Anda di halaman 1dari 74

BEKERJA PADA KETINGGIAN

WORKING AT HEIGHT
Referensi
 SHE Management System Lontar Extention CFSPP
1x315 MW
 Permenaker RI No. 9 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam
Pekerjaan Pada Ketinggian
Tujuan Pelatihan
 Maksud pelatihan ini untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan, dan perilaku untuk
bekerja secara aman, efisien, efektif pada pekerjaan
ketinggian di tempat kerja
Definisi Bekerja Pada Ketinggian
 Aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja
pada tempat kerja di permukaan tanah atau perairan
yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki
potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau
orang lain yang berada di tempat kerja cedera atau
meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta
benda.
 Yang dimaksud bekerja pada ketinggian adalah
pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian ≥ 1,8
meter dari atas permukaan.
Bekerja Pada Ketinggian,
Meliputi :
 Bekerja pada lantai kerja
tetap
 Bekerja pada lantai kerja
sementara
 Bergerak secara vertical atau
horizontal menuju atau
meninggalkan lantai kerja
 Bekerja pada posisi miring
 Bekerja dengan akses tali
Contoh Pekerjaan di Ketinggian
 Bekerja di atas atap
 Bekerja pada tangga
 Bekerja dekat dengan galian terbuka
 Bekerja pada platform sementara
(scaffolding, Mobile elevated work
platform)
 Bekerja pada konstruksi bangunan
Statistik Bekerja Pada Ketinggian

 Jatuh dari ketinggian adalah


penyebab utama kematian
para pekerja
 Antara 150 dan 200 Pekerja

Tewas Lebih dari 100.000


Pekerja Terluka di lokasi
proyek konstruksi/tahun
Potensi Bahaya

 Pekerja terjatuh dari


ketinggian

 Benda jatuh dari ketinggian


Penyebab Kecelakaan
 Posisi kerja tidak aman
 Platform kerja tidak memadai
 Peralatan keselamatan yang
tidak memadai
 Akses yang tidak memadai atau
tidak aman
 Kegagalan/kesalahan dalam
penggunaan peralatan
pengaman
 Kegagalan dalam pengawasan
 Tidak 100% terikat pengaman
Kasus Kecelakaan

1. Seorang karyawan tiba-


tiba jatuh (ia bekerja
tanpa menggunakan
pelindung jatuh). Ia
mencoba meraih H.
Beam yang ada untuk
menyelamatkan dirinya,
tetapi tidak berhasil,
akhirnya dia meninggal.
Kasus Kecelakaan

2. Terdapat kecelakaan yang menyebabkan kematian.


Seorang senior tukang listrik ketika itu sedang
memeriksa over head crane, sebetulnya ia sudah
menggunakan pelindung jatuh (tetapi belum
dikaitkan), ketika dia berjalan pada kerangka over head
crane, dia terpeleset dan jatuh dari ketinggian 7 meter.
Kasus Kecelakaan

3. Kecelakaan fatal lainnya terjadi pada seorang pekerja yang


sedang bekerja pada panggung kerja (ketinggian 2 meter). Ia
membuka pelindung jatuhnya karena lanyardnya terhalang oleh
tiang static line. Ketika ia berpindah, ia kehilangan
keseimbangan dan terpelesset, sehingga ia jatuh diantara ruang
tali pagar panggung kerja, dan tertusuk benda-benda tajam yang
ada dibawahnya.
Pengendalian BAHAYA
Hirarki Pengendalian Bahaya

 MENGHILANGKAN - Misalnya, jika ada


pekerjaan di ketinggian, bahaya bisa dihilangkan
dengan memindahkan pekerjaan di permukaan tanah
untuk menghilangkan kebutuhan bekerja di
ketinggian.
Hirarki Pengendalian Bahaya

 MENGGANTI – Misalnya, jika jenis/material


scaffolding yang dipasang kurang kuat, maka
material/jenis scaffolding tersebut di ganti
dengan jenis lain – scaffolding frame diganti
dengan pipa & coupler.
Hirarki Pengendalian Bahaya

 REKAYASA TEKNIK – untuk mengisolasi


pekerja dari bahaya. Misalnya, jika ada bahaya
benda jatuh maka di pasang safety net, toe
board, atau metal deck. Atau mendesain cara
baru untuk mengisolasi pekerja dari bahaya.
Hirarki Pengendalian Bahaya

 KONTROL ADMINISTRASI –
Membuat/merubah cara orang bekerja
sehingga bekerja dengan aman. Misalnya,
membuat prosedur kerja yang aman, training
pekerja, instalasi safety sign, sistem permit.
Hirarki Pengendalian Bahaya

 ALAT PELINDUNG DIRI – Merupakan


perlindungan terakhir pekerja dari bahaya.
Misalnya, helm untuk melindungi pekerja dari
kejatuhan material, faceshield untuk
melindungi dari serpihan gerinda,
bodyharness untuk melindungi dari jatuh.
Perencanaan
 Pekerjaan pada ketinggian
harus direncanakan dengan
tepat, dilakukan dengan cara
yang aman, dan diawasi.
 Bekerja pada ketinggian hanya
dilakukan jika situasi dan
kondisi kerja tidak
membahayakan (cuaca, kondisi
tidak aman, kondisi tidak
memadai)
 Memperhatikan dan
melaksanakan penilaian resiko.
Perencanaan
 Memastikan pekerjaan dapat dilakukan
dengan aman dan kondisi ergonomi yang
memadai melalui jalur masuk (access) atau
jalur keluar (egress).
 Memasang peralatan keselamatan kerja
yang tepat untuk mencegah tenaga kerja
jatuh.
 Memasang peralatan keselamatan untuk
meminimalkan jarak jatuh atau mengurangi
konsekuensi dari jatuhnya tenaga kerja.
 Menerapkan sistem izin kerja pada
ketinggian.
 Memberikan instruksi kerja bekerja pada
ketinggian.
Bekerja di Ketinggian
Working At Height

 Wajib mengenakan
body harness ketika
bekerja pada
ketinggian ≥ 1,8 meter.
 Beritahukan kepada
orang yang ada di
bawah.
 Waspada terhadap
material yang
berpotensi terjatuh.
Bekerja di Ketinggian
Working At Height

 Hook harus selalu terkait


 Safety belt tidak boleh
digunakan
 Dibutuhkan pelatihan
khusus untuk bekerja di
ketinggian
 Gunakan tali untuk
mengangkat dan
menurunkan peralatan/
material
Prosedur Kerja
Wajib Melaksanakan prosedur kerja, meliputi :
 Teknik dan cara perlindungan jatuh

 Cara pengelolaan peralatan

 Teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan

 Pengamanan tempat kerja

 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat


Fall Protection
Perlindungan Jatuh

 Fall protection adalah Suatu


sistem untuk melindungi
pekerja dari bahaya jatuh
dalam pekerjaan pada
ketinggian.
Jarak Jatuh Berdasarkan Waktu
Sistem Pada Fall Protection
 Personal fall arrest system
 Guard rail system

 Safety net system

 Positioning device system

 Warning line system

 Safety monitoring system

 Controlled access zones


Personal Fall-Arrest
Fall Protection System

 (sistem penahan jatuh


pribadi), adalah salah
salah satu sistem
penagkapan jatuh yang
mengamankan
seseorang agar tidak
jatuh secara langsung
dari tempat kerja.
Penggunaan Body Harness
 Pengait/hook harus ditambatkan lebih tinggi dari
kepala
 Bilamana angkur yang lebih tinggi tidak tersedia,
hook dapat ditambatkan pada ketinggian sejajar
dada.
Body Harness
Personal Fall Arrest

 Hook
 Webbing
 D-Ring
 Carrabiner
 Shock Absorber
 Lanyard
Kaitkan Selalu Hook Body Harness Anda
 Kaitkan hook pada
anchor point yang
berbeda.
= 6,7 meter
 Lanyard 2 meter
 Absorber 1,75 meter
 Tinggi orang 1,5 meter
 Extra Distance 1 meter

 TOTAL 6,25 meter


Swing Down
Swing Back
Guard Rail
Fall Protection System

 (sistem pagar  pembatas)


Adalah sistem yang
berbentuk  hambatan
vertikal kebawah ,
midrails, dan  vertikal
menengah. sistem ini 
juga dapat
dikombinasikan dengan
toeboards, yang dapat
mencegah bahan-bahan
dan peralatan dari jatuh
secara langsung.
Safety Net
Fall Protection System

 (jala keselamatan )
Sistem ini terdiri dari
jaring mesh, panel, dll
yang  biasanya
digunakan sebagai
perlindungan bagi
pekerja.
Positioning Device
Fall Protection System

 Sistem ini
digunakan ketika
bekerja dengan
tangan bebas pada
permukaan seperti
dinding atau
srtuktur vertikal
lainnya.
Warning Line
Fall Protection System

 Sistem garis peringatan ini terdiri dari tali, kawat


atau rantai, dan yang membentuk sebuah
penghalang untuk memperingatkan orang-orang
agar tidak  mendekati sisi yang tidak dilindungi atau
tepi atap. Garis ini  menandai area di mana orang
bisa melakukan pekerjaan atap tanpa menggunakan
pagar atau jaring pengaman. Sistem garis peringatan
inin dapat dikombinasikan dengan sistem pagar
pembatas, sistem penahan jatuh pribadi, atau sistem
keselamatan yang lainnya
Safety Monitoring
Fall Protection System

 adalah satu set prosedur yang ditetapkan ke orang


yang kompeten untuk monitoring dan peringatan
pekerja yang  tidak menyadari bahaya jatuh.
Controlled Access Zone
Fall Protection System

 Zona akses pengawasan ini mendiskripsikan di


mana area yang para pekerja dapat melakukan
pekerjaanya secara penuh karena area itu sudah
mendapat fasilitas fall protection.
Daerah Berbahaya
 Mamasang perangkat pembatasan daerah kerja
untuk mencegah masuknya orang yang tidak
berkepentingan.
 Tanda pembatas harus mudah terlihat dan dipahami
oleh setiap orang.
Benda Jatuh
 Memastikan bahwa tidak ada benda
yang berpotensi jatuh yang dapat
menyebabkan cidera atau kematian.
 Barang yang boleh di bawa tenaga
kerja pada tubuhnya di luar berat
APD dan alat pelindung jatuh
maksimum 5 kilogram.
 Jika barang lebih dari 5 kilogram
harus dinaikan atau diturunkan
dengan menggunakan sistem katrol.
Fisika benda jatuh

Jatuh dari ketingggian 5 meter


Seseorang akan membentur lantai
Dengan kecepatan 36 Km/jam
Dengan kecepatan sebesar itu
Seseorang yang terjatuh akan
Mengalami akibat serius
Kemungkinan patah tulang/sendi

Ini juga bergantung pada sifat lantai

Untuk mengurani resiko yang lebih fatal


Akibat dari terjatuh dengan
membersihkan tempat kemungkinan
jatuh
Seperti sekitar scaffolding
TANGGA (Ladder & Stairs)
 Tangga buatan sendiri tidak boleh digunakan
 Hanya tangga buatan pabrik yang boleh digunakan.
 Tangga yang rusak/anak tangga tidak lengkap tidak
boleh digunakan.
 Tangga portable logam tidak boleh digunakan dekat
dengan sumber listrik terbuka.
 Ketinggian pekerjaan lebih dari sama dengan 1,8
meter harus menggunakan body harness.
 Tangga digunakan sesuai dengan peruntukannya.
Perbedaan LADDER dan STAIRS

Ladder Stairs
Ketentuan Pemasangan

1,75 cm LADDER
 Kemiringan tangga 4 : 1
 Jarak anak tangga ± 30 cm
 Tangga harus muncul diatas
platform minimal 1,75 m dan
4m dipasang anak tangga penuh

1m
Ketentuan Pemasangan STAIRS
 Anak tangga harus cukup
lebar untuk pijakan
telapak kaki
 Harus dipasang handrail
dan mid rail
 Kemiringan optimal 45
derajat
Ketentuan Pemakaian TANGGA LIPAT
 Tidak memijak dua anak tangga
paling atas
 Kaki tangga lipat harus dibuka
maksimal dan dalam keadaan terkunci
 Tangga lipat tidak boleh digunakan
sebagai tangga lurus
 Hanya boleh digunakan satu orang
pekerja
 Pada saat pekerja bekerja di elevasi 2
meter, maka harus menggunakan
pelindung dari jatuh dan mengaitkan
hook pada angkur yang aman dan
stabil B&V January 2015
Bahaya Bekerja dengan tangga
 Terjatuh dari tangga
 Tertimpa tangga
 Tertimpa material yang jatuh dari tangga
 Tersandung/terpeleset dari tangga
 Mengangkat tangga berat
 Menghantam orang lain ketika membawa tangga
 Mengenai peralatan berarus listrik/kabel listrik

Tangga hanya boleh digunakan untuk pekerjaan singkat


dan pekerjaan ringan
TIDAK BOLEH
DILAKUKAN
02/24/2023
TIDAK BOLEH
DIGUNAKAN
BOLEH
DIGUNAKAN
Pengendalian bahaya
Bekerja menggunakan tangga

 Selalu 3-point-contact dengan tangga


ketika menaiki tangga (2 tangan 1 kaki
atau 2 kaki 1 tangan)
 Jangan gunakan tangga logam dekat
dengan kabel listrik terbuka
 Amankan peralatan dan material untuk
menghindari terjatuh
 Jangan gunakan tangga yang rusak
 Jangan menjangkau pekerjaan
berlebihan dari tangga
 Jangan gunakan tangga buatan sendiri
yang tidak diketahui kekuatannya
3 Point Contact

Pastikan selalu memiliki


3 titik tumpu saat menaiki
tangga

2 kaki + satu tangan saat


menaikkan tangan
Atau
2 tangan + satu kaki saat
menaikkan kaki
Menaiki Tangga

Naiklah keatas secara bergantian


Satu demi satu
58
Bekerja di atas Platform
59

Melepas grating tanpa otoritas


Bisa berakibat pada : Laporkan ke atasan
- Kecelakaan teman sekerja
- Teguran atas pelanggaran serius bila melihat grating yang
- Kena kasus melanggar hukum tidak pada posisinya
Bekerja di atas Platform

BAHAYA !
bila terpeleset Peganglah selalu railing
saat turun atau naik
tangga platform
60
Permukaan rapuh
 Dilarang mendekati, melewati,
dan melakukan pekerjaan pada
atau dekat dengan permukaan
yang rapuh.
Bahaya Bekerja di atas atap
 Terjatuh dari tepi atap
 Terjatuh lewat celah atau lubang di atap
 Menginjak material yang rapuh
 Menjatuhkan material dari atap
Scaffolding
 Scaffolding adalah
struktur sementara
yang digunakan
untuk mendukung
pekerja, alat, dan
material yang
digunakan untuk
bekerja di lokasi
yang tidak bisa
dijangkau oleh
pekerja.
Penggunaan Scaffolding
 Scaffolding hanya boleh di bangun, di ubah, dan di
bongkar oleh scaffolder yang berkompeten.
 Scaffolding kayu/bambu tidak boleh digunakan.
 Kayu hanya boleh digunakan untuk soleplate,
platform, toe board dengan spesifikasi tertentu.
 TAG scaffolding dipasang oleh Inspector.
 Jangan gunakan scaffolding TAG MERAH
 Hanya boleh menggunakan scaffolding TAG HIJAU
 Apabila ragu terhadap keamanan scaffolding,
konsultasikan dengan Inspector.
Scaffolding TAG
Tanda untuk menginformasikan kelayakan
scaffolding, tanda hijau boleh digunakan, merah
tidak boleh digunakan.
TIDAK BOLEH
DIGUNAKAN
BOLEH
DIGUNAKAN
Bahaya Bekerja dekat dengan galian

 Terjatuh dari pinggir galian


 Material terjatuh ke dalam galian
 Kendaraan/alat berat terjatuh ke dalam galian
 Akses jalan keluar-masuk
 Galian longsor
Bahaya Bekerja pada platform sementara
Scaffolding

 Terjatuh dari scaffolding


 Tersengat listrik
 Scaffolding roboh
 Benda jatuh dari scaffolding
Bahaya Bekerja pada platform sementara
MEWP

 Terguling
 Roboh
 Pekerja jatuh dari basket
 Terjepit oleh struktur terdekat
 Tersengat listrik
Pengendalian bahaya
Bekerja di atas atap

Ketika bekerja di atas atap yang miring


 Gunakan tangga atap yang sesuai

 Gunakan body harness

 Pastikan terdapat anchor point

Ketika bekerja pada atap yang rapuh


 Gunakan papan pijakan

 Pastikan safety sign terpasang


Jika Terjadi Kecelakaan Kerja
Tanggap Darurat

Klinik Proyek
Langsung menuju klinik proyek
Loc : Site Office Area

Kecelakaan
Lapor kepada supervisor atau
safety atau atasan langsung
Akses first aid kit
terdekat di lapangan

Jika tingkat keparahan Jika perlu


tinggi, korban akan penanganan lebih
langsung di bawa ke lanjut, korban akan di
rumah sakit bawa ke rumah sakit
Emergency Contact
NAMA JABATAN NOMOR TELEPON
Bagus Wibawa SHES Manager 0813-9056-5309
Ishak Faridy SHES Leader 0813-9020-6691
Sena Wiratama SHES Officer 0852-2133-9038
Dimas SHES Paramedic 0852-4942-3422
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai