan cara dan perkiraan bagaimana menggunakan sumberdaya-
sumberdaya tersebut untuk mencapai efektifitas paling tinggi.
Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan
menentukan kombinasi yang paling baik dari factor-faktor, kekuatan-
kekuatan, sumberdaya-sumberdaya dan hubungan-hubungan yang
diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat, sehingga sering
disebut kembar siam dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai
produk perencanaan efektif.
Tipe-tipe Perencanaan dan Rencana
Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang
berbeda. Cara pengklasifikasian perencanaan akan menentukan isi rencana
dan bagaimana rencana itu dilakukan. Ada paling sedikit lima dasar
pengklasifikasian rencana-rencana, sebagai berikut:

1. Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan


dan personalia.
2. Tingkatan Organisasi, termasuk kelesuruhan organisasi atau satuan-
satuan kerja organisasi.
3. Karakteristik – Karakteristik (sifat) rencana, meliputi factor-faktor
kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas,
kuantitas dan kulaitatif.
4. Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang.
5. Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur,
kebijaksanaan, dan sebagainya.
Rencana-rencana Strategik
Suatu perencanaan ke depan yang ditetapkan untuk dijadikan pegangan,
mulai dari tingkat korporet sampai pada tingkat unit bisnis, produk dan
situasi pasar. Perencanaan strategi merupakan strategi induk dari manajemen
strategi yaitu visi , misi, tujuan strategi dan kebijakan.

 Tujuan Perencanaan Strategik :

1. Mengukur dan memanfaatkan kesempatan /peluang sehingga mampu


mencapai keberhasilan.
2. Membantu meringankan beban manajer dalam tugasnya menyususn
dan mengimplementasikan manajemen strategi.
3. Agar lebih terlebih terorganisasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan.
4. Sebagai landasan untuk memonitor perubahan – perubahan yang
terjadi, sehingga dapat dilakukan penyusaian .
5. Sebagai cermin atau evaluasi perencanaan selanjutnya sehingga bisa
menjadi bahan penyempurnaan.

Rencana-rencana Sekali Pakai


Serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak berulang dalam
bentuk yang sama di waktu mendatang. Tipe-tipe pokok rencana sekali pakai
adalah program, proyek dan anggaran.

 Program: meliputi serangkaian kegiatan yang relatif luas. Program


menunjukkan:

1. Langkah-langkah pokok mencapai tujuan,


2. Satuan /anggota organisasi yang bertanggung jawab atas setiap
langkah,
3. Urutan dan waktu setiap langkah.

 Program dapat disertai anggaran bagi kegiatan-kegiatan yang


diperlukan
 Proyek, adalah rencana sekali pakai yang lebih sempit dan merupakan
bagian terpisah dari program
 Anggaran, adalah laporan sumber daya keuangan yang disusun untuk
kegiatan-kegiatan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Rencana-rencana Tetap
Wujud umum rencana ini adalah kebijaksanaan, prosedur dan aturan.
Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu
diubah (modifikasi) atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap
memungkinkan para manajer menghemat waktu yang digunakan untuk
perencanaan dan pembuatan keputusan karena situasi-situasi yang sama
ditangani secara konsisten.

Kebijaksanaan : Pedoman umum pembuatan keputusan manajer. Alasan


penetapan kebijaksanaan:

1. Kebijaksaan meningkatkan efektivitas organisasi


2. Cerminan nilai-nilai pribadi manajer pada berbagai aspek organisasi.
3. Upaya menjernihkan berbagai konflik yang terjadi pada tingkat bawah
dalam organisasi.

Prosedur Standar : Kebijaksanaan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman


yang lebih terperinci, disebut “prosedur standar” atau “metoda standar “ atau
sering dikenal sebagai “standard operating procedure” (SOP). Suatu prosedur
memberikan sejumlah intruksi yang terperinci untuk pelaksanaan
serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur.
Kegunaan prosedur :

1. Menghemat usaha manajerial


2. Memudahkan pendelegasian wewenang dan penempatan tanggung
jawab
3. Menimbulkan pengembangan metoda-metoda operasi yang lebih efisien
4. Memudahkan pengawasan
5. Memungkinkan penghematan personalia
6. Membantu kegiatan-kegiatan koordinasi

Aturan (rules atau regulations): adalah pernyataan (ketentuan) bahwa suatu


kegiatan tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
Aturan digunakan untuk mengimplementasikan rencana-rencana lain dan
biasanya merupakan hasil kebijaksanaan yang diikuti dalam setiap kejadian.
Faktor Waktu dan Perencanaan
Faktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan
dalam tiga hal, yaitu :

1. Waktu diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif


2. Waktu sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah
perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan
alternatif-alternatif
3. Jumlah (atau rentangan) waktu yang akan dicakup dalam rencana harus
dipertimbangkan

Perencanaan Strategik
Perencanaan strategic (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-
tujuan organisasi; penentuan strategi, kebijakasanaan dan program-program
strategic yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut; penetapan metoda-
metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaa
telah diimplementasikan. Secara lebih ringkas perencanaan strategik
merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan
untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Ada tiga alasan yang menunjukan perencanaan strategik. Pertama,
perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam mana semua
bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil. Kedua, pemahaman
terhadap perencanaan strategik akan mempermudah strategik akan
mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya. Ketiga,
perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman
dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.
Syarat-Syarat Perencanaan
Adapun syarat-syarat perencanaan yaitu:

 Mempunyai tujuan yang jelas.


 Sifatnya simple atau sederhana.
 Memuat analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan.
 Bersifat fleksibel.
 Mempunyai keseimbangan yaitu keselarasan tanggung jawab dan
tujuan tiap bagian dalam perusahaan dengan tujuan akhir perusahaan
yang telah ditetapkan.
 Mempunyai kesan bahwa segala sesutau itu telah tersedia serta bisa
digunakan secara efektif dan memiliki daya guna.

Model Perencanaan Sumber Daya Manusia . Ada beberapa model


perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
A. Model Rambut Mason. Model pengembangan perencanaan ini
dikembangkan oleh Mason dengan memperkirakan kebutuhan SDM
berdasarkan struktur organisasi. Model ini digunakan untuk pekerjaan yang
telah ditetapkan baik secara kuantitas maupun kualitas. (Sinambela, Lijan
Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara). Berikut ini merupakan struktur organisasi yang dikembangkan dari
jenjang paling atas (top manager) hingga level paling bawah atau pelaksana. Berikut
gambaran jabatan di perusahaan.

Sumber: Sinambela, 2016


B. Model Andrew E. Sikula. Model ini dikemukakan oleh Andrew E.
Sikula. Model ini terdiri dari lima komponen, yaitu: tujuan sumber daya
manusia, perencanaan organisasi, pengauditan sumber daya manusia,
peramalan sumber daya manusia, dan pelaksanaan program sumber daya
manusia. Berikut gambar model Andrew E Sikula
Model Andrew E Sikula
Kelima komponen di atas komponen dalam model perencanaan Sumber daya
manusia oleh Andrew E. Sikula. Pertama Tujuan Sumber Daya
Manusia. Tujuan perencanaan ini adalah sebagai bagian dari unsur-unsur
yang mendukung strategi organisasi dari sisi pengeloaan sumber daya
manusia. Agar terpereolehnya strategi yang dibuat perlu adanya keselarasan
dalam strategi organisasinya.
Kedua perencanaan organisasi, organisasi harus memiliki rencana atau
program kerja yang akan dijalankan. Dalam menjalankan program ini perlu
adanya kebutuhan sumber daya manusia agar pemenuhan kebutuhan yang
mutlak direncanakan.
Ketiga Human Resource Auditing (audit sumber daya manusia), untuk
melakukan pelaksanaan komponen ini diperlukan mengaudit kondisi saat ini
pada sumber daya manusia yang bekerja untuk memastikan secara jumlah
sumber daya manusia mencukupi kebutuhan dan kemampuan suatu
pekerjaan.
Keempat Peramalan Sumber Daya Manusia, untuk mengetahui kebutuhan
sumber daya manusia di masa yang akan datang diperlukan adanya
peramalan agar mengetahui gambaran berapa sumber daya manusia yang
dibutuhkan 1 hingga 5 tahun. Selain itu, dengan adanya hal tersebut dapat
mengalokasikan anggaran biaya untuk pegawai berupa pegawai, gaji, dan
tunjangan, serta fasilitas kerja.
Kelima Human Resource Action Program (pelaksanaan sumber daya
manusia), pada proses ini perlu adanya pembuatan rencana
tindakan. Rencana tindakan dapat berisi perencanaan program yang siap
dijalankan berupa rencana rekrutmen, mutasi pegawai, diklat, dan
penganggaran.
C.Model USAF . Model ini dikemukakan oleh USAF yang berarti Angkatan
Udara Amerika sebagai institusi yang mempeloporinya. Menurut USAF model
ini yang paling berhasil dalam mengkondisikan pendayagunaan personel yang
efektif dan efisien. Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan adalah modern
dan ilmiah (Sinambela, 2016).
Manajemen USAF mengelompokkan SDM menjadi dua kegiatan utama yaitu
kegiatan manajemen tenaga manusia dan personel manajemen. Manajemen
tenaga manusia merupakan kegiatan manajemen yang berurusan dengan
masalah alokasi SDM dengan pengkajian dan penggunaan kebutuhan sumber
daya manusia bagi organisasi, perencanaan pemenuhan kebutuhan, auditing
SDM, dan manajemen data SDM. Sedangkan manajemen personal yang
menangani masalah siapa yang dipilih dengan kegiatan berupa kegiatan
pengadaan, pendidikan, dan pelatihan , penggunaan, perawatan, dan
pemisahan sumber daya manusia.
D Model Sosio – Ekonomik Battele . Model ini menggunkan karakteristik
kekuatan kerja. Model ini sangat bermanfaat untuk ukuran pasar kerja, area
geografis, dan sosio-ekonomi yang besar.
Model Sosio – Ekonomik Battele
E. Model Perencanaan Sumber Daya Manusia R. Wayne Mondoy dan
Robert M. Noe . Model ini menggunakan perencanaan strategis yang
memperhatikan pengaruh faktor lingkungan internal dan eksternal
organisasi. Perancaan ini mempertimbangkan persyaratan-persyaratan
sumber daya manusia, membandingkan persyaratan-persyaratan dengan
ketersediaan sumber daya manusia (berupa permintaan, kelebihan, dan
kekurangan), dan ketersediaan sumber daya manusia dalam
perusahaan. Berikut ini merupakan gambar Model Perencanaan SDM R.
Wayne Mondoy dan Robert M. Noe.
Model Perencanaan SDM R. Wayne Mondoy dan Robert M. Noe.
Sumber: manajemen-sdm.com , http://eprints.undip.ac.id/38897/1/Buku_1.pdf,
Wibowo. 2009. Kinerja Manajemen. Jakarta: Pers Rajawali. Gambar:

Teknik Peramalan dalam Perencanaan SDM


Perencanaan SDM dalam siklus manajemen SDM adalah fungsi dalam manajemen
SDM untuk memenuhi kebutuhan SDM organisasi/perusahaan untuk masa yang
akan datang, lazimnya untuk jangka waktu 1 – 5 tahun ke depan.
Perencanaan SDM yang strategic akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan
secara efektif dan efisien. Perencanaan SDM yang dilakukan secara tidak
sistematis, membawa dampak pada adanya kelebihan atau kekurangan SDM.
Perencanaan SDM yang tidak akurat juga berakibat perusahaan tidak mampu
menyediakan SDM pada saat yang tepat dan jumlah yang sesuai kebutuhan.
Untuk meminimalisir kesalahan, penggunaan teknik peramalan dalam perencanaan
SDM (forecasting) menjadi langkah penting.
Teknik Peramalan SDM
1. Ekstrapolasi
Tingkat dan jenis perubahan yang terjadi di masa lalu digunakan sebagai bahan
untuk meramalkan perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa
yang akan datang
2. Indeksasi
Metode memperkirakan kebutuhan ketenaga kerjaan di masa depan dengan suatu
indeks tertentu.
Kedua metode di atas hanya cocok untuk peramalan jangka pendek karena faktor
yang mempengaruhi permintaan atas tenaga kerja baik internal maupun eksternal
dianggap konstan yang jarang ditemui pada saat ini. Perlu penggunaan instrumen
lain.
3. Analisis Statistikal
Metode analisis dengan memperhitungkan perubahan yang mungkin terjadi
sebagai penyebab bergesernya tuntutan terhadap kebutuhan akan sumber daya
manusia
4. Analisis Anggaran
Apabila rencana alokasi anggaran  telah didasarkan pada berbagai teknik
peramalan seperti ekstrapolasi, indeksasi dan lain-lainnya, diharapkan jumlah dan
kualifikasi tenaga kerja yangidperlukan sudah mendekati kebenaran. Maka
penggabungan selruh rencana satuan-satuan kerja yang ada akan memberikan
gambaran tentang kebutuhan organisasi di bidang ketenagakerjaan bahkan untuk
kepentingan perencanaan sumber daya manusia jangka panjang
5. Analisis Kegiatan Baru
Memperhitungkan kebutuhan SDM dengan memperkirakan dengan
memperhitungkan perkiraan organisasi ybs dengan  situasi yang dihadapi oleh
pertusahaan-perusahaan lain yang sudah berpengalamn dalam menyelenggarakan
kegiatan sejenis( klasifikasinya, lokasinya )
6. Rancangan Berbasis Komputer
Metode peramalan dengan menggunakan serangkaian rumus-rumus matematikal
yang secra simulatan menggunakan berbagia teknik peramalan untuk menghitung
kebutuhan SDM di masa depan
 Penggunaan teknik peramalan di atas dapat bersifat single, menggunakan salah
satu teknik saja, atau menggabungkan beberapa teknik secara simultan, disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
Sebagai contoh, perusahaan dapat menggunakan analisa statistic (misalnya statistic
regresi) untuk menentukan trend penambahan pegawai. Di sisi lain,
dikombinasikan dengan teknik analisa kegiatan baru apabila perusahaan berencana
melakukan ekspansi bisnis, menambah alat, atau meningkatkan level of service.
Teknik peramalan dalam perencanaan SDM, apabila dilakukan secara benar, akan
menjadi backbone perusahaan untuk mencapai kinerja yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai