Oleh :
Ririn Setiorini
NIM : 205081000195
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2009
ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
Oleh :
Ririn Setiorini
NIM : 205081000195
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2009
i
ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Ririn Setiorini
205081000195
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
ii
iii
ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Ririn Setiorini
205081000195
Penguji I Penguji II
Penguji Ahli
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
ii
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, tanggal 17 November tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Ririn Setiorini, NIM : 205081000195 dengan judul
skripsi “ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”. Memperlihatkan
kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi
ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Indo Yama Nasarudin, SE, MAB H.M. Arief Mufraini, Lc, M.Si.
Ketua Sekretaris
i
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Status : Single
Email : rien.setiyo@gmail.com
FORMAL EDUCATION
v
vi
ABSTRAK
The purpose of this research is to analyze how working capital (sales growth
ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio, inventory turnover ratio,
receivable turnover ratio) can give the influence the profitability (Return on total
assets ratio) in manufacture company which is listed in the Indonesia Stock
Exchange.
Analysis method which has been used for this research is multi regression
analysis method. The result of this research is showed that sales growth ratio,
financial debt ratio, fixed financial assets ratio, inventory turnover ratio, and
receivable turnover ratio give influence which is significant to return on total
assets ratio.
Key word :
Working capital, profitability, T- test, F- test.
vi
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengarua modal kerja (sales growth
ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio, inventory turnover ratio,
receivable turnover ratio) memberikan pengaruh terhadap profitabilitas (ROA)
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis regresi
berganda. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa sales growth ratio, financial
debt ratio, fixed financial assets ratio, inventory turnover ratio,dan receivable
turnover ratio memberikan hasil yang signifikan terhadap return on total assets
ratio (ROA).
Kata kunci :
Modal Kerja, Profitabilitas, uji-T, uji-F.
vii
viii
KATA PENGANTAR
1. Kedua orang tua ku tercinta yang telah memberikan dukungan bathin dan
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Sayang kalian
selaluuuu...
2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku Pembantu Dekan I (Pudek I) Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan dan
bimbingan dengan kesabaran dan ketabahanya. Terima kasih atas semua
arahan dan saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya
skripsi ini.
vii
ix
4. Indo Yama Nasarudin, SE, MAB, selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan dan
bimbingan dengan kesabaran dan ketabahanya. Terima kasih atas semua
arahan dan saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya
skripsi ini.
5. Keluargaku tersayang mas An, mama Ucon, No, mb Tutu terimakasih atas
dukungan dan kepercayaan semuanya selama ini.. Alim sm Ucon yang sering
ngrecokin rin, makasih yak de.. jadi semangat loh..
6. Sahabat-sahabat seperjuangan, Nove, Uni, Lisa, Retno, Kepri Family, senang
bisa mengenal kalian, seakan semuanya begitu sempurna dan tak terganti..
Jangan berganti yak kawan.Tetap seperti ini yooo.. Makasiih yaa,, Tetep
bersemangat yoo..!!
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan
ilmunya selama masa perkuliahan.
8. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi dan Ilmu Soaial, terima kasih atas
keramahan dan pelayanannya yang luar biasa. Terima kasih.
9. Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, bang ijojs, yang dengan sabar
nyembuhin komputerku, bang dk yg selalu memberi support, tenang dan
damai disana ya bang.. Cipscips yg gak bosen ngasih support, dan seluruh
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
mahasiswa, khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca skripsi ini pada
umumnya. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Ririn Setiorini
x
DAFTAR ISI
ABSTRACT................................................................................................................vi
ABSTRAK.................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR...............................................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................................x
DAFTAR TABEL......................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
B. Perumusan Masalah.........................................................................10
C. Tujuan Penelitian............................................................................10
D. Manfaat Penelitian...........................................................................11
A. Modal Kerja....................................................................................12
xi
3. Penentuan Besarnya Modal Kerja...............................................18
B. Profitabilitas....................................................................................26
3. Return On Investment.................................................................27
4. Return On Equity........................................................................28
C. Kerangka Pemikiran........................................................................29
D. Hipotesis..........................................................................................30
E. Penelitian Sebelumnya...................................................................30
xii
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................44
1. Analisis Deskritif...........................................................................57
3. Pengujian Hipotesis.......................................................................73
c. Koefisien Determinasi...............................................................80
BAB V KESIMPULAN....................................................................................81
A. Kesimpulan......................................................................................81
B. Saran................................................................................................82
C. Implikasi..........................................................................................82
D. Keterbatasan Penelitian....................................................................83
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................84
LAMPIRAN..............................................................................................................86
xi
i
xiii
DAFTAR TABEL
xi
ii
xiv
DAFTAR GAMBAR
xiv
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomo Halama
r Keterangan n
1 Perhitungan Return on Total Assets Ratio (ROA) (2004-2007 90
xv
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
usaha menjadi semakin pesat. Hal ini membuat persoalan manajemen menjadi
macam perubahan-perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang baik
kondisi pesaing. Oleh sebab itu perusahaan harus tumbuh, berjalan serta
adalah sumber daya keuangan, yaitu modal. Pengertian modal disini memiliki
1
arti yang luas meliputi aspek lain yang ada dalam perusahaan untuk mengukur
Bekker yang menerangkan bahwa modal adalah baik yang berupa barang-
barang konkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat
dineraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-
menciptakan laba. Oleh karena itu, masalah yang kompleks menuntut manajer
sumber dana yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba tetapi juga dituntut
Dalam hal ini seorang manajer harus mengambil keputusan yang tepat agar
sering kali dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian manajer
keuangan ditujukan untuk mengelola modal kerja dan aktiva lancar yang
merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal kerja dibutuhkan oleh
dan lain-lain, dimana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan
dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui
2
hasil penjualan produksinya. Begitu pula kemajuan perusahaan akan seiring
usahanya, dimana makin besar suatu perusahaan akan semakin besar pula
modal yang dibutuhkannya dan tidak mungkin dapat dipenuhi oleh perusahaan
sendiri tanpa ada bantuan atau menarik modal dari luar perusahaan.
modal kerja. Komponen modal kerja antara lain : Kas, surat berharga, piutang,
sekali. Sehingga adanya analisis atas modal kerja perusahaan sangat penting
untuk dilakukan untuk mengetahui situasi modal kerja pada saat ini, kemudian
hal itu dihubungkan dengan situasi keuangan yang akan dihadapi pada masa
yang akan datang. Dari informasi ini dapat ditentukan program apa yang harus
3
maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency (tak mampu memenuhi
Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar
Modal kerja memiliki sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja
modal kerja yang terdiri dari kas, piutang, persediaan yang harus
Perputaran modal kerja dimulai pada saat kas diinventasikan dalam komponen
4
modal kerja sampai saat kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek dan cepat
akan terjaga, tetapi hal ini juga dapat menurunkan tingkat profitabilitas karena
kesempatan untuk memperoleh laba yang lebih besar akan menurun. Dan
yang lebih. Karena hal ini dapat menimbulkan adanya dana-dana yang
penjualan saham kepada masyarakat atau dari laba ditahan yang akhirnya
dapat digunakan kembali menjadi modal. Selain sumber dana intern, sumber
dana juga dapat dipenuhi dari sumber ekstern perusahaan seperti meminjam
5
dana dari para kreditur atau menerbitkan obligasi yang ditawarkan kepada
masyarakat.
tidak dapat mengelola dana dari hutang itu dengan baik maka akan berdampak
dapat mengelola dana tersebut dengan baik dan dapat digunakan untuk
modal kerja (profit margin ratio). Metode analisis data yang digunakan dalam
pada Koperasi Mandalika akan tetapi dapat juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain.
6
Penelitian terdahulu juga telah dilakukan oleh Marc Deloof (2003)
terhadap 1009 perusahaan non financial Belgia dari tahun 1992 sampai
dengan tahun 1996, yang berjudul “Does working capital management affect
debt ratio, fixed financial assets ratio, number of days account receivable,
conversion cycle.
fixed financial assets ratio terhadap gross operating income adalah positif dan
juga meningkat.
7
Jadi dalam penelitian ini bisa dikatakan bahwa piutang usaha
Efek Indonesia”.
Marc Deloof. Tetapi terdapat beberapa perbedaan dari hasil penelitian yang
bahwa hanya variabel financial debt ratio, fixed financial assets ratio, dan
number of days account payable saja yang memiliki hasil signifikan dan
variabel sales growth ratio, number of days inventories, account payable, dan
gross operating income ratio. Sedangkan pada penelitian Marc Deloof hanya
return on total assets ratio dan variabel modal kerjanya antara lain sales
8
growth ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio, inventories
beberapa perusahaan yang memiliki modal kerja yang tinggi tetapi memiliki
profitabilitas yang rendah. Dan ada juga beberapa perusahaan yang memiliki
sumber daya manusia. Karena itu industri manufaktur dapat menyerap tenaga
9
B. Perumusan Masalah
adalah :
C. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui variabel modal kerja (sales growth ratio, financial debt ratio,
1
D. Manfaat Penelitian
mungkin.
3. Bagi para pembaca, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat berguna
untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai mengenai modal kerja dan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Modal Kerja
pendapat diantara para ahli ekonomi. Untuk melihat pengertian modal itu,
pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang
ada di sisi kanan suatu neraca, yaitu hutang, saham biasa, saham preferen,
adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula
working capital atau kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar, sedang
12
12
untuk modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan istilah modal kerja bruto
kerja dengan pinjaman, jika tidak dilakukan perencanaan yang matang selain
berat pada perusahaan diwaktu yang akan datang. Maka manajeman modal
lancar perusahaan (kas, surat berharga, piutang dan persediaan) dan pasiva
lancar (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar)
untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko yang memberi
1
2. Aktiva lancar dalam jumlah kecil akibatnya meningkatkan risiko tidak
dapat membayar.
(2004:201).
1. Konsep Kuantitatif
unsur aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali
berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana dana yang
tertanam didalamnya akan bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan
jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut
2. Konsep Kualitatif
dengan besarnya jumlah aktiva lancar saja, maka pada konsep kualitatif
ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlah utang
lancar atau utang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka
1
menjaga likuiditas perusahaan. Oleh karenanya maka modal kerja
menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar
lancar di atas utang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering
3. Konsep Fungsionil
bagi periode tersebut (current income) dan ada sebagian dana lain yang
(2001:57).
kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan
1
fungsinya atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus
dibedakan yaitu:
kontinuitas usahanya.
normal.
konjungtur.
Sawir (2005:132).
1
Menurut Bambang Riyanto (2001:60), untuk memenuhi kebutuhan
perusahaaan harus mencari dana dari luar guna menutup kebutuhan modal
pembelanjaan yaitu:
(working capital turnover period) mulai dari saat dimana kas diinvestasikan
1
3. Penentuan Besarnya Modal Kerja
resiko kesulitan likuiditas. Untuk menentukan modal kerja yang cukup pada
1
Apabila perusahaan hanya menjalankan usaha satu kali saja maka
kebutuhan modal kerja, cukup sebesar modal kerja yang dikeluarkan selama
tidak dimaksudkan untuk menjalankan usaha satu kali saja, melainkan untuk
seterusnya dan dimana setiap hari ada aktivitas usaha. Bagi perusahaan yang
cukup hanya sebesar apa yang diperlukan selama satu periode perputaran
membutuhkan modal kerja yang lebih kecil dibanding dengan total aktiva
maka diperlukan kas yang lebih sedikit. Perilaku akan keuntungan berarti
menambah jumlah produksi dan juga akan menambah total aktiva lancar.
keseluruhan. Makin besar tingkat aktiva lancar, makin kecil resiko. Kas
1
menyediakan keamanan dalam membayar tagihan. Persediaan memberikan
risiko yang lebih kecil akan kebutuhan lebih barang untuk dijual.
kerja permanen dan kebutuhan modal kerja variabel. Kebutuhan modal kerja
variabel dimana modal kerja tersebut hanya dibutuhkan beberapa saat saja
(beberapa bulan saja) dan tidak dibutuhkan secara terus menerus (biasanya
dengan sumber dana jangka pendek selama atau pada saat modal kerja
tersebut dibutuhkan.
pendek).
2
Jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat
tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha perusahaan, dan
apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba
(marketable securities atau efek) adalah salah satu elemen aktiva lancar
terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat
investasi jangka pendek ini dijual dengan harga jual yang sama dengan
tersebut tidak akan mempengaruhi besarnya modal kerja (modal kerja tidak
berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil usaha
penjualan aktiva tetap, investai jangka panjang dan aktiva tidak lancar
2
lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva
ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja
sebesar hasil penjualan tersebut. Apabila dari hasil penjualan aktiva tetap
atau aktiva tidak lancar lainnya ini tidak segera digunakan untuk mengganti
dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik
bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam
(terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan
Disamping keempat sumber diatas masih ada lagi sumber lain yang
pinjaman/kredit dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya serta hutang
dagang yang diperoleh dari para penjual atau supplier. Disini bertambahnya
2
sehingga modal kerja (dalam arti net working capital) tidak berubah. S.
Munawir (2004:121)
1. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun
3. Ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau
tujuan perusahaan dapat tercapai. Tersedianya modal kerja yang segera dapat
2
penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang lancar, maka
kerja karena penurunan aktiva lancar tersebut diikuti atau diimbangi dengan
kerja.
2
6. Pengambilan uang atau barang dagang oleh pemilik perusahaan untuk
S. Munawir (2004:125).
berkurangnya modal kerja tersebut, ada pula pemakaian aktiva lancar yang
tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva
3. Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang yang lain, misalnya dari
receivable).
2
B. Profitabilitas
saham untuk menilai kinerja sebagai suatu persentase dari beberapa tingkat
dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat dipengaruhi
maka gross profit margin akan menurun, begitu pula sebaliknya. Dengan
kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau
2
lain ratio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan, A.
Sawir (2005:18).
3. Return On investment
mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk
menghasilkan keuntungan.
2
ROI = Laba Setelah Pajak Total Aktiva
x 100%
4. Return On Equity
yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik.
proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar.
2
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
2
D. Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
1. Ho : Sales growth ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio,
on total assets).
2. Ha1 : Sales growth ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio,
on total assets).
E. Penelitian Sebelumnya
modal kerja (profit margin ratio). Metode analisis data yang digunakan dalam
3
modal kerja tidak begitu berpengaruh terhadap profitabilitas dan rentabilitas
pada Koperasi Mandalika akan tetapi dapat juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain.
terhadap 1009 perusahaan non financial Belgia dari tahun 1992 sampai
dengan tahun 1996, yang berjudul “Does working capital management affect
debt ratio, fixed financial assets ratio, number of days account receivable,
conversion cycle.
Hasil dari penelitian tersebut adalah hubungan sales growth ratio, fixed
financial assets ratio terhadap gross operating income adalah positif dan
financial assets ratio mengalami kenaikan, maka gross operating income juga
meningkat.
3
inventories, number of days accounts payable, mengalami penurunan, maka
Efek Indonesia”.
Marc Deloof. Tetapi terdapat beberapa perbedaan hasil dari penelitian yang
bahwa hanya variabel financial debt ratio, fixed financial assets ratio, dan
number of days account payable saja yang memiliki hasil signifikan dan
variabel sales growth ratio, number of days inventories, account payable, dan
gross operating income ratio. Sedangkan pada penelitian Marc Deloof hanya
3
Indri Astuti (2003) melakukan penelitian mengenai pengaruh
allied product yang go public di BEJ. Variabel yang diteliti dalam penelitian
ini yaitu likuiditas, tingkat hutang, efisiensi modal kerja, tingkat kecukupan
kas, tingkat perubahan hutang lancar dan profitabilitas. Rasio yang digunakan
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang bergerak
dibidang sektor industri automotive and allied products yang terdaftar di BEJ,
yaitu sebanyak 18 perusahaan. Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu
3
BAB III
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk sudah jadi dan telah
terdapat pengaruh yang signifikan, atau tidak. Baik secara parsial maupun
simultan.
diambil tidak secara acak. Dengan kata lain sample yang dipilih berdasarkan
34
34
C. Metode Pengumpulan Data
valid atau tidak bias maka perlu pengujian asumsi klasik pada model regresi
yang digunakan. Adapun asumsi dasar yang harus dipenuhi antara lain:
a. Uji Multikolineritas
atau multikol. Model regresi yang baik seharusnya tidak tejadi korelasi
3
Untuk menguji asumsi multikolinieritas dapat digunakan nilai VIF dan
tolerance. Dimana jika nilai VIF terletak di sekitar angka 1 dan tolerance
terjadi jika nilai VIF dan tolerance lemah, yakni dibawah angka 0,5.
variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 90%)
b. Uji Heteroskedasitas
dan jika varians berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik
dengan melihat grafik Normal P-P Plot dan grafik scatter plot. Jika pada
3
maka pengujian ini bebas dari heteroskedasitas dan sebaliknya jika titik-
titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari
pada grafik scatter plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
Santoso, (2004:208).
c. Uji Autokorelasi
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode satu
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang
atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson (DW). Bila nilai DW
terletak diantara angka -2 < DW <2 maka dapat dikatakan tidak terjadi
3
d. Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika data menyebar dari garis diagonal dan mengikuti arah garis
akurat.
variabel yang lain. Sifat hubungan ini juga dapat dijelaskan antara variabel
yang satu sebagai penyebab sedang yang lain sebagai akibat, dalam bentuk
3
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
Dimana :
a = Konstanta
= (n-k) dan (k-l) dimana n adalah jumlah variabel termasuk konstanta dengan
3
a. Bila F hitung < F table, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti semua
b. Bila F hitung > F table, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti semua
Guna dari uji t ini untuk menguji pengaruh variabel independen secara
a. Bila t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima, berarti ada pengaruh
b. Bila t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, berarti tidak ada
dependen.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
independen / bebas (X) dan variabel dependen / terikat (Y). Jadi berdasarkan
4
pokok permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, maka variabel yang akan
4
Sales Growth Raio = This years sales- previous years sales Previous
x 100%years sales
4
Receivable turnover ratio adalah rasio yang menunjukkan efisiensi
Receivable Sales
Receivable turnover = x 100%
4
BAB IV
PEMBAHASAN
merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II,
pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
dikeluarkan pemerintah.
44
44
Penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek
d. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Dunia II.
pemerintah RI (1950).
tidak aktif.
4
h. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan
public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar
modal.
4
o. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan
Surabaya (BES).
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
4
2. Nama Perusahaan Sektor Industri Manufaktur
Tabel 4.1
Nama Perusahaan
4
Tambang”, kemudian pada tahun 1974, status perusahaan diubah dari
4
5. PT. Astra Internasional Tbk
sejak tanggal 20 Februari 1957. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek
Merah King Size (Soft Pack),Gudang Garam Merah King Size (Hard
5
Merah, Gudang Garam Filter Surya, Gudang Garam Filter Surya
Lurik, Gudang Garam Merah King Size (Hard Pack), Sigaret Kretek
Klobot Tawar.
Beberapa merek rokok terkenal dari Sampoerna adalah Dji Sam Soe, A
Mild. Dji Sam Soe adalah merek lama yang telah bertahan sejak masa awal
perusahaan tersebut.
5
10. PT. Indosat Tbk
eksekutif dan umum, dan IM3, kartu prabayar dan pascabayar GSM untuk
induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan
antibiotika dan injeksi, Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan
5
dalam rahim, Plant Semarang mengkhususkan diri pada produksi minyak
preparations for the care of the skin - Minyak atsiri, Kosmetik wangi-
5
c) Wafer: Beng-Beng dan Astor
f) Kopi: Torabika
dan gas bumi di daratan (onshore drilling), Meta Epsi Pribumi Drilling Co,
minyak dan gas bumi, penyediaan jasa pengeboran minyak dan gas,
Pada tahun 1929 (3 Juni) Mulai berdiri di Medan, dengan nama NV.
5
Surabaya, 1972 Membuka pabrik di Tangerang dengan nama PT.
Perusahaan Bir Indonesia, 1982 Berganti nama menjadi PT. Multi Bintang
sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi.
Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859
Gas Negara.
5
Speedy, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron, Solusi
Enterprise–INFONET.
minyak kelapa, minyak sawit dan sabun, serta bidang perkebunan kelapa
sawit dan hibrida, perusahaan mulai berjalan kegiatan produksi CPO bulan
September 1995 dan minyak goreng bulan Oktober 1996, hasil produksi
5
B. Analisis dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
dalam analisis ini diperoleh dari berbagai laporan yang dikeluarkan oleh
Dalam hal ini data yang diperoleh berasal dari laporan keuangan
5
manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh
pendapatan.
Tabel 4.2
Return on total assets
5
Dari table 4.2 dapat dilihat perusahaan yang mempunyai rata-rata
kemudian PT. Astra Agro Lestari Tbk 39.99, Pt Aneka Tambang Tbk
Indonesia 27.21.
rata sales growth ratio terbesar yaitu PT. Aneka Tambang Tbk 0.58,
kemudian PT. Tunas Baru Lampung 0.42, PT. Unilever Indonesia Tbk
0.35, PT. Berlian Laju Tanker Tbk 0.35, dan PT. Perusahaan Gas
Negara 0.32.
5
perusahaan selama tahun 2004-2007. PT. Aneka Tambang Tbk pada
tahun sebelumnya.
Tabel 4.3
Sales Growth Ratio
6
c. Analisis variabel independent financial debt ratio
Tabel 4.4
Financial Debt Ratio
6
Dari tabel 4.4 dapat dilihat perusahaan yang mempunyai financial
debt ratio terbesar yaitu PT. Adhi Karya Tbk 0.86, kemudian PT.
Unilever Indonesia Tbk 0.86, PT. Mandom Indonesia Tbk 0.84, PT.
Berlian Laju Tanker Tbk 0.74, dan PT. Gowa Makassar Tbk 0.70.
tahun 2004-2007.
0.75, PT. Berlian Laju Tanker 0.74, PT. Perusahaan Gas Negara Tbk
0.73, PT. Indosat Tbk 0.69, dan PT. Humpuss Intermoda Trans Tbk
0.68.
6
Tabel 4.5
Fixed Financial Assets Ratio
6
yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang
Tabel 4.6
6
Dari tabel 4.6 dapat diketahui selama tahun 2004-2007 perusahaan
Gowa Makassar Tbk 1 hari, PT. Lion Metal Works Tbk 1 hari, PT.
Gudang Garam Tbk 2 hari, PT. HM. Sampoerna Tbk 2 hari, dan PT.
tahun 2004-2007.
(Sawir, 2001:16).
6
Tabel 4.7
Receivable Turnover Ratio
Astra Agro Lestari Tbk 6 hari, PT. HM. Sampoerna Tbk 11 hari, PT.
6
Gowa Makassar Tbk 12 hari, PT. Matahari Putra Prima Tbk 13 hari,
a. Uji Normalitas
data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang
uji normalitas.
6
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Gambar 4.2
Histogram
6
Jika dilihat dari histogram, terlihat bahwa sebaran data residual
residual :
Tabel 4.8
Uji Normalitas
Unstandardiz ed
Residual
N 124
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 11.47748601
Most Extreme Absolute .157
Differences Positive .157
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z 1.748
Asymp. Sig. (2-tailed) .244
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
6
Berikut adalah hipotesisnya :
lebih besar dari 0.05. Dengan demikian maka H0 tidak ditolak atau
b. Uji Heteroskedastisitas
dilakukan dengan melihat grafik Normal P-P Plot dan grafik scatter
plot. Jika pada grafik normal P-P Plot titik-titik menyebar mengelilingi
7
tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik membentuk pola teratur
terjadi heteroskedasitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-
titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
Gambar 4.3
Scatter Plot
angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu.
beberapa faktor.
7
c. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.9
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Sales Growth Ratio .998 1.002
Financial Debt Ratio .928 1.077
Fixed Financial Assets Ratio .919 1.088
Inventory Turnover .888 1.126
Receivable Turnover .989 1.011
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan nilai VIF dan Tolerance pada tabel 4.9 dapat dilihat
Sebab jika nilai TOL < 0.1 berarti variabel independen mempunyai
d. Uji Autokolerasi
7
Tabel 4.10
Uji Autokolerasi
Model Summaryb
(DW). Bila nilai DW terletak diantara angka -2 < DW < 2 maka dapat
autokorelasi.
Tabel 4.11
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4924.590 5 984.918 7.173 .000a
Residual 16203.120 118 137.315
Total 21127.711 123
a.
Predictors: (Constant), Receivable Turnover, Inventory Turnover, Sales Growth Ratio,
Financial Debt Ratio, Fixed Financial Assets Ratio
b.
Dependent Variable: ROA
7
Pada tabel 4.11 ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan
dengan data atau tidak. Jika terdapat kecocokan antara model regresi
receivable turnover.
nilai F tabel = 2.29. Karena nilai Fhitung (7.173) > nilai Ftabel (2.29) maka H
7
b. Uji Parsial (Uji t)
1. Persamaan Regresi
Tabel 4.12
Uji parsial Terhadap Parameter
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error t Sig.
1 (Constant) 32.272 4.324 7.464 .000
Sales Growth Ratio 12.485 4.175 2.991 .003
Financial Debt Ratio -30.430 6.172 -4.930 .000
Fixed Financial Assets Ratio -12.810 5.714 -2.242 .027
Inventory Turnover .048 .024 2.008 .047
Receivable Turnover -.050 .024 -2.062 .041
a. Dependent Variable: ROA
berikut :
32.273.
7
ratio (karena bertanda +) maka nilai Y (ROA) akan bertambah
7
variabel dependen, untuk itu dilakukan uji parsial (Uji t). Pengujian ini
bisa dilakukan dengan dua metode, yang pertama dengan uji t yaitu
membandingkan nilai thitung dengan ttabel dan yang kedua dengan uji
signifikansi.
sedang t tabel bisa didapat pada tabel t-test, dengan a = 0.05, karena
dua menjadi 0.025, dan df = 122 (didapat dari rumus n-2, dimana
kesimpulan 0
terhadap ROA.
7
b. Menguji signifiknasi koefisien ˆ (Sales growth ratio) pada
1
model regresi :
sedang t tabel bisa didapat pada tabel t-test, dengan a = 0.05, karena
dua menjadi 0.025, dan df = 122 (didapat dari rumus n-2, dimana
kesimpulan 1
yang sama dengan uji t yaitu koefisien ˆ atau sales growth ratio
7
c. Menguji signifiknasi koefisien ˆ
2 (Financial debt ratio) pada
model regresi :
sedang t tabel bisa didapat pada tabel t-test, dengan a = 0.05, karena
dua menjadi 0.025, dan df = 122 (didapat dari rumus n-2, dimana
sama
2
7
d. Menguji signifiknasi koefisien ˆ
3 (Fixed financial assets ratio)
Sedang t tabel bisa didapat pada tabel t-test, dengan a = 0.05, karena
dua menjadi 0.025, dan df = 122 (didapat dari rumus n-2, dimana
yang
3
8
menyebabkan biaya yang tinggi, yang mungkin dapat mengurangi
Sedang t tabel bisa didapat pada tabel t-test, dengan a = 0.05, karena
dua menjadi 0.025, dan df = 122 (didapat dari rumus n-2, dimana
melakukan efisiensi.
8
f. Menguji signifiknasi koefisien ˆ
5 (Receivable turnover ratio)
Sedang t tabel bisa didapat pada tabel t-test, dengan a = 0.05, karena
dua menjadi 0.025, dan df = 122 (didapat dari rumus n-2, dimana
8
dengan tingkat keuntungan yang tinggi mempunyai lebih banyak
C. Koefisien Determinasi
Tabel 4.13
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
atau dipengaruhi oleh sales growth ratio, financial debt ratio, fixed
8
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
(Sales growth ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio,
yaitu sales growth ratio, financial debt ratio, fixed financial assets
84
84
B. Saran
lagi untuk penelitian selanjutnya. Adapun saran yang perlu peneliti tambahkan
1. Implikasi
8
2. Keterbatasan Penelitian
laba.
lain.
8
Daftar Pustaka
Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Grafika Karya Utama, Jakarta, 2005.
87
87
Santoso, Singgih, “Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2004.
8
LAMPIRAN
8
LAMPIRAN 1. DATA ROA
9
LAMPIRAN 2. DATA SALES GROWTH RATIO
9
4 Aqua Golden Mississi Tbk 0.46 0.43 0.43 0.41
5 Astra Graphia Tbk 0.45 0.45 0.49 0.49
6 Astra Internasional Tbk 0.48 0.54 0.59 0.59
7 Berlian Laju Tangker Tbk 0.74 0.61 0.83 0.76
8 Goodyear Indonesia Tbk 0.35 0.40 0.38 0.42
9 Gowa Makassar Tbk 0.73 0.71 0.69 0.68
10 Gudang Garam Tbk 0.40 0.39 0.40 0.35
11 Humpuss Intermoda Trans Tbk 0.62 0.53 0.41 0.38
12 HM Sampoerna Tbk 0.55 0.59 0.54 0.50
13 Indofood Sukses Makmur Tbk 0.67 0.65 0.64 0.66
14 Indorama Syntetics Tbk 0.55 0.57 0.60 0.60
15 Indosat Tbk 0.55 0.55 0.62 0.65
16 Kimia Farma Tbk 0.28 0.30 0.34 0.34
17 Lion Metal Works Tbk 0.17 0.18 0.20 0.24
18 Lion Meshprima Tbk 0.49 0.46 0.53 0.38
19 Lautan Luas Tbk 0.64 0.67 0.67 0.72
20 Medco Energi International Tbk 0.59 0.64 0.69 0.62
21 Multi Bintang Indonesia Tbk 0.52 0.60 0.67 0.68
22 Matahari Putra Prima Tbk 0.53 0.63 0.60 0.67
23 Mayora Indah Tbk 0.31 0.37 0.36 0.39
24 Perusahaan Gas Negara Tbk 0.60 0.59 0.65 0.68
25 Selamat Sempurna Tbk 0.37 0.34 0.33 0.34
26 Tunas Baru Lampung Tbk 0.64 0.57 0.61 0.68
27 Mandom Indonesia Tbk 0.15 015 0.09 0.12
28 Telekomunikasi Indonesia Tbk 0.52 0.51 0.47 0.51
29 Tempo Scan Pacific Tbk 0.60 0.18 0.20 0.22
30 United Tractors Tbk 0.60 0.58 0.55 0.50
31 Unilever Indonesia Tbk 2.10 0.48 0.49 0.35
9
LAMPIRAN 4. DATA FIXED FINANCIAL ASSETS RATIO
9
LAMPIRAN 5. DATA INVENTORIES TURNOVER RATIO
9
LAMPIRAN 6. DATA RECEIVABLE TURNOVER RATIO
9
LAMPIRAN 7. OUTPUT REGRESI
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1
Receivable
Turnover,
Financial
Debt Ratio,
Sales
Growth
Ratio, Fixed . Enter
Financial
Assets
Ratio,
Inventorya
Turnover
a.
All requested variables entered.
b.
Dependent Variable: ROA
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4924.590 5 984.918 7.173 .000a
Residual 16203.120 118 137.315
Total 21127.711 123
a.
Predictors: (Constant), Receivable Turnover, Inventory Turnover, Sales Growth Ratio,
Financial Debt Ratio, Fixed Financial Assets Ratio
b.
Dependent Variable: ROA
9
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error t Sig.
1 (Constant) 32.272 4.324 7.464 .000
Sales Growth Ratio 12.485 4.175 2.991 .003
Financial Debt Ratio -30.430 6.172 -4.930 .000
Fixed Financial Assets Ratio -12.810 5.714 -2.242 .027
Inventory Turnover .048 .024 2.008 .047
Receivable Turnover -.050 .024 -2.062 .041
a. Dependent Variable: ROA
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Sales Growth Ratio .955 1.047
Financial Debt Ratio .900 1.112
Fixed Financial
.825 1.212
Assets Ratio
Inventory Turnover .816 1.226
Receivable Turnover .900 1.111
a. Dependent Variable: ROA
Residuals Statisticsa
9
9
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed
Residual
N 124
Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation 11.47748601
Most Extreme Absolute .157
Differences Positive .157
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z 1.748
Asymp. Sig. (2-tailed) .244
a.
Test distribution is Normal.
b.
Calculated from data.