Anda di halaman 1dari 173

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL

MENGGL NAf AN METODE EFFICIENT FRONTIER


DAN SINGLE INDEX MODEL
(ST€/DI KASUS PADA LQ4S DAN
JH)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonoini dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meinperoleh
Gelar Sa jana Ekonomi

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

RIZKI MAtILANA

NIM: 107051003255

JtIRtJSAN YIANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
IINIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/ 2011 M
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL
MENGGUNAKAN METODE EFFICIENT FRONTIER,
DAN SINGLE INDEX MODEL
(STUDI KASUS LQ45 DAN
III)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk k4eraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh
RIEIOMAULANA
NAM:10708Z003374

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

IL Ahmad Dunn ati Bashori Titi Dewiarnida. .


1700106 200312 1 001 NIP: 197312212002012002

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREOENSIF

Hari ini Senin, 4 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Rizki Maulana
2. NIM 107081003255
3. Jurusan : Manajemen Keuangan
4. Judul Skripsi “ Analisis Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal
Menggunakan Metode Efficient Frontier dan Single Index
Model ( Studi Kasus LQ-45 dan JH)

Setelah mencemiati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan


yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan
bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan
untuk melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sa;jana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 4 April 2011


1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni
NIP.196990203 200112 1 003

2. Leis Suzanawaa, SE, M.Si


NIP. 19720809 200501 2 Sekertaris
004

3. Hemi Ali, MM
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Kamis 16 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Rizki Maulana

2. NIM 107081003255

3. Jurusan Manajemen

4. Judul Skripsi Analisis Perbandingan Kine a Portofolio Optimal


Menggunakan Metode Efficient Frontier dan Single
Index Model (Studi Kasus LQ45 dan JH)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar S@ana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Juni 2011


1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 19570617 198503
1002

2. Lets Suzanawati, SE, M.Si


NIP, 19720809 200501 2 Sep€/Rds
004

3. Indo Yama Nasrudin SE,


Ah
MAB NIP. 19741127 200112
1 002

Pem imbing I
4. H. Ahmad Dumyati Bashori,
MA NIP. 19700106 200312 1 (
001 Pembiinbing II
5. Titi Dewi Warninda, SE,
M.Si NIP. 19732212 0021 2
002
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI
Nama : Rizki Maulana
Tempat / Tanggal Lahir : Bogor, 28 Februari 1989
Agama : Islam
Alamat : Jl. Delima 1 Rt/Rw 01/03 Curug Sawangan-Depok
Telp / Hp : 0813 8733 2707
E-mail : Rizki.maulana028@gmail.com
Rizki_maulana2842@yahoo.com
Hanura_cool28@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL
1995 – 2001 : SDN PARUNG 02.
2001 – 2004 : SMP Negeri 1 Parung, Kab. Bogor.
2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Parung, Kab. Bogor.
2007 – 2011 : S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

PENGALAMAN ORGANISASI
2002-2003 : Bendahara PMR SMPN 1 Parung dan Anggota
OSIS divisi Bendahara.
2004-2005 : Bendahara Rohis SMAN 1 Parung dan Anggota
OSIS Divisi Humas.
2005-2006 : Wakil Ketua Pencak Silat SMAN 1 Parung
2007-2010 : Bendahara ARIMAS (Remaja Islam Masjid
As-Shabirin).
2008-2009 : BemJ Manajemen Divisi Mading UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Bendahara (LDK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

i
PENGALAMAN BEKERJA
2004 : Agen Koran

SEMINAR DAN TRAINING


2007 : Peserta Pelatihan Jurnalistik
2007 : Peserta Training Organisasi
2007 : Peserta Seminar Peran Pemuda untuk Ekonomi
Kerakyatan.
2008 : Peserta Seminar Financial Invesment Industry
2008 : Peserta ESQ Leadership Training.
2008 : Peserta Workshop Wirausaha.
2008 : Peserta Seminar Ekonomi Islam.
2008 : Peserta Seminar Dampak Krisis Keuangan Global
Terhadap Perekonomian Indonesia.
: Peserta Seminar Launching Buku dan Seminar Nasional.
2009

2010 :Peserta Seminar Membangun Brand Image Melalui


Strategi Public Relation dan Event.
2010 : Peserta Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali
(KKSBT).
: Peserta Sekolah Pasar Modal.
2011
Abstract

This research aims to compare the performance of optimal portfolio


shares LQ45 and JII. Sampling method that used in this research is purposive
sampling, which LQ45 and JII as the research sample. Secondary data is used in
this research, provide by stocks that listed in LQ45 and JII in 2007-2009.
Efficient Frontier and Single Index Model were used for research methodology,
and used the calculation Reward to Variability Ratio. The results of this research
shows stocks of JII better than stocks of LQ45. This result can be used as
reference for investor who will invest their fund in JII stock, but it is not the
guarantee that it will not change in the future.

Keywords: LQ45, JII, Efficient Frontier, Single Index

Model, Reward to Variability Ratio.


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja portofolio


optimal saham LQ45 dan JII. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan LQ45 dan JII sebagai sampel.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yang bersumber
dari saham yang terdaftar di LQ45 dan JII tahun 2007-2009. Metodologi yang
digunakan adalah Efficient Frontier and Single Index Model. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa saham di JII lebih baik hasilnya dibandingkan dengan saham
LQ45. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi investor yang ingin
menginvestasikan dananya pada saham JII, namun tidak menjamin kinerja
portofolio yang akan diperoleh di masa yang akan datang akan tetap sama.

Kata kunci: LQ45, JII, Efficient Frontier, Single Index Model, Reward to
Variability Ratio
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Maha Besar Allah SWT, terpanjat puji dan syukur atas anugerah yang Allah
berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhirnya ini dengan segala
kekurangan dan kelebihannya.
Penulis percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan izin dan
ketetapan Allah SWT. Namun penyusunan skripsi ini tidak lepas dari orang-orang
di sekitar penulis yang begitu banyak memberi bantuan serta dukungan pada
penulis. Untuk itulah, dengan selesainya penulisan skripsi ini sebagai prasyarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, izinkan penulis mengucapkan rasa terima
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Untuk yang pertama saya ucapkan terima kasih banyak kepada Seorang
yang sangat berharga dan berarti sekali bagi penulis yaitu Mama yang
sedang sakit setelah operasi dan yang sudah memberikan kasih sayangnya
selama ini dari kecil Hingga saat ini sampai saya menempuh Perguruan
Tinggi. Kasih sayangmu serta perhatianmu memberikan Motivasi bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Yang kedua saya ucapkan terima kasih banyak lagi kepada Mama yang
telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun non materi kepada
Penulis, sekali lagi dukunganmu ini sangat berarti bagi penulis. Lagi-lagi ini
memberikan motivasi kembali kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
3. Terima kasih kembali kepada Mama saya kembali, yang selalu berada di sisi
penulis pada saat sehat maupun sakit saat menyelesaikan skripsi ini.
Kembali ini sangat memberikan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Semoga mama cepat sembuh dan diberikan
kesehatan selalu dan umur yang panjang dan berkah. AMIIN YA ALLAH
S.W.T
Tanpamu saya bukanlah apa-apa dan tidak akan jadi seperti saat ini, Ibu kau
lah alasan saya berada di dunia selain untuk beribadah Kepada ALLAH
S.W.T.
4. Terima kasih kepada bapa yang telah memberikan dukungan baik berupa
materi maupun non materi, ini juga memberikan motivasi kepada penulis.
5. Bu Haji Endang (Kepala Sekolah) SDN Parung 04, terima kasih telah
banyak membantu penulis baik materi maupun non materi.
6. Kakak-kakak yang telah memberikan dukungan baik berupa materil maupun
non materil, serta keponakan-keponakan yang dapat mencairkan suasana.
Dan juga seluruh keluarga. Kalian semua menjadi motivasi bagi penulis.
7. H. Ahmad Dumyati Bashori,MA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar.
8. Titi Dewi Warninda,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar.
9. Suhendra, S.Ag., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen.
10. Leis suzanawati, SE, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Manajemen.
11. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
12. Teman-teman Manajemen B angkatan 2007 (Akim, Jeje, Agi, Bimo,
Ariyanto, Haikal, Asu, Ole, Doli, Bangga, Nanang, Farid, Zadi, Opung, Dini,
Novi, Ria, Umi, Ade, Ayu, Pingkan, Wulan, Cha-cha ) atas kebersamaan
dan kenangan indah yang pernah diukir bersama. Senang menjadi bagian
dari kalian. Jaga terus Kebersamaan yang telah kita bangun.
13. Teman-teman Manajemen Keuangan B angkatan 2007 (Agus, Adit, Lingga,
Fauzan, Andri, Elvin, Dedy, Dery, Bimo, Andi, Aryanto, Qodar, Aji,
Ramdan, Nidia, Ria, Eva, Umi, Ika, Emil, Oweng, Adlin, Tya, Diah, Susan,
Weny, Pia, Anggi) atas kebersamaan dan kenangan indah yang telah diukir
bersama. Jaga terus Kebersamaan yang telah kita bangun.
14. Terima kasih kepada pipit, yang telah membantu, dan memberikan masukan-
masukan bagi penulis, masukan-masukan yang diberikan sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Terima kasih kepada cupit,yang telah membantu dan memberikan masukan-
masukan dalam pembuatan skripsi ini.
16. Terima kasih kepada Dini, yang telah meluangkan waktunya untuk
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Terima kasih kepada Eva yang telah membantu dan meluangkan waktunya
dalam menyelesaikan skripsi ini,
18. Terima kasih juga kepada Agus yang telah membantu penulis.
19. Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2007 yang tidak dapat
disebutkan namanya satu per satu. Senang bisa menjadi bagian dari kalian.
20. Seluruh teman-teman baik dari Fakultas Ekonomi maupun dari Fakultas
lain, terimakasih atas semangat dan dukungan kepada penulis.
21. Para staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
22. Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis baik moril
maupun materil, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, namun semua ini


semata-mata karena keterbatasan penulis. Akhir kata, besar harapan penulis,
skripsi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Juni 2011

Rizki Maulana
DAFTAR ISI

COVER Hal
COVER Dalam

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................i
ABSTRACT...................................................................................................iii
ABSTRAK....................................................................................................iv

KATA PENGANTAR...................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xvii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian.............................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................5
C. Tujuan Penelitian………………………………................... 6
D. Manfaat Penelitian........................................................................6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Investasi.......................................................................................8

1. Pengertian Investasi..........................................................8
2. Proses Investasi.................................................................8
a. Penentuan Kebijakan Investasi......................... 9
b. Analisis Sekuritas...................................................9
c. Pembentukan Portofolio.........................................10
d. Melakukan Revisi Portofolio.................................11
e. Evaluasi Kinerja Portofolio....................................11
B. Pasar Modal……………………………………………....... 12
1. Pengertian Pasar Modal........................................... 12

2. Fungsi Pasar Modal................................................ 15


3. Pelaku Pasar Modal...........................................................16
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal........ 16
a. Supply Sekuritas.......................................... 16
b. Demand akan Sekuritas................................ 17
c. Komdisi Politik dan Ekonomi........................ 17

d. Masalah Hukum dan Peraturan..............................17


e. Peran-peran lembaga pendukung pasar modal
yang akan membantu kegiatan pasar modal............17
5. Produk-Produk di Pasar Modal.................................. 18
a. Reksadana..................................................... 18
b. Saham.......................................................... 18

c. Saham Preferen............................................. 18
d. Obligasi........................................................ 19
e. Obligasi Konversi (Convertible Bond)...................19
f. Waran........................................................... 19
g. Right Issue.................................................... 20
6. Jenis Pasar Modal...............................................................20

a. Pasar Pertama (Pertama).........................................20


b. Pasar Modal Kedua (Sekunder)..............................21
c. Pasar Ketiga (Over The Counter Market................23
d. Pasar Ke empat.......................................................24
C. Saham..........................................................................................25
1. Pengertian Saham..................................................... 25
a. Deviden......................................................... 26
b. Capital Gain................................................... 26
2. Penilaian Saham........................................................ 29

a. Nilai Nominal................................................. 29
b. Harga Dasar (Base Price)................................ 29
c. Harga Pasar (Market Price)....................................29
3. Indeks Harga Saham.................................................. 31
4. Indeks LQ45............................................................. 32
5. Indeks Jakarta Islamic Indeks (JII).....................................33

a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi


Prinsip-Prinsip Syariah................................... 34
b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Indeks
(JII).............................................................. 36
c. Evaluasi Indeks dan Pergantian Saham..................37
6. Diversifikasi.......................................................................37

7. Tingkat Hasil (Rate of Return) & Tingkat Risiko


(Rate Of Risk)........................................................... 37
a. Tingkat Hasil (Rate of Return)......................... 37
b. Tingkat Risiko (Rate of Risk).......................... 41
D. Teori Portofolio......................................................................42
1. Pengertian Portofolio............................................... 42

2. Portofolio yang Efisien............................................ 44


3. Expected Return & Risiko Portofolio........................ 44
4. Teori Pembentukan Portofolio.................................. 46
a. Teori Pembentukan Efficient Frontier............. 46
b. Teori Pembentukan Single Indeks Model (SIM) 50
c. Kinerja Portofolio.......................................... 58
d. Rewad to Variability Ratio............................... 59
E. Penelitian Terdahulu........................................................... 60
F. Kerangka Berfikir............................................................... 62

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Ruang Lingkup Penelitian............................................... 64
B. Teknik Penentuan Sampel................................................ 64
C. Teknik Pengumpulan Data............................................... 67
D. Teknik Analisis................................................................ 68
E. Operasional Variabel.................................................... 75

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Saham-saham Kandidat Portofolio.................................. 77
1. Metode Efficient Frontier Curve........................... . 77
a. Portofolio LQ45........................................ 77
b. Portofolio JII.............................................. 84
2. Metode Single Indeks Model................................. 89

a. Portofolio LQ45......................................... 89
b. Portofolio JII.......................................... 94
B. Saham Anggota Portofolio Optimal................................ 97
1. Metode Efficient Frontier Curve.......................... 98
a. Portofolio Optimal LQ45.......................... 98
b. Portofolio Optimal JII............................... 100

2. Metode Single Index Model................................. 103


a. Portofolio Optimal LQ45.......................... 103
b. Portofolio Optimal JII............................. 108
C. Perbandingan Portofolio Optimal LQ45 dan JII
1. Metode Efficient Frontier Curve............................ 112
2. Metode Single Index Model................................. 114

BAB V KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan................................................................ 117
B. Saran........................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN .
DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

4.1 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan


Indeks LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 79

4.2 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode


Januari 2007-Desember 2009 81
4.3 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 82
4.4 Rata-rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007- Desember 2009 83

4.5 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota


Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 84
4.6 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009 86
4.7 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio JII Periode
Januari 2007- Desember 2009 87

4.8 Daftar Perusahaan yang Lolos menjadi Kandidat Anggota


Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 87
4.9 Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat Portofolio
JII Periode Januari 2007- Desember 2009 88
4.10 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 89
4.11 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 91
4.12 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007-Desember 2009 93
4.13 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 94
4.14 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan

Indeks JII Periode Januari 2007- Desember 2009 96


4.15 Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007- Desember 2009 97
4.16Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 97
4.17 Alokasi Investasi Portofolio LQ45 Periode Januari 2007

Desember 2009 101


4.18 Alokasi Investasi Portofolio JII Periode Januari 2007-
Desember 2009 104
4.19Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB Saham
Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-
Desember 2009 105

4.20 Penentuan Cut Off Rate Saham Portofolio LQ45 Periode


Januari 2007- Desember 2009 107
4.21 Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007-Desember 2009 108
4.22 Alfa, Beta, Weekly Return, dan Standar Deviasi Portofolio
Periode Januari 2007-Desember 2009 108

4.23 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return , dan ERB 7 Saham


Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-
Desember2009 109
4.24 Penentuan Cut off rate Saham Portofolio JII Periode
Januari 2007-Desember 2009 111
4.25 Komposisi Saham Anggota Portofolio JII Periode JII
Periode Januari 2007-Desember 2009 112
4.26 Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi Portofolio

JII Periode Januari 2007-Desember 2009 113


Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009
Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient Single Index Model Januari 2007-Desember 200
Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember
113 200
Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks
Model Periode Januari 2007-Desember 2009
114

115

115
DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 64
Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009
Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
Efficient Frontier JII Periode Januari 2007 Desember 2009 99
Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
100

102

103
DAFTAR LAMPIRAN

N o Keterangan Halaman

1 Daftar perusahaan yang konsisten masuk perhitungan

Indeks LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009............................123

2 Rata-rata Saham kandidat Portofolio LQ45 periode

Januari 2007-Desember 2009................................................................124

3 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota

Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009.......................125

4 Rata-rata seluruh saham kandidat portofolio LQ45

Periode Januari 2007-Desember 2009..................................................126

5 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota

Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009......................127

6 Daftar perusahaan yang konsisten masuk perhitungan

Indeks JI Periode Januari 2007-Desember 2009..................................127

7 Rata-rata return saham kandidat Portofolio JII Periode

Januari 2007-Desember 2009................................................................127

8 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota

Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009...........................128

9 Rata-rata return seluruh saham kandidat Portofolio JII

Periode Januari 2007- Desember 2009..................................................128

10 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota

Portofolio JII Januari 2007-Desember 2009......................................128


11 Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007

Desember 2009...................................................................................129

12 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45

Periode Januari 2007-Desember 2009...............................................129

13 Alokasi investasi portofolio LQ45 Periode

Januari 2007- Desember 2009...........................................................130

14 Efficient Frontier JII Periode Januari 2007-

Desember 2009..................................................................................130

15 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII

Periode Januari 2007-Desember 2009...............................................131

16 Alokasi investasi Portofolio JII Periode Januari 2007

Desember 2009..................................................................................131

17 Komposisi alfa, beta, rxpected return dan ERB 14

Saham kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007

Desember 2009..................................................................................132

18 Komposisi saham anggota Portofolio LQ45 Periode

Januari 2007-Desember 2009............................................................132

19 Alfa, beta, weekly return,dan standar deviasi

Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009..................132

20 Komposisi alfa, beta, expected return, dan ERB 7 Saham

Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007 Desember 2009.........133

21 Komposisi saham anggota Portofolio JII Periode


Januari 2007- Desember 2009............................................................133

22 Alfa, beta, weekly return dan standar deviasi Portofolio

JII Periode Januari 2007-Desember 2009...........................................133

23 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient

Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009..................................133

24 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode

Single Index Model Periode Januari 2007-Desember 2009................134

25 Penentuan Cut off Rate (C*) Saham Portofolio LQ45

Periode Januari 2007-Desember2009.................................................135

26 Penentuan Cut off Rate (C*) Saham Portofolio JII

Periode Januari 2007-Desember 2009................................................136

27 Perhitungan Average return dan standar deviasi Saham-

Saham LQ45 (Januari 2007- Desember 2009)...................................137

28 Korelasi Matrix saham-saham LQ45 Periode Januari 2007-

Desember 2009...................................................................................143

29 Kovarian Matrix Saham-Saham LQ45 Periode

Januari2007-Desember 2009..............................................................143

30 Perhitungan Average return dan standar deviasi saham-

saham JII (Januari 2007-Desember 2009)..........................................144

31 Korelasi Matrix saham-saham JII Periode

Januari 2007-Desember 2009.............................................................149

32 Kovarian Matrix saham-saham JII Periode Januari2007-

Desember 2009...................................................................................150
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pasar modal merupakan salah satu sarana berinvestasi yang menarik bagi

investor. Hal ini disebabkan pasar modal menjanjikan pengembalian yang

lebih besar kepada investor dibanding perbankan. Pasar modal memberikan

kesempatan kepada investor untuk dapat memilih secara bebas sekuritas–

sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi risiko,

ketersediaan dana dan jangka waktu investasi.

Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin mengacu pada era

globalisasi dan berorientasi pada pengembangan bisnis baik dibidang moneter

maupun non moneter, maka setiap perusahaan atau individu akan berusaha

untuk meningkatkan nilai perusahaan atau meningkatkan modalnya secara

optimal dengan cara berinvestasi pada sektor keuangan atau non keuangan.

Untuk berinvestasi di sektor keuangan dapat dilakukan dengan membeli

saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Orang tertarik untuk

berinvestasi di bursa karena adanya keterbukaan informasi. Salah satu jenis

sekuritas yang diperdagangkan di Bursa adalah saham. Investor yang

berinvestasi tentunya mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi

daripada investasi awalnya. Investor yang berinvestasi tentu mengharapkan

pengembalian yang lebih tinggi daripada investasi awalnya. Mereka juga

1
tidak mengiginkan emiten (penerbit sekuritas) tidak mampu melaksanakan

kewajibannya ketika saham tersebut jatuh tempo.

Dalam berinvestasi seorang investor harus berfikir apakah menanamkan

seluruh modalnya ke satu jenis saham saja, karena dianggap saham tersebut

memberikan tingkat keuntungan yang tinggi atau lebih. Sikap itu tidaklah

bijaksana, karena bila tingkat keuntungan tinggi maka risiko investasi juga

dengan sendirinya menjadi tinggi. Hal yang lebih bijaksana dalam

berinvestasi adalah melakukan diversifikasi pada investasi. Pemikiran

tersebut muncul karena bila investasi pada satu lahan gagal, maka masih ada

lahan lain yang dapat diharapkan keuntungannya sehingga bisa dikatakan

resiko investasi menjadi lebih rendah.

Menanamkan modal pada lebih dari satu inilah yang disebut dengan

membentuk portofolio. Sasaran manajemen portofolio adalah membangun

berbagai sekuritas dan asset-asset lainya sehingga membentuk suatu

portofolio dalam rangka meminimumkan risiko pada tingkat keuntungan

tertentu.

Menurut Harianto Sudarno (1998) investasi adalah suatu kegiatan

menempatkan dana pada satu lebih asset atau lebih asset selama periode

tertentu dengan harapan dapat memperoleh hasil penghasilan dan atau

peningkatan nilai (investasi). Dalam dunia nyata hampir semua investasi

selain mendatangkan penghasilan (return) investasi juga mengandung unsur

ketidakpastian atau risiko.

2
Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk

membentuk portofolio investasi artinya, pemodal dapat dengan mudah

menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan

investasi.

Salah satu instrumen investasi adalah saham, di Indonesia saham

diperdagangkan di bursa efek. Pada tahun 1991 pemerintah Indonesia

mendirikan PT Bursa Efek Jakarta untuk mengakomodasi pesatnya

pertumbuhan pasar modal di Indonesia pada waktu itu. Pertumbuhan bursa

efek pada tahun-tahun berikutnya menjadi semakin cepat, terutama sejak

dilakukan system otomasi perdagangan pada tanggal 25 Mei 1995. Semua

indicator perdagangan seperti nilai, volume dan frekuensi transaksi

menunjukan pertumbuhan yang luar biasa. pada tahun 2007 rata-rata nilai

transaksi telah mencapai angka diatas Rp 4.3 Triliun per hari. Bahkan pada

tahun 2008 sampai dengan semester pertama, rata-rata nilai transaksi harian

meningkat menjadi Rp 5.6 Triliun. Meskipun pada semester kedua terjadi

penurunan karena ada krisis “Subrime” di Amerika Serikat yang

mempengaruhi semua bursa didunia tidak terkecuali indonesia, akan tetapi

rata-rata nilai transaksi pada tahun 2008 masih lebih tinggi dari tahun 2007

yaitu sebesar Rp 4.5 Triliun. Angka tersebut meningkat luar biasa jika

dibandingkan dengan awal- awal swastanisasi bursa efek atau sebelum

diberlakukan otomasi perdagangan. Pada tahun 1994, rata-rata nilai transaksi

hanya sebesar Rp 104 miliar perhari. Hal ini berarti dalam kurun waktu 14

tahun rata-rata nilai transaksi harian telah meningkat sebesar kurang 4000%
seiring dengan perkembangan pasar dan tuntutan untuk lebih meningkatkan

efisiensi serta daya saing dikawasan regional, maka efektif tanggal 3

desember 2007 secara resmi PT Bursa Efek Jakarta digabung dengan PT

Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia.

(Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:1).

Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan yang ditunjukan oleh

kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG), kebutuhan untuk

memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai

perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang

diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari

pergerakan harga saham sekarang ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI)

memiliki delapan macam indeks harga saham sebagai salah satu pedoman

bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal, yaitu antara lain indeks

harga saham gabungan (IHSG), indeks sektoral, indeks LQ45, Jakarta Islamic

Indeks (JII) indeks kompas 100, indeks papan utama, indeks pengembangan,

dan indeks individual. seluruh indeks yang ada di BEI mengunakan metode

perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah

saham tercatat (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI 2008:2-3).

Dari delapan indeks yang tercatat di BEI tersebut, yang mendapat

perhatian lebih dari para fund manager ataupun para investor adalah indek

LQ45 dan JII dikarenakan kedua indeks ini memiliki beberapa keunggulan.

Berdasarkan pernyataan kuncoro (2006), indeks LQ45 dan JII memiliki

kinerja pengembalian atas investasi saham pada indeks yang cukup baik dan
memiliki daya tahan yang kuat. Selain itu, saham-saham yang terdapat

dikedua indeks ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga memiliki

kualitas yang baik dan memiliki tingkat risiko yang lebih rendah.

Atas dasar inilah penulis memilih obyek penelitian saham LQ45 dan JII

untuk memberikan informasi mengenai portofolio optimal yang dibentuk dari

saham masing-masing indeks. Diharapkan penelitian ini akan memberikan

gambaran kepada fund manager dan investor dalam menentukan saham-

saham pernyusun portofolionya Berdasarkan uraian tersebut , maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan

Kinerja Portofolio Optimal Menggunakan Metode Efficient Frontier,

dan Single Index Model (Studi Kasus pada LQ45 dan JII)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka

permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Saham-saham apa sajakah yang membentuk portofolio saham optimal

dan indeks LQ45 dan JII berdasarkan Metode Efficient Frontier

Curve, Single Index Model, Periode Januari 2007 sampai Desember

2009.

2. Bagaimana kinerja setiap portofolio optimal yang terbentuk

berdasarkan perhitungan Reward To Variability Ratio.

3. Berdasarkan perhitungan Reward to Variability Ratio, Portofolio

Optimal manakah yang menghasilkan kinerja yang lebih baik.


C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka untuk

menganalisis portofolio yang optimal dengan menggunakan metode Efficient

Frontier Curve dan Single Index Model, tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui saham-saham apa sajakah yang membentuk

portofolio saham optimal dari Indeks LQ45 dan JII berdasarkan

metode Efficient Frontier, Single Indeks Model, Periode Januari 2007

sampai Desember 2009

2. Menghitung kinerja setiap portofolio optimal yang terbentuk dengan

perhitungan Reward To Variability Ratio.

3. Menentukan portofolio optimal terbaik dari proses perbandingan

kinerja kedua portofolio optimal, yang didapat melalui kedua metode

diatas.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi akademik

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis sebagaimana yang

telah dipelajari didalam perkuliahan dan sebagai pengetahuan tentang

pasar modal dan investasi. Dan bagi civitas akademika menambah

informasi, sumbangan penelitian bahan kajian dalam penelitian.

2. Manfaat bagi investor dan masyarakat

a. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pembentukan

portofolio yang optimal.


b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam melakukan jual

beli saham di Bursa Efek Indonesia.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Investasi

1. Pengertian Investasi

Menurut Husnan (1998:3) investasi adalah setiap pengguna dana

dengan maksud memperoleh penghasilan. Sedangkan menurut Eduardus

Tandelilin (2005:2) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau

sumber daya lainya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh

sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Dan menurut Jogiyanto

(2005;5) Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan

didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Pihak-

pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor, investasi juga

mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor (investor wealth).

Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang sifatnya

moneter bukanya kesejahtraan rohaniah.

2. Proses Investasi

Proses investasi menurut Husnan Suad (2005:48) bagaimana pemodal

seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang

akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut

akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkah-

langkah sebagai berikut:

8
a. Penentuan kebijakan Investasi

Pada tahap ini menurut Eduardus Tandelilin (2010:13) pemodal

perlu menentukan tujuan investasinya dan banyaknya investasi yang

akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan

keuntungan investasi. Maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa

tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-

besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan menderita

kerugian. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam

keuntungan maupun risiko. Jumlah dana yang akan diinvestasikan

mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dan risiko yang

ditanggung. Pemodal yang meminjam dana dan menginvestasikannya

pada berbagai saham, akan menanggung risiko yang lebih tinggi

daripada pemodal yang menggunakan seratus persen modalnya sendiri.

b. Analisis Sekuritas

Pada tahap ini Menurut Suad Husnan (2005:48) pemodal

melakukan analisis terhadap sekuritas secara individual (atau beberapa

kelompok sekuritas). Ada dua filosofi dalam melakukan analisis

sekuritas yaitu:

1) Mereka yang berpendapat bahwa ada sekuritas yang mispriced

(harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu

rendah), dan analisis dapat mendeteksi sekuritas-sekuritas

tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini, tetapi

pada garis besarnya cara-cara tersebut dapat dikelompokan

9
menjadi dua , yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.

Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga di masa

lalu untuk memperkirakan harga sekuritas di masa mendatang.

Analisis fundamental berupaya untuk mengidentifikasi prospek

perusahaan (melalui analisis terhadap factor-faktor yang

mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan harga saham di

masa mendatang.

2) Mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar.

Kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak mampu

untuk mendeteksinya. Pada dasarnya mereka yang menganut

pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal efisien. Dengan

demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas factor

mispriced, tetapi didasarkan atas prefensi risiko pasar pemodal

(pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan

memilih saham yang lebih berisiko), pola kebutuhan kas

(pemodal yang menginginkan penghasilan yang tetap akan

memilih saham yang membagikan dividen dengan stabil), dan

sebagainya. Kentungan pemodal sesuai dengan pendapat ini

adalah sesuai dengan risiko yang mereka tanggung.

c. Pembentukan Portofolio

Menurut Suad Husnan (2005:49) Portofolio berarti sekumpulan

investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana

yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan
pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas

(dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi), dimaksudkan

untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Sebagaimana telah

disebutkan diatas , pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain oleh

preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan

terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

d. Melakukan Revisi Portofolio

Menurut Suad Husnan (2005:49) Tahap ini merupakan

pengulangan atas tiga tahap sebelumnya, jika dirasa bahwa portofolio

yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak lagi sesuai dengan

preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan

terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

e. Evaluasi Kinerja Portofolio

Menurut Eduardus Tandelilin (2010: 16) Dalam tahap ini pemodal

melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik dalam aspek

tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.

Tidak benar kalau suatu portofolio yang memberi keuntungan lebih

tinggi pasti lebih baik daripada portofolio lainya. Factor risiko perlu

dimasukan karena itu diperlukan suatu standar pengukuranya.

Pada dasarnya investor sangat menyukai investasi yang menghasilkan

pengembalian tertinggi, tetapi tidak menyukai adanya risiko. Tingkat

pengembalian yang tinggi, akan selalu diikuti risiko yang tinggi. Jadi, tidaklah

tepat bahwa tujuan investasi adalah untuk mendapat tingkat


pengembalian yang setinggi-tingginya, karena hal ini akan diikuti oleh risiko

yang tinggi pula.

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:8), beberapa alasan seseorang

melakukan investasi, antara lain:

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang.

Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf

hidupnya dari waktu ke waktu, atau setidaknya berusaha bagaimana

mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak

berkurang di masa yang akan datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi.

c. Dorongan untuk menghemat pajak.

B. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal secara umum menurut Mohammad Samsul (2006:43)

tempat bertemunya permintaan dan penawaran atau Pasar modal pada

dasarnya merupakan penghubung antara pemilik dana, disebut investor

(pemodal) dengan pengguna yang disebut emitten (Perusahaan yang Go

Public). Para pemodal menggunakan instrument pasar modal untuk

keperluan investasi portofolionya sehingga nantinya akan

memaksimumkan penghasilan dan emitten memperoleh tambahan dana

yang yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas usahanya. Bursa

Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal utama Indonesia.


Menurut Eduardus Tandelilin (2010:26) Pasar Modal adalah pertemuan

antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, pasar modal

juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang

umumnya memiliiki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

obligasi.

Menurut Suad husnan (2001:3) secara formal pasar modal dapat

didefininsikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau

sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk

hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah,

public authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar

modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial

market). Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang

dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut Dahlan Siamat (2001:249) pasar modal dalam arti sempit

adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan

yang di sebut bursa efek. Bursa Efek atau Stock exchange adalah suatu

system yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek

yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-

wakilnya.

Pasar Modal Menurut kamus pasar uang dan modal adalah pasar yang

kongkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan

yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun keatas,
abstrak dalam pengertian pasar modal adalah transaksi yang dilakukan

melalui mekanisme Over the Counter (OTC).

Pengertian pasar modal seperti yang tecantum dalam Bab I, Pasal I ,

UU Pasar Modal RI No.8 Butir 13 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

adalah:Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan pfofesi yang berkaitan dengan

efek.

Menurut Ahmad Rodoni (2008:40), Pasar Modal (capital Market)

adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang (dana yang jatuh

temponya lebih dari satu tahun) dan merupakan pasar yang konkrit.

Sedangkan menurut Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong

(2007:146), pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek atau perusahaan publik yang

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya atau lembaga profesi yang

berkaitan dengan efek untuk melakukan transaksi jual beli.

Menurut Rodoni dan Abdul Hamid (2008:124), pasar modal adalah

perdagangan instrumn keuangan yang (sekuritas) jangka panjang, antara

lain: dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun utang (bonds); baik yang

diterbitkan pemerintah (Public Authorities) maupun oleh perusahaan

swasta (Privat Sector)”.


Dengan demikian maka jelaslah bahwa pasar modal merupakan pasar

tempat terjadinya transaksi jual-beli efek, sedangkan bursa efek adalah

lembaga yang menyelenggarakan atau menyediakan system guna

terlaksananya transaksi yang terjadi di pasar modal.

2. Fungsi Pasar Modal

Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani (Kompetensi Ekonomi:78)

fungsi pasar modal yaitu:

a. Sebagai Sarana memperoleh modal yang sehat bagi para pengusaha

yang memerlukan tambahan modal.

b. Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk ikut serta menanamkan

modalnya dalam suatu perusahaan.

c. Sebagai sarana bagi pemerintah untuk mengendalikan perkembangan

dunia usaha/bisnis. Dan Pasar Modal pada dasarnya mempunyai dua

fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan

fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana

(lender), kepada pihak yang kekurangan dana (borrower). Sedangkan

fungsi keuangannya dilakukan dengan menyediakan dana tanpa harus

terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk

investasi tersebut.

Adapun daya tarik pasar modal diantaranya yaitu:

Pertama, diharapkan pasar modal ini menjadi alternative

penghimpunan dana jangka panjang selain lembaga perbankan.


Kedua, pasar modal memungkinkan para investor mempunyai

beberapa pilihan investasi yang sesuai karakteristik mereka.

3. Pelaku Pasar Modal

Menurut Herman Darmawi (2006,104), pelaku utama yang

menerbitkan sekuritas pasar modal ialah pemerintah dan perusahan.

Pemerintah biasanya menerbitkan promes jangka panjang dan obligasi

untuk memperoleh dana pembangunan, misalnya jalan dan lain-lain

fasilitas umum.Perusahaan-perusahaan menerbitkan obligasi dan saham

untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Obligasi adalah surat utang

jangka panjang dengan tingkat bunga tetap. Saham adalah surat bukti

kepemilikan (ekuitas) terhadap perusahaan yang bersangkutan. Harapan

pemilik saham adalah pembagian laba (deviden) dari perusahaan yang

bersangkutan.Pembeli sekuritas yang terbesar adalah perorangan dan

rumah tangga. Seringkali, orang dan pihak rumah tangga menyimpan

dananya dalam berbagai finansial dan kemudian biasanya dana itulah yang

dipergunakan untuk membeli instrumen pasar kapital, seperti obligasi dan

saham.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal

Menurut Suad Husnan (2001:8), faktor-faktor yang memperngaruhi

Pasar Modal, Antara lain adalah:

a. Supply Sekuritas

Factor ini berarti banyak perusahaan yang bersedia menerbitakan


sekuritas di pasar modal

b. Demand akan Sekuritas

Factor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang

memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli

sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.

c. Kondisi Politik dan Ekonomi

Factor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan

sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu

pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan

demand akan sekuritas.

d. Masalah Hukum dan peraturan

Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada

informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang

menerbitkan sekuritas. Kebenaran informasi, karena itu menjadi sangat

penting, disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan

yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan

menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.

e. Peran-peran lembaga pendukung pasar modal yang akan

membantu kegiatan pasar modal secara tepat

Lembaga ini adalah: Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali

Amanat, Akuntan, Notaris, Konsultan Hukum, dan Penilai.


5. Produk-Produk di Pasar Modal

Menurut Ahmad Rodoni (2008:44), produk-produk yang berada di

pasar modal antara lain adalah:

a. Reksadana

Reksadana atau mutual fund atau investment fund merupakan

sertifikat yang menjelaskan bahwa pemilikya menitipkan uang kepada

pengelola Reksadana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai

modal berinvestasi. Pada prinsipnya investasi pada Reksadana adalah

melakukan investasi yang menyebar pada berbagai alat investasi yang

diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.

b. Saham

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda

penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu

perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan

bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang

menerbitkan kertas tersebut.

c. Saham Preferen

Saham referen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham

biasa artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga

memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya

saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi.

Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak

pembagian dividen. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian,


maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran

yang sudah ditetapkan sebelumnya.

d. Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

antara pemberi pinjaman dengan yang diberi pinjaman. Surat obligasi

adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas

tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan

obligasi.

e. Obligasi Konversi (convertible Bond)

Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa,

misalnya memberikan kupon yang tetap, memliki jatuh tempo dan

memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan

yaitu dapat ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu

tercantum persyaratan untuk melakukan konversi.

f. Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan

harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan

dengan surat berharga lainya, misalnya obligasi atau saham.

Penerbitan waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi

oleh pemegang oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau

saham yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi, saham

maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.


g. Right Issue

Right Issue merupakan hak bagi pemodal mebeli saham baru yang

dikeluarkan emitten. Karena merupakan hak, maka investor tidak

terkait untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau

dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.

6. Jenis Pasar Modal

Menurut Mohammad Samsul (2006:46), pasar modal dapat

dikatagorikan menjadi 4 pasar, yaitu:

a. Pasar Pertama (Perdana)

Adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama

kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum. Disini

dikatakan tempat karena secara fisik masyarakat pembeli dapat bertemu

dengan penjamin emisi ataupun agen penjual untuk melakukan pesanan

sekaligus membayar uang pesanan. Dikatakan sarana karena si pembeli

dapat memesan melalui telepon dari rumah dan membayar dengan cara

mentransfer uang melalui bank ke rekening agen penjual. Dikatakan

pertama kali karena sebelumnya perusahaan ini milik perorangan atau

beberapa pihak saja, dan sekarang menawarkan kepada masyarakat

umum. Penawaran awal umum ini yang disebut juga initial public

offering (IPO).
Ciri-ciri Pasar Perdana adalah:

1). Emiten menjual saham kepada masyarakat luas melalui penjamin

emisi dengan harga yang telah disepakati antara emiten dan

penjamin emisi seperti yang tertera dalam prospectus.

2). Pembeli tidak dipungut biaya transaksi,

3). Pembeli belum pasti memperoleh jumlah saham sebanyak yang

dipesan.

4). Investor membeli melalui penjamin emisi ataupun agen penjual

yang ditunjuk.

5). Masa pesanan terbatas.

6). Penawaran melibatkan profesi seperti akuntan publik, notaris,

konsultan hukum, dan perusahaan penilai,

b. Pasar Kedua (Sekunder)

Adalah tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar investor

dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek. Dikatakan

tempat karena secara fisik para perantara efek berada dalam satu gedung

di lantai perdagangan (trading floor). Dikatakan sarana karena berada

dalam satu jaringan sistem perdagangan dan kantor perantara efek


tersebar di beberapa kota. Terbentuknya harga pasar oleh tawaran jual

dan beli dari para investor.

Ciri-ciri Pasar Sekunder, yaitu:

1). Harga terbentuk oleh investor melalui perantara efek yang

berdagang di Bursa Efek.

2). Transaksi dibebani biaya jual dan beli.

3). Pesanan dapat berjumlah tidak terbatas.

4). Anggota bursa memasukan tawaran jual/beli investor ke dalam

komputer perdagangan yang disediaka oleh pihak bursa.

5). Anggota bursa beli menyelesaikan pembayaran dana kepada Sentral

Kliring, kemudian menerima sahamnya dengan cara

pemindahbukuan oleh Sentral Kustodian dengan menunjukkan

bukti pembayaran dari Sentral Kliring.

6). Anggota bursa jual menyelesaikan penyerahan saham kepada

Sentral Kustodian, kemudian menerima dana denagn cara

pemindahbukuan oleh Sentral Kliring dengan menunjukkan bukti

penyerahan efek dari Sentral Kustodian.


c. Pasar Ketiga (Over The Counter Market).

Adalah sarana transaksi jual beli antara market maker serta investor

dan harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat memilih marker

maker yang memberi harga terbaik. Market maker adalah anggota bursa.

Para market maker ini akan bersaing dalam menentukan harga

saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market

maker. Pasar ketiga mengacu pada perdagangan sekuritas yang terdaftar

di bursa pada bursa OTC. (Bodie, Kane, Marcus, 2006:97).

Ciri-ciri pasar ketiga menurut Mohammad Samsul (2006:49) adalah:

1). Harga dibentuk oleh market maker.

2). Investor membeli dan menjual dari dan ke market maker

3). Jumlah market maker banyak sehingga investor dapat memilih

harga terbaik.

4). Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui

jaringan komputer.

5). Perdagangan dilaksanakan di kota-kota besar dalam satu jaringan

nasional.

6). Mesin utama ada di OTC Marker Pusat yang terhubung dengan

mesin di kantor market maker di kota-kota lain.


7). Mesin OTC terintegrasi dengan mesin di Sentral Kliring / Sentral

Kustodian.

8). Market maker menyelesaikan pembayaran dengan Sentral Kliring

dan menyelesaikan penyimpanan efek dengan Sentral Kustodian

9). Market maker menjadi anggota bursa OTC market dan anggota

kliring / kustodian.

d. Pasar Ke empat (Fourth Market).

Mengacu pada perdagangan langsung antara investor untuk saham

yang tercatat di bursa tanpa melibatkan pialang. (Bodie, Kane, Marcus,

2006:97). Transaksi pada pasar keempat dilakukan secara tatap muka

antara investor beli dan investor jual untuk saham atas pembawa.

Mekanisme ini pernah terjadi pada awal-awal perdagangan efek di abad

ke-17. Dengan kemajuan teknologi, mekanisme ini dapat terjadi melalui

electronic communication network (ECN) asalkan para pelaku memenuhi

syarat, yaitu memiliki efek dan dana di central custodian dan central

cliring house.

Ciri-ciri Pasar Keempat (Mohammad Samsul, 2006:50):

1). Investor beli dan investor jual bertransaksim langsung lewat ECN

2). Harga terbentuk dalam tawar menawar langsung antara investor

beli dan investor jual.


3). Investor menjadi anggota ECN, central custodian, dan central

cliring.

4). ECN, central custodian, dan central cliring terjalin dalam satu

sistem jaringan perdagangan.

5). ECN terdaftar sebagai Bursa Efek.

Menurut Sabar Warsini (2009:18), ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan bursa at
uatu negara, antara lain:

(a). Perkembangan nilai emisi.

(b). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

(c). Nilai kapitalisasi pasar.

(d). Perkembangan volume transaksi dan nilai transaksi.

Saham

Pengertian Saham

Menurut Dr Ahmad Rodoni (Modul Institusi Depositori & Pasar

Modal:47) saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di

Bursa Efek, saham didefinisikan sebagai penyertaan atau kepemilikan

seorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan, oleh karena itu

pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih direktur-direktur


perusahaan yang selanjutnya akan memilih para pejabat yang akan

mengelola bisnis.

Menurut Bursa Efek Indonesia, pada dasarnya ada 2 kepentingan yang

dapat diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu antara lain:

a. Deviden

Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan kepada investor dan berasal dari keuntungan yang

dihasilkan oleh perusahaan dividen diberikan setelah mendapat

persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS, jika seorang investor

ingin mendapatkan dividen, maka investor tersebut harus memegang

saham tersebut dalam kurun waktu yang relative lama hingga

kepemilikan sahan tersebut berada dalam periode dimana diakui

sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

b. Capital Gain

Selisih antar harga beli dan harga jual saham, capital gain ini

terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar

sekunder.

Sekuritas atau efek adalah surat berharga, merupakan aset Finansial

(Financial Asset) yang menyatakan klaim keuangan menurut Eduardus

Tandelilin (2010: 30). Sedangkan menurut Thian Hin (2001:13), saham

merupakan surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan seseorang

atau badan terhadap suatu perusahaan. Saham merupakan tanda bukti


pengambilan pengambilan bagian saham, juga merupakan tanda bukti

pengambilan bagian peserta dalam suatu perusahaan (Riyanto,1999:240).

Saham adalah tanda penyertaan modal pada perusahaan perseroan

terbatas. Berbagai jenis saham antara lain:

a. Saham Biasa (common stock)

Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukan bukti

kepemilikan perusahaan menurut Eduardus Tandelilin (2010:32).

b. Saham Preferen

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat

gabungan antara obligasi dan saham biasa (Jogiyanto,2003:67),

saham Preferen (Preferred Stock), merupakan satu jenis sekuritas

ekuitas yang berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa,

saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik

gabungan (hybrid) antara saham biasa dan obligas menurut

Eduardus Tandelilin (2010:37).

c. Saham Treasury ( Treasury stock )

Saham treasury adalah saham milik perusahaan yang sudah

pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh

perusahaan untuk dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri

(Jogiyanto, 2003:74). Secara sederhana saham dapat didefinisikan

sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan

dalam suatu perusahaan wujud saham adalah selembar kertas yang


menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut (binder produk–

produk yang ada di pasar modal).

Menurut Sapto Raharjo (2006:31) saham adalah surat berharga

yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari

individu atau institusi dalam suatu perusahaan.

Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai 3 tujuan

investasi utama (Kertonegoro, 1995: 108) adalah:

a. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan

prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chip dan

saham nonspekulatif lainnya.

b. Sebagai pemupukan modal, berarti investor mengutamakan

investasi jangka panjang sehingga mereka mencari saham

pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham,

sumber penghasilan untuk mendapatkan deviden.

c. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan

pada penerimaan deviden sehingga mereka akan mencari saham

penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.

Menurut Koetien (1993) tujuan pencatatan saham dibursa adalah:

a. Memberikan kepada bursa semua informasi yang dibutuhkan

kepada Investor.

b. Kepada masyarakat diberikan keterangan-keterangan hingga

secara wajar dapat dianggap, masyarakat dapat membantunya

menilai baik tidaknya efek yang bersangkutan.


2. Penilaian Saham

Harga saham adalah harga yang dibentuk dan interaksi para penjual

dan pembeli saham dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh

harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu para investor

memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan harga saham

tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli

saham. Menurut Ang (1997: 62) nilai dari saham berdasarkan fungsinya

dapat dibagi menjadi tiga jenis :

a. Nilai nominal

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam saham yang

berfungsi untuk tujuan akuntansi, nilai ini tidak dapat digunakan

untuk mengukur sesuatu. Nilai nominal dicatat sebagai modal

ekuitas perseroan dalam neraca.

b. Harga dasar (Base Price)

Harga dasar saham baru merupakan harga perdananya, harga

saham diperoleh dari perkalian antara nilai par value dengan

jumlah saham yang diterbitkan. Harga dasar suatu saham sangat

erat hubungannya dengan harga pasar tersebut. Harga dasar

diperhitungkan dalam perhitungan indeks harga saham, harga dasar

akan berubah seiring dengan aksi emiten yang dilakukan seperti

right issue, stock split, warrant, redemtion.


c. Harga Pasar (Market Price)

Harga pasar merupakan harga dimana harga tersebut berlaku

saat pasar sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup,

maka harga pasar adalah harga penutupan (Closing Price), harga

pasar adalah harga yang mencerminkan naik turunnya suatu saham.

Jika harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan

maka akan terbentuk market value.

Harga saham dibursa ditentukan oleh kekuatan pasar yang berarti

saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran, karena

permintaan dan penawaran atas saham berfluktuasi setiap harinya, maka

harga saham pun akan mengikuti pada fluktuasi tersebut. Pada kondisi

dimana permintaan saham lebih banyak, maka harga saham akan

cenderung meningkat.

Faktor-faktor yang menentukan harga saham di pasar adalah:

a. Taksiran penghasilan yang akan diterima

b. Besarnya tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor, yang

mana dipengaruhi oleh keuntungan yang bebas risiko serta risiko

yang ditanggung investor.

Harga saham mencerminkan prestasi emiten, pergerakan harga saham

dengan kinerja emiten. Apabila emiten mempunyai prestasi yang

semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilan dari operasi usaha

semakin besar, hal ini berarti keuntungan yang dapat diperoleh oleh

pemegang saham juga semakin besar. Bagi investor, harga saham dan
pergerakannya merupakan faktor penting dalam investasi di pasar modal.

Harga saham dikatakan tidak wajar apabila harganya ditetapkan terlalu

tinggi (overprice) ataupun terlalu rendah (Underprice). Melalui penilaian

saham inilah para investor akan bisa memutuskan untuk menentukan

strategi invetasi melalui keputusan untuk membeli, menjual atau

mempertahankan saham tertentu.

Harga saham juga mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin

tinggi harga saham maka, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut

dan semakin rendah harga saham maka semakin rendah pula nilai

perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham

akan sangat memperhatikan harga saham. Harga saham yang terlalu

rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik namun,

bila harga saham terlalu tinggi dapat mengurangi investor untuk membeli

sehingga menimbulkan harga saham sulit meningkat lagi. Untuk

mengantisipasi hal terebut maka banyak perusahaan yang melakukan

stock split terhadap sahamnya, yang tujuannya adalah untuk

meningkatkan daya beli.

3. Indeks Harga Saham

Menurut BEI adalah suatu indikator yang menunjukan pergerakan

harga saham. Indeks berfungsi sebagai indicator atas trend pasar artinya

pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat

tertentu, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks
investor dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat tertentu,

apakah sedang naik , stabil atau turun.

4. Indeks LQ45

Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan liquiditas tinggi, yang

diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas

liquiditas, seleksi atas saham-saham LQ45 juga mempertimbangkan

kapitalisasi pasar.

Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama liquiditas

transaksi adalah nilai transaksi dipasar regular. Sesuai dengan

perkembangan pasar, dan untuk lebih mempertajam kriteria liquiditas,

maka sejak review bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan

frekuensi transaksi dimasukan sebagai ukuran liquiditas. Sehingga

kriteria suatu saham untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45

adalah sebagai berikut:

a. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan

b. Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi terbesar secara

otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45.

c. Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar

secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45.

d. Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham tadi dengan

menggunakan kriteria hari transaksi dipasar regular, frekuensi

trasnsaksi dipasar regular dan kapitalisasi pasar. metode pemilihan

saham tersebut adalah:


1) Dari 30 sisanya dipilih 25 saham berdasarkan hari transaksi

dipasar regular.

2) Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan

frekuensi transaksi di pasar regular.

3) Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan

kapitalisasai pasar, sehingga akan didapat 45 saham untuk

perhitungan indeks LQ45.

e. Selain melihat kriteria liquiditas dan kapitalisasi pasar tersebut

diatas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek

pertumbuhan perusahaan tersebut (Buku panduan Indeks Harga

Saham BEI,2008:11).

f. Evaluasi dan Penggantian Saham

Bursa efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja

komponen saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45.

Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan

saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap

enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan februari dan agustus

(Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:11)

5. Indeks Jakarta Islamic Indeks (JII)

Pada tanggal 3 juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama

dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) meluncurkan

Indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah islam yaitu Jakarta

Islamic Indeks (JII). Indeks ini diharapkan menjadi tolak ukur kinerja
saham-saham yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan

pasar modal syariah.

Jakarta Islamic indeks terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-

saham yang sesuai dengan syariah islam. Pada awal peluncurannya,

pemilihan saham yang masuk alam kriteria syariah melibatkan pihak

Dewan Pengawas Syariah, PT Danareksa Invesment Management. Akan

tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham

tersebut dilakukan oleh Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan

Syariah Nasional (DSN). Hal ini tertuang dalam peraturan Bapepam- LK

Nomor II. K.I tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah. (Buku

Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:12).

a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-Prinsip

Syariah.

Dari sekian banyak emiten yang tercatat di BEI, terdapat

beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan

syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum

dapat dimasukan dalam perhitungan JII.

Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan peraturan

Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah, jenis

kegiatan utama suatu badan usaha ynag dinilai tidak memenuhi

syariah islam adalah:

1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong

judi/perdagangan yang dilarang.


2) Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep

nabawi, jual, beli risiko yang mengandung gharar dan

maysir.

Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangakan dan atau menyediakan :


Barang dan jasa yang haram karena zatnya (haram li- dzatihi).
Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram Li-Ghairihi) yang ditetapakan oleh DSN-MUI
Barang dan jasa yang merusak moral bersifat mudarat.

Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kep
Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam kriteria syariah adalah:

1) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang

diuraikan diatas.

2) Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan

pengerahan barang/jasa dan perdagangan dengan

penawaran dan permintaan palsu.


3) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:

a) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan

dengan total equitas tidak lebih dari 45% (hutang

yang berbasis bunga dibandingkan dengan total

equitas tidak lebih dari 45% : 55)

b) Total pendapatan bunga dan pendapatan todak halal

lainya dibandingkan dengan total pendapatan

(revenue) tidak lebih dari 10% (Buku Panduan Indeks

Harga Saham BEI,2008:12-13)

b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Indeks (JII)

Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam

perhitungan Jakarta Islamic Indeks (JII), indeks dilakukan proses

seleksi sebagai berikut:

1. Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan daftar efek

syariah (DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK

2. Memilih 60 saham dari daftar efek syariah tersebut

berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1

tahun terakhir.

3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan

tingkat liquiditas yaitu nilai transaksi dipasar regular

selama 1 tahun terakhir (Buku Panduan Indeks Harga

Saham BEI,2008:13).
c. Evaluasi Indeks dan Penggantian Saham

JII akan di review setiap 6 bulan, yaitu setiap bulan januari dan

juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan oleh Bapepam-LK,

sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan di monitor secara

terus menerus berdasarkan data public yang tersedia (Buku

Panduan Indeks Harga Saham BEI,2008:13).

6. Diversifikasi.

Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan

dana dalam berbagai instrument investasi dengan tingkat risisko dan

potensi keuntungan yang berbeda, atau strategi ini biasa disebut dengan

alokasi asset (asset allocation). Alokasi asset ini lebih focus terhadap

penempatan dana di berbagai instrument investasi. Bukan memfokuskan

terhadap pilihan saham dalam portofolio. Dari hasil studi, perbedaan

performa lebih banyak dikarenakan oleh alokasi asset (asset allocation)

bukannya pilihan investai (investment selection). Diversifikasi bertujuan

untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan potensi tingkat

keuntungan yang cukup. (Nurfitri Bisrya, 2010).

7. Tingkat Hasil (Rate Of Return) & Tingkat Risiko (Rate Of Risk)

a. Tingkat Hasil (Rate Of Return)

Tingkat hasil (Rate Of Return) merupakan tolak ukur yang menjadi

pedoman dalam keputusan akhir investasi. Suatu investasi dikatakan

berhasil bila asset milik investor diawal sebelum investasi meningkat


setelah investasi dilakukan. Dan yang menjadi tolak ukur adalah nilai

dari rate of return tersebut.

Menurut Francis (1998), Return investasi merupakan persentase

dari seluruh pendapatan selama beberapa periode terhadap harga

waktu belinya. Adapun mengenai tingkat hasil dari investasi saham ini

ditentukan rencana batas waktu, yang disebut dengan istilah Holding

Period Return. Istilah Holding Period Return (HPR) ini juga dikenal

dengan sebutan Rate of Return yang digunakan untuk mengukur

tingkat hasil dari aktiva tunggal.

Francis mendefinisikan Holding Period Return (HPR) over any

week, month year, or other period sebagai berikut:

HPR =.....................................................................................(2.1)

Sedangkan menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005) definisi HPR

adalah sebagai berikut:

HPR=.......................................................................................(2.2)

Kedua definisi tersebut menyebutkan bahwa nilai HPR didapat

berdasarkan selisih antara harga akhir dengan harga awal yang

ditambahkan dengan jumlah dividen kemudian dibagi dengan harga

awalnya. Jadi, semakin besar nilai harga akhirnya atau dengan kata

lain semakin besar pula nilai rate of return dari suatu asset yang

diperoleh oleh investor.


Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005) persamaan untuk

tingkat hasil (rate of return) dalam periode tertentu dapat dijabarkan

seba

Sedangkan yang dimaksud dengan tingkat hasil yang diharapkan (expected return) adalah return yang
hasilnya tidak pasti.

Menurut Jogiyanto (2003; 126), expected return dapat dijabarkan

dalam persamaan sebagai berikut:

E(Ri )   (Rij .Pj ...................…………………………..(2.4)


)
j1

Dimana:
E(Ri) = Expected return suatu aktiva atau sekuritas ke i

= Probabilita Return ke-j dari saham ke -i

= Besarnya return saham ke-I pada kemungkinan ke-j.

dari data suatu sampel observasi, nilai expected return investasi tersebut merupakan nilai rata-rata total dari rate of return

E(Ri) = ...........……………………………………..(2.5)

Dimana :

E(Ri) = Expected Return Return Saham i

= Besarnya Return saham ke-I pada kemungkinan ke-j

= Jumlah observasi.

Jika semakin banyak periode investasinya maka semakin baik hasil

perkiraan yang dapat diperoleh. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa probabilita investasi untuk memberikan return sebesar Ri

adalah sama untuk periode yaitu senilai .


b. Tingkat Risiko (Rate Of Risk)

Bodie, kane, dan Marcus (2005) menyatakan bahwa “the which

assess the risk and expected return attributes of the entire set of

possible investment vehicle”.

Maksud pernyataan diatas adalah menjelaskan bahwa hasil yang

dicapai oleh suatu investasi adalah berupa expected return. Expected

return merupakan salah satu dari atribut investasi yang hasilnya belum

diketahui secara pasti, artinya bahwa expected return yang diharapkan

dapat menjadi lebih kecil dari yang diharapkan. ketidakpastian

terhadap dugaan dimasa yang akan datang dari tingkat hasil yang

diharapkan adalah sebuah penyimpangan. Bentuk penyimpangan

inilah yang disebut risiko (risk) dari suatu investasi.

Jogiyanto (2003) mendefinisikan bentuk persamaan dari

penyimpangan tersebut sebagai berikut:

σi =.............................................................................................(2.6)

Dimana:

σi = Standar Deviasi saham i

= Nilai Saham Ke-i

E(Ri) = Expected Return saham i

N = Jumlah Observasi
D. Teori Portofolio

1. Pengertian Portofolio

Dalam kamus keuangan Reksa Dana didefinisikan sebagai portofolio

aset keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi

yang terbuka. Menurut Henricus W. Ismanthono (2003:201) portofolio adalah

kumpulan surat berharga, termasuk saham, obligasi unit penyertaan reksa

dana yang telah dijual dalam penawaran umum, serta surat pengakuan utang,

surat berharga komersial, tanda bukti utang yang mempunyai jatuh tempo

kurang dari satu tahun.

Menurut Adler Haymans Manurung (2007:2) Kumpulan dana dan

pemilik, dimana pemilik Reksa dana adalah berbagai pihak yang

menginvestasikan atau memasukan dananya ke reksa dana dengan berbagai

variasi. Portofolio secara harfiah memiliki sekumpulan surat–surat. Teori ini

disebut teori portofolio karena mempunyai cara mengestimasikan dana

kedalam bentuk surat-surat berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan

bahwa pemilk modal akan menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis

surat berharga dengan tujuan mengurangi risiko yang harus ditanggung dan

kemudian ingin mendapatkan santunan (penghasilan ) yang lebih tinggi.

Dalam teori ini risiko investasi dalam saham didefinisikan sebagai

investasi standar dan tingkat keuntungan. Teori portofolio memiliki 2 asumsi

penting yaitu:

a) Keuntungan surat berharga adalah berpola distribusi normal


b) Para investor terkadang bersikap kurang atau tidak menyukai

risiko (Risk averse) (Gitosudarmo, 1999:266).

Risiko dari portofolio yang didiversifikasikan secara baik tergantung

pada risiko pasar dari masing-masing saham yang di masukkan dalam

portofolio tersebut, dengan kata lain jika ingin membentuk portofolio yang

memiliki risiko rendah, maka saham–saham yang dipilih bukanlah saham-

saham yang memiliki covariance dengan portofolio yang rendah, Kalau

portofolio tersebut mewakili kesempatan investasi yang ada, dengan proporsi

sesuai dengan bobot investasi tersebut, maka portofolio tersebut disebut

sebagai portofolio pasar (Husnan, 2001:104). Manajer uang yang ingin

mengubah risiko pasar yang dihadapinya dapat melakukan hal tersebut

dengan jalan merevisi beta dari portofolio. Hal ini dapat dilakukan dengan

jalan menyeimbangkan kembali portofolio saham yang akan menghasilkan

beta yang diinginkan dalam proses minimisasi risiko portofolio, varian

(standar deviasi) pengembalian merupakan alat ukur risiko portofolio, sebagai

tambahan kemungkinan tidak tercapainya pengembalian diharapkan dapat

dihitung. Jenis analisis ini disebut analisis risiko kerugian. Portofolio

normal merupakan tolak ukur yang disesuaikan terdiri dari sekumpulan

sekuritas yang umumnya dipilih dan ditimbang manajer yang umumnya

dilakukan pembentukan portofolio normal bukanlah merupakan hal yang

mudah dilakukan. Prinsipnya adalah membentuk suatu portofolio yang

merefleksikan gaya manajer uang membutuhkan penentuan saham yang akan

dimasukkan kedalam potofolio normal dan penentuan cara penimbangan


saham-saham tersebut (penimbangan setara atau penimbangan kapitalisasi)

(fabozzi, 2000: 794).

2. Portofolio yang Efisien

Eduardus Tandelilin (2010:157) portofolio efisien adalah portofolio

dengan return tertinggi pada risiko tertentu atau portofolio dengan risiko

terendah pada return tertentu.

Jogiyanto (2003) menyatakan bahwa portofolio yang efisien

mengandung pengertian suatu portofolio yang memberikan return expektasi

terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko terkecil

dengan return expektasi yang sudah tertentu.

3. Expected Return & Risiko Portofolio

a. Expected Return Portofolio

Return dari suatu portofolio saham merupakan rata-rata

tertimbang dari tingkat hasil pengembalian masing-masing saham

yang ada dalam portofolio tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan

sharpe (1970) “the actual rate of return on portofolio is the weighted

average of the rates of return of its component securities, using the

portions invested as weight”

Sharpe (1970) menjabarkan expected return portofolio dalam

persamaan sebagai berikut:

E(Rp) = ……………………………….......(2.7)

Dimana :
E(Rp) = Expected Return Portofolio

= Proporsi saham i pada portofolio

= Expected return saham i

Adapun perhitungan expected return portofolio tahunan

sebagai berikut:

 Asumsi 1 tahun = 52 minggu Return tahunan portofolio =

(1+Return Portofolio^52)-1........................................28)

(Bodie, Kane, dan Marcus,2005).

b. Risiko Portofolio

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa risiko adalah

penyimpangan yang dilambangkan sebagai standar deviasi, pada

risiko portofolio, nilai dari risiko didapat dari variance return saham-

saham yang membentuk portofolio tersebut. Dimana, varaiance

merupakan jumlah keseluruhan dari masing-masng kuadrat suatu

expected return setiap saham yang dikurangi terhadap expected return

portofolionya. Dan standar deviasi portofolionya adalah hasil akar

kuadrat dari variance tersebut, persamaanya dijabarkan sebagai

berikut (Jogiyanto:2003):

=Variance=.................................................................(2.9)

Sehingga standar deviasi portofolionya adalah

(Jogiyanto:2003):
σp=................................................................................(2.10)

Dimana :

= Variance Portofolio

σp = Standar Deviasi Portofolio

=Realisasireturnportofolio=ExpectedReturnSaham

Tunggal {E(ri)}

E(Rp)= Expected Return portofolio.

ui artikel yang berjudul Portofolio Selection pada Journal Of Finance 7, No I. Teori ini membahas tentang pemilihan portofoli

model-model kuantitas, dapat ditentukan return portofolio yang

diharapkan (expected return portofolio) dan tingkat risiko portofolio

yang di tolerir (acceptable levels of portofolio) serta portofolio

optimal dari asset berisiko.


Menurut Jogiyanto (2009:301) teori portofolio efficient frontier

didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:

 Investor adalah Risk averse yang mengharapkan utilisasi

maksimum dari portofolionya.

 Investor memilih portofolio berdasarkan return rata-rata dan

varian yang diharapkan.

 Investor hanya menggunakan single holding periode

 Tidak ada pinjaman dari simpanan bebas risiko, yang

mengartikan bahwa return wacc sama dengan return pasar.

 Investor memiliki expektasi yang sama terhadap return,

varian, dan kovarian.

 Tidak ada biaya transaksi dan pajak.

Dengan menggunakan teori ini, diharapkan investor

mendapatkan portofolio Yang optimal, yaitu portofolio yang

menghasilkan return maksimum dibandingkan dengan portofolio lain

yang memiliki return yang sama.

Perhitungan return, expected return, standar deviasi,

expected portofolio dan standar deviasi portofolio pada pendekatan

teori efficient frontier ini menggunakan persamaan yang telah

dijabarkan pada halaman sebelumnya yakni persamaan (2.3) untuk

menghitung return, persamaan (2.5) untuk menghitung expected

return, persamaan (2.6) untuk standar deviasi masing-masing saham,

persamaan (2.7) untuk menghitung standar deviasi portofolio.


Sedangkan perhitungan lain yang dibutuhkan dalam efficient

frontier ini yaitu covariance dan correlation coefficient. Covariance

adalah suatu pengukur yang menunjukan arah pergerakan dua buah variabel. Sedangkan coefficient co
COV(i,j)= pij σi σj(2.11)

atau

correlation coefficient= pij=.........................................(2.13)

(Jogiyanto, 2003)

Atau jika kovarianya belum diketahui, koefisien korelasi

dihitung dengan rumus :


Pij = (2.14)

(Jogiyanto,2003)

Dimana :

Pij = korelasi antara saham I dengan saham j

Ri = Return saham I pada peride t

rj = Return saham j pada peride t

n = Jumlah Periode

maka dengan demikian, variance dan standar deviasi portofolio

dapat ditulis juga sebagai berikut:

n
p 2  
pm
2
2
(w . iei 2 )2 ………..........(2.15)
i 1

σp = ……………………………………(2.16)

(Jogiyanto,2003;248)

Untuk mendapatkan portofolio optimal, kita harus

mengetahui nilai Reward to Variability Ratio dan menentukan Capital

Allocation Line (CAL). Capital dan return yang didapat ditrima

investor dari semua portofolio yang mungkin di bentuk berdasarkan

nilai titik efficient set yang berbeda-beda.


Reward to Variability Ratio adalah rasio yang mereflesikan

sensitifitas kenaikan risiko terhadap kenaikan return. Nilainya

merupakan slope dan cal. Berdasarkan Cal, selanjutnya akan

ditemukan titik persinggungan dengan kurva efficient Frontier

sehingga membentuk portofolio optimal.

b. Teori Pembentukan Single Indeks Model (SIM)

William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut

dengan model indeks tunggal. Model ini dapat digunakan untuk

menyederhanakan perhitungan di model Markowitz dengan

menyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan di dalam

prehitungan model Markowitz. Disamping itu, model indeks tunggal

dapat juga digunakan untuk menghitung keuntungan yang diharapkan

dan risiko portofolio (Jogiyanto H.M. 1998:161).

Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa

harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga

pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham

cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik.

Kebalikanya juga benar, yaitu jika indeks harga saham turun,

kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan

bahwa tingkat keuntungan dari sekuritas mungkin berkolerasi karena

adanya reaksi umum terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.


Model indeks tunggal membagi keuntungan dari suatu

sekuritas ke dalam dua komponen (Jogiyanto H.M 1998:163), yaitu

sebagai berikut:

1) Komponen return yang unik diwakili oleh αi yang

independen terhadap return pasar.

2) Komponen return yang berhubungan dengan return pasar

yang diwakili oleh βi Rm.

Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan

peristiwa mikro yang mempengaruhi semua perusahaan-perusahaan

secara umum. Contoh dari peristiwa-peristiwa mikro misalnya adalah

pemogokan karyawan, kebakaran, penemuan-penemuan penelitian

dan lain sebagainya. Bagian return yang berhubungan dengan pasar

ditunjukan oleh Beta (βi) yang merupakan sensitivitas return suatu

sekuritas terhadap return dari pasar. secara Konsensus, return pasar

mempunyai Beta bernilai 1. Suatu sekuritas yang mempunyai Beta

bernilai 1,5 misalnya mempunyai arti bahwa perubahan return sebesar

1% akan mengakibatkan perubahan return dari sekuritas tersebut

dengan arah yang sama sebesar 1,5%. Model indeks tunggal

menggunakan asumsi-asumsi yang merupakan karakteristik model ini

sehingga menjadi berbeda dengan model-model yang lainya. Asumsi

utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari

sekuritas ke-і tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j

atau ei tidak berkovari (berkolerasi) dengan ej untuk semua nilai dari


i dan j (Jogiyanto H.M, 1998:164). Asumsi utama ini mempunyai

implikasi bahwa sekuritas-sekuritas bergerak bersama-sama bukan

karena efek di luar market (misalnya efek dari industri atau

perusahaan-perusahaan itu sendiri), melainkan karena mempunyai

hubungan yang umum terhadap indeks pasar. asumsi ini digunakan

untuk menyederhanakan masalah.

Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh William F. Sharpe

pada tahun 1963 teori ini merupakan penyederhanaan dari teori

portofolio efficient frontier dan di kenal sebagai teori Single Index

Model (SIM) atau biasa disebut model indeks tunggal. Sim mengacu

pada pengamatan bahwa adanya pengaruh indeks pasar terhadap

harga suatu sekuritas pada saham-saham berisiko.

Menurut Jogiyanto (2009:330) menjabarkan persamaan

tingkat hasil suatu sekuritas atau saham sebagai berikut:

Ri= ai+βi.Rm........................................................................(2.17)

Dimana:

Ri = Return sekuritas ke-i

ai = Suatu variabel acak yang menunjukan komponen dari

return sekurita ke-I yang independen terhadap kinerja

pasar

βi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan

Ri akibat dari perubahan Rm


Rm = Tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu

variabel acak.

Variabel ai merupakan komponen return yang tidak

tergantung dari return pasar. variabel ai dapat dipecah menjadi nilai

yang diekspektasi (Expected Value) αi dan kesalahan residu (residual

error) ei sebagai berikut:

Ri= αi + βi.Rm+ ei.......................................................(2.18)

Jogiyanto (2009:331)

Dimana:

αi = Nilai ekspektarian dari return sekuritas yang independen

terhadap return Pasar

ei = Kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan

nilai Ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei)=0.

Jika nilai error dianggap sama dengan nol, maka nilai sari

suatu tingkat hasil yang diharapkan (expected return) dari saham I

adalah sebagai berikut:

E(Ri)=E(αi)+E(βi.Rm)+E(ei)...............................................(2.19)

Jogiyanto (Teori Portofolio dan Analisis Investasi,2009:331)

Dimana :

E(Ri) = Expected Return Saham i

E(Rm) = expected Return Pasar.

Untuk menghitung penyimpangan atau standar deviasi maka

perlu mencari variance antar return terlebih dahulu. Jogiyanto (Teori


Portofolio dan Analisis Investasi, 2009:334) menjabarkan persamaan

variance sebagai berikut:

σ =E[RiE(Ri)(2.20)

Persamaan variance diatas dapat juga dijabarkan sebagai berikut:

=. + …………....…….....………………….(2.21)

= Residual Error Variance.

Sehingga perhitungan variance diatasdidapatkan standar

deviasi saham I sebagai berikut:

= ……………………………(2.22)

Jogiyanto (2009:334)

Sedangkan perhitungan covariance return antara dua

sekuritas i dan j dapat dituliskan sebagai berikut:

=E[( -E( )).( -E( ))]...................................(2.23)

Jogiyanto (2009:339)
Dimana:

= Covariance antar dua sekuritas

=.. ……...………………………………….(2.24)

Jogiyanto (2009:339)

= .………………………………(2.25)

Jogiyanto (2009:334)

2) Alpha dari portofoio ) juga merupakan rata-rata

tertimbang dari alpha tiap-tiap sekuritas )

= …………....……………………...(2.26)
Jogiyanto (2009:335)

Dengan mensubstitusikan karakteristik ini, yaitu dan

maka return Ekspektasian portofolio tersebut menjadi:

E()=+.E()(2.27)

Jogiyanto (2009:335).

Standar Deviasi Portofolio tersebut:

= . +( …………....…………(2.28)

= Bobot /Persentase masing-masing saham

Jogiyanto (2009:335)

Persamaan merupakaan teknik kesinambungan dari hasil

excess return to Beta (ERB) dan cut off rate, yakni teknik

seleksi utuk mendapatkan kandidat

Saham portofolio.

m 2 
i
E(Ri)  Rf i 
 ei 2 
j 1   ……..........................(2.29)
Ci  i 

2

1   2  i 
m
j 1   e 2 
i

Jogiyanto (2003;254)

Dimana:
Rf = tingkat pengembalian bebas risiko

= Variance pasar

= Variance Sekuritas I yang tidak terpengaruh pasar.

ngan untuk menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat m
s dapat dimasukan kedalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah ekses return dengan beta (ERB),
aan ERB yang dimaksud adalah:

ERB= ……………...…………………………….(2.30)

Jogiyanto (2009:350)

Dimana:

ERB = Excess Return to beta sekuritas ke-i

= Return Ekspektasian berdasarkan model indeks

tunggal untuk sekuritas ke-i

= Return aktiva bebas risiko

= Beta sekuritas ke-i


Setelah sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio

optimal telah ditentukan, pertanyaan berikutnya adalah berapa besar

proporsimasing-masingsekuritastersebutdidalamportofolio

optimal.maka persamaannya dapat di tulis sebagai berikut:

= ……….....…………………………………….(2.31)

= …………………....…………………(2.32)

Dimana:

= proporsi sekuritas ke-i

k= jumlah sekuritas di portofolio optimal

= beta sekuritas ke-i

= varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i

= excess return to beta sekuritas ke-i

c. Kinerja Portofolio

Tujuan dari penilaian kinerja portofolio adalah untuk

mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang dibentuk telah

dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi


sehingga dapat diketahui portofolio memang memiliki kinerja yang

lebih baik jika ditinjau dari tingkat hasil dan risikonya masing-masing.

Menurut Bodie, kane,dan Marcus (2005) ada empat metode

pengukuran kinerja portofolio dengan memasukan unsur risiko

kedalam return, yaitu Reward to Variability Ratio (Sharpe Ratio),

Treynor Ratio, jensens alpha dan appraisal ratio. Didalam penelitian

ini hanya akan menggunakan Reward to variability ratio untuk

menghitung kinerja portofolio optimal.

d. Reward to Variability Ratio

Pengukuran kinerja portofolio dengan metode Reward to

Variability Ratio atau sharpe ratio didasarkan atas apa yang disebut

dengan premium atas risiko atau biasa dikenal dengan Risk Premium.

Risk Premium adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata return

portofolio dengan risk free asset. Pengukuran ini membagi risk

premium dengan standar deviasi, kita dapat mengetahui risk premium

yang dihasilkan perunit risiko yang diambil

Bodie, kane, dan marcus (2005) menjabarkan pengukuran

sharpe ratio sebagai berikut:

Si=..........................................................................(2.34)

Dimana;

Si= Rasio Sharpe (Reward to variability Ratio)

= Rata-rata return portofolio

= Rata-rata investasi bebas risiko


= standar deviasi portofolio

- = Risk premium portofolio.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian Wardhani (2004) membandingkan kinerja portofolio saham

LQ45 dan saham Sektor Finance. Didalam penelitiannya Wardhani

menemukan bahwa portofolio yang dibentuk dari saham–saham LQ45

memiliki kinerja yang lebih baik apabila dibandingkan degnan portofolio yang

dibentuk dari saham sector finance. Tetapi apabila dibandingkan dengan Risk

Free rate of return yang digambarkan oleh deposito berjangka 3 bulan,

investasi di portofolio saham masih sangat berisiko. Hal ini disebabkan pada

saat dilakukanya penelitian, kondisi pasar modal Indonesia masih belum stabil

pasca terjadinya krisis ekonomi yang melanda pada tahun 1998. Dalam

membentuk portofolio optimalnya wardhani menggunakan metode efficient

frontier curve, simple ranking device model dan sim. Penggunaan ketiga model

ini secara sekaligus bertujuan untuk melihat inkonsistensi kinerja portofolio

optimal yang dibentuk. Walaupun dari ke3 metode menunjukan hasil kinerja

portofolio LQ45 lebih baik daripada portofolio sector finance.

Kuncoro (2006) dalam penelitianya mengenai optimalisasi tingkat

pengembalian dan risiko atas investasi saham pada indeks LQ45 dan Jakarta

Islamic Indek (JII). Mencerminkan bahwa kinerja portofolio yang terbentuk

dari saham-saham indeks JII memiliki kinerja yang lebih baik apabila

dibandingkan dengan portofolio saham LQ45. Dan apabila dibandingkan

dengan tingkat pengembalian pasar, portofolio saham JII dan LQ45


memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Didalam penelitian in juga

kuncoro mencoba membentuk portofolio optimal yang terdiri dari saham

Indeks LQ45 dan JII dengan menggunakan metode Efficient Frontier.

Penelitian Minerva (2006) didalam penelitianya mencoba membandingkan

kinerja portofolio saham LQ45 dan saham sector consumer goods dengan

menggunakan metode efficient frontier dan single indeks model. Saham LQ45

merupakan saham teraktif di bej, sedangkan saham consumer goods dianggap

sebagai defensive stocks sehingga diperkirakan saham ini akan memberikan

tingkat pengembalian yang stabil. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa

kinerja protofolio saham LQ45 lebih baik dibandingkan dengan portfolio

saham consumer goods.

Penelitian Harini (2008) mencoba membandingkan kinerja portofolio

saham yang dibentuk dari saham-saham indeks LQ45 dan JII yang mempunyai

tingkat liquiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Dengan menggunakan

metode Efficient Frontier Curve untuk membentuk portofolio optimal,

diketahui bahwa portofolio saham JII memberikan kinerja yang lebih baik

dibandingkan portofolio saham LQ45.

Penelitian Fransisca mikha & Agustanto Heru ( 2008), penelitian ini

menggunakan Model Indeks Tunggal untuk menentukan portofolio optimal.

pengamatanya adalah apakah para investor sudah melakukan suatu keputusan

saham dan kepemilkan saham yang masuk akal, populasi dalam riset ini adalah

mencangkup semua perusahaan go- public di bej. Selama Januari 2004

sampai Desember 2006. Hasil dari penelitian ini adalah dari sampel 55 saham
perusahaan yang mempunyai return positif terdapat 25 saham perusahaan yang

masuk sebagai kandidat saham perusahaan yang tidak termasuk sebagai

kandidat portofolio optimal. Dan investor telah melakukan pemilihan saham

dan penentuan portofolio dengan rasional di BEJ selama periode januari 2004

sampai dengan Desember 2006 yang ditunjukan dari rata-rata frekuensi

perdagangan saham yang masuk dalam kandidat portofolio optimal lebih besar

daripada rata-rata frekuensi perdagangan saham yang tidak masuk akal dalam

kandidat portofolio optimal.

F. Kerangka Berfikir

Investor pada umumnya menginvestasikan dananya melalui sarana yang

dapat memberikan Returnya memadai, dan pasar modal merupakan wahana

alnernatif bagi investor. Pasar modal sebagai salah satu wahana investasi dapat

mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena adanya pasar modal

maka pihak yang berkelebihan dana atau (investor) dapat memilih alternative

investasi yang memberikan return yang optimal .

Sebagai media untuk menggalang dana, pasar modal memilki sejumlah

instrument yang diperdagangkan. Salah satunya instrument tersebut adalah

ekuitas (saham). Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah

perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) atau biasa yang disebut

emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik

sebagian dari perusahaan itu.

Tujuan investor berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa

melupakan factor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan


salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi juga merupakan

imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang

dilakukanya.

Didalam melakukan

mempertimbangkan risiko dan return yang dihasilkan, adalah melakukan pengambilan keputusan inves
pemikiran tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Investor

Pasar Modal

Data Sekunder: Saham Individual Indeks LQ45 dan JII, IHSG SBi,SBIS

Seleksi Data

Teori Efficient Frontier Teori Single Index ModeL


(SIM)

Portofolio
Optimal

Reward to Variability
Ratio

Kesimpulan & Saran


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Menurut Hamid (2007:28) dalam ruang lingkup penelitian diperlukan

adanya penekanan batasan lokasi, waktu, atau sektor dan variabel-variabel

yang dibahas agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang diteliti dan akan

sangat berguna bagi para peneliti pemula. Ruang lingkup dalam penelitian ini

adalah hanya berfokus pada perusahaan yang masuk kedalam LQ45 dan JII

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.

Objek peneltian dalam skripsi ini adalah portofolio saham yang tersusun

dari saham-saham yang termasuk didalam Indeks LQ45 dan JII yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Data yang digunakan merupakan

data-data sekunder yang terdiri atas harga penutupan mingguan (adjusted

weakly closing price), dari setiap saham, harga penutupan mingguan (Adjusted

weekly closing price), indeks pasar (IHSG), dan tingkat suku bunga rate

periode satu bulanan.

B. Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah saham yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, yang hanya berfokus pada saham yang masuk kedalam LQ45 dan

JII periode 2007-2009. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah menggunakan Purposive sampling.

65
Menurut Sugiyono (2009:68) purposive samplingadalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan

untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan

generalisasi. Jadi teknik ini dalam menentukan sampelnya menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Kriteria yang

ditentukan dalam penelitian ini meliputi kriteria umum dan kriteria khusus.

Adapun kriteria umum dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Portofolio saham yang tersusun dari saham-saham yang termasuk

didalam Indeks LQ45 dan JIIyang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama masa Periode 2007-2009.

Kemudian kriteria khusus dalam penelitiaan ini digunakan untuk

menentukan apakah Saham LQ45 dan JII masuk kedalam kandidat saham

portofolio optimal menggunakan metode Efficient Frontier Curve dan Single

Index Model.

Kriteria khusus untuk sampel yang masuk kedalam kandidat saham

portofolio optimal menggunakan metode Single Index Model dan Efficient

Frontier Curve adalah sebagai berikut:

a.. Tahap seleksi dimulai dari pengumpulan data adjusted weekly

closing price saham-saham LQ45 dan saham- saham JII periode

Januari 2007 sampai dengan Desember 2009. Data dari januari 2007

sampai dengan desember 2009 sebagai data untuk kelompok

pembuatan portofolio optimal.

66
b. Langkah-langkah penyeleksian data untuk mendapatkan kandidat

saham portofolio optimal adalah sebagai berikut: Langkah pertama

yang dilakukan terhadap data Januari 2007 sampai dengan Desember

2009. Kelangsungan dalam kegiatan trading ini maksudnya bahwa

saham yang ada adalah saham yang selalu exist diperiode tersebut

dan mempunyai kecenderungan exist untuk waktu yang akan datang.

Selain itu, awal penyeleksian juga mengeleminasi harga-harga saham

yang mengalami situasi ekstrim dan memiliki kevakuman trading

diatas 3 bulan.

c. Langkah berikutnya, kelompok saham-saham LQ45 dan saham-

saham JII yang telah diseleksi terhadap syarat diatas, akan diseleksi

lebih lanjut. Pada seleksi ini saham-saham yang lolos pada seleksi

pertama akan diseleksi lagi dengan pendekatan kedudukan rate of

return dimana eliminasi dilakukan terhadap saham-saham yang

mempunyai rata-rata return yang negative. Hal ini dilakukan untuk

menghindari kemungkinan terjadinya return kecil ataupun rugi dimasa

yang akan datang. Bila hasil saham seleksi saham menghasilkan return

positif, maka return tersebut akan diseleksi lebih lanjut.

d. Pada seleksi lanjutan ini, kelompok saham LQ45 dan kelompok

saham JII melalui pendekatan metode Efficient Frontier (Markowitz),

dan teori Single Indeks Model (W sharpe) Kelompok saham LQ45

dan kelompok saham JII di saring kembali dengan menggunakan rata-

rata dan tingkat pengembalian (return) seluruh saham sebagai batas


return terendah kandidat anggota portofolio. Sedangkan pada metode

sim. Penyeleksian diteruskan dengan menggunakan metode Cut Off

Rate. Alasan penggunaan metode Cut Off Rate ini karena pada Single

Indeks Model dipengaruhi oleh harga pasar sehingga proses seleksi

harus mensubtitusikan kondisi pasar tersebut didalam pemilihan

kandidat saham portofolio optimalnya.

Dari beberapa tahap seleksi tersebut, maka didapatkan beberapa saham

yang mempunyai potensi untuk dimasukan sebagai kandidat saham pembentuk

portofolio optimal. Kandidat saham yang ada kemudian diperkuat seleksinya

kembali melalui optimalisasi pembentukan portofolio.

C. Teknik Pengumpulan Data.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai

sumber,Data-data diperoleh dari situs yahoofinance, dan situs Bank Indonesia

(Bi.Go.id) serta data-data tambahan yang diperoleh dari artikel-artikel dari

berbagai media cetak dan elektronik. Adapun yang dikumpulkan tersebut

meliputi:

1. Daftar emitten yang termasuk kedalam indeks LQ45.

2. Daftar Emitten yang termasuk dalam Indeks JII

3. Data Indeks pasar

Dalam penelitian ini data indeks pasar yang digunakan adalah indeks

harga saham gabungan (IHSG).

4. Tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI Rate), dan SBIS.
Dalam penelitian ini, tingkat suku bunga sertifikat Bi dan SBIS

digunakan sebagai perncerminan dari tingkat pengembalian asset bebas

risiko. Tingkat pengembalian asset bebas risiko dapat didefinisikan

sebagai hasil dari investasi pada aset atau instrument yang bebas dari

risiko.

Penelitian ini dilakukan dalam periode Januari 2007 hingga Desember

2009. Periode ini dipilih dengan pertimbangan bahwa perbandingan kinerja

yang dilakukan terhadap kedua indeks menggunakan data terbaru.

D. Teknik Analisis

Penelitian ini dibagi dalam dua tahap alur penelitian, yakni pertama adalah

proses seleksi saham kandidat portofolio, dan yang kedua adalah pembentukan

komposisi optimal portofolio.

Dari tahap penyeleksian data untuk mendapatkan kandidat saham

portofolio, kemudian tahap selanjutnya adalah pembentukan portfolio

optimal. Pada tahap ini, pembentukan portofolio optimal dengan metode

Efficient Frontier, berbeda dengan pembentukan portofolio optimal melalui

SIM, Penjabaranya sebagai berikut:

1. Portofolio Optimal Efficient Frontier Curve

Pembentukan portofolio optimal melalui metode Efficient Frontier

Curve menggunakan bantuan aplikasi solver pada program Microsoft

Exel. Sedangkan perhitungan return, expected return standarisasi ,

covariance dan coefficient menggunakan bantuan formula pada

Microsoft Excel. Langkah- langkahnya sebagai berikut:


a. Merapikan data harga transaksi mingguan yang diperoleh untuk

setiap saham, mencangkup tanggal dan harga penutupan transaksi.

b. Mencari return, expected return dan standar deviasi dari setiap

saham dengan persamaan:

HPR = P Pt t 1
(2.3) Ri t 1
P
(2.5) E(Ri)= ∑Nj= I Rij
N

(2.6) σi= J∑Ni= {Ri


1
− E(Ri)}2

N-I

Menghitung kovarian antar saham dengan persamaan: (2.11) COV (i,j)= pij σi σ
Mencari korelasi antar sahamnya dengan persamaan:

(2.13) correlation coefficient= pij= Cov (Ri,Rj)

σi σj
e. Membentuk portofolio saham dengan menggunakan efficient Frontier Curve dengan asumsi bobot (

(2.7) E(Rp)= ∑N
i=Xi. E(Ri)
I
serta tingkat risiko (digambarkan oleh nilai standar deviasi )

melalui persamaan: (2.17)Ri= ai+βi.Rm


f. Mencari kombinasi nilai pengembalian investasi portofolio serta

tingkat risiko (standar deviasi) dari portofolio pada saat global

minimum variance.

1) Menggunakan aplikasi menu solver pada Microsoft excel

untuk mencari nilai expected return portofolio serta variance

dan standar deviasi portofolio. Expected return portofolio di

cari melaui persamaan (2.7) serta variance dan standar deviasi

portofolio dicari melalui persamaan

(2.15)a2e = ∑ni= ∑nj= X1 X2 cov (Ri, dan (2.17) Ri=


1 1 Rj)

ai+βi.Rm

2) Dengan bantuan solver pada Microsoft excel, kolom sum

weight diisi dengan hasil perhitungan bobot investasi pada

setiap saham yang didapat meminimumkan standar deviasi.

3) Jika seluruh kolom sum weight telah terpenuhi, maka standar

deviasi protofolio dapat dihasilkan dengan mengakarkan total

sum weight. Komposisi tiap kandidat saham yang akan

membentuk portofolio pun langsung dapat diperoleh dari

langkah ini. Dengan begitu expected return dari portofolio

tersebut dapat dicari dengan menjumlahkan seluruh perkalian

antara komposisi masing-masing saham expected return pada

formula solver, dapat langsung diperoleh berbagai komposisi

saham beserta standar deviasi portofolionya.


g. Menentukan titik-titik Efficient Frontier yang lain dengan cara

mengkombinasikan nilairata-rata pengembalian yang ingin didapat

dengan angka standar deviasinya yang diperoleh melalui aplikasi

solver.

h. Langkah selanjutnya adalah pemilihan portofolio yang mengalami

portofolio optimal. Dari beberapa titik kombinasi yang telah

dilakukan diatas, titik-titik tersebut dakan membentuk kombinasi

Efficient Set dengan sendirinya bila dilihat secara grafik, yang

menghubungkan antar expected return dan standar deviasi

portofolio tersebut. Sekian banyaknya titik, akan dipilih mana yang

paling efisien. Pencarianya didekatkan dengan metode reward to


re−rf
variability ratio (persamaan 2.34)Si= .
ae

Dari Reward to Variability Ratio yang menghasilkan nilai

terbesar , maka keberadaan titik itulah yang menjadi portofolio

optimal. Dengan kata lain, bila titik tersebut menjadi portofolio

optimal maka secara tampilan solver kompisisi presentase saham,

standar deviasi portofolio serta expected return-nya juga dapat

diketahui secara otomatis.

i. Membentuk garis Capital Allocation Line (CAL), yang merupakan

suatu garis kombinasi dari risiko dan expected return portofolio ,

dengan cara sebagai berikut:

1) Memlilih titik optimum dalam kurva Efficient Frontier yakni

pasangan angka return portofolio dengan standar deviasi


portofolio yang akan menghasilkan nilai Reward to variability

ratio tertinggi.

2) Titik optimum tersebut kemudian dihubungkan dengan titik

pada sumbu tegak (y) yang menggambarkan nilai risk Free

rate of return (tingkat pengembalian investasi pada kondisi

tingkat risiko sama dengan nol)

j. Titik yang menjadi titik portofolio optimal harus tepat

bersinggungan dengan CAL. Dari titik ini akan diketahui nilai

return portofolio, standar deviasi portofolio, nilai Reward to

Variability ratio, serta komposisi saham yang membentuk

portofolio optimal tersebut.

2. Portofolio Optimal Single Index Model

Pembentukan portofolio melalui Single Indeks Model (SIM)

menggunakan bantuan program Microsoft Exel dan Eviews . Langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Merapikan data harga transaksi mingguan yang diperoleh untuk

setiap saham dan market (IHSG) mencangkup tanggal dan

penutupan transaksi.

b. Menetapkan indeks pasar yang digunakan dalam perhitungan.

Dalam penelitian ini indeks pasar yang digunakan adalah Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG), untuk kurun waktu Januari 2007

hingga Desember 2009, kemudian dilanjutkan dan expected return


pasar melalui persamaan (2.3) HPR= Ri= PI−P0+ D , (2.5). E(Ri)=
P0

N Rij
∑j= IN

c. Menetapkan Risk Free Rate (Rf), pedoman untuk menentukan Risk

Free Rate ini adalah mencari suatu nilai tingkat pengembalian

investasi tanpa risiko. Dalam penelitian ini tingkat pengembalian

Risk Free Rate (Rf) di wakili oleh SBi Rate periode satu bulanan

dan dihitung dengan persamaan (2.5)

d. Mencari nilai alfa dan beta setiap saham yang menjadi kandidat

portofolio.

e. Menghitung nilai dari individual masing-masing sekuritas dengan

menggunakan persamaan (2.19). E(Ri)= E(αi)+E(βi.Rm)+E(ei)

f. Pencarian nilai alfa, beta, return pasar, expected return masing-

masing sekuritas, dan nilai Risk Free Rate, difungsikan sebagai

factor perhitungan cut of rate, cut off rate meliputi perhitungan

excess return to beta (ERB), melalui persamaan (2.30)


E( Ri ) −RBR
ERB= , penentu batas cut off rate (Ci) melalui
þi
2
a ∑i
[E(Ri)−RBR].βi
M j= 2
1 aej
persamaan (2.29)Ci= 2 , dan hasil cut off rate
1+ aM 2Zi þi
j= 1 2
aej

sendiri. Pencarian Cut off Rate dari persamaan (2.29) dapat

dipecah mealui langkah-langkah berikut dari kiri ke kanan:

Excess Return To Beta.


Tabel 3.1 Langkah-Langkah pencarian Excess return to beta

Kandidat saham E(Ri )-Rf Βi E(Ri)−RBR


ERB= þi
Portofolio

Tabel 3.2 Langkah Pencarian Penentu Batas (Ci)


2 Zi Ai Zi Bi
Kandidat βi aei ERBi Ai Bi j= j=
Ci
E(Ri)

Saham

Prtofolio

Tabel 3.3 Langkah Pencarian Cut Off Rate (C*)

Kandidat saham ERB>Ci Cut Off Rate(C*)

portofolio

f Rate didapat dari perbandingan antar ERB dan penentu batas (Ci) tersebut.apabila nilai ERB lebih besar dari nilai Ci, maka

g. Menghitung komposisi saham-saham terpilih menjadi anggota

portofolio, dapat diuraikan sebagai berikut:


Tabel 3.2 Langkah Sekuritas-sekuritas

yang membentuk portofolio optimal


2
Saham βi aei ERBi Ci Zi Wi

portofolio E(Ri)

terpilih

Dari hasil yang didapat, maka kinerja saham portofolio satu dengan

yang lain dibandingkan untuk mendapatkan kesimpulan, dalam hal ini,

dalam hal ini adalah membandingkan nilai Reward to Variability Ratio

antar saham LQ45 dan Saham JII.

E. Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya perluasan dan pengaburan makna

variabel-variabel yang dibutuhkan, maka berikut ini adalah definisi

operasional untuk variabel-variabel yang akan diteliti:

1. Return Saham (Ri), yaitu hasil selisih antara harga saham i pada

periode t dikurangi harga saham i pada periode sebelum t lalu

hasilnya dibagi dengan harga saham i pada periode sebelum t

HPR =
R  P P
t t 1

t
P
i
1

2. Return Pasar (Rm), yaitu hasil selisih dari Indeks Harga Saham

Gabungan pada periode t dikurangi Indeks Harga Saham Gabungan

Seelum periode t Kemudian di bagi Indeks Harga Saham Gabungan

sebelum periode t.
Rm 
IHSG  IHSG
t t 1

IHSG t 1

3.Return Aset Bebas Risiko (Rf), yaitu aset bebas risiko yang didapat dari suku bunga selama satu bulan.
Rf  SBI t

N
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Saham-saham Kandidat Portofolio.

1. Metode Efficient Frontier Curve

Proses seleksi saham kandidat portofolio melalui metode Efficient

Frontier Curve dimulai dengan mengumpulkan data saham-saham yang

mampu bertahan di indeks sejak Januari 2007 hingga Desember 2009,

langkah berikutnya mengeleminasi saham-saham yang memliki return

negatif. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya return

kecil ataupun rugi dimasa yang akan datang. Dan langkah terakhir yaitu

mengeliminasi saham-saham berdasarkan rata-rata tingkat pengembalian

seluruh saham ssebagai batas return terendah dari saham kandidat portofolio

optimal. Berikut proses seleksi saham kandidat portofolio dengan

menggunakan metode Efficient Frontier Curve.

a. Portofolio LQ45

Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang termasuk

dalam LQ45, yakni kelompok 45 saham teraktif. Penentuan kandidat kuat

anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti Langkah berikut:


1) Proses Seleksi 1

Proses seleksi dimulai dengan mencari saham-saham yang

45 sejak Januari 2007 dan mampu bertahan (tetap terdaftar) di LQ45 hingga Desember 2009. Dan dari proses tersebut terja

Tabel 4.1
Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan Indeks LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 ASII Astra International Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
9 INCO International Nickel Indonesia Tbk
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
12 ISAT Indosat Tbk
13 MEDC Medco Energi International Tbk
14 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
16 SMCB Holcim Indonesia Tbk
17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
19 UNTR United Tractor Tbk
Sumber: Olahan data
2) Proses Seleksi II

Dalam tahap seleksi ini, saham-saham dari sembilan belas

perusahaan tersebut akan di seleksi lagi berdasarkan nilai rata-rata

return mingguan dari masing-masing saham. Saham-saham dengan

tingkat pegembalian yang di harapkan bernilai negatif dieleminasi

untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas saham-saham yang

memiliki nilai pengembalian harapan yang positif. Adapun tingkat

pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata tingkat

pengembalian mingguan dari masing-masing saham, sedangkan

tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari harga sejak

Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah langkah ini dilakukan,

maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri atas nilai rata-rata

return positif. Rata-rata return dari 18 saham tersebut di tunjukan

dalam tabel 4.2.


Tabel 4.2
Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45
Periode Januari 2007 – Desember 2009

Kandidat
NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,001302 Ya
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,005056 Ya
3 ASII Astra International Tbk 0,008531 Ya
4 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,008158 Ya
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 0,007753 Ya
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,005 Ya
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk 0,004102 Ya
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,004437 Ya
9 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,001566 Ya
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk 0,013505 Ya
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0,004633 Ya
12 ISAT Indosat Tbk -0,00638 Tidak
13 MEDC Medco Energi International Tbk 0,001506 Ya
14 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk 0,005358 Ya
15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 0,007445 Ya
16 SMCB Holcim Indonesia Tbk 0,008565 Ya
17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,003847 Ya
18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 0,000568 Ya
19 UNTR United Tractor Tbk 0,000528 Ya
dari daftar kandidat adalah ISAT(0,00638), karena mereka memiliki rata-rata return yang negatif, sehingga melalui langka
a portofolio yang di tunjukkan

dalam tabel 4.3.


Tabel 4.3
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 ASII Astra International Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
9 INCO International Nickel Indonesia Tbk
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
12 MEDC Medco Energi International Tbk
13 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
14 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
15 SMCB Holcim Indonesia Tbk
16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
17 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
18 UNTR United Tractor Tbk

rsebut akan disaring lagi berdasarkan rata-rata dari tingkat pengembalian seluruh saham sebagai batas return terendah da

menghitung rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan dari

seluruh saham. Kemudian nilai rata-rata ini menjadi batas minimal

tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham yang masuk ke

dalam kandidat kuat anggota portofolio LQ45. Return dan rata-rata

return dari 18 perusahaan tersebut ditunjukan dalam tabel 4.4.


Tabel 4.4
Rata-Rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
Kandidat
NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,13% Tidak
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,51% Tidak
3 ASII Astra Intrnational Tbk 0,85% Ya
4 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,82% Ya
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
5 BBRI Tbk 0,78% Ya
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,50% Tidak
7 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 0,41% Tidak
8 BMRI Bank Mandiri Tbk 0,44% Tidak
9 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,16% Tidak
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 1,35% Ya
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0,46% Tidak
12 MEDC Medco Energi International 0,15% Tidak
Perusahaan Gas Negara (Persero)
13 PGAS Tbk 0,54% Tidak
14 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 0,74% Ya
15 SMCB Holcim Indonesia Tbk 0,86% Ya
16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,38% Tidak
17 UNSP Bakrie Sumatra Plantantions Tbk 0,06% Tidak
18 UNTR United Tractors Tbk 0,53% Tidak
AVERAGE RETURN 0,54%
s) saham yang tersisih saat seleksi dilakukan berdasarkan rata-rata nilai return yang diharapkan. Return yang diharapkan da

rata yang besarnya 0,54%. Ke 12 Saham tersebut adalah Astra Agro

Lestari Tbk(AALI), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), Bank

Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Berlian Laju tanker Tbk (BLTA),

Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRi), International Nickel Indonesia

Tbk(INCO), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP),Medco Energi


International Tbk (MEDC), Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

(PGAS), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Bakrie Sumatra

Plantations Tbk (UNSP), United Tractor Tbk (UNTR). Dengan begitu

jumlah saham yang memenuhi syarat hanya tersisa enam, yaitu hanya

tersisa Enam, yaitu ditunjukan dalam tabel 4.5.

Tabel 4.5
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio
LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 ASII Astra International Tbk
2 BBCA Bank Central Asia Tbk
3 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
4 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk
5 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
6 SMCB Holcim Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
Dapat diketahui bahwa saham-saham yang tercatat dalam LQ45,

dari 19 saham kandidat, ternyata hanya enam saham yang terpilih

masuk dalam metode Efficient Frontier Curve. Yakni berturut-turut

adalah saham Astra International Tbk (ASII), Bank Central Asia Tbk

(BBCA), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Holcim Indonesia

Tbk (SMCB).

Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing saham

yang menjadi anggota portofolio tersebut kemudian akan dibentuk

dengan menggunakan metode Efficient Frontier Curve sebagai metode

pembentukan portofolio optimal. Dalam penentuan bobot tersebut,

penulis menggunakan fungsi solver pada Microsoft Excel.


b. Portofolio JII

Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang

termasuk dalam indeks JII yang terdiri dari 30 saham. Penentuan kandidat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti la
berikut:

1) Proses Seleksi I

aham-saham yang terdaftar sebagai anggota JII sejak Januari 2007 dan mampu bertahan ( tetap terdaftar ) di JII hingga Dese

Tabel 4.6
Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 BUMI Bumi Resources Tbk
4 INCO International Nickel Indonesia Tbk
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
6 KLBF Kalbe Farma Tbk
7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
8 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
2) Proses Seleksi II

Dalam tahap ini, kedelapan (8) perusahaan tersebut akan kembali

diseleksi lagi berdasarkan nilai return mingguan yang dari masing-

masing saham. Saham-saham dengan return yang bernilai negatif


dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas saham-

saham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang positif.

Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata

tingkat pengembalian mingguan dari masing-masing saham.

Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari

harga saham sejak Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah

langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri

atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return positif. Return

dari delapan (8) perusahaan tersebut ditunjukan dalam tabel 4.7

Tabel 4.7
Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Kandidat
NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21 Ya
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37 Ya
3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17 Ya
4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,06 Ya
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1,20 Ya
6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39 Ya
7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk -0,04 Tidak
8 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63 Ya
Sumber: Olahan data
Satu saham yang dieliminasi dari daftar kandidat Portofolio adalah

Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), karena memiliki rata-rataa

return yang negatif. Sehingga melalui lanngkah ini terseleksilah tujuh

(7) perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat anggota portofolio

yang ditunjukan dalam tabel 4.8.


Tabel 4.8
Daftar Perusahaan yang lolos menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009
Kandidat
NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21 Ya
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37 Ya
3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17 Ya
4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,06 Ya
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1,20 Ya
6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39 Ya
7 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63 Ya
Sumber: Olahan data

3) Proses Seleksi III

aham kandidat portofolio. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung rata-rata tingkat pengembalian yang dihara
Tabel 4.9
Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
Kandidat
NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21% Tidak
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37% Tidak
3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17% Ya
International Nickel Indonesia
4 INCO Tbk 0,06% Tidak
Indocement Tunggal Prakasa
5 INTP Tbk 1,20% Ya
6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39% Tidak
7 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63% Ya
AVERAGE RETURN 0,57%
Sumber: Olahan data
Melalui tahap ini, ada empat (4) saham yang tersisih saat seleksi

dilakukan berdasarkan rata-rata nilai return yang diharapkan. Return

yang diharapkan dari mereka diketahui lebih kecil dari rata-rata

besarnya 0,57%. Keempat (4) saham tersebut adalah Astra Agro

lestari Tbk(AALI), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM),

International Nickel Indonesia Tbk (INCO), Kalbe Farma Tbk

(KLBF). Sehingga jumlah saham yang memenuhi syarat hanya tersisa

tiga (3), yaitu ditunjukan dalam tabel 4.10

Tabel 4.10
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 BUMI Bumi Resources Tbk
2 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
3 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
Dapat diketahui bahwa saham-saham yang tercatat dalam JII, dari

delapan saham kandidat, ternyata hanya tiga (3) saham yang terpilih
masuk dalam metode Efficient Frontier Curve. Yakni berturut-turut

adalah saham Bumi Resources Tbk (Bumi), Indocement Tunggal

Prakasa tbk (INTP), Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing saham

menjadi anggota portofolio tersebut kemudian akan dibentuk dengan

menggunakan metode Efficient Frontier Curve sebagai pembentukan

portofolio optimal. Dalam penentuan bobot tersebut, penulis

menggunakan fungsi solver pada Microsoft Excel.

2. Metode Single Index Model

Proses seleksi saham kandidat portofolio melalui metode Single Index

Model kurang lebih sama dengan metode Efficient Frontier Curve, langkah

pertama yaitu dengan mengumpulkan data saham-saham yang mampu

bertahan di index sejak Januari 2007 hingga Desember 2009 dan kemudian

mengeliminasi saham-saham yang memiliki return negatif. Namun di

langkah terakhir, metode Single Index Model tidak mengeleminasi saham-

saham berdasarkan rata-rata tingkat pengembalian seluruh saham sebagai

batas return terendah dari saham kandidat portofolio, tetapi penyeleksian

diteruskan dengan menggunakan metode cut off rate. Alasan pengunaan

metode cut off rate ini karena pada Single Indeks Model dipengaruhi oleh

pergerakan harga pasar sehingga proses seleksi harus mensubtitusikan

kondisi pasar tersebut didalam pemilihan kandidat saham portofolio


optimal-nya. Berikut proses seleksi saham kandidat portofolio dengan

menggunakan metode Single Index Model.

a. Portofolio LQ45

ombinasi saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham. Penentuan kandidat anggota portofol

1) Proses Seleksi I

saham-saham yang terdaftar sebagai anggota LQ45 sejak Januari 2007 dan mampu bertahan (tetap terdaftar )di LQ45 hing
Tabel 4.11
Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009
N0 KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 ASII Astra International Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
9 INCO International Nickel Indonesia Tbk
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
12 ISAT Indosat Tbk
13 MEDC Medco Energi International Tbk
14 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
16 SMCB Holcim Indonesia Tbk
17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
19 UNTR United Tractor Tbk

Sumber: Olahan data


2) Proses Seleksi II

Langkah berikutnya, saham-saham dari 19 perusahaan tersebut akan diseleksi lagi berdasarkan nilai return da
masing saham. Saham-saham dengan return yang bern

dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas

saham-saham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang

positif. Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan

rata-rata tingkat pengembalian mingguan dari masing-masing

saham. Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan


fungsi dari harga sejak Januari 2007 hingga Desember 2009.

Setelah langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal

hanya terdiri atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return positif. Return saham tersebut ditu
Tabel 4.12
Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
Kandidat
N0 KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,13% Ya
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,51% Ya
3 ASII Astra International Tbk 0,85% Ya
4 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,82% Ya
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
5 BBRI Tbk 0,78% Ya
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,50% Ya
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk 0,71% Ya
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,64% Ya
International Nickel Indonesia
9 INCO Tbk 0,16% Ya
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk 1,35% Ya
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0,56% Ya
12 ISAT Indosat Tbk -0,64% Tidak
13 MEDC Medco Energi International Tbk 0,15% Ya
Perusahaan Gas Negara (Persero)
14 PGAS Tbk 0,54% Ya
Tambang Batubara Bukit Asam
15 PTBA Tbk 0,74% Ya
16 SMCB Holcim Indonesia Tbk 0,86% Ya
17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,38% Ya
Sumber: Olahan data 18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 0,06% Ya
Satu (1) saham yang dieleminasi
19 UNTRdari daftar kandidat portofolio
United Tractor Tbkadalah Indosat Tbk
0,64% (ISAT), sehinggamelalui langkah
Ya

terseleksilah 18 perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat

anggota portofolio yang ditunjukan dalam tabel 4.13.


Tabel 4.13
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009
Kandidat
N0 KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,13% Ya
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,51% Ya
3 ASII Astra International Tbk 0,85% Ya
4 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,82% Ya
Bank Rakyat Indonesia
5 BBRI (Persero) Tbk 0,78% Ya
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,50% Ya
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk 0,71% Ya
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,64% Ya
International Nickel Indonesia
9 INCO Tbk 0,16% Ya
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk 1,35% Ya
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0,56% Ya
12 MEDC Medco Energi International Tbk 0,15% Ya
Perusahaan Gas Negara
13 PGAS (Persero) Tbk 0,54% Ya
Tambang Batubara Bukit Asam
14 PTBA Tbk 0,74% Ya
15 SMCB Holcim Indonesia Tbk 0,86% Ya
16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,38% Ya
17 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 0,06% Ya
18 UNTR United Tractor Tbk 0,64% Ya

Sumber: Olahan data

3) Proses Seleksi III

Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu 18


perusahaan tersebut akan disaring lagi dengan menggunakan

metode cut off rate dengan mencari nilai Excess Return to Beta

(ERB) masing-masing saham. Tetapi sebelum mendapatkan nilai

ERB, nilai-nilai dari expected return pasar (IHSG), varians pasar,

risk free rate mingguan, serta varians, alfa dan beta masing-
masing saham anggota portofolio terlebih dahulu harus diketahui.

Apabila nilai-nilai ini telah diketahui, maka nilai dari expected

return dan ERB masing-masing saham anggota portofolio akan

dapat dihasilkan sehingga seleksi saham dengan pendekatan ERB

dan cut off rate dapat dilakukan.

Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing

saham yang menjadi anggota portofolio tersebut kemudian di

bentuk dengan menggunakan metode Single Index Model sebagai

metode pembentukan portofolio optimal.

b. Portofolio JII

Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang termasuk

dalam indeks JII yang terdiri dari 30 saham. Penentuan kandidat anggota

portofolio diseleksi dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1) Proses Seleksi I

Langkah pertama seleksi dimulai dengan mengumpulkan data

saham-saham yang terdaftar sebagai anggota JII sejak Januari 2007

dan mampu bertahan (tetap terdaftar) di JII hingga Desember 2009.

Dari proses tersebut , terjaring 8(delapan) perusahaan sebagaimana

terlihat dalam tabel 4.14.


Tabel 4.14
Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 BUMI Bumi Resources Tbk
4 INCO International Nickel Indonesia Tbk
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
6 KLBF Kalbe Farma Tbk
7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
8 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
2) Proses Seleksi II

Langkah berikutnya, saham-saham dari delapan (8) perusahaan

tersebut akan diseleksi lagi berdasarkan nilai return mingguan dari

masing-masing saham. Saham-saham dengan return yang bernilai

negatif dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas

saham-saham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang positif.

Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata

tingkat pengembalian mingguan dari masing-masing saham.

Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari

harga saham sejak Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah

langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri

atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return positif. Return

dari delapan saham tersebut akan ditunjukan dalam tabel 4.15.


Tabel 4.15
Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Kandidat
NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21 Ya
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37 Ya
3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17 Ya
4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,06 Ya
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1,20 Ya
6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39 Ya
7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk -0,04 Tidak
8 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63 Ya

alah Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) karena memiliki rata- rata return yang negatif. Sehingga melalui langkah ini terse

Tabel 4.16
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 BUMI Bumi Resources Tbk
4 INCO International Nickel Indonesia Tbk
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
6 KLBF Kalbe Farma Tbk
7 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
3) Proses Seleksi III

Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu tujuh(7) perusahaan

tersebut akan disaring lagi dengan menggunakan metode cut off rate

dengan mencari nilai excess return to beta(ERB) masing-masing

saham. Tetapi sebelum mendapatkan nilai ERB, nilai-nilai dari

expected return pasar (IHSG), varians pasar, risk free rate mingguan,

serta varians, alfa dan beta masing-masing saham anggota portofolio

terlebih dahulu harus diketahui. Apabila nilai-nilai ini telah diketahui,

maka nilai dari expected return dan ERB masing-masing saham

anggota portofolio akan dapat dihasilkan sehingga seleksi saham

dengan pendekatan ERB dan Cut off rate dapat dilakukan.

Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing saham yang

menjadi anggota portofolio tersebut kemudian dibentuk dengan

menggunakan metode Single Index Model sebagai metode

pembentukan portofolio optimal.

B. Saham Anggota portofolio Optimal.

Berikut ini adalah saham-saham yang terpilih menjadi anggota portofolio

optimal LQ45 dan JII berdasarkan metode Efficient Frontier Curve dan Single

Index Model.
1. Metode Efficient Frontier Curve

Komposisi saham anggota portofolio optimal melalui metode Efficient

Frontier Curve didapat berdasarkan titik pada kurva Efficient Frontier yang

memiliki Reward to Variability Ratio tertinggi.

a. Portofolio Optimal LQ45

Berikut adalah hasil pemetaan setiap kombinasi aset optimal LQ45

dalam diagram kartesius yang ditunjukan dalam gambar 4.1 dan 4.2.

Gambar 4.1
Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
EFFICIENT FRONTIER LQ45
1,600%

1,400%

1,200%

1,000%

0,800%EFFICIENT
FRONTIER LQ45
0,600%

0,400%

0,200%

0,000%
0,0000% 2,0000% 4,0000% 6,0000% 8,0000% 10,0000%

Sumber: Olahan data


Gambar 4.2
Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45
LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
Efficient Frontier dan CAL LQ45
1,60%

1,40%

1,20%

1,00% EFFICIENT FRONTIER


TITIK OPTIMUM
0,80%
0,60% CAL

0,40%

0,20%

0,00%
0,00%2,00%4,00%6,00%8,00%10,00%

erbentuk diperoleh dati titik persinggungan antara CAL dan kurva Efficient Frontier, CAL dengan nilai y sebesar (Rf = 0,066%

X( Standar Deviasi) : 5,58%

Y (Weekly Return) : 1,09%

Reward To Variability Ratio : 0,18417

Untuk kondisi optimal tersebut, komposisi saham angggota

portofolio LQ45 yang didapat ditunjukan dalam tabel 4.17


Tabel 4.17
Alokasi Investasi Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB
Bobot 0,00% 39,71% 7,58% 52,69% 0,00% 0,00%

akan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham LQ45 sesuai dengan komposisi tabel diatas akan memberikan w

b. Portofolio Optimal JII

Berikut adalah hasil pemetaan kombinasi aset portofolio optimal

JII dalam diagram kartesius ditunjukan dalam gambar 4-3 dan 4-4.
Gambar 4.3
Efficient Frontier JII Periode Januari 2007-Desember 2009

EFFICIENT FRONTIER JII

1,400%

1,200%

1,000%

0,800%

EFFICIENT FRONTIER JII


0,600%

0,400%

0,200%

0,000%
0,000% 1,000% 2,000% 3,000% 4,000% 5,000% 6,000%

Sumber: Olahan data


Gambar 4.4
Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Efficient Frontier dan CAL JII

1,400%

1,200%

1,000%
EFFICIENT FRONTIER TITIK OPTIMUM
CAL
0,800%

0,600%

0,400%

0,200%

0,000%
0,000% 1,000% 2,000% 3,000% 4,000% 5,000% 6,000%
rbentuk diperoleh dari titik persinggungan antara garis CAL dengan kurva Efficient Frontier, CAL dengan nilai y sebesar (Rf =

X( Standar Deviasi) : 5,24%

Y (Weekly Return) : 1,20%

Reward To Variability Ratio : 0,2203


Untuk kondisi optimal tersebut, komposisi saham anggota portofolio JII

yang didapat ditunjukan dalam tabel 4.18.

Tabel 4.18
Alokasi Investasi Portofolio JII
periode Januari 2007-Desember 2009
BUMI INTP UNVR
Bobot 32,58% 0,00% 67,42%
Sumber: Olahan data
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan sata historical

price selama tiga tahun, metode Efficient Frontier Curve memperkirakan

bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham JII sesuai dengan

komposisi tabel diatas memberikan weekly return 1,20% dengan

kemungkinan penyimpangan hasil sebesar 5,24% dan nilai Reward to

Variability Ratio yang dihasilkan adalah sebesar0,2203.

2. Metode Single Index Model

Komposisi saham anggota portofolio optimal melalui metode Single

Indeks Model didapat dengan menggunakan pendekatan ERB dan cut off

rate.

a. Portofolio Optimal LQ45

Berikut adalah alfa, beta, expected return, dan ERB 18 saham kandidat

anggota portofolio LQ45 berdasarkan urutan nilai ERB yang terbesar

sampai terkecil, dengan rata-rata expected return pasar sebesar 0,32%

dan nilai risk free rate mingguan sebesar 0,066% ditunjukan dalam tabel

4.19.
Tabel 4.19
Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 14 Saham
Kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
KODE ALFA BETA E(Ri) ERB
INDF 0,009818 1,162769 0,013505 0,011045
BBCA 0,005534 0,827745 0,008159 0,009057
BBRI 0,004478 1,032883 0,007753 0,006866
INCO -0,00338 1,561161 0,001566 0,005794
ASII 0,004246 1,419509 0,008747 0,005696
BMRI 0,003146 1,037959 0,006437 0,005564
SMCB 0,004055 1,422307 0,008565 0,005557
BLTA 0,003418 1,161936 0,007102 0,005543
INKP 0,002652 0,940253 0,005633 0,005288
PGAS 0,002451 0,916927 0,005358 0,005122
TLKM 0,001782 0,651092 0,003847 0,004891
PTBA 0,002524 1,552046 0,007445 0,004371
UNTR 0,001819 1,44069 0,006387 0,003974
BDMN 0,000611 1,384145 0,005 0,003134
ANTM 0,000447 1,453619 0,005056 0,003023
MEDC -0,00259 1,293196 0,001507 0,000653
AALI -0,00342 1,490147 0,001302 0,00043
UNSP -0,00538 1,876901 0,000567 -0,00005
RB-nya negatif. Saham-saham yang nilai ERB-nya negatif tidak memenuhi syarat untuk membentuk portofolio yang optimal.

portofolio yang optimal.

Nilai ERB ini menentukan apakah 17 saham kandidat anggota portofolio

masuk dalam anggota portofolio atau tidak. ERB mengukur kelebihan

return terhadap risiko yang tidak terdiversikasikan oleh beta, semakin

tinggi nilai ERB suatu saham maka semakin tinggi pula dari saham
tersebut. Dengan demikian titik pembatas antara saham mana yang akan

lolos dan saham mana yang tereleminasi dari portofolio LQ45 akan

dihitung dengan metode cut off rate (C*), yaitu melalui perbandingan antara nilai ERB dengan Ci diman
Penentuan cut off rate saham portofolio LQ45 ditunjukan dalam tabel

4-20.
Tabel 4-20 Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009

ER  R 
i

KODE 2 2   A
M
2
i
KETERANGAN
ERB

i BR
  C 
 j1

A i i

i
, B  B
i i
M
2 1 2


M i
i 2 j1
ei
ei
INDF 0,011045415 0,001962705 4,947534939 385,2240305 0,018247559 Tidak
BBCA 0,009057084 0,001962705 4,272695785 569,9240752 0,016150756 Tidak
BBRI 0,006865654 0,001962705 3,350185506 472,4281698 0,012872891 Tidak
INCO 0,005793813 0,001962705 0,116185219 128,451359 0,00031779 Ya
ASII 0,005695878 0,001962705 2,522401102 311,9717729 0,009253791 Tidak
BMRI 0,005564298 0,001962705 2,680682289 464,1461808 0,010236357 Tidak
SMCB 0,005556622 0,001962705 2,152295322 272,3313606 0,007435783 Tidak
BLTA 0,005543012 0,001962705 1,29950993 201,7676647 0,003724163 Ya
INKP 0,005287622 0,001962705 1,532888553 308,3226936 0,004720478 Ya C*
PGAS 0,00512226 0,001962705 2,282030818 485,87561 0,008395392 Tidak
TLKM 0,004891499 0,001962705 2,070136322 650,0018322 0,007438005 Tidak
PTBA 0,00437075 0,001962705 1,615278714 238,115082 0,005469898 Tidak
UNTR 0,003974146 0,001962705 1,719897948 300,3919823 0,006242942 Tidak
BDMN 0,003134221 0,001962705 1,455684101 335,5489749 0,00546152 Tidak
ANTM 0,00302315 0,001962705 1,331934479 303,0906891 0,004874754 Tidak
MEDC 0,000653289 0,001962705 0,264177529 312,6986835 0,000930028 Tidak
AALI 0,000429711 0,001962705 0,174116794 271,9160761 0,000613518 Tidak
-5,02576E- Ya
UNSP 05 0,001962705 -0,018938252 200,7688763 -6,4661E-05
Sumber: Olahan data

107
Hasil seleksi dimana nilai ERB lebih besar dari Ci, menghasilkan

tiga(3) saham yang akan menjadi anggota portofolio LQ45, yaitu saham

Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), Indah Kiat pulp & Paper Tbk (INCO),

International Nickel Indonesia Tbk (INKP). Komposisi masing-masing

anggota saham portofolio ditunjukan dalam tabel 4.21.

Tabel 4.21
Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
Kode Zi Wi
BLTA 0,144012853 35,14%
INCO 0,124534883 30,38%
INKP 0,141324415 34,48%
SUM 0,409872151 100,00%
Sumber: Olahan data
Dengan susunan komposisi diatas, maka nilai garis persamaan

portofolio dapat dibentuk dengan menggunakan dataa nilai alfa dan beta

portofolio. Dengan begitu nilai weekly return dan standar deviasi

portofolio juga dapat dihasilkan. Berikut nilai alfa, beta, weekly return

dan standar deviasi portofolio LQ45 ditunjukan dalam tabel 4.22.

Tabel 4.22
Alfa, Beta,Weekly Return, dan Standar deviasi
Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
Standar Reward to
Alfa Beta Expected Return Deviasi Variability
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Ratio
0,001087 1,2067 0,4914% 10,786% 0,03942
Sumber: Olahan data
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan data

historical price selama tiga tahun, metode Single Indeks Model

memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham

108
LQ45 dengan komposisi saham seperti pada tabel 4.21 akan memberikan

return sebesar 0,4914% dengan kemungkinan penyimpangan hasil

sebesar 10,786% dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan

0,0394

a. Portofolio Optimal JII

dat anggota portofolio JII berdasarkan urutan nilai ERB yang terbesar sampai terkecil, dengan rata-rata Expected return pasa
Tabel 4.23
Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 7 Saham Kandidat Portofolio JII periode Januari 2007-Desember

Kode ALFA BETA E(Ri) ERB


BUMI 0,005336123 2,07433 0,01167572 0,05433768
KLBF 0,001912627 0,6517529 0,00390453 0,05370461
ANTM -0,00077053 1,45823 0,00368614 0,02239824
UNVR 0,005346108 0,3152119 0,00630946 0,01873391
INCO -0,004183757 1,56326 0,00059392 0,01212899
INTP 0,008910618 0,9951474 0,01195201 0,01160401
AALI -0,002472481 1,48098 0,00205373 0,01113732
Sumber: Olahan data
Nilai ERB ini menentukan apakah tujuh (7) saham kandidat

anggota portofolio masuk dalam anggota portofolio atau tidak. ERB

mengukur kelebihan return terhadap risiko yang tidak terdiversifikasikan

oleh beta, semakin tinggi nilai ERB suatu saham maka semakin tinggi

pula nilai saham tersebut. Dengan demikian titik pembatas antara saham

mana yang akan lolos dan saham mana yang akan tereleminasi dari
portofolio JII akan dihitung dengan metode cut off rate (C*). Yaitu

melalui perbandingan antara nilai ERB dengan Ci dimana saham yang

dinyatakan lolos adalah saham yang memiliki nilai ERB lebih besar dibandingkan nilai Ci. Penentuan cut
Tabel 4-24 Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009

2
ER  R   2 i
KODE ERB  M
i BR


2
A KETERANGAN
A
M i

B 
i
, i i
2 C 1
i  B
j1


i
i 2 M
2
ei i
ei j1

BUMI 0,05433768 0,00190485 2,108612313 388,0571711 0,002309456 Ya


KLBF 0,05370461 0,00190485 2,343249906 436,3218461 0,002437588 Ya
ANTM 0,02239824 0,00190485 1,024027151 455,0106278 0,001044939 Ya
UNVR 0,01873391 0,00190485 7,994119694 426,7191929 0,008399866 Ya
INCO 0,01212899 0,00190485 0,025158865 207,4275576 3,43511E-05 Ya
INTP 0,01160401 0,00190485 5,876802318 506,4460603 0,005697762 Ya
AALI 0,01113732 0,00190485 0,463992778 416,61078 0,000492777 Ya
Sumber: Olahan data

111
Dapat dilihat dari hasil seleksi di tabel tesebut dimana nilai ERB

lebih besar dari nilai Ci, menghasilkan saham yang menjadi anggota

portofolio JII yaitu, saham Bumi Resoeurces Tbk (BUMI), Kalbe Farma

Tbk(KLBF), Aneka Tambang (persero) Tbk (ANTM), Uniliver Indonesia

Tbk (UNVR), International Nickel Indonesia Tbk (INCO), Indocement

Tunggal Prakasa Tbk (INTP), Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Komposisi masing-masing anggota saham portofolio ditunjukan dalam

tabel 4.25.

Tabel 4.25
Komposisi Saham Anggota Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Kode Zi Wi
BUMI 8,5939 14,28%
KLBF 30,3297 50,38%
ANTM 4,3888 7,29%
UNVR 13,9898 23,24%
INCO 0,4948 0,82%
INTP 1,6306 2,71%
AALI 0,7701 1,28%
SUM 60,1976 100,0000%
Sumber: Olahan data
Dengan susunan komposisi diatas, maka nilai garis persamaan

portofolio dapat dibentuk menggunakan data nilai alfa dan beta

portofolio. Dengan begitu nilai weekly return dan standar deviasi

portofolio juga dapat dihasilkan berikut nilai alfa, beta, weekly return dan

standar deviasi portofolio JII ditunjukan dalam tabel 4.26

112
Tabel 4.26
Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi
Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009
Weekly Standar Reward to
Alfa Beta Return Deviasi Variability
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Ratio
0,003178682 0,863339119 0,582% 12,95% 0,041794964
Sumber: Olahan data
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan data

historical price selama tiga tahun, metode Single Index Model

memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham JII

dengan komposisi saham seperti pada tabel 4-25 akan memberikan

weekly return sebesar 0,58% dengan kemungkinan penyimpangan hasil

sebesar 12,95%. Dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan

adalah sebesar 0,041794.

C. Perbandingan Portofolio Optimal LQ45 dan JII

1. Metode Efficient Frontier Curve

Tabel 4.27
Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII
Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45 JII
Return Portofolio per minggu 1,09% 1,20%
Standar Deviasi Portofolio 5,58% 5,24%
Reward to Variability Ratio 0,18417 0,2203
Sumber: Olahan data
Tabel 4.28
Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII
Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45 JII
ASII BUMI
BBCA INTP
BBRI UNVR
INDF
PTBA
SMCB
Sumber: Olahan Data

Keunggulan saham-saham penyusun portofolio saham JII

ditunjukaan oleh expected return portofolio sebesar 1,20% per minggu,

yang lebih besar dari excpected return portofolio LQ45 yang besarnya

hanya 1,09% per minggu. Sedangkan dari segi risiko dapat diketahui

bahwa portofolio LQ45 memiliki standar deviasi mingguan sebesar 5,58%,

menunjukan bahwa portofolio LQ45 jauh berisiko daripada portofolio JII

yang memiliki standar deviasi mingguan sebesar 5,24% per minggu.

Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa expected return

portofolio JII mengungguli expected return portofolio LQ45, dan dari segi

risiko juga, portofolio JII lebih disukai dari portofolio LQ45 karena

memiliki tingkat risiko yang lebih kecil. Walaupun portofolio JII lebih

unggul dari LQ45, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya,

perbandingan kinerja portofolio akan dilihat dari nilai Reward to

Variability Ratio kedua portofolio. Dalam penelitian ini portofolio LQ45

memiliki Reward to variability Ratio sebesar 0,18417, sedangkan

portofolio dari saham-saham JII memiliki Reward to Variability Ratio


sebesar 0,2203. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa melalui metode

Efficient Frontier Curve menggunakan data historical price selama tiga


tahun, kinerja portofolio optimal saham JII lebih tinggi dibandingkan

kinerja portofolio optimal saham LQ45.

2.Metode Single Index Model.

Tabel 4.29 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII


Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009

LQ45 JII
Return Portofolio per minggu 0,4914% 0,582%
Standar Deviasi Portofolio 10,786% 12,95%
Reward to Variability Ratio 0,03942 0,04179
Sumber: Olahan Data

Tabel 4.30
Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII
Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45 JII
BLTA BUMI
INCO KLBF
INKP ANTM
UNVR
INCO
INTP
AALI
Sumber: Olahan Data

Pada model Single Index Model, keunggulan saham-saham

penyusunan portofolio JII ditunjukan oleh expected return portofolionya

sebesar 0,58% per minggu, yang lebih besar dari expected return

portofolio LQ45 yang besarnya hanya 0,49% per minggu. Sedangkan dari

segi risiko, dapat di ketahui bahwa portofolio JII memiliki standar deviasi
mingguan sebesar 12,95%, menunjukan bahwa portofolio JII lebih berisiko

daripada portofolio LQ45 yang memiliki standar deviasi mingguan sebesar

10,79% per minggu.

Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa expected return

portofolio JII mengungguli expected return portofolio LQ45. Sedangkan

dari segi risiko, portofolio LQ45 lebih disukai dari pada portofolio JII

karena memiliki tingkat risiko yang lebih kecil. Jadi belum dapat

disimpulkan portofolio yang kinerjanya lebih unggul dari yang lain. Sama

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbandingan kinerja portofolio

akan dilihat dari nilai Reward to Variability Ratio kedua portofolio. Dalam

penelitian ini, portofolio JII memiliki Reward to Variability Ratio sebesar

0,0417, sedangkan portofolio dari saham-saham LQ45 memiliki Reward to

Variability Ratio sebesar 0,0394. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa

melalui metode Single Index Model menggunakan data historical price

selama tiga tahun, kinerja portofolio optimal saham JII lebih tinggi

dibandingkan kinerja portofolio optimal saham LQ45. Jadi dapat diketahui

bahwa baik menggunakan metode Efficient Frontier Curve ataupun

metode Single Index Model, secara konsisten kinerja portofolio optimal

saham JII lebih unggul dibanding kinerja portofolio optimal LQ45.

Hasil dari penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian yang

dilakukan olhe Harini (2008), yang meneliti perbandingan kinerja antara

saham-saham indeks LQ45 dan JII menggunakan metode Efficient

Frontier. Mempunyai persamaan bahwa hasil dari penelitian ini diketahui


bahwa portofolio saham JII memberikan kinerja yang lebih baik

dibandingkan porttofolio saham LQ45. Yang membedakan hasil penelitian

ini adalah metode yang digunakan oleh Harini hanya satu metode sedangkan penelitian ini menggunak
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. a. Dari analisis data yang terdiri dari emiten saham LQ45 serta JII selama

periode penelitian Januari 2007 hingga Desember 2010, terdapat 19

(sembilan belas) saham yang secara konsisten masuk dalam indeks LQ45.

8 (delapan) saham yang masuk dalam indeks JII sehingga dapat dijadikan

sebagai sampel penelitian.

b. Dari 19 (sembiilan belas) saham LQ45, hanya 6 (enam) saham yang bisa

dimasukan ke dalam analisis metode Efficient Frontier Curve, yakni ASII,

BBCA, BBRI, INDF, PTBA, SMCB. Sedangkan dari 8 (delapan) saham

JII hanya tersaring 3 (tiga) saham yang layak menjadi kandidat untuk

dimasukan dalam analisis metode Efficient Frontier Curve, yakni BUMI,

INTP, dan UNVR.

c. Dari 19 (sembilan belas) saham LQ45, hanya 3 (tiga) saham kandidat yang

bisa dimasukan ke dalam analisis metode Single Index Model, yakni

BLTA, INCO dan INKP. Sedangkan dari 8 (delapan) saham JII yang

tersaring, hanya 7 (tujuh) saham yang layak menjadi kandidat untuk

dimasukan dalam analisis metode Single Index Model, mereka adalah

BUMI, KLBF, ANTM, UNVR, INCO, INTP, AALI.

118
2. a. Dari portofolio yang terbentuk berdasarkan data historis Januari 2007

hingga Desember 2010 melalui metode Efficient Frontier Curve, dapat

diketahui bahwa:

1). Kinerja portofolio saham JII mampu memberikan expected return

yang lebih tinggi dibanding dengan expected return yang dihasilkan

dari portofolio saham LQ45.

2). Nilai standar deviasi JII yang lebih besar dari portofolio saham

LQ45 mennunjukan bahwa keunggulan return portofolio saham JII

atas LQ45 disertai dengan tingkat risiko yanga lebih tinggi.

b. Dari portofolio yang terbentuk berdasarkan data historis Januari 2007

hingga Desember 2010 melalui metode Single Index model, dapat

diketahui bahwa:

1). Kinerja portofolio saham JII mampu memberikan expected return

yang lebih tinggi dibanding dengan expected return yang dihasilkan

dari portofolio saham LQ45.

2). Nilai standar deviasi portofolio JII yang lebih besar dari portofolio

saham LQ45 menunjukan bahwa keunggulan return portofolio

saham JII atas LQ45 disertai dengan tingkat risiko yang lebih tinggi

juga.

119
3. a. Berdasarkan simulasi investasi dari kombinasi alokasi dana berdasarkan

bobot alokasi inmvestasi yang diberikan oleh kedua portofolio melalui

metode Efficient Frontier Curve, untuk periode Januari 2010 hingga

Desember 2010 hasilnya menunjukan bahwa:

1). Portofolio yang tersusun atas saham-saham yang konsisten masuk

dalam perhitungan indeks JII memberikan return lebih tinggi

dibanding return yang diberikan portofolio saham-saham LQ45.

2). Portofolio saham JII relatif lebih berisiko dibanding portofolio

saham LQ45 sebab nilai standar deviasi portofolio JII lebih tinggi

dari standar deviasi portofolio LQ45.

3). Secara keseluruhan, kinerja portofolio saham JII dapat dikatakan

lebih baik daripada kinerja portofolio saham LQ45. Hal ini terlihat

dari nilai Reward to Variability Ratio portofolio saham JII yang

lebih tinggi dibanding portofolio saham LQ45.

b. Berdasarkan simulasi investasi dari kombinasi alokasi dana berdasarkan

bobot alokasi inmvestasi yang diberikan oleh kedua portofolio melalui

metode Single Index Model, untuk periode Januari 2010 hingga Desember

2010 hasilnya menunjukan bahwa:

1). Portofolio yang tersusun atas saham-saham yang konsisten masuk

dalam perhitungan indeks JII memberikan return lebih tinggi

dibanding return yang diberikan portofolio saham-saham LQ45.

120
2). Portofolio saham JII relatif lebih berisiko dibanding portofolio

saham LQ45 sebab nilai standar deviasi portofolio JII lebih tinggi

dari standar deviasi portofolio LQ45.

3). Secara keseluruhan, kinerja portofolio saham JII dapat dikatakan

lebih baik daripada kinerja portofolio saham LQ45. Hal ini terlihat

dari nilai Reward to Variability Ratio portofolio saham JII yang

lebih tinggi dibanding portofolio saham LQ45.

c. Jadi secara keseluruhan bahwa baik menggunakan metode Efficient

Frontier Curve maupun metode Single Index Model, secara konsisten

kinerja portofolio saham JII lebih unggul dibanding kinerja portofolio

saham LQ45.

B. Saran dan Implikasi

1. Implikasi Manajerial

a. Selain dapat berinvestasi di reksa dana, fund manager/investor juga dapat

mempertimbangkan untuk menggunakan portofolio saham JII ini sebagai

pilihan investasi mereka di masa yang akan datang.

b. Guna mencapai tujuan imbal hasil yang tinggi, fund manager disarankan

untuk benar-benar melakukan seleksi ketat terhadap kandidat anggota

portofolionya. Seperti melakukan seleksi terhadap expected return dari

masing-masing kandidat.

121
c. Fund manager maupun investor yang berminat untuk menyusun sebuah

portofolio, dapat menggunakan metode Efficient Frontier Curve jika ingin

mensyaratkan kondisi-kondisi tertentu dalam proses pembentukan

portofolio optimalnya. Sebab metode Efficient Frontier Curve memberikan

keleluasaan untuk adanya penyesuaian dengan menambah fungsi kendala

baru. Tetapi apabila fund manager maupun investor ingin memasukan

unsur pergerakan harga pasar dalam proses pemilihan kandidat saham

portofolio optimalnya, maka mereka dapat menggunakan metode Single

Index Model sebagai metode pembentukan portofolio optimal.

2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya.

a. Penelitian ini hanya menggunakan metode pengukuran Reward to

Variability Ratio dalam menilai kinerja portofolio optimal. Untuk

penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan metode

pengukuran kinerja portofolio yang lebih bervariasi untuk melihat apakah

keunggulan kinerja portofolio yang satu dari yang lain konsisten untuk

semua metode.

b. penelitian ini hanya menggunakan data harga penutupan mingguan selama

3 tahun untuk pembentukan portofolio optimal. Sehingga untuk

mendapatkan data dan informasi yang lebih akurat dalam pengukuran

kinerja portofolio, sebaiknya dipergunakan periode penelitian yang lebih

panjang.
Lampiran 1: Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 ASII Astra International Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
9 INCO International Nickel Indonesia Tbk
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
12 ISAT Indosat Tbk
13 MEDC Medco Energi International Tbk
14 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
16 SMCB Holcim Indonesia Tbk
17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
19 UNTR United Tractor Tbk

123
Lampiran 2: Rata-rata Saham Kandidat portofolio LQ45
Periode Januari 2007 – Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN KETERANGAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,001302 LOLOS
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,005056 LOLOS
3 ASII Astra International Tbk 0,008531 LOLOS
4 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,008158 LOLOS
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
5 BBRI Tbk 0,007753 LOLOS
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,005 LOLOS
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk 0,004102 LOLOS
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,004437 LOLOS
International Nickel Indonesia
9 INCO Tbk 0,001566 LOLOS
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk 0,013505 LOLOS
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0,004633 LOLOS
12 ISAT Indosat Tbk -0,00638 ELIMINASI
13 MEDC Medco Energi International Tbk 0,001506 LOLOS
Perusahaan Gas Negara
14 PGAS (Persero)Tbk 0,005358 LOLOS
Tambang Batubara Bukit Asam
15 PTBA Tbk 0,007445 LOLOS
16 SMCB Holcim Indonesia Tbk 0,008565 LOLOS
17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,003847 LOLOS
18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 0,000568 LOLOS
19 UNTR United Tractor Tbk 0,000528 LOLOS
Lampiran 3:Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio
LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 ASII Astra International Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
9 INCO International Nickel Indonesia Tbk
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
12 MEDC Medco Energi International Tbk
13 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
14 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
15 SMCB Holcim Indonesia Tbk
16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
17 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
18 UNTR United Tractor Tbk
Lampiran 4: Rata-Rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45
periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN KETERANGAN
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,13% ELIMINASI
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,51% ELIMINASI
3 ASII Astra Intrnational Tbk 0,85% LOLOS
4 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,82% LOLOS
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 0,78% LOLOS
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,50% ELIMINASI
7 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 0,41% ELIMINASI
8 BMRI Bank Mandiri Tbk 0,44% ELIMINASI
9 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,16% ELIMINASI
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 1,35% LOLOS
11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0,46% ELIMINASI
12 MEDC Medco Energi International 0,15% ELIMINASI
13 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 0,54% ELIMINASI
14 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 0,74% LOLOS
15 SMCB Holcim Indonesia Tbk 0,86% LOLOS
16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,38% ELIMINASI
17 UNSP Bakrie Sumatra Plantantions Tbk 0,06% ELIMINASI
18 UNTR United Tractors Tbk 0,53% ELIMINASI
AVERAGE RETURN 0,54%
Lampiran 5: Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio
LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 ASII Astra International Tbk
2 BBCA Bank Central Asia Tbk
3 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
4 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk
5 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
6 SMCB Holcim Indonesia Tbk

ran 6: Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 BUMI Bumi Resources Tbk
4 INCO International Nickel Indonesia Tbk
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
6 KLBF Kalbe Farma Tbk
7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
8 UNVR Unilever Indonesia Tbk

ampiran 7: Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN KETERANGAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21 Lolos
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37 Lolos
3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17 Lolos
4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,06 Lolos
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1,20 Lolos
6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39 Lolos
7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk -0,04 Eliminasi
8 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63 Lolos
Lampiran 8: Daftar Perusahaan yang lolos menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN KETERANGAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21 Lolos
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37 Lolos
3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17 Lolos
International Nickel Indonesia
4 INCO Tbk 0,06 Lolos
5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1,20 Lolos
6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39 Lolos
7 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63 Lolos

piran 9: Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN KETERANGAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21% ELIMINASI
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37% ELIMINASI
3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17% LOLOS
International Nickel Indonesia
4 INCO Tbk 0,06% ELIMINASI
Indocement Tunggal Prakasa
5 INTP Tbk 1,20% LOLOS
6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39% ELIMINASI
7 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63% LOLOS
AVERAGE RETURN 0,57%

n 10:Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 BUMI Bumi Resources Tbk
2 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
3 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Lampiran 11: Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009

EFFICIENT FRONTIER LQ45


1,600%

1,400%

1,200%

1,000%

0,800% EFFICIENT FRONTIER LQ45

0,600%

0,400%

0,200%

0,000%
0,0000%2,0000%4,0000%6,0000%8,0000% 10,0000%

ampiran 12:Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009

Efficient Frontier dan CAL LQ45


1,60%

1,40%

1,20%

1,00% EFFICIENT FRONTIER


0,80%TITIK OPTIMUM

0,60%
CAL
0,40%

0,20%

0,00%
0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00%10,00%
Lampiran 13:Alokasi Investasi Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009

ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB


Bobot 0,00% 39,71% 7,58% 52,69% 0,00% 0,00%

Lampiran 14: Efficient Frontier JII Periode Januari 2007-Desember 2009

EFFICIENT FRONTIER JII

1,400%

1,200%

1,000%

0,800%
EFFICIENT FRONTIER JII
0,600%

0,400%

0,200%

0,000%
0,000%1,000%2,000%3,000%4,000%5,000%6,000%
Lampiran 15: Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Efficient Frontier dan CAL JII

1,400%

1,200%

1,000%
EFFICIENT FRONTIER TITIK OPTIMUM
CAL
0,800%

0,600%

0,400%

0,200%

0,000%
0,000%1,000%2,000%3,000%4,000%5,000%6,000%

Lampiran 16: Alokasi Investasi Portofolio JII


periode Januari 2007-Desember 2009

BUMI INTP UNVR


Bobot 32,58% 0,00% 67,42%
Lampiran 17:Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 14 Saham
Kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009

KODE ALFA BETA E(Ri) ERB


INDF 0,009818 1,162769 0,013505 0,011045
BBCA 0,005534 0,827745 0,008159 0,009057
BBRI 0,004478 1,032883 0,007753 0,006866
INCO -0,00338 1,561161 0,001566 0,005794
ASII 0,004246 1,419509 0,008747 0,005696
BMRI 0,003146 1,037959 0,006437 0,005564
SMCB 0,004055 1,422307 0,008565 0,005557
BLTA 0,003418 1,161936 0,007102 0,005543
INKP 0,002652 0,940253 0,005633 0,005288
PGAS 0,002451 0,916927 0,005358 0,005122
TLKM 0,001782 0,651092 0,003847 0,004891
PTBA 0,002524 1,552046 0,007445 0,004371
UNTR 0,001819 1,44069 0,006387 0,003974
BDMN 0,000611 1,384145 0,005 0,003134
ANTM 0,000447 1,453619 0,005056 0,003023
MEDC -0,00259 1,293196 0,001507 0,000653
AALI -0,00342 1,490147 0,001302 0,00043
UNSP -0,00538 1,876901 0,000567 -5E-05

Lampiran 18:Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45


Periode Januari 2007-Desember 2009

Kode Zi Wi
BLTA 0,144012853 35,14%
INCO 0,124534883 30,38%
INKP 0,141324415 34,48%
SUM 0,409872151 100,00%

Lampiran 19:Alfa, Beta,Weekly Return, dan Standar deviasi


Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009

Standar Reward to
Alfa Beta Expected Return Deviasi Variability
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Ratio
0,001087 1,2067 0,4914% 10,786% 0,03942
Lampiran 20:Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 7 Saham
Kandidat Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009

Kode ALFA BETA E(Ri) ERB


BUMI 0,005336123 2,07433 0,01167572 0,05433768
KLBF 0,001912627 0,6517529 0,00390453 0,05370461
ANTM -0,00077053 1,45823 0,00368614 0,02239824
UNVR 0,005346108 0,3152119 0,00630946 0,01873391
INCO -0,004183757 1,56326 0,00059392 0,01212899
INTP 0,008910618 0,9951474 0,01195201 0,01160401
AALI -0,002472481 1,48098 0,00205373 0,01113732

mpiran 21:Komposisi Saham Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009

Kode Zi Wi
BUMI 8,5939 14,28%
KLBF 30,3297 50,38%
ANTM 4,3888 7,29%
UNVR 13,9898 23,24%
INCO 0,4948 0,82%
INTP 1,6306 2,71%
AALI 0,7701 1,28%
SUM 60,1976 100,0000%

an 22:Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009
Weekly
Alfa Beta Return Standar Deviasi Reward to
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Variability Ratio
0,003178682 0,863339119 0,582% 12,95% 0,041794964
Lampiran 23:Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII
Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45 JII
Return Portofolio per minggu 1,09% 1,20%
Standar Deviasi Portofolio 5,58% 5,24%
Reward to Variability Ratio 0,18417 0,2203

Lampiran 24: Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII


Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45 JII
Return Portofolio per minggu 0,4914% 0,582%
Standar Deviasi Portofolio 10,786% 12,95%
Reward to Variability Ratio 0,03942 0,04179
Lampiran 25: Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009

KODE ERB 2
E R  i 2
 M
2 i i
A
KETERANGAN
  j  1
R  C
i  i
M 1 
2
B
Bi 
BR i M i

A  i 2 j1
,

ei


i 2
ei
INDF 0,011045415 0,001962705 4,947534939 385,2240305 0,018247559 ELIMINASI
BBCA 0,009057084 0,001962705 4,272695785 569,9240752 0,016150756 ELIMINASI
BBRI 0,006865654 0,001962705 3,350185506 472,4281698 0,012872891 ELIMINASI
INCO 0,005793813 0,001962705 0,116185219 128,451359 0,00031779 LOLOS
ASII 0,005695878 0,001962705 2,522401102 311,9717729 0,009253791 ELIMINASI
BMRI 0,005564298 0,001962705 2,680682289 464,1461808 0,010236357 ELIMINASI
SMCB 0,005556622 0,001962705 2,152295322 272,3313606 0,007435783 ELIMINASI
BLTA 0,005543012 0,001962705 1,29950993 201,7676647 0,003724163 LOLOS
INKP 0,005287622 0,001962705 1,532888553 308,3226936 0,004720478 LOLOS C*
PGAS 0,00512226 0,001962705 2,282030818 485,87561 0,008395392 ELIMINASI
TLKM 0,004891499 0,001962705 2,070136322 650,0018322 0,007438005 ELIMINASI
PTBA 0,00437075 0,001962705 1,615278714 238,115082 0,005469898 ELIMINASI
UNTR 0,003974146 0,001962705 1,719897948 300,3919823 0,006242942 ELIMINASI
BDMN 0,003134221 0,001962705 1,455684101 335,5489749 0,00546152 ELIMINASI
ANTM 0,00302315 0,001962705 1,331934479 303,0906891 0,004874754 ELIMINASI
MEDC 0,000653289 0,001962705 0,264177529 312,6986835 0,000930028 ELIMINASI
AALI 0,000429711 0,001962705 0,174116794 271,9160761 0,000613518 ELIMINASI
UNSP -5,02576E-05 0,001962705 -0,018938252 200,7688763 -6,4661E-05 LOLOS

135
Lampiran 26: Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009

 2 i

2
ER  R  2
KODE ERB M
i BR


A M i
KETERANGAN

A B 
i
, i i
2 C 1    B
i
j1


i
i 2 M
2
ei i
ei j1

BUMI 0,05433768 0,00190485 2,108612313 388,0571711 0,002309456 LOLOS


KLBF 0,05370461 0,00190485 2,343249906 436,3218461 0,002437588 LOLOS
ANTM 0,02239824 0,00190485 1,024027151 455,0106278 0,001044939 LOLOS
UNVR 0,01873391 0,00190485 7,994119694 426,7191929 0,008399866 LOLOS
INCO 0,01212899 0,00190485 0,025158865 207,4275576 3,43511E-05 LOLOS
INTP 0,01160401 0,00190485 5,876802318 506,4460603 0,005697762 LOLOS
AALI 0,01113732 0,00190485 0,463992778 416,61078 0,000492777 LOLOS
Lampiran 27 :Perhitungan Average Return dan Standar Deviasi Saham-Saham

LQ45 (Januari 2007-Desember 2009)

TGL ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB


-
08/01/2007 -0,101796407 -0,067961165 -0,061320755 -0,057142857 -0,20143885 0,054054054
15/01/2007 0,059210526 0,09375 0,034825871 0,195488722 0,10619469 0
-
22/01/2007 -0,046439628 -0,019047619 0,009615385 -0,018867925 -0,00793651 0,084507042
29/01/2007 -0,013071895 0,079207921 -0,009615385 0,096153846 0 0,030769231
-
05/02/2007 0,003311258 -0,074074074 -0,058823529 0,029069767 -0,03225806 0,029850746
-
26/02/2007 -0,024390244 -0,03960396 0,031746032 -0,049079755 -0,01515152 0,044117647
05/03/2007 0,066420664 0,03125 0,03626943 -0,032467532 0 -0,015625
12/03/2007 -0,075601375 0,005025126 -0,01980198 -0,053333333 0,031007752 0,047619048
26/03/2007 0,003802281 -0,009708738 0,01 0,020134228 0,053435115 0,015384615
02/04/2007 0,022727273 0,029126214 0,039215686 0,006535948 0,028985507 0
09/04/2007 -0,01459854 -0,018518519 0 0,077419355 0,028169014 0,015384615
16/04/2007 0,033210332 0,009433962 0 -0,005988024 0 0,075757576
23/04/2007 0,049295775 0,018691589 -0,009174312 0,005952381 0,067114094 0
30/04/2007 0,053691275 -0,009174312 0 0 0,081761006 0,013888889
14/05/2007 -0,01242236 0,047169811 0,034482759 0,018181818 0,065088757 -0,0125
-
21/05/2007 0,009375 -0,036036036 0 0 0,010989011 0,050632911
28/05/2007 0,009230769 -0,027777778 0,016666667 -0,033519553 0,117021277 0,013333333
-
04/06/2007 -0,039393939 0,028571429 -0,048780488 0,051428571 0,216981132 0,039473684
11/06/2007 0,034482759 -0,009259259 -0,016949153 0,108108108 -0,03007519 0,095890411
18/06/2007 0,024242424 0 0,00862069 -0,012048193 0,022727273 0,175
25/06/2007 0,005952381 0,028301887 -0,00862069 0 -0,02238806 0,021505376
-
23/07/2007 -0,03968254 0 -0,031746032 -0,090909091 -0,02238806 0,057692308
06/08/2007 -0,036111111 0,008403361 -0,008264463 0,010869565 -0,04958678 0,022222222
20/08/2007 0,08125 0,071428571 0,081818182 0,070588235 0,069306931 0,104651163
27/08/2007 0,02 0 0,033057851 0,005405405 0,045454545 0,072916667
-
03/09/2007 0,008403361 0,008333333 0,008 -0,021505376 0,061403509 0,009708738
10/09/2007 0,011235955 0,016949153 0,008064516 0,027777778 0,016949153 0,1
17/09/2007 0,072222222 0,041322314 0,03968254 0,043243243 0,066666667 0,009259259
24/09/2007 -0,005167959 -0,023809524 0,007633588 -0,005154639 0,0234375 0,04587156
01/10/2007 0,090909091 0,096 0,128787879 0,030927835 0,174242424 0,01754386
08/10/2007 0,066350711 0,050724638 0,053691275 0,024691358 0,070063694 0,094827586
22/10/2007 0,186046512 0,067669173 0,134328358 0,065789474 -0,03333333 0
29/10/2007 0,03307393 0,006896552 0,08496732 0,085365854 0,146892655 0,125
05/11/2007 -0,077651515 -0,04109589 -0,048192771 0,193181818 0,12195122 0,035971223
12/11/2007 -0,01875 0,022058824 0 0,098039216 -0,05333333 0,281690141
-
19/11/2007 -0,016949153 -0,021582734 -0,070967742 -0,098214286 -0,04186047 0,126373626
26/11/2007 0,063829787 0,028985507 0,075862069 -0,028846154 0,152380952 0,018518519
03/12/2007 0,074 0,056338028 -0,006369427 0,01980198 -0,01626016 0,042424242
-
10/12/2007 0,022346369 -0,013333333 0 -0,009708738 -0,02066116 0,011627907
-
17/12/2007 0 -0,02739726 -0,070512821 0,03 0,021276596 0,023668639
07/01/2008 0,11302682 0,021126761 0,06122449 0,20952381 0 0
-
14/01/2008 -0,077186964 -0,041666667 -0,08974359 -0,05511811 -0,07883817 0,166666667
21/01/2008 0,00754717 0,082706767 0 -0,058333333 0,068181818 0,155555556
28/01/2008 0,030769231 0,014285714 0 0,008928571 -0,02564103 0,04
-
04/02/2008 -0,053703704 -0,013986014 -0,021428571 -0,00877193 -0,02586207 0,071895425
11/02/2008 0,09 -0,014285714 0,059259259 0,018181818 -0,03508772 0,049295775
-
25/02/2008 -0,008896797 -0,013793103 -0,046357616 0,054054054 -0,041841 0,054794521
03/03/2008 -0,054545455 0,014285714 -0,021428571 0,008849558 0,040178571 -0,00729927
-
10/03/2008 -0,116 -0,050724638 -0,117647059 -0,136363636 -0,12173913 0,106060606
-
31/03/2008 -0,190871369 0,0078125 -0,086614173 -0,115789474 -0,08457711 0,091666667
-
07/04/2008 0,030612245 -0,079365079 0,043103448 0,083333333 0,059139785 0,104761905
14/04/2008 0,028061224 0,150442478 0,086956522 0,079545455 0,020725389 0,010752688
-
21/04/2008 -0,056097561 -0,106060606 -0,078740157 -0,103092784 -0,01 0,042105263
28/04/2008 0,087855297 0,050847458 0,118644068 0,057471264 0,039800995 0,044444444
-
05/05/2008 -0,051764706 0 -0,103703704 0,107526882 0,1 0,031578947
12/05/2008 0,0725 0,008064516 0,05785124 0,058823529 -0,00438596 0,184782609
-
02/06/2008 -0,074766355 -0,026785714 -0,05982906 -0,044642857 0,023489933 0,027027027
23/06/2008 -0,012820513 -0,030927835 0,041237113 0,020833333 -0,02760736 0,018181818
30/06/2008 0,005208333 0,094736842 0,069306931 -0,070707071 0 0
07/07/2008 0,023136247 0,076923077 0,055045872 -0,02173913 -0,09876543 0
-
14/07/2008 0,050251256 -0,053097345 0 -0,098901099 -0,15753425 0,129310345
21/07/2008 0,054245283 0,063063063 0,034482759 0,072289157 0,043650794 0,074766355
28/07/2008 -0,017817372 -0,008474576 -0,032786885 -0,011111111 0,022556391 0
-
04/08/2008 -0,002283105 0,017241379 0,043103448 -0,06741573 -0,0037594 0,026315789
-
11/08/2008 -0,097727273 0,016528926 0,008264463 -0,084337349 -0,03773585 0,008849558
25/08/2008 0,04 0,067226891 -0,008474576 0,136363636 0,102661597 0,045454545
-
01/09/2008 -0,033816425 0,015625 0,008695652 -0,033707865 -0,18965517 0,069565217
-
08/09/2008 -0,257142857 -0,198529412 -0,151260504 -0,090909091 -0,18442623 0,254545455
15/09/2008 0,167741935 0,175925926 0,12 0,1125 0,060606061 0,076923077
-
22/09/2008 -0,059139785 -0,037878788 -0,060869565 -0,164835165 -0,09545455 0,011627907
-
29/09/2008 -0,268571429 -0,094488189 0,009345794 -0,220512821 -0,46969697 0,364705882
-
17/11/2008 -0,076923077 -0,088495575 -0,229007634 -0,020833333 -0,1147541 0,114583333
24/11/2008 0,186046512 0,058823529 0,346534653 0,021052632 0,277777778 0,011627907
-
01/12/2008 -0,085 0,046728972 0 -0,118811881 -0,10869565 0,057471264
15/12/2008 0,074257426 0,132743363 0,164473684 0,010869565 -0,01398601 0,438202247
-
22/12/2008 -0,032110092 0 -0,022222222 -0,010869565 -0,05594406 0,030769231
05/01/2009 0,131818182 -0,104477612 -0,005291005 0,147368421 0,111888112 0,061538462
-
12/01/2009 0,004032258 0,008474576 -0,015957447 -0,018518519 -0,0443038 0,088235294
-
19/01/2009 -0,008 -0,075 -0,069892473 -0,065420561 -0,09090909 0,095238095
-
02/02/2009 -0,091603053 0,009090909 -0,005555556 0,0625 0,061643836 0,035087719
09/02/2009 -0,079831933 -0,053571429 -0,022099448 -0,067961165 -0,01910828 0
-
16/02/2009 -0,00456621 -0,075471698 -0,050847458 -0,0625 -0,02597403 0,018181818
23/02/2009 0,036697248 -0,050505051 -0,113095238 -0,011235955 -0,03355705 0,018518519
-
02/03/2009 -0,004424779 0,095744681 0,033557047 0 -0,02097902 0,055555556
16/03/2009 0,049808429 0,035087719 0,036363636 0,033707865 -0,03623188 0,018867925
23/03/2009 0,132616487 0,067226891 0,040697674 0,043478261 0,059701493 0,055555556
30/03/2009 -0,025 0,007936508 0,112359551 -0,03125 0,007142857 0
06/04/2009 -0,082278481 -0,046875 -0,065 0,021276596 0,034722222 0
13/04/2009 0,060402685 0,134920635 0,09375 0,103092784 0,184210526 0,081967213
20/04/2009 -0,022151899 -0,048951049 -0,052380952 0,19047619 -0,04444444 0,015384615
27/04/2009 0,145631068 0,037313433 0,18 -0,007936508 0,051724138 0,029850746
04/05/2009 0,197222222 -0,042857143 0 0,293650794 0,124324324 0,342857143
-
11/05/2009 -0,152777778 -0,037037037 -0,074380165 -0,131736527 -0,08530806 0,104166667
18/05/2009 0,097222222 0,07751938 0,07079646 0,227586207 0,157894737 0,141176471
25/05/2009 0,053164557 -0,035714286 0,016260163 0 0,004464286 0,030927835
01/06/2009 0,133802817 0,087591241 0,079365079 0,061111111 0,146551724 0,08
08/06/2009 -0,018480493 0,026666667 -0,086956522 -0,010471204 -0,01481481 0,046296296
-
15/06/2009 -0,077405858 -0,084415584 -0,0625 -0,063492063 -0,12030075 0,097345133
22/06/2009 0,0861678 0 0,083333333 0,09039548 0,004237288 0,088235294
29/06/2009 -0,022916667 0,021126761 0,015267176 -0,03626943 -0,03797468 0
06/07/2009 0,068230277 -0,020833333 0,046153846 -0,032608696 -0,00440529 0,080357143
13/07/2009 0,098790323 0,042253521 -0,00729927 0,085227273 0 0,05785124
27/07/2009 0,057761733 0,006666667 0,050359712 0,083333333 0,110204082 0,043165468
-
03/08/2009 0,058020478 0,092715232 -0,013605442 -0,032608696 0 0,048611111
-
10/08/2009 -0,038647343 0,048192771 -0,006849315 0,144444444 -0,01824818 0,050359712
-
24/08/2009 0,02739726 -0,005714286 0,060810811 0,009615385 -0,00757576 0,045112782
31/08/2009 -0,02 -0,005813953 -0,083870968 0,019230769 -0,00769231 0,015748031
07/09/2009 0,071186441 0,029069767 0,055944056 0,009345794 0,05 0,015267176
14/09/2009 -0,003184713 0,057803468 0,026666667 0,093457944 0,048148148 0
28/09/2009 0,053225806 0,103825137 -0,012987013 0,00862069 0,003533569 0,030075188
05/10/2009 0,040310078 -0,030612245 0,052287582 0,05982906 0,007142857 0,130434783
12/10/2009 -0,017910448 -0,010526316 -0,01242236 0,024193548 0,042553191 0,070967742
-
19/10/2009 0,007716049 0,015957447 -0,025641026 0,023622047 0,017006803 0,024539877
26/10/2009 -0,044274809 -0,036842105 -0,059602649 -0,053846154 0,016722408 0,0125
02/11/2009 -0,004918033 0,05 0,071942446 0,025210084 -0,02364865 0
09/11/2009 0,073891626 0,005291005 0 0 0,003448276 0,012578616
16/11/2009 0,015267176 -0,010526316 0,026666667 0,032258065 0,065068493 0,012345679
-
23/11/2009 -0,037593985 -0,005319149 0 -0,031007752 0,01607717 0,078787879
30/11/2009 0,0375 0,064171123 0,053333333 0,056 0,136075949 0,033112583
07/12/2009 0,024096386 -0,030150754 -0,006329114 0 -0,0362117 0
-
14/12/2009 0,029411765 0,010416667 -0,032051282 0,061068702 0 0,032051282
-
21/12/2009 -0,014492754 -0,005263158 0,006711409 -0,049295775 -0,01734104 0,026143791
28/12/2009 0,011661808 0,021052632 0,02 0,03649635 0,014705882 0,033333333
Return 0,008530586 0,008158326 0,007753041 0,013505289 0,007445321 0,008564881
Varian 0,005746785 0,00318181 0,004789246 0,00632527 0,007940348 0,008678547
STDEV 0,075807555 0,056407531 0,069204375 0,079531568 0,089108629 0,093158721
Lampiran 28 : Korelasi Matrix Saham-Saham LQ45

Periode Januari 2007- Desember 2009

MATRIX KORELASI
ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB
ASII 1 0,504650509 0,643120245 0,559910788 0,582059045 0,593433466
BBCA 0,504650509 1 0,589268349 0,319676181 0,424736187 0,426442676
BBRI 0,643120245 0,589268349 1 0,268581288 0,434595161 0,400808661
INDF 0,559910788 0,319676181 0,268581288 1 0,567320779 0,525466961
PTBA 0,582059045 0,424736187 0,434595161 0,567320779 1 0,503105625
SMCB 0,593433466 0,426442676 0,400808661 0,525466961 0,503105625 1

Lampiran 29: Kovarian Matrix Saham-Saham LQ45

Periode Januari 2007- Desember 2009

MATRIX KOVARIANS
ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB
ASII 0,005700064 0,0021404 0,003346516 0,003348309 0,003899905 0,004156835
BBCA 0,0021404 0,003155941 0,002281595 0,001422465 0,002117536 0,002222675
BBRI 0,003346516 0,002281595 0,004750309 0,001466235 0,002658232 0,002563002
INDF 0,003348309 0,001422465 0,001466235 0,006273845 0,003987886 0,003861564
PTBA 0,003899905 0,002117536 0,002658232 0,003987886 0,007875792 0,004142449
SMCB 0,004156835 0,002222675 0,002563002 0,003861564 0,004142449 0,00860799
Lampiran 30: Perhitungan Average Return dan Standar Deviasi Saham-Saham JII

(Januari 2007-Desember 2009)

TGL EMITEN
BUMI INTP UNVR
-
08/01/2007 0,032967033 -0,05454545 -0,03875969
15/01/2007 0,112359551 0,066037736 0,024193548
22/01/2007 0,04 -0,06140351 -0,07874016
29/01/2007 0,058252427 -0,00961538 0,069565217
-
05/02/2007 0,036697248 0,009708738 -0,04098361
26/02/2007 0,05982906 -0,04385965 -0,04310345
-
05/03/2007 0,049180328 0,037037037 0,018181818
12/03/2007 0,017241379 -0,01769912 0,008928571
26/03/2007 0,081300813 -0,01923077 0,017857143
02/04/2007 0,007518797 0 -0,00869565
09/04/2007 0,02238806 0 0,025641026
-
16/04/2007 0,014492754 0 -0,03333333
23/04/2007 0,00729927 0,072727273 -0,05084746
30/04/2007 0,072463768 -0,02564103 0,03539823
14/05/2007 0,041666667 0 0,043478261
21/05/2007 0,04 0,008928571 0,033333333
28/05/2007 0,121794872 0 0,016129032
04/06/2007 0,011111111 -0,03571429 0
11/06/2007 0,054347826 0,027027027 0,0703125
18/06/2007 0,129441624 0,175438596 0,051094891
25/06/2007 0,011111111 -0,06716418 -0,04285714
-
23/07/2007 0,018181818 -0,06428571 -0,02721088
06/08/2007 0,0625 -0,08270677 -0,01470588
20/08/2007 0,02173913 0,114035088 0,132231405
27/08/2007 0,051546392 0,007874016 -0,00729927
03/09/2007 0,137254902 -0,015625 0,029411765
10/09/2007 0,0625 -0,02380952 -0,02205882
17/09/2007 0,169491525 0,016129032 0,02962963
24/09/2007 0,036231884 -0,03174603 -0,01449275
-
01/10/2007 0,034965035 0,073770492 0,071942446
08/10/2007 0,264285714 0,052238806 0
-
22/10/2007 0,027932961 0,183823529 0,014705882
29/10/2007 0,06741573 0,049689441 -0,04285714
05/11/2007 0,126315789 -0,11904762 -0,00746269
-
12/11/2007 0,115384615 0,118055556 0,015384615
19/11/2007 0,005405405 -0,09876543 -0,01515152
26/11/2007 0,189473684 0,033557047 0,031007752
03/12/2007 0,060869565 0,038961039 0,014925373
-
10/12/2007 0,032786885 -0,01257862 -0,02941176
-
17/12/2007 0,017094017 0,051282051 0,022727273
07/01/2008 0,024193548 0,075949367 0,051094891
14/01/2008 -0,11023622 -0,18023256 -0,07638889
21/01/2008 0,0625 0,101449275 0
28/01/2008 0,127118644 0,026666667 0,053846154
04/02/2008 0,051470588 -0,03246753 0
11/02/2008 0 0,068965517 0,053030303
25/02/2008 - -0,03846154 0,007407407
0,043478261
-
03/03/2008 0,066666667 -0,07333333 0,037593985
-
10/03/2008 0,132352941 -0,12686567 0
-
31/03/2008 0,158914729 -0,05714286 0,00729927
07/04/2008 0,063636364 -0,06870229 0,007246377
14/04/2008 0,166666667 0 -0,01438849
-
21/04/2008 0,101449275 -0,00847458 -0,05797101
28/04/2008 0,03968254 0,00877193 0,061538462
05/05/2008 0,097014925 0,00862069 -0,02857143
12/05/2008 0,088435374 0,162393162 -0,00735294
19/05/2008 0 -0,05147059 0,02238806
26/05/2008 0,025477707 -0,016 -0,00735294
-
02/06/2008 0,024691358 -0,03252033 0
16/06/2008 0,018072289 0,008928571 -0,02222222
-
23/06/2008 0,017964072 -0,05405405 0
-
30/06/2008 0,096385542 0,076923077 -0,00746269
-
07/07/2008 0,119205298 0,017857143 -0,03007519
-
14/07/2008 0,112781955 0,008849558 -0,01550388
-
21/07/2008 0,032520325 0,035087719 0,031496063
28/07/2008 0,025 0,033898305 0,007633588
-
04/08/2008 0,081300813 0,049180328 0,060606061
11/08/2008 -0,10619469 -0,03846154 -0,02142857
25/08/2008 0,057692308 0,05785124 0,006944444
-
01/09/2008 0,183486239 0,0078125 0,027586207
-
08/09/2008 0,217391304 -0,078125 -0,0738255
15/09/2008 0,128571429 0,068965517 -0,01449275
-
22/09/2008 0,170731707 -0,04032258 0,154411765
-
29/09/2008 0,480291971 -0,03361345 -0,08917197
-
17/11/2008 0,377192982 -0,03053435 0,052980132
24/11/2008 0,578125 0,102362205 -0,03144654
-
01/12/2008 0,254901961 -0,02142857 -0,02597403
15/12/2008 -0,09375 0,243055556 0,019607843
22/12/2008 0,068965517 -0,03910615 0,012658228
05/01/2009 -0,34375 0,043478261 0,025641026
-
12/01/2009 0,105263158 -0,07 0
-
19/01/2009 0,145454545 -0,01612903 0,024539877
27/01/2009 0,03030303 -0,02173913 -0,04242424
02/02/2009 0,333333333 0,039548023 0,031446541
09/02/2009 0,01369863 -0,02173913 -0,01840491
16/02/2009 0,054054054 -0,1 0
-
23/02/2009 0,012820513 0,012195122 0
02/03/2009 0,026315789 0 -0,00621118
-
16/03/2009 0,038461538 -0,01156069 0,01875
23/03/2009 0,105263158 0,174418605 -0,01851852
30/03/2009 0,084337349 0,059405941 -0,03144654
06/04/2009 0,044444444 -0,10747664 -0,02580645
13/04/2009 0,214285714 0,081632653 0,052631579
20/04/2009 0,084033613 -0,06542056 -0,01875
27/04/2009 0,142857143 0,115384615 -0,01923077
04/05/2009 0,24516129 0,051724138 0,006535948
-
11/05/2009 0,100502513 -0,11290323 0,025974026
18/05/2009 0,142857143 0,171171171 0,006369427
-
25/05/2009 0,043902439 0,015267176 -0,00632911
01/06/2009 0,0875 0 0,012578616
08/06/2009 0,011363636 0,111111111 0,061728395
-
15/06/2009 0,118181818 -0,09333333 0,023529412
-
22/06/2009 0,030927835 0,124087591 0,051724138
-
29/06/2009 0,047619048 -0,05882353 0,087912088
06/07/2009 0,005586592 0,064285714 0,035353535
13/07/2009 0,056179775 0,115646259 0,048309179
27/07/2009 0,34939759 0,107142857 0,064220183
03/08/2009 0,043859649 -0,06382979 -0,04782609
10/08/2009 0,066115702 0,027777778 -0,01818182
-
24/08/2009 0,040322581 0,015625 -0,05555556
-
31/08/2009 0,033613445 -0,02564103 0,019607843
07/09/2009 0,095652174 0,047120419 -0,0047619
14/09/2009 0,064516129 0,07106599 0,023923445
-
28/09/2009 0,053846154 0,090047393 0,018691589
-
05/10/2009 0,049180328 0,053097345 0,028037383
12/10/2009 0,043103448 0,025210084 -0,00454545
-
19/10/2009 0,075630252 -0,06967213 -0,04109589
-
26/10/2009 0,136363636 -0,02212389 -0,03809524
02/11/2009 0,056818182 0,102803738 0
09/11/2009 0,042553191 -0,03333333 0,02955665
16/11/2009 0,141414141 0,025862069 0,071428571
-
23/11/2009 0,159292035 -0,10084034 -0,03097345
30/11/2009 0,073684211 0,102803738 0,087557604
07/12/2009 0,009803922 0,054852321 -0,06382979
-
14/12/2009 0,108910891 0,065306122 0
21/12/2009 0,011111111 0,019157088 0,013636364
28/12/2009 0,043010753 0,030075188 0,013761468
Return 0,011675434 0,011951906 0,006309501
Varian 0,016772393 0,005166383 0,001589859
STDEV 0,129508273 0,071877556 0,039873034

Lampiran 31: Korelasi Matrix Saham-Saham JII

Periode Januari 2007- Desember 2009

MATRIX KORELASI
BUMI INTP UNVR
BUMI 1 0,294077028 0,116724438
INTP 0,294077028 1 0,297729232
UNVR 0,116724438 0,297729232 1
Lampiran 32: Kovarian Matrix Saham-Saham JII

Periode Januari 2007- Desember 2009

MATRIXS KOVARIAN
BUMI INTP UNVR
BUMI 0,016640327 0,002715931 0,000598006
INTP 0,002715931 0,005125703 0,000846566
UNVR 0,000598006 0,000846566 0,00157734

Anda mungkin juga menyukai