Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang telah di berikan
baik berupa kesehatan, waktu, dan segala kemudahan dalam penyusunan makalah ini sehingga
makalah ini dapat disusun sebagaiana mestinya dan selesai tepat pada waktunya.
Tujuan penyusun menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh tim dosen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Makalah ini secara umum akan membahas
tentang audit K3. Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dalam isi
maupun pembahasannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
dengan lebih baik.
Akhir kata penyusun megucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan melancarkan penyusunan makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3
juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Audit adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut proses pengumpulan dan evaluasi
bahan bukti informasi yang dapat diukur. Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang
dapat diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam kelompok yang
terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas, seperti : baik sekali, baik, cukup,
kurang baik, dan tidak baik dengan ukuran yang jelas kriterianya.
Audit K3 merupakan sesuatu orgainsasi yang melakukan alat atau cara untuk menilai
apakah pelaksanaan K3 telah berhasil atau tidak. Salah satu cara penilaian adalah dengan
melakukan Audit K3 sebagai bagian dari siklus Plan-Do-Check-Action. Melalui audit,
organisasi akan mengetahi kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat melakukan langkah
langkah penyempurnaan berkesinambungan. Audit digunakan untuk meninjau dan menilai
kinerja serta efektivitas Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
Pelaksanaan audit didasarkan pada hasil penilaian resiko dari aktivitas operasional perusahaan
dan hasil audit (audit-audit) sebelumnnya. Hasil penilaian resiko juga menjadi dasar dalam
menentukan frekuensi pelaksanaan audit internal pada sebagian aktivitas operasional
perusahaan, area ataupun suatu fungsi atau bagian mana saja yang memerlukan perhatian
manajemen Perusahaan terkait resiko K3 dan Kebijakan K3 Perusahaan.
Audit K3 ini dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri yang dibantu oleh P2K3 yang
sifatnya internal. Dapat juga dilakukan audit silang yaitu satu bagian mengaudit bagian yang
lain. Audit internal ini sangat besar artinya dalam pengembangan program. Disamping itu
dapat pula dilakukan audit eksternal seperti oleh pengawas dari pihak pemerintah, oleh
asuransi atau oleh tenaga konsultan.
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Audit K3?
2. Apa tujuan pembuatan Audit K3?
3. Bagaimana prinsip dasar dari Audit K3
4. Bagaimana mekanisme Audit K3?
5. Bagaimana langkah penerapan Audit K3 di tempat kerja?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Audit K3
2. Mengetahui tujuan pembuatan Audit K3
3. Mengetahui prinsip dasar dari Audit K3
4. Mengetahui mekanisme Audit K3
5. Mengetahui langkah penerapan Audit K3 ditempat kerja
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AUDIT K3
Sistem pengujian terhadap kegiatan operasi yang dilakukan secara krisis dan sistematis
untuk menentukan kelemahan unsur sistem ( manusia,sarana,lingkungan kerja dan perangkat
lunak) sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan sebelum timbul kecelakaan atau kerugian..
Melalui audit, organisasi akan mengetahi kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat
melakukan langkah-langkah penyempurnaan berkesinambungan.
Audit harus berdasarkan fakta-fakta obyektif. Kriteria keputusan harus berdasarkan kepada
syarat-syarat standar dan peraturan-perundangan yang ada. Audit Sistem Manajemen K3
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen,
b. Strategi pendokumentasian,
c. Peninjauan ulang desain dan kontrak,
d. Pengendalian dokumen,
e. Pembelian,
f. Keamanan bekerja berdasarkan Sistem Manajemen K3,
g. Standar pemantauan,
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan,
i. Pengelolaan material dan pemindahannya,
j. Pengumpulan dan penggunaan data,
k. Pemeriksaan sistem manajemen,
l. Pengembangan keterampilam dan kemampuan.
D. MANFAAT AUDIT K3
Banyak perusahaan atau pengusaha yang merasa jika Audit adalah proses untuk
mencari kesalahan yang dilakukan oleh pengusaha tersebut atau karyawan yang bekerja di
perusahaan tersebut merasa bahwa ia sedang diperiksa dan dicari kesalahannya sehingga
anggapan bahwa Audit itu akan membuat mereka berada dalam masalah.
Anggapan atau pola pikir seperti itu salah. Sesuai dengan pengertian dari Audit
keselamatan dan kesehatan kerja (audit K3) adalah sistem pengujian terhadap kegiatan operasi
yang dilakukan secara kritis dan sistimatis untuk menentukan kelemahan unsur sistem
(manusia, sarana, lingkungan kerja dan perangkat lunak) sehingga dapat dilakukan langkah
perbaikan sebelum timbul kecelakaan atau kerugian. Berikut ini adalah 4 manfaat Audit
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) :
6
1. Mejemen mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sebelum timbul gangguan
operasi, insiden atau kecelakaan yang merugikan shingga kerugian dapat ditekan dan
keandalan serta efisiensi dapat ditingkatkan
2. Diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja yang ada saat inim sasaran apa yang ingin dicapai
dimasa mendatang dan tingkat pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan
keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku
3. Diperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang K3 bagi
karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit keselamtan dan kesehatan kerja
4. Penigkatan citra perusahaan
E. MEKANISME AUDIT K3
Audit Sistem Manajemen K3 dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga tahun.
Untuk pelaksanaan audit Badan Audit harus:
- Membuat rencana tahunan audit
- Menyampaikan rencana tahunan audit kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk
pengurus tempat kerja yang akan diaudit dan Kantor Wilayah
Departemen Tenaga Kerja setempat.
- Mengadakan koordinasi dengan Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja setempat
- Pengurus tempat kerja yang akan diaudit wajib menyediakan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk pelaksanaan audit Sistem Manajemen K3.
7
3. Pernah menjadi ketua tim Auditor Eksternal minimal 3 kali
4. Pernah melakukan verifikasi laporan Audit Eksternal minimal 3 kali.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan kompetensi dan menambah
kemampuan SDM di bidang Quality, Health, Safety dan Environment (QHSE) dalam
mendukung program programPerusahaan yang berkaitan dengan perbaikan
berkelanjutan di bidang K3.
Audit internal hanya menekankan pada program 5R (Resik, rapi, ringkas, rawat, rajin),
program H3 (hazard area, house keeping dan human behaviour) serta penggunaan PPE
equipment. Penelitian diawali dengan penentuan kriteria-kriteria audit SMK3. Kriteria
audit mengacu pada kriteria audit Permenaker No. 05/MEN/1996. Setelah itu dilakukan
pembuatan daftar periksa audit dan daftar penilaian resiko.
9
F. LANGKAH PENERAPAN AUDIT K3
Audit k3 ini dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri yang dibantu oleh P2K3 yang sifatnya
internal. Dapat juga dilakukan audit silang yaitu saut bagian mengaudit bagian yang lain. Audit
internal ini sangat besar artinya dalam pengembangan perogram. Disamping itu dapat pula
dilakukan audit eksternal seperti oleh pengawas dari pihak pemerintah, oleh asuransi atau oleh
tenaga konsulatn.
10
- Gunakan daftar periksa; Namun demikian audit tidak terbatas pada daftar periksa, oleh
sebab itu temuan di lapangan dapat diangkat menjadi permasalahan
- Ujilah bukti yang didapat di lapangan dengan standar, prosedur dan peraturan yang berlaku.
- Kesesuaian dan ketidak sesuaian, serta tingkatannya perlu dievaluasi
- Rincian temuan harus sesuai dengan pokok kriteria audit
2. KETIDAK SESUAIAN
A. Jenis Ketidak Sesuaian:
Ketidak Sesuaian dengan standar prosedur
Ketidak Sesuaian dengan peraturan pemerintah
Ketidak Sesuaian dengan SMK3
B. Tingkat Ketidak Sesuaian
Ketidak Sesuaian Utama
SMK3 tidak berfungsi
Ketidak Sesuaian dengan persyaratan
Sistem audit tidak berfungsi
Dalam laporan ini agar diindikasikan hal-hal yang direkomendasikan, anggota yang akan menerima
laporan, batas waktu jawaban terhadap ketidak pastian hasil audit, status auditee, evaluasi terhadap
tindakan koreksi, dan gambaran untuk audit berikutnya
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Audit K3 adalah sistem pengujian terhadap kegiatan operasi yang dilakukan
secara krisis dan sistematis untuk menentukan kelemahan unsur sistem (
manusia,sarana,lingkungan kerja dan perangkat lunak) sehingga dapat dilakukan
langkah perbaikan sebelum timbul kecelakaan atau kerugian. Audit harus berdasarkan
fakta-fakta obyektif. Kriteria keputusan harus berdasarkan kepada syarat-syarat standar
dan peraturan-perundangan yang ada.Manfaat dari audit (K3) adalah
1. Mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sebelum timbul gangguan operasi,
insiden atau kecelakaan.
2. Memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu pelaksanaan K3
3. Memperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang K3 bagi
karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit keselamtan dan kesehatan kerja
4. Penigkatan citra perusahaan
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://lisyalala.blogspot.co.id/2013/11/makalah-program-k3.html
12
http://galuhachilles.blogspot.co.id/2015/11/audit-dan-smk3.html
http://irmaoktavian.blogspot.co.id/2012/03/6-langkah-penerapan -audit-k3.html
https://safety4abipraya.wordpress.com/2008/07/08/audit-eksternal-smk3/
http://firdhys.blogspot.co.id/2013/04/safety-audit-concepts.html
http://solusimadani.com/asistensi-audit-internal-sistem-manajemen-k3/
13