INVESTIGATION
(INVESTIGASI KECELAKAAN)
TRAINING OUTLINE
ce la kaan
Ke
Tempat kerja
KASUS-2
PT. X
RUMAH
laka an
Kece
Tempat kerja
KASUS
PT. X
RUMAH
e la kaan
Kec
KECELAKAAN
1. Kec. Hubungan kerja
laka an
Ke ce
2. Kec. Perjalanan Pulang – Pergi
tempat tinggal – tempat kerja
kaa n
ce l a
3. Kecelakaan di tempat kerja Ke
Tempat kerja
PENYEBAB
Rangkaian UTAMA
Kegiatan KECELAKAAN
Perbaikan
TUJUAN INVESTIGASI
KECELAKAAN
MENCARI FAKTA-FAKTA DAN PENYEBAB
KECELAKAAN
TINDAKAN PENCEGAHAN
• Perbuatan &
Tidak dilaporkan dan Kondisi Tidak
tercatat 10.000 Aman
• Bahaya
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. 03/Men/1998
Sesuai permenakertrans no. 03/Men/1998 tentang tata cara
pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan, ruang lingkup
kecelakaan adalah :
a. Kecelakaan kerja
b. Kebakaran / peledakan / pembuangan limbah
c. kejadian berbahaya lainnya / nearmiss
DEFINISI KECELAKAAN KERJA
• Menurut Frank Bird, an accident is undesired event that result in physical harm
to a person or damage to property. It is usually the result of a contact with a
source of energy (kine c, electrical, chemical, thermal, etc).
• Menurut Heinrich, Petersen dan Roos, 1980 “Kecelakaan kerja atau kecelakaan
akibat kerja adalah suatu kejadian yang dak terencana dan dak terkendali
akibat dari suatu ndakan atau reaksi suatu objek, bahan, orang atau radiasi
yang mengakibatkan cidera atau kemungkinan akibat lainnya”.
• Mengacu pada Standar AS/NZS 4801:2001 "Kecelakaan adalah semua kejadian
yang dak direncanakan yang menyebabkan atau berpotensial menyebabkan
cidera, kesakitan, kerusakan, atau kerugian lainnya".
• Mengacu pada standar OHSAS 18001:2007 "Kecelakaan Kerja didefinisikan
sebagai kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat
menyebabkan cidera atau kesakitan (tergantung dari keparahannya) kejadian
kema an atau kejadian yang dapat menyebabkan kema an".
• Mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.3/1998 Kecelakaan
kerja adalah suatu kejadian yang dak dikehendaki dan dak diduga semula
yang adapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda
• Menurut teori domino effect kecelakaan kerja H.W Heinrich, kecelakaan terjadi
melalui hubungan mata-rantai sebab-akibat dari beberapa faktor penyebab
kecelakaan kerja yang saling berhubungan (Sequen al) sehingga menimbulkan
kecelakaan kerja ataupun (Penyakit akibat Kerja/PAK) serta kerugian lainnya
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang
dak dikehendaki dan dak diduga semula yang
adapat menimbulkan korban manusia dan atau
harta benda.
KLASIFIKASI KECELAKAAN KERJA ADALAH :
• Inves gasi kecelakaan bisa dikatakan efek f bila dapat mendeskripsikan kejadian
sebenarnya, menentukan akar penyebab kecelakaan, menentukan risiko dan mampu
mengembangkan ndakan pengendalian.
TUJUAN INVESTIGASI KECELAKAAN:
• Metode SCAT diperkenalkan pertama kali Internal onal Loss Control Ins tute (ILCI) yang mengambil
model dari F.Bird & German (1982)
• Canadian Centre for Occupa onal Health and Safety (CCOHS) merekomendasikan agar inves gasi
dilakukan secara bersama-sama, baik manajemen maupun perwakilan dari tenaga kerja atau pihak-pihak
yang relevan.
TAHAPAN METODE SCAT MELIPUTI:
1. Deskripsi atau gambaran suatu kejadian. Misalnya, keracunan gas, defisiensi oksigen, terjepit mesin
bergerak, atau jatuh dari ke nggian.
2. Faktor pemicu mbulnya kecelakaan atau berbagai hal yang menyebabkan kecelakaan. Misalnya,
pekerja (korban) kontak dengan gas beracun atau kontak dengan peralatan bertenaga.
3. Penyebab langsung, terdiri dari perilaku dak aman (unsafe ac on) dan kondisi dak aman (unsafe
condi on).
Unsave Ac on Unsave Condi on
• Bekerja tanpa disertai izin kerja • Pengaman/ pembatas di area kerja dak
• Tidak peduli pada peringatan memadai
• Kegagalan untuk bekerja dengan aman
• APD dak memadai/ dak sesuai dengan
jenis pekerjaan
• Mengoperasikan peralatan melebihi kecepatan yang
ditentukan • Peralatan rusak/ cacat
• Tidak menggunakan perangkat keselamatan • Ruang kerja sempit/ terbatas
• Menggunakan peralatan yang rusak/ dak layak • Tanda peringatan/ rambu K3 dak memadai
• Penggunaan peralatan dak tepat • Bahaya kebakaran dan ledakan
• Menggunakan APD yang dak layak/ dak memakai APD • Tata graha (housekeeping) dak memadai
• Cara memuat material dak tepat • Paparan bahan kimia berbahaya dan
• Penempatan material/ alat bukan di tempat semes nya
beracun
• Teknik pengangkatan dak tepat
• Paparan kebisingan
• Posisi kerja dak ergonomis
• Paparan radiasi
•
• Paparan suhu ekstrem
Mengoperasikan peralatan yang sedang diperbaiki/
dipelihara • Kurangnya pencahayaan dan ven lasi
• Di bawah pengaruh alkohol/ obat-obatan terlarang
• Bercanda ke ka kerja
4. PENYEBAB DASAR, TERDIRI DARI FAKTOR INDIVIDU, FAKTOR
PEKERJAAN, DAN FAKTOR MANAJEMEN.
Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen
1. Metode yang tepat dan sederhana untuk memeriksa efek vitas inves gasi kecelakaan
2. Sebuah sistem untuk menganalisis dan mengevaluasi penyebab kecelakaan
3. Sebuah sistem untuk mengembangkan efek vitas pengendalian kecelakaan
4. Sebagai pengingat akan penyebab dan pengendalian terhadap kecelakaan.
TAHAP MENANGANI KECELAKAAN SECARA
SCAT :
1. Mengamankan lokasi
2. Melaporkan Kecelakaan
3. Melakukan penyelidikan
4. Menganalisis penyebab kecelakaan
5. Membuat rekomendasi, laporan penyelidikan dan pengesahan oleh manajemen
6. Dokumentasi dan ndak lanjut.
HAL PENTING SAAT MELAKUKAN INVESTIGASI
KECELAKAAN:
1. Membentuk m inves gasi, yang terdiri dari ketua, sekretasi dan anggota. Agar inves gasi berjalan
dengan efek f usahakan ketua inves gasi dari bagian yang mengalami kecelakaan, sekretaris bisa dari
departemen HSE dan anggota dari m ahli pada bidangnya.
2. Lakukan inves gasi secara berurutan sesuai model dari ILCI dimulai dari Kerugiannya (manusia,
kerusakan peralatan, dll), Tipe kecelkaannya (terbentur, tertabrak terjatuh, kontak bahan kimia, dll),
Penyebab langsung, Penyebab dasar dan lemahnya kontrol.
HAL PENTING SAAT MELAKUKAN
INVESTIGASI KECELAKAAN:
3. Setelah ditemukan masing-masing faktor penyebab jadikan sebagai dasar ndak lanjut /
countermeassure dengan tujuna kecelakaan yang serupa dak terjadi lagi dikemudian hari. Hindari
untuk menyalahkan korban karena pada dasarnya kecelakaan terjadi karena mul ple cause, dak
hanya dari faktor perilaku orang tapi juga dipengaruhi kondisi berbahaya, faktor pekerjaan, faktor
personal serta lemahnya kontrol.
HAL PENTING SAAT MELAKUKAN
INVESTIGASI KECELAKAAN:
4. Buat laporan yang terstruktur diawali dari tanggal, tempat, kejadian, data korban, keadaan korban,
kronologi peris wa, ndakan darurat, analisis kecelakaan serta ndak lanjut yang dilakukan.
5. Pas kan ndak lanjut yang dilakukan diimplementasikan. HSE departemen bertanggung jawab untuk
memas kan follow up telah dilakukan oleh departemen terkait.
6. Dokumentasikan dengan baik dan lakukan analisis faktor penyebab celaka untuk mengukur
performance dari K3 dalam perusahaan.
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
( Modified from Bird & Germain,1985)
PROGRAM
TAK SESUAI KONTAK
FAKTOR PERBUATAN KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN ATAU
STANDAR ENERGI
TAK SESUAI & KERUSAKAN
FAKTOR KONDISI ATAU YANG TAK
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
MANUSIA
PERALATAN
KERUGIAN
MATERIAL
LINGKUNGAN
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
( Modified from Bird & Germain,1985)
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR INSIDEN KERUGIAN
LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI KONTAK
FAKTOR PERBUATAN KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN ATAU
STANDAR ENERGI
TAK SESUAI & KERUSAKAN
FAKTOR KONDISI ATAU YANG TAK
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
PROGRAM
TAK SESUAI KONTAK
FAKTOR PERBUATAN KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN ATAU
STANDAR ENERGI
TAK SESUAI & KERUSAKAN
FAKTOR KONDISI ATAU YANG TAK
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
SEBAB LANGSUNG
● ● SISTEM PERINGATAN KURANG
PAKAI ALAT RUSAK
● PAKAI APD TIDAK LAYAK ● BAHAYA KEBAKARAN
● PEMUATAN TIDAK LAYAK ● KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
● PENEMPATAN TIDAK LAYAK ● KEBISINGAN
● MENGANGKAT TIDAK LAYAK ● TERPAPAR RADIASI
● POSISI TIDAK AMAN
● ● TEMPERATUR EXTRIM
SERVIS ALAT BEROPERASI
● BERCANDA, MAIN-MAIN ● PENERANGAN TIDAK LAYAK
● MABOK ALKOHOL, OBAT ● VENTILASI TIDAK LAYAK
● GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR ● LINGKUNGAN TIDAK AMAN
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
( Modified from Bird & Germain,1985)
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR INSIDEN KERUGIAN
LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI KONTAK
FAKTOR PERBUATAN KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN ATAU
STANDAR ENERGI
TAK SESUAI & KERUSAKAN
FAKTOR KONDISI ATAU YANG TAK
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
PROGRAM
TAK SESUAI KONTAK
FAKTOR PERBUATAN KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN ATAU
STANDAR ENERGI
TAK SESUAI & KERUSAKAN
FAKTOR KONDISI ATAU YANG TAK
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
LEMAHNYA PENGENDALIAN
PERAN MANAJEMEN TERKAIT :
LACK OF CONTROL
Step 1 - First and foremost, provide first aid/medical care to the injured party.
HOW - Bagaimana ?
WHAT - Apa ?
WHY - Mengapa ?
WHO - Siapa ?
WHEN - Kapan ?
WHERE - Dimana ?
HOW - Bagaimana ?
Contoh Kasus :
MACHINE / TOOLS
Tinggi tempat kerja rendah Bukan akar masalah jika metode dapat diubah
N
Pasal 5
1. Pengurus/pengusaha yg telah mengikut sertakan pekerjaannya dlm program
Jamsostek pelaporannya sesuai Permenaker No. PER-05/MEN/1993.
2. Pengurus/pengusaha yg belum mengikut sertakan pekerjaannya dlm program
Jamsostek pelaporannya sesuai Permenaker No. PER-04/MEN/1993.
Iden fikasi
Kecelakaan Kerja
menggunakan
Metode SCAT
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
LAPORAN KECELAKAAN NOMOR : 03/MEN/1998
FORMULIR BENTUK 3 TANGGAL : 26 Pebruari 1998
KK2 A
- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja