PESAWAT UAP :
Ketel uap dan alat-alat lainnya yang dengan Peraturan
Pemerintah ditetapkan demikian, langsung atau tidak
langsung berhubungan (atau tersambung) dengan
suatu ketel uap dan diperuntukan bekerja dengan
tekanan yang lebih besar (tinggi) daripada tekanan
udara
KETEL UAP /BOILER/
STEAM GENERATOR
PESAWAT UAP
PESAWAT UAP SELAIN
KETEL UAP
PESAWAT UAP SELAIN BOILER
1. Pemanas air ( Ekonomiser )
Fungsi : memanaskan air umpan yg akan di suply kedalam Boiler,
dg pemanasan dari hawa pembakaran.
3. Bejana Uap
Fungsi : Menampung uap yang berasal dari Boiler atau dari Bejana
Uap lainnya
4. Penguap
Fungsi : untuk menguapkan suatu Cairan dengan cara
pemanasan dg Uap dimana uap tsb berada dalam Pipa-pipa
spiral.
IV. PENGETAHUAN TENTANG KETEL UAP
2. Menurut konstruksinya
a. Ketel Uap Tetap (stationary boiler) AKTE IJIN
b. Ketel Uap Berpindah ( packeged boiler)
3. Menurut kapasitasnya
OPERATOR KELAS II
a. Ketel Uap dengan Qk > 10 T/jam
b. Ketel Uap dengan Qk < 10 T/jam OPERATOR KELAS I
c. Pipa pengaman H = 5 m, d = 50 mm
Fungsi : Membuang uap secara otomatis manakala
tekanan uap dalam Boiler telah mencapai 0,5 Kg/Cm2.
d. Kerangan pembuang
Fungsi : Untuk membuang partikel/ umpur dalam air Boiler
pada saat Boiler beroperasi.
e. Pelat nama
Fungsi : sebagai identifikasi data Teknis Boiler ybs, isi data
minimal harus tertulis :
– Nama Pabrik pembuat.
– Kota/Negara pembuatan
– Tahun pembuatan
– Tekanan kerja
– Nomor serie
2. Apendages Ketel Uap tekanan Kerja diatas 0,5 Kg/Cm2.
c. Kerangan coba.
Fungsi : untuk mengetahui secara manual apakah
Boilernya kekurangan atau kelebihan air.
d. Gelas pedoman air/gelas penduga ( WLG ).
e. Peluit bahaya/alarm
Fungsi : Memberitahukan kepada Operator
bahwa Boilernya kekurangan air.
f. TBAT
Fungsi : hanya berupa tanda bahwa
Permukaan air tidak boleh lebih Rendah dari
tanda tsb.
g. Kerangan cabang tiga memakai Flens Coba, tepat
berada di bawah manometer.
Fungsi : Sebagai tempat Manometer yang sudah
dikalibrasi
h. Man Hole
Fungsi : Lewat petugas penguji/ Pemeliharan boiler.
j. Nama Plate.
3. Apendages Pesawat uap selain ketel uap
A. PEMANAS AIR :
a. Satu tingkap pengaman;
b. Satu kerangan pembuang;
c. Satu katup yang menutup sendiri pada lubang
pengisinya dan
d. Lubang-lubang lain orang atau lubang-lubang kecil
yang diperlukan untuk pemeriksaan.”
B. PENGERING UAP :
a. Satu tingkap pengaman bila pesawat uapnya
dapat ditutup terpisah dari ketel uapnya.
b. Kerangan pembuang air seperlunya dan
c. Lubang 1 lalu orang atau lubang 2 lebih kecil
yang diperlukan untuk pemeriksaan
C. PENGUAP :
a. Satu tingkap pengaman;
b. Satu pedoman tekanan;
c. Satu gelas pedoman air dan
d. Satu kerangan pembuang.
D. BEJANA UAP :
a. Tingkap Pengaman
b. Suatu kerangan untuk memberitahukan apakah
dalam bejana uapnya masih ada tekanan,
c. Pedoman Tekanan
d. Lubang-lubang lalu orang atau yang lebih kecil yang
diperbolehkan untuk pemeriksaan.
V. POTENSI BAHAYA PADA PESAWAT UAP
1
3 3
Perusahaan Dinas Tenaga Pemerintah
pembuat Kerja 1 2 (Dirjen
1
Binwasnaker)
PENGAWASAN
1 Evaluasi berkas
BERKAS PERMOHONAN / BA 1 2
Evaluasi berkas
• Surat permohonan 1
• Gambar konstruksi
• Lembar perhitungan
kekuatan
• Dokumen pendukung
Pengesahan
3
Surat Pengantar
2
PEMBUATAN DI PERUSAHAAN PEMBUAT
. Boiler dapat mulai dibuat setelah pengesahan
gambar design telah diberikan oleh Direktur PNK3
Kemenakertrans RI.
4 3
4
Perusahaan Dinas Tenaga Pemerintah
pembuat Kerja (Dirjen
1 2
Binwasnaker)
PENGAWASAN
Pengesahan gambar 1 Evaluasi
rencana Verifikasi Dok teknik
dok. teknik 1 2
3 4
Dokumen teknik 2
bahan baku Riksa/uji
1. Visual, NDT, dll
2. Hydrotest
Bahan baku SERTIFIKAT
Kelayakan pembuatan
Proses pembuatan 5
Laporan
barang produk pengawasan 4
Dokumen teknik Pemesan /
3
pembuatan Barang produk pemakai
1 2 3 4 5
VII. TATA CARA SERTIFIKASI PESAWAT UAP
lembar 1
CONTOH :
lembar 2
CONTOH :
lembar 3
CONTOH :
lembar 4
Pemeriksaan Pertama
. Pemeriksaan pertama = pemeriksaan sebelum
Boiler memiliki Akte Izin.
Untuk Ketel uap tetap sebelum tembok dipasang.
Dinas TK Propinsi
Pembinaan &
pengujian lisensi K3
Dinas TK
Kab/Kota
SERTIFIKAT OPERATOR
PESAWAT UAP KELAS I (SATU)
depan
CONTOH :
SERTIFIKAT OPERATOR
PESAWAT UAP KELAS I (SATU)
belakang
depan
CONTOH :
S I O PESAWAT UAP
KELAS I
belakang
CONTOH :
SERTIFIKAT OPERATOR
PESAWAT UAP KELAS II (DUA)
depan
CONTOH :
SERTIFIKAT OPERATOR
PESAWAT UAP KELAS II (DUA)
belakang
depan
CONTOH :
S I O PESAWAT UAP
KELAS II
belakang
SEKIAN