Disampaikan Oleh: Evans Afriant Nugraha Accident / Kecelakaan bisa terjadi disebabkan oleh 2 hal yaitu “
# UNSAFE CONDITION (Kondisi Tidak Aman)
# UNSAFE ACTION (Perilaku Tidak Aman)
Jenis Material yang Tidak Memenuhi Stadard
Bahan baku komponen utama boiler terdiri dari pelat dan
pipa baja. Material untuk komponen tersebut memiliki standarisasi yang telah digunakan di berbagai negara seperti Standard ASME (Amerika) DIN (Eropa) dan JIS (Jepang) atau standar laimnnya yang diakui di Indonesia. Untuk boiler tekanan rendah, diperbolehkan terbua dari besi cor. Tebal Plat atau Pipa yang Kurang Walaupun jenis material sudah memenuhi standar yang berlaku, tapi apabila ketebalannya kurang, maka bisa mengakibatkan pelat atau boiler pecah pada saat beroperasi.
Oleh karena itu, dalam mendesain boiler dan pemeriksaan
pengujian boiler harus dilakukan perhitungan kekuatan konstruksi dengan persamaan-persamaan yang ada dalam standar seperti rumus Gronslagen, ASME, JIS, BS, DIN atau standar lain yang diakui oleh pemerintah. Jarak Antara Pipa Air atau Pipa Api yang Terlalu Dekat
Kondisi ini dapat mengakibatkan badan drum (pada boiler
pipa air) dan tube plate (pada boiler pipa api) mengalami keretakan.
Oleh karena itu, dalam mendesain boiler dan pemeriksaan
pengujian boiler harus dilakukan perhitungan kekuatan konstruksi dengan persamaan-persamaan yang ada dalam standar seperti rumus Gronslagen, ASME, JIS, BS, DIN atau standar lain yang diakui oleh pemerintah. Sambungan Tidak Memenuhi Syarat Saat ini tidak ditemukan lagi ketel uap dengan sambungan paku keling pada drum dan header, lorong api, dishead, ruang nyala dan lain-lain.
Sekarang ini pada umunya sudah menggunakan metode
las untuk menyambung komponen pada ketel uap. Apabila antara sambungan las pada boiler tidak memenuhi syarat, akan dapat berakibat pada pecah atau terlepas pada saat boiler beroperasi. Oleh karena itu sambungan las dan sambungan roll pada boiler harus sesuai dengan spesifikasi las (WPS) serta dilakukan oleh juru las yang berkompeten. Apendages Tidak Lengkap dan Tidak Berfungsi
Kelengkapan pada ketel uap memiliki fungsi penting.
Terlepas dari semua faktor memenuhi syarat, namun apendages tidak lengkap ataupun tidak berfungsi baik dapat menjadi sebuah potensi bahaya yang bisa berakibat fatal pada pengoperasian boiler.
Oleh karena itu, apendages setiap ketel uap harus
memenuhi perundang-undangan yang berlaku dan standar yang diakui. Air Pengisi yang Tidak Memenuhi Syarat
Air pengisi ketel uap yang tidak memenuhi syarat
dapat mengakibatkan terjadinya batu ketel (scale) pada dinding pelat atau pipe boiler. Apabila itu terjadi, maka dapat mengakibatkan terjadinya overheating, kemudian ketel uap bisa meledak. Oleh karena itu air pengisi ketel uap harus terlebih dahulu diolah (water treatment) sehingga memenuhi syarat. Kelalaian Pemakai Ketel Uap Yang dimaksud pemakai disini adalah penanggung jawab/pemilik/kepala/pimpinan perusahaan dimana ketel uap tersebut digunakan.
Memakai Ketel Uap tanpa Akta Izin dari pejabat yang
berwenang adalah pelanggaran terhadap Undang-Undang. Demikian pula jika tidak memenuhi kewajiban mengujikan berkala sesuai peraturan yang berlaku juga termasuk ke dalam pelanggaran. Melakukan Perubahan atau modifikasi konstruksi dan apendages tanpa prosedur juga merupakan pelanggaran, menugaskan petugas yang tidak berkompeten untuk mengoperasikan ketel uap juga pelanggaran.
air pengisi yang tidak diberi perlakuan (treatment)
Menggunakan merupakan kecerobohan. Baik pelanggaran Hukum ataupun kecerobohan dan kelalaian tersebut dapat digolongkan dalam perbuatan tidak aman (Unsafe Action) Kompetensi Operator Boiler walaupun telah memenuhi syarat keselamatan berdasarkan undang-undang dan standar yang diakui, namun jika dioperasikan oleh operator yang tidak kompeten, maka juga akan sangat membahayakan keselamatan pekerja dan orang lain serta bangunan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, jumlah dan kualifikasi operator yang mengoperasikan ketel uap harus memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.