SAFETY
PT CHITRA BHASKARA INDAH
2023
TATA GRAHA
08:00 - 12:00
SASARAN PELATIHAN
Peserta mampu memahami dasar dan standard HSE
berkelanjutan
DASAR HUKUM & STANDAR HSE
H
Undang-undang Nomor 1 Tahun
1970 Tentang Keselamatan Kerja
S
Undang-undang Nomor 13 Tahun Sistem Manajemen K3
2003 Tentang Ketenagakerjaan
ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
RISK
Kondisi dimana terdapat kemungkinan timbulnya
kecelakaan atau penyakit akibat kerja oleh karena
adanya suatu bahaya.
JENIS BAHAYA (HAZARD)
Bahaya Kimia : Bahaya Mekanik :
Bahaya dari sifat bahan Benda
kimia seperti mudah bergerak/berputar,
terbakar, beracun, gerakan menekan
iritan, dll. (pressing)
Bahaya Fisik :
Bahaya Biologi :
Kebisingan, Panas, Bahaya Fisiologis :
Terutama melalui reaksi
Dingin, Benda Stress, Kelelahan
infeksi dan alergi. Bahaya
Tajam, Getaran,
biologi termasuk virus,
Radiasi, Tekanan.
bakteri, jamur dan
organisme lainnya
Perilaku Bahaya : Melakukan pekerjaan terburu-buru, bercanda, ugal-ugalan, tidak mematuhi prosedur, melepaskan alat
pengaman. (Perilaku berbahaya bukan bahaya yang berdiri sendiri, namun dapat memperbesar faktor kondisi berbahaya)
KONSEP PENYEBAB KECELAKAAN
kecelakaan kerja.
Contoh :
Kabel menjuntai di area pejalan kaki
Peralatan rusak
Sistem peringatan kurang
Pelindung/cover pengaman tidak ada/tidak layak.
BIAYA KECELAKAAN
Iceberg Theory
1 Biaya Langsung :
1. Biaya Pengobatan & Perawatan Korban
Kecelakaan Kerja.
2. Biaya Kompensasi (yang tidak
diasuransikan).
5 50
1. Kerusakan Bangunan
HINGGA 2. Kerusakan Alat dan MesinKerusakan Produk
dan Bahan/Material
BIAYA DALAM PEMBUKUAN :
3. Gangguan dan Terhentinya Produksi
KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA 4. Biaya Administratif
YANG TIDAK DIASURANSIKAN)
5. Pengeluaran Sarana/Prasarana Darurat
6. Sewa Mesin Sementara
1 3
7. Waktu untuk Investigasi
HINGGA 8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang
9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan
BIAYA LAIN 10. Biaya Lembur
YANG TIDAK DIASURANSIKAN 11. Biaya Ekstra Pengawas(an)
12. Waktu untuk Administrasi
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang
Kembali karena Cedera
HEINRICH’S ACCIDENT TRIANGLE
1
Major Injury
29 Minor Injury
Akibat
300 Near Miss
Principle of Crocodile
I O N
N D IT
F E CO
NS A
U
IO N
I T
O ND )
F E C is k
N S A wR
U (Lo
N
DITIO
N
FE CO ed)
A er
UNS (Cov
I O N
N D IT
F E CO
NS A
U
Pelindung Tangan
Pelindung Kaki
APD TIDAK DAPAT MENGHILANGKAN SUMBER BAHAYA
KESELAMATAN MESIN
(MACHINE SAFETY)
BAHAYA MESIN
BAHAYA MESIN
BAHAYA MESIN
PENGAMAN MESIN
Pelindung Fisik Perangkat Keamanan Jarak/Lokasi
(Guard/Cover) (Safety Device) (Distance/Location)
Interlock
Presence Sensing
LOCK OUT TAG OUT (LOTO)
LOTO : Pengendalian energi berbahaya pada mesin/peralatan
untuk mencegah kecelakaan.
Penerapan LOTO:
Pembersihan, perawatan, bongkar-pasang mesin.
BEKERJA DENGAN
BAHAN KIMIA
KENALI BAHAYA BAHAN KIMIA
Isi MSDS :
1. Identitas bahan dan nama perusahaan
2. Komposisi bahan;
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan P3K
5. Tindakan penanggulangan kebakaran
6. Tindakan mengatasi tumpahan dan kebocoran
7. Penyimpanan dan penanganan bahan
8. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri
9. Sifat fisika dan kimia
10. Stabiliatas dan reaktifitas bahan
11. Informasi toksikologi
12. Informasi ekologi
13. Pembuangan limbah
14. Pengangkutan bahan
15. Informasi peraturan perundangan yang berlaku
16. Informasi lain yang diperlukan
Bekerja
Diketinggian
(Work at Height)
BAHAYA BEKERJA DI KETINGGIAN
Pengukuran Gas
PENGENDALIAN BEKERJA DI RUANG TERBATAS
1. Identifikasi jenis bahaya dan pengendaliannya.
2. Tutup semua saluran material yang masuk atau keluar ruangan, terapkan
LOTO.
3. Matikan sumber energi yang masuk ruangan, terapkan LOTO.
4. Bersihkan/keringkan isi ruangan dari material pengisi.
5. Buka lubang lainnya jika ada untuk ventilasi, gunakan blower jika perlu.
6. Lakukan pemeriksaan kandungan oksigen, gas mudah terbakar, & gas
beracun.
7. Gunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan bahaya yang ada.
8. Harus ada pengawas di luar ruangan selama ada pekerja di dalam ruangan
dan jaga komunikasi.
9. Siapkan peralatan tanggap darurat yang diperlukan.
10. Bekerja di Ruang Terbatas harus dengan Izin Bekerja di Ruang Terbatas.
5R / 5S
(RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN)
DEFINISI 5R atau 5S
5R atau 5S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah
kerja secara intensif yang bersal dari jepang yang digunakan oleh
manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin
di lokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan/tempat
kerja secara menyeluruh.
1R 3R
Perlu? Tidak Perlu? 2R