Anda di halaman 1dari 8

Memahami Investigasi Kecelakaan:Metode

SCAT
14 Juni 2017

Investigasi kecelakaan bisa dikatakan efektif bila dapat


mendeskripsikan kejadian sebenarnya, menentukan akar
penyebab kecelakaan, menentukan risiko dan mampu
mengembangkan tindakan pengendalian.

Terjadinya kecelakaan kerja sering kali disertai dengan cedera, kesehatan


yang memburuk bahkan kematian. Jika hal tersebut terjadi pada pekerja,
tentu saja bisa menimbulkan kerugian besar bagi pekerja, keluarga,
termasuk perusahaan.

Setiap kecelakaan tentu terjadi secara tidak sengaja atau tidak dikehendaki
dan pasti terdapat penyebab dari kecelakaan tersebut. Oleh karenanya,
sebab-sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan agar kejadian serupa
tidak terulang di kemudian hari.

Investigasi Kecelakaan Kerja


Investigasi kecelakaan adalah suatu cara untuk mencari data dan fakta
yang berhubungan dengan kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban
jiwa atau kerugian harta benda. Investigasi kecelakaan dilakukan guna
mencari akar penyebab dari kecelakaan agar kejadian serupa tidak
terulang kembali.

Melakukan investigasi kecelakaan sendiri akan memberi Anda sebuah


pemahaman lebih dalam tentang risiko terkait pekerjaan yang dilakukan.
Investigasi juga menjadi alat yang penting untuk mengembangkan dan
memperbaiki sistem manajemen K3 perusahaan Anda.

Investigasi yang efektif memerlukan pendekatan metodis dan sistematis


terhadap pengumpulan, pemeriksaan, dan analisis informasi. Hasil temuan
investigasi ini yang akan dijadikan dasar untuk menentukan program
pencegahan dan tindakan perbaikan agar kecelakaan yang sama tidak
terulang kembali.

Tujuan investigasi kecelakaan:

 Mengidentifikasi dan mendeskripsikan kejadian sebenarnya (apa, di


mana, dan kapan)
 Mengidentifikasi penyebab langsung dan akar/ faktor penyebab
kecelakaan (mengapa)
 Membantu manajemen untuk mengidentifikasi tindakan perbaikan
yang efektif dan praktis
 Memperbaiki sistem manajemen K3
 Mencegah kecelakaan kerja yang sama terulang kembali dan
menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja.
Siapa yang harus melakukan investigasi kecelakaan?

Idealnya, investigasi kecelakaan harus dilakukan oleh individu atau


kelompok yang kompeten dan memiliki pengalaman atau pengetahuan
tentang investigasi kecelakaan agar akar penyebab kejadian dapat
dianalisa secara tepat dan akurat. Seorang penyelidik harus memiliki
kompetensi sebagai berikut:

 Memahami investigasi kecelakaan dengan model sebab akibat


 Memahami teknik investigasi
 Mengetahui persyaratan hukum atau organisasi terkait kecelakaan
kerja
 Memiliki pengetahuan dasar tentang K3
 Mampu melakukan wawancara dan teknik pengumpulan data dan
fakta secara efektif
 Mengetahui persyaratan untuk dokumen, pengumpulan data,
dokumentasi terkait investigasi
 Mampu menganalisa data yang dikumpulkan untuk menentukan
hasil temuan dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan.

Canadian Centre for Occupational Health and Safety (CCOHS)


merekomendasikan agar investigasi dilakukan secara bersama-sama, baik
manajemen maupun perwakilan dari tenaga kerja atau pihak-pihak yang
relevan. Anggota tim investigasi kecelakaan mencakup:

 Pekerja yang memiliki pengetahuan atau memahami tentang proses


kerja
 Supervisor di area tempat terjadinya kecelakaan
 Safety officer
 Pimpinan departemen K3 perusahaan
 Pekerja yang kompeten dalam melakukan investigasi kecelakaan
 Para ahli di luar perusahaan (sesuai kebutuhan investigasi)
 Perwakilan dari pemerintah daerah atau polisi setempat.

Metode Investigasi Kecelakaan: Systematic Cause


Analysis Technique (SCAT)

Systematic Cause Analysis Technique (SCAT) adalah sebuah alat atau


metode yang dikembangkan International Loss Control Institute (ILCI),
yang digunakan untuk menyelidiki dan mengevaluasi kecelakaan kerja
dengan menggunakan bagan SCAT.
Categories Activities
-- -- -- --
Description of contact for a
> > > >
of incident that could Immediate Basic successful
have led to cause cause loss
-- -- -- --
the control
> > > >
incident program

Bagan SCAT

Tahapan metode SCAT meliputi:

1. Deskripsi atau gambaran suatu kejadian. Misalnya, keracunan gas,


defisiensi oksigen, terjepit mesin bergerak, atau jatuh dari ketinggian.

2. Faktor pemicu timbulnya kecelakaan atau berbagai hal yang


menyebabkan kecelakaan. Misalnya, pekerja (korban) kontak dengan gas
beracun atau kontak dengan peralatan bertenaga.

3. Penyebab langsung, terdiri dari perilaku tidak aman (unsafe action)


dan kondisi tidak aman (unsafe condition).

Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman


 Bekerja tanpa disertai izin
kerja
 Pengaman/ pembatas di area
 Tidak peduli pada peringatan
kerja tidak memadai
 Kegagalan untuk bekerja
 APD tidak memadai/ tidak
dengan aman
sesuai dengan jenis
 Mengoperasikan peralatan
pekerjaan
melebihi kecepatan yang
 Peralatan rusak/ cacat
ditentukan
 Ruang kerja sempit/ terbatas
 Tidak menggunakan
 Tanda peringatan/ rambu
perangkat keselamatan
K3 tidak memadai
 Menggunakan peralatan
 Bahaya kebakaran dan
yang rusak/ tidak layak
ledakan
 Penggunaan peralatan tidak
 Tata graha (housekeeping)
tepat
tidak memadai
 Menggunakan APD yang
 Paparan bahan kimia
tidak layak/ tidak memakai
berbahaya dan beracun
APD
 Paparan kebisingan
 Cara memuat material tidak
 Paparan radiasi
tepat
 Paparan suhu ekstrem
 Penempatan material/ alat
 Kurangnya pencahayaan dan
bukan di tempat semestinya
ventilasi
 Teknik pengangkatan tidak
tepat
 Posisi kerja tidak ergonomis
 Mengoperasikan peralatan
yang sedang diperbaiki/
dipelihara
 Di bawah pengaruh alkohol/
obat-obatan terlarang
 Bercanda ketika kerja

4. Penyebab dasar, terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan


faktor manajemen.

Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen


 Program K3
tidak memadai/
tidak efektif
 Standar
operasional
prosedur (SOP)
 Kurangnya
tidak sesuai
pengawasan/
 Kurangnya
kepemimpinan
kepatuhan
yang lemah
 Kemampuan terhadap
 Rekayasa teknik
fisik dan mental standar
tidak memadai
pekerja tidak  Kurangnya
 Peralatan kerja
memadai pelatihan
tidak memadai
 Kurangnya  Tidak ada
 Perawatan
pengetahuan inspeksi dan
peralatan yang
 Kurangnya evaluasi
tidak memadai
keterampilan  Tidak ada audit
 Prosedur bekerja
 Stres akibat  Budaya
aman tidak
kerja keselamatan
memadai
 Kurangnya yang apatis
 Peralatan yang
motivasi kerja  Manajemen
rusak/ aus tetap
bersikap acuh
digunakan
tak acuh
 Penyalahgunaan
 Komunikasi K3
peralatan
yang buruk
 Investigasi
kecelakaan
yang buruk dan
dangkal
 dll.
5. Tindakan perbaikan/ pencegahan yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan kecelakaan. Misalnya, menyediakan APD yang memadai,
prosedur kerja diperjelas, atau menyediakan peralatan kerja yang
memadai.

Pada metode investigasi SCAT, setiap faktor penyebab kecelakaan dibuat


semacam daftar (sesuai tabel di atas) sebagai panduan untuk
memudahkan penyelidik dalam menemukan akar penyebab kecelakaan
yang terjadi.

Keuntungan menggunakan metode SCAT:

 Metode yang tepat dan sederhana untuk memeriksa efektivitas


investigasi kecelakaan
 Sebuah sistem untuk menganalisis dan mengevaluasi penyebab
kecelakaan
 Sebuah sistem untuk mengembangkan efektivitas pengendalian
kecelakaan
 Sebagai pengingat akan penyebab dan pengendalian terhadap
kecelakaan.

Kriteria Investigasi Kecelakaan yang Baik

Sumber: privatedetectivereading.co.uk

Dilansir hse.gov.uk, sebuah penelitian tentang investigasi kecelakaan yang


dilakukan oleh Human Reliability Associates menyatakan bahwa sebuah
proses investigasi dapat dianggap baik jika memenuhi kriteria sebagai
berikut:

 Metode investigasi yang digunakan harus mampu menganalisis


semua faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan
kerja dan mengembangkan tindakan perbaikan
 Tim investigasi melibatkan pihak-pihak yang relevan
 Memiliki prosedur atau panduan terstruktur dan sistematis yang
mendukung proses investigasi
 Mengidentifikasikan penyebab langsung dan tidak langsung
 Membuat rekomendasi untuk menindaklanjuti penyebab langsung
dan tidak langsung
 Menerapkan rekomendasi dan melakukan analisis risiko lanjutan
setelah penerapan rekomendasi
 Memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan atau perbaikan
terbukti menurunkan risiko kecelakaan serupa
 Membagikan pelajaran yang didapat dari sebuah kecelakaan (lesson
learned) kepada pihak-pihak terkait
 Laporan investigasi didokumentasikan secara jelas dan terperinci
 Memiliki basis data kecelakaan yang mudah diakses.

Semoga Bermanfaat, Salam safety!

Sumber: www.SafetySign.co.id

Baca Juga

7 Oktober 2019
Pertolongan Pertama Pada Fraktur (Patah Tulang), Perhatikan Langkah-langkah Ini!
Mengapa cedera fraktur tak boleh dianggap remeh? Simak selengkapnya!

30 September 2019
Pertolongan Pertama Tersedak (Choking), Kenali Pendekatan "Five-and-Five"
Pada tahun 2015, terdapat 5.051 kasus kematian akibat tersedak, 2.848 di antaranya adalah
lansia berusia di atas 74. Bagaimana mengantisipasinya? Simak selengkapnya!

24 September 2019
Masih Marak Terjadi, Ini 4 Hal Tentang Kebakaran Akibat Kebocoran Gas LPG yang
Penting Anda Ketahui!
Selain akibat korsleting listrik, sebagian besar kebakaran diakibatkan oleh tabung gas yang
bocor .Apa bila langkah penanggulangannya terlambat dan tidak tepat bisa mengancam
keselamatan dan kesehatan. Selengkapnya!

17 September 2019
Bagaimana Cara Memilih Flame Resistant (FR) Coverall yang Tepat?
Setiap tahun tidak sedikit pekerja yang mengalami cedera bahkan kematian akibat kecelakaan
kerja.Pasalnya, ketika pekerja berada di area yang mengandung potensi bahaya tersebut,
sering kali mereka tidak mengenakan FR coverall atau pakaian pelindung tahan api yang
tepat. Simak selengkapnya!

9 September 2019
Standar Baru Warna Safety Helmet untuk Konstruksi, Hanya Ada 4 Warna!
Semua pekerja diharuskan memakai safety helmet selama berada di area kerja, tetapi apakah
Anda tahu bahwa setiap warna safety helmet mewakili peran yang berbeda? Selengkapnya!

Tentang Kami

PT Safety Sign Indonesia

Ruko Maple Kav E


Jl. Raya Gunung Batu No. 201
Bandung 40175
Jawa Barat - Indonesia

 Phone 1 : 022 8606 5300


 Phone 2 : 022 601-0505
 Mobile 1 : 0817 215 215
 Mobile 2 : 0811 2257 997
 Fax : 022 2003 684
 Email : marketing@safetysign.co.id

Anda mungkin juga menyukai