Dosen Pembimbing:
Di Susun Oleh :
1. Ahmad Baktiar Kris Aziz R0217004
2. Della Nugraheni P R0217032
3. Firdaus Ferdiansyah R0217044
4. Luthfida Ni’mal Abibah R0217062
5. Niken Parvelian Pangastuti B R0217068
6. Rachael Saraswaty Dewi R0217082
7. Unfari’ah R0217102
8. Wildan Fuady R0217106
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................... 1
C. Manfaat ...................................................................................... 1
BAB II. MATERI .......................................................................................... 2
A. Dasar Hukum ............................................................................. 2
B. Pengertian ................................................................................... 2
C. Jenis Pesawat Tenaga Dan Produksi................................ ........... 3
D. Sumber Potensi Bahaya Dan Pencegahan Kecelakaan ............... 6
E. Operator K3 Bidang Pesawat Tenaga dan Produksi .................. 7
F. Syarat K3 Pesawat Tenaga dan Produksi ................................... 11
G. Alat Pelindung Pada Pesawat Tenaga dan Produksi ................... 15
H. Pemeriksaan dan Pengujian Pada Pesawat Tenaga Dan Produksi 17
BAB III. PENUTUP ........................................................................................ 18
A. Kesimpulan ................................................................................ 18
B. Saran ........................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Seiring perkembangan industri maka penggunaan peralatan mekanik
semakin meningkat, disatu sisi akibat penggunaan peralatan mekanik, maka
potensi bahaya juga akan lebih meningkat terutama didasarkan pada kenyataan
dilapangan bahwa banyak peralatan yang tidak layak dioperasikan. Guna
mencegah dan menanggulangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
yang disebabkan karena penggunaan peralatan mekanik, maka diperlukan
pengendalian, pembinaan, dan pengawasan K3 mekanik terutama di bagian
pesawat tenaga kerja dan produksi.
1. 2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Dasar Hukum Pesawat Tenaga Dan Produksi
2. Untuk mengetahui Pengertian Pesawat Tenaga Dan Produksi
3. Untuk mengetahui Jenis Pesawat Tenaga Dan Produksi
4. Untuk mengetahui Sumber Potensi Bahaya Dan Pencegahan
Kecelakaan
5. Untuk mengetahui Operator K3 Bidang Pesawat Tenaga dan Produksi
6. Untuk mengetahui Syarat K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
7. Untuk mengetahui Alat Pelindung Pada Pesawat Tenaga dan Produksi
8. Untuk mengetahui Pemeriksaan dan Pengujian Pada Pesawat Tenaga
Dan Produksi
1. 3 Ruang Lingkup
1. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan pesawat tenaga dan produksi
2. Operator yang mengoperasikan peralatan tersebut pada pesawat tenaga dan
produksi
3. Pesawat Tenaga dan Produksi dimaksud adalah
a) Penggerak Mula c.) Transmisi tenaga Mekanik
b) Mesin Perkakas dan Produksi d.) Tanur
1
BAB II
MATERI
2. 1 Dasar Hukum
1. UU.No.13 Tahun 2003 tentang KETENAGAKERJAAN
2. UU.No.1 tahun 1970 tentang KESELAMATAN KERJA
3. Permenaker No.Per.04/Men/1985 tentang PESAWAT TENAGA DAN
PRODUKSI
4. Permenaker No.Per.38/Men/2016 tentang KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
2. 2 Pengertian Menurut Permenaker No.Per.38/Men/2016 tentang
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PESAWAT TENAGA
DAN PRODUKSI
a. Pesawat Tenaga
Pesawat Tenaga ialah Pesawat atau alat yang bergerak berpindah-
pindah atau tetap yang dipakai atau dipasang untuk membangkitkan atau
memindahkan daya atau tenaga termasuk perlengkapan transmisinya.
b. Pesawat Produksi
Pesawat Produksi ialah pesawat atau alat yang bergerak berpindah-
pindah atau tetap yang dipakai dalam proses produksi atau dipasang
untuk mengolah, membuat: bahan, barang, produk teknis dan aparat
produksi.
c. Pesawat Tenaga dan Produksi
Pesawat Tenaga dan Produksi ialah Pesawat atau alat yang bergerak
berpindah-pindah atau tetap yang dipakai atau dipasang untuk
membangkitkan atau memindahkan daya atau tenaga, mengolah,
membuat: bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
2
2. 3 Jenis pesawat tenaga dan produksi
1. Penggerak mula
Penggerak mula adalah suatu pesawat yang mengubah suatu bentuk
energi menjadi tenaga mekanik dan digunakan untuk menggerakan
pesawat atau mesin. Pengggerak Mula meliputi
a. motor bakar
b. turbin
c. kincir angin, atau motor penggerak lainnya.
Syarat Penggerak Mula :
Penggerak Mula harus dipasang dengan fondasi yang terpisah dari
bangunan Tempat Kerja.
Daya yang dihasilkan Penggerak Mula tidak boleh melebihi
kapasitas.
Penggerak Mula jenis motor bakar yang cara pengoperasian awal
dengan tenaga kempa atau angin yang ditampung di dalam bejana
tekanan, bejana tekanan harus dalam kondisi aman sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bejana tekanan dilarang diisi dengan oksigen murni atau
penggunaan oksigen murni untuk menggerakkan secara langsung
Penggerak Mula.
Roda gaya dan bagian-bagian yang bergerak dari Penggerak Mula
harus dilengkapi dengan Alat Perlindungan.
Semua Penggerak Mula harus dilengkapi dengan alat pengatur atau
regulator.
Alat pengatur atau regulator harus dilengkapi dengan alat penghenti
otomatis untuk menghentikan penggeraknya apabila regulator tidak
dapat berfungsi.
Alat pembatas kecepatan dan penghenti darurat harus dilengkapi
dengan sakelar jarak jauh sehingga dalam keadaan darurat dapat
dihentikan dari tempat yang aman.
3
Untuk Penggerak Mula yang memiliki cerobong, cerobong harus
dapat menjamin pembuangan gas buang secara sempurna, aman, dan
tidak menyebabkan pencemaran.
Untuk Penggerak Mula yang menggunakan sistem pengendali,
sistem pengendali harus dapat memberikan informasi pengoperasian
dari Penggerak Mula secara langsung dan akurat.
4
t. mesin perapat mesin lain yang
tutup sejenis
u. mesinpengampuh
kaleng
v. mesin penutup
botol
w. mesin pak dan
pembungkus, serta
3. Transmisi Tenaga Mekanik
5
4. Tanur
Tanur (furnace) merupakan pesawat yang bekerja dengan cara
pemanasan dan digunakan untuk mengolah, memperbaiki, atau
mengubah sifat logam, barang atau produk teknis.
Tanur (furnace) meliputi
a. blast furnace
b. basic oxygen furnace
c. electric arc furnace
d. refractory furnace
e. tanur pemanas (reheating furnace)
f. kiln
g. oven dan furnace lain yang sejenis.
6
a) Tangan operator senantiasa harus sejauh mungkin dari
titikoperasi suatu mesin
b) Peralatan harus memenuhi standar keselamatan
c) Bagi berbagai mesin dan operasi dapat diadakan asas-
asaskeselamatan kerja umum dan dikontrol.
2) Penanggulangan Lingkungan dan Bahan
a) Tata letak mesin
b) Lantai harus dirawat baik.
c) Lorong-lorong terusan harus ditandai
d) Ruang kerja disekitar mesin harus cukup
e) Penempatan mesin-mesin harus sesuai terkait
denganpencahayaan
f) Harus dibuat ketentuan-ketentuan untuk membuang limbah.
3) Pemeliharaan dan Pengawasan
Harus diadakan suatu sistem pemeliharaan dan
pengawasan secaraberkala, melarang perbaikan pada mesin yang
sedang beroperasi dansetiap pergantian shift, operator harus
terlebih dahulu memeriksakondisi mesin.
7
f) mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yang telah
ditetapkan dalam pengoperasian Pesawat Tenaga dan Produksi.
8
3. Operator kincir angin
Operator kincir angin sebagaimana dimaksud harus
memenuhi persyaratan:
a) berpendidikan minimal SLTP/sederajat dan/atau memiliki
pengalaman paling sedikit 1 (satu) tahun membantu
pengoperasian di bidangnya.
b) berbadan sehat menurut keterangan dokter;
c) berumur paling rendah 19 (sembilan belas) tahun; dan
d) memiliki lisensi K3.
b. Operator mesin perkakas dan produksi
Operator mesin perkakas dan produksi sebagaimana dimaksud
meliputi operator mesin mesin asah, mesin poles dan pelicin, mesin tuang
dan cetak, mesin tempa dan pres, mesin pon, mesin penghancur, mesin
penggiling dan penumbuk (crusher machine), mesin bor, mesin frais,
mesin bubut, mesin gunting/potong plat, mesin rol dan tekuk plat, mesin
potong dan belah kayu, mesin ayak dan mesin pemisah, mesin penyaring
pasir, mesin pintal dan mesin tenun, mesin jahit, mesin pengisi,
pengungkit, perapat tutup, pengampuh kaleng, penutup botol, mesin pak
dan pembungkus, serta mesin lain yang sejenis.
1. Operator kelas 1
9
2. Operator kelas 2.
1. Operator kelas 1
a) Setiap Pesawat Tenaga dan Produksi harus diberi pelat nama yang
memuat data Pesawat Tenaga dan Produksi.
b) Pembuatan Pesawat Tenaga dan Produksi harus menggunakan bagian,
komponen, atau bahan yang mempunyai sertifikat bahan yang
diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.
c) Alat pengendali Pesawat Tenaga dan Produksi dibuat dan dipasang
sehingga mudah dicapai dan aman.
11
Perencanaan dan pembuatan Pesawat Tenaga dan Produksi meliputi:
a. Pembuatan gambar konstruksi/instalasi dan cara kerjanya;
b. Perhitungan kekuatan konstruksi;
c. Pemilihan dan penentuan bahan pada bagian utama harus
memiliki tanda hasil pengujian dan/atau sertifikat bahan yang
diterbitkan oleh lembaga yang berwenang; dan
d. Pembuatan gambar konstruksi Alat Perlindungan dan cara
kerjanya.
B. Syarat-syarat K3 pemasangan atau perakitan dan pemakaian Pesawat
Tenaga dan Produksi juga harus memenuhi:
a. Pembuatan gambar konstruksi fondasi;
b. Perhitungan kekuatan konstruksi fondasi.
Pemasangan Pesawat Tenaga dan Produksi harus dipasang di atas
fondasi dan konstruksi yang kuat.dan harus cukup lebar dan bebas
sehingga tidak membahayakan lalu lintas barang dan orang.
12
Tenaga dan Produksi sedang beroperasi.
d. Tempat operator mesin harus cukup luas, aman, dan mudah dicapai.
E. Perbaikan Mesin Tenaga dan Produksi
a. Pada Pesawat Tenaga dan Produksi yang sedang diperbaiki, tenaga
penggerak harus dimatikan dan alat pengontrol harus segera dikunci
serta diberi tanda larangan pengoperasian.
b. Kunci dan tanda larangan pengoperasian tidak boleh dilepas sampai
kegiatan perbaikan selesai dan dinyatakan aman untuk beroperasi.
13
Apabila titik operasi harus dapat dilihat, maka digunakan Alat
Perlindungan yang tembus cahaya atau transparan yang memenuhi
syarat.
e) Pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu, gas, dan bunga api
harus dipasang Alat Pengaman dan Alat Perlindungan
G. Ketentuan lain :
a. Mesin yang digerakkan dengan tenaga manusia tidak boleh
digerakan dengan motor penggerak.
14
dan Produksi yang berfungsi untuk melindungi tenaga kerja terhadap
kecelakaan kerja yang ditimbulkan. Sebagaimana dijelaskan dalam
PERMENAKER Nomor 04 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi, sebagai berikut:
15
e. Bila terbuat dari besi pelat harus mempunyai ukuran:
a) besi pelat dengan tebal tidak kurang dari 0,8 mm, atau
c) kaca logam dengan tebal tidak kurang dari 1,25 mm dan atau
d) kawat teranyam dengan diameter kawat tidak kurang dari 1,5 mm.
d. Jala kawat yang terbuat dari kawat dengan diameter 2 mm dan mata
jala 20 x 20 mm dapat ditekuk seluruhnya sekeliling batang bingkai.
E. Pagar Perlindungan
a. Kecuali untuk instalasi khusus, tinggi minimum untuk pagar
per1indungan harus 1,8 m dari permukaan lantai kerja.
b. Pemasangan pagar perlindungan harus membebaskan lantai kurang
lebih 15 cm, tanpa membiarkan bagian-bagian mesin yang
bergerak.
F. Semua alat perlindungan harus dilengkapi dengan beberapa buah
penyangga dan penahan untuk menjamin keketatan dan daya tahan.
G. Alat perlindungan yang berbentuk bujur sangkar harus mempunyai paling
sedikit empat bagian yang tegak dan tiap bagian harus dipasang dengan
aman pada lantai kerja. Sedangkan, alat perlindungan yang berbentuk
silindris harus mempunyai paling sedikit tiga bagian tegak dan tiap bagian
16
harus dipasang dengan aman pada lantai kerja.
H. Alat perlindungan pada mesin yang digerakan dengan tenaga mekanik
harus dihubungkan pada mesinnya kecuali alat perlindungan tersebut
berada pada kedudukan yang seharusnya atau diatur sedemikian rupa
sehingga mesin tidak dapat hidup bila alat perlindungannya diangkat
17
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Pesawat Tenaga dan Produksi adalah pesawat atau alat yang bergerak
berpindah-pindah atau tetap yang dipakai atau dipasang untuk membangkitkan atau
memindahkan daya atau tenaga, mengolah, membuat: bahan, barang, produk teknis
dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
Jenis pesawat tenaga dan produksi yaitu penggerak mula, mesin perkakas dan
produksi, transmisi tenaga mekanik dan tanur.
Sumber potensi bahaya pada pesawat tenaga dan produksi yaitu Penggunaan
bahan yang salah, design tidak memenuhi standar , peralatan/perlengkapan tidak
memenuhi syarat, pemeriksaan yang tidak lengkap, pemeliharaan yang tidak optimal
dan kelalaian operator. Dan sumber potensi tersebut dapat dicegah dengan berbagai
cara, salah satunya dengan diadakan suatu sistem pemeliharaan dan pengawasan
secara berkala, melarang perbaikan pada mesin yang sedang beroperasi dansetiap
pergantian shift, operator harus terlebih dahulu memeriksa kondisi mesin.
Setiap operator pesawat tenaga dan produksi mempunyai kewajiban yang
harus dilakukan agar dalam pengoperasian pesawat tenaga dan produksi berjalan
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
3. 2 Saran
Dengan adanya modul ini penulis berharap pembaca dapat memahami dasar-
dasar kesehatan dan keselamatan kerja tentang pesawat tenaga dan produksi untuk
diterapkannya dalam pekerjaan. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang modul di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat di pertanggung jawabkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Permenaker No.Per.04/Men/1985 tentang PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
19