Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Audit Manajemen Program Sarjana
Jurusan Akuntansi
Oleh:
Kelompok 4
Kurnia (90400116087)
Irma (90400116099)
Nur Khalisa M Musa (90400116110)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta Hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Audit Manajemen tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah kami masih banyak kekurangan, baik
itu dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami harap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
serta menjadi inspirasi bagi pembaca khususnya bagi masyarakat luas.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2-9
A. Tujuan dan Manfaat Audit ............................................................................... 2
B. Ruang Lingkup Audit ....................................................................................... 3
C. Langkah-Langkah Audit .................................................................................. 3
D. Audit Atas Organisasi dan Proses Pengadaan .................................................. 4
E. Review Jurnal ................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penelitian
1. Apakah tujuan dan manfaat audit pengadaan?
2. Seberapa jauh ruang lingkup audit pengadaan?
3. Bagaimana langkah-langkah audit pengadaan?
4. Bagaimana audit atas organisasi dan proses pengadaan?
C. Manfaat Penelitian
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari hasil audit fungsi ini, perusahaan mendapatkan laporan yang menyajikan
hasil penilaian atas organisasi, peraturan, dan aktivitas pengadaan yang telah dilakukan
maupun temuan-temuan audit serta rekomendasi yang dapat dijadikan dasar untuk
melakukan perbaikan atas kekurangan (kelemahan) proses pengadaan yang masih
terjadi. Jika temuan menyangkut terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan
kewenangan yang berakibat pada kerugian perusahaan, hasil audit ini dapat menjadi
dasar dalam menentukan tindakan terhadap pihak yang seharusnya bertanggung jawab
atas terjadinya permasalahan tersebut. Namun jika temuan audit menyangkut prestasi
dari beberapa individu atau kelompok yang terlibat dalam pengadaan tersebut, hasil
audit ini dapat menjadi dasar dalam memberikan penghargaan kepada berbagai pihak
yang memiliki prestasi lebih tersebut.
2
B. Ruang Lingkup Audit
1. Organisasi pengadaan;
2. Proses pengadaan yang terdiri atas:
a. Perencanaan pengadaan;
b. Pelaksanaan pengadaan; dan
c. Pembayaran dan pelaporan.
Ruang lingkup ini dapat bervariasi, tergantung dari strategi dan kompleksitas
sistem pengadaan di masing-masing organisasi. Proses pengadaan pada organisasi yang
melibatkan dana masyarakat (memiliki akuntabilitas publik) mungkin lebih kompleks
jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas publik karena
tuntutan atas akuntabilitas dan transparansi pada perusahaan tersebut lebih besar.
C. Langkah-Langkah Audit
Audit atas fungsi pengadaan adalah untuk menilai apakah proses pengadaan
telah sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Sesuai dengan tujuan tersebut,
proses audit harus mampu mendapatkan bukti yang cukup, relevan, dan dapat dipercaya,
serta melakukan penilaian atas kesesuaian praktik yang terjadi dengan pedoman yang
menjadi kriterianya. Secara umum, proses audit pengadaan barang/jasa meliputi
beberapa langkah yang meliputi hal-hal berikut.
1. Perencanaan audit
3
c. Penentuan kebutuhan sumber daya dalam melaksanakan audit.
4
melakukan penilaian atas efektivitas organisasi pengadaan dalam melakukan pengadaan
barang/jasa secara efisien. Pada audit ini, auditor menilai ketepatan :
5
barang/jasa perusahaan agar kebutuhan atas barang/jasa dapat terpenuhi sesuai
prinsip-prinsip tata kelola pengadaan barang/jasa yang baik. Kecurangan atau
penyimpangan yang mungkin terjadi pada perencanaan pengadaan dapat
diketahui aditor dengan menelusuri pedoman, rencana serta risalah rapat
perencanaan pangadaan. Audit atas perencanaan pengadaan melakukan penilaian
terhadap ketepatan rencana pengadaan dalam memenuhi kebutuhan barang/jasa
unit-unit pengguna di dalam perusahaan. Pada audit ini, auditor menekankan
penilaiannya terhadap ketepatan hubungann antara rencana pembelian dengan
rencana penggunaan barang/jasa pada masing-masing unti pengguna.
1. Penggelembungan anggaran.
2. Rencana pengadaan yang diarahkan untuk merek atau pengusaha tertentu.
3. Tidak mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan barang pada awal
pelaksanaan anggaran.
4. Menaketan pekerjaan yang direkayasa.
5. Memecah pengadaan barang menjadi beberapa paket untuk menghindari
pelelangan.
6. Memecah pengadaan barang yang menurut sifat pekerjaannya seharusnya
merupakan satu kesatuan.
7. Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa
satuan kerja menurut sifat pekerjaan dan tingkat efesiensinya seharusnya
dilakukan di satuan kerja masing-masing.
8. Menggabungkan beberapa paket pekerjaan yang sifat pekerjaan dan besaran
nilainya seharusnya dapat dilakukan usaha kecil menjadi satu paket
pekerjaan yang hanya dapat dilaksanakan oleh usaha non kecil.
9. Rencana pembelian yang tidak sesuai kebutuhan.
10. Penentuan jadwal waktu yang tidak realistis.
11. Pemilihan metode penunjukan langsung untuk kontrak yang seharusnya
melalui pelelangan umum
6
12. Pemilihan metode evaluasi dengan sistem nilai untuk evaluasi yang
seharusnya sistem gugur.
13. Pengalokasian anggaran kegiatan yang direncanakan dilakukan dengna cara
swakelola, dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara kontraktual kepada
penyedian baraang atau sebaliknya.
7
mengurangi risiko kebocoran dan manipulasi kerahasiaan tender. Dalam proses
tender, evaluasi penawaran adalah tahapan yang paling sensitive sehingga harus
dikelola dengan baik dan penuh kehati-hatian agar tidak terjadi distorsi
informasi yang nantinya hanya akan menguntungkan pemasok tertentu.
1. Perencanaan Pengadaan
2. Pelaksanaan Pengadaan
Pengendalian yang ketat pada tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa
panitia pengadaan tidak salah dalam menentukan pemasok terpelih dan harga atas
barang/jasa yang dibutuhkan. Pemeilihan pemasok yang tepat tidak saja didasarkan
pada perolehan dengan harga yang paling murah, tetapi juga penilaian atas
kemampuan pemasok memenuhi spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan tepat waktu
dan suku cadangnya secara berkelanjutan.
8
doterima dalam penyerahan barang/jasa tersebut. Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya kolusi, berita acara harus disertai dengan laporan dan bukti
pemeriksaan/pengujian yang dilakukan oleh bagian penerimaan barang pada saat serah
terima barang terjadi.
Pembayaran baru bisa dilakukan jika serah terima atas arang/jasa tersebut telah
dinyatakan tidak mengandung masalah dan telah disahkann oleh pihak – pihak
berwenang. Setiap pembayaran harus didukung bukti tagihan dan dokumen pendukung
yang lengkap dan tagihan telah jatuh tempo. Pelaporan atas pengadaan barang/jasa
harus segera dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam pedoman
pengadaan. Panitia pengadaan harus menyajikan tentang kemampuan panitia ini
mendapatkan barang/jasa sesuai dengan spesifikasinya, masalah–masalah yang
dihadapi atau peluang penghematan yang belum bisa dilakukan karena terbentur
dengan peraturan yang digunakan dalam pengadaan tersebut.
E. Review Jurnal
Dengan adanya review jurnal yang terkait audit atas fungsi pengadaan ini, dapat
memberikan gambaran mengenai kondisi yang terjadi di lapangan atau secara
praktiknya. Adapun jurnal yang direview yaitu:
Judul : Audit Manajemen atas Fungsi Persediaan Bahan Baku pada CV. Batik
Indah Rara Djonggrang Yogyakarta
9
dapat menyebabkan fungsi tersebut tidak berjalan dengan baik dan lancar. Adapun
temuan tersebut yaitu:
Membuat perencanaan pengadaan/ pembelian bahan baku yang lebih baik dan lebih
memfokuskan pada perhitungan waktu pembelian bahan baku, untuk meminimalkan
atau sebagai antisipasi kekurangan bahan baku akibat datangnya bahan baku yang
sering terlambat.
10
Jika memperhatikan hasil dari review jurnal berdasarkan praktik di lapangan
tersebut, tidak terdapat banyak perbedaan jika berdasarkan teori atau materi yang
dipelajari dari buku, karena jika berbicara mengenai audit atas fungsi pengadaan maka
kita melihat berdasarkan kriteria yang telah di tentukan oleh perusahaan, serta kendala
yang terjadi di lapangan karena kurangnya pengendalian dari perusahaan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2015. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Setriyani dan Dhyah Setyorini. 2016. Audit Manajemen atas Fungsi Persediaan Bahan
Baku pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta. Jurnal Profita Edisi
1: 1-13.
13