Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SISTEM PENERAPAN

MANAJEMEN K3

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH K3

Yang di ampuh oleh Bapak

Prof. Dr. Djoko Kustono, M.pd

Di susun oleh :

Kevin Olentia (210512520006)

Iqbal Firman Wahyudi (210512520050)

Iqbar Alfahans Havillah (210512520038)

PRODI D3 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah K3 dan Etika Profesi yang membahas
“PENERAPAN MANAJEMEN K3”, Insyaallah dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
dan agar kami dapat memahami lebih jelas tentang Penerapan Manajemen K3.
Dengan dibuat makalah ini, semoga dapat menambah wawasan kita semua, bagi
pembaca pada umumnya dan kami sebagai penyusun pada khususnya. Makalah
yang kami buat memang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan
kesempurnaan.

Malang, 24 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................i

Daftar Isi .............................................................................................ii

BAB I :PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakanng ....................................................................1

1.2. RumusanMasalah ....................................................................1

1.3. Tujuan .....................................................................2

BAB II :PEMBAHASAN

2.1. Manajemen K3 .............................................................................2

2.2. ManajemenBerdasarkan PP No. 50 Th. 2012 ..............................2

2.3. TahapanPenerapanK3 ...................................................................3

2.4. PenetapanKebijkanK3 ...................................................................4

2.5. PerencanaanK3 ..............................................................................6

2.6. PelaksanaanRencanaK3 .................................................................8

2.7. PemantauandanevaluasikerjaK3 ....................................................9

2.8. PeninjauandanPeningkatanKinerjaK3 ...........................................9

BAB III :PENUTUP

3.1. Kesimpulan ....................................................................................

3.2. Saran ..............................................................................................

3.3. DaftarPustaka ................................................................................


Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian penting pada

suatu pekerjaan di laboratorium, perusahaan, maupun bengkel. Resiko

kegagalan (risk of failures) akan selalu ada pada suatu aktifitas pekerjaan yang

disebabkan perencanaan yang kurang sempurna, pelaksanaan yang kurang

cermat, maupun akibat yang tidak disengaja. Salah satu resiko pekerjaan yang

dapat terjadi adalah adanya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja (work accident)

akan mengakibatkan adanya efek kerugian (loss) seberapapun jumlahnya. Oleh

karena itu sedapat mungkin kecelakaan kerja harus dicegah, apabila

memungkinan dapat dihilangkan, atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan menciptakan terwujudnya

pemeliharaan tenaga kerja yang baik. Keselamatan dan kesehatan kerja ini akan

ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan dengan cara

penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari arti penting

keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan.


1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perencanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan

Kerja di Indonesia ?

2. Bagaimana pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan

Kerja di Indonesia ?

3. Bagaimana evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja ?

4. Apa hambatan yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia ?

5. Apa saja upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan


yang

dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di Indonesia ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui perencanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja.

2. Dapat mengetahui hambatan – hambatan dalam penerapan sistem


manajemen K3.

3. Mengevaluasi sistem manajemen K3.

4. Dapat mengetahui upaya apa saja yang dibutuhkan untuk menerapkan


sistem manajemen K3.

5. Membuat penyelesaian tentang sistem penerapan manajemen K3.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 MANAJEMEN K3

1. Pengertian Manajemen K3

Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara


umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS
18001:2007 Occupational Health and Safety Management Systems. Pengertian
(Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut
Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

2.2 MANAJEMEN BERDASARKAN PP No. 50 Th. 2012

Semua perusahaan mengelola, keamanan dan perlindungan lingkungan


serta kesehatan para pekerjanya. Perusahaan melakukan dengan mematuhi
peraturan yang berlaku, atau dengan sistem yang telah berjalan. Setiap
perusahaan, telah diperkenalkan metode pengendalian risiko untuk menghindari
kecelakaan, atau polusi lingkungan. Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja atau biasa disebut SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen
secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan pencapaian , pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman.
2.3 TAHAPAN PENERAPAN SISTEM K3

Dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) ada beberapa tahapan


yang harus dilakukan agar SMK3 tersebut menjadi efektif, karena SMK3
mempunyai elemen- elemen atau persyaratan-persyaratan tertentu yang harus
dibangun di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sistem Manajemen K3 juga
harus ditinjau ulang dan ditingkatkan secara terus menerus di dalam
pelaksanaanya untuk menjamin bahwa sistem itu dapat berperan dan berfungsi
dengan baik serat berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan.

Penerapan Sistem Manajemen ini (SMK3) ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan, meliputi:

1. Penetapan Kebijakan SMK3

2. Perencanaan K3

3. pelaksanaan Rencana K3

4. Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3

5. Peninjauan & Peningkatan kinerja SMK3

2.4 PENETAPAN KEBIJAKAN K3

Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan


kepada seluruh pekerja. Dalam penyusunan kebijakan K3, pengusaha paling
sedikit harus melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:

1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko

2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih


baik

3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan

Kebijakan K3 paling sedikit harus memuat:

1. Visi

2. Tujuan perusahaan
3. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan

2.5 PERENCANAAN K3

Perencanaan K3 dimaksudkan untuk menghasilkan rencana K3. Rencana


K3 ini disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan mengacu pada kebijakan
K3 yang telah ditetapkan. Dalam menyusun rencana K3 harus melibatkan Ahli
K3, Panitia Pembina K3, wakil pekerja, dan pihak lain yang terkait di perusahaan.

Dalam penyusunan rencana K3, pengusaha harus mempertimbangkan:

1. Hasil penelaahan awal

2. Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko

3. Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya

4. Sumber daya yang dimiliki

Rencana K3 paling sedikit memuat:

1. Tujuan dan sasaran

2. Skala prioritas

3. Upaya pengendalian bahaya

2.6 PELAKSANAAN RENCANA K3

Berdasarkan rencana K3 yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaannya


pengusaha didukung oleh SDM di bidang K3, sarana dan prasarana. SDM yang
dimaksud harus memiliki:

1. Kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat

2. Kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan ijin kerja dan/atau surat


penunjukan dari instansi yang berwenang
Sarana dan prasana yang dimaksud minimal harus terdiri:

1. Organisasi atau unit yang bertanggungjawab di bidang K3

2. Anggaran yang memadai

3. Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta pendokumentasian

Instruksi kerja

Syarat minimal kegiatan pelaksanaan rencana K3 harus meliputi:

1. Tindakan pengendalian

2. Perancangan dan rekayasa

3. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan

2.7 PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3

Kegiatannya melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit


internal SMK3 dilakukan oleh SDM yang kompeten, jika tidak memiliki SDM
yang kompeten dapat menggunakan jasa pihak lain. Hasil pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 dilaporkan kepada pengusaha dan digunakan untuk
melakukan tindakan perbaikan yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2.8 PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA K3

Fungsinya untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan SMK3


yang dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja dalam hal:

1. Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan

2. Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar

3. Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan

4. Terjadi perubahan struktur organisasi


Bab 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di tarik kesimpulan, bahwa :

1. Sistem manajemen K3 di Indonesia telah memenuhi standar operasional


prosedur dalam menjalankan sistem peraturannya.

2. Sistem manajemen K3 sudah di jelaskan secara terperinci sehingga setiap


perusahaan dapat menjalankan sesuai peraturan yang berlaku.

3. Sistem manajemen K3 sudah menjadi pedoman bagi seluruh perusahaan di


Indonesia.

3.2 SARAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di ajukan saran, antara lain:

1. Peraturan yang sudah di uraikan di atas dapat di aplikasikan dalam


perusahaan yang terkait.

2. seluruh divisi perusahaan di harapkan bisa memahami seluruh wewenang


beserta tugas di suatu perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Adzim, HI. (2013). http: //sistem manajemen keselamatan kerja.com / 2013 / 09 /

pengertian kecelakaan-kerja-danincident.html. Diakses: 5 Maret 2017.

Anizar.(2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Budiono, AMS.,Jusuf, RMS dan Pusparini, A. (2009). Bunga Rampai Hiperkes &

KK. Semarang: Universitas Diponegoro.

Buntarto, (2015). Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk

Industri Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Direktur Pengawas Normal K3. (2013). Himpunan Peraturan Perundang


Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Undang - Undang No.1

Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. Jakarta: Kemenakertrans RI.

Direktur Pengawas Normal K3. (2013). Himpunan Peraturan Perundang


Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Undang - Undang No.13

Tahun 2003 Tentang Keselamatan Kerja. Jakarta: Kemenakertrans RI.

Farida, VH. (2010). Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja, dan Lingkungan

Hidup (K3LH). Bandung: Arfino Raya.

Fauzi, AS. (2009). Job Safety Analysis Sebagai Langkah Awal Dalam

Upaya Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja Di Area

Attachment Fabrication PT. Sanggar Sarana Baja Jakarta Timur. [Tugas

Akhir].Surakarta: Program Diploma III Hiperkes Dan Keselamatan Kerja

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Hidayah, LN. (2011). Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Pada

Unit Pengerjaan Plat (PPL) Sebagai Upaya Di PT. INKA (Persero) Madiun
Jawa Timur. [Tugas Akhir]. Surakarta: Program Diploma III Hiperkes Dan

Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Internasional Labour Organization (ILO). (2013). Pedoman Praktis: Keselamatan

dan Kesehatan Kerja Sarana Untuk Produktivitas Jakarta

Internasional Labour Organization (ILO). (2005). Pedoman Praktis: Keselamatan

dan Kesehatan Kerja di Bidang Konstruksi. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai