Anda di halaman 1dari 47

Oleh :

DIAN KUSUMA WARDANI


• Penggunaan PTP semakin meningkat baik jumlah jenis maupun
konstruksinya.
• Potensi bahaya akan semakin meningkat akibat penggunaan PTP.
• Akhir – akhir ini banyak terjadi kecelakaan kerja baik peledakan dapur
maupun penggunaan genset.
• Tidak adanya pengawasan mekanik khususnya PTP.
• Pengusaha, pengurus, dan atau tenaga kerja/operator belum menaati
ketentuan syarat-syarat k3.
• Sumber bahaya atau potensi bahaya yang ditimbulkan dari
penggunaan/pengoprasian PTP menibulkan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja apa bila tidak melakukan analisa bahaya dan pengendaliannya
serta pemberian syarat-syarat keselamatan kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan k3.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pedoman Segala kegiatan untuk


Kemnakertrans menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja

“ACCIDENT PREVENTION”
• Analisa potensi bahaya adalah serangkaian kegiatan untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur suatu potensi
bahaya dari setiap keadaan penggunaan peralatan mekanik dan
lingkungannya. Selanjutnya menilai besaran dan
mengendalikan resiko yang akan terjadi, dalam rangka
pencegahan kecelakaan kerja.
• Bahaya adalah suatu kondisi fisik atau kimia yang dapat
menyebabkan kerugian kepada manusia, harta benda, atau
lingkungan hidup.
• Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul
dari sumber bahaya tertentu yang terjadi.
• Identifikasi Bahaya ( Hazard Identification ) adalah kegiatan
yang di lakukan untuk menunjukkan pada material, sistem,
proses dan pabrik bagaimana konskuensi yang tidak
diinginkan dapat terjadi melalui kejadian kecelakaan.
• Pesawat ialah kumpulan dari beberapa alat secara
berkelompok atau berdiri sendiri guna menghasilkan
tenaga baik mekanik maupun bukan mekanik dan
dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
• Pesawat Tenaga ialah Pesawat atau alat yang
bergerak berpindah-pindah atau tetap yang
dipakai atau dipasang untuk membangkitkan
atau memindahkan daya atau tenaga termasuk
perlengkapan transmisinya.
• Pesawat Produksi ialah pesawat atau alat yang
bergerak berpindah-pindah atau tetap yang
dipakai dalam proses produksi atau dipasang
untuk mengolah, membuat: bahan, barang, produk
teknis dan aparat produksi.
• Pesawat Tenaga dan Produksi ialah Pesawat
atau alat yang bergerak berpindah-pindah atau
tetap yang dipakai atau dipasang untuk
membangkitkan atau memin- dahkan daya atau
tenaga, mengolah, membuat: bahan, barang,
produk teknis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan.
UU No. 4 tahun 1969
UU No. 1 tahun 1970 • Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja
• Upaya K3
• Sebagai pelaksanaan UU No. 1 tahun 1970
Yang memerlukan pedoman
diatur oleh Direktur (Psl. 146)

• Penggerak mula (Psl. 49 s.d 53)


Mengatur K3 di tempat • Perlengkapan (Psl. 54 s.d 64)
Permen No. Per. 04/Men/1985 • Mesin pekakas (Psl. 65 s.d 108)
12 Bab kerja, pesawat tenaga &
produksi dibuat, dipasang, • Mesin Produksi (Psl. 109 s.d
147 Pasal 115)
ditetapkan 26 Juli 1985 dipakai (Psl. 33 & 34)
• Dapur (Psl. 116 s.d 134)
(Psl. 147)

Dengan ketentuan umum sebagaimana


ditetapkan pada pasal 1 s.d 32

Yang menimbulkan gerakan dan panas


Pengurus/ pengusaha bertanggung yg membahayakan harus dipasang alat
jawab terhadap ditaatinya semua pelindung (Psl. 35 s.d 48)
ketentuan (Psl. 144)

Untuk mendapatkan Diperiksa dan diuji oleh


pengesahan (Psl. 138 s.d pegawai pengawas dan atau
PELANGGARAN
137) Ahli K3 (Psl. 135 s.d 137)
sangsi (Psl. 142)

Melalui permohonan
Pengawasan dilaksanakan Pembuatan dan pemasangan harus Kewenangan Direktur untuk
oleh pegawai pengawas dilaksanakan oleh perusahaan yang mengadakan perubahan
dan ahli K3 (Psl. 145) ditunjuk (Psl. 141) teknis (Psl. 140)

direktorat@norma-k3.com • Dasar Permen No. Per. 04/Men/1995


• Pengerak Mula ialah suatu pesawat yang
mengubah suatu bentuk energi menjadi
tenaga mekanik dan digunakan untuk
menggerakan pesawat atau mesin antara lain:
motor pembakaran luar, motor pembakaran
dalam, turbin air dan kincir angin.
• Motor penggerak ialah suatu pesawat atau alat
yang digunakan untuk menggerakan mesin
antara lain motor listrik.
Penggerak Mula
• Perlengkapan transmisi tenaga mekanik ialah bagian
peralatan mesin yang berfungsi untuk memindahkan
daya atau gerakan mekanik dan penggerak mula
kepesawat atau mesin lainnya antara lain: puli dengan
ban atau pita, roda gigi dengan roda gigi, batang berulir
dengan roda gigi, rantai dengan roda, gigi roda-roda
gesek, poros transmisi dan batang silinder hidrolis.
• Perlengkapan Transmisi Tenaga Mekanik
• Mesin perkakas kerja ialah suatu pesawat atau alat
untuk membentuk suatu bahan, barang, produk teknis
dengan cara memotong, mengepres, menarik atau
menumbuk antara lain: mesin asah, poles dan pelicin,
alat tuang dan tempa, mesin pelubang, mesin frais,
mesin rol, mesin gergaji, mesin ayak dan mesin
pemisah, mesin gunting, mesin pengeping dan
pembelah.
• Mesin Perkakas Kerja

Mesin Gerinda
• Mesin Perkakas Kerja

Mesin Bubut CNC


• Mesin Produksi ialah semua mesin peralatan
kerja yang digunakan untuk menyiapkan,
membentuk atau membuat, merakit finishing,
barang atau produk teknis antara lain: mesin
pak dan bungkus, mesin jahit dan rajut, mesin
pintal dan tenun.
Mesin Produksi

Mesin Pintal & Tenun


Mesin Pintal & Tenun (wool)

Picking Machine Carding Machine Carding Machine

Roving Machine Dressing Machine

Dressing Machine
• Dapur ialah suatu pesawat yang dengan cara
pemanasan digunakan untuk mengolah,
memperbaiki sifat, barang, atau produk teknis,
antara lain: dapur tinggi, dapur-dapur baja,
convertor dan oven.
• Dapur
• Alat perlindungan diri ialah suatu alat perlengkapan
tenaga kerja untuk melindungi anggota badan dari
bahaya yang ditimbulkan oleh keadaan kerja sebagai
akibat dari penggunaan pesawat, alat, mesin, bahan-
bahan dan lain-lain.
• Alat pengaman ialah suatu alat perlengkapan yang
dipasang permanen pada pesawat tenaga dan produksi
guna menjamin pemakaian pesawat tersebut dapat
bekerja dengan aman.
• Alat perlindungan ialah suatu alat perlengkapan yang
dipasang pada suatu pesawat tenaga dan produksi
yang berfungsi untuk melindungi tenaga kerja
terhadap kecelakaan yang ditimbulkan oleh pesawat
tenaga dan produksi.
Pasal 36
Perlindungan atau penutup harus dibuat:
a) dari metal atau pelat yang berlubang-lubang
atau kawat teranyam dengan bingkai besi
siku,ipa besi atau batang besi penjual;

b) dari kayu, plastic atau bahan lainnya yang


sesuai dengan penggunaanya.
Pasal 29
Operator pesawat tenaga dan produksi harus
memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja.

Pasal 30
Operator dilarang meninggalkan tempat kerja pada
waktu pesawat tenaga dan produksi sedang
beroperasi.
BAB X
PENGESAHAN

Pasal 138
1) Setiap perencanaan pesawat tenaga dan
produksi harus mendapat pengesahan dari
Direktur atau Pejabat yang tunjuknya, kecuali
ditentukan lain.
2) Permohonan pengesahan dimaksud ayat (1),
harus dilakukan secara tertulis kepada Direktur
atau Pejabat yang ditunjuk dengan
melampirkan:
a) Gambar konstruksi atau instalasi dari
pesawat tenaga dan produksi yang
bersangkutan dengan sekala sedemikian
rupa sehingga cukup jelas dan terang,
rangkap 4 (empat)
b) Sertifikat bahan dan keterangan-
keterangan lainnya rangkap 4 (empat)
c) Cara kerja pesawat tenaga dan produksi
yang bersangkutan rangkap 4 (empat)
d) Gambar konstruksi dari alat
perlindungan dan cara kerjanya
rangkap 4 (empat)
1. K3 dan sumber-sumber bahaya pesawat
tenaga produksi.
2. Identifikasi potensi bahaya.
3. Evaluasi resiko.
4. Pengendalian resiko.
• Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta
memahami dasar-dasar K3 pesawat tenaga dan produksi.
• Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian K3, sejarah K3, dan ruang lingkup
pengetahuan dasar tentang pesawat tenaga dan produksi.
2. Mengidentifikasi potensi bahaya pesawat tenaga dan
produksi.
3. Melakukan pengendalian potensi bahaya pada pesawat
tenaga dan produksi.
4. Menjelasakan penanggulangan bahaya pesawat tenaga
dan produksi.
SUMBER BAHAYA
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN

Pesawat Tenaga dan Produksi


• Penggerak mula
• Perlengkapan Transmisi Analisa
K3 Tenaga Mekanik
MEKANIK • Mesin perkakas
• Mesin produksi
Kecelakaan
• Dapur / Tanur
Operator
• Terjungkit/terguling
• Terjepit / terpotong
• Peledakan /
kebakaran
• Tertimpa/ tertimbun
Potensi Bahaya • Roboh
• Bagian bergerak • PAK
• Bagian yang mempunyai
peran Penanggulangan
• Bagian yang menanggung
beban
dan Pencegahan
• Gas buang, suhu tinggi
• Kebisingan, debu
• Kemampuan/ ketrampilan
• Sebelum melakukan penilaian resiko, pelaksana harus
mempunyai informasi terkait yang harus di peroleh antara
lain:
1. Informasi mengenai objek (mesin) yang ingin di lakukan
penilaian resiko (spesifikasi, umur pemakaian dll).
2. Memiliki gambar desain dari objek (mesin).
3. Informasi sumber tenaga (Listrik).
4. Aspek keselamatan dari objek (mesin) tersebut.
5. Sejarah dari mesin tersebut
6. Kelengkapan dokumen yang terkait ( regulasi, standarisasi,
peraturan terkait, dll)
• Langkah 1. membatasi mesin; menentukan
tujuan penggunaannya
Misalkan apa fungsi mesin yang akan dirancang,
di mana ia akan dipasang dan yang akan
menggunakannya. Kecuali kondisi ini jelas,
langkah-langkah berikut prosedur tidak dapat
diterapkan dengan benar.
• Langkah 2 mengidentifikasi sumber bahaya
Dalam tahap ini, aspek berikut diidentifikasi
berdasarkan hasil langkah 1
1. Setiap sumber bahaya yang melekat di mesin
itu sendiri.
2. Mengidentifikasi setiap situasi berbahaya
yang mungkin timbul dari interaksi dari
sumber bahaya dalam mesin dan setiap
manusia.
• Langkah 3 penilaian resiko
resiko biasanya dinyatakan dalam kombinasi
intensitas bahaya potensial (tingkat diantisipasi
bahaya) dan probabilitas bahaya potensi
menjadi aktual. Intensitas ini dari bahaya
potensi (tingkat diantisipasi bahaya) dan
probabilitas bahaya potensi menjadi aktual
disebut elemen risiko
• Langkah 4 pengendalian.
Dalam pengendalian resiko dapat melakakukan
penerapan hirarki pengendalian bahaya.
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administratif

Alat Pelindung Diri


Penerapan penilaian resiko
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Tahap Identifikasi Bahaya terdiri dari 3 kegiatan,yaitu:


– Pengenalan Kegiatan adalah tahapan menemukan, mengenali dan
mendeskripsikan tahapan kegiatan dari suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh suatu unit yang menghasilkan atau mendukung produk
atau jasa.
– Pengenalan Bahaya adalah tahapan untuk menemukan, mengenali,
dan mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap
tahapan kegiatan atau pekerjaan. Baik yang muncul dari mesin, alat
dan bahan; lingkungan kerja; cara kerja; sifat pekerjaan dan proses
produksi.
– Validasi daftar Bahaya adalah tahapan memasukan setiap sumber
bahaya dalam suatu daftar bahaya.
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Apa yang harus diketahui? Bagaimana mendapatkan informasi?

 Dimana pekerjaan dilakukan?  Denah lokasi pekerjaan/lay out

 Siapa yang melakukan pekerjaan?  Data pekerja, Observasi

 Peralatan dan bahan yang digunakan?  Daftar alat dan bahan yang digunakan,
Lembar Data Keselamatan Bahan dll

 Bagaimana urutan pekerjaan?  Diagram alir/Instruksi Kerja

 Tindakan kendali yang telah ada?  Laporan kecelakaan /Penyakit Akibat


Kerja
 Apakah ada peraturan/ketentuan  Peraturan Perundang-undangan,
terkait yang mengatur? Standar, dan Pedoman

 Wawancara, Inspeksi, Audit dll


Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Apa yang harus diketahui? Bagaimana mendapatkan informasi?

 Dimana pekerjaan dilakukan?  Denah lokasi pekerjaan/lay out

 Siapa yang melakukan pekerjaan?  Data pekerja, Observasi

 Peralatan dan bahan yang digunakan?  Daftar alat dan bahan yang digunakan,
Lembar Data Keselamatan Bahan dll

 Bagaimana urutan pekerjaan?  Diagram alir/Instruksi Kerja

 Tindakan kendali yang telah ada?  Laporan kecelakaan /Penyakit Akibat


Kerja
 Apakah ada peraturan/ketentuan  Peraturan Perundang-undangan,
terkait yang mengatur? Standar, dan Pedoman

 Wawancara, Inspeksi, Audit dll


Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :

Risiko
Akibat Kecelakaan dan Rating
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya Penyakit Akibat Kerja Kendali Pelua Kons Skala
Risiko
ng ek

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penutup
• Analisa potensi bahaya PTP dapat digunakan
sebagai instrumen yang efektif dalam
menentukan upaya-upaya pencegahan
kecelakaan kerja
• Analisa potensi bahaya dapat di jadikan
pegangan Ahli K3 dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.
• Digunakan sebagai bahan untuk pengawasan
PTP secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai