Anda di halaman 1dari 15

PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP

DAN BEJANA TEKAN

Oleh : Darman Dapersal Dinar


HP./WA : 0813 7466 9464 & BB 555ea57c
e-mail : ddarmandapersal_dinar@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan peralatan yang mempunya resiko
sangat tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan dan pemeriksaan secara teratur sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pemerintah telah menetapkan syarat-syarat keselamatan kerja terhadap pengunaan ketel
uap dan pesawat uap serta bejana tekan. Oleh sebab itu perusahaan harus mentaati
peraturan/persyaratan yang sudah ditetapkan dan memperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam penggunaan ketel uap dan bejana tekan tersebut.
Dengan ditetapkan dan dilaksanakannya peraturan K3 dalam perusahaan diharapkan dapat
mengurangi resiko kecelakaan yang akan terjadi.
PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
A. Pengertian
1. Pengenalan Ketel Uap
Ketel uap adalah pesawat yang digunakan untuk memanaskan air menjadi uap. Peralatan
pesawat penguapan ialah suatu alat yang dihubungkan pada pesawat uap.
Sumber-sumber Bahaya dan Akibatnya:
1. Mamometer tidak berfungsi dengan baik akan mengakibatkan ledakan.
2. Safety valve tidak berfungsi mengakibatkan tertahannya tekana yang berlebihan.
3. Gelas duga tidak berfungsi mengakibatkan jumlah air tidak terkontrol.
4. Air pengisi ketel tidak berfungsi mengakibatkan terjadinya pembengkaan bejana karena
tidak adanya transfer panas.
5. Boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scall
6. Terjadi pemanasan lebih Karena kekelebihan produksi uap.
7. Tidak berfungsinga pompa air pengisi ketel.
8. Karena perubahan tidak sempurna.
9. Karena boilernya sudah tua sehingga sudah tidak memenuhi syarat.
10. Tidak teraturnya tekanan inspeksi sesuai peraturan yang berlaku.
2. Pengetahuan Teknis Praktis Bejana Tekan
Bejana tekan adalah sesuatu utuk menabung fluida yang bertekanan. Termasuk bejana
tekan:
- Bejan penampung
- Bejana pengangkut
- Botol baja
- Pesawat pendingin
- Reaktor
Alat perlengkapan dan alat pengaman
- Alat perlengkapan adalah semua perlengkapan yang dipasang pada bejana tekan sesuau
maksud dan tujuan.
- Alat pengaman adalah suatu peralatan tang dapat digunakan bila tekanan dalam bejana
melebihi batas maksimum yang dibutuhkan.
- Plat nama adalah identitas lengkap yang berkaitan dengan bejana dan ditempel pada
dinding bejana.
Gas Bertekanan
Pengelompokan gas bertekanan menurut sifatnya:
• Gas yang dapat mengurangi kadar zat asam adalah suatu gas yang dapat bereaksi kimiawi
dengan bahan bakar lain.
• Gas mudah terbakar adalah gas yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan
kebakaran
Desain/Perencanaan
Dalam proses in harus diketahui terlebih dahulu tekanan yang di butuhkan guna
memperhitungkan ktebalan bejana termasuk di dalamnya ketebalan karena korosi, serta
temperature suhu yang dibutuhkan guna mempertahankan pada dinding bejana selama
bejana dioperasionalkan.
Pemilihan bahan kontruksi terutama ditujukan untuk keperluan keselamatan kerja serta
mendapatkan biaya yang murah dengan tidak terlepas dari pengaruh zat kimia.
Bejana tekan dibedakan menurut bentuk badan (stell), maupun bentuk front (tutup) atau
headnya. Sedangkan kedudukannya dibedakan menurut sumbu atau garis sentralnya.
B. Sumber Bahaya dan Akibat yang Dapat Ditimbulkan oleh Bejana Tekan
Kebakaran. Gas yang mudah terbakar yang dikemas dalam bejana tekan, bila tercampur
dengan udara serta sumber panas dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan.
Keracunan dan iritasi. Beberapa jenis gas tertentu mempunyai sifat-sifat beracun yang sangat
membahayakan bagi makluk hidup karena dapat meracuni darah dalam tubuh melalui
sistem pernapasan maupun jaringan tubuh lainya.
Pernapasan tercekik (Aspisia). Sejumlah gas tertentu yang tampaknya tidak berbahaya
karena tidak beracun dan tidak dapat terbakar. tetapi dapat mengakibatkan kematian
apabila gas tersebut telah memenuhi ruangan tertutup sehingga oksigen dalam ruangan
tersebut tidak cukup lagi memenuhi kebutuhan pernapasan.
Peledakan. Semua jenis gas betekanan yang tersimpan di dalam botol baja maupun tangki
gas mempunyai bahaya meledak karena ketidakmampuan kemasan dalam menahan tekanan
gas yang ada didalamnya.
Terkena cairan sangat dingin (Crygenic). Apabila terkena cairan yang sangat dingin, maka
cairan tersebur seketika akan menyerap panas tubuh yang terkena sehingga mengakibatkan
luka seperti terkena luka bakar dan merusak jaringan tubuh, dan luka yang parah dapat
menyebabkan kematian bila tidak mendapatkan pertolongan segera.
C. Botol Baja atau Tabung Gas
1. Identitas dengan pewarnaan
• Kelompok gas penyebab tercekik berwarna Abu-abu
• Kelompok gas mudah terbakar atau meledak berwarna Merah kecuali LPG dicat warna biru
• Kelompok gas beracun berwarna Kuning Tua
• Kelompok gas yang dapat menyengat berwarna Kuning Muda
• Kelompok gas untuk keperluan kesehatan berwarna Putih
• Kelompok gas campuran diberiwarna sesuai dengan jenis campuran
• Zat asam dan gas-gas lain yang termasuk kelompok gas pengoksidasian berwarna Biru Muda

2. Identitas dengan huruf


Pada bagin botol baja diberi tulisan nama gas yang diisikan, dibuat huruf balok warna hitam
3. Identitas dengan label
Ukuran dan tulisan label disesuaikan dengan jenis, sifat, dan potensi bahaya serta kapasitas botol baja.
4. Identitas dengan plat nama atau tanda slagletter
Slagletter harus memberikan keterangan tentang:
- Nama pemilk
- Mana penbuat, nomor seri pembatan dan tahun pembeatan
- Nama gas yang diisikan bukan symbol kimia
- Berat botol baja tanta gas dan valve
- Tekanan isis yang diijinkan
- Berat maksimum gas yang diisikan jenis gas cair
- Kapasitas tampung air
- Tanda bahan pengisi bila jenis gas yang diisikan asetylene
- Bulan dan tahun pada waktu uji tekan yang pertama
D. Instalansi Pipa
Instalansi pipa diberi warna yang berbeda menurut jenis fluida/gas yang mengalir di
dalamnya. Instalansi pipa juga diberi identitas dengan tanda-tanda sebagai berikut:
• Nama fluida/gas yang mengalir di dalam pipa ditulis lengkap, bila memungkinkan ditulis
pada rumus kimianya
• Besarnya tekanan pada fluida/gas yang mengalir di dalam pipa ditulis dengan angka dan
satuan tekanan
• Arah aliran fluida/gas di dalam pipa ditulis dengan tanda panah dengan warna yang
menyolok
E. Dasar Hukum
1. UU Uap tahun 1930
2. Peraturan Uap tahun 1930
3. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. Permen No. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan
5. Permen No. 02/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru Las
6. Permen No. 01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap
F. Ruang Lingkup
1. Pertimbangan-pertimbangan Desain
• Gambar konstruksi harus memenuhi syarat mempunyai skala yang cukup dan dapat
dibaca dengan jelas
• Data ukuran-ukuran pesawat serta bagian-bagiannya harus dituliskan secara jelas
• Gambar bagian (detail) konstruksi penyambungan antara satu bagian ke bagian lain harus
dicantumkan, sehingga bentuk sambungan dapat diketahui secara jelas
• Pelaksanaan pembuatan pesawat uap harus memenuhi prosedur sesuai dengan standar
yang jelas
• Pelaksanaan pengujian pesawat uap harus memenuhi prosedur yang berlaku
Penempatan ketel uap
• Ruang ketel uap adalah bukan suatu tempat khusus dimana di dalamnya tidak pasti untuk
bekerja
• Ketel uap harus ditempatkan dalam suatu ruangan atau bangunan tersendiri yang
terpisah dari ruangan kerja bagian lainnya
2. Penggolongan Bejana Uap
Perbedaan antara ketel uap dan bejana uap adalah pada fungsi dan operasinya. Ketel uap
adalah sebagai penghasil uap sedangkan bejana uap adalah sebagai penerima uap dalam
kelangsungan suatu proses yang menggunakan instalansi uap.
3. Pengoperasian Pesawat Uap
Agar pemeliharaan ketel uap dapat terlaksana dengan baik, maka perlu diadakan
pendidikan dan latihan terhadap operator ketel uap, juru las untuk pesawat uap, yaitu :
• Pendidikan operator ketel uap
• Pendidikan dan latihan juru las
G. Pemeriksaan dan Pengujian
Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian serta Penerbitan Ijin Pesawat uap:
1. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
2. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan penerbitan ijin pemakaian
3. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
4. Prosedur penerbitan ijin pemakaian pesawat uap
Pedoman Pelaksanaan dan Pengujian serta Penerbitan Pengesahan Pemakaian
Bejana Tekan:
1. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh ahli K3 spesialis pesawat uap dan bejana tekan
2. Persyaratan keselamatan kerja harus dipatuhi bagi suatu bejana tekan dan ketentuan
teknis pelaksanaan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pengujian serta penertiban
pengesahan pemakaian bejana tekan, harus mentaati undang-undang dan pertauran yang
berlaku.
BAB III
PENUTUP
Semua persyaratan yang sudah ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan harus
ditaati, mulai dari tahapan perencanaan, pengoperasian dan pengujian/pemeriksaan.
Materi yang dibahas sudah cukup untuk menambah wawasan dalam pelaksanaan
pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan.
Bejana tekan
Bejana
Definisi Bejana:
1. Mewadahi fluida, gas atau zat padat. Dapat pula mewadahi zat-zat yang sedang
bereaksi atau mengalami proses, dalam hal ini bejana dinamakan reaktor.
2. Tidak bocor.
3. Bentuknya dapat berupa apa saja, tapi biasanya terdiri dari bagian yang berbentuk
silindris dengan tutup di kedua ujungnya.
4. Mempunyai buakaan (opening), yang disambung dengan pipa atau nosel untuk
material masuk kedalam bejana dan bukaan untuk material keluar. Untuk bejana yang
besar, maka terdapat pula bukaan untuk pemeriksaan.
5. Dipakai sebagai tempat menyimpan gas atau fluida (storage), dipakai sebagai
komponen pada proses-proses di industri kimia atau industri proses, sebagai komponen
pada installasi pembangkit tenaga listrik, pada instalasi-nuklir dan pada pesawat
angkasa luar.
Pengenalan Pressure Vessel
pengertian, pressure vesel
Pressure Vessel atau disebut bejana tekan (dlm bahasa Indonesia) merupakan wadah tertutup yang
dirancang untuk menampung cairan atau gas pada temperatur yang berbeda dari temperatur  lingkungan.
Bejana tekan digunakan untuk bermacam-macam  aplikasi di berbagai sektor industri seperti industri
kimia (petrochemical plant), energi (power plant),  minyak dan gas (oil & gas), nuklir, makanan, bahkan
sampai pada peralatan rumah tangga seperti boiler pemanas air atau pressure cooker.
Di sektor industri, bejana tekan dirancang untuk pengoperasian yang aman pada tekanan dan temperatur
tertentu secara teknik mengacu sebagai Design Pressure dan Design Temperature.
Bila sebuah bejana tekan yang dirancang tidak  tepat untuk  menahan tekanan yang tinggi maka bahaya
keamanan akan mengancam. Oleh karena itu, standar rancangan dan sertifikasi bejana tekan dibuat
melalui beberapa design code seperti ASME Boiler and Pressure Vessel di Amerika,Pressure Equipment
Directive of the EU (PED), Japanese Industrial Standard (JIS), CSA B51 diCanada, AS1210 di Australia
dan standar internasional lain seperti Lloyd’s,  Germanischer Lloyd, Det Norske Veritas, Stoomwezen, dll.
Tipe bejana tekan berdasarkan pada pembuatannya:
1. Bejana Tekan untuk Proses:
Trayed columns
Reactor
Packed columns
2.  Bentuk bejana
Horizontal
Vertical
3.  Penyimpan
Bullets
Spheres
Adapun bejana tekan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan fungsinya: seperti reactor, accumulator, column, drum, dll
2. Berdasarkan Material: besi/baja, besi tuang, aluminum, dll.
3. Berdasarkan cara pembuatannya: field/shop fabricated, welded, cast forged, multi-layered, dll.
4. Berdasarkan bentuk geometri: silinder, bulat/bola, kerucut, dll.
5. Berdasarkan tekanan: tekanan dari dalam, tekanan laur, tekanan atmosfir
6. Berdasarkan metode pemanasan: fired atau unfired
7. Berdasarkan orientasi bentuk: vertical, horizontal, dan miring
8. Berdasarkan instalasi: tetap (fixed), dapat diangkut (portable), dan sementara (temporary)
Dari keterangan di atas, kita dapat mendefinisikan sebuah bejana tekan, seperti bejana tekanvertical,
unfired, cylindrical, stainless steel, fixed, welded separator for internal pressure.

Anda mungkin juga menyukai