Anda di halaman 1dari 129

PENGAWASAN K3

PESAWAT UAP
DAN
BEJANA TEKAN
Detik.com pada Kamis, 21 Januari 2021
Ø Berita tentang ledakan yang terjadi di sebuah gedung milik
Gereja Katolik di wilayah Madrid Tengah, Spanyol.
Ø Setidaknya ada tiga orang tewas dalam kejadian tersebut.
Dilansir Reuters, Rabu, 20 Januari 2021,
Ø Wali Kota Jose Luis Martinez-Almeida mengatakan dari
penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan di Calle
Toledo itu disebabkan oleh kebocoran gas di area boiler.
Ø Di umumkan juga bahwa mayat telah ditemukan di bawah
puing-puing.
OSHA menyebutkan bahaya boiler yang
bisa muncul, yaitu:
Ø Risiko ledakan.
Ø Uap bertekanan tinggi
Ø Gas mudah meledak
Ø Zat kimia
Ø Gerakan mesin
Ø Permukaan panas
4 Resiko Besar Boiler
1. Pelelehan
2. Ledakan thermal
3. Ledakan bahan mudah meledak
4. Tekanan uap berlebih
1. Pelelehan.
Ø Jika permukaan metal dipanasi hingga mencapai
titik pelelehan.
Ø Rendahnya permukaan air sehingga panas dari
ketel uap tidak memanaskan air lagi melainkan
memanaskan permukaan ketel uap.
Ø Tidak menimbulkan peledakan tetapi akan
memberikan kerusakan besar terhadap ketel uap
dan dapat memicu situasi yang mengarah pada
ledakan.
2. Ledakan thermal.
Ø Kondisi ini terjadi ketika permukaan air dalam boiler rendah
yang memicu pemanasan permukaan hingga dalam kondisi
permukaan terlampau panas (overheated) dan diikuti
dengan penambahan air dingin.
Ø Air yang masuk langsung membentuk uap dengan sangat
mudah karena memang kondisi permukaan boiler sudah
sangat panas.
Ø Volume uap yang dihasilkan bisa 1600 kali volume air.
Ø Penambahan volume secara tiba-tiba ini akan menjadi
ledakan karena tidak cukup ruang di dalam boiler untuk
memungkinkan uap mengembang.
3. Ledakan bahan mudah meledak.

Ø Dipicu oleh gas yang terkumpul dan sebuah sumber


panas yang memicu untuk gas tersebut meledak.
Ø Kejadian ini dapat terjadi di dalam atau di luar ketel uap.
4. Tekanan uap berlebih.

Ø Penambahan uap yang melebihi desain dari bejana


dapat menimbulkan ledakan.
Ø Tersumbatntya aliran pipa
ilustrasi ketel
uap tidak
terawat
K3 UAP DAN BEJANA TEKANAN
DASAR HUKUM :
Ø Undang-undang No. 1 Th.1970.Tentang Keselamatan Kerja
Ø Undang-undang Uap Th. 1930
Ø Peraturan Uap Th.1930
Ø Permenaker No.PER.01/MEN/1982.Tentang Bejana Tekanan
Ø Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang kualifikasi juru
las
Ø Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator PU
Ø Keputusan / Instruksi Menaker
Ø Keputusan / Edaran Dirjen Binawas
Ø Standar Nasional Indonesia maupun internasional yang
diterima Pemerintah RI
PESAWAT UAP
 PU * Ketel uap
* Bejana Uap berhubungan
langsung/tdk KU
* WP > tekanan udara
 KU : Pesawat yg menghasilkan uap
& dipergunakan di luar pesawatnya
Proses
KETEL UAP :
A. Pesawat untuk menghasilkan uap
 Pemanasannya :
– gas
– cair
– padat
– listrik
– nuklir
– dll
 Bangunan Ketel Uap :
– tunggal
– gabungan
BEJANA UAP :

B. Pesawat yang operasionalnya


menggunakan uap
 Pemanas air / pemanas pendahuluan
 Pengering uap
 Penguap
 Penampung uap
 Mesin turbin uap
 Pesawat cairan panas
 dll
BEJANA TEKANAN :
C. Bejana yang didalamnya terdapat media
selain uap dan bertekanan melebihi udara
luar
 Botol baja
 Bejana transport
 Pesawat pendingin
 Bejana penyimpanan
BEJANA PENIMBUNAN :

D. Selain bejana tekanan


yang digunakan
menyimpan bahan
berbahaya / bahan kimia
yang dipasang permanent
INSTALASI PIPA :
E. Jaringan pipa yang menghubungkan pesawat uap
atau bejana tekanan antara satu sam lainnya atau
bagian buangan
Ø Jaringan pipa air pengisi
Ø Jaringan pipa uap
Ø Jariangan pipa air/uap buangan
Ø Jaringan pipa lain yang
kerjanya PU dan atau
perlengkapannya
I. OBYEK
ü Ketel uap Bejana penyimpan gas
ü Ketel air panas (hot water boiler) Bejana penimbun
ü Ketel oli (hot oil boiler) Pesawat/instalasi
pendingin
ü Pemanas air (economizer)
 Instalasi pipa gas
ü Pengering uap
 PJK3
(superheater)
konsultan
ü Penguap (evaporator)
Pembuat
ü Bejana uap (heater
pemasang
storage/terminal)
reparasi
ü Instalasi pipa uap
inspeksi
ü Mesin / turbin uap  AK3 Spesialis uap dan
ü Botol baja / tabung gas bejana tekan
(silinder gas)  Juru las/operator las
ü Bejana transport  Operator pesawat uap
 Penyelidikan bahan
II. BAHAYA

 semburan ,api/panas,gas
 debu berbahaya
 pencemaran lingkungan
 sentuhan listrik
 kebakaran
 peledakan
 gangguan kesehatan
 dll.
III. IDENTIFIKASI dan ANALISA
SUMBER BAHAYA
a. Konstruksi tdk memenuhi syarat
b. Alat pengaman
 tidak ada
 tidak cukup
 tidak fungsi
c. Pemeriksaan salah
d. Proses kerja tidak standart
e. Pelayanan tidak prosedur
f. Konstruksi cacat saat operasi
IV. PENGENDALIAN :

 Saat pembuatan / perakitan Saat pemakaian :


: – ada ijinnya
– PJK3 Konstruksi
– ada operatornya
– penilaian penilaian
perencanaan – pemeriksaan/pengujian
– penilaian PJK3 berkala
Inspeksi – pemeriksaan khusus
– pengawasan – reparasi dan modifikasi
– kewajiban pemakai
Untuk menjamin K3 Pesawat uap dan Bejana
Tekanan Harus Memperhatikan :
a. Pesawat/bejana alat perlengkapan/pengamannya
b. Tenaga kerja yang melayani
c. Manajemen keselamatan kerja/operasi
d. Pemeriksaan khusus
PERSIAPAN-PERSIAPAN :
 Penyediaan dokumen terkait
 Penyiapan pesawat uap/bejana/instalasi
 Penyiapan peralatan/tenaga kerja
 Pemasangan rambu
 Penyiapan sarana lain yang diperlukan

PELAKSANAAN :
Riksa sifat tampak dan dimensi Pengujian tdk
merusak yang sesuai Hydrostatik test
Steam test
1. GAMBARAN UMUM
1. BAGIAN – BAGIAN KETEL UAP

ü Badan ketel uap j. Pengolahan air


k.Pemanasan uap lanjut
ü Dapur/ lorong api\ l. Peralatan pemindahan bb
ü Perlengkapan m. Peralatan prnimbun abu
n. Penangkap debu
a. Pedoman tekanan o. Peralatan penguras gas
b. Katup pengaman belerang
c. Pompa air pengisi ketel p. Peniup jelaga
d. Peralatan buang air q. Pesawat pelepas udara
air pengisi
e. Ventilasi udara
r. Gelas pedoman
f. System control otomatis
s. Superheater
g. Cerobong asap
t. Peralatan
h. Ekonomeser bakar/pengopakan
i. Pemanasan udara
Apendages (peralatan pengaman) 12-16
a. Tingkap pengaman (safety valve)
b. Alat penunjuk tekanan (manometer)
c. Flens coba (cerat duga)
d. Gelas pedoman ( water level glass )
e. Tanda Batas Air Terendah (TBAT)
f. Pompa pengisi air ketel (feed water pump)
g. Check valve
h. Pluit bahaya (alarm/sirine)
i. Kerangan pembuang (blow down)
j. Lobang lalu orang dan lubang lumpur (lubang periksa)
k. Pelat nama (name plate)
a. Tingkap pengaman (safety valve)
Pluit bahaya
(sirine/alarm)
Man Hole dan Check Hole
3. JENIS-JENIS KETEL UAP :

1. KETEL UAP PIPA API 2. KETEL UAP PIPA AIR


KETEL UAP SILINDER
- sirkulasi alam
a. Tegak (vertical)
- sirkulasi paksa /
b. Mendatar (horizontal)
buatan
- dengan lorong api - tanpa sirkulasi
- dengan pipa api dan
lorong api
 Ketel uap pipa air  Ketel uap pipa air
lurus bengkok
1. ketel uap seksi 1.s a t u d r u m
2. dua drum 2.dua drum
3. tegak vertically 3.tiga drum
water tube boiler
4. silang

Ketel uap pancaran (radiation type boiler)


KETEL UAP KHUSUS
KETEL UAP PIPA AIR (SPECIAL BOILER)
SIRKULASI BUATAN
a. KU Benson 1. KU Combined cycle KU yang
b. KU Sulgar memanfaatkan sisa gas panas dari
pesawat lain ( Waste Heat Boiler )
c. KU La Mont, Loeffler 2. KU BB khusus (particular fuel
d. KU Schmidt Hartman boiler)
e. KU Schmidt Ø Black liquid boiler (KU
cairan hitam)
f. KU Ramsin Ø Bagase, Bark boiler (Ampas
g. KU Velox tebu, batok kelapa)
h. KU Combined cycle 3. KU dengan media panas khusus
i. KU sirkulasi paksa lainnya 4. KU yang uapnya ke head
exchanger dulu sebelum
dialirkan kembali ke KU
- One Through boiler (particular head boiler)
– Benson
– Sulger
1. PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN :
A. MENYIAPKAN ALAT PEKERJA
a. Sewa alat
b. Menyiapkan pekerja

B. MENGHENTIKAN / MENGOSONGKAN KETEL UAP


a. Kurangi aliran uap
b. Matikan ketel uap secara pelan-pelan
c. Setelah ketel dingin keluarkan airnya secara pelan - pelan
d. Lepaskan semua perlengkapan dan buka semua lobang lalu tangan
maupun lalu orang
1. PERSIAPAN SEBELUM PEMBERSIHAN
a. Pemeriksaan bagian yang berhubungan dg KU lain
b. Pemeriksaan gas berbahaya di dlm KU
c. Buka semua lobang-lobang
d. Memasang tangga/perancah
e. Memasang penerangan
2.PELAKSANAAN PEMBERSIHAN
Untuk membersihkan bagian dlm
minimal 2 orgdan tdk merokok yang
dibersihkan meliputi :
Ø Pembersihan sisi api (jelaga,debu)
Ø Pembersihan sisi air (kerak,lumpur)
1.PEMERIKSAAN PERTAMA
- pemasangan pesawat uap - percobaan dengan tekanan uap
- pemeriksaan visual a. persiapan
- pemeriksaan setelah b. jalannya percobaan uap
pamasangan - pengopakan pelan-pelan
a. pemeriksaan luar - kenaikan tekanan
b. pemeriksaan dalam max 5500C
c.pemeriksaan alat-alat tiap jam
perlengkapan - tingkap pengaman harus
- pengujian padat dengan membuka tepat
airdingin /kenaikan max.10 %
a. persiapan untuk MAWP
pemadatan - ada yang khusus
b. cara pemadatan
PEMERIKSAAN

2. PEMERIKSAAN 3. PEMERIKSAAN KHUSUS


BERKALA a. Usia KU 35 Th
- Pemeriksaan luar b. Usia KU 65 Th
- Pemeriksaan dalam c. PU tanpa identitas
- Pemeriksaan alat- d. PU yang rusak berat waktu
alat perlengkapan operasi
(Appendages) e.Reparasi karena cacat berat
– KU kapal yang tenggelam
– PU yang diawetkan atau yg tdk perlu
ijin Untuk keperluan Keselamatan
Kerja
4. MUTASI PESAWAT UAP

1. PU mengalami 2. PU dipindah
perubahan tangankan/dijual
- permilik catatan :
- tekanan – Sebelum dimutasi PU tdk
boleh dijalankan
- tempat pemakaian
– A I akan dikeluarkan bila PU
- dll memenuhi syarat
Sebab Sebab Peledakan Pesawat Uap
1. Pemakaian bahannya
2. Perencanaannya (desainnya)
3. Pemeriksaan tidak lengkap
4. Hasil pembakaran
5. Air pengisi ketel uap
6. Peralatan /perlengkapan pengaman
7. Kelalaian peladennya
8. Terjadi diluar ketel uap
9. Pelayanan dan perawatan
PEMAKAIAN ATAU PEMILIHAN
BAHAN KONSTRUKSI

1. Pemakaian bahan menggunakan bahan yang


standard yang diakui :
 Granslogen
 ASME (Association Society of Mechanical
Engineering) BS (British Standatd)
 BS (British Standart)
 DIN (Deutsches Institut for Normung)
 JIS (Japan Industrial Standard)
Catatan : kuat tarik minimal 36 Kg/Cm2
KERUSAKAN PADA UMUMNYA
BAHAN TERDIRI :
• Kerapuhan Caustik : - Korosi
- Retak – retak halus
• Penuaan
- Bahan didiamkan dalam waktu lama
- Perubahan bentuk ( deformasi ) karena
didiamkan lama
Penuaan
– bahan didiamkan dlm waktu lama
– perubahan bentuk (deformasi) krn didiamkan lama
– perubahan bentuk pada suhu 200 s/d 3000
– perubahan bentuk pada suhu 250 s/d 5000 C
2. KONSTRUKSI
DESAIN 3. PEMERIKSAAN TIDAK
LENGKAP
– perhitungan
kekuatan  pemeriksaan
konstruksinya fabrikasi
– gambar rencananya  pemeriksaan
merusak (DT)
 pemeriksaan tdk
merusak (NDT)
4. PELEDAKAN GAS DIRUANG PEMBAKARA:

a. Gangguan pada katub bahan bakar


b. Terlalu banyak udara
c. Kekurangan udara
d. Gangguan pada timer purge
e. Tdk cukup energi utk menyalakan percikan api
f. Alat pengatur pembuangan gas tertutup
g. Ketahanan isolasi listrik menurun
h. Suplai udara dengan alat pengatur
5. PELEDAKAN DARI SISI AIR/UAP
 Ketel uap kekurangan air karena :
- kesalahan control ketinggian air
- kesalahan pemasangan peralatan pipa

penyalur air
- kesalahan desain fasilitas system aliran air
- gangguan pada pompa air pengisi
- gangguan pada kabel listrik
- arus induksi
Sebab – sebab Peledakan Ketel Uap
6. PERALATAN /PERLENGKAPAN
PENGAMAN
– Alat pengaman yang ada tdk berfungsi dng baik
karena tdk dikalibrasi

7. KELALAIAN
Sebab – sebab Peledakan Ketel Uap
8. KEBAKARAN DILUAR BADAN KETEL
Økebocoran pipa saluran minyak
Økesalahan pemasangan KU
Øventilasi udara diruang ketel kurang
Øsaluran buangan bocor
9. PELAYANAN / PERAWATAN KU
Økekurangan air ketel
Økerusakan pipa api
ØRelay bahan bakar
ØBlow down
Pengendalian Risiko
Boiler
Ø Rekayasa Teknis (Engineering Controls)
Ø Rekayasa Teknis (Engineering
Controls)
Ø Alat Pelindung Diri
Rekayasa Teknis (Engineering Controls)
1. Normal Operating Water Level (NOWL)
NOWL biasanya ditempatkan di tengah dari gauge glass yang
merupakan kaca khusus untuk melihat kondisi air di dalam ketel
uap. Alat ini terhubung dengan kolom air di dalam ketel uap
sehingga dapat membaca ketinggian dengan tepat. Gauge glass
juga berfungsi untuk melihat kualitas air dalam ketel uap apakah
bening atau banyak sedimen.
2. Try Cocks
Semua ketel uap setidaknya harus memiliki 2 alat untuk
mendeteksi tinggi air di dalam ketel uap. Memang yang
paling mudah adalah dengan gauge glass, alat lain
dengan fungsi yang kurang lebih sama adalah try cocks.
Alat ini merupakan valve yang ditempatkan pada kolom
air dan digunakan untuk memeriksa apakah ketinggian air
masih dalam batasan aman atau tidak terlebih dalam
kondisi gauge glass tidak berfungsi.
3. Safety valve
Safety valve adalah alat yang
memungkinkan uap keluar dari boiler
dalam kondisi tekanan uap di dalam
ketel uap berlebih. Safety valve ini
tertutup dalam kondisi tekanan normal.
4. Burner control system
Semua ketel uap modern memiliki sistem
perlindungan pembakaran yang memantau
pembakar (burner) agar dalam operasi yang
normal. Sistem ini juga akan mematikan jalur
pasokan bahan bakar ke ketel uap jika ada
masalah terkait dengan safety device di dalam
boiler.
Rekayasa Teknis (Engineering Controls)

1. Membangun komunikasi
Operator boiler harus mengkomunikasikan segala
kelainan yang ada dalam ketel uap segera kepada
atasan. Komunikasi ini harus bisa terbangun tanpa
batasan waktu dan tempat
2. Boiler log
Boiler log merupakan kumpulan checklist yang berkaitan
dengan operasional dan keselamatan boiler. Dalam checklist
tersebut, item-item yang kritikal diminta untuk dipantau secara
rutin oleh operator selama periode tertentu. Beberapa
perusahaan memantau dalam rentang waktu 8 jam sekali dan
beberapa perusahaan yang lain memantau dalam rentang
waktu 24 jam sekali. Dengan mengisi checklist yang konsisten
terhadap kondisi ketel uap, maka kita bisa memprediksi
masalah yang akan terjadi atau mendeksi penyebab dari
kerusakan yang telah terjadi.
3. Perawatan air
Air di dalam boiler harus diperiksa secara periodik.
Pemeriksaan ini sangat terkait dengan aspek
keselamatan karena mineral yang berada dalam
dalam air dapat menyebabkan timbunan deposit dan
memicu panas yang berlebih (overheat) pada bagian
ketel uap
4. Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan berkala kepada peralatan dapat
dilakukan dengan memeriksa bagian-bagian dari
ketel uap seperti steam traps, pompa, dan lain-lain.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan memeriksa
apakah suhu, visual, getaran, suara dan lain-lain
sudah sesuai standard.
5. Fire safety plan
Fire safety plan terdiri dari lokasi alarm
kebakaran, APAR, electrical breaker utama,
hydrant dan jalur keluar dari setiap area di
fasilitas yang ada.
6. Chemical safety
Tempat yang berisi zat kimia berbahaya
harus dilabeli dengan identitas material
berbahaya sesuai dengan peringatan
bahaya kimia.
7. Lockout/tagout
Lock out tag out merupakan alat untuk mengendalikan
energi berbahaya dalam pekerja pemeliharaan boiler.
Lock out tag out dapat berupa gembok dan tanda yang
dipasang di panel ketel uap sehingga panel tersebut
tidak bisa dihidupkan dalam pekerjaan pemeliharaan.
Alat Pelindung Diri
Kaca mata safety merupakan alat pelindung diri yang wajib dipakai di
area boiler untuk melindungi mata atau wajah dari partikel yang
berterbangan, zat kimia baik cair ataupun gas, dan lain-lain. Tambahan
faceshield wajib dipakai dalam kasus kontak dengan zat kimia untuk
feedwater. Perlindungan mata ini diatur dalam OSHA 29 CFR
1910.133 – eye and face protection. Proteksi standard untuk mata
dijelaskan dalam ANSI Z87.1-1989, Practice for Occupational and
Educational Eye and Face Protection. Selain itu, tambahan ear plug
atau ear muff juga bisa dipertimbangkan dalam kasus kebisingan ketel
uap melebihi ambang batas.
Cegah Terjadinya
Kecelakaan Boiler

Berikan perhatian khusus

Ø Economizer
Ø Furnace
Ø Steam Drum
Ø Superheater
1. Economizer
Economizer diamankan dari terbentuknya
penguapan feedwater di dalam tube, karena uap
yang terjebak di dalamnya dapat menimbulkan
water hammer, thermal shock, dan dapat
menimbulkan fluktuasi control drum level.
2. Furnace
Furnace berhubungan dengan masalah tekanan
uap dan temperatur uap serta temperatur ruang
bakar yang sangat tinggi. Faktor-faktor yang
menjadi perhatian adalah: Tekanan operasi
boiler, operasi boiler balance firing
3. Steam Drum
Selama kondisi normal operasi tekanan di
drum dan level drum serta kualitas air harus
selalu terkontro
4. Superheater
Superheater bersangkutan dengan kondisi temperatur uap
dan pengaman temperatur metal. Batasan-batasan
pengaman superheater di antaranya:
· Main steam temperature harus selalu dikontrol
· Kondisi pembakaran harus balance firing/diatur sesuai
formasinya
· Thermocouple keluar superheater harus dimonitor
· Gas temperatur masuk daerah superheater harus
dibatasi selama start up sampai kondisi unit normal
operasi
Aturan umum keselamatan di ruang boiler

1. Kenakan pakaian pengamanan dan sepatu safety di pabrik


setiap saat.
2. Kenakan sarung tangan saat menangani garis panas atau
membersihkan bahan bakar.
3. Kenakan pelindung mata telah sesuai di semua bidang yang
ditunjuk.
4. Gunakan kacamata dan respirator saat membersihkan sisi
api boiler, breeching, atau cerobong asap.
5. Kenakan helm safety ketika bekerja di mana ada
kemungkinan cedera kepala
6. Jangan gunakan tangan untuk menghentikan peralatan
bergerak
7. Simpan kain tak terpakai atau sampah di tempat yang
telah ditentukan untuk mencegah kebakaran yang
disebabkan oleh pembakaran spontan.
8. Hanya menggunakan kaleng keselamatan yang disetujui
untuk menyimpan cairan yang mudah terbakar.
9. Periksa semua peralatan keselamatan kebakaran secara
teratur untuk memastikan itu adalah dalam kondisi kerja
yang tepat.
10.Periksa alat pemadam kebakaran secara berkala.
11.Jangan menggunakan tangga yang tidak aman.
12.Tangga tidak boleh digunakan sebagai jembatan.
13.Jangan meninggalkan alat longgar di tangga, catwalk,
puncak dari boiler, atau perancah.
14.Jangan membawa alat-alat di kantong belakang.
15.Jangan membuang alat secara sembarangan.
16.Gunakan alat yang tepat untuk pekerjaan yang
sesuai
17.Jangan gunakan alat yang rusak
18.Jangan gunakan peralatan yang telah ditandai
error untuk alasan keamanan
19.Pastikan peralatan telah diamankan.
20.Selalu gunakan droplights tegangan rendah
ketika bekerja di ketel uap dan air drum
21.Precheck semua peralatan untuk memulai bahaya.
22.Bersihkan tumpahan cairan saat itu juga.
23.Pindahkan barang dengan cepat dan dengan tujuan
dalam keadaan darurat.
24.Periksa pabrik dan peralatan sebelum memulai atau
membuat perbaikan
25.Lakukan perbaikan pada peralatan hidup hanya dalam
keadaan darurat yang ekstrim
26.Selalu laporkan kondisi tidak aman di pabrik kepada
atasan langsung.
BEJANA
BERTEKANAN
BEJANA BERTEKANAN

A. SUMBER BAHAYA :
Ø Kebakaran
Ø Keracunan dan iritasi
Ø Pernapasan tercekik/aspisia
Ø Peledakan
Ø Cairan sangat dingin/cryiogenic
Cara Inspeksi dan Reparasi
Pesawat Uap
INSPEKSI = PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
ADA YANG SALAH DAN ADA YANG BENAR
A. Yang salah :
a. Dilakukan oleh yang tidak berwenang
b. Tidak rutin
c. Tidak prosedur
d. Tidak standart
B. Yang benar :
a. Dilakukan oleh yang berwenang
b. Rutin
c. Prosedur
d. Standart
INSPEKSI :
A. Pertama :  PEMBUATAN
 PEMASANGAN / PERAKITAN
 PEMAKAIAN AWAL
B. Berkala : PEMERIKSAAN RUTIN (BERKALA) HASIL
 BAIK
 REPARASI KRN RUSAK
 Kerusakan Pada Ketel Uap
– PELENTURAN
– PENIPISAN
– RETAK
– REMBES/BOCOR
– DLL
 Kerusakan Yang Direparasi
RINGAN BERAT
 Reparasi dilakukan oleh tenaga ahli atau
perusahaan yang telah ditunjuk
Catatan:
Reparasi ringan :
a. Penggantian pipa api
b. Penggantian pipa air s/d 10%
c. Perbaikan las memanjang/melingkar s/d 25%
Reparasi berat :
a. Penambalan/penggantian lorong api,kamar
nyala,peti api, bouileur, dom uap,pelat drum/ tetup.
b. Penambalan pelat badan/pelat peti api/kamar nyala.
c. Penggantian heard (water kast)
d. Penggantian pipa air >10%
e. Perbaikan las memanjang/melingkar >25%
C. Khusus :
a. KU Rusak/meledak/pecah waktu beroperasi
b. KU Berumur > 35 Th
c. KU Berumur > 65 Th
d. KU Tidak mempunyai identifikasi
BEJANA TEKAN
1. Bejana tekanan adalah bejana selain
pesawat uap yang didalamnya terdapat
tekanan yang melebihi udara luar, dipakai
untuk menampung gas atau gas campuran
terma suk udara baik terkempa menjadi cair
atau dalam keadaan larut atau beku.
Yang termasuk bejana tekanan adalah :

– Bejana penampung atau storage tank


– Bejana pengangkut atau bejana bejana
transport
– Botol baja atau tabung gas
– Instalasi atau pesawat pendingin
– Instalasi pipa gas atau udara
– Reaktor
2. Alat perlengkapan dan alat pengaman
a. Pengukur tekanan ( Pressure gauge
/ manometer )
b. Gelas penduga (level gauge)
c. Pengukur panas (thermometer)
d. Tingkap pengaman (Safety valve)
e. Pelat nama
- Tekanan desain
- Tekanan kerja maksimum
- Tekanan kerja normal
- Tekanan pemadatan
- Suhu kerja/operasi
- Suhu desain
- Nilai tegangan tarik
- Nilai tegangan maksimum
- Tebal pelat dinding
- Pemilihan material
MATERIAL :
1.Logam
a. baja tuang 2. Non logam
b. baja campuran a. kayu
c. baja lunak (mild steel) b. batu
d. baja tahan karat c. karet
e. Alluminium d. asbes
f. Timah e. dll
g. Tembaga
h. Nikel
i. perunggu
j. kuningan
BENTUK DAN KEDUDUKAN BEJANA :

a. Silindrical
b. Spherical
c. Dng tutup ellip
d. Dng tutup torisperical
e. Dng tutup hemispherical
f. Dng tutup semi elliptical
g. Dng tutup rata
h. Kedudukan horizontal
i. Kedudukan vertical
Bejana tekanan pada umumnya dikonstruksi dng cara
pengelasan ,sedangkan jurulas yang mengerjakan setidak-
tidaknya juru las klas II.

Juru las yang ada Kl. I (posisi 1G s/d 6G)


Kl. II (posisi 1G s/d 4G)
Kl. III (posisi 1G dan 2G)

Perhitungan ketebakan dinding badan maupun tutup bisa


menggunakan formula ASME VIII DIV.I maupun
formula Gronslagen, maupun formula lainnya yang diakui
IDENTITAS :
A.BOTOL BAJA ATAU TABUNG GAS :

– Dengan pewarnaan (hal.26)


– Dengan huruf
– Dengan label
– Dengan pelat nama / slagletter
1. Nama pemilik
2. Nama pembuat
3. No.serie
4. Th.pembuatan
– Gas yang diisikan (simbul kimia)
– Berat botol/tabung
– Tekanan yang diijinkan
– Berat mak.gas cair yang diisikan
– Kapasitas tampung air
– Tanda bhn pengisi bila asetylene
– Bulan dan th.uji tekan yang pertama
B. BEJANA PENAMPUNG DAN BEJANA TRANSPORT :
a.Dengan pewarnaan
b.Dengan pelat nama
1. flow diagram
2. label isi dan data identitas :
3. nama pabrik pembuat,lokasi pembuatan,th pembuatan
4. nomor serie
5. tek.desain dan temperaturnya
6. kapasitas volumenya
7. ukuran (diameter x panjang)
8. jenis NDT
9. tanggal Hydrostatic test
10. berat isi bejana dan nama gas
11. tanda-tanda pengesahan
B. BEJANA PENAMPUNG DAN BEJANA TRANSPORT :

c. Dengan tanda-tanda bahaya dan simbul


- jenis gas
- symbol/stiker bahaya gas
- peringatan tanda bahaya
-khusus bejana transport pakai bendera
merah
Contoh tanda bahaya/stiker :

1. AWAS BAHAYA
GAS MUDAH TERBAKAR
2. GAMBAR TANDA SILANG DENGAN
TENGKORAK DAN BERTULISKAN
AWAS BERBAHAYA GAS BERACUN
3. DLL
C. INSTALASI PIPA :

a. Instalasi pipa diberi warna berbeda menurut


jenisfluida/gas yang mengalir didalamnya
(lihat table hal.29)
b. Identitas dengan tanda
1. nama fluida/gas ditulis lengkap dng simbul
kimianya
2. besarnya tekanan
3. arah aliran fluidanya
Bahan Bakar Gas
Bahan Bakar Gas (BBG) merupakan gas alam yang terdiri dari komposisi terbesar
methane, dan komposisi kimia lainnya seperti ethane, propane, butane dan pentane.
Jenis BBG yang dapat digunakan untuk kendaraan bermotor
 CNG (Compress Natural Gas)
Komposisi utama berupa gas metana (C1)
Gas alam yang dikompres dengan tekanan tinggi agar dapat disimpan dalam tabung
gas seefisien mungkin sehingga mudah dimanfaatkan sebagai energi bahan bakar
SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA
 LPG (Liquid Petroleum Gas)
Terdiri dari campuran propan dan butan i
SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA
 LNG (Liquid Natural Gas)
Gas alam yang diproses menjadi cair bertekanan 3 sampai 10 bar
Produk BBG untuk kendaraan harus memenuhi persyaratan
standar sebagai berikut

ØMemberikan rasa aman dalam pengoperasian kendaraan


bermotor dan perlatan terkait yang diperklukan untuk
pengisisan, pemanfaatan dan pemeliharaannya
ØMelindungi instalasi sistem pemakaian bahan bakar gas dari
kerusakan yang diakibatkan oleh korosi dan pengendapan
cairan dan atau material.
ØMemberikan unjuk kerja kendaraan yang optimal dalam
semua kondisi iklim dan kebutuhan berkendara.
Pemakaian BBG
Jenis Tabung CNG (1)
TYPE 2 (CNG 2)
 Liner/pelapis dalam dari metal dan
dibungkus resin/ serat fiberglas pada
bagian luar (Hoop wrap)
 Lebih mahal dari CNG 1
 Lebih berat  (Kapasitas 60 L  52
Kg)

Liner Baja

Baja Bu n g k us re s i n/
se r a t f i b e r g l a s
(Hoop wrap)
TYPE 3 (CNG 3) TYPE 4 (CNG 4)
 Liner/pelapis dalam dari metal  Liner/pelapis dalam dari bahan non
dan dibungkus serat karbon pada metal/ plastik dan dibungkus serat
bagian luar (full wrap) karbon pada bagian luar (full wrap)
 Lebih mahal  Lebih mahal
 Lebih ringan  (Kapasitas 60 L   Lebih ringan
26 Kg)

Non metalik
Liner Baja Liner/Plastik
B u n g k u s s e r a t B u n g k u s s e r a t
k a r b o n ( H o o p karbon/fibergl as
wrap)
Jenis Tabung LGV/LPG
I. INSPEKSI DAN SERTIFIKASI :

A. PENGERTIAN
 PEMERIKSAAN serangkaian kegiatan
secara langsung untuk mendapatkan
identitas secara lengkap
 PENGUJIAN serangkaian kegiatan
secara langsung dg memberi beban lebih
besar dari kapasitasnya
B. TUJUAN
a. Jaminan kualitas/mutu
b. Jaminan perlindungan K3
c. Mewujudkan kesadaran pentingnya kualitas/mutu hasil
produksi
d. Menjamin kesesuaian tujuan pemakai dan
produsen
e. Mewujudkan tercapainya kesamaan pandangan antara
pemakai dan produsen
a. OBYEK PEMERIKSAAN
1. New and cold inspection (riksa baru/fabrikasi)
2. Corroded inspection (riksa yang tlh dioperasikan
untuk pemeliharaan)
b. WAKTUNYA
1. Riksa pertama (First Inspection)
2. Riksa berkala (Periodical Inspection)
c. SIFATNYA
1. Riksa ulang
Riksa khusus
d. TEMPATNYA
- Shop inspection (fabrikasi)
- Field atau site inspection (pemasangan)
- In service inspection (stlh dioperasikan)

e. SPESIALISASI
- Welding inspection
- Material inspection
- Visual inspection
- Dimention inspection Hydrotest PSV
D. PROPORSI TANGGUNG JAWAB :

1. Pemanufacture/pabrik thd pembuatan


– Pemakai/pemilik thd pasang & makai
– Inspector thd hasil riksa uji
– yang meng riksa uji thd pelaporan
– pelaporan sesuai standar yang ditentukan
1. Perencanaan/desain
2. Pembuatan
3. Pemasangan
4. Pengoperasian
5. perawatan/pemeliharaan
6. pengoperasian
1. Pra fabrikasi
1. Spesifikasi kalkulasi desain
2. Mill sertifikasi PEMERIKSAAN
3. Gambar desain
FABRIKASI/
4. Pengesahan gambar desain
5. Sertifikasi juru las SHOP
6. WPS/PQR INSPECTION
7. Inspeksi bahan/material
8. Prosedur fabrikasi dan infeksi
• - Prosedur NDT dan PWHT bila ada

9. Bukti kalibrasi alat ukur


Ø Jadual fabrikasi
Ø Lay out pelat and head
Ø Forming
Ø Fit up kampuh las
2. PEMERIKSAAN Ø Fit up nozzle
Ø Fit up head/tutup
FABRIKASI Ø Pengelasan bagian dalam/luar
Ø NDT
Ø Pengukuran dimensional
Ø Test hydrostatic
Ø Test pealatan safety
Ø Name plate
Ø Manufacture report
3. PEMERIKSAAN SEBELUM FABRIKASI

a. Pengesahan gambar rencana


Ø Gambar print out
Ø Identitas bejana yang akan dibuat
Ø Permohonan
Ø Perhitungan
Ø Sertifikat bahan
Ø Retribusi
b. Penerbitan Pengesahan Gambar Rencana
c. Pemeriksaan Administratif dan Teknik
4. RIKSA UJI SELAMA FABRIKASI

a. Pemeriksaan sebelum pembuatan b. Pemeriksaan selama fabrikasi


Ø Pencocokan gambar dan barangnya  pemeriksaan bahan
Ø Pemeriksaan sertifikat  pemeriksaan pengelasan
 pengujian bahan DT
 pengujian NDT
 pemeriksaan Anil/PWHT
 pemeriksaan visual
 pemeriksaan
 pengujian padat
 pengujian safety valve
 pemeriksaan pembersihan
 pemeriksaan pengecatan
5. DOKUMENTASI FABRIKASI
Ø Gambar rencana yang asli
Ø Sertifikat bahan Ø Laporan pengujian hydrostatic
Ø Perhitungan kekuatan Ø Laporan pengecekan Safety relief
konstruksinya valve
Ø Pengesahan gambar rencana Ø Detail pelat nama dan stamping
Ø WPS,PQR dan seretifikat juru las rubbing
Ø Daftar material Ø Laporan pengecekan (bila
Ø Laporan NDE diperlukan)
Ø Laporan pemeriksaan visual & Ø Laporan keterangan data
dimensi pembuatan
Ø Laporan pemeriksaan bukaan Ø Sertifika
nozzle
7. PEMERIKSAAN SETELAH
PEMASANGAN/ FIELD
INSPECTION ATAU SITE
INSPECTION

Kondisi / keadaan phisik


Instalasinya
Pra operasional
II. PERIODE RIKSA UJI

1. PENGUJIAN BERKALA
1. 2 TH sekali untuk yang korosif
2. 5 TH sekali untuk bejana lainnya
3. 2 TH sekali untuk safety valve
2. PENGUJIAN ULANG
apabila riksa uji AK3 ditolak direktur
1. PENGISIAN BOTOL BAJA/TABUNG GAS
BERTEKANAN
a. boleh diisi bila bersertifikat
b. btl baja hrs bersih dari karat & retak
c.apabila ada minyak hrs dibersihkan
dng tetra chlor etan/soda cair
d. tdk boleh melebihi tekanan kerja
e. pengisian bhn beroksida dan mudah
terbakar hrs hati-hati
f. pengisian zat asam botolnya harus kosong benar dan
kebersihan katubnya
g. bekas cyanida tidak boleh diisi gas lain
h. cara pengeringan harus hati-hati
i. pengisian gas mdh terbakar harus otomatis
j. pengisian btl acetylene
- hrs ditimbang
- meragukan hrs dipurging dulu s/d 99%
- bila <99% hrs dipurging lagi
- periksa poros masa,bila kocak jangan diisi
- suhu botol <400C
- kecepatan pengisian mak.1m2/jam
k. untuk gas Mono Oksida,Hidrogen dan gas tanah diberi bau-
bauan
l. gas oksigen dan gas beroksida lainnya, perala tannya harus
bebas dari minyak dan gemuk
a. tanpa ada bukti layak pakai dilarang diisi
b. tangki harus dibersihkan dan diperiksa yang teliti sebelum diisi
c. tangki cacat tdk boleh diisi
d. bila terkena minyak dansejenisnya harus di TCE
e. tidak boleh > tekanan kerja
f. pengisian dengan bhn oksida & mudah terbakar dibersihkan dulu dan hrs
langsung
g. cara mengeringkan dng zat lemas yang tidak berminyak
h. perobahan isi harus dibersihkan dan dilabeli
i. untuk gas mono oksida,hydrogen dan gas tanah hrs dicampur bau-bauan
j. untuk gas oksigen dan beroksida harus menggunakan peralatan
bersih dari minyak
k. batas pengisian sampai trichock
PENGGUNAAN BOTOL BAJA / TABUNG GAS BERTEKANAN
a. pakailah APD yang disyaratkan
b. gunakan alat pengaman yang memadai
c. apabila regulator beku siram dengan air
d. ulir regulator harus cocok
e. jaga kebersihannya
f. pakailah kunci yang cocok
g. bukalag kerangan botpl baja pelan-pelan
h. bila melalui manifold harus dilengkapi satu/lebih regulator
i. slang merah untuk acetylene dan biru untuk oksigen
j. tutup botol harus baik
k. katup penutup botol baja harus dilindungi
l. bejana yang berisi gas atau gas campuran harus dipasang katup pengaman yang baik
m. yang sdh terisi harus ditutup rapat
n. kunci pembuka hrs tergantung pada botol baja
o. dilarang menggunakan gas oksigen untuk membersihkan kotoran
p. p.dilarang memberikan pelumas untuk melicinkan ulir

5
a. Harus disimpan ditempat berfentilasi atau udara
b. Terbuka dan berpintu keluar,masuk serta pada tempat
yang aman dan mudah dijangkau
c. Jauhkan dari sumber panas dan perecikan api
d. Harus dipasang tanda ’DILARANG MASUK BAGI YANG TDK
BERKEPENTINGAN’ maupun tanda bahaya lainnya
e. Dilarang merokok didlm gudang dan sekitarnya
f. Pisahkan,botol isi, kosong , baru maupun lama
g. Masing-masing jenis botol harus dipisahkan terutama thd
gas yang mudah terbakar
h. Penyimpanan botol baja gas beracun seminim mungkin
i. Pemeriksaan 1 bln sekali
j. Sblm memasuki gudang tes dulu kosentrasi gasnya
k. Lindungi dari sinar matahari terutama Acetylene dan
Carbon dioksida
l. Dilarang mengangkut dan menyimpan dalam keadaan terbaring
dan hrs pakai alat anti guling
m. Gas yang lebih berat dng udara dilarang disimpandi dalam
tanah
n. Pekerja yang memindah/ngangkut harus pakai APD
o. Tutup botol baja harus dipasang
p. Tidak boleh : diseret,didorong,diluncurkan, digelindingkan
secara tegak,dijatuhkan atau berbenturan secara
keras,diangkat pada tutup/valvenya, diangkat dng keran
magnit
q. Pemindahan maupun pengangkatan harus pakai peralatan khusus
yang sesuai dan harus berdiri
r. Jangan ada gerakan yang membahayakan
s. Khusus gas beracun, korosif dan mudah
terbakar harus dikawal orang yang mengerti tata
cara pengangkutan dan membongkar
t. Kendaraan pengangkut botol / bejana tekan dilarang
mengangkut orang lain
u. Botol kosong diangkut dengan tutup terpasang
v. Dilarang menggunakan botol baja untuk rol - rol
pengangkut
Sama seperti botol baja/tabung gas Kecuali pemindahan / pengangkutan
1. Pengangkutan dng kendaraan tdk blh melebihi
panjang sasis dan lebar badan
2. Kec.mak.60 Km/jam dan jalan berkelok 30 Km/jam
3. Untuk jarak jauh setiap 4 jam pengemudi hrs
istirahat,bila lebih 8 jam harus 2 pengemudi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai