MAKALAH
“Perencanaan K3”
Oleh
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional dewasa ini berjalan seiring dengan
perkembangan industri yang pesat dan mandiri dalam rangka
mewujudkan era industrialisasi yang ditandai dengan mekanisme,
elektrifikasi, dan modernisasi. Dengan demikian maka terjadi
peningkatan penggunaan mesin-mesin, pesawat- pesawat, instalasi-
instalasi modern dan berteknologi tinggi serta bahan berbahaya. Hal
tersebut disamping memberikan kemudahan proses produksi dapat
pula menambah jumlah dan ragam bahaya di tempat kerja. Selain itu
akan terjadi pula lingkungan kerja yang kurang memenuhi syarat,
proses dan sifat pekerjaan yang berbahaya, serta peningkatan
intensitas kerja operasional tenaga kerja. Masalah tersebut akan
sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun
tingkat keseriusan kecelakaan kerja.
Sejak Januari 1970 telah berlaku UU No. 1/ 1970 tentang
keselamatan kerja yang mengamanatkan agar setiap tenaga kerja
mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan, setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu
terjamin keselamatannya, setiap sumber produksi dipakai dan
dipergunakan secara aman dan efisien serta terhindar dari peledakan,
kerusakan proses produksi, kebakaran, penyakit akibat kerja yang pada
gilirannya dapat tercipta tenaga kerja yang sehat, produktif serta
peningkatan kesejahteraan tenaga kerja secara menyeluruh.
Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemnakertrans) menyebutkan sepanjang tahun 2009 telah terjadi
54.398 kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Angka tersebut menurun
sejak 2007 yang sempat mencapai 83.714 kasus dan pada 2008
sebanyak 58.600 kasus. Jika diasumsikan 264 hari kerja dalam
setahun, maka rata-rata ada 17 tenaga kerja mengalami cacat fungsi
3
4
A. Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3 di lingkungan kerja adalah bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaankebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
Pendekatan manajemen secara professional tidak akan efektif
apabila tidakmemperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Manajer harus memperhatikan adanya alat pelindung (safety) dan
kesehatan (health). Beberapa problem seperti ini 85% dapat
dikontrol oleh pihak manajemen.
2. Manajer berpengaruh terhadap peluang perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan. Menekan kerugian dapat meningkatkan
keuntungan.
3. Manajemen control kerugian akan menguntungkan seluruh strategi
operasional manajemen.
Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah menciptakan
suatusistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsurmanajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan
kerja yang terintegrasi dalamrangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja sertaterciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif. Tujuan lainnya yaitu :
1. Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan
martabatnyasebagai manusia (pasal 27 ayat 2 ) UUD 1945
5
6
“Policy to prevent work related injury and ill health to workers and
to provide safety and healthy workplaces”
f. Produk akhir
g. Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana
industri serta rencana pemulihan keadaan darurat
(dilaksanakan berdasarkan potensi bahaya, investigasi, dan
analisa kegiatan)
4. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan (Checking and
Corrective Action)
a. Melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit internal
SMK3 dilakukan oleh sumber daya manusia yang kompeten
b. Dalam hal perusahaan tidak mempunyai SDM dapat
menggunakan pihak lain
c. Hasil pemantauan dilaporkan kepada pengusaha
d. Hasil tersebut digunakan untuk untuk melakukan tindakan
pengendalian
e. Pelaksanaan pemantauan & Evaluasi dilakukan berdasarkan
peraturan Perundang-undangan
5. Tinjauan Manjemen dan Perubahan Perbaikan Berkelanjutan
a. Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3,
dilakukan peninjauan terhadap kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
b. Hasil peninjauan digunakan untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja.
c. Perbaikan dan peningkatan kinerja dilaksanakan dalam hal :
1) Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan
2) Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
3) Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan
4) Terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan
5) Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk epidemiologi
6) Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja
7) Adanya pelaporan
9
3. Sasaran pencapaian
4. Jangka waktu pencapaiannya
Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan K3 harus
dikonsultasikan dengan wakil tenaga kerja, Ahli K3, dan pihak –
pihak yang terkait dengan pelaksanaanpekerjaanTujuan dan
sasaran ini harus konsisten terhadap kebijakan K3 termasuk
kebijakan tentang perbaikan berkelanjutan.
4. Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan
Keselamatan dan kesehatankerja perusahaan harus menggunakan
indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang sekaligus merupakan
informasi mengenai keberhasilan pencapaian Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Program-Program Manajemen K3
Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
meliputi perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang
sedang berlangsung, Dalam rangka pencapaian tujuan dan
sasaran, maka organisasi harus menyusun dan memelihara
program kerja Keselamatan dan kesehatan kerja untuk
meningkatkan kondisi Keselamatan dan kesehatan kerja.
Disesuaikan dengan kondisi, sumber daya yang tersedia dan
tingkat prioritasnya.
Program kerja memuat penanggung jawab dan otoritas pada
fungsifungsi dan level dalam organisasi dan target waktu dalam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi tersebut. Program kerja ini
harus dievaluasi secara periodik dan terencana, bila diperlukan, bisa
diamandemen sehubungan dengan pergeseran aktifitas, hasil produksi,
hasiljasa atau kondisi operasi dalam organisasi.
13
6. Elemen Program K3
Untuk menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen
Keselamatan dan kesehatan kerja disusun program implementasi atau
elemen Keselamatan dan kesehatan kerja, dengan menetapkan
system pertanggung jawabandalam pencapaian tujuan dan sasaran
sesuai dengna fungsi dan tujuan dari tingkatan manajemen perusahaan
yang bersangkutan.
Elemen Keselamatan dan kesehatan kerja disesuaikan dengan
kebutuhan masing - masing perusahaan berdasarkan hasil telaah awal
dan penetapan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan
termasuk dalam menetapkan sarana dan jangka waktu untuk
pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem Manajemen K3 di lingkungan kerja adalah bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan
2. Prinsip Dasar Sistem Manajemen K3 yaitu kebijakan K3,
Perencanaan (planning), Penerapan dan Operasi (Implementation
and Operation), Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan (Checking
and Corrective Action), Tinjauan Manjemen dan Perubahan
Perbaikan Berkelanjutan
3. Perencanaan adalah menetapkan sasaran, dan proses yang
diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan kebijakan K3
perusahaan sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan akan
menghasilkan hasil yang sesuai target dan tujuan yang diinginkan
perusahaan. Setidaknya ketika pelaksanaan k3 sesuai dengan apa
yang telah direncanakan untuk meminimalisir kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
15