Anda di halaman 1dari 64

PENGAWASAN K3 PESAWAT

UAP DAN BEJANA TEKAN

Oleh:
Dr. S.Bandri, MT, MPd, IPM

Disampaikan pada :
Pembekalan Ahli K3 Umum
PT Well Win Nusantara-Kemnaker RI
Tahun 2024
K3 UAP DAN BEJANA
TEKANAN
DASAR HUKUM :
a. Undang-undang No. 1 Th.1970.Tentang
Keselamatan
Kerja
b. Undang-undang Uap Th. 1930
c. Peraturan Uap Th.1930
d. Permenaker No.PER.01/MEN/1982.Tentang Bejana
Tekanan
e. Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang
kualifikasi juru las
f. Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator
PU
g. Keputusan / Instruksi Menaker
h. Keputusan / Edaran Dirjen Binawas
i. Standar Nasional Indonesia maupun internasional
yang diterima Pemerintah RI
Pendahuluan
Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt tahun 1760an maka penggunaan pesawat
uap termasuk bejana tekan semakin meningkat dalam industri maupun manufaktur yang
meningkatkan tingkat produksi industri. Gambar 1. menunjukkan salah satu contoh mesin uap
sebagai penggerak mesin di industry pada masa revolusi industry. Sedangkan Gambar 3.2
menunjukkan diagram siklus Rankine sebagai dasar dari siklus kerja dari mesin uap.

Gambar 1. Contoh Mesin Uap (Wikimedia, 2011)


Gambar 2. Diagram siklus rankine sebagai dasar dari mesin uap (Wikimedia, 2011)
Keterangan: Diagram menunjukkan dasar dari siklus rankine. Fluida dipompa dalam
tekanan tinggi dari kondisi 1 ke kondisi 2. Panas ditambahkan dalam boiler (pembuat
uap) dengan membakar bahan bakar (meski panas bisa diberikan dengan cara lain)
untuk menguapkan fluida ke kondisi 3. Uap mengembang melalui turbin dan tekanan
dan suhu turun seketika menjadi kondisi 4. Akhirnya uap mengembun menjadi cair dan
dipompa kembali.
potensi bahaya ditimbulkan akibat penggunaan atau pengoperasian
pesawat uap dan bejana tekan meliputi semburan api, air panas, gas,
fluida, uap panas, debu, panas/suhu tinggi, bahaya kejut listrik, dan
peningkatan tekanan atau peledakan. Agar kecelakaan tidak timbul
dalam kerja yang menggunakan pesawat uap, maka pemahaman
tentang pesawat uap serta syarat-syarat K3 adalah sangat penting
supaya dapat melakukan pengawasan K3 pada pesawat uap. Hal ini
juga ditetapkan dalam UU No.1 Tahun 1970 pasal 3. Pengawasan
tidak hanya pada produk namun diawali dari proses produksi atau
pembuatan pesawat uap yang banyak dilakukan proses
pengelasan, pengujiaan produk hingga penerbitan ijin pemakaian
pesawat uap
B.Pengertian Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan merupakan serangkaian kegiatan pengawasan
dan semua tindakan yang dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan atas pemenuhan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan terhadap obyek pengawasan K3 pesawat uap dan
bejana tekan di tempat kerja atau perusahaan.
1. Pengetahuan bejana uap/pemanas air/ketel uap
Ketel uap adalah suatu pesawat yang dibuat untuk mengubah air ada di
dalamnya menjadi sebagian uap dengan jalan pemanasan. Pemanasan dilakukan
dari proses pembakaran sehingga dalam sistem tenaga uap selalu terdapat tempat
pembakaran. Dengan semakin tingginya tekanan uap maka setiap ketel harus
mampu menahan tekanan uap ini. Dengan memanfaatkan tekanan uap ini maka
dapat digunakan untuk menggerakan mesin atau generator untuk menghasilkan
energi listrik.
Gambar 3. Contoh ketel uap jenis horisontal
Gambar 4. Contoh ketel uap jenis vertical
Suatu ketel harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Harus hemat dalam pemakaian bahan bakar. Hal ini dinyatakan dalam rendemen atau daya guna ketel.
2. Berat ketel dan pemakaian ruangan pada suatu hasil uap tertentu harus kecil.
3. Paling sedikit harus memenuhi syarat-syarat dari Direktorat Bina Norma Keselamatan Kerja Departemen
Tenaga Kerja.
Sumber bahaya pada pesawat uap terutama akibat dari pada:
4. Bila manometer tidak berfungsi dengan baik, atau bila tidak dikalibrasi dapat menimbulkan peledakan
karena si operator tidak mengetahui tekanan yang sebenarnya dalam boiler dan alat lain tidak berfungsi.
5. Bila safety valve tidak berfungsi dengan baik karena karat atau sifat pegasnya menurun.
6. Bila gelas duga tidak berfungsi dengan baik yang mana nosel-noselnya atau pipa-pipanya tersumbat oleh
karat sehingga jumlah air tidak dapat terkontrol lagi.
7. Bila air pengisi ketel tidak memenuhi syarat
8. Bila boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scall atau tidak sering dikunci.
9. Terjadi pemanasan lebih karena kebutuhan produksi uap
10.Tidak berfungsinya pompa air pengisi ketel
11.Karena perubahan tak sempurna atau rouster, nozel fuel tidal berfungsi dengan baik.
12.Karena umur boiler sudah tua sehingga material telah mengalami degradasi kualitas.
KETEL UAP :
A. Pesawat untuk menghasilkan uap
 Pemanasannya :
– gas
– cair
– padat
– listrik
– nuklir
– dll
 Bangunan Ketel Uap :
– tunggal
– gabungan
BEJANA UAP :
B. Pesawat yang operasionalnya
menggunakan uap
 Pemanas air / pemanas
pendahuluan
 Pengering uap
 Penguap
 Penampung uap
 Mesin turbin uap
 Pesawat cairan panas
 dll
INSTALASI PIPA :
E. Jaringan pipa yang menghubungkan pesawat uap
atau bejana tekanan antara satu sam lainnya
atau bagian buangan
– Jaringan pipa air pengisi
– Jaringan pipa uap
– Jariangan pipa air/uap buangan
– Jaringan pipa lain yang
kerjanya PU dan atau
perlengkapannya
I. OBYEKNYA :
 Ketel uap Bejana penyimpan gas
 Bejana penimbun
 Ketel air panas (hot water Pesawat/instalasi
 pendingin
boiler)  Instalasi pipa gas

 PJK3
 Ketel oli (hot oil boiler)
konsultan
 Pemanas air (economizer)
Pembuat
 Pengering uap
pemasang
(superheater)
reparasi
 Penguap
inspeksi
(evaporator)  AK3 Spesialis
 Bejana uap (heater uap dan
storage/terminal) bejana tekan
 Instalasi pipa uap  Juru
 Mesin / turbin uap las/operator
II. BAHAYANYA :

 semburan ,api/panas,gas
 debu berbahaya
 pencemaran lingkungan
 sentuhan listrik
 kebakaran
 peledakan
 gangguan kesehatan
 dll.
III. IDENTIFIKASI dan ANALISA
SUMBER BAHAYA

a. Konstruksi tdk memenuhi syarat


b. Alat pengaman
 tidak ada
 tidak cukup
 tidak fungsi
c. Pemeriksaan salah
d. Proses kerja tidak standart
e. Pelayanan tidak prosedur
f. Konstruksi cacat saat operasi
IV. PENGENDALIAN :
 Saat pembuatan / perakitan  Saat pemakaian :
: – ada ijinnya
– PJK3 Konstruksi – ada operatornya
– penilaian penilaian – pemeriksaan/pengujian
perencanaan
berkala
– penilaian PJK3
– pemeriksaan khusus
Inspeksi
– pengawasan – reparasi dan
modifikasi
– kewajiban pemakai
V. YANG HRS DIPERHATIKAN :
Untuk menjamin K3 Pesawat uap dan
Bejana Tekanan Harus Memperhatikan :
a. Pesawat/bejana alat
perlengkapan/pengamannya
b. Tenaga kerja yang melayani
c. Manajemen keselamatan kerja/operasi
d. Pemeriksaan khusus
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN:
PERSIAPAN-PERSIAPAN :
 Penyediaan dokumen terkait
 Penyiapan pesawat uap/bejana/instalasi
 Penyiapan peralatan/tenaga kerja
 Pemasangan rambu
 Penyiapan sarana lain yang diperlukan
PELAKSANAAN :
Riksa sifat tampak dan dimensi
Pengujian tdk merusak yang sesuai
Hydrostatik test
Steam test
1. GAMBARAN
UMUMBAGIAN – BAGIAN KETEL UAP
1.

 Badan ketel uap j. Pengolahan air


k.Pemanasan uap lanjut
 Dapur/ lorong api\ l. Peralatan pemindahan bb
 Perlengkapan m. Peralatan prnimbun abu
n. Penangkap debu
a. Pedoman tekanan o. Peralatan penguras gas
b. Katup pengaman belerang
c. Pompa air pengisi ketel p. Peniup jelaga
d. Peralatan buang air q. Pesawat pelepas udara
e. Ventilasi udara air pengisi
f. System control otomatis r. Gelas pedoman
g. Cerobong asap s. Superheater
h. Ekonomeser t. Peralatan
bakar/pengopakan
i. Pemanasan udara
Apendages (peralatan pengaman) 12-16
a. Tingkap pengaman (safety valve)
b. Alat penunjuk tekanan (manometer)
c. Flens coba (cerat duga)
d. Gelas pedoman ( water level glass )
e. Tanda Batas Air Terendah (TBAT)
f. Pompa pengisi air ketel (feed water pump)
g. Check valve
h. Pluit bahaya (alarm/sirine)
i. Kerangan pembuang (blow down)
j. Lobang lalu orang dan lubang lumpur (lubang periksa)
k. Pelat nama (name plate)
a. Tingkap pengaman (safety valve)
Alat penunjuk tekanan (manometer)
Plens coba (cerat duga)
Gelas pedoman air (water level glass)
Tanda Batas Air Terendah (TBAT)
Alat Pengisi Air Ketel (feed water pump)
Pluit bahaya (sirine/alarm)
Lobang lalu orang & lobang periksa
Pelat Nama (Name Plate)
2. Proses Kerja Ketel Uap :
3. JENIS-JENIS KETEL UAP :

1. KETEL UAP PIPA API 2. KETEL UAP PIPA AIR


KETEL UAP SILINDER - sirkulasi alam
a. Tegak (vertical)
- sirkulasi paksa /
b. Mendatar (horizontal)
buatan
- dengan lorong api - tanpa sirkulasi
- dengan pipa api dan

lorong api
KETEL UAP PIPA AIR
SIRKULASI ALAM
 Ketel uap pipa air  Ketel uap pipa air
lurus bengkok
1. ketel uap 1. satu drum
seksi 2. dua drum
2. dua drum 3. tiga drum
3. tegak vertically
water tube boiler
4. silang

Ketel uap pancaran (radiation type boiler)


KETEL UAP PIPA KETEL UAP KHUSUS
(SPECIAL BOILER)
AIR SIRKULASI
BUATAN
a. KU Benson 1. KU Combined cycle KU yang
b. KU Sulgar memanfaatkan sisa gas panas dari
pesawat lain ( Waste Heat Boiler )
c. KU La Mont, Loeffler 2. KU BB khusus (particular fuel
d. KU Schmidt Hartman boiler)
e. KU Schmidt  Black liquid boiler (KU
f. KU Ramsin cairan hitam)
 Bagase, Bark boiler (Ampas
g. KU Velox tebu, batok kelapa)
h. KU Combined cycle 3. KU dengan media panas khusus
i. KU sirkulasi paksa lainnya 4. KU yang uapnya ke head
exchanger dulu sebelum
dialirkan kembali ke KU
- One Through boiler (particular head boiler)
– Benson
– Sulger
FIRE TUBE BOILER
WATER TUBE BOILER
HEAT RECOVERY STEAM
GENERATOR (HRSG)
PACKAGE BOILER
Persiapan Pemeriksaan dan
Pengujian Ketel Uap
1. PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN :
A. MENYIAPKAN ALAT PEKERJA
a. Sewa alat
b. Menyiapkan pekerja

B. MENGHENTIKAN / MENGOSONGKAN KETEL UAP


a. Kurangi aliran uap
b. Matikan ketel uap secara pelan-pelan
c. Setelah ketel dingin keluarkan airnya secara pelan -
pelan
d. Lepaskan semua perlengkapan dan buka semua
lobang lalu tangan maupun lalu orang
2. PEMBERSIHAN KETEL
UAP:
1. PERSIAPAN SEBELUM PEMBERSIHAN
a. Pemeriksaan bagian yang berhubungan dg KU lain
b. Pemeriksaan gas berbahaya di dlm KU
c. Buka semua lobang-lobang
d. Memasang tangga/perancah
e. Memasang penerangan
2. PELAKSANAAN PEMBERSIHAN
Untuk membersihkan bagian dlm
minimal 2 orgdan tdk merokok
yang dibersihkan meliputi :
 Pembersihan sisi api
(jelaga,debu)
 Pembersihan sisi air
3. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN PERTAMA - percobaan dengan tekanan
- pemasangan pesawat uap uap
- pemeriksaan visual a. persiapan
- pemeriksaan b. jalannya percobaan uap
setelah pamasangan - pengopakan pelan-
a. pemeriksaan pelan
luar - kenaikan tekanan
b. pemeriksaan max.550.C
dalam tiap jam
c. pemeriksaan - tingkap pengaman
alat-alat harus membuka tepat
perlengkapan /kenaikan max.10 %
- pengujian padat dengan MAWP
airdingin - ada yang khusus
a.persiapan
PEMERIKSAAN
2. PEMERIKSAAN BERKALA 3. PEMERIKSAAN KHUSUS
- Pemeriksaan luar a. Usia KU 35 Th
- Pemeriksaan dalam b. Usia KU 65 Th
- Pemeriksaan alat-alat c. PU tanpa identitas
perlengkapan d. PU yang rusak berat
(Appendages) waktu
operasi
e. Reparasi
karena cacat berat
– KU kapal yang
tenggelam
– PU yang diawetkan atau
yg tdk perlu ijin
– Untuk keperluan
4. MUTASI PESAWAT UAP

1. PU 2. PU dipindah
mengalami tangankan/dijual
perubahan catatan :
- permilik – Sebelum dimutasi PU
- tekanan tdk boleh
- tempat dijalankan
pemakaian – A I akan dikeluarkan
bila PU
- dll
memenuhi syarat
Sebab – sebab Peledakan
Ketel Uap
1. Pemakaian bahannya
2. Perencanaannya (desainnya)
3. Pemeriksaan tidak lengkap
4. Hasil pembakaran
5. Air pengisi ketel uap
6. Peralatan /perlengkapan pengaman
7. Kelalaian peladennya
8. Terjadi diluar ketel uap
9. Pelayanan dan perawatan
PEMAKAIAN ATAU PEMILIHAN
BAHAN KONSTRUKSI

1. Pemakaian bahan menggunakan bahan yang


standard yang diakui :
 Granslogen
 ASME (Association Society of Mechanical
Engineering) BS (British Standatd)
 BS (British Standart)
 DIN (Deutsches Institut for Normung)
 JIS (Japan Industrial Standard)
Catatan : kuat tarik minimal 36 Kg/Cm2
KERUSAKAN PADA UMUMNYA
BAHAN TERDIRI :

• Kerapuhan Caustik : - Korosi


- Retak – retak halus
• Penuaan
- Bahan didiamkan dalam waktu lama
- Perubahan bentuk ( deformasi ) karena
didiamkan lama
 Penuaan
– bahan didiamkan dlm waktu lama
– perubahan bentuk (deformasi) krn didiamkan lama
– perubahan bentuk pada suhu 200 s/d 3000
– perubahan bentuk pada suhu 250 s/d 5000 C
2. KONSTRUKSI 3. PEMERIKSAAN
DESAIN TIDAK
LENGKAP
– perhitungan
kekuatan  pemeriksaan
fabrikasi
konstruksinya  pemeriksaan
– gambar merusak (DT)
rencananya  pemeriksaan tdk
merusak (NDT)
4. PELEDAKAN GAS DIRUANG
PEMBAKARAN
KARENA :
a. Gangguan pada katub bahan bakar
b. Terlalu banyak udara
c. Kekurangan udara
d. Gangguan pada timer purge
e. Tdk cukup energi utk menyalakan percikan api
f. Alat pengatur pembuangan gas tertutup
g. Ketahanan isolasi listrik menurun
h. Suplai udara dengan alat pengatur
5. PELEDAKAN DARI SISI
AIR/UAP
 Ketel uap kekurangan air karena :
- kesalahan control ketinggian air
- kesalahan pemasangan peralatan
pipa penyalur air
- kesalahan desain fasilitas system
aliran air
- gangguan pada pompa air pengisi
- gangguan pada kabel listrik
- arus induksi
Sebab – sebab
Peledakan Ketel
Uap
6. PERALATAN
/PERLENGKAPAN PENGAMAN
– Alat pengaman yang ada tdk berfungsi dng baik
karena tdk dikalibrasi

7. KELALAIAN
Sebab – sebab
Peledakan Ketel
8. KEBAKARAN Uap
DILUAR BADAN KETEL
 kebocoran pipa saluran minyak
 kesalahan pemasangan KU
 ventilasi udara diruang ketel kurang
 saluran buangan bocor
9. PELAYANAN / PERAWATAN KU
 kekurangan air ketel
 kerusakan pipa api
 Relay bahan bakar
 Blow down
Cara Inspeksi dan Reparasi
Pesawat Uap
INSPEKSI = PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
ADA YANG SALAH DAN ADA YANG BENAR
A. Yang salah :
a. Dilakukan oleh yang tidak berwenang
b. Tidak rutin
c. Tidak prosedur
d. Tidak standart
B. Yang benar :
a. Dilakukan oleh yang berwenang
b. Rutin
c. Prosedur
d. Standart
INSPEKSI :
A. Pertama :  PEMBUATAN
 PEMASANGAN / PERAKITAN
 PEMAKAIAN AWAL
B. Berkala : PEMERIKSAAN RUTIN
(BERKALA) HASIL  BAIK
 REPARASI KRN
 Kerusakan Pada Ketel Uap
– PELENTURAN
– PENIPISAN
– RETAK
– REMBES/BOCOR
– DLL
 Kerusakan Yang Direparasi
RINGAN
BERAT
 Reparasi dilakukan oleh tenaga ahli atau
perusahaan yang telah ditunjuk
Catatan:
Reparasi ringan :
a. Penggantian pipa api
b. Penggantian pipa air s/d 10%
c. Perbaikan las memanjang/melingkar s/d 25%
Reparasi berat :
d. Penambalan/penggantian lorong api,kamar
nyala,peti api, bouileur, dom uap,pelat drum/
tetup.
e. Penambalan pelat badan/pelat peti api/kamar
nyala.
f. Penggantian heard (water kast)
g. Penggantian pipa air >10%
h. Perbaikan las memanjang/melingkar >25%
C.
Khusus
a. KU:Rusak/meledak/pecah waktu beroperasi
b. KU Berumur > 35 Th
c. KU Berumur > 65 Th
d. KU Tidak mempunyai identifikasi

Anda mungkin juga menyukai