OLEH :
EKA LASMITA SARI NASMI, S.AP
Pengawas Ketenagakerjaan
Lambang K3
Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerj
a (PAK).
Bentuk
Bentuk lambang
lambang berupa
berupa
Arti (Makna) Warna Hijau Selamat, seha
palang
palang berwarna hijau
berwarna hijau t dan sejahtera.
dengan
dengan roda
roda bergerigi
bergerigi sebelas
sebelas
dengan
dengan warna
warna dasar
dasar putih
Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Rod
putih
a
Sebelas Bab Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
Pengertian K3
Filosofi (Mangkunegara)
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjami
n keutuhan dan kesempurnaan jasmani ma
upun rohani tenaga kerja khususnya dan m
anusia pada umumnya serta hasil karya dan
budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur.
Keilmuan
Semua ilmu dan penerapannya untuk menc
egah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan d
an pencemaran lingkungan.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja
Kerja
Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akib
at kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
Nearmiss
Nearmiss (hampir
(hampir
celaka)
celaka)
Piramida Kecelakaan Kerja
Setiap Kecelakaan
Terjadi 1 Fatal/Kematian
Kecelakaan Ringan
Di dalamnya
terdapat
10 Sebelumnya
Insiden yang
Yang di
dalamnya 30 menimbulkan kerusakan
alat/bahan sebelumnya
terdapat
Yang di Nearmiss (hampir
dalamnya 600 celaka) Sebelumnya
terdapat
Penyebab Kecelakaan Kerja
Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Tidak Kerugian
Dasar Langsung Kerja
Langsung
Teori
Teori Efek
Efek Domino
Domino –– H.W.
H.W. Heinrich
Heinrich
Bahaya K3
Pengertian Faktor
Semua sumber, situasi ataupun akt 1.Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman,
ivitas yang berpotensi menimbulka Binatang).
n cedera dan atau penyakit akibat 2.Kimia
kerja (PAK). (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
3.Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang
Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya,
Listrik, Getaran, Radiasi).
4.Biomekanik (Gerakan Berulang,
Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual,
Sumber Desain Tempat Keja/Alat/Mesin).
•Manusia. 5.Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan,
•Mesin. Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi
•Material. Negatif).
•Metode.
•Lingkungan.
Pengendalian Resiko K3
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
PERLINDUNGAN
Perancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja
yang Lebih Aman
Prosedur, Aturan,
Pelatihan, Durasi Kerja,
Administrasi Tenaga Kerja
Tanda Bahaya, Rambu,
Aman
Poster, Label
(Mengurangi
Paparan)
Alat Pelindung Menyediakan APD kepada
Diri Tenaga Kerja
Budaya 5R
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelol
a/mengorganisir tempat kerja menjadi tempat kerj
a yang lebih baik secara berkelanjutan.
Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat
kerja.
Manfaat
•Meningkatkan produktivitas karena pengaturan te
mpat kerja yang lebih efisien.
•Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja s
elalu bersih dan luas.
•Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualit
as tempat kerja yang bagus/baik.
•Menambah penghematan karena menghilangkan
pemborosan-pemborosan di tempat kerja.
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Ringkas
•Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
•Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat di
gunakan.
•Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
•Memilah barang yang sering digunakan atau jarang
penggunaannya.
Rapi
•Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses k
erja.
•Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan p
enggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas waktu.
•Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemuk
an.
Resik
•Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampa
h.
•Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
•Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
•Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak
(peremajaan).
Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
Penerapan
Penerapan Budaya
Budaya 5R
5R Di
Di
Tempat Kerja
Tempat Kerja Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di
Tempat Kerja
Makna Rambu Di Tempat Kerja
Tanda Sarana
Tanda Sarana Keselamatan,
P3K dan Tanda Sarana /
Darurat Fasilitas Umum
Kebakaran Evakuasi
Darurat
Label Kemasan Bahan Beracun Dan
Berbahaya (B3)
Contoh
Contoh Label
Label Kemasan
Kemasan B3
B3
GHS
GHS (Globally
(Globally Harmonized
Harmonized System)
System) –– UN
UN (United
(United
Nations)
Nations) Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar
Lingkungan
Label Transportasi Bahan Beracun Dan
Berbahaya (B3)
Sumber
Sumber :: DOT
DOT (Department
(Department Of
Of
Transportation) Amerika
Transportation) Amerika
Makna Label Dan Warna Perpipaan
LABEL PIPA LA Gas Bertekanan.
BEL PIPA
LABEL PIPA LA Bahan Mudah Terbakar.
BEL PIPA
LABEL PIPA LA Air Yang Dapat Diminum, Air Pen
BEL PIPA dingin, Air Umpan Boiler.
LABEL PIPA LA
Bahan Beracun & Korosif.
BEL PIPA
LABEL PIPA LA Media Pemadam Kebakaran.
BEL PIPA
LABEL PIPA LA
Bahan Mudah Menyala.
BEL PIPA
Sumber
Sumber :: ANSI
ANSI (American
(American National
National
Standards
Standards Intitute)
Intitute) Amerika
Amerika
Tanda Dan Makna Papan Informasi
Di Tempat Kerja
Zona Berbahaya.
LOTO (Lockout – Tagout)
Pengertian
Suatu prosedur untuk menjamin
mesin/alat berbahaya secara tep
at telah dimatikan dan tidak aka
n menyala kembali selama peke
rjaan berbahaya ataupun pekerj
aan perbaikan dan perawatan b
erlangsung sampai dengan peke
rjaan tersebut berakhir.
Peralatan
Prosedur Umum
LOTO •Mengidentifikasi sumber energi.
•Mengisolasi dan mematikan su
mber energi.
•Mengunci dan memberi tanda b
ahaya pada sumber energi.
•Memastikan keefektifan isolasi
Tanda LOTO Penerapan sumber energi.
LOTO
Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi
Kelengkapan
wajib yang
digunakan saat
Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung
bekerja sesuai Pendengaran
dengan bahaya
dan resiko kerja
untuk menjaga
keselamatan
Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki
tenaga kerja itu
sendiri maupun
orang lain di
tempat kerja.
Rompi Nyala
Pelindung Jatuh
Pelampung
Jas Hujan
Pelindung Tubuh
Sabuk
Rambu-rambu K3
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Pengertian
Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani ya
ng ditimbulkan dan atau diperparah karena aktivitas
kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerja
an.
Contoh
Anthrax, Silicosis, Asbestosis, Low Back Pain, White Fi
nger Syndrom, dsb.
Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia
(Bahan Beracun dan Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan,
Suhu, Kebisingan, Cahaya) ; Biomekanik (Postur, Gerakan
Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).
Pencegahan
•Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
•Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
•Pelayanan Kesehatan.
•Penyedian Sarana dan Prasarana.
Pasal 1
(1) "tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang
sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana
terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.
(2) "pengurus" ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung
sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri;
(3) "pengusaha" ialah :
a. orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik
sendiri dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja;
b. orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan
sesuatu usaha bukan miliknya dan untuk keperluan itu
mempergunakan tempat kerja;
c. orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau
badan hukum termaksud pada (a) dan (b), jikalau yang diwakili
berkedudukan di luar Indonesia.
(4)"direktur" ialah pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan
Undang-undang ini;
(5)"pegawai pengawas" ialah pegawai teknis
berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga
Kerja;
(6) "ahli keselamatan kerja" ialah tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-
undang ini.
Pasal 2 Ruang Lingkup
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja
dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di
dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam
tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat,
perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat
menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut
atau disimpan bahan atau barang yang : dapat meledak, mudah
terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu
tinggi;
c.dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan
atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya,
termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di
bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan
persiapan;