Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA SEBAGAI PENYIAPAN SERTIFIKASI OHSAS 18001 DI


PT. APAC INTI CORPORA BAWEN

Dea Rahma Sabrina


Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang 50275
Telp. (024) 7460052
E-mail: dearahmasabrina@gmail.com

ABSTRAK
Sejak awal berdirinya PT Apac Inti Corpora, perusahaan belum pernah menerapkan Sistem
Manajemen K3. Namun seiring berkembangnya perusahaan, PT AIC sudah menerapkan Sistem
Manajemen Mutu, Energi, dan Lingkungan. Sistem manajemen tersebut juga sudah lulus sertifikasi ISO
9001 (Mutu) pada tahun 2006, ISO 14001 (Lingkungan) pada tahun 2004, serta ISO 50001 (Energi) pada
tahun 2011. Secara operasional PT AIC sudah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui
program 6S, dibentuknya P2K3, fasilitas Poliknilk serta departemen khusus Safety and Fire untuk
menerapkan K3 di perusahaan. PT. AIC telah berhasil mencapai 50,2% dalam pemenuhan tahapan-
tahapan yang harus dilakukannya pada penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sesuai OHSAS 18001:2007. Artinya PT AIC telah melakukan setengah dari keseluruhan proses tahapan
OHSAS 18001:2007. Meskipun ada beberapa tahapan yang sudah terpenuhi 100% dalam penerapannya,
ada pula yang kurang optimal dari sudut pandang penulis yaitu mengenai struktur khusus SMK3, dokumen
– dokumen khusus K3, inspeksi, sarana, prasarana, teknologi dan fasilitas penunjang lainnya untuk tim K3
PT. Apac Inti Corpora.

Kata Kunci: OHSAS 18001, Sistem Manajemen K3, Implementasi SMK3

ABSTRACT
Analysis of Safety and Health Management System Implementation as Preparation of Ohsas 18001
Certification in PT Apac Inti Corpora Bawen. Since the inception of PT Apac Inti Corpora, the company
has never implemented K3 Management System. But as the company grows, PT AIC has implemented
Quality Management System, Energy, and Environment. The management system has also passed ISO 9001
(Quality) certification in 2006, ISO 14001 (Environment) in 2004, and ISO 50001 (Energy) in 2011.
Operationally PT AIC has implemented Occupational Safety and Health through 6S program, P2K3,
Polyclinic facilities as well as the special department of Safety and Fire to apply K3 in the company. PT.
AIC has achieved 50.2% in fulfillment of the stages that must be done on the implementation of
Occupational Safety and Health Management System in accordance with OHSAS 18001: 2007. It means
PT AIC has done half of the overall process of OHSAS 18001: 2007 stage. Although there are several
stages that have been fulfilled 100% in its application, some are less than optimal from the author's
perspective on the special structure of SMK3, special documents of K3, inspection, facilities, infrastructure,
technology and other supporting facilities for OSH team of PT. Apac Inti Corpora.

Keywords: OHSAS 18001, OHS Management System, SMK3 Implementation

1. PENDAHULUAN tersebut dapat bertahan menghadapi persaingan


Sejalan dengan perkembangan dan industri yang begitu ketat saat ini.
globalisasi dunia industri, penerapan Sistem Perkembangan perusahaan dan industri
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai korelasi dengan pekerja. Banyak
(SMK3) yang terintegrasi dengan Sistem industri yang prosesnya berdampak negatif
Manajemen Perusahaan secara total oleh setiap terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya
perusahaan dan organisasi tak terkecuali untuk seperti halnya pada industri tekstil. Hal tersebut
PT Apac Inti Corpora yang sesuai dengan dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya
Undang-Undang dan Standardisasi yang berlaku, pekerja dan berpengaruh pada citra. Sejalan
bukan lagi menjadi sebuah keharusan tetapi dengan hal ini maka industri – industri yang
sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus berdampak bagi pekerjanya harus mengelola
dipenuhi agar perusahaan atau organisasi lingkungan kerjanya agar dapat menurunkan
dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga Tujuan penerapan Sistem Manajemen
mendorong industri yang berisiko ke pekerj Keselamatan dan Kesehatan Kerja, adalah
untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan sebagai berikut :
yang aman bagi pekerjanya. Latar belakang 1. Menempatkan tenaga kerja sesuai
inilah yang melandasi pembentukan OHSAS dengan harkat dan martabatnya sebagai
18001. OHSAS 18001 diakomodasikan untuk manusia,
pengendalian operasional proses yang aman bagi 2. Meningkatkan komitmen pimpinan
pekerja. dalam melindungi tenaga kerja,
Sistem Manajemen Keselamatan dan 3. Meningkatkan efisiensi dan
Kesehatan Kerja (SMK3) yang diterapkan pada produktivitas kerja untuk menghadapi
organisasi ataupun perusahaan yang ada di globalisasi,
Indonesia didasari oleh Peraturan Pemerintah 4. Proteksi terhadap industri dalam negeri,
(PP) 20 tahun 2012 yang bereferensi pada ILO 5. Meningkatkan daya saing dalam
(International Labour Organization) OSH:2001 perdagangan internasional,
Guidelines on Occuptional Health and Safety 6. Mengeliminir boikot LSM internasional
Management System (OSH-MS) yang kemudian terhadap produk ekspor nasional,
secara sukarela organisasi ataupun perusahaan 7. Meningkatkan pencegahan kecelakaan
tersebut dapat melakukan peng-upgrade-an melalui pendekatan sistem,
standardisasi sesuai dengan OHSAS 18001:2007 8. Pencegahan terhadap problem sosial
dipublikasikan pertama kali oleh British dan ekonomi terkait dengan penerapan
Standard Institute (BSI) pada April 2007. K3L.
OHSAS 18001:2007 yang dikembangkan Agar pelaksanaan K3 di suatu perusahaan
oleh kurang lebih 43 (Empat Puluh Tiga) dapat berjalan dengan baik dan dapat
konsorsium yang terdiri dari organisasi buruh, menciptakan kondisi yang sehat dan selamat,
industri, pendidikan, kesehatan, dan organisasi maka perlu dibentuk organisasi K3 di dalam
lainnya yang ada di seluruh dunia ini dibuat lebih struktur organisasi perusahaan. (Suma’mur
kompatibel dengan standarisasi internasional 1989).
lainnya seperti ISO 14001:2004 (Sistem OHSAS 18001:2007
Manajemen Lingkungan) dan ISO 9001:2000 OHSAS (Occupational Health and
(Sistem Manajemen Mutu) dengan tujuan untuk Safety Assessment Series) 18001:2007
2 mempermudah integrasi sistem manajemen merupakan bagian dari Sistem Manajemen
perusahaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
Sebagai salah satu industri terbesar yang digunakan untuk mengembangkan dan
bergerak di bidang tekstil, PT Apac Inti Corpora menerapkan kebijakan K3 dan mengelola semua
sudah mendapatkan sertifikat ISO sejak tahun resiko K3 yang merupakan standarisasi global
2004 hingga sekarang seperti ISO 9001, ISO atas perubahan pedoman K3 yang dipublikasikan
14001, serta ISO 50001. Namun PT Apac Inti pertama kali oleh British Standard Institute (BSI)
Corpora belum melakukan sertifikasi untuk pada April 2007. OHSAS 18001:2007 yang
OHSAS 18001. dikembangkan oleh kurang lebih 43 (Empat
Melalui beberapa uraian di atas, maka Puluh Tiga) konsorsium yang terdiri dari
dipilihlah PT Apac Inti Corpora sebagai objek organisasi buruh, industri, pendidikan,
pengamatan kerja praktek terhadap analisis kesehatan, dan organisasi lainnya yang ada di
implementasi Sistem Manajemen Keselamatan seluruh dunia ini dibuat lebih kompatibel dengan
dan Kesehatan Kerja sebagai Penyiapan standarisasi internasional lainnya seperti ISO
Dokumen Sertifikasi OHSAS 18001:2007 pada 14001:2004 (Sistem Manajemen Lingkungan)
PT Apac Inti Corpora. dan ISO 9001:2000 (Sistem Manajemen Mutu)
dengan tujuan untuk mempermudah integrasi
2. TINJAUAN PUSTAKA sistem manajemen.
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharan kewajiban K3,
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan nyaman.
13. Menetapkan dan menerapkan prosedur
komunikasi internal dan eksternal terkait K3,
14. Menetapkan prosedur untuk
mengembangkan keterlibatan karyawan dan
konsultasi,
15. Penyusunan manual K3,
16. Menetapkan dan menerapkan prosedur
pengendalian dokumen,
17. Menetapkan dan menerapkan prosedur
untuk mengidentifikasi keadaan darurat,
18. Menetapkan dan menguji secara berkala
prosedur-prosedur tanggap darurat,
19. Menetapkan dan menerapkan prosedur
pemantauan dan pengukuran kinerja K3,
20. Menetapkan dan menerapkan prosedur
Gambar 1 Model Implementasi OHSAS 18001:2007 untuk mengevaluasi pemenuhan persyaratan-
persyaratan terkait K3,
Terdapat revisi definisi dan penambahan 21. Menetapkan dan menerapkan prosedur
definisi baru pada istilah-istilah dasar untuk investigasi insiden,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdapat pada 22. Menetapkan prosedur tindakan koreksi
OHSAS 18001:2007 yang membedakan dari dan pencegahan,
versi sebelumnya (OHSAS 18001:1999), seperti 23. Menetapkan dan menerapkan prosedur
mengganti istilah “risiko yang dapat ditoleransi” pengendalian catatan,
diganti menjadi “risiko yang dapat diterima”, 24. Menetapkan dan menerapkan prosedur
makna kecelakaan dimasukkan dalam definisi audit internal K3, dan
insiden, definisi potensi bahaya tidak lagi 25. Melakukan tinjauan manajemen.
mencakup kerusakan properti atau kerusakan
lingkungan di tempat kerja, penambahan istilah 3. METODOLOGI PENELITIAN
“Evaluasi Kepatuhan” dan sebagainya. Dalam tahap pelaksanaan ini, hal yang
Tahapan Implementasi OHSAS perlu dilakukan adalah mengamati sejauh mana
penerapan Sistem Manajemen K3 di PT. Apac
18001:2007
Inti Corpora dan mengumpulkan data-data
Berikut ini tahapan- tahapan yang perlu sebagai penyiapan dokumen dalam mencapai
dilakukan suatu perusahaan dalam menerapkan sertifikasi OHSAS 18001 di tempat kerja praktek
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan yaitu di PT. Apac Inti Corpora. Dalam tahap ini,
kerja (SMK3) sesuai OHSAS 18001:2007, yaitu : perlu melakukan kajian pustaka untuk melihat
1. Membuat kebijakan K3, hubungan antara pengamatan di lapangan dan
2. Membentuk tim K3, teori.
3. Pelatihan dasar K3, Studi pustaka dilakukan untuk pencarian
4. Mengidentifikasi dan menilai resiko referensi melalui penelusuran literatur dan
bahaya, sumber-sumber informasi valid lainnya yang
5. Menetapkan pengendalian operasional, digunakan sebagai pelengkap dan perbandingan
6. Menetapkan dan menerapkan prosedur data yang telah diperoleh serta mencari alternatif
untuk mengidentifikasi persyaratan-persyaratan pemecahan masalah yang ditemukan di
K3, lapangan. Observasi yang dilakukan dalam
7. Menetapkan sasaran dan program, penelitian ini yaitu kegiatan pengamatan
8. Menyediakan infrastruktur dan teknologi lapangan mengenai implementasi dan operasi K3
yang diperlukan untuk penerapan sistem berdasar OHSAS 18001:2007 pada seluruh aspek
manajemen K3, operasi, tentunya kegiatan ini tidak akan
9. Menetapkan tanggung jawab dan dilakukan secara bebas tanpa izin dari
wewenang, pendamping lapangan dari PT Apac Inti Corpora.
10. Menunjuk Management Representative Pengumpulan data dilakukan dengan cara
(MR), kegiatan tanya jawab yang dilakukan secara
11. Mengembangkan kompetensi yang langsung dengan pihak-pihak yang terkait seperti
diperlukan personil, baik lewat pelatihan ataupun HRD (Human Resources Development), ISO
cara lain, Departement, Safety and Fire dan bidang
12. Menetapkan dan menerapkan prosedur lainnya. Selain itu kegiatan mengumpulkan data
untuk mengembangkan kesadaran K3, sekunder terkait Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) yang tersedia di PT Apac Inti Unit spinning 3 merupakan unit yang paling
Corpora, guna mengetahui sejauh mana tinggi potensi risiko kebakarannya. Tercatat
perusahaan sudah menerapkan Sistem sudah terjadi 30 kebakaran sejak tahun 2014
Manajemen K3 yang sesuai standar OHSAS hingga Januari 2016. Hal ini disebabkan karena
18001:2007 PT Apac Inti Corpora. unit ini bertugas untuk memproduksi
benangcotton dari material kapas dari alam.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Material itulah yang rawan terbakar. Selain
Kajian Kondisi PT Apac Inti Corpora karena materialnya, mesin mesin yang ada pada
untuk menerapkan Sistem Manajemen unit spinning 3 ni memiliki potesi terbakar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja karena material mesin dan kondisi suhu ruangan
Kondisi pengelolaan K3 di PT Apac Inti yang tinggi sehingga mudah terjadinya
Corpora saat ini belum menerapkan Sistem kebakaran didalam proses mesin.
Manajemen K3 OHSAS 18001. Alasannya Berikut ini adalah sebagian data kecelakaan
adalah belum adanya permintaan dari buyer yang kerja di PT AIC khususnya unit Spinning 3 yang
mewajibkan perusahaan bersertifikt OHSAS memiliki risiko kerja tinggi.
18001. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk Tabel 1 Laporan Kecelakaan Kerja di Unit
administrasi sertifikasi cukup tinggi. Selama ini Spinning 3
JENIS TEMPAT URAIAN
K3 dikelola oleh Safety and Fire Departement NO PEKERJAAN/ TERJADI TERJADINYA
faktor
penyebab
dan Poliklinik. Sedangkan untuk inspeksi dan JABATAN KECELAKAAN KECELAKAAN
audit internal mengenai K3 masih sangat minim kepala kejatuhan
pully Topflate
karena masih menggunakan interpretasi elemen kondisi
1 Operator Mesin Carding pada saat
mesin
Sistem Manajemen Lingkungan sesuai satandart memperbaiki MC
Carding - No 40
ISO 14001 dan dilakukan oleh ISO Department. terpeleset dan
Pengelolaan K3 di PT Apac Inti Corpora jatuh dengan
posisi melangkah
saat ini pada hakekatnya sdah cukup baik meski 2 Operator Mesin Blowing di besi pembatas
human
belum meerapkan SMK3 OHSAS 18001. Pihak error
mesin pada saat
manajemen telah melaksanakan program membersihkan
Mesin Ema
pendukung terlaksananya K3 di perusahaan. Tangan terjepit
Contohnya Program P2K3, penerapan budaya 6S 3 Operator Mesin Ring Frame
gear mesin pada human
saat doffing error
(Sort, Set in Order, Shine, Standardize, Sustain, manual
Safety and saving energy), jaminan kesehatan, kaki terkena daun
penyediaan Department khusus yaitu Safety and pintu berkarat
pada saat human
Fire, fasilitas Poliklinik, dan check up rutin bagi 4 Operator Mesin Ring Frame
membawa benang error
karyawan. sambil menutup
pintu
Meskipun pengelolaan K3 sudah kepala kejatuhan
Mesin Roving / human
diterapkan, namun PT Apac Inti Corpora belum 5 Operator
simplex
roving saat
error
secara khusus membentuk Sistem Manajemen memasang roving
terjatuh kelantai
K3 dan belum sertifikasi OHSAS 18001. Sebab dan terguyur oli
belum tersertifikasi karena belum ada permintaan 6 Operator Mesin Blowing
karena box oli kondisi
pecah dan pintu mesin
dari buyer PT AIC. PT AIC cenderung mesin ball press
melakukan sertifikasi apabila customer meminta terbuka
persyaratan sertifikat ISO. Sejauh ini customers
PT AIC hanya mensyaratkan memiliki sertifikat
ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001 Tabel Pengamatan Penerapan SMK3
(Sistem Manajemen Lingkungan), dan ISO untuk Penyiapan Dokumen sertifikasi
50001 (Sistem Manajeen Energi). Selain OHSAS 18001:2007
dikarenakan belum adanya permintaan, belum Berikut adalah 25 tahap yang dilakukan
dilakukannya sertifikasi OHSAS 18001 adalah PT Apac Inti Corpora dalam persiapan penerapan
lamanya prosedur persyaratan OHSAS 18001 sistem manajemen K3 sesuai OHSAS
dan tingginya biaya sertifikasi. 18001:2007 yang merupakan objek pengamatan
penulis selama kerja praktek di PT Apac Inti
Data Kecelakaan Kerja Pada Unit Corpora, yaitu :
Spinning 3 (2014-2016)
Tabel 2 Tahap Implementasi SMK3 sesuai OHSAS 18001:2007 PT. Aapac Inti Corpora
Presentase
proses
No Tahapan Bukti / Dokumen Keterangan
Penerapan
(%)
Terdapat Kebijakan K3, Dipampangkan dan
Penetapan Kebijakan
1 Revisi terakhir pada 100 dipublikasikan di setiap sudut
K3
November 2016 kantor maupun pabrik
Terdapat P2K3 yang
dibentuk pada tahun 2014
2 Pembetukan Tim K3 100 dilampirkan di akhir Laporan
Dan disahkan oleh
KADINNAKERTRANS
Adanya pelatihan k3,
tanggap darurat,
3 Pelatihan Dasar K3 pemakaian APD, pelatihan 70 Diatur oleh HRD
penanganan chemical dan
limbah
Pengidentifikasian dan terdapat di bagian safety Diupdate berkala setiap terdapat
4 100
Penilaian risiko bahaya and fire Dept. temuan baru
Penetapan ada dokumen operational Pengendalian APD dan alat
5 Pengendalian planning control Internal 100 kerja. Prosedur integrasi
Operasional Audit disahkan tanggal 15 Juli 2013
Penetapan dan
Penerapan Prosedur
Untuk
6 Mengidentifikasi belum ada 0
Persyaratan
persyaratan
K3
Penetapan Sasaran
7 masuk di SML 14001 50 disahkan pada 01 April 2014
dan Program
Ketersediaan
secara operasional ada, terdapat beberapa unit yang
Infrastuktur dan
contoh sarana : polikinik, pintu darurat tidak berfungsi,
8 Teknologi yang 75
APD, fire and safety, APD tidak sepenuhnya
Diperlukan Untuk
pintu darurat, APAR digunakan.
Penerapan SMK3
Penetapan
9 Tanggungjawab ada 100 diatur pada masing - masing unit
dan wewenang
secara struktur tidak ada, namun
Penunjukkan
pada pelaksanannya sudah
10 Management tidak ada khusus K3 20
mampu karena sama denga
Representative
SMM dan SML
Pengembangan
Kompetensi yang
diperlukan
tidak ada personil khusus untuk
11 Personil, Baik tidak ada 0
manajemen K3
Lewat
Pelatihan ataupun
Cara lain
Penetapan dan
Penerapan Prosedur
terdapat prosedur namun masih
12 untuk ada 25
bergabung dengan SOP SML
mengembangkan
Kesadaran K3
Penetapan dan
penerapan Prosedur terdapat komunikasi antara
Komunikasi eksternal dan internal namun
13 ada 80
Internal dan untuk K3, masih dilakukan
Eksternal Terkait bersama SML
K3
Tabel 2 Tahap Implementasi SMK3 sesuai OHSAS 18001:2007 PT. Aapac Inti Corpora (Lanjutan)
Presentase
proses
No Tahapan Bukti / Dokumen Keterangan
Penerapan
(%)
Penetapan Prosedur
untuk
ada penetapan
Mengembangkan
14 prosedur, namun belum 30 prosedur diatur HRD Dept.
Keterlibatan
ada pengembangan
karyawan dan
konsultasi
Penyusuan Manual tidak ada yang khusus
15 0
K3 K3
Penetapan dan
Penerapan Prosedur
16 tdak ada, 0
Pengendalian
Dokumen
Penetapan dan
di prosedur lingkungan ,
Penerapan Prodesur
factory internal audt
17 Untuk ada 100
departemen dan disahkan
Mengidentifikasi
pada 01/07/2012
Keadaan Darurat
Penetapan dan
Pengujian Secara
18 Berkala Prosedur ada 75 Dijadwalkan oleh HRD
prosedur
Tanggap Darurat
Penetapan dan
terdapat, namun tidak
Penerapan Prosedur
sepenuhnya. Masih
19 Pemantauan dan ada 25
mengikuti apa yang ada pada
Pengukuran Kinerja
SOP SML
K3
Penetapan dan
Penerapan Prosedur
untuk
tidak ada khusus k3, ditetapkan 01/08/2012,
20 Mengevaluasi 25
namun ada di SML selama 6 bulan sekali
Pemenuhan dan
Persyaratan terkait
K3
Penetapan dan
Penerapan Prosedur ada namun tidak khusus
21 30 bagian Saftety and Fire
untuk Investigasi k3, ikut sml
Insiden
Penetapan Prosedur
ada namun tidak khusus k3,
22 Tindakan Koreksi ada 25
mikut sml
dan Pencegahan
Penetapan dan
terdapat prosedur, rekaman
Penerapan Prosedur
23 ada 100 penyimpanan dibagian unit
Pengendalian
masing masing
Catatan
Penetapan dan prosedur audit K3 hanya 25%
24 Penerapan Prosedur tidak ada khusus k3 25 karena masih mengikuti
Audit Internal K3 prosedur SML
Tinjauan
25 tidak ada 0 tidak ada laporan mingguan
Manajemen
(Sumber : Catatan Penulis dan Wawancara dengan Factory Internal Audit PT AIC)
Perhitungan Presentase Persiapan Infrastuktur dan Teknologi yang Diperlukan
Penerapan SMK3 sesuai OHSAS 18001:2007 Untuk Penerapan SMK3, serta Penetapan dan
Berikut merupakan rekap perhitungan Pengujian secara Berkala Prosedur - Prosedur
perolehan presentase proses penerapan SMK3 di Tanggap Darurat. Masing - masing tahapan ini
PT Apac Inti Corpora: : dilaksanakan perusahaan namun masih dalam
Tabel 3 Tabel Keterangan Simbol Warna Sebagai tahap perkembangan.
bentuk Pencapaian Penerapan SMK3 Selanjutnya sebanyak 3 tahapan
implementasi SMK3 sudah dilakukan oleh PT
AIC namun dalam pengembangannya belum
Jumlah mampu sesuai dengan persyaratan. Perlu
Simbol tahapan diadakannya penggantian metode audit,
Arti Presentase
Warna yang sosialisasi lebih, serta kelengkapan dokumen
tercapai agar sesuai dengan standar OHSAS 18001. Taraf
Pencapaian 8 32% belum sesuainya ini dinilai berdasarkan
persiapan sudah presentase pengembangannya yaitu 30-50%
ada dan baik. memenuhi persyaratan. Meski masih 30-50%,
Pencapaian 3 12% namun pada taraf yang ditandai dengan warna
persiapan sudah oranye ini berarti perusahaan sudah
ada dan cukup melaksanakan tahapan tetapi belum sepenuhnya
sesuai dengan persyaratan dan masih perlu
Persiapan 3 12%
perbaikan dan penambahan lagi. 3 tahapan
sudah ada namun
tersebut adalah Penetapan Sasaran
belum ada
dan Program, Penetapan Prosedur untuk
capaian syarat
Mengembangkan Keterlibatan karyawan dan
belum cukup
konsultasi, serta Penetapan dan Penerapan
memenuhi
Prosedur untuk Investigasi Insiden.
Belum ada 11 44%
Zona warna terakhir adalah warna merah,
persiapan atau
tanda ini berarti perusahaan belum menerapkan
sudah ada namun
tahapan tersebut ataupun sudah ada namun tidak
tidak memenuhi
sesuai sehingga perlu implementasi ulang yang
sesuai dengan persyaratan. Implementasi yang
Analisis Perolehan Tahapan
masih bertanda merah pada PT AIC cukup besar
Implementasi SMK3 sesuai OHSAS 18001
prosesntasenya yaitu sebanyak 44% atau 11
pada PT AIC
persyaratan belum diterapkan yang sesuai
Berdasarkan perolehan presentase dari 25
dengan standar OHSAS 18001. Penyebab dari
persyaratan OHSAS 18001:2007, PT AIC sudah
banyaknya tahapan implementasi yang masih
menerapkan beberapa tahapan. Sebanyak 8
belum diterapkan ataupun diterapkan namun
tahapan sudah dilaksanakan dan pencapaiannya
masih mengikuti dokumentasi SML sehingga
sudah baik dengan ditandai warna hijau. Artinya
perlunya pemisahan dokumen dan implementasi
bahwa sebanyak 32% tahapan implementasi
dengan metode yang lebih khusus menekankan
SMK3 sudah dilaksanakan sesuai persyaratan
pada Sistem Manajemen K3.
OHSAS 18001:2007 dengan baik. 8 persyaratan
Hasil tersebut merepresentasikan bahwa PT
ini sudah sangat siap diajukan sebagai
AIC telah melakukan implementasi Sistem
persyaratan sertifikasi OHSAS bagi PT AIC.
Manajemen Keselamatanndan Kesehatan Kerja
Selanjutnya sebanyak 3 tahapan
56% dari persyaratan OHSAS serta 44% belum
implementasi SMK3 sudah dilakukan oleh PT
sesuai OHSAS. Secara operasional PT AIC telah
AIC namun dalam pengembangannya berada
melaksanakannya dikarenakan SMK3
pada taraf cukup. Taraf cukup ini dinilai
merupakan hasil irisan prosedur yang ada pada
berdasarkan presentase pengembangannya yaitu
Sistem Manajemen Lingkungan yang
75% memenuhi persyaratan. Meski masih 75%,
sebelumnya sudah diterapkan terlebih dahulu dan
namun pada taraf yang ditandai dengan warna
sejak tahun 2004 telah sertifikasi ISO 14001.
kuning ini berarti perusahaan sudah
Dengan perolehan yang sudah memnuhi
melaksanakan tahapan yang sesuai dengan
setengah dari persyaratan, PT AIC akan lebih
persyaratan namun masih perlu perbaikan lagi. 3
mudah dalam membentuk Sistem Manajemen
tahapan yang berada dalam zona warna kuning
K3. Perusahaan hanya perlu menyiapkan
ini adalah pelatihan dasar K3, Ketersediaan
dokumen – dokumen sebagai syarat untuk
mendapatkan sertifikat OHSAS 18001. Selain Harinaldi. 2006. Sistem Manajemen
menyiapkan dokumen, perusahaan juga harus Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta.
menambah struktur organisasi khusus K3 dan Handout Slide Industrial Safety.
menambah personil audit internal K3 sehingga Hiksan Nur. 2012. Implementasi Program
lebih intensif dalam melakukan sosialisasi dan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
inspeksi. Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT.
PT AIC dapat memanfaatkan departemen Pertamina (Persero) Terminal BBM.
yang sudah ada, yakni Departemen Fire and Makassar : Skripsi Fakultas Teknik.
Safety untuk mendukung Sistem Manajemen K3 Universitas Diponegoro.
yang nantinya akan dibentuk. Sebelumnya Huzain, Mohammad Reza. 2012. Analisis
departemen tersebut secara operasional lebih Penilaian Pemenuhan Elemen Sistem
intensif dalam hal kebakaran, maka nantinya Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
perlu dibetuk tim Safety atau Tim K3 agar lebih Kerja (SMK3) PP No.50 Tahun 2012 di PT.
optimal dalam penanganan dan penerapan K3 X Semarang. Skripsi. Semarang : Fakultas
dalam perusahaan. Tim tersebut sebaiknya juga Kesehatan Masyarakat Universitas
terdiri dari perwakilan seluruh unit yang ada pada Diponegoro Semarang.
PT AIC sehingga memudahkan dalam Karmila.2008. Penerapan MK3L (Manajemen
pengontrolan. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan) Dalam Metode Kerja
5. KESIMPULAN Proyek.Skripsi.Surakarta : Jurusan Teknik
Balance delay PT. AIC telah berhasil Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
mencapai 50,2% dalam pemenuhan tahapan- Maret Surakarta.
tahapan yang harus dilakukannya pada NRP Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Safety
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan And Health Management System Plan
Kesehatan Kerja sesuai OHSAS 18001:2007. (SMK3), (5 Agustus 2010),
Artinya PT AIC telah melakukan setengah dari <http://digilib.its.ac.id/public/ ITS-
keseluruhan proses tahapan OHSAS Undergraduate-14893-presentationpdf.pdf>.
18001:2007. Meskipun ada beberapa tahapan Pramusubagio. 1997. Manajemen Keselamatan
yang sudah terpenuhi 100% dalam dan Kesehatan Kerja. Jakarta. PT Pustaka
penerapannya, ada pula yang kurang optimal Binaman Presindo dan Lembaga PPM.
dari sudut pandang penulis yaitu mengenai Pratama. 2014. Usulan Perbaikan Proses Bisnis,
struktur khusus SMK3, dokumen – dokumen Standard Operating Procedure (Sop) Dan
khusus K3, inspeksi, sarana, prasarana, Dokumen Pendukung Lainnya Sesuai
teknologi dan fasilitas penunjang lainnya untuk Dengan Requirement Klausul 8 Iso
tim K3 PT. Apac Inti Corpora. Secara 9001:2008 Pada PT. Adetex Filament
operasional PT AIC sudah menerapkan dengan Metode Business Process
Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui Improvement. Bandung : Jurnal Fakultas
program 6S, dibentuknya P2K3, fasilitas Rekayasa Industri. Universitas Telkom.
Poliknilk serta departemen khusus Safety and Riestiani, Rini. 2008. Analisis Pengaruh
Fire untuk menerapkan K3 di perusahaan. Meski Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen
sudah ada fasilitas dan program – program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
pendukung K3, PT AIC belum memperhatikan Produktifitas Kerja Karyawan. Skripsi.
hal-hal terkait safety secara konsisten. Ini Bogor : Departemen Manajemen Fakultas
melahirkan budaya kerja tidak safety diantara Ekonomi dan Manajemen In-stitut Pertanian
para pekerja dan banyak terjadi kecelakaan Bogor.
kerja yang menyebabkan kerugian berupa Sambasivan, M, Fei, N.Y. 2007. Evaluation of
kecacatan fisik maupun penyakit akibat kerja critical success factor of implementation of
yang berdampak buruk bagi para pekerjanya. ISO 14001 using Analytical Hierarchy
. Process (AHP) : a case study from Malaysia.
DAFTAR PUSTAKA Journal of Cleaner Production Vol 16, pp
Anonim. 2008. Keselamatan dan Kesehatan 1424-1433
Kerja (K3) disertai dengan Peraturan Suryosagoro. 2013. Analisis Kondisi Sistem
Perundangan terkait. Bandung. Nuansa Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Aulia. Kerja (Smk3) Pada Proyek Konstruksi
Dewi Hardiningtyas. 2012. Sistem Manajemen Menuju Peraturan Pemerintah Nomor 50
Keselamatan dan OHSAS 18001:2007. Tahun 2012 (Studi Kasus : Proyek Alila Suite
Jakarta. Handout Slide Industrial Safety. SCBD Oleh PT. Hutama Karya (Persero)).
Surakarta : Jurnal Fakultas Teknik.
Universitas Sebelas Maret.
Tarwaka. 2008. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja – Manajemen dan Implementasi K3 Di
Tempat Kerja. Surakarta. HarapaPress.

Anda mungkin juga menyukai