Anda di halaman 1dari 14

AUDIT MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

PELAKSANAAN AUDIT KINERJA (TINDAK LANJUT AUDIT KINERJA)

Disusun Oleh:

Wardah Ainun Matondang

1802110406

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah

ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran

maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. Dalam Penyusunannya, makalah ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penyusunannya karena keterbatasan pengetahuan

dan pengalaman. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 25 Oktober 2021

Wardah Ainun Matondang

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................3
1.3. Tujuan Makalah...........................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
2.1. Definisi Tindak Lanjut Audit.......................................................................................................4
2.2. Tujuan Tindak Lanjut..................................................................................................................4
2.3. Langkah-Langkah Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja.................................................................5
2.4. Hal-Hal yang Perlu Menjadi Perhatian Auditor dalam Tindak Lanjut Audit Kinerja...................7
BAB III......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaporan hasil audit merupakan komponen utama dalam komunikasi dari audit

internal tentang hasil audit. Untuk mengkomunikasikan hasil audit diperlukan susunan

laporan, dimana hasil audit disusun untuk disajikan dengan rinci dan jelas terkait seluruh

kegiatan proses audit internal. Laporan audit merupakan produk akhir yang paling penting

dari proses audit internal dan akses utama untuk menggambarkan aktivitas audit internal

bagi pemangku kepentingan, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Laporan audit

memberikan bukti tentang karakter profesional dari kegiatan audit internal dan

memungkinkan orang lain untuk mengevaluasi kontribusi ini. Laporan audit yang efektif

tentu saja harus didukung oleh pekerjaan audit berkualitas tinggi, tetapi pekerjaan audit

yang sama dapat dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak disiapkan

dengan baik. Penyusunan laporan yang jelas dan efektif harus menjadi perhatian utama

bagi auditor internal di semua tingkatan, dari Chief Audit Executive (CAE) hingga anggota

staf tim audit (Moeller, 2015). Menurut (Moeller, 2015) pemahaman tentang bagaimana

membangun dan menyusun laporan audit internal yang efektif adalah persyaratan dasar

pengetahuan dalam pelaporan hasil audit. Pelaporan audit internal yang baik, lebih dari

sekadar persiapan dan penampilan laporan. Laporan audit harus mencerminkan filosofi

dasar dari total pendekatan audit internal perusahaan, termasuk tujuan ulasan yang

mendasarinya, strategi pendukung dan kebijakan utama, prosedur yang mencakup

pekerjaan audit, dan kinerja profesional staf audit. Dikarenakan laporan audit merupakan

1
alat komunikasi utama, auditor internal akan kurang efektif jika komunikasi mereka

dengan perusahaan yang lain hanya terbatas pada laporan yang dipublikasikan.

Komunikasi juga harus dilakukan melalui wawancara selama pekerjaan lapangan,

penutupan rapat ketika temuan audit pertama kali disajikan, pertemuan dengan manajemen

senior dan komite audit untuk memberi tahu mereka tentang hasil audit, dan banyak kontak

lainnya di seluruh perusahaan. Semua anggota perusahaan audit internal harus menjadi

komunikator yang efektif baik dalam kata-kata tertulis dan lisan mereka. Ada banyak

masalah dalam pelaporan hasil audit internal yang mempengaruhi hasil audit. Biasanya

masalah muncul dalam proses penulisan pelaporan audit, seperti auditor internal berada

dibawah tekanan, kemampuan menulis yang lemah, draf audit yang buruk, perbedaan

pendapat antara auditor internal dengan supervisor, dan lainnya yang dapat mempengaruhi

efektivitas pelaporan komunikasi audit dan rekomendasi atau saran-saran perbaikan.

Dengan demikian, pelaporan hasil audit harus dikomunikasikan tidak mengandung

kesalahan dalam penyampaiannya baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini dapat

diminimalisir dengan cara menyelaraskan tujuan laporan hasil audit internal dengan

informasi yang disampaikan dalam pelaporan hasil audit. Selanjutnya auditor internal harus

melakukan tindak lanjut audit atas laporan hasil audit dan mengkomunikasikan hasil tindak

lanjut audit kepada manajemen senior atau komite audit untuk menyampaikan konsekuensi

atas tindakan korektif yang dilakukan manajemen. Di dalam pembahasan akan dijelaskan

secara rinci tentang pelaporan hasil audit dan tindak lanjut atas pelaporan hasil audit.

2
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu defenisi tindak lanjut audit ?

2. Apa tujuan tindak lanjut audit ?

3. Apa saja Langkah-Langkah Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja?

4. Hal-Hal apa saja yang Perlu Menjadi Perhatian Auditor dalam Tindak Lanjut Audit

Kinerja?

1.3. Tujuan Makalah

1. Defenisi Tindak Lanjut Audit

2. Tujuan tindak lanjut audit

3. Langkah – langkah tindak lanjut hasil audit kinerja

4. Hal-hal yang menjadi perhatian auditor dalam tindak lanjut audit kinerja

3
BAB II

PENDAHULUAN

2.1. Definisi Tindak Lanjut Audit

Definisi tindak lanjut audit menurut I Gusti Agung Rai adalah langkah-langkah

yang harus diambil oleh auditor setelah laporan audit diserahkan kepada auditee. Tindak

lanjut merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kemajuan

auditee dalam melaksanakan rekomendasi audit. Tahap penindaklanjutan hasil audit

melibatkan auditor, auditee, dan pihak lain yang berkompeten. Tindak lanjut didesain

untuk memastikan atau memberikan pendapat apakah rekomendasi auditor sudah

diimplementasikan.

2.2. Tujuan Tindak Lanjut

Tujuan Tindak Lanjut Audit Secara umum, tujuan utama dari tindak lanjut audit

adalah untuk meningkatkan efektivitas dan dampak dari laporan audit. Secara lebih

spesifik, tujuan dari tindak lanjut audit adalah sebagai berikut.

 Membantu pihak eksekutif dalam mengarahkan tindakan yang akan diambil terkait

dengan hasil audit yang diterimanya;

 Mengevaluasi kinerja lembaga audit itu sendiri;

 Memberikan masukan bagi perencanaan strategis audit kinerja pada lembaga audit;

 Mendorong pembelaran dan pengembangan auditee.

4
2.3. Langkah-Langkah Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja

Untuk setiap rekomendasi audit, auditee menyatakan apakah menolak atau

menerima rekomendasi tersebut; jika diterima apakah akan dilaksanakan dan jika

dilaksanakan kapan pelaksanaan tersebut direncanakan. Rencana tindak (action plan) dari

auditee merupakan dasar bagi tindak lanjut audit. Tujuan tindak lanjut audit bukanlah

untuk memperoleh kepastian absolut, melainkan untuk memperoleh bukti yang cukup

untuk untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa auditee telah melaksanakan

action plan-nya. Untuk melaksanakan tindak lanjut audit, terdapat tiga tahap kegiatan

yang dapat dilakukan, yaitu perencanaan tindak lanjut, pelaksanaan tindak lanjut, dan

pelaporan hasil tindak lanjut.

1. Perencanaan Tindak Lanjut Perencanaan tindak lanjut terdiri atas lima kegiatan

berikut.

a. Menentukan apakah tindak lanjut akan dilaksanakan Auditor harus membuat

prioritas tindak lanjut yang akan dilaksanakan atas rekomendasi yang

dikeluarkan. Salah satu pertimbangannya adalah proses tindak lanjut harus

dilakukan jika dampak kegiatan tindak lanjut melebihi biayanya (costbenefit).

b. Menentukan lingkup tindak lanjut Lingkup tindak lanjut audit harus ditentukan

berdasarkan penilaian atas keberlanjutan penerapan simpulan audit terdahulu,

pernyataan manajemen atas tindakan perbaikan, dan tingkat kepercayaan auditor

atas hasil kerja auditor terdahulu.

c. Cross audit follow up Kegiatan cross-audit follow up mencakup review beberapa

hasil audit dalam satu entitas atau beberapa hasil audit (yang bertopik

5
sama/sejenis) dalam beberapa entitas. Kegiatan cross-audit yang spesifik perlu

mempertimbangkan proses perencanaan strategis audit kinerja.

d. Menyiapkan sumber daya untuk tindak lanjut Sumber daya untuk melaksanakan

tindak lanjut bergantung pada faktor-faktor seperti jumlah rekomendasi, sifat

hubungan dengan auditee, dan apakah anggota tim audit terdahulu akan

membantu dalam audit tindak lanjut.

e. Menjadwalkan tindak lanjut Auditor perlu memutuskan apakah tindak lanjut di

kantor sudah memadai atau apakah perlu dilakukan tindak lanjut di lapangan.

Penjadwalan tersebut bergantung pada karakteristik audit, jenis rekomendasi,

risiko sosial dan ekonomi, dan sebagainya.

2. Pelaksanaan Tindak Lanjut Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan

tindak lanjut terdiri atas tiga kegiatan sebagai berikut.

a. Mengumpulkan informasi Pengumpulan informasi ini dapat dijadikan titik awal

pengujian dokumen dan wawancara. Selain itu, evaluasi dan review atas hasil

audit internal juga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi.

b. Mencatat hasil Hasil yang diperoleh dari tindak lanjut harus dicatat seperlunya.

Tindakan yang diambil untuk setiap rekomendasi dicatat sesuai dengan status

pelaksanaannya.

c. Menilai dampak audit kinerja Dalam menilai dampak, auditor perlu

memperhitungkan biaya pencapaian dampak sehingga hasil akhir (bersih) dapat

diperkirakan. Dampak yang signifikan harus divalidasi oleh Badan atau

lembaga yang berwenang.

6
3. Pelaporan Hasil Tindak Lanjut Laporan tindak lanjut audit bertujuan untuk

menyediakan informasi bagi stakeholder mengenai penilaian efektivitas tindak

lanjut audit kinerja serta manfaat yang dihasilkan oleh audit kinerja. Untuk itu

laporan haruslah mencakup syarat-syarat sebagai berikut.

a. Laporan harus menggambarkan hasil analisis atau manfaat yang diperkirakan

dan manfaat akrual dalam periode tertentu;

b. Laporan merupakan ringkasan pelaksanaan rekomendasi;

c. Laporan menitikberatkan pada pelaksanaan rekomendasi yang buruk; dan

d. Laporan menggambarkan tindakan yang akan diambil atas pelaksanaan

rekomendasi yang buruk.

2.4. Hal-Hal yang Perlu Menjadi Perhatian Auditor dalam Tindak Lanjut Audit Kinerja

Tahap penindaklanjutan hasil audit melibatkan auditor, auditee, dan pihak lain yang

berkompeten. Tindak lanjut didesain untuk memastikan atau memberikan pendapat apakah

rekomendasi auditor sudah diimplementasikan. Dari sisi auditor, hal-hal yang perlu

menjadi perhatian dalam tahap pelaksanaan tindak lanjut antara lain:

1. Dasar Pelaksanaan Tindak Lanjut Ini adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak

manajemen. Untuk setiap rekomendasi yang diberikan auditor, manajemen harus

menentukan hal tersebut diterima atau ditolak. Jika diterima apakah rekomendasi

tersebut diimplementasikan atau tidak, jika tidak diimplementasikan periode

sekarang, kapan implementasi akan dilaksanakan. Jika rekomendasi telah

dilaksanakan sebelum laporan diterbitkan, seharusnya telah diverifikasi oleh auditor.

Jika rekomendasi auditor tidak dilaksanakan, permasalahan apa saja yang dihadapi

oleh organisasi dalam implementasi rekomendasi.

7
2. Pelaksanaan Review Tindak Lanjut Hal ini memberi dasar untuk review tindak

lanjut. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyusun jadwal, yang mana hal ini

tergantung dari kompleksitas rekomendasi dan tingkat kesulitan implementasi.

3. Batasan Review Tindak Lanjut Batasan review tindak lanjut sebaiknya tidak terbatas

pada penilaian pelaksanaan dan dampak rekomendasi yang diusulkan auditor, namun

juga menghindari terjadi tindak lanjut yang overload. Kegiatan tindak lanjut

diharapkan mampu menjelaskan peningkatan aktual yang telah dicapai setelah proses

audit dilaksanakan pada entitas tertentu.

4. Implementasi Rekomendasi

 Implementasi oleh unit kerja Unit kerja dapat mengevaluasi dan menggunakan

rekomendasi staf auditor ini dikarenakan unit yang diaudit memiliki kesempatan

pertama kali untuk memperlajari temuan dan rekomendasi audit.

 Implementasi oleh eksekutif Manajemen biasanya menerima hasil audit terlebih

dahulu dibandingkan legislatif. Diskusi antara auditor dan manajemen sebelum

laporan audit dipublikasi akan memungkinkan dihasilkan petunjuk administratif

yang didesain untuk mengoreksi permasalahan.

 Peranan auditor dalam implementasi rekomendasi audit Auditor hanya berperan

sebagai pendukung, tidak terlibat langsung di dalamnya. Ini untuk menjaga

objektivitas dan independensi auditor karena ada kemungkinan bahwa masa-masa

mendatang entitas ini akan diaudit dengan auditor yang sama. Auditor

memberikan penjelasan bagaimana dan mengapa sebuah rekomendasi diberikan.

Auditor juga memantau kegiatan dan tindakan manajemen sehubungan dengan

laporan audit untuk mengetahui perkembangan implementasi rekomendasi audit.

8
 Peranan legislatif dalam implementasi rekomendasi audit Legislatif merupakan

otoritas tingkat akhir yang dapat mengambil tindakan implementasi rekomendasi

secara formal dengan mengadopsi peraturan, mosi, dan lain-lain. Ada beberapa

pendekatan yang dilakukan untuk memastikan implementasi rekomendasi audit.

Tindakan legislatif secara formal. Pendekatan ini untuk mengimplementasikan

rekomendasi tersebut ke dalam kebijakan formal.

 Tindakan legislatif secara informal. Pengimplementasian rekomendasi dilakukan

secara tidak formal, misalnya melalui public sharing terhadap temuan audit,

kontak langsung antara anggota legislatif dengan masing-masing eksekutif.

 Tindakan legislatif melalui anggaran. Lembaga legislatif memiliki otoritas atas

alokasi dana melalui pengendalian terhadap anggaran. Implementasi rekomendasi

dapat dilakukan melalui penetapan tujuan dalam anggaran yang akan dibiayai

dengan sejumlah dana.

 Pemeriksaan Kembali Secara Periodik Audit kinerja merupakan suatu usaha yang

meliputi lebih dari satu periode waktu karena sebagian variabel lain yang terus

berubah, kinerja entitas juga dapat mengalami fluktuasi. Setiap entitas dapat

menjadi objek pemeriksaan kembali. Laporan hasil pemeriksaan sebelumnya

dapat dijadikan sebagai dasar memulai pekerjaan audit sehingga dapat

menghemat waktu untuk perencanaan audit, dan isu-isu spesifik dapat

diidentifikasi lebih awal dari proses perencanaan.

9
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Definisi tindak lanjut audit menurut I Gusti Agung Rai adalah langkah-langkah

yang harus diambil oleh auditor setelah laporan audit diserahkan kepada auditee. Tindak

lanjut merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kemajuan

auditee dalam melaksanakan rekomendasi audit. Tahap penindaklanjutan hasil audit

melibatkan auditor, auditee, dan pihak lain yang berkompeten. Tindak lanjut didesain

untuk memastikan atau memberikan pendapat apakah rekomendasi auditor sudah

diimplementasikan. Tahap penindaklanjutan hasil audit melibatkan auditor, auditee, dan

pihak lain yang berkompeten. Tindak lanjut didesain untuk memastikan atau memberikan

pendapat apakah rekomendasi auditor sudah diimplementasikan. Untuk setiap

rekomendasi audit, auditee menyatakan apakah menolak atau menerima rekomendasi

tersebut; jika diterima apakah akan dilaksanakan dan jika dilaksanakan kapan

pelaksanaan tersebut direncanakan. Rencana tindak (action plan) dari auditee merupakan

dasar bagi tindak lanjut audit. Tujuan tindak lanjut audit bukanlah untuk memperoleh

kepastian absolut, melainkan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk untuk

memberikan keyakinan yang memadai bahwa auditee telah melaksanakan action plan-

nya. Untuk melaksanakan tindak lanjut audit, terdapat tiga tahap kegiatan yang dapat

dilakukan, yaitu perencanaan tindak lanjut, pelaksanaan tindak lanjut, dan pelaporan hasil

tindak lanjut.

3.2. Saran

Semoga dalam makalah selanjutnya dapat menambahkan literature terbaru.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2011. Audit Sektor Publik.Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta

I Gusti Agung Rai. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik: Konsep, Praktik, Studi

Kasus. Salemba Empat: Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai