Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mindar Agus Prasetyo

Dalam proses produksi di PT Makmur Abadi terdapat penggunaan Pesawat Uap berupa Ketel Uap jenis
pipa api, dimana uap yang dihasilkan digunakan untuk pengering pada ruang Drying. Menurut
keterangan pimpinan perusahaan ketel uap tersebut di pasang tahun 1980 dan belum memiliki Akte Ijin.
Ketel Uap dilayani seorang operator sdr.Ngatino usia 27 th pendidikan STM dan belum memiliki lisensi
K3/SIO.

Pada name plate Ketel uap di dapat keterangan berikut:

Merk : Hokken Boiler

No Seri : HB/X-138

Kapasitas Uap : 1500 kg/hr

Tahun Pembuatan : 1980

Working Pressure : 8 kg/cm2

Heat Surface : 42 m2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pesawat Uap dan Ketel Uap
 Pesawat uap adalah Ketel uap dan alat-alat lainnya yang dengan peraturan Pemerintah
ditetapkan demikian, langsung atau tidak langsung berhubungan (atau tersambung)
dengan suatu ketel uap dan diperuntukkan bekerja dengan tekanan yang lebih besar
(tinggi) daripada tekanan udara (Ps 1 ayat 1 UU uap 1930)
 Ketel Uap adalah suatu pesawat, dibuat guna menghasilkan uap atau stoom yang
dipergunakan di luar pesawatnya ( Ps. 1 ayat 2 UU Uap 1930)
Menurut PERATURAN UAP (STOOMVERORDENING) STOOMVERORDENING 1930
Ketel-ketel uap yang dimaksud dalam pasal 1 dari undang-undang uap 1930 dibagi atas:
a. ketel-ketel uap dalam mana tekanan yang di timbulkan oleh uapnya adalah lebih besar dari
1/2 kg tiap cm 2 melebihi tekanan udara luar, dan
b. ketel-ketel uap dalam mana tekanan yang di timbulkan oleh uapnya paling tinggi 1/2 kg cm
2 melebihi tekanan udara luar (ketel-ketel uap tekanan rendah)
Pesawat-pesawat uap yang dimaksud dalam pasal 1 dari Undang-undang uap 1930 adalah;
a. Pemanas-pemanas air diperuntukkan guna mempertinggi temperatur dari air pengisi untuk
ketel-ketel uap dengan jalan pemanasan dengan hawa pembakaran.
b. Pengering-pengering uap diperuntukkan guna mempertinggi temperatur dari uapnya,
dengan jalan pemanasan dari hawa pembakaran. Bila pesawat-pesawat ini bersambungan
langsung dengan ketel uapnya, maka ia dianggap bersatu dengan ketel uapnya.
c. Penguap-penguap diperuntukkan guna membuat air sulingan dengan jalan pemanasan
dengan uap. dan
d. bejana-bejana uap kedalam mana langsung atau tidak langsung dimasukkan uap dari ketel
uapnya, terkecuali pesawat-pesawat yang disebut dalam ayat c.
2. Apakah Ketel Uap tersebut wajib memiliki akte ijin, jelaskan jawaban saudara
 Ketel uap tersebut wajib memiliki akte ijin, sesuai dengan Ps 6 UU uap 1930, ”adalah
dilarang untk menjalankan atau mempergunakan sesuatu pesawat uap dengan tidak
mempunyai Ijin untuknya, yang diberikan oleh Kepala Jawatan Pengawasan Keselamatan
Kerja”
 Ketel uap tersebut memiliki working pressure 8 kg/cm2 dan Heat surfacer 42 m2. Dalam hal
ini sesuai Ps 7 Peraturan Uap 1930, Tidak diperlukan Akte ijin pada kondisi : “bagi ketel-
ketel uap yang mempunyai jumlah tidak melebihi 0,2 sebagai hasil kalian dari jumlah luas
pemanasannya dalam M2 dengan jumlah tekanan sebenarnya yang tertinggi dalam Kg/cm2
kecuali bila tekanan ini lebih besar dari 2 atmosfeer”
PERATURAN UAP (STOOMVERORDENING) STOOMVERORDENING 1930 Pasal 4 "Seseorang yang
menghendaki pengesahan atas gambar rencana dimaksud dalam pasal 5 dari undangundang uap
1930, pesawat uap yang di diperuntukkan guna dipakai di Indonesia, harus untuk keperluan itu
mengajukan surat permohonan bermaterai. Di Indonesia pada Kepala Jawatan Pengawasan
keselamatan Kerja, di Negeri Belanda pada perwakilan dari Jawatan tersebut yang berada pada
Departemen urusan jajahan dengan melampirkan gambar kalkiur dan dua afdruknya, dengan
skala tidak kurang dari 1:12, dengan ukuran-ukuran tertulis lengkap dan selanjutnya dengan
keterangan-keterangan dari bahan-bahan yang akan dipakai guna pembuatan pesawat uapnya.

3. Jika wajib memiliki akte ijin Jelaskan prosedur untuk mendapatkan akte ijin tersebut dan
dokumen apa saja yang diperlukan

Pasal 6
1. "Seorang yang menghendaki Ijin untuk menjalankan sesuatu pesawat uap, dimaksud dalam
pasal 6 dari Undang-undang uap 1930, harus untuk kepengawasan Keselamatan Kerja disertai
dengan afdruk yang dibubuhi tanda pengesahan dari gambar rencana yang telah disahkan
dimaksud dalam pasal 5 ayat 1, atau bila tidak ada pemeriksaan seperti dimaksud dalam pasal
yang disebut terakhir ini, disertai dengan gambar pembuatan dari pesawat uapnya dengan skala
1 : 12 yang digambarkan dengan ukuran-ukuran tertulis lengkap dan bila pesawatnya akan
ditembok pula disertai dengan gambar penembokannya, dalam gambar mana dimuat semua
ukuran yang diperlukan untuk perhitungan dari luas pemanasannya."
2. a. "Surat permohonan itu memuat keterangan nama pembuat dan tempat dimana terletak
pabriknya, tahun pembuatan, pula pabrik nomor dari pesawat uapnya.
b. Tujuan pemakaian dari pesawat uapnya.
4. "Surat permohonan itu diajukan oleh pemohon pada pegawai yang diserahi pengawasan atas
pesawat-pesawat uap di dalam wilayah dimana pesawat uapnya hendak dipakai.

4. Apabila pada tanggal 5 Agustus 1982 dilakukan riksa uji pertama dalam rangka mendapatkan
akte ijin, berapa besarnya tekanan pengujiannya?
Working Pressure + 5 kg/cm2
8 kg/cm2 + 5 kg/cm2 = 13 kg/cm2

5. Kapan ketel uap tersebut wajib dilakukan riksa uji berkala setelah riksa uji pertamanya dan
berapa besarnya tekanan pengujian
Pemeriksaan berkala dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 2 tahun yang jatuh pada
tanggal 5 Agustus 1984
Tekanan Pengujian :
Working Pressure + 3kg/cm2
8 kg/cm2 + 5 kg/cm2 = 11 kg/cm2

6. Potensi bahaya apa saja yang terkandung dalam pemakaian pesawat uap tersebut
a. Bila manometer tidak berfungsi dengan baik, atau bila tidak dikalibirasi dapat
menimbulkan peledakan si Operator tidak mengetahui tekanan yang sebenarnya dalam
boiler dan alat yang lain tidak berfungsi.
b. Bila safety valve tidak berfungsi dengan baik, karena karat atau sifat kepegasannya tidak
sesuai lagi maka untuk boiler bila tekanan lebih tidak dapat membuka secara otomatis.
c. Bila gelas duga tidak berfungsi dengan baik dimana nozel-nozelnya atau pipa-pipanya
tersumbat karena karat, sehingga jumlah air tidak dapat terkontrol lagi.
d. Bila air pengisi ketel tidak memenuhi syarat, sehingga pada pipa air, pipa-pipa dapat
timbul secara didalam atau diluar pipa sehingga terjadi pemanasan setempat, hal ini bisa
menirnbulkan bengkak atau pecah akibat tidak dapat mentransfer panas.
e. Bila boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scalling atau tidak sering
dibersihkan

7. Berapakah tekanan tertinggi yang dioperasikan agar tidak mengalami peledakan


Untuk mengetahui tekanan tertinggi yang aman untuk dioperasikan agar tidak mengalami
peledakan, perlu memperhitungkan beberapa faktor seperti kekuatan material, umur
pemakaian, dan standar keselamatan yang berlaku. Namun, sebagai panduan umum, tekanan
operasi yang aman biasanya adalah sekitar 75-90% dari tekanan maksimum yang tertera pada
nameplate. Dalam kasus ini, tekanan maksimum yang tertera adalah 8 kg/cm2, sehingga
tekanan operasi yang aman dapat dihitung sebagai 75-90% dari nilai tersebut. Jadi, tekanan
tertinggi yang aman untuk dioperasikan agar tidak mengalami peledakan adalah sekitar 6-
7,2 kg/cm2.

8. Kapan ketel uap wajib dilakukan riksa uji khusus penelitian bahan (PB) Jelaskan
Apabila sudah berumur 35 Tahun setelah riksa uji pertama yaitu pada tahun 2017

9. Disamping penggunaan ketel uap perusahaan juga menggunakan bejana uap dengan diameter
600 mm, apakah bejana uap tsb perlu akte ijin, berapa tahun sekali riksa uji berkalanya
Untuk menentukan apakah bejana uap dengan diameter 600 mm perlu memiliki akte izin dan
frekuensi pengujian berkala, perlu dipertimbangkan regulasi dan standar keselamatan yang
berlaku di wilayah atau negara tempat perusahaan beroperasi. Namun, umumnya bejana uap
seperti ini memerlukan izin serta harus menjalani pengujian berkala, biasanya setiap beberapa
tahun sekali, tergantung pada regulasi dan standar yang berlaku. Disarankan untuk
berkonsultasi dengan ahli keselamatan kerja atau pihak berwenang terkait untuk informasi
yang lebih spesifik.

10. Agar ketel uap aman untuk dipakai maka harus dilengkapi dengan alat pengaman apa saja alat
pengaman yang harus ada di Ketel Uap tersebut
Menurut Pasal 12 "Tiap ketel uap harus diberi perlengkapan sebagai berikut:
a. Sekurang-kurangnya dua tingkap pengaman, yang baik pembuatannya dan berukuran yang
cukup, dipasangkan pada ketel uapnya sendiri atau pada kamar uapnya atau punuknya."
b. Sekurang-kurangnya sate pedoman tekanan."
c. "Sekurang-kurangnya dua kerangan coba atau pengukur air, dan satu gelas pedoman air
memakai kerangan sembur, yang dapat ditusuk sewaktu ketelnya beruap atau dua gelas
pedoman air semacam www.hukumonline.com 5 / 16 itu."
d. "Sekurang-kurangnya dua alat pengisi, yang tidak bergantungan satu sama lainnya, yang
masing-masing dapat memberikan kebutuhan air:pada ketel uapnya dengan leluasa,
dimana sekurang-kurangnya satu dari alat- alat ini harus dapat bekerja sendiri. Dengan alat
pengisi yang dapat bekerja sendiri, diartikan pompa uap, injecteur-injecteur dan alat-alat
yang tidak tergantung pada mesin induknya."
e. "Suatu alat yang dapat bekerja sendiri, yang dapat memberitahukan kekurangan air dalam
ketel uapnya lepas dari machinist atau tukang pengladennya."
f. "Suatu tanda dari batas air terendah yang diperbolehkan."
g. "Suatu kerangan memakai plendes berukuran 40 mm garis tengahnya dan 8 mm tebalnya
untuk padanya dipasangkan pedoman tekanan coba."
h. "Suatu kerangan pembuang atau katub yang dipasangkan yang baik pada ketel uapnya,
baik langsung maupun memakai suatu pipa dari tembaga, perunggu, baja cair atau baja
tuang, pipa mana tidak boleh kena tembokan.
i. "Lubang-lubang lalu orang dan lumpur seperlunya."
j. "Suatu plat yang dipasangkan memakai 4 baut tembaga, memakai kepala yang: terpendam
yang mempunyai garis tengah sekurang-kurangnya 10 mm, pada plaat mana harus tertera
jelas dan utuh: 1. tekanan uap yang tertinggi yang diperbolehkan dalam kg, tiap cm dan 2.
tahun dan tempat pembuatannya pula mana dari pembuatnya."
11. Sebagai operator apakah sdr.Ngatino memiliki Lisensi K3? Apabila wajib kelas berapa?
Wajib memiliki Lisensi K3, Kelas 2 karena kapasitas uap tidak lebih tinggi dari 10 ton/jam

12. Bagaimana cara mendapatkan SIO dan berapa lama masa berlakunya
Memenuhi klasifikasi menurut PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR :
PER.01/MEN/1988 T E N T A N G KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR PESAWAT UAP
BAB III KWALIFIKASI Pasal 3 (2) Operator kelas II.
a. Sekurang-kurangnya berpendidikan SLTP, dan diutamakan teknik mekanik, atau listrik.
b. Pernah sebagai pembantu operator selama 1 tahun.
c. Berkelakuan baik dari kepolisian.
d. Umur sekurang-kurangnya 20 tahun.
e. Berbadan sehat dari dokter.
f. Mengikuti kursus operator paket A1.
g. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja cq. Ditjen Binawas
SIO berlaku selama 5 Tahun dan dapat diperpanjang.

13. Di perusahaan juga terdapat penggunaan dua buah Air Compressor merk Swan dengan tekanan
kerja 8 kg/cm3 yang belum dilakukan riksa uji. Apa tindakan saudara sebagai seorang AK3
umum? Berapa tahun sekali dilakukan Pemeriksaan dan pengujian kembali?
Sebagai seorang AK3 umum, tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pastikan air compressor Swan telah memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang
ditetapkan.
b. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi air compressor dan sistem penggunaannya
untuk mendeteksi potensi risiko kebocoran atau masalah teknis lainnya.
c. Koordinasikan dengan pihak yang berwenang untuk melakukan pengujian riksa secara
berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pemeriksaan dan pengujian kembali biasanya dilakukan setahun sekali, tetapi ini dapat
bervariasi tergantung pada regulasi setempat dan kebijakan perusahaan. Sebaiknya sesuaikan
dengan peraturan dan pedoman yang berlaku di wilayah tempat perusahaan beroperasi.

14. Perusahaan juga terdapat penggunaan mesin diesel penggerak generator dimana bahan bakar
solar di tampung di dalam suatu tangki bulanan dan tangki harian dengan kapasitas masing-
masing 5000 liter dan 300 liter yang belum dilakukan riksa uji. Apa tindakan saudara sebagai
seorang AK3 umum? Berapa tahun sekali dilakukan pemeriksaan dan pengujian kembali?
Sebagai seorang AK3 umum, tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pastikan tangki solar bulanan dan harian telah memenuhi standar keamanan dan
keselamatan yang ditetapkan.
b. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi tangki dan sistem penggunaan mesin diesel
untuk mendeteksi potensi risiko kebocoran atau masalah teknis lainnya.
c. Koordinasikan dengan pihak yang berwenang untuk melakukan pengujian riksa secara
berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pemeriksaan dan pengujian kembali biasanya dilakukan setahun sekali, tetapi ini dapat
bervariasi tergantung pada regulasi setempat dan kebijakan perusahaan. Sebaiknya sesuaikan
dengan peraturan dan pedoman yang berlaku di wilayah tempat perusahaan beroperasi.

15. Rambu-rambu apa saja yang harus dipasang pada lokasi tangki timbun tersebut.

a. Peringatan Bahan Mudah Terbakar


b. Peringatan Bahan Mudah Meledak
c. Peringatan Bahan B3
d. Larangan menyalakan api
e. Larangan merokok

Anda mungkin juga menyukai