Kecelakaan kerja
PAK
Peledakan
Kebakaran
Bahaya pembuangan limbah
Kejadian bahay lainnya
Pengurus diwajibkan melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, kpd pejabat yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja
Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai dimaksud dalam ayat 1
diatur dengan perundanga
Alur pelaporan dan klaim JKK kasus KK dan PAK (PP 44/2015 Jo PP 82/2019 Jo Permenaker 26/2015)
Laporan meliputi
1. Data Umum
a. Identitas Perusahaan
b. Informasi Kecelakaan
c. Keterangan Lain
2. Data Korban
a. Jumlah
b. Nama
c. Akibat kecelakaan
d. Bagian Tubuh yang cidera
3. FAKTA YANG DIBUAT
a. Kondisi yang berbahaya
b. Tindakan yang berbahaya
4. URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN
a. kronologis kejadian kecelakaan.
b. hal-hal yang dapat mempengaruhi korban dalam melakukan pekerjaannya
c. Mengungkapkan kejadian sesaat sebelum, saat terjadi, sesaat setelah kejadian
kecelakaan (Sequent /rentetan kejadian)
5. SUMBER KECELAKAAN
a. pilihlah benda, bahan, zat atau pemapar lainnya yang tidak aman di TKP
b. pilihlah benda/ zat/ alat yang kontak langsung dengan korban
6. VI. TYPE KECELAKAAN
a. berdasarkan proses terjadi hubungan kontak sumber kecelakaan dengan luka atau
sakit yang diderita korban.
7. TINDAKAN LEBIH LANJUT
a. Rekomendasi
b. tindakan berkaitan dg jaminan sosial
c. penyelidikan / penyidikan
d. pembinaan
8. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DILAPORKAN
a. Tindakan yang telah diambil oleh pihak managemen
b. Dampak terhadap lingkungan, peralatan atau tenaga kerja.
c. Dll
9. PENYEBAB KECELAKAAN
a. menganalisa dan menemukan :
- tindakan tidak aman
- kondisi tidak aman
10. YARAT-SYARAT YG DIBERIKAN
a. ekonomis
b. dapat dilakukan / dikerjakan
c. efektif dlm mencegah kecelakaan
d. tidak mengganggu proses produksi
Jumlah jam kerja= perusahaan rata-rata 7/8 jam sehari/ 40 jam per minggu
1 tahun = 50 minggu
Jam kerja lembur, cuti, izin dapat mempengaruhi jumlah jam kerja di perusahaan
08121562835
bu niece
Pengawas K3 PEsawat Uap
JAMES WATT
Dasar Hukam
BS ( British Standards)
2. Menurut konstruksinya
3. Menurut kapasitasnya
Keuntungan :
1. Tidak membutuhkan setting khusus, sehingga proses pemasangannya mudah dan cepat.
2. Investasi awal murah.
3. Bentuknya lebih compact dan portable.
4. Tidak memerlukan area yang besar.
Kerugian :
1. Tekanan operasi steam terbatas untuk tekanan rendah 18 bar.
2. Jika dibandingkan dengan water tube, kapasitas steamnya
relative kecil (13.5 Ton/H).
3. Tempat pembakarannya sulit dijangkau sehingga susah untuk
dibersikan, diperbaiki, dan diperiksa kondisinya.
4. Banyak energi kalor yang terbuang langsung menuju stack
sehingga nilai effisiensinya rendah
d. Nuclear = U235
Boiler subcritical,
tekanan : 16-17 Mpa (160-170 bar)
temperatur uap : 547 oC
efisiensi : 38%.
Boiler supercritical,
tekanan : 22-24 Mpa (220-240 bar)
temperatur uap : 560 oC
efisiensi : 45 %.
Boiler ultra-supercritical,
tekanan : > 26 Mpa (260 bar)
temperatur uap : 700 oC
efisiensi : 50 %.
diizinkan.
E. Peluit bahaya/alarm
F. TBAT
G. Kerangan cabang tiga memakai Flens Coba, tepat berada di bawah manometer.
H. Katup Blowdown
K. Nama Plate.
Menimbulkan Peledakan
Menimbulkan Kebakaran
Terkena Semburan air panas
Terkena Semburan uap air
Terkena Semburan api
Runtuhan Bangunan
1. Unsafe condition
Contoh :
ASME SA 516 Gr 70
DIN 17115 H II
BS 1501
JIS 3103 SB.42
2. Usafe action
a. Pemakai menggunakan secara tidak sah/ilegal
b. Operator
Mengoperasian tidak sesuai Prosedur
Membuat alat pengaman tidak berfungsi
Lalai / Meninggalkan tempat pengoperasiannya
c. Riksa Uji
Pelaksana tidak berwenang
Prosedur tidak sesuai ketentuan
Peralatan uji
a. Sebuah ketel uap dengan kapasitas uap lebih besar dari 10 ton/jam.
c. Mengawasi kegiatan operator kelas II bila menurut ketentuan pada peraturar ini perlu didampingi
operator kelas II.
Bejana tekan