Anda di halaman 1dari 70

CURRICULUM VITAE

Nama : Ventje Sri Setijanto


Riwayat Pendidikan : Lulus Dokter FK – UKI JAKARTA
Riwayat Pelatihan/Training K3 :
1. ACLS RSJP Harapan Kita, (2002 )
2. Flight Surgeon for flight civil attendant, Lakespra Saryanto TNI AU (2003)
2. Hiperkes & K3 Dasar Depnakertrans (2003)
3. Emergency Response, ASEAN OSHNET (2005)
4. Pemeriksaan Kesehatan Sektor Industri Pengguna Bahan Kimia BTX (2005)
5. Higiene Industri Faktor Kimia & Fisika (2005)
6. Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja (2006)
7. Keselamatan Kerja di tempat Kerja Tertutup (Confined Space) (2006)
8. Teknik & Analisa Audiometri Kesehatan Kerja (2006)
9. Teknik Pengujian Lingkungan Kerja & Kesehatan Kerja (2007)
10.Prevention of Pneumoconioses ILO (ILO Int.Classifc.of Radiographs of Pneumoconioses 2000) (2007)
11.Hearing Conservation Program & Noise Control Management , ITB (2007)
12.Human Biomonitoring of Technical of Chemical Toxicology in Industri, F.MIPA-UI (2008)
13.Workplace Assessor & License, BNSP (2008)
14.Intrd. OHSAS 18001:2007, Sucofindo (2010)
15.QMS (Quality Management System), BNSP (2010)
16.Auditor OHSAS 18001 : 2008, Sucofindo (2011)
Riwayat Pekerjaan :
1.Dokter Pelaksana Harian Klinik Pelayanan Diabetes PT.Kimia Farma/BUMN (2018-sekarang)
2.Ka.Sie. Evaluasi Kompetensi K3 Direktorat Bina K3 Kemnaker. RI. (2015-sekarang)
3.Dokter Pelaksana Harian Klinik Pelayanan Diabetes RSIA. Sejahtera Mitra Afia (2014-2018)
4. Ka.Subbag. Program & Anggaran Pusat K3 Kemnakertrans RI. (2013 – 2015)
5. Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja Depnakertrans (2004 – sekarang)
6. Dokter Konsultan PT Intan Sari Prakarsa/PMDN (Co. Mining & Oil) (2004 – 2011)
7. Dokter Keselamatan Penerbangan Garuda Indonesia/BUMN (2002 – 2003)
8. Dokter Offshore Oil Co. (British Petroleum) (1999 – 2001)
9. Ketua K3RS RSU TEBET (1998 – 2012)
10. Asist. Paruh waktu UPF.Penyakit Dalam Subbag.Diabetes RSU TEBET (1997 – 2014)
DIREKTORAT BINA K3 KEMNAKER RI.

2
3
PENGERTIAN :
Permen 3/1998 : suatu kejadian (event) yg tdk
dikehendaki dan tdk diduga semula yg
dpt menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda.
R J A
K E
A A N
LA K
Permenaker 26/2015 : Kecelakaan yang terjadi dalam
C E
hubungan
E kerja, termasuk kecelakaan
K
yang terjadi dalam perjalanan dari
rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya & penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja

4
Pengertian Kecelakaan berhubung dengan
hubungan kerja
1. Kecelakaan terjadi di tempat kerja;
2. Adanya perintah kerja dari atasan/pemberi
kerja/pengusaha untuk melakukan pekerjaan;
3. Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan
kepentingan perusahaan; dan/atau
4. Melakukan hal-hal lain yang sangat penting dan
mendesak dalam jam kerja atas izin atau
sepengetahuan perusahaan
DEFINISI INCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.

6
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan
barang, gangguan
terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.

7
Piramida Kecelakaan

Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan 1
dan tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka

• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.000 Aman
• Bahaya

8
9
Potensi Bahaya Kerja

MANUSIA
MANUSIA

PROSES

BAHAN
ALAT MESIN
BAHAN

10
SAFETY HAZARD IDENTIFICATION

1. Bidang Kebakaran :
Kebakaran timbul karena perpaduan
3 unsur yaitu Oksigen (O2), Bahan Mudah
Terbakar dan Panas.

2. Bidang Mekanik :
Mesin-mesin, alat angkat dan angkut
(crane). Kecelakaan dapat terjadi karena
roda-roda berputar, terjatuhnya barang
yang diangkut atau terputusnya tali alat
angkat/angkut.

11
3. Bidang Listrik :
KK yang berhubungan dengan listrik.
Kecelakaan dapat terjadi karena akibat
tersentuh aliran listrik atau hubungan
pendek yang mengakibatkan kebakaran.
4. Bidang Uap dan Bejana Tekan :
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat
peledakan atau bocornya pesawat uap atau
bejana tekan.
5. Bidang Konstruksi Bangunan dan Lift :
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat robohnya
bangunan, kebakaran gedung bertingkat dll.

12
UNSAFE
UNSAFE CONDITION
CONDITION
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya

13
UNSAFE ACTION
UNSAFE ACTION
1.
1. Melakukan
Melakukanpekerjaan
pekerjaantanpa
tanpawewenang,
wewenang,
2.
2. Bekerja
Bekerjadengan
dengankecepatan
kecepatanberbahaya.
berbahaya.
3.
3. Membuat
Membuatalatalatpengaman
pengamantidak
tidakberfungsi
berfungsi
44 Memakai
Memakaiperalatan
peralatanyang
yangtidak
tidakaman,
aman,tanpa
tanpaperalatan.
peralatan.
5.
5. Melakukan
Melakukanproses
proses dengan
dengantidak
tidakaman
aman
6.
6. Posisi
Posisiatau
atausikap
sikaptubuh
tubuhtidak
tidakaman
aman
7.
7. Bekerja
Bekerjapada
padaobjek
objekyang
yangberputar
berputaratauatauberbahaya
berbahaya
8.
8. Mengalihkan
Mengalihkanperhatian,
perhatian,mengganggu,
mengganggu,sembrono
sembrono//
berkelakar,
berkelakar,mengagetkan
mengagetkandan danlain-lain.
lain-lain.
9.
9. Melalaikan
Melalaikanpenggunaan
penggunaanalatalatpelindung
pelindungdiridiriyang
yang
ditentukan.
ditentukan.
10.
10. Lain-lain.
Lain-lain.
14
15
PENYEBAB KECELAKAAN
Teori Kecelakaan :
• Teori Kebetulan Murni ( Pure
Chance Theory)
• Teori Kecenderungan
Kecelakaan (Accident Prone
Theory)
• Teori Tiga Faktor Utama (Three
Main Factor Theory)
• Teori Faktor Manusia (Human
Factor Theory)

16
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition

Unplanned release of ACCIDENT


Energy and/or Personal Injury
Hazardous material
s es Property Damage
au
t C
c
ire
D
17
Mekanisme Kecelakaan Domino Sequence :

1) Ancestry and Social Environment


2) Fault of Person
3) Unsafe Act and or Mechanical or Physical
Hazards
4) Accident
5) Injury

Ujung-ujungnya sebab utama kecelakaan


Adalah MANAJEMEN.

18
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kecelakaan Serius
Data dilaporkan 1
dan tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka

• Perbuatan &
10.000 Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

5 HINGGA $50
$


Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)

1 HINGGA $3
• Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang
$ • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
BIAYA LAIN YANG biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Teori Gunung Es
Manfaat Penerapan
yang Keselamatan dan
terlihat Kesehatan Kerja

Kerusakan bangunan
Menghindari/ Kerusakan peralatan
mencegah
Kerusakan Hasil produksi
kerugian akibat
Kegagalan produksi
kecelakaan
Kehilangan waktu kerja
5 s/d 50 X
Kehilangan sumberdaya
manusia
KERUGIAN
Tenaga Kerja :
Pengusaha : -Hilangnya pekerjaan.
◦ Kerusakan peralatan/mesin -Penderitaan keluarga.
◦ Hilangnya waktu kerja

-Penderitaan (cedera,
Biaya pengobatan dan perawatan
◦ Menurunnya mutu produksi cacat atau kematian).
◦ Hilangnya pelanggan/konsumen

22
Penyebab dari Injuries...

BERDASARKAN
PENGALAMAN
Kebanyakan incidents, injuries
and accidents pada process dan
personal disebabkan oleh unsafe
acts and behaviors, bukan karena
kondisi lingkungan kerja dan
peralatan.
Iceberg Analogy for Safety
Api membakar bangunan
Accident
5 meninggal

Panas mengenai
Incident
Godin,kayu

Terjadi
Near-Miss
Hubungan singkat
Tidak ada
Sistim tanggap
darurat Unsafe
Kurang Kabel rusak
perawatan Tanpa isolasi Condition
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata
rantai sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES INCIDENT
INCIDENT
CONTROL IMMIDIATE
LOSSES
CAUSES
PENYEBAB KECELAKAAN :
A. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN
(BERBAHAYA)
B. KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)

TINDAKAN TIDAK AMAN


Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang
memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan

KONDISI TIDAK AMAN


fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaanAdalah suatu kondisi
( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRONM
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
ENT

SOCIAL
ENVIRON FAULT UNSAFE
MENT OF ACT /
PERSON UNSAFE
CONDITIO
N
( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
 ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


STANDARD TIDAK SESUAI
LACK OF CONTROL

KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
Causes of Accidents Consequences of Accidents

Human Failure Injuries


Design Failure Damage
Management Failure Accident Production Loss
Component Failure Quality Problems
External Effect Environmental Loss
Safety Accident
Analysis Investigation

Accident Process

Time
35
PENGENDALIAN KERUGIAN
LEMAH KONTROL

SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR

KERUGIAN
INSIDEN
PRE CONTACT CONTACT POST
CONTROL CONTROL CONTACT
Subsitusi &
CONTROL
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan barricade, Penanggulangan
program dan memeliharanya perbaikan Darurat
permukaan objek
penyebab
KLASIFIKASI KECELAKAAN
1.Menurut Jenis Kecelakaan :
Jatuh, tertimpa benda jatuh, menginjak
dan terantuk atau terkena benda
kecuali benda jatuh, terjepit atau
terhimpit, gerakan berlebihan atau
terus-menerus, terpapar atau kontak
suhu tinggi, terpapar atau kontak aliran
listrik, kontak dengan bahan berbahaya
atau radiasi dan jenis kecelakaan lain.

37
KLASIFIKASI KECELAKAAN
2. Menurut Media Penyebab :
a. Mesin :
Mesin pembangkit tenaga kecuali motor listrik,
mesin transmisi, mesin untuk mengerjakan logam,
mesin pengolah kayu, mesin pertanian, mesin
pertambangan dan mesin lainnya.

b. Alat Angkat dan Angkut :


Mesin angkat dan peralatannya, alat angkutan di
atas rel, alat angkutan lain yang beroda kecuali
kereta api, alat angkutan udara, alat angkutan air
dan alat angkutan lain.

38
KLASIFIKASI KECELAKAAN
c. Peralatan lain :
Bejana bertekanan, dapur pembakar, dan
pemanas, instalasi pendingin, instalasi
listrik termasuk motor listrik kecuali alat
listrik lain, alat-alat listrik, alat kerja dan
perlengkapannya kecuali alat listrik tangan,
tangga, perancah, dan peralatan lainnya.

39
KLASIFIKASI KECELAKAAN
d. Bahan , Substansi dan Radiasi :
Bahan peledak, debu, gas, cairan dan zat kimia
lain, partikel beterbangan, radiasi, dan bahan
substansi lain.
e. Lingkungan Kerja:
Di dalam ruangan, di dalam ruangan, di bawah
tanah.
f. Penyebab Lain :
Hewan dan penyebab lain yang belum masuk
klasifikasi di atas.

40
KLASIFIKASI KECELAKAAN
3.Menurut Cedera :
Antara lain patah tulang, dislokasi/keseleo,
regang otot, memar dan luka dalam lain,
amputasi, luka-luka lain, luka permukaan,
luka bakar, keracunan akut/mendadak,
pengaruh cuaca, mati lemas, pengaruh aliran
listrik, pengaruh radiasi, cedera
ganda/banyak, dan cedera lainnya.

41
KLASIFIKASI KECELAKAAN
4. Menurut Bagian Tubuh Yang Cedera :
Antara lain kepala, leher, badan,
anggota atas, anggota bawah,
beberapa bagian tubuh, cedera umum,
dan cedera lainnya.

42
43
TATA CARA PELAPORAN &
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
Dasar Hukum :
1. Pasal 11 UU No. 1 Tahun 1970
2. UU No. 3 Tahun 1992 ttg Jamsostek
3. Standar Nasional Indonesia 1716-1989-E
4. American National Standar Institute (ANSI) Z.16.1
atau Z.16.4
5. Permen No. 03/Men/1998 ttg Tata Cara Pelaporan
dan Pemeriksaan Kecelakaan
6. SK Dirjen Binawas No. Kep 84/BW/1998 ttg Cara
Pengisian Formulir Laporan & Analisis Statistik
Kecelakaan

44
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yg
terjadi di tempat kerja yg dipimpinnya baik yg telah
mengikutsertakan pekerjanya kedlm program BPJS
Ketenagakerjaan maupun yg belum
2. Kecelakaan adalah suatu kejadian yg tdk dikehendaki dan
tdk diduga semula yg dpt menimbulkan korban manusia
atau harta benda
3. Kecelakaan terdiri dari :
• Kecelakaan kerja
• Penyakit akibat kerja
• Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan
limbah
• Kejadian berbahaya lainnya
4. Melaporkan secara tertulis kepada Kantor Depnaker
setempat dlm waktu tdk lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadi
kec dgn menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A

45
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN KECELAKAAN
FORMULIR BENTUK 3
KK2 A
Wajib dilaporkan dlm 2 x BENTUK Nomor KLUI :
24 jam setelah terjadinya KK2 A No. Kecelakaan :
kecelakaan Diterima tanggal :
(Diisi oleh Petugas Kantor Depnaker)
Nomor Agenda Jamsostek :

1. Nama Perusahaan NPP


Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Jenis Usaha
No. Tenaga Kerja L P
No. Pendaftaran
(Bentuk KKI)
No. Akta Pengawasan

46
2. Nama Tenaga Kerja No. KPA
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Tmp dan tgl lahir L: P:
Jenis Pekerjaan/Jab
Unit/Bag Perusahaan
3. a. Tempat Kecelakaan
b. Tanggal Kecelakaan Jam :
4. Uraian Kejadian Kec. F*)
1. Bagaimana terjadinya G*)
kecelakaan
2. Jenis Pekerjaan dan waktu
kecelakaan
3. Saksi yg melihat Kec
4. a. Sebutkan : mesin, pesawat, H*)
instalasi, alat proses, cara
kerja, bahan atau lingkung-
an yg menyebabkan
kecelakaan
b. Sebutkan : bahan, proses, E*)
lingkungan cara kerja, atau
sifat pekerjaan yg
menyebabkan PAK

47
5. Akibat Kecelakaan
a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka
b. Sebutkan bagian tubuh yg
sakit
c. Sebutkan jenis PAK
- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja
d. Keadaan penderita setelah
pemeriksaan pertama
1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja
2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik

6. Nama dan alamat dokter/ tenaga


medik yg memberikan
pertolongan pertama (dlm hal
penyakit yg timbul karena
hubungan kerja, nama dokter yg
pertama kali mendiagnosa)
7. Kejadian di tempat kerja yg
membahayakan K3 (misal:
kebakaran, peledakan, rubuhnya
bagian konstruksi bangunan, dll)

48
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang)
b. material
9. Upah Tenaga Kerja
a. Upah (upah pokok dan Rp.
tunjangan)
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.
10. Kecelakaan dicatat dlm Buku
Kecelakaan pada No. Unit
11. Kecelakaan lain-lain yg perlu

*) Jika perlu dapat ditambah Dibuat dengan


sesungguhnya

Nama dan tanda tangan Jabatan Tanggal


pimpinan perusahaan

 Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke


Kandep Tenaga Kerja Setempat
 Warna kuning untuk arsip perusahaan
 Warna Hijau dan Biru untuk Badan
Penyelenggara / PT. Jamsostek (Persero)

49
Pemeriksaan Kecelakaan
 Kantor Depnaker akan memerintahkan Peg. Pengawas
utk melakukan pemeriksaan & pengkajian kec sesuai
per-uu-an ketenagakerjaan
 Menggunakan formulir lap pemeriksaan & pengkajian yi
lamp II utk Kec Kerja, lamp III utk PAK, lamp IV utk
peledakan, kebakaran & bahaya pemb limbah serta
lamp V utk bahaya lainnya
 Kepala Kandepnaker pada setiap bulannya menyusun
analisis lap kecelakaan dgn menggunakan formulir
sesuai lamp VI dan meneruskan ke kantor wilayah
 Tujuan pengkajian serta analisis statistik kec adalah
utk mengetahui angka FR & SR guna penetapan
kebijakan lbh lanjut
 Kantor wilayah akan membuat analisis dgn
menggunakan lamp VII dan mengirimkan ke pusat
 Pusat akan menyusun analisis lap FR & SR kec tkt
nasional
50
Memuat tentang kejadian kec dikaitkan dgn
sektor industri yaitu :
• Jumlah Kec
• Jumlah Korban ( Laki-laki atau Perempuan)
• Umur korban
 kurang dr 10 thn
 antara 11 s/d 20 thn
 antara 21 s/d 30 thn
-  antara 31 s/d 40 thn
 antara 41 s/d 50 thn Rewar Disciplin
d e
 lebih dari 51 thn

• Akibat (Mngl, Luka Berat atau Luka Ringan) 51


• Keterangan Cidera/bagian tubuh yg cidera
* Kepala * Mata
* Telinga * Badan
* Lengan * Tangan
* Jari tangan * Paha
* Kaki * Jari kaki
* Organ tubuh bagian dalam
• Sumber Kecelakaan / Cidera (18) yaitu benda / keadaan
yg berhubungan langsung sbg penyebab kecelakaan
-
• Type/Corak Kecelakaan (10) yaitu cara kontak dr
korban dgn sumber cidera atau proses gerakan

52
LAPORAN KECELAKAAN
Alasan keengganan melaporkan kecelakaan
1. Menjaga image perusahaan.
2.Takut tindakan disiplin
3. Khawatir catatan penilaian negatif
4. Khawatir akan reputasi
5. Takut diobati
6. Tidak menyukai petugas medik
7. Menghindari terhentinya pekerjaan
8. Ingin menjaga catatan pribadi yang bersih
9. Menghindari pertanyaan
10. Melindungi tingkah laku orang lain
11. Tidak memahami pentingnya laporan
kecelakaan.
54
STATISTIK
Tujuan :
• Mengingatkan
kemungkinan resiko
kecelakaan.
• Meningkatkan
kesadaran bekerja
(safety minded).

55
Prinsip penyusunan statistik :

 Penggunaan definisi kecelakaan


yang seragam, dan dilaporkan
serta ditabulasi secara seragam
pula.

 Metode yang seragam dalam


perhitungan frekuensi dan tingkat
keparahan akibat kecelakaan.

56
Prinsip penyusunan statistik :

 Klasifikasi industri dan jenis


pekerjaan yang seragam pula.

 Klasifikasi yang seragam dari


kecelakaan, berdasarkan
kejadian, sifat dan lokasi
cedera.

57
58
Penyelidikan Kecelakaan
Dilaksanakan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut :

Siapa yang mendapat luka / kecelakaan


Kapan kecelakaan terjadi
Dimana kecelakaan terjadi
(on the job atau off the job)
Apa yang terjadi & apa faktor-faktor pendukungnya

Kenapa kecelakaan itu terjadi (kronologis)

Hasilnya
Tindakan perbaikan
ts@utps-k3
LANGKAH – LANGKAH ;
• Pemeriksaan langsung di tempat.
• Melakukan rekonstruksi urutan kejadian.
• Jika perlu dilakukan pengujian laboratorium
atau meminta bantuan instansi yang
berwenang.
• Analisis kecelakaan.
• Upaya Pencegahan Terulangnya Kecelakaan.

60
Kasus :

• Seorang petugas/ tenaga kerja


menaiki tangga dan terjatuh oleh
karena salah satu anak tangga
tidak ada.

61
Analisis kecelakaan dengan pemeriksaan menemukan
kenyataan-kenyataan sbb :

1. Terdapat tangga di ruang kerja


dengan salah satu anak tangga
tidak ada.

2. Seorang petugas/tenaga kerja mengambil tangga itu dan


menggunakan untuk pekerjaan perawatan/pemasangan.

3. Sesudah pekerjaan selesai ia turun tanpa ingat bahwa


satu anak tangga tidak ada.

62
Pedoman umum penyelidikan
kecelakaan kerja:
1.Pencarian fakta kecelakaan bukan
pencarian orang yang bersalah.

2.Obyektif

3. Pencarian faktor penyebab utama


dan faktor penunjang lain.

63
• Hasil penelitian :
• 85 – 88 % kecelakaan disebabkan oleh Unsafe act

• 10 % oleh sebab mekanik/lingkungan

• Sisanya merupakan kombinasi faktor penyebab


tersebut

• 98 % kasus kecelakaan dapat sepenuhnya


dicegah.

64
65
PENCEGAHAN KECELAKAAN
1) Mentaati peraturan perundangan, yaitu
ketentuan yang diwajibkan mengenai
kondisi kerja umumnya, perencanaan,
konstruksi, perawatan dan pemeliharaan,
pengawasan dsb.
2) Standarisasi, yaitu penetapan standart
yang memenuhi syarat keselamatan pada
berbagai jenis industri atau alat
pelindung diri.

66
PENCEGAHAN KECELAKAAN
3) Pengawasan, tentang ditaatinya peraturan
perundang-undangan.
4) Penelitian bersifat teknik, meliputi sifat dan ciri
bahan berbahaya, pengujian alat pelindung,
penelitian tentang peledakan, desain peralatan
dsb.
5) Riset medis, tentang pengaruh fisiologis dan
patologis lingkungan, dan keadaan fisik lain
yang mengakibatkan kecelakaan.
6) Penelitian psikologis, penyelidikan tentang pola
kejiwaan yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan.

67
PENCEGAHAN KECELAKAAN
7) Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis,
frekuensi, sebab kecelakaan dan mengenai siapa
saja dsb.
8) Pendidikan, khususnya bidang keselamatan kerja.
9) Pelatihan, untuk meningkatkan ketrampilan
keselamatan dalam bekerja terutama pekerja baru.
10) Penggairahan, yaitu penggunaan berbagai cara
penyuluhan atau pendekatan lain untuk
menumbuhkan sikap selamat.
11) Upaya lain di tingkat perusahaan, yang merupakan
ukuran efektif atau tidaknya penerapan keselamatan
kerja.

68
PENUTUP
Tujuan pengenalan dan pemahaman keselamatan kerja
dan pencegahan kecelakaan kerja :

1) Identifikasi tentang jenis dan macam sumber


bahaya kecelakaan dapat lebih mudah
dilakukan.
2) Upaya perbaikan secara teknis pada semua
proses produksi, lebih ditujukan ke arah upaya
pencegahan kecelakaan bukan sekedar
perbaikan untuk teknis operasional saja.
3) Tingkat efisiensi dan produktivitas pekerja dan
perusahaan, akan lebih meningkat.
4) Pelaksanaan program keselamatan kerja akan
berkembang lebih baik.

69
70

Anda mungkin juga menyukai