PESAWAT UAP
DAN
BEJANA TEKAN
Detik.com pada Kamis, 21 Januari 2021
Ø Berita tentang ledakan yang terjadi di sebuah gedung milik
Gereja Katolik di wilayah Madrid Tengah, Spanyol.
Ø Setidaknya ada tiga orang tewas dalam kejadian tersebut.
Dilansir Reuters, Rabu, 20 Januari 2021,
Ø Wali Kota Jose Luis Martinez-Almeida mengatakan dari
penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan di Calle
Toledo itu disebabkan oleh kebocoran gas di area boiler.
Ø Di umumkan juga bahwa mayat telah ditemukan di bawah
puing-puing.
OSHA menyebutkan bahaya boiler yang
bisa muncul, yaitu:
Ø Risiko ledakan.
Ø Uap bertekanan tinggi
Ø Gas mudah meledak
Ø Zat kimia
Ø Gerakan mesin
Ø Permukaan panas
4 Resiko Besar Boiler
1. Pelelehan
2. Ledakan thermal
3. Ledakan bahan mudah meledak
4. Tekanan uap berlebih
1. Pelelehan.
Ø Jika permukaan metal dipanasi hingga mencapai
titik pelelehan.
Ø Rendahnya permukaan air sehingga panas dari
ketel uap tidak memanaskan air lagi melainkan
memanaskan permukaan ketel uap.
Ø Tidak menimbulkan peledakan tetapi akan
memberikan kerusakan besar terhadap ketel uap
dan dapat memicu situasi yang mengarah pada
ledakan.
2. Ledakan thermal.
Ø Kondisi ini terjadi ketika permukaan air dalam boiler rendah
yang memicu pemanasan permukaan hingga dalam kondisi
permukaan terlampau panas (overheated) dan diikuti
dengan penambahan air dingin.
Ø Air yang masuk langsung membentuk uap dengan sangat
mudah karena memang kondisi permukaan boiler sudah
sangat panas.
Ø Volume uap yang dihasilkan bisa 1600 kali volume air.
Ø Penambahan volume secara tiba-tiba ini akan menjadi
ledakan karena tidak cukup ruang di dalam boiler untuk
memungkinkan uap mengembang.
3. Ledakan bahan mudah meledak.
semburan ,api/panas,gas
debu berbahaya
pencemaran lingkungan
sentuhan listrik
kebakaran
peledakan
gangguan kesehatan
dll.
III. IDENTIFIKASI dan ANALISA
SUMBER BAHAYA
a. Konstruksi tdk memenuhi syarat
b. Alat pengaman
tidak ada
tidak cukup
tidak fungsi
c. Pemeriksaan salah
d. Proses kerja tidak standart
e. Pelayanan tidak prosedur
f. Konstruksi cacat saat operasi
IV. PENGENDALIAN :
PELAKSANAAN :
Riksa sifat tampak dan dimensi Pengujian tdk
merusak yang sesuai Hydrostatik test
Steam test
1. GAMBARAN UMUM
1. BAGIAN – BAGIAN KETEL UAP
1. PU mengalami 2. PU dipindah
perubahan tangankan/dijual
- permilik catatan :
- tekanan – Sebelum dimutasi PU tdk
boleh dijalankan
- tempat pemakaian
– A I akan dikeluarkan bila PU
- dll memenuhi syarat
Sebab Sebab Peledakan Pesawat Uap
1. Pemakaian bahannya
2. Perencanaannya (desainnya)
3. Pemeriksaan tidak lengkap
4. Hasil pembakaran
5. Air pengisi ketel uap
6. Peralatan /perlengkapan pengaman
7. Kelalaian peladennya
8. Terjadi diluar ketel uap
9. Pelayanan dan perawatan
PEMAKAIAN ATAU PEMILIHAN
BAHAN KONSTRUKSI
penyalur air
- kesalahan desain fasilitas system aliran air
- gangguan pada pompa air pengisi
- gangguan pada kabel listrik
- arus induksi
Sebab – sebab Peledakan Ketel Uap
6. PERALATAN /PERLENGKAPAN
PENGAMAN
– Alat pengaman yang ada tdk berfungsi dng baik
karena tdk dikalibrasi
7. KELALAIAN
Sebab – sebab Peledakan Ketel Uap
8. KEBAKARAN DILUAR BADAN KETEL
Økebocoran pipa saluran minyak
Økesalahan pemasangan KU
Øventilasi udara diruang ketel kurang
Øsaluran buangan bocor
9. PELAYANAN / PERAWATAN KU
Økekurangan air ketel
Økerusakan pipa api
ØRelay bahan bakar
ØBlow down
Pengendalian Risiko
Boiler
Ø Rekayasa Teknis (Engineering Controls)
Ø Rekayasa Teknis (Engineering
Controls)
Ø Alat Pelindung Diri
Rekayasa Teknis (Engineering Controls)
1. Normal Operating Water Level (NOWL)
NOWL biasanya ditempatkan di tengah dari gauge glass yang
merupakan kaca khusus untuk melihat kondisi air di dalam ketel
uap. Alat ini terhubung dengan kolom air di dalam ketel uap
sehingga dapat membaca ketinggian dengan tepat. Gauge glass
juga berfungsi untuk melihat kualitas air dalam ketel uap apakah
bening atau banyak sedimen.
2. Try Cocks
Semua ketel uap setidaknya harus memiliki 2 alat untuk
mendeteksi tinggi air di dalam ketel uap. Memang yang
paling mudah adalah dengan gauge glass, alat lain
dengan fungsi yang kurang lebih sama adalah try cocks.
Alat ini merupakan valve yang ditempatkan pada kolom
air dan digunakan untuk memeriksa apakah ketinggian air
masih dalam batasan aman atau tidak terlebih dalam
kondisi gauge glass tidak berfungsi.
3. Safety valve
Safety valve adalah alat yang
memungkinkan uap keluar dari boiler
dalam kondisi tekanan uap di dalam
ketel uap berlebih. Safety valve ini
tertutup dalam kondisi tekanan normal.
4. Burner control system
Semua ketel uap modern memiliki sistem
perlindungan pembakaran yang memantau
pembakar (burner) agar dalam operasi yang
normal. Sistem ini juga akan mematikan jalur
pasokan bahan bakar ke ketel uap jika ada
masalah terkait dengan safety device di dalam
boiler.
Rekayasa Teknis (Engineering Controls)
1. Membangun komunikasi
Operator boiler harus mengkomunikasikan segala
kelainan yang ada dalam ketel uap segera kepada
atasan. Komunikasi ini harus bisa terbangun tanpa
batasan waktu dan tempat
2. Boiler log
Boiler log merupakan kumpulan checklist yang berkaitan
dengan operasional dan keselamatan boiler. Dalam checklist
tersebut, item-item yang kritikal diminta untuk dipantau secara
rutin oleh operator selama periode tertentu. Beberapa
perusahaan memantau dalam rentang waktu 8 jam sekali dan
beberapa perusahaan yang lain memantau dalam rentang
waktu 24 jam sekali. Dengan mengisi checklist yang konsisten
terhadap kondisi ketel uap, maka kita bisa memprediksi
masalah yang akan terjadi atau mendeksi penyebab dari
kerusakan yang telah terjadi.
3. Perawatan air
Air di dalam boiler harus diperiksa secara periodik.
Pemeriksaan ini sangat terkait dengan aspek
keselamatan karena mineral yang berada dalam
dalam air dapat menyebabkan timbunan deposit dan
memicu panas yang berlebih (overheat) pada bagian
ketel uap
4. Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan berkala kepada peralatan dapat
dilakukan dengan memeriksa bagian-bagian dari
ketel uap seperti steam traps, pompa, dan lain-lain.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan memeriksa
apakah suhu, visual, getaran, suara dan lain-lain
sudah sesuai standard.
5. Fire safety plan
Fire safety plan terdiri dari lokasi alarm
kebakaran, APAR, electrical breaker utama,
hydrant dan jalur keluar dari setiap area di
fasilitas yang ada.
6. Chemical safety
Tempat yang berisi zat kimia berbahaya
harus dilabeli dengan identitas material
berbahaya sesuai dengan peringatan
bahaya kimia.
7. Lockout/tagout
Lock out tag out merupakan alat untuk mengendalikan
energi berbahaya dalam pekerja pemeliharaan boiler.
Lock out tag out dapat berupa gembok dan tanda yang
dipasang di panel ketel uap sehingga panel tersebut
tidak bisa dihidupkan dalam pekerjaan pemeliharaan.
Alat Pelindung Diri
Kaca mata safety merupakan alat pelindung diri yang wajib dipakai di
area boiler untuk melindungi mata atau wajah dari partikel yang
berterbangan, zat kimia baik cair ataupun gas, dan lain-lain. Tambahan
faceshield wajib dipakai dalam kasus kontak dengan zat kimia untuk
feedwater. Perlindungan mata ini diatur dalam OSHA 29 CFR
1910.133 – eye and face protection. Proteksi standard untuk mata
dijelaskan dalam ANSI Z87.1-1989, Practice for Occupational and
Educational Eye and Face Protection. Selain itu, tambahan ear plug
atau ear muff juga bisa dipertimbangkan dalam kasus kebisingan ketel
uap melebihi ambang batas.
Cegah Terjadinya
Kecelakaan Boiler
Ø Economizer
Ø Furnace
Ø Steam Drum
Ø Superheater
1. Economizer
Economizer diamankan dari terbentuknya
penguapan feedwater di dalam tube, karena uap
yang terjebak di dalamnya dapat menimbulkan
water hammer, thermal shock, dan dapat
menimbulkan fluktuasi control drum level.
2. Furnace
Furnace berhubungan dengan masalah tekanan
uap dan temperatur uap serta temperatur ruang
bakar yang sangat tinggi. Faktor-faktor yang
menjadi perhatian adalah: Tekanan operasi
boiler, operasi boiler balance firing
3. Steam Drum
Selama kondisi normal operasi tekanan di
drum dan level drum serta kualitas air harus
selalu terkontro
4. Superheater
Superheater bersangkutan dengan kondisi temperatur uap
dan pengaman temperatur metal. Batasan-batasan
pengaman superheater di antaranya:
· Main steam temperature harus selalu dikontrol
· Kondisi pembakaran harus balance firing/diatur sesuai
formasinya
· Thermocouple keluar superheater harus dimonitor
· Gas temperatur masuk daerah superheater harus
dibatasi selama start up sampai kondisi unit normal
operasi
Aturan umum keselamatan di ruang boiler
A. SUMBER BAHAYA :
Ø Kebakaran
Ø Keracunan dan iritasi
Ø Pernapasan tercekik/aspisia
Ø Peledakan
Ø Cairan sangat dingin/cryiogenic
Cara Inspeksi dan Reparasi
Pesawat Uap
INSPEKSI = PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
ADA YANG SALAH DAN ADA YANG BENAR
A. Yang salah :
a. Dilakukan oleh yang tidak berwenang
b. Tidak rutin
c. Tidak prosedur
d. Tidak standart
B. Yang benar :
a. Dilakukan oleh yang berwenang
b. Rutin
c. Prosedur
d. Standart
INSPEKSI :
A. Pertama : PEMBUATAN
PEMASANGAN / PERAKITAN
PEMAKAIAN AWAL
B. Berkala : PEMERIKSAAN RUTIN (BERKALA) HASIL
BAIK
REPARASI KRN RUSAK
Kerusakan Pada Ketel Uap
– PELENTURAN
– PENIPISAN
– RETAK
– REMBES/BOCOR
– DLL
Kerusakan Yang Direparasi
RINGAN BERAT
Reparasi dilakukan oleh tenaga ahli atau
perusahaan yang telah ditunjuk
Catatan:
Reparasi ringan :
a. Penggantian pipa api
b. Penggantian pipa air s/d 10%
c. Perbaikan las memanjang/melingkar s/d 25%
Reparasi berat :
a. Penambalan/penggantian lorong api,kamar
nyala,peti api, bouileur, dom uap,pelat drum/ tetup.
b. Penambalan pelat badan/pelat peti api/kamar nyala.
c. Penggantian heard (water kast)
d. Penggantian pipa air >10%
e. Perbaikan las memanjang/melingkar >25%
C. Khusus :
a. KU Rusak/meledak/pecah waktu beroperasi
b. KU Berumur > 35 Th
c. KU Berumur > 65 Th
d. KU Tidak mempunyai identifikasi
BEJANA TEKAN
1. Bejana tekanan adalah bejana selain
pesawat uap yang didalamnya terdapat
tekanan yang melebihi udara luar, dipakai
untuk menampung gas atau gas campuran
terma suk udara baik terkempa menjadi cair
atau dalam keadaan larut atau beku.
Yang termasuk bejana tekanan adalah :
a. Silindrical
b. Spherical
c. Dng tutup ellip
d. Dng tutup torisperical
e. Dng tutup hemispherical
f. Dng tutup semi elliptical
g. Dng tutup rata
h. Kedudukan horizontal
i. Kedudukan vertical
Bejana tekanan pada umumnya dikonstruksi dng cara
pengelasan ,sedangkan jurulas yang mengerjakan setidak-
tidaknya juru las klas II.
1. AWAS BAHAYA
GAS MUDAH TERBAKAR
2. GAMBAR TANDA SILANG DENGAN
TENGKORAK DAN BERTULISKAN
AWAS BERBAHAYA GAS BERACUN
3. DLL
C. INSTALASI PIPA :
Liner Baja
Baja Bu n g k us re s i n/
se r a t f i b e r g l a s
(Hoop wrap)
TYPE 3 (CNG 3) TYPE 4 (CNG 4)
Liner/pelapis dalam dari metal Liner/pelapis dalam dari bahan non
dan dibungkus serat karbon pada metal/ plastik dan dibungkus serat
bagian luar (full wrap) karbon pada bagian luar (full wrap)
Lebih mahal Lebih mahal
Lebih ringan (Kapasitas 60 L Lebih ringan
26 Kg)
Non metalik
Liner Baja Liner/Plastik
B u n g k u s s e r a t B u n g k u s s e r a t
k a r b o n ( H o o p karbon/fibergl as
wrap)
Jenis Tabung LGV/LPG
I. INSPEKSI DAN SERTIFIKASI :
A. PENGERTIAN
PEMERIKSAAN serangkaian kegiatan
secara langsung untuk mendapatkan
identitas secara lengkap
PENGUJIAN serangkaian kegiatan
secara langsung dg memberi beban lebih
besar dari kapasitasnya
B. TUJUAN
a. Jaminan kualitas/mutu
b. Jaminan perlindungan K3
c. Mewujudkan kesadaran pentingnya kualitas/mutu hasil
produksi
d. Menjamin kesesuaian tujuan pemakai dan
produsen
e. Mewujudkan tercapainya kesamaan pandangan antara
pemakai dan produsen
a. OBYEK PEMERIKSAAN
1. New and cold inspection (riksa baru/fabrikasi)
2. Corroded inspection (riksa yang tlh dioperasikan
untuk pemeliharaan)
b. WAKTUNYA
1. Riksa pertama (First Inspection)
2. Riksa berkala (Periodical Inspection)
c. SIFATNYA
1. Riksa ulang
Riksa khusus
d. TEMPATNYA
- Shop inspection (fabrikasi)
- Field atau site inspection (pemasangan)
- In service inspection (stlh dioperasikan)
e. SPESIALISASI
- Welding inspection
- Material inspection
- Visual inspection
- Dimention inspection Hydrotest PSV
D. PROPORSI TANGGUNG JAWAB :
1. PENGUJIAN BERKALA
1. 2 TH sekali untuk yang korosif
2. 5 TH sekali untuk bejana lainnya
3. 2 TH sekali untuk safety valve
2. PENGUJIAN ULANG
apabila riksa uji AK3 ditolak direktur
1. PENGISIAN BOTOL BAJA/TABUNG GAS
BERTEKANAN
a. boleh diisi bila bersertifikat
b. btl baja hrs bersih dari karat & retak
c.apabila ada minyak hrs dibersihkan
dng tetra chlor etan/soda cair
d. tdk boleh melebihi tekanan kerja
e. pengisian bhn beroksida dan mudah
terbakar hrs hati-hati
f. pengisian zat asam botolnya harus kosong benar dan
kebersihan katubnya
g. bekas cyanida tidak boleh diisi gas lain
h. cara pengeringan harus hati-hati
i. pengisian gas mdh terbakar harus otomatis
j. pengisian btl acetylene
- hrs ditimbang
- meragukan hrs dipurging dulu s/d 99%
- bila <99% hrs dipurging lagi
- periksa poros masa,bila kocak jangan diisi
- suhu botol <400C
- kecepatan pengisian mak.1m2/jam
k. untuk gas Mono Oksida,Hidrogen dan gas tanah diberi bau-
bauan
l. gas oksigen dan gas beroksida lainnya, perala tannya harus
bebas dari minyak dan gemuk
a. tanpa ada bukti layak pakai dilarang diisi
b. tangki harus dibersihkan dan diperiksa yang teliti sebelum diisi
c. tangki cacat tdk boleh diisi
d. bila terkena minyak dansejenisnya harus di TCE
e. tidak boleh > tekanan kerja
f. pengisian dengan bhn oksida & mudah terbakar dibersihkan dulu dan hrs
langsung
g. cara mengeringkan dng zat lemas yang tidak berminyak
h. perobahan isi harus dibersihkan dan dilabeli
i. untuk gas mono oksida,hydrogen dan gas tanah hrs dicampur bau-bauan
j. untuk gas oksigen dan beroksida harus menggunakan peralatan
bersih dari minyak
k. batas pengisian sampai trichock
PENGGUNAAN BOTOL BAJA / TABUNG GAS BERTEKANAN
a. pakailah APD yang disyaratkan
b. gunakan alat pengaman yang memadai
c. apabila regulator beku siram dengan air
d. ulir regulator harus cocok
e. jaga kebersihannya
f. pakailah kunci yang cocok
g. bukalag kerangan botpl baja pelan-pelan
h. bila melalui manifold harus dilengkapi satu/lebih regulator
i. slang merah untuk acetylene dan biru untuk oksigen
j. tutup botol harus baik
k. katup penutup botol baja harus dilindungi
l. bejana yang berisi gas atau gas campuran harus dipasang katup pengaman yang baik
m. yang sdh terisi harus ditutup rapat
n. kunci pembuka hrs tergantung pada botol baja
o. dilarang menggunakan gas oksigen untuk membersihkan kotoran
p. p.dilarang memberikan pelumas untuk melicinkan ulir
5
a. Harus disimpan ditempat berfentilasi atau udara
b. Terbuka dan berpintu keluar,masuk serta pada tempat
yang aman dan mudah dijangkau
c. Jauhkan dari sumber panas dan perecikan api
d. Harus dipasang tanda ’DILARANG MASUK BAGI YANG TDK
BERKEPENTINGAN’ maupun tanda bahaya lainnya
e. Dilarang merokok didlm gudang dan sekitarnya
f. Pisahkan,botol isi, kosong , baru maupun lama
g. Masing-masing jenis botol harus dipisahkan terutama thd
gas yang mudah terbakar
h. Penyimpanan botol baja gas beracun seminim mungkin
i. Pemeriksaan 1 bln sekali
j. Sblm memasuki gudang tes dulu kosentrasi gasnya
k. Lindungi dari sinar matahari terutama Acetylene dan
Carbon dioksida
l. Dilarang mengangkut dan menyimpan dalam keadaan terbaring
dan hrs pakai alat anti guling
m. Gas yang lebih berat dng udara dilarang disimpandi dalam
tanah
n. Pekerja yang memindah/ngangkut harus pakai APD
o. Tutup botol baja harus dipasang
p. Tidak boleh : diseret,didorong,diluncurkan, digelindingkan
secara tegak,dijatuhkan atau berbenturan secara
keras,diangkat pada tutup/valvenya, diangkat dng keran
magnit
q. Pemindahan maupun pengangkatan harus pakai peralatan khusus
yang sesuai dan harus berdiri
r. Jangan ada gerakan yang membahayakan
s. Khusus gas beracun, korosif dan mudah
terbakar harus dikawal orang yang mengerti tata
cara pengangkutan dan membongkar
t. Kendaraan pengangkut botol / bejana tekan dilarang
mengangkut orang lain
u. Botol kosong diangkut dengan tutup terpasang
v. Dilarang menggunakan botol baja untuk rol - rol
pengangkut
Sama seperti botol baja/tabung gas Kecuali pemindahan / pengangkutan
1. Pengangkutan dng kendaraan tdk blh melebihi
panjang sasis dan lebar badan
2. Kec.mak.60 Km/jam dan jalan berkelok 30 Km/jam
3. Untuk jarak jauh setiap 4 jam pengemudi hrs
istirahat,bila lebih 8 jam harus 2 pengemudi
Terima Kasih