Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang telah di berikan
baik berupa kesehatan, waktu, dan segala kemudahan dalam penyusunan makalah ini sehingga
makalah ini dapat disusun sebagaiana mestinya dan selesai tepat pada waktunya.

Tujuan penyusun menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh tim dosen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Makalah ini secara umum akan membahas
tentang audit K3. Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dalam isi
maupun pembahasannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
dengan lebih baik.

Akhir kata penyusun megucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan melancarkan penyusunan makalah ini.

Mataram, November 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 2
BAB I .................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 3
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 4
C. TUJUAN................................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN AUDIT K3 .................................................................................................... 5
B. TUJUAN PEMBUATAN AUDIT K3 ................................................................................... 5
C. PRINSIP DASAR DARI AUDIT K3 ..................................................................................... 6
D. MANFAAT AUDIT K3 .......................................................................................................... 6
2. TAHAPAN AUDIT INTERNAL ........................................................................................... 9
F. LANGKAH PENERAPAN AUDIT K3 ............................................................................... 10
G. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM AUDIT K3........................... 10
BAB III................................................................................................................................................ 12
PENUTUP ........................................................................................................................................... 12
A. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 12
B. SARAN ................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 12

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3
juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Audit adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut proses pengumpulan dan evaluasi
bahan bukti informasi yang dapat diukur. Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang
dapat diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam kelompok yang
terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas, seperti : baik sekali, baik, cukup,
kurang baik, dan tidak baik dengan ukuran yang jelas kriterianya.

Audit K3 merupakan sesuatu orgainsasi yang melakukan alat atau cara untuk menilai
apakah pelaksanaan K3 telah berhasil atau tidak. Salah satu cara penilaian adalah dengan
melakukan Audit K3 sebagai bagian dari siklus Plan-Do-Check-Action. Melalui audit,
organisasi akan mengetahi kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat melakukan langkah
langkah penyempurnaan berkesinambungan. Audit digunakan untuk meninjau dan menilai
kinerja serta efektivitas Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
Pelaksanaan audit didasarkan pada hasil penilaian resiko dari aktivitas operasional perusahaan
dan hasil audit (audit-audit) sebelumnnya. Hasil penilaian resiko juga menjadi dasar dalam
menentukan frekuensi pelaksanaan audit internal pada sebagian aktivitas operasional
perusahaan, area ataupun suatu fungsi atau bagian mana saja yang memerlukan perhatian
manajemen Perusahaan terkait resiko K3 dan Kebijakan K3 Perusahaan.
Audit K3 ini dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri yang dibantu oleh P2K3 yang
sifatnya internal. Dapat juga dilakukan audit silang yaitu satu bagian mengaudit bagian yang
lain. Audit internal ini sangat besar artinya dalam pengembangan program. Disamping itu
dapat pula dilakukan audit eksternal seperti oleh pengawas dari pihak pemerintah, oleh
asuransi atau oleh tenaga konsultan.

3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Audit K3?
2. Apa tujuan pembuatan Audit K3?
3. Bagaimana prinsip dasar dari Audit K3
4. Bagaimana mekanisme Audit K3?
5. Bagaimana langkah penerapan Audit K3 di tempat kerja?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Audit K3
2. Mengetahui tujuan pembuatan Audit K3
3. Mengetahui prinsip dasar dari Audit K3
4. Mengetahui mekanisme Audit K3
5. Mengetahui langkah penerapan Audit K3 ditempat kerja

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AUDIT K3

Sistem pengujian terhadap kegiatan operasi yang dilakukan secara krisis dan sistematis
untuk menentukan kelemahan unsur sistem ( manusia,sarana,lingkungan kerja dan perangkat
lunak) sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan sebelum timbul kecelakaan atau kerugian..
Melalui audit, organisasi akan mengetahi kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat
melakukan langkah-langkah penyempurnaan berkesinambungan.

B. TUJUAN PEMBUATAN AUDIT K3

Adapun tujuan internal Audit K3 antara lain:

1. Untuk memastikan apakah sistem manajemen K3 yang dijalankan telah memenuhi


prosedur yang telah di tetapkan dan sesuai dengan persyaratan dan standar OHSAS
18001
2. Untuk mengetahui apakah sistem manajemen K3 tersebut telah berjalan sebagaimana
mestinya diseluruh jajaran sesuai dengan lingkup pelaksanaannya
3. Memastikan apakah sistem manajemen K3 yang dijalankan telah efektif untuk
menjawab semua isu K3 yang ada dalam organisasi guna menghindari SMK3 yang
salah arah, virtual, atau random
4. OHSAS 18001 mensyarakan audit internal dilakukan secara berkala dengan persyaratan
sebagaai berikut:
1) Tim audit harus bersifat independen. Pengertian Independen tidak harus berasal
dari luar organisasi, tetapi dapat diambil dari lingkungan organisasi dengan
syarat tidak terikat atau memilik kepentingan dengan unit/bagian atau
depertemen yang akan di audit
2) Tim audit harus memiliki kompetensi melakukan audit K3.
3) Hal ini sangat penting untuk mendapatkan hasil auidt yang baik dan bermanfaat.
Karena itu tim audit sebaiknya diberi pelatihan mengenai audit SMK3 yang
menyangkut pemahaman mendasar mengenai sistem manajemen OHSAS 18001
dan tata cara melakukan audit.
5
C. PRINSIP DASAR DARI AUDIT K3

Audit harus berdasarkan fakta-fakta obyektif. Kriteria keputusan harus berdasarkan kepada
syarat-syarat standar dan peraturan-perundangan yang ada. Audit Sistem Manajemen K3
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen,
b. Strategi pendokumentasian,
c. Peninjauan ulang desain dan kontrak,
d. Pengendalian dokumen,
e. Pembelian,
f. Keamanan bekerja berdasarkan Sistem Manajemen K3,
g. Standar pemantauan,
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan,
i. Pengelolaan material dan pemindahannya,
j. Pengumpulan dan penggunaan data,
k. Pemeriksaan sistem manajemen,
l. Pengembangan keterampilam dan kemampuan.

D. MANFAAT AUDIT K3

Banyak perusahaan atau pengusaha yang merasa jika Audit adalah proses untuk
mencari kesalahan yang dilakukan oleh pengusaha tersebut atau karyawan yang bekerja di
perusahaan tersebut merasa bahwa ia sedang diperiksa dan dicari kesalahannya sehingga
anggapan bahwa Audit itu akan membuat mereka berada dalam masalah.

Anggapan atau pola pikir seperti itu salah. Sesuai dengan pengertian dari Audit
keselamatan dan kesehatan kerja (audit K3) adalah sistem pengujian terhadap kegiatan operasi
yang dilakukan secara kritis dan sistimatis untuk menentukan kelemahan unsur sistem
(manusia, sarana, lingkungan kerja dan perangkat lunak) sehingga dapat dilakukan langkah
perbaikan sebelum timbul kecelakaan atau kerugian. Berikut ini adalah 4 manfaat Audit
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) :

6
1. Mejemen mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sebelum timbul gangguan
operasi, insiden atau kecelakaan yang merugikan shingga kerugian dapat ditekan dan
keandalan serta efisiensi dapat ditingkatkan
2. Diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja yang ada saat inim sasaran apa yang ingin dicapai
dimasa mendatang dan tingkat pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan
keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku
3. Diperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang K3 bagi
karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit keselamtan dan kesehatan kerja
4. Penigkatan citra perusahaan

E. MEKANISME AUDIT K3

Audit Sistem Manajemen K3 dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga tahun.
Untuk pelaksanaan audit Badan Audit harus:
- Membuat rencana tahunan audit
- Menyampaikan rencana tahunan audit kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk
pengurus tempat kerja yang akan diaudit dan Kantor Wilayah
Departemen Tenaga Kerja setempat.
- Mengadakan koordinasi dengan Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja setempat
- Pengurus tempat kerja yang akan diaudit wajib menyediakan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk pelaksanaan audit Sistem Manajemen K3.

1. TAHAPAN AUDIT EKSTERNAL


Audit Eksternal SMK3 sesuai Permenaker No.05/MEN/1996 merupakan alat untuk
mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat kerja.
Pemeriksaan Audit dilakukan secara sistematik oleh Badan Audit Independen, dengan periode
sekurang-kurangnya 3 tahun sekali.
Persyaratan Auditor Eksternal Senior adalah:
1. Pengalaman sebagai Auditor Eksternal SMK3 minimal 1 tahun
2. Telah melakukan audit kesesuaian dari Audit Eksternal sebanyak 10 kali

7
3. Pernah menjadi ketua tim Auditor Eksternal minimal 3 kali
4. Pernah melakukan verifikasi laporan Audit Eksternal minimal 3 kali.

Tahapan Audit secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Tahap Persiapan: Auditor mempersiapkan materi audit, bisa dalam bentuk Audit
Checklist.
b. Pertemuan Awal (Opening Meeting): Auditor dan Pengurus Perusahaan
melakukan pertemuan pembukaan sebelum pelaksanaan audit dimulai. Secara
singkat, Auditor memaparkan rencana audit yang akan dilakukan.
c. Pemeriksaan: Auditor melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan SMK3 dengan
cara pemeriksaan dokumen, wawancara untuk klarifikasi, pengamatan aktivitas
perusahaan, pengamatan kondisi dan lingkungan kerja.
d. Penilaian kriteria: penilaian kriteria berdasarkan temuan, dengan tingkat
penilaian : sesuai, tidak sesuai minor, tidak sesuai major dan observasi.

Audit SMK3 dilakukan meliputi 12 unsur:


1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
2. Pendokumentasian strategi
3. Peninjauan ulang desain dan kontrak
4. Pengendalian dokumen
5. Pembelian
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
7. Standar pemantauan
8. Pelaporan dan perbaikan
9. Pengelolaan material dan perpindahannya
10. Pengumpulan dan penggunaan data
11. Audit SMK3
12. Pengembangan ketrampilan dan pengetahuan

Pertemuan Penutup (Closing Meeting) : Auditor dan pengurus perusahaan bertemu


guna menutup rangkaian pemeriksaan eksternal yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Auditor menyampaikan hasil temuan beserta kriterianya, tindakan-tindakan
8
perbaikan/peningkatan (bila perlu) serta pemberitahuan bahwa perusahaan dinyatakan
berhasil atau tidak berhasil menyandang sertifikat SMK3.

2. TAHAPAN AUDIT INTERNAL


Teknik Audit Internal K3
Dalam menekan tingginya angka kecelakaan kerja, maka penerapan sistem manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) harus dijalankan secara baik dan melalui
mekanisme kontrol yang baik. Internal Audit merupakan salah satu implementasi
mekanisme kontrol. Untuk melakukan Audit terhadap sistem manajemen K3
dibutuhkan Pengetahuan dan SDM yang baik, sehingga hasil dari Audit yang dilakukan
dapat menjadi bahan perbaikan bagi perusahaan sehingga pada akhirnya perusahaan
dapat merasakan manfaat dari penerapan sistem manajemen K3.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan kompetensi dan menambah
kemampuan SDM di bidang Quality, Health, Safety dan Environment (QHSE) dalam
mendukung program programPerusahaan yang berkaitan dengan perbaikan
berkelanjutan di bidang K3.

Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3) merupakan


kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh manajemen perusahaan.Hasil dari audit
akan memberikan gambaran mengenai keberhasilan tingkat implementasi SMK3 dan
rekomendasi mengenai kekurangan yang perlu diperbaiki atau keberhasilan yang perlu
dipertahankan atau lebih di tingkatkan

Audit internal hanya menekankan pada program 5R (Resik, rapi, ringkas, rawat, rajin),
program H3 (hazard area, house keeping dan human behaviour) serta penggunaan PPE
equipment. Penelitian diawali dengan penentuan kriteria-kriteria audit SMK3. Kriteria
audit mengacu pada kriteria audit Permenaker No. 05/MEN/1996. Setelah itu dilakukan
pembuatan daftar periksa audit dan daftar penilaian resiko.

9
F. LANGKAH PENERAPAN AUDIT K3

Langkah Penerapan Audit K3 di tempat kerja, antara lain:

1. Pembatasan keputusan pelaksanaan audit keselamtan dan kesehatan kerja lengkap


dengan sasaran, penentuan pelaksanaan audit, pembentukan team dan penyediaan
anggaran oleh pimpinan perusahaan.
2. Perencanaan audit keselamatan dan kesehatan kerja. Pada tahap ini dilakukan pelatihan
kepada anggota team tentang prinsip dan metoda audit keselamatan dan kesehatan keja,
tolok ukur (kriteria penilaian) yang dapat dipergunakan, cara pembuatan laporan audit
dan lain-lain.
3. Persiapan pelaksanaan. team mengembangkan daftar periksa (check list) dan daftar
pertanyaan (questionair) ayng akan dipergunakan, lengkap dengan kriteria penilainnya.
4. Pelaksanaan audit keselamtan dan kesehatan kerja. Team melakukan pemeriksaan
secara langsung dan melihat sarana, lingkungan dan perangkat lunak keselamatan dan
kesehatan kerja yang ada, serta melakukan verifikasi apakah data atau info diperoleh
memang benar.
5. Pelaporan hasil pemeriksaan. Sebelum laporan lengkap hasil audit disusun, hasil
temuan perlu didiskusikan bersama pengurus atau menajemen dari unit yang di audit
dan dipresentasikan kepada manajemen atau pengurus perusahaan untuk memperoleh
berbagai tanggapan.
6. Pelaksanaan perbaikan dan pemantauan hasil perbaikan oleh manajemen dibantu P2K3
setempat.

Audit k3 ini dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri yang dibantu oleh P2K3 yang sifatnya
internal. Dapat juga dilakukan audit silang yaitu saut bagian mengaudit bagian yang lain. Audit
internal ini sangat besar artinya dalam pengembangan perogram. Disamping itu dapat pula
dilakukan audit eksternal seperti oleh pengawas dari pihak pemerintah, oleh asuransi atau oleh
tenaga konsulatn.

G. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM AUDIT K3


1. POKOK PENTING DAN SARAN DALAM PENERAPAN AUDIT
- Pisahkan antara audit dokumen dan audit lapangan

10
- Gunakan daftar periksa; Namun demikian audit tidak terbatas pada daftar periksa, oleh
sebab itu temuan di lapangan dapat diangkat menjadi permasalahan
- Ujilah bukti yang didapat di lapangan dengan standar, prosedur dan peraturan yang berlaku.
- Kesesuaian dan ketidak sesuaian, serta tingkatannya perlu dievaluasi
- Rincian temuan harus sesuai dengan pokok kriteria audit

2. KETIDAK SESUAIAN
A. Jenis Ketidak Sesuaian:
Ketidak Sesuaian dengan standar prosedur
Ketidak Sesuaian dengan peraturan pemerintah
Ketidak Sesuaian dengan SMK3
B. Tingkat Ketidak Sesuaian
Ketidak Sesuaian Utama
SMK3 tidak berfungsi
Ketidak Sesuaian dengan persyaratan
Sistem audit tidak berfungsi

3. PENULISAN LAPORAN HARUS


- Menggambarkan fakta dengan jelas
- Menghindari kata-kata abstrak
- Data obyektif, tidak boleh subyektif
- Menggambarkan alasan dengan jelas, sehingga mudah dimengerti
- Menghindari inkonsistensi

4. PELAPORAN TINDAK LANJUT


Pelaporan tindak lanjut hendaknya disusun sebagai berikut:
a. Laporan Audit
b. Tindakan koreksi
c. Menerima jawaban laporan
d. Tindak lanjut

Dalam laporan ini agar diindikasikan hal-hal yang direkomendasikan, anggota yang akan menerima
laporan, batas waktu jawaban terhadap ketidak pastian hasil audit, status auditee, evaluasi terhadap
tindakan koreksi, dan gambaran untuk audit berikutnya

11
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Audit K3 adalah sistem pengujian terhadap kegiatan operasi yang dilakukan
secara krisis dan sistematis untuk menentukan kelemahan unsur sistem (
manusia,sarana,lingkungan kerja dan perangkat lunak) sehingga dapat dilakukan
langkah perbaikan sebelum timbul kecelakaan atau kerugian. Audit harus berdasarkan
fakta-fakta obyektif. Kriteria keputusan harus berdasarkan kepada syarat-syarat standar
dan peraturan-perundangan yang ada.Manfaat dari audit (K3) adalah
1. Mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sebelum timbul gangguan operasi,
insiden atau kecelakaan.
2. Memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu pelaksanaan K3
3. Memperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang K3 bagi
karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit keselamtan dan kesehatan kerja
4. Penigkatan citra perusahaan

B. SARAN

Demikian penulis dapat menyusun makalah mengenai Audit K3 dengan sebaik-baiknya,


agar dapat mengetahui dan memahami bagaimana audit K3 yang benar. Semoga dengan
pengetahuan yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya. Makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna, dan masih memerlukan
perbaikan, kritik serta saran dari para pembaca. Kritik dan saran akan kami terima dengan
tangan terbuka sebagai masukan untuk pembelajaran dalam pembuatan makalah yang
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://lisyalala.blogspot.co.id/2013/11/makalah-program-k3.html

12
http://galuhachilles.blogspot.co.id/2015/11/audit-dan-smk3.html

http://irmaoktavian.blogspot.co.id/2012/03/6-langkah-penerapan -audit-k3.html

https://safety4abipraya.wordpress.com/2008/07/08/audit-eksternal-smk3/

http://firdhys.blogspot.co.id/2013/04/safety-audit-concepts.html

http://solusimadani.com/asistensi-audit-internal-sistem-manajemen-k3/

13

Anda mungkin juga menyukai