Anda di halaman 1dari 16

BAB 1.

KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
SAFETY Dapat terjadi sewaktu – waktu dan
mempunyai sifat yang merugikan
Pengertian umum : terhadap manusia maupun terhadap
Suatu usaha untuk dapat alat – alat dan material .
melaksanakan pekerjaan tanpa
kecelakaan, memberikan suasana kerja
atau lingkungan yang aman sehingga
dapat dicapai hasil yang
menguntungkan dan bebas dari segala
mara bahaya

Safety atau safe mencerminkan


keselamatan dan keamanan suatu
tempat, tetapi sebenarnya tidak satu
tempat pun aman secara 100%

“ Nothing absolutely free from risk


or nothing absolutely safe “
Berapa hal yang menunjukkan
diberlakukannya kesafety
diperusahaan – perusahaan umunya : Sebab – sebab kecelakaan :
Orang melakukan tindakan tidak aman
Undang – undang No. 01 Tahun 1970 atau kesalahan yang mengakibatkan
 Tenaga kerja ditempat kerja harus kecelakaan disebabkan oleh :
sehat dan selamat 1. Karena tidak tahu
 Proses produksi harus aman dan Yang bersangkutan tidak
efisien mengetahui bagian menjalankan
 Pengusaha menyediakan tempat mesin dengan benar dan tidak
dan lingkungan kerja yang aman bahaya – bahaya sehingga terjadi
kecelakaan
Undang – undang No. 23 tahun 1992 2. Karena tidak mampu
 Kesehatan kerja diwujudkan guna Yang bersangkutan sebenarnya
mencapai produktivitas telah mengetahui cara yang aman
 Kesehatan kerja meliputi pelayanan akan tetapi karena belum kurang
kesehatan, pencegahan penyakit terampil, ia akhirnya melakukan
dan menyediakan syarat kerja kesalahan
 Setiap pekerjaan harus bekerja 3. Karena tidak mau
dengan sehat dan tidah berbahaya Walaupun yang bersangkutan telah
mengetahui dengan jelas cara kerja
Kecelakaan (accident) atau peraturan dan yang
Sesuatu yang tidak direncanakan , bersangkutan dapat melaksanakan,
tidak diduga dan tidak diingini . tetapi karena tidak punya kemauan

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 1 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
akhirnya melakukan kesalahan ( waktu , produksi , pengganti tenaga
yang mengakibatkan kecelakaan kerja , asuransi , nilai kepercayaan
perusahaan dan biaya lainnya )
Penyebab langsung kecelakaan :
1. Tindakan tidak aman : Bagan alur kecelakan
 Disediakan alat proteksi diri
Penyebab
tetapi tidak dipakai Kebijakan dan keputusan
dasar Faktor personil
 Menggunakan cara kerja yang Faktor lingkungan
bahaya
 Menggunakan alat yang salah
 Bergerak yang membahayakan Tindakan Kondisi
 Bergurau Tidak aman tidak aman
Penyebab
2. Kondisi tidak aman : Tidak
langsung Terkena energi material – material
 Alat proteksi diri tidak tersedia –berbahaya
 Koordinasi kurang
 Tidak ada keinginan menghayati
keselamatan kerja Penyebab Kecelakaan atau kejadian
 Reaksi lamban langsung berbahaya Cidera , kerusakan
 Grogi alat dan kerugian
Harta maupun benda
 Emosional
 Pemarah
Kecelakaan tambang
3. Fisik : Pada kecelakaan penyelidikan /
 Terlalu lelah pekerjaan pertambangan dalam waktu
 Tuli antara, mulai masuk dan mengakhiri
 Pandangan kurang jelas bekerja, digolongkan dalam kecelakaan
 Phisik kurang tepat untuk tambang. Klasifikasi kecelakaan
pekerjaannya tambang di Indonesia :
 Cacad jasmani 1. Luka ringan
 Sakit jantung Korban dalam waktu kurang dari 3
minggi telah dapat bekerja kembali
Kerugian karena kecelakaan seperti biasa atau kembali pada
pekerjaan semula .
2. Luka berat
Biaya langsung Korban dalam waktu lebih dari 3
( Berobat , produksi , pertolongan minggu baru dapat bekerja kembali
pertama dan lain – lain ) seperti biasa atau kembali kepada
pekerjaan semula .
Biaya tidak langsung

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 2 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
3. Mati . 1. Bahaya (Danger)
Koban meninggal dunia dalam Perkataan ini digunakan pada
waktu 24 jam sesudah terjadinya pesan pengaman dan label
kecelakaan . pengaman dimana terdapat
kemungkinan besar terjadinya
Faktor mata rantai terjadinya kecelakaan yang serius atau
kecelakaan & penyebab kecelakaan kematian , jika resiko tidak
1. Faktor mata rantai terjadinya terhindari .
kecelakaan Label atau pesan pengaman
 Keadaan sosial biasanya berisi peringatan yang
 Sifat buruk seseorang harus dipatuhi untuk menghindari
 Unsafe act / condition resiko tinggi yang dapat
 Kecelakaan mengakibatkan kerugian yang
 Akibat kecelakaan sangat besar .

2. Faktor penyebab kecelakaan 2. Peringatan (warning)


 88 % karena tindakan tidak Perkataan ini diginakan pada pesan
aman ( Manusia ) atau label pengaman dimana
terdapat situasi yang berpotensi
 10 % karena kondisi tidak aman
untuk terjadinya kecelakaan atau
( alat & lingkungan )
kerusakan yang serius bahkan
 2 % karena diluar kemampuan
kematian , jika tidak dapat
manusia ( nasib )
menghindari resiko yang berbahaya
.
Biaya yang timbul akibat kecelakaan
1. Langsung
3. Perhatian (caution)
 Gaji dll Perkataan ini digunakan pada
 Perawatan dan pengobatan pesan dan label pengaman untuk
 Kerusakan peralatan atau bahan resiko yang dapat menyebabkan
– bahan kecelakaan atau luka ringan jika
2. Tidak langsung tidak dapat menghindarinya. Kata
 Kehilangan waktu ini juga merupakan perkataan untuk
 Karena menolong karyawan resiko yang merupakan satu –
yang mendapat kecelakaan satunya penyebab terjadinya
 Mempersoalkan apa yang baru kerusakan pada alat .
terjadi
 Membina penggantinya 4. Catatan (notice)
Perkataan ini digunakan untuk
Istilah kata – kata lazim peringatan yang harus dipatuhi
digunakan pada konteks untuk menghindari tindakan yang
keselamatan kerja : dapat mengurangi umur alat .

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 3 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
EFEK DAN DAMPAK melihat setiap langkah dan
mengidentifikasi hal – hal didalam tiap
kategori.

Keenam domino, dari kiri kekanan ( 1 )


kurangnya kendali ( Lack of Control ), 2
Faktor orang dan pekerjaan ( Pesonal
dan Job faktor ), 3 Tindakan dan
kondisi tidak aman (Unsafe, acts &
Conditions ) , 4 Insiden ( Insident ), 5
Cedera
( Injury ), 6 Biaya ( Cost ).
Sebab – sebab terjadinya insiden
Jika dua ( atau lebih ) bahaya
beriteraksi secara tidak direncanakan, 1. Kurangnya Pengawasan /
timbul insiden. Bahaya ( hazard ) Pengendalian
merupakan benda yang kasat mata. Pengendalian adalah fungsi dari
Sebuah benda harus memiliki potensial karyawan, pengawas dan
mendekat dan bertabrakan. manajemen pengendalian yang baik
Benda apa saja mempunyai potensial hanya mungkin apabila terdapat
untuk membantu atau mengganggu standart kerja yang baik, terencana
suatu tugas. Jika tidak mempunyai dan terbukti efektif, dapat
keduanya, maka bahayanya tidak ada. dipraktekkan didaerah yang
Cara mendekat akan terjadi satu dari diperlukan pengendalian : dimulai
tiga cara. dari lingkungan kerja, kemudian
peralatan, proses, methodologi,
A B pelatihan, seleksi dan penempatan,
A B observasi tugas dan bimbingan.
A B
2. Faktor Pribadi Dan Pekerjaan
Semua benda fisik mempunyai bahaya ( Sebab Dasar )
karena mereka memiliki volume dan Oranglah yang terlibat dalam
massa, entah itu kecil, nampak atau insident. Insident tidak “ begitu saja
tidak nampak, padat, cair, gas, atau terjadi “ yang termasuk dalam faktor
sinar. Insiden terjadi saat dua bahaya pribadi diantaranya ialah :
mendekat dan ketika mereka mencapai - Kurangnya pengetahuan atau
titik tak – dapat – kembali ( point – of keterampilan
– no return ) kemudian bertabrakan. Solusinya : Pelatihan atau
bimbingan yang sesuai
Studi menunjukkan bahwa insiden - Kurangnya motivasi atau sikap
mengikuti suatu pola. Satu peristiwa terhadap pekerjaan
memicu peristiwa berantai lain seperti
sebuah domino yang jatuh. Kita akan

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 4 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
Solusinya : Komunikasi Kondisi Tidak Aman ( faktor
pelatihan untuk mencapai tujuan engineering )
yang sama Adalah : Suatu kondisi yang bisa
- Ketidak mampuan fisik atau mengakibatkan terjadi kecelakaan.
mental
Solusinya : deskripsi tugas Solusi : Perusahaan harus memastikan
yang jelas, sesuai dengan bahwa lingkungan kerja tidak
seleksi dan penempatan, seleksi mengancam keselamatan karyawan
prajabatan dan pemeriksaan atau membahayakan masyarakat
kesehatan priodik. sekitar . Contoh penanggulangan ialah
dengan sistem ventilasi, Ekstrasi,
Faktor pekerjaan diantaranya ialah : pencahayaan yang baik, dan
- Kekurangan mekanikal pengendalian bising.
- Lingkungan kerja yang tidak sesuai
- Kurangnya atau tidak tepatnya Insident
standart kerja. Insiden adalah kejadian yang tidak
Solusinya : Survei yang luas dan direncanakan. Peristiwa ini tidak
terstruktur, rencana tindakan dan mengikuti pola operasi normal atau
evaluasi yang terus menerus. yang diharapkan. Keparahan dan
hasilnya bisa bervariasi. Terdapat
Tindakan Tidak Aman dan Kondisi kerugian yang cukup banyak sebagai
Tidak Aman (Sebab Langsung ) akibat cedera fisik, kerugian harta
benda, kerugian material atau
Tindakan Tidak Aman ( Faktor gangguan pada proses.
Manusia )
Adalah : tindakan yang berakibat Hasil peristiwa yang tidak diinginkan
kemungkinan terjadinya kecelakan : sangat bervariasi, sebuah insiden yang
tindakan sengaja maupun tidak tidak dilaporkan barulah merupakan
disengaja. kerugian yang tidak teratur, misalnya
sebuah near miss/ kejadian nyaris. Bisa
Solusi : Karyawan harus mempunyai juga hal yang tidak terukur ialah
tanggung jawab untuk memikirkan hal – interupsi bisnis karena waktu untuk
hal yang mungkin terjadi, bahaya apa membersihkan atau waktu mesin diam.
yang mungkin menimpa dirinya. Situasi yang sama dengan keadaan
Beberapa kewajiban karyawan antara yang sedikit berbeda bisa – bisa jadi
lain : Menghadiri pelatihan, mengikuti menimbulkan hasil yang berbeda
instruksi dan prosedur, melaporkan ( insiden yang dilaporkan ). Oleh
bahaya atau kekhawatiran, dan karena itu perlu dilakukan : ( 1 )
memastikan hal – hal ini dikerjakan. Identifikasi

terhadap kerugian potensial, ( 2 )


Menyelidiki dan mengidentifikasi sebab
dasar, dan ( 3 ) menetapkan langkah

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 5 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
perbaikan untuk mencegah terulangnya Sebelum menghidupkan engine periksa
insiden. kembali parking brake pada posisi
”ON”.
Periksa shift
lever pada
posisi “N”

Catatan :
Jika starting
switch pada
Berdasarkan penyelidikan yang luas posisi ON dan
terhadap sebab – sebab kecelakaan, shift lever tidak
terbukti faktor manusia memegang pada posisi N,
peranan penting. Yakni 88 dari maka shift lever pilot lamp dan central
semua kecelakaan. Faktor engineering warning lamp menyala serta alarm
berkostribusi 10  dan hanya 2  yang akan berbunyi.
disebabkan oleh “ Takdir “ atau tak Engine tidak akan hidup bila gear shif
dapat dijelaskan. lever pada posisi selain netral,
begitu juga bila starting switch pada
posisi start lampu peringatan pusat
akan menyala dan alarm berbunyi.

Periksa lever dump body harus pada


posisi FLOAT.

METODE DAN TEHNIK OPERASI


Lakukan setiap pemeriksaan berikut ini
untuk memastikan kondisi unit,
keamanan operator + unit serta
mengetahui kemampuannya. Periksa retarder control lever harus
pada posisi release.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 6 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
Periksa bahwa ada ketidak normalan Ketika engine telah hidup kembalikan
pada machine monitor ketika starting starting switch. Kunci akan kembali
switch di “ON”kan keposisi ON secara otomatis.

Menghidupkan engine secara normal Apabila Engine tidak mau hidup,


Cuaca Normal kembalikan starting switch ke posisi on
Catatan : dan tunggu 2 menit baru menstart
 Jangan menjalankan unit tiba – tiba kembali.
sebelum pemanasan selesai
 Jangan memutar starting switch
lebih dari 20 detik
 Jika engine tidak bisa start tunggu 2
menit baru menstart kembali

Sebelum menghidupkan engine , Dalam menstart Engine, rentang waktu


periksa bahwa area disekelilingnya tidah boleh lebih dari 20 detik.
aman .

Menghidupkan engine dilarang untuk


Putar switch ke posisi ( 1 ) ON , tunggu memutar starting switch dari posisi (0)
beberapa detik sampai layar monitor OFF langsung ke posisi (2) START.
kembali normal.
Menghidupkan engine pada cuaca
dingin ( pemanasan awal )
Catatan :
 Jangan menjalankan unit tiba – tiba
sebelum pemanasan selesai
 Jangan memutar switch lebih dari
20 detik
 Jika engine tidak bisa start tunggu 2
menit baru menstart kembali

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 7 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
1. Putar starting key pada posisi ”ON”  Idlekan engine selama 5 menit
2. preheating akan start secara setelah start
otomatis tergantung engine water  Setelah pemanasan lakukan
temperatur dan preheating pilot pengecekan terhadap machine
lamp akan menyala monitor. Jika ada ketidak normalan,
3. ketika pemanasan selesai maka lakukan perawatan dan perbaikan.
lampu akan mati Ketika switch AISS LOW pada
waktu preheating ditunjukkan pada tabel posisi AUTO dan temperatur water
berikut : engine masih rendah, putaran high
Engine Water Preheating Time idle secara otomatis diperbaiki
Temp  Periksa ketidak normalan dari
Dibawah 00C 30 Detik operasi steering, nyala lampu, suara
0
(32 F) klakson, warna gas buang, suara
4. Putar starting Key pada posisi start dan getaran. Jika ditemukan ketidak
untuk menghidupkan engine normalan segera perbaiki. Ketika
5. Ketika engine telah hidup temperatur oil steering masih
kembalikan starting switch. Kunci rendah, steering jadi agak berat
akan kembali keposisi ON secara sehingga hindari pengoperasian
otomatis steering pada saat travel dengan
kecepatan tinggi
Catatan :  Hindari pengoperasian dengan
 Jika engine tidak mau start beban berat atau pada kecepatan
kembalikan starting key keposisi tinggi
”OFF” dan putar kembali keposisi  Segera setelah starting engine,
”ON”. Preheating akan start kembali hindari start secara mendadak,
secara otomatis tergantung dari maju mendadak, berhenti
suhu temperatur engine mendadak dan merubah arah
 Segera setelah engine distart, mendadak
fungsi turbo protect diaktifkan untuk
mencegah kecepatan engine naik Mematikan engine
diatas 1000 rpm walaupun
accelerator pedal dilepas
Engine water Turbo protect time
temperature
Diatas 00C 0 detik
0 0 0
-10 C to 0 C (14 F 0 to 5 detik 1. Letakkan shift lever pada posisi ”N”
to 320F) kemudian set parkir brake pada
Dibawah -100C 5 detik posisi ”ON”
0
(14 F) 2. Turunkan dump body dan letakkan
dump lever pada posisi ”Hold” dan
Pada saat pemanasan lakukan hal – dilock
hal sebagai berikut :

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 8 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
3. Jalankan engine pada low idling engine letakkan parking brake pada
sekitar 5 menit untuk pendinginan posisi ”Parking” dan kembalikan ke
secara bertahap ”Travel” untuk merelease parking
4. Putar starting key pada posisi ”OFF” brake
untuk mematikan engine
5. Keluarkan kunci dari starting switch

Menjalankan Unit

Menjalankan Maju

5. Periksa retarder pilot lamp posisi


mati kemudian set ke posisi yang
diinginkan.
Catatan :
Pada saat mengoperasikan shift
lever pastikan diletakkan dengan
benar (jika tidak maka lampu akan
menyala). Selalu lepaskan
1. Periksa bahwa tidak ada tanda accelerator pedal sebelum
peringatan pada machine monitor memindahkan lever dari N ke R
2. Kenakan sabuk pengaman atau F
3. Periksa posisi dump lever pada
posisi ”Float” dan pastikan dump 6. Tekan accelerator pedal untuk
body pilot lamp mati. Jika dump menjalankan unit
body pilot lamp menyala, Catatan :
operasikan dump lever pada posisi Jika lever
”Hold” kemudian operasikan ke diposisi selain
”Float” posisi untuk membatalkan netral dan
kondisi ”Hold” dump body parking brake
pada posisi
4. Injak penuh pedal brake. Set ”Parking”
parking brake pada posisi travel maka central
untuk melepaskan parking brake. warning lamp
Catatan : menyala dan
Pada saat alarm akan
engine berbunyi. Jika lever diposisikan
dihentikan selain netral dan dump body selain
dengan prking ”Float” maka central warning lamp
brake switch menyala dan alarm akan berbunyi.
pada ”Travel”,
parking brake akan berfungsi
otomatis. Ketika menghidupkan

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 9 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
 Jika parking brake digunakan untuk
Jalankan Unit Mundur menghentikan unit, brake akan
Letakkan shift lever pada posisi ”R” rusak. Jangan menggunakan
secara perlahan – lahan injak parking brake kecuali saat
accelerator pedal untuk memindahkan emergency atau setelah unit
unit berhenti
Catatan :
 Unit tidak bisa Lepaskan accelerator pedal dan injak
bergerak mundur pedal brake untuk menghentikan unit
saat dump body
pada posisi Menghentikan Darurat
selain ”Float”

Perhatian :
 Ketika
memindahkan
antara maju dan 1. Tarik retarder kontrol penuh untuk
mundur, unit mengaktifkan retarder
harus sudah benar – benar berhenti 2. Jika hanya mengoperasikan
dan engine pada low idling retarder kontrol tidak cukup untuk
 Jangan mengoperasikan shift lever menghentikan unit, tekan pedal foot
sambil menginjak acclerator pedal. brake untuk menghentikan unit
Hal ini akan mengakibatkan kejutan
besar dan juga akan mengurangi Peringatan :
umur pakai dari unit  Jika unit telah berhenti, letakkan
ganjal dibelakang ban
Menghentikan unit secepatnya
 Setelah emergency stop, disc
Menghentikan secara normal brake akan bersuhu tinggi

Catatan :
Jika unit dihentikan dengan
emergency brake maka central
warning lamp akan menyala dan
alarm akan berbunyi. Jika ini terjadi
Peringatan : kembalikan gear shift lever pada
 Hindari menghentikan unit secara posisi ”N”
tiba – tiba 3. Ketika unit berhenti set parking
 Gunakan foot brake seperlunya brake pada posisi ”Parking”
jangan menginjak terlalu lama 4. Jika emergency stop digunakan
karena akan mengurangi umur segera letakkan ganjal pada
pakai belakang ban, kemudian carilah
masalahnya dan lakkan perbaikan.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 10 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
Tarik retarder kontrol penuh untuk turun. Hal ini bertujuan untuk
mengaktifkan retarder mencegah engine over running
Pemindahan gigi
Menurunkan speed dengan foot
brake
Ketika foot brake digunakan untuk
mengurangi kecepatan unit, jika unit
berjalan pada range 2nd ke 4th
transmissi tidak akan turun kerange
yang lebih rendah sampai dengan
kecepatan turun ke 2nd range atau
brake dilepas. Jagalah kecepatan unit
Unit ini menggunakan transmissi dan kurangi pindah speed agar tidak
otomatis. Maka pindahkan shift lever terjadi shock pada unit
sesuai dengan posisi yang diinginkan
secara otomatis transmissi akan Skip Shift
menyesuaikan dengan travel speed. Untuk normal gearshifting, transmissi
Ketika dump body naik dan shift lever berpindah speed pada rentang waktu
pada posisi ”D” transmissi akan tetap di tertentu. Ketika berjalan naik dan
”2nd” dan jika posisi L – 6 transmissi kecepatan unit turun tiba – tiba,
akan tetap pada ”I” transmissi berpindah 1 rentang speed
ketika speed turun untuk mengurangi
Menaikan speed shock pada transmissi
1. Ketika accelerator pedal diinjak
untuk mempercepat unit, maka lock- Saran untuk mencegah overrunning
up clutch bergabung atau menjadi Jika tachometer engine berada pada
direct drive rentang merah dan alarm berbunyi
2. Jika unit berjalan lebih cepat maka serta central warning lamp menyala
transmissi secara otomatis akan pada saat yang sama, turunkan
naik kecepatan unit dan travel speed. Jika
unit dijalankan kespeed yang lebih
Menurunkan speed tinggi dari pada maksimum speednya
Jika pedal accelerator dilepas, aturlah setiap range dari pemindahan
kecepatan unit akan berkurang dan speed, untuk mencegah over running
speed secara otomatis akan turun aktifkan retarder dan kurangi
kecepatan.
Penahan down shift
Jika shift lever dioperasikan pada saat Perjalanan menurun
travel dan travel speed lebih dari Ketika berjalan turun, berjalanlah pada
maksimum speed pada setiap gearnya kecepatan aman sesuai dengan lebar
dan transmissi tidak segera pindah jalan, kondisi permukaan jalan dan
tetapi gear turun saat kecepatan unit kondisi lain dari jobsite

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 11 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
Perhatian : masalah dengan kualitas dan dya
 Jika retarder control dioperasikan engine
pada saat berjalan menurun,
transmissi dapat diturunkan lebih
awal dari pada normalnya Steering Machine
 Ketika berjalan menurun, jangan Untuk merubah arah unit saat travel,
menggunakan foot brake kecuali gunakan steering wheel sesuai dengan
emergency . penggunaan foot brake arah putaran. Ketika berjalan
akan menyebabkan over heating sepanjang kurva, lepaskan accelerator
pada front brake dan mengurangi pedal sebelum memasuki kurva,
umur pakainya turunkan gigi pada kecepatan rendah
 Jangan menaikkan gigi saat kemudian tekan accelerator pedal
menggunakan retarder. Kecepatan untuk berjalan mengelilingi kurva
engine akan naik hal ini akan
menyebabkan central warning lamp Pengoperasian Dump Body
menyala dan alarm berbunyi. 1. Letakkan shift levr pada posisi “N”
dan parking brake switch pada
posisi “Parking”
2. Pindahkan dump lever keposisi
”raise” kemudian tekan accelerator
pedal untuk menaikan dump body.
Kecepatan dumping bertambah
sesuai dengan kecepatan engine
3. Ketika dump body naik sampai
position, Dump Body akan kembali
keposisi ”Hold” dan dump body
1. Sebelum mulai berjalan mrnurun
ditahan pada posisi tersebut
lepaskan pedal accelerator dan
4. Ketika dump lever dipindahkan
gunakan retarder untuk mengurangi
keposisi “Lever” maka dump body
kecepatan unit
akan mulai turun
2. Pindahkan shift lever pada posisi (6,
5. Ketika dump body telah turun
5, 4, 3, 2) yang sesuai dengan
sampai jarak tertentu pindahkan
kecepatan yang diijinkan dengan
dump body keposisi ”Float”. Maka
performance retarder brake
dump body akan turun karena
3. Ketika berjalan menurun,
beratnya sendiri
operasikan retarder kontrol,
jalankan engine pada speed
Dump body control menggunakan
minimal 1800 rpm agar retarder oil
electrical. Jika ada ketidak normalan
brake selalu pada rentang putih
pada sensor atau valve, kode
kegagalan ditunjukkan dan dump body
Catatan :
ditahan diposisi itu
Jika pedal dilepas saat turunan, engine
mungkin akan berisik tetapi itu tidak

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 12 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA

Parkir unit setelah selesai operasi


Peringatan :
Utnuk mencegah kerusakan pada
parking brake, gunakan parking brake 3. Ketika berada pada ruangan kabin,
hanya saat memarkir unit tarik retarder penuh untuk
mengaktifkan retarder

4. Matikan lampu – lampu dan AC


sebelum engine dimatikan
5. Biarkan engine idle sekitar 5 menit,
baru engine dimatikan

Perhatikan :
 Retarder tidak boleh digunakan
untuk memarkir unit
1. Lepaskan pedal accelerator
kemudian tekan pedak brake untuk  Jangan menggunakan retarder
menghentikan unit untuk memarkir unit pada waktu
yang lama

Pengechekan setelah Pekerjaan


Selesai

2. Pindahkan shift lever keposisi ”N”


dan letakkan parking brake switch
kedalam posisi ”Parking” untuk
mengaktifkan parking brake

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 13 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
 Buka segel dan cabut pin pengunci
pemadam
 Arahkan hose/selang pemadam
kesumber api dan tekan pengait
untuk memastikan obat apinya
keluar
 Jika api tidak padam, gunakan
pemadam kebakaran sentral (Fire
Supression). Posisi switch
pemadam ada dibagian depan unit
sebelah kiri
 Lepaskan segel dan cabut
Gunakan machine monitor untuk pinpengunci, berikutnya tekan
mengecek engine water temperatur, kedalam untuk memfungsikan fire
engine oil pressure dan level bahan supression
bakar. Jika engine overheat, jangan  Menjumlah dari unit setelah
langsung mematikan engine. Jalankan mengaktifkan switch pemadam
engine pada rentang medium speed kebakaran
untuk mendinginkan engine secara  Jika api belum padam, mintalah
bertahap sebelum engine dimatikan bantuan kepada orang lain atau
laporkan kepada pengawas
lapangan untuk diambilkan tindakan
Penanganan dalam keadaan darurat Bila saat pengoperasian dump truck,
secara umum (emergency prosedur) secara tiba – tiba terjadi kebakaran.
Dalam pengoperasian dump truck HD Prosedur yang harus kita lakukan
465 – 5/7, tidak selamanya kita adalah :
berhadapan dengan kondisi dan situasi  Jangan panik, tenangkan diri dan
yang standart. Namun sebaga seorang pikiran anda. Konsentrasikan untuk
operator dump truck kita dituntut untuk menangani permasalahn kebakaran
selalu siap dengan situasi yang seperti tersebut. Karena kemungkinan akan
ini. menimbulkan cedera lebih lanjut
Berikut kami uraikan kondisi – kondisi  Fokuskan untuk secepatnya
darurat dan prosedur untuk menghentikan unit, dengan jalan
menghadapi situasi tersebut. mengaktifkan retarder / foot brake.
Berikutnya fungsikan parking brake
Apabila selama melaukan P2H, tiba – atau emergency brake dan gear
tiba dan prosedur yang mesti kita shift lever diposisikan netral
lakukan adalah :  Apabila tidak dilengkapi dengan
 Jangan panik, tenangkan diri dan pemadam otomatis, gunakan
pikiran anda. Prosedur yang pemadam kebakaran swntral (fire
menangani permasalahan supression). Posisi switch
kebakaran tersebut pemadam didalam kabin HD 465 –
 Secepatnya ambila APAR

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 14 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
7 ada dibagian belakang seat Apabila terjadi kegagalan dengan
operator system brake diunit, prosedur yang
 Lepaskan segel dan cabut pin mesti dilakukan adalah :
pengunci, berikutnya tekan kedalam  Jangan panik, tenangkan diri dan
untuk memfungsikan fire superssion pikirkan anda. Konsentrasikan untuk
 Keluarlah dari kabin dan turun menangani permasalahan tersebut
ketanah, setelah mengaktifkkan dengan seksama. Jangan berpikiran
switch pemadam kebakaran untuk melepas safety belt dan
 Jika api belum padam, mintalah loncat keluar dari unit
batuan kepada orang lain atau  Fokuskan untuk secepatnya
laporkan kepada pengawas menghentikan unit dan
lapangan untuk diambil tindakan mengarahkan ketepi dengan
menggunakan service brake
Apabila selama pengoperasian  Gear shift lever diposisikan netral
lampu peringatan menyala saat  Pasang parking brake dan matikan
hauling / traveling, lakukan prosedur engine
untuk mengatasi dari kelainan  Segera agnjal diroda dan lakukan
diinstrumen panel tersebut. Baca pengecekan untuk analisa throuble
dengan seksama materi dipelatihan  Laporkan kerusakan kepada
pengawas

Apabila terjadi kegagalan dengan Apabila service brake tidak


system steering diunit HD 465 – 5/7, berfungsi :
hal – hal yang harus kita adalah :  Jangan panik, tenangkan diri dan
 Jangan panik, tenangkan diri dan pikirian anda. Konsentrasikan untuk
pikirkan anda. Konsentrasikan untuk menangani permasalahan tersebut
menangani permasalah tersebut dengan seksama. Jangan berpikiran
dengan seksam untuk melepas safety belt dan
 Fokuskan untuk secepatnya loncat keluar dari unit
menghentikan unit, dengan jalan  Fokuskan untuk secepatnya
mengarahkan ketepi dengan menghentikan unit dan
memanfaatkan sisa – sisa tenaga mengarahkan ketepi, dengan
dari steering. Berikutnya fungsikan menggunakan emergency brake
foot brake atau emergency brake  Gear shift lever diposisikan netral
dan gear shift lever diposisikan  Pasang parking brake dan matikan
netral engine
 Pasang parking brake dan matikan  Segera pasang ganjal diroda dan
engine lakukan pengecheckan untuk
 Segera pasang ganjal diroda dan analisa throuble
laporkan kerusakan kepada  Laporkan kerusakan kepada
pengawas pengawas

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 15 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 1. KESELAMATAN KERJA ,
METODE DAN TEKNIK OPERASI
BUMA
 Arahkan kemudi mengarah kearah
Apabila engine secara tiba – tiba tanggul dengan menggunakan
saat sedang operasi, prosedur yang emergency steering
mesti kita lakukan adalah :  Nyalakan lampu azzard untuk
 Jangan panik, tenangkan diri dan isyarat unit yang lain
pikiran anda. Konsentrasikan untuk  Segera pasang ganjal diroda dan
menangani permasalahan tersebut lakukan pengechekan untuk analisa
dengan seksama. Jangan berpikiran throuble
melepas safety belt dan meloncat  Laporkan kerusakan kepada
keluar dari unit pengawas
 Arahkan unit ketepi dengan
menggunakan emergency steering Apabila unit mengalami terguling,
dan fokuskan untuk secepatnya prosedur yang mesti kita lakukan
menghentikan unit dengan service adalah :
brake atau emergency brake  Jangan panik, fokuskan untuk
 Gear shift lever diposisikan netral berpegangan kepada steering
 Pasang parking brake dan matikan wheel. Jangan berpikiran untuk
engine melepas safety belt dan loncat
 Segera pasang ganjal diroda dan keluar karena hal tersebut akan
lakukan pengechekan untuk analisa lebih membahayakan diri anda
throuble  Segera matikan engine melalui
 Laporkan kerusakan kepada switch engine stop atau memutar
pengawas starting switch keposisi OFF
 Apabila posisi unit sudah diam,
Dalam kasus engine mati secara tiba lepaskan safety belt dan bergegas
– tiba didaerah tanjakan atau keluar dari unit dengan hati – hati
turunan, prosedur yang mesti kita  Laporkan kepengawas untuk
lakukan adalah : dilakukan evakuasi lebih lanjut
 Jangan panik, tenangkan diri dan
pikiran anda. Konsentrasikan untuk
menangani permasalahan tersebut
dengan seksama. Jangan berpikiran
untuk melepas safety belt dan
meloncat keluar unit
 Secepatnya menghentikan unit
dengan menggunakan service
brake dengan sekali injak dan
ditahan sampai unit berhenti
 Fungsikan parking brake atau
emergency brake untuk menahan
unit agar tidak bergerak

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 16 of 16


July, 2005 :, Edisi ke Satu

Anda mungkin juga menyukai