Anda di halaman 1dari 48

Sosialisasi Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3)

Pengenalan & Penerapan Dasar K3 Di Tempat Kerja


Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja

UU No 1 Tahun 1970 (Tentang


Keselamatan Kerja)

yang menyebutkan bahwa K3 harus diterapkan


pada :
1.Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu
usaha.
2.Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3.Adanya bahaya kerja di tempat itu.
PENGERTIAN K3

Pengertian secara umum adalah :


Suatu pemikiran, ilmu, upaya dan penerapan untuk
mencegah terjadinya KECELAKAAN AKIBAT
KERJA (KAK) dan PENYAKIT AKIBAT KERJA
(PAK) untuk keselamatan dan kesehatan semua
tenaga kerja serta lingkungan sekitar.
Tujuan Menerapkan K3 di Tempat Kerja
1. Melindungi dan menjamin keselamatan
setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi
dapat digunakan secara aman dan
efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas.
Insiden K3
Secara pengertian :
INSIDEN K3 adalah kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan
dimana menimbukan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), Penyakit
Akibat Kerja (PAK) dan juga Hampir Celaka (NEARMISS).
Kecelakaan Akibat Kerja
Kecelakaan Kerja
Adanya LUKA/CIDERA (Ringan, Sedang dan Berat) maupun MENINGGAL
DUNIA yang terjadi karena insiden di jam kerja, di tempat kerja, dan pada
saat melakukan kegiatan kerja dan juga kecelakaan lalu lintas (terbatas pada
saat berangkat dan pulang kerja).

Nearmiss (Nyaris Celaka)


Insiden yang sdh terjadi namun tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat
Nearmiss (hampir celaka) kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian), namun bila dibiarkan terulang
suatu saat akan berpotensi adanya Celaka/Kefatalan.
Piramida Kecelakaan Kerja

Kecelakaan Fatal/Kematian.
Setiap Terjadi =
1
Di dalamnya terdapat = 10 Kecelakaan Ringan Sebelumnya.

Insiden yang menimbulkan kerusakan alat,


Yang di dalamnya juga
berdampak = 30 mesin, bahan, struktur bangunan dll.

Yang mana sebelumnya =


Nearmiss (hampir celaka).
600
Penyebab Kecelakaan Kerja serta Kerugian Yang Ditimbulkan

PENYEBAB TIDAK PENYEBAB


Penyebab Dasar Penyebab Tidak LANGSUNG Kecelakaan Kerja KERUGIAN :
LANGSUNG
Langsung
1. Faktor Pekerjaan (pekerjaan dirasa tdk 1. Kondisi Tidak Aman (tidak ada sarana 1. Manusia (Cedera ringan,
cocok/tdk sesuai dg bakat, minat dan pengaman pada mesin/peralatan kerja, sedang, berat, hingga
kempuan, beban kerja terlalu berat, mesin/alat kerja kurang layak/rusak,/rewel,
cacat/kematian) dan PAK.
jam kerja terlalu panjang dsb). tidak ada Alat Pelindung Diri (APD) dsb)
2. Faktor Pribadi/Human Error (faktor 2. Tindakan Tidak Aman (Ceroboh, grusah 2. Kerusakan Bahan
psikologi, mental stress, masalah grusuh, seenak sendiri, tidak patuh SOP, tidak Baku/Barang Jadi (Gagal
keluarga, lingkungan, teman/team mengindahkan rambu2, tulisan dan tanda Produk), Mesin, Alat, dan
work dsb) bahaya, meninggalkan tempat kerja/mesin dlm Struktur Bangunan
keadaan msh hidup dsb)
(Kebakaran)
3. Lingkungan (Pencemaran).
Kerugian Kecelakaan Kerja
Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja
Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
Rp. 1 Juta 2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biaya Tidak Langsung
1. Kerusakan Bangunan.

Rp. 5 – 50 Juta
(Biaya Kerusakan Aset
{ 2. Kerusakan Alat dan Mesin.
3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
Yang Tidak Diasuransikan) 5. Biaya Administrasi.
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat .

Rp. 5 – 3Juta
(Biaya Lain-lain
{ 7.
8.
9.
10.
Waktu untuk Investigasi.
Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang .
Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
Biaya Lembur.
Yang Tidak Diasuransikan )
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali karena
Cedera.
14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja
• Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

• Pembinaan dan Pengawasan


1. Pelatihan/training, sosialisasi/briefing rutin dan berkala, safety talk harian tiap kali
sebelum memulai kerja dsb.
2. Bimbingan & Konsultasi.

• Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan.
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3. Penghargaan dan Sanksi.
BAHAYA KERJA
Pengertian : Faktor/Macam2 Bahaya Kerja :
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang).
berpotensi menimbulkan terjadinya k.k. (cedera) dan 2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif,
atau penyakit akibat kerja (PAK). Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif)- Limbah B3.
3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas, Tekanan,
Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi).
4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan
Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin).
5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan,
Lingkungan, Emosi Negatif).
Pengendalian Resiko K3
Urutan Pengendalian Resiko/Bahaya

Eliminasi Menghilangkan/mengurangi sumber2 bahaya

Penggantian Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja Tempat kerja / Pekerjaan


Substitusi
yang Lebih Aman Aman

Modifikasi Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih

PERLINDUNGAN
KEHANDALAN

Perancangan
Aman

Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi Kerja, Tanda Tenaga Kerja Aman


Administrasi
Bahaya, Rambu, Poster, Label (Mengurangi Resiko
Cidera/Luka/Meninggal
Alat Pelindung Diri Menyediakan APD kepada Tenaga Kerja Dunia))
Contoh Penerapan 5R Di Tempat Kerja
Contoh Rambu Di Tempat Kerja

Tanda Larangan Tanda Bahaya Tanda Kewajiban

Tanda Sarana
Tanda Sarana Darurat Keselamatan, P3K dan
Evakuasi Darurat Tanda Sarana / Fasilitas Umum
Kebakaran
Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)

Mudah Meledak Mudah Menyala/Terbakar Oksidator

Korosif Beracun Mengganggu Pernafasan, Pemicu


Kamker

Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar Lingkungan


LOTO (Lockout/Tagout) – MATIKAN, KUNCI dan TANDAI
Pengertian
Suatu prosedur untuk menjamin mesin/alat berbahaya telah
dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama ada
pekerjaan berbahaya atau perbaikan/perawatan berlangsung
sampai dengan pekerjaan tsb selesai.

Prosedur Umum
1. Cari mana sumber energi.
2. Matikan sumber energi.
3. Mengunci dan Beri tanda bahaya pada sumber energi.
Alat2 untuk
4. Memastikan isolasi sumber energy dg baik dan benar.
penyegelan/LOTO

Tanda LOTO Contoh Penyegelan


Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi (WORK PERMIT)

1. Izin kerja diperlukan untuk pekerjaan yang Pekerjaan :


mengandung bahaya/resiko tinggi di tempat 1. Panas (pengelasan, gerinda, dsb).
kerja. 2. Ketinggian (konstruksi/perbaikan di
2. Izin kerja bertujuan untuk memastikan ketinggian di atas 2 meter).
bahwa semua kegiatan/kondisi/lokasi aman 3. Listrik (arus besar).
untuk dilangsungkannya pekerjaan 4. Galian.
berbahaya/resiko tinggi.
5. Penggunaan Alat Berat.
3. Pengurusan Ijin kerja dilaksanakan oleh 6. Perbaikan Tangki.
tenaga kerja bersangkutan dengan petugas
7. Peraikan Perpipaan.
K3 Perusahaan.
8. Ruang Terbatas.
Alat Pelindung Diri (APD)

Kelengkapan wajib yang


digunakan saat bekerja dg
kualitas terstandar yang Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran

pengadaan dan
pemakaiannya
menyesuaikan dengan
Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki
kondisi dan kebutuhan.

Rompi Nyala

Pelindung Jatuh
Pelampung

Jas Hujan
Pelindung Tubuh
Sabuk Keselamatan
Kesehatan Kerja
Pengertiannya adalah :
Penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat
kesehatan fisik dan mental dari tenaga kerja
pada semua pekerjaan, serta pencegahan resiko
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan tersebut.
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Pengertian
Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan dan atau diperparah karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan
pekerjaan.

Contoh
Anthrax, Silicosis, Asbestosis, Low Back Pain, White Finger Syndrom, dsb.

Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ;
Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).

Pencegahan
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan.
4. Penyedian Sarana dan Prasarana.
Kewajiban Tenaga Kerja Terkait K3

1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai


pengawas/keselamatan kerja.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat dan peraturan K3.
4. Meminta kepada Pengusaha untuk melaksanakan semua syarat dan
peraturan mengenai K3.
5. Menyatakan keberatan kerja apabila syarat K3 dan APD yang diwajibkan
tidak dipenuhi, kecuali hal khusus ditentukan lain oleh Ahli K3
Kewajiban Pengusaha Terkait K3

1. Memasang GAMBAR, RAMBU, TULISAN2 keselamatan kerja pada


tempat-tempat yang rawan resiko kecelakaan kerja, pernah terjadi
kecelakaan kerja dan di tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk Ahli K3.
2. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga
kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja dan
ssecara rutin melakukan training dan pembinaan mengenai K3.
SAFETY = Yess!
ACCIDENT = No Way!!
“Aman dan Sejahtera = Yes..Yes..Yes..!!!”

Anda mungkin juga menyukai