DISUSUN
OLEH;
MEGAWATI (921416018)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Siklus Kerja
Dan Perencanaan Internal Audit”
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat keseuaian antara pernyataan-pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada
pemakai kepentingan yang berlaku. Audit harus di rencanakan untuk memperoleh bahan
bukti kompeten yang cukup dalam situasi saat itu, membantu menekan biaya audit, dan
menghindari salah pengertian dengan klien. Perencanaan audit memiliki beberapa
langkah penting, yakni memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien,
melaksanakan prosedur analitis, membuat pertimbangan awal tentang tingkat
materialistas, mempertimbangkan resiko audit, mengembangkan strategi audit awal
untuk asersi signifikan, dan memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal.
Risiko audit merupakan risiko yang melekat pada kegiatan audit yang merupakan
ketidakpastian yang di alami oleh auditor berupa inherent risk, control risk dan detected
risk. Perencaan audit dan penilaian atas resiko merupakan hal yang sangat penting dalam
proses audit untuk menunjang kesuksesan audit untuk mengurangi risiko dan mencapai
efektivitas dan efisiensi kegiatan audit. Pendahuluan Perencanaan audit adalah suatu
tahapan yang terperinci, yang menyangkut prosedur dan rencana auditor yang akan
digunakan dalam pelaksanaan suatu audit.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Siklus Audit Internal ?
2. Bagaimana Pemetaan Risiko dan Pengendalian ?
3. Bagaimana Strategi Audit ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Siklus Audit Internal
2. Mengetahui Pemetaan Risiko dan Pengendalian
3. Mengetahui Strategi Audit
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai pemilik proses, proses Internal Audit dapat menjadi cara terbaik untuk
mendapatkan pandangan dari orang luar, yang dapat secara langsung melihat proses
Anda dan membantu mengidentifikasi area mana saja yang diperlukan perbaikan, atau
membantu Anda merampingkan proses untuk berjalan lebih baik, lebih cepat atau lebih
efisien. Berikut adalah lima langkah utama dalam proses Audit Internal dan bagaimana
langkah-langkah tersebut dapat digunakan oleh pemilik proses internal dalam
meningkatkan proses mereka.
Bagian terpenting dari suatu proses Audit yang baik adalah memiliki Jadwal
Audit yang tersedia untuk membiarkan semua orang tahu kapan setiap proses akan
diaudit selama siklus yang akan datang (biasanya jadwal tahunan). Jika Anda tidak
memiliki rencana audit dan melakukan audit secara mendadak, hal itu seperti
memberikan kesan bahwa manajemen “sudah tidak percaya lagi dengan
karyawannya.” Dengan menerbitkan jadwal audit, kesan yang disampaikan adalah
bahwa auditor datang untuk membantu pemilik proses untuk melakukan perbaikan.
Hal ini dapat memungkinkan pemilik proses untuk menyelesaikan perbaikannya
sebelum audit dilakukan, sehingga mereka mendapat informasi berharga tentang hasil
pelaksanaan perbaikan yang telah mereka lakukan, atau meminta auditor untuk fokus
membantu mengumpulkan informasi untuk melakukan perencanaan improvement di
area lainnya.
3) Melakukan Audit.
4) Pelaporan Audit.
Fokus pada perbaikan proses untuk mendapatkan hasil maksimal dari Internal Audit
Dengan menggunakan proses Internal Audit untuk fokus pada membantu untuk
meningkatkan proses, dan bukan hanya untuk menjaga kepatuhan, perusahaan dapat melihat
nilai lebih dari audit. perbaikan proses adalah salah satu elemen kunci dari sebuah Sistem
Manajemen Mutu ISO9001, dan harus menjadi salah satu motivator utama dari perusahaan
yang ingin menerapkan dan memelihara SMM yang baik. Proses perbaikan tidak hanya
membantu dengan efisiensi, tetapi menghemat waktu suatu
Auditor internal harus memanfaatkan output dari hasil penilaian resiko dalam perancangan
program audit. Oleh karena itu, auditor perlu memahami proses berikut alat yang
digunakan dalam penilaian resiko tersebut.
Penilaian resiko penting untuk dilakukan karena kondisi perekonomian, industri, regulasi,
dan operasional organisasi terus berubah, perubahan tersebut meliputi:
Umumnya resiko tersebut sulit diukur, sehingga perlu ketelitian dan kehati-hatian. Resiko
audit terdiri atas:
1. Resiko Inheren
2. Resiko Pengendalian
3. Resiko Pendeteksian
C. STRATEGI AUDIT
Strategi audit adalah aktivitas yang pertama kali dilakukan dari seluruh rangkaian
kegiatan audit. Strategi audit dapat didefinisikan sebagai proses penyusunan arahan atau
petunjuk audit dan penyelarasan antara pemahaman auditor atas kegiatan auditan dengan
fokus audit yang akan dilakukan. Auditor harus mempertimbangkan kegiatan utama
(main activity) auditan dan indikator kinerja untuk industri atau perusahaan sejenis yang
dapat berpengaruh terhadap proses audit. Auditor perlu juga mengidentifikasi faktor-
faktor penting bagi keberhasilan pelaksanaan audit, baik dalam menyusun program audit
untuk merumuskan opini audit maupun dalam menyediakan jasa pelayanan profesional
bermutu lainnya yang diharapkan auditan.
Auditor bertanggung jawab dalam mengembangkan strategi audit dan
mengkomunikasikannya kepada anggota tim audit lainnya. Auditor dapat pula
mendelegasikan beberapa elemen dalam menyusun strategi audit dan mencari masukan
dari pihak lain yang lebih kompeten. Untuk auditan yang memiliki lebih dari satu divisi
atau bagian dengan usaha atau kegiatan yang berbeda dapat dipertimbangkan untuk
menyusun strategi audit yang berbeda untuk masing-masing divisi atau bagian.
Auditor menggunakan bermacam teknik untuk menentukan seberapa besar
ketergantungan relatif untuk menempatkan dalam pengendalian dan tes substantif pada
penemuan bukti. Auditor mengidentifikasikan kontrol kemudian membuat keputusan
bagaimana pengendalian terkait mempengaruhi tes substantif.