Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MAGNET PERMANEN DAN REMANEN

Oleh:

- Gagas Wahyu Utomo 19508334042


- Zaky Ahmad Aditiya 19508334044
- Chrisandi Dwi Ananto 19508334047
- Tio Bimantara Sudjarwanto Putra 19508334049

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Etika profesi dengan judul Standar
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, OSHAS 18000,

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari Bapak dosen pengajar dan pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banjarnegara, 24 Maret 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia indusrti


berlomba - lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan
menggunakan alat-alat produksi yang semakin komplek, semakin kompleknya peralatan
kerja yang digunakan, maka semakin besar pula potensi bahaya kecelakaan kerja yang
ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin.
Penggunaan peralatan kerja sering tidak diikuti dengan penyediaan tenaga kerja yang
berkualitas untuk mengoperasikannya dapat berakibat peralatan tersebut tidak
termanfaatkan secara optimal dan benar. Akibat yg lebih fatal adalah timbulnya kecelakaan
kerja baik operator peralatan itu sendiri maupun masyarakat di sekitar perusahaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan menciptakan terwujudnya


pemeliharaan tenaga kerja yang baik. Keselamatan dan kesehatan kerja ini ditanamkan
pada diri karyawan dengan cara penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka
menyadari arti penting keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan.

Persiapan untuk mengantisipasi dan mengurangi angka kecelakaan kerja yang


diakibatkan oleh faktor bahaya dan resiko kecelakaan kerja terjadi dari identifikasi bahaya,
penilaian potensi bahaya, organisasi dan sarana pengawasan operasional perencanaan dan
tindakan darurat. Masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari
kegiatan di dalam penanganan bidang keselamatan dan kesehatan kerja dan pengadaan
pengendalian potensi bahaya harus mengikuti pendekatan sistem yaitu dengan menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
OHSAS 18000 adalah kesehatan internasional dan sistem manajemen
keselamatan spesifikasi. Ini terdiri dari dua bagian, 18001 dan 18002 dan merangkul
BS8800 dan sejumlah publikasi lainnya. OHSAS 18001 diciptakan melalui usaha
bersama dari sejumlah terkemuka dunia badan-badan nasional standar, badan sertifikasi,
dan konsultan spesialis. OHSAS membantu dalam berbagai hal ... membantu:
meminimalkan risiko untuk karyawan / dll, memperbaiki sistem OH & S yang ada
manajemen; menunjukkan ketekunan, jaminan keuntungan; dll manfaat dapat menjadi
substansial Pusat untuk persyaratan OHSAS adalah kebijakan dan prosedur yang kuat.
Untuk membantu dalam hal ini, kita dapat menawarkan kode penuh praktek.
B. Standart dalam Penerapan OHSAS 18001

Standar OHSAS mengandung beberapa komponen utama yang harus dipenuhi


oleh perusahaan dalam penerapan Sistim Manajemen K3 dalam perusahaan secara
berkesinambungan. Komponen utama standar OHSAS 18001 dalam penerapannya di
perusahaan meliputi:

1. Adanya komitmen dari semua management perusahaan tentang Sistem


Manajemen K3
2. Adanya perencanaan/analisa tentang program-program Sistem Manajemen K3
dalam perusahaan
3. Melakukan Implementasi/penarapan Sistem Manajemen K3 dalam perusahaan itu
sendiri
4. Pemeriksaan dan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di
perusahaan
5. Melakukan Review dari manajemen perusahaan tentang kebijakan Sistem
Manajemen K3 untuk di
praktekkan dalam semua kegiatan perusahaan secara berkesinambungan.
Berdasarkan 5 komponen utama diatas, tahapan dalam penyusunan Sistem Manajemen
K3 menurut OHSAS 18001 dibagi menjadi 7 tahapan yaitu :

1. Melakukan indentifikasi resiko secara dini dan bahaya kepada linkungan


2. Menyesuikan/melaksanakan ketetapan UU dan peraturan hukum yang berlaku
3. Menetapkan sebuah target perusahaan dalam pelaksana program tersebut nantinya
4. Semua komponen dalam perusahaan Melaksanakan program perencanaan demi
untuk tercapainya target dan objek yang telah ditentukan oleh perusahaan
5. Mengharuskan adanya perencanaan terhadap kejadian darurat dalam operational
6. Jangan Lupa untuk melakukan Review ulang terhadap target dan para pelaksana
system
7. Penetapan kebijakan sebagai usaha untuk mencapai kemajuan yang
berkesinambungan.

Tahapan penerapan ini lebih panjang jika dibandingkan dengan penerapan Sistem
Manajemen K3 menurut permenaker tetapi dari segi isi tidak ada perbedaan yang
signifikan. Seiring dengan upaya pelaksanaan OHSAS 18001 dalam perusahaan,
muncullah suatu konsep baru sebagai akibat praktek OHSAS 18001 dalam manajemen
perusahaan. Konsep baru tersebut yang lebih dikenal sekarang ini yaitu dengan nama
Green Company.

Konsep OHSAS 18001 memiliki beberapa kesesuaian dengan ISO 14001 dan ISO
9001, sehingga banyak perusahaan sekarang mengintegrasikan tiga sistem tersebut
sekaligua yaitu ISO 9001, ISO 14001 & OHSAS 18001 , dengan adanya sistem integrasi
ini perusahaan akan lebih banyak mengambil keuntungan baik dari sisi effisiensi biaya,
waktu ataupun efektifitas pelaksanaannya dalam perusahaan sebab dengan integrasi
system artinya satu prosedur sudah mencangkup tiga sistem tersebut di dalamnya ( ISO
9001, ISO 14001 & OHSAS 18001 )
C. Standart dalam proses penerapan Manajemen K3

Untuk menerapkan system Manajemen K3 ini dibutuhkan tiga tahapan proses, Sebagai
berikut :

1. Tahap Indentifikasi Awal Manajemen K3 – OHSAS 18001


Analisa / Indentifikasi terhadap tingkat kecukupan terhadap sistem dan fasilitas
kesehatan dan keselamatan kerja di organisasi / industry.
1. Mencakup evaluasi proses sistem tersebut di organisasi sebelumnya
2. Pemeriksaan terhadap prosedur yang ada (berikut dokumennya)
3. Analisa tingkat kecelakaan pada masa lalu dan peraturan atau perundang-
undangan yang berlaku.
2. Tahap Persiapan dan Implementasi Manajemen K3 – OHSAS 18001
Tahap ini merupakan tahap persiapan dokumen dan program kerja serta pelaksanaan
implementasinya. Pada tahap ini ada beberapa elemen yang harus diperhatikan yaitu :
1. Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja serta managementnya
2. Organisasi, sumberdaya dan training
3. Pengendalian operasional yang menjadi titik tolak prosedur proses, peraturan
kesehatan dan
4. keselamatan kerja dan perijinannya di lingkungan kerja.
5. Tujuan dan target dari pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja
6. Panduan system kesehatan dan keselamatan kerja dan dokumentasi
7. Pengendalian operasional yang mencakup adalah sebagai berikut:
 pemantauan kesehatan kerja,
 persiapan proyek,
 pembelian yang berhubungan dengan hal tersebut
 pemasok.
8. Pemeriksaan dan tindakan pencegahan
9. Investigasi dan tindakan perbaikan secara terus menerus
D. Tahap Penilaian Kinerja Proses Manajemen K3 – OHSAS 18001
Tahap ini merupakan tahap penilaian terhadap system yang telah diterapkan yang
mencakup :
1. Penilaian dokumentasi,
2. Verifikasi penerapan
3. Tindakan perbaikan/ pencegahan yang diperlukan secara terus menerus.

E. OHSAS 18001
OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series) 18001 adalah suatu
standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3). Tujuan dan sasaran yang termuat dalam SMK3 adalah menciptakan suatu
sistem keselamatan dan kesehatan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga
kerja, kondisi dan lingkungan kerja dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan
dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Tujuan dari OHSAS sendiri tidak jauh berbeda dengan tujuan SMK3, yaitu
meningkatkan kondisi kesehatan kerja dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja
dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja karena kondisi K3 tidak saja
menimbulkan kerugian secara ekonomis tetapi juga kerugian non ekonomis seperti
menjadi buruknya citra perusahaan. OHSAS 18001 menyediakan kerangka bagi
efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan
yang diterapkan pada aktifitas-aktifitas Anda dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang
timbul.
Cikal bakal OHSAS 18001 adalah dokumen yang dikeluarkan oleh British
Standards Institute (BSI) yaitu Occupational Health and Safety Management Sistem-
Specification (OHSAS) 18001:1999. OHSAS 18001 diterbitkan oleh BSI dengan tim
penyusun dari 12 lembaga standarisasi maupun sertifikasi beberapa negara di dunia.

F. Manfaat Pendaftara Ohsas 18001


 Kepuasan pelanggan – melalui pengiriman produk yang secara konsisten
memenuhi persyaratan pelanggan disertai perlindungan terhadap kesehatan dan
properti para pelanggan
 Mengurangi ongkos-ongkos operasional – dengan mengurangi kehilangan waktu
kerja karena kecelakaan dan penurunan kesehatan dan pengurangan ongkos-
ongkos berkenaan dengan biaya dan kompensasi hokum
 Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan – dengan
perlindungan pada kesehatan dan properti karyawan, para pelanggan dan rekanan
 Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu
peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada
suatu organisasi dan para pelanggan anda
 Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – melalui pengenalan
secara jelas pada kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penerapan pada
pengendalian dan pengukuran
 Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan –
dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar
yang diakui
 Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya spesifikasi
pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai
rekanan Green Company
G. Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3, secara normatif sebagaimana terdapat pada PER.
05/MEN/1996 pasal 1, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Tujuan dan sasaran SMK3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang
melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Karena Sistem Manajemen K3 bukan hanya tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar, atau
dunia internasional saja tetapi juga tanggungjawab pengusaha untuk menyediakan tempat
kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain itu penerapan Sistem Manajemen K3 juga
mempunyai banyak manfaat bagi industri kita antara lain :
a) Manfaat langsung:
1. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja
2. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja
3. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa
aman dalam bekerja.
b) Di samping itu juga, Sistem Manajemen K3 juga memiliki banyak manfaat tidak
langsung yakni:
1. Meningkatkan image market terhadap perusahaan
2. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan
3. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur
alat semakin lama Pentingnya K3

H. Gema Daya K3
Gema Daya K3 merupakan strategi dalam menyukseskan Gerakan Nasional
Pembudayaan K3 yang ditujukan pada peningkatan peran aktif dan potensi masyarakat
untuk mewujudkan budaya K3 di setiap tempat kerja dan dalam hal ini pemerintah, baik
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota sebagai motivator Gema Daya K3, maka
kegiatan Gema Daya K3 sebagai gerakan bersama-sama, menyeluruh, dan terpadu harus
dilaksanakan dengan rasa tanggungjawab secara berjenjang sesuai dengan tata cara
sistem pemerintahan saat ini.
Untuk melaksanakan Gema Daya K3, pemerintah kabupaten/kota melalui
kewenangannya untuk mengatur dan mengurus pelaksanaan di wilayahnya. Sedangkan
pemerintah provinsi mempunyai kewenangan melakukan koordinasi kegiatan dan
mendistribusikan hasil kegiatan sebagai laporan kepada pemerintah. Pemerintah dalam
hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI bersama dengan pemangku
kepentingan terkait menetapkan kebijakan dan program sebagai acuan, pedoman dan
petunjuk pelaksanaan serta menidaklanjuti untuk pembinaan dan penghargaan secara
nasional. Untuk penyelenggaraan Gema Daya K3, pemerintah mengeluarkan petunjuk
pelaksanaan yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh semua pihak dari tingkat pusat
sampai daerah.
Melalui pengoptimalan Sistem Manajemen K3 dan mengupayakan Gema Daya
K3 diharapkan seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat umum maupun industri, para
cendikiawan, organisasi profesi, asosiasi dan lain-lain dapat termotivasi untuk berperan
aktif dalam peningkatan pemasyarakatan K3 sehingga tercipta pelaksanaan K3 secara
mandiri dan dapat mendukung pencapaian “Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2015”.

I. OHSAS 18001 = Standar Keselamatan dan Kesehatan


Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja,
Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan
pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja, dsb. Hal
tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan berpengaruh pada citra.
Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang berdampak bagi pekerjanya harus
mengelola lingkungan kerja nya agar dapat menurunkan dampak. Sikap kritis dari
masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan
suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya. Latar belakang inilah yang
melandasi pembentukan OHSAS 18001. OHSAS 18001 diakomodasikan untuk
pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja.

OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak
organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong
penerapan keselamatan dan kesehatan kerjadengan melaksanakan prosedur yang
mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko
bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja
dan citra perusahaan.
J. Hubungan Kualitas, Lingkungan, dan Keselamatan & Kesehatan
Untuk mencapai peningkatan yang berkelanjutan, adalah penting bagi perusahaan
untuk mengelola dan mengendalikan resiko keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan
dan kualitas. Untuk mengelola ketiga hal tersebut (kualitas, lingkungan, dan keselamatan
& kesehatan), banyak perusahaan sudah mulai menerapkan manajemen berbagai sistem,
termasuk yang telah disebutkan di atas yakni ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001.
Dalam prakteknya, telah terbukti sulit untuk menangani ketiga sistem manajemen
tersebut secara terpisah dan untuk memastikan keberpihakan mereka dengan strategi
organisasional. Oleh karena itu saat ini banyak yang mengintegrasikan QMS (Quality
Management System) dalam hal ini ISO 9001, EMS (Environment Management System)
dalam hal ini ISO 14001, dan OHSAS (Occupational Health & Safety Assessment Series)
dalam hal ini OHSAS 18001 menjadi suatu sistem manajemen terpadu karena pada
dasarnya ketiga sistem tersebut memiliki struktur yang sama dan sistem yang mirip.
Sejalan dengan itu banyak perusahaan yang sudah mengintegrasikan bagian-
bagian kerja tersebut (bagian kerja kualitas dan bagian kerja keselamatan & kesehatan
kerja dan lingkungan hidup atau HSE) menjadi satu bagian yakni QHSE (Quality, Health,
Safety, dan Environment). Hal tersebut sangat penting karena operasional yang peduli
pada aspek mutu, lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja semakin mendapat
perhatian dan sorotan yang serius dari kalangan bisnis. Jika ketiga sistem manajemen
tersebut diimplementasikan secara terpisah akan ada banyak duplikasi standar kerja,
prosedur dan sistem kerja, dan bisa mengakibatkan biaya tambahan dan bahkan konflik.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/73032932-Pengertian-sistem-manajemen-k3-ohsas-18001.html

rojectmedias.blogspot.com/2013/12/sekilas-tentang-ohsas 18000.html#:~:text=Standar
%20OHSAS%2018000%20merupakan%20spesifikasi,terhadap%2 kesehatan%20dan
%20keselamatan%20personilnya.

https://readybisnisnet.wordpress.com/produk/ohsas-18001/latar-belakang-ohsas-18001/

Anda mungkin juga menyukai