Anda di halaman 1dari 31

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)


Pengenalan & Penerapan Dasar Di Tempat Kerja
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja

UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan


Tujuan K3

1. Melindungi dan menjamin


keselamatan setiap tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi


dapat digunakan secara aman dan
Berdasarkan Undang-Undang No 1
efisien.
Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja 3. Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas Nasional.
Insiden K3

Pengertian
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi
(termasuk insiden ialah keadaan darurat).

Kecelakaan Kerja
Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK)
Kecelakaan Kerja ataupun kefatalan (kematian).

Nearmiss (hampir celaka)


Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK)
ataupun kefatalan (kematian).

Nearmiss (hampir
celaka)
Piramida Kecelakaan Kerja

Setiap Terjadi Kecelakaan Fatal/Kematian


1
Di dalamnya terdapat
10 Kecelakaan Ringan Sebelumnya

Insiden yang menimbulkan


Yang di dalamnya
terdapat 30 kerusakan alat/bahan
sebelumnya

Yang di dalamnya Nearmiss (hampir celaka)


terdapat 600 Sebelumnya
Penyebab Kecelakaan Kerja

Penyebab
Penyebab Penyebab
Tidak Kecelakaan Kerugia
Dasar Langsung Langsun
Kerja n
g
1. Kurangnya 1. Faktor 1. Tindakan 1. Kontak Dengan 1. Manusia
Prosedur/Atur Pekerjaan. Tidak Aman. Bahaya. (Cedera,
2. Kegagalan Keracunan,
an. 2. Faktor Pribadi. 2. Kondisi Tidak
Fungsi. Cacat,
2. Kurangnya Aman. Kematian, PAK).
Sarana. 2. Mesin/Alat
3. Kurangnya (Kerusakan
Kesadaran. Mesin/Alat).
4. Kurangnya 3. Material/Bahan
Kepatuhan. (Tercemar,
Rusak, Produk
Gagal).
4. Lingkungan
Teori Efek Domino – H.W. Heinrich
(Tercemar,
Bahaya Di Tempaat Kerja

Pengertian Faktor
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman,
berpotensi menimbulkan cedera dan atau Binatang).
penyakit akibat kerja (PAK). 2. Kimia
(Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
Sumber Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
1. Manusia. Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
2. Mesin. 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
3. Material. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang
4. Metode. Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu,
5. Lingkungan. Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi).
4. Biomekanik (Gerakan Berulang,
Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual,
Jenis Desain Tempat Keja/Alat/Mesin).
6. Tindakan. 5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan,
7. Kondisi. Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi
Negatif).
Bahaya Fisik

• Bahaya fisik merupakan potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan


– gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar secara terus
menerus oleh faktor fisik.
Bahaya Fisik (Cont...)
Bahaya Fisik (Cont...)
Pengendalian Bahaya Fisik

1. Supervisor wajib memberikan arahan mengenai prosedur kerja aman.


2. Melakukan pemeriksaan peralataan dan lingkungan kerja sebelum bekerja.
3. Hindari menggunakan peralatan listrik yang rusak dan tidak layak pakai.
4. Untuk pekerjaan di ketinggian harus dikerjakan oleh 2 orang atau terdapat
pengawas.
5. Selalu mengikuti prosedur kerja yang ada.
Bahaya Kimia

• Bahaya kimia adalah bahaya yang berasal dari bahan bahan kimia dari mulai
yang ber substansi cair, padat, ataupun juga gas yang berada di tempat kerja.
• Sebagian besar bahan pembersih mengandung bahan kimia Sulfat dan
Chlorin.
Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)

Mudah Meledak Mudah Oksidator


Menyala/Terba
kar

Korosif Beracun Mengganggu


Pernafasan,
Pemicu Kamker

Contoh Label Kemasan B3

GHS (Globally Harmonized System) – UN (United Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar
Nations)
Pengendalian Bahaya Kimia

1. Supervisor wajib memberikan arahan mengenai prosedur kerja aman.


2. Selalu mengikuti prosedur kerja yang ada.
3. Melakukan pemeriksaan terhadap bahan kimia yang akan digunakan.
4. Menggunakan APD (Sarung tangan latex, masker).
Bahaya Biomekanikal

• Jenis bahaya ini berasal dari ketidak sesuaian desain layout kerja /  mesin,
gerakan yang berulang serta postur / posisi kerja yang dapat mengakibatkan
adanya gangguan kesehatan.
1. Supervisor wajib memberikan arahan mengenai prosedur kerja aman.
2. Selalu mengikuti prosedur kerja yang ada.
3. Apabila melakukan gerakan berulang atau monoton dalam waktu sering
lakukan peregangan ringan pada saat beristirahat.
4. Perbanyak minum air putih.
5. Apabila beban barang bawaan terlalu berat mintalah bantuan.
Bahaya Psikososial

• Jenis bahaya ini dari beberapa ahli menyebutnya sebagai bahaya dalam
pengorganisasian pekerjaan, merupakan bahaya yang berasal dari konflik
batin dengan lingkungan yang ada di tempat kerja, baik itu dengan rekan
kerja maupun dengan fasilitas yang ada di lingkungan kerja dimana
kemudian dapat menganggu aspek psikologis pekerja sehingga dapat
menyebabkan produktivitas pekerja menurun.
Pengendalian Bahaya Psikososial

1. Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.


2. Apabila terjadi masalah segera laporkan pada supervisor.
Bahaya Biologi

• Bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari tanaman, binatang,


organisme atau mikro organisme (virus, bakteri, jamur) yang kemudian masuk
kedalam tubuh kita yang dapat mengancam kesehatan serta dapat juga dari
pekerja yang menderita penyakit tertentu.
Pengendalian Bahaya Biologi

1. Penerapan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak,


Mengurangi Mobilitas, Menghindari Kerumunan).
2. Menerapkan PHBS.
3. Gunakan APD saat melakukan cleaning (Sarung Tangan Latex dan masker)
Penerapan PHBS
Terapkan Perilaku Jaga Jarak Dengan
Hubungi Rumah Sakit
Hidup Bersih dan Sehat Orang – Orang Sekitar

Tidak bekerja/bepergian di tempat umum


Istirahat yang cukup (minimal 7 - 8 jam)
dan tidak menerima tamu

Pisahkan diri & hindari kontak langsung dengan


Cuci tangan dengan sabun & air mengalir orang/anggota keluarga yang tinggal serumah.
Upayakan menjaga jarak ±1 meter

Konsumsi makanan bergizi, buah &


Gunakan masker selama self isolation
sayur serta vitamin

Minta kurir untuk meletakan kiriman di luar


Tutup menggunakan lengan dalam apabila pintu rumah dan diambil setelah kurir pergi
batuk/bersin Apabila muncul gejala - gejala yang
lebih berat/tidak membaik seperti
Olahraga ringan secara rutin & berjemur di Usahakan untuk mengutamakan orang lain batuk/demam, segera hubungi rumah
ruang terbuka setiap pagi selama 30 menit yang serumah saat menggunakan toilet sakit/fasilitas kesehatan untuk
meminta perawatan/saran
Hindari pemakaian barang bersama
Menjaga Kebersihan Rumah dengan cairan
(peralatan makanan, perlengkapan mandi
disinfektan
dan seprai)

Gunakan dua lapis kantung sampah


sebelum membuang sampah tersebut
Budaya 5R
Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.

Rapi
5. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
6. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya,
keseragaman, fungsi dan batas waktu.
7. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan.

Resik
8. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
9. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
10.Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
11.Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak (peremajaan).

Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.

Penerapan Budaya 5R Di Tempat Kerja Rajin


Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
Makna Rambu Di Tempat Kerja

Tanda Bahaya Listrik Susun Barang


Larangan / Tegangan Dengan Rapih
Jangan Tinggi
Dioperasikan.

Tanda Sarana Tandaa Titik


Kumpul Aman. Bahan Kimia
Darurat
Berbahaya
Kebakaran /
APAR
Tanda, Makna Warna Dan Label Di Tempat Kerja

LABEL Batas Area Kerja, Batas Jalur.


LABEL Produk Jadi, Sarana Umum.

LABEL Bahan Baku, Sarana P3K, Keselamatan, Darurat dan


Evakuasi.
LABEL Barang Menunggu Diproses Lebih Lanjut (WIP).

LABEL Barang Inspeksi QC.

LABEL Barang Cacat, Barang Tidak Terpakai, Tanda Berhenti.

LABEL Inventaris, Identitas Laci Penyimpanan, Rak, Peralatan, dsj.

Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Operasional.

Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Keselamatan.

Zona Berbahaya.
Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di Tempat Kerja
LOTO (Lockout – Tagout)

Pengertian
Suatu prosedur untuk menjamin mesin/alat
berbahaya secara tepat telah dimatikan dan
tidak akan menyala kembali selama
pekerjaan berbahaya ataupun pekerjaan
perbaikan dan perawatan berlangsung
sampai dengan pekerjaan tersebut berakhir.

Prosedur Umum
1. Mengidentifikasi sumber energi.
Peralatan LOTO
2. Mengisolasi dan mematikan sumber
energi.
3. Mengunci dan memberi tanda bahaya
pada sumber energi.
4. Memastikan keefektifan isolasi sumber
energi.

Tanda LOTO Penerapan LOTO


Alat Pelindung Diri (APD)

Kelengkapan
wajib yang
digunakan saat Pelindung Pelindung Mata dan Muka Pelindung
bekerja sesuai Kepala Pendengaran

dengan bahaya
dan resiko kerja
untuk menjaga
Pelindung Pelindung Tangan Pelindung Kaki
keselamatan
Pernafasan
tenaga kerja itu
sendiri maupun
orang lain di
tempat kerja.

Pelindung Pelindung
Jatuh Pelindung
Pernafasan
Tubuh
Tanggap Darurat

Pengertian Keadaan Darurat Pelaksanaan Tanggap Darurat


Keadaan sulit yang tidak diduga yang Secara Umum
memerlukan penanggulangan segera supaya
tidak terjadi kecelakaan. 1. Matikan/hentikan seluruh
proses/mesin/aktivitas produksi/kerja.
2. Segera menuju titik evakuasi dengan
Ruang Lingkup mengikuti jalur evakuasi darurat.
1. Kebakaran yang gagal dipadamkan regu
3. Selamatkan aset yang memungkinkan
pemadam kebakaran Perusahaan.
untuk diselamatkan.
2. Peledakan.
4. Tetap tenang dan cepat bertindak.
3. Kebocoran gas/cairan/material
5. Informasikan kepada petugas Tanggap
berbahaya yang tidak dapat diatasi dalam
Darurat apabila ada rekan yang masih
waktu singkat.
tertinggal/terperangkap/terluka.
4. Keracunan.
6. Tetap di area aman hingga ada instruksi
5. Bencana Alam.
lanjutan dari petugas berwenang.
6. Perampokan.
7. Ancaman Bom.
8. Demonstrasi / Unjuk Rasa.
9. Huru-hara.
Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

APAR adalah Alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu
orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.

Tuas
Pin Petunjuk Penggunaan :
Manometer 1. Tarik pin pengunci tuas.
2. Arahkan selang ke
Selang pusat api.
Tanda Pemasangan APAR 3. Tekan tuas pegangan
Nozzle /
tabung pemadam.
Corong
4. Sapukan secara
merata.

Bagian-Bagian APAR
Perlengkapan P3K
UTAMAKAN
K ESELAMATAN & K ESEHATAN K ERJA

Anda mungkin juga menyukai