Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

JENIS : TANGKI TIMBUN


DI CV. CISARUA

Disusun Oleh :
Kelompok 2
- Alexander Christanto Kasran : PT. FRESH GALANG MANDIRI
- Anthony : PT. ERACIPTA BINAKARYA
PT. BOILERMECH MANUFACTURING
- Heru Purnawarman :
INDONESIA
- Iksan Adityo Mulyo : PT. PARAMITA ANDALAN STRUKTUR
- Irwanto : PT. KONSTRUKSI INTI SEJAHTERA
- Nursyalam Samsuri : PT. AKHTAR KARYA NUSA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA


TEKAN
DILAKSANAKAN OLEH :
PT PADJADJARAN BINA KATIGA
Bogor, 30 Januari – 23 Februari 2023
i
KATA PENGANTAR

Untuk menjadi seorang Ahli K3 bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekan , peserta wajib
melakukan praktek kerja lapangan . Dari hasil PKL ini dibuat laporan kemudian dipresentasikan
di forum seminar akhir pelatihan. Praktek kerja lapangan dilakuan di CV CISURUA di Cianjur
dengan objeknya Tangki Timbun (Tangki Solar 5Ton).
Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
nikmat dan karunia-Nya yang telah memberi keimanan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan
kemudahan dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini banyak pihak yang telah membantu meluangkan waktu dan
berbagi ilmu. Melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bp. Ir. Benny Ermanto, Pemberi materi Pelatihan Pesawat Uap Bejana Tekan
2. Bu. Dr. Ir. H. Sumaryanto , pemberi materi Pelatihan Pesawat Uap Bejana Tekan
3. Bp. Ir. D Sembiring MT,MM,PhD.ME pemberi materi PUBT
4. Bp. Hardjunadi, ST , pemberi materi pelatihan PUBT
5. Bp. Prof. Dr.Ir.H. Djoko Setyo Widodo, SE,MM,MSi,CHRA.,PhD, pemberi materi
Pelatihan Pesawat Uap Bejana Tekan
6. Ibu Sofya Rasyid SKM, pemberi materi pelatihan Pesawat Uap Bejana Tekan
7. Bp. Toto, pemberi materi pelatihan Pesawat Uap Bejana Tekan
8. Bp. Sinung, pemberi materi pelatihan Pesawat Uap Bejana Tekan
9. Rekan sekelas , yang telah berjuang bersama selama pelatihan ini
10. Managemen Formasi ,penyelenggara Pelatihan,PT Padjajaran Bina K3 terutama Bp Haji
Asep dan Bu Lani
11. Tim Kementrian Tenaga Kerja R.I

Bogor, 16 Februari 2023

Kelompok III

Angkatan XII di PT Padjajaran Bina Katiga


i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang .............................................................................................. 1
1.2 Dasar hukum ................................................................................................ 1
1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 2
1.4.Prosedur dan pemeriksaan tangki timbun .................................................... 2
1.5.Alat ukur dan alat uji yang digunakan.......................................................... 2
BAB 2 Pemeriksaan
2.1 Pemeriksan dokumenm alat.......................................................................... 5
2.2 Pemeriksaan visual........................................................................................ 5
2.3 Analisa ......................................................................................................... 9
BAB 3 Pengukuran dan pengujian
3.1 Pengukuran teknik......................................................................................... 9
3.2 Pengujian fungsi ........................................................................................... 10
3.3 Analisa ......................................................................................................... 12
BAB 4 Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
4.2 Saran ........................................................................................................... 14
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi industri saat ini pada proses produksi serta
tuntutan pasar dalam memenuhi kebutuhan konsumen, seringkali pihak produsen lebih
memprioritaskan aspek kualitas barang dan jasa daripada aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Faktor timbulnya resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari peralatan
atau mesin-mesin dan fasilitas perlindungan kerja yang digunakan tidak aman serta tidak
memenuhi standar keselamatan sesuai peraturan yang berlaku.
Terkait dengan penggunaan Tangki Timbun diketahui memiliki potensi bahaya
tinggi diantaranya peledakan, kebakaran, dan pencemaran karena sumber daya
manusianya tidak memiliki kompetensi dan tidak memenuhi syarat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), oleh karena itu perlu penerapan pengendalian resiko terhadap
norma K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam upaya peningkatan pengendalian resiko pada K3 bidang Pesawat Uap dan
Bejana Tekan, kami melakukan pemeriksaan, pengawasan dan pengujian ke beberapa
perusahaan yakni CV. Cisarua mengikuti prosedur dalam Dasar Hukum dan Standar yang
berlaku.

1.2. Dasar Hukum


Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Surat Keputusan yang menjadi dasar hukum
pemeriksaan, pengawasan dan pengujian terhadap tangki timbun sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Permenaker No.03 tahun 1978 tentang Penunjukan dan wewenang serta Kewajiban
Pegawai Pengawas Spesialis K2 dan ahli K3.
4. Permenaker No.02 tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
5. Permenaker No. 37 tahun 2016 tentang Bejana Tekan dan Tangki Timbun.
6. API 650 tentang “Design dan Konstruksi Tangki Timbun”.
7. ASME Section IX tentang “Pekerjaan Pengelasan”.

2
1.3. Maksud Dan Tujuan

Setelah melakukan pemeriksaan dan pengujian di CV. Cisarua maka Ahli K3


Pesawat Uap dan Bejana Tekan diharapkan mampu :
1. Menerapkan peraturan perundangan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan sebagai
Calon Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan.
2. Melakukan Identifikasi, evaluasi dan pengendalian resiko dalam pelaksanaan
pekerjaan yang berhubungan dengan tangki timbun.
3. Memberikan gambaran mengenai penerapan syarat-syarat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Tangki Timbun di perusahaannya.

1.4 Prosedur Pemeriksaan Dan Pengujian Tangki Timbun

Prosedur Pemeriksaan dan Pengujian tangki timbun dapat dilihat sebagai berikut :
1. Pemeriksaan dan Pengujian tangki timbun.
2. Pemeriksaan Visual.
3. Pengukuran dimensi untuk Pengambilan Data Teknis.
4. Non-Destructive Test (NDT) dengan metode Ultrasonic Testing (UT) dan Penetrant
Testing (PT).
5. Perhitungan data konstruksi menggunakan Metode 1 (one) - Foot Method (API 650
par 5.6.3.2).
6. Analisa Data.

1.5 Alat Ukur Dan Alat Uji Yang Digunakan


Dalam melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian untuk mengetahui nilai
aktual tangki timbun di lapangan, ada beberapa alat yang digunakan sebagai
berikut:
 Dye Penetrant Test.
 Ultrasonic Testing metode Wall Thickness.
 Meteran.
 Sikat Kawat.

3
BAB II
PEMERIKSAAN
Berdasarkan Pasal 75 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 37
tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan tangki
timbun pemeriksaan berkala meliputi :
a. Pemeriksaan Dokumen
b. Pemeriksaan Visual
c. Pengukuran – Pengukuran Teknis
2.1 Pemeriksaan Tangki Timbun
Formulir 3b
Formulir Pemeriksaan dan Pengujian Tangki Timbun
Data Umum
Nama Fasilitas : Tangki Timbun Kode Nomor Fasilitas : -
Lokasi Tangki Timbun : CV Cisarua Cianjur Kota : Cianjur
Kode Pos : - Telepon : -
Nama dan Alamat Pemilik : Kota : Bekasi
Kode Pos : - Telepon : -
Nomor Seri Tangki Timbun : - Tanggal Pemasangan : -

Tanggal Pemeriksaan dan Pengujian


Jenis : Tangki Timbun ☒ External ☒ Ultrasonic ☐ Internal
Tujuan : Pengujian Berkala ☐ Pertama ☒ Berkala ☐ Lainnya (Sebutkan)
External Ultrasonic Internal
Jenis dan Tanggal
Pemeriksaan dan Pengujian ☐ ☒ ☐
Sebelumnya
Tgl Tgl 16-02-2023 Tgl

Spesifikasi Tangki Timbun:


Pabrik Pembuat : Media (isi) Tangki Timbun : Berat Jenis :

4
Solar 0,832

Ukuran / Dimensi : Kapasitas : Tinggi Maksimal Pengisian :

4,92 x 2,21 x 1 m 5000 Liter

Ada proses pemanasan? Suhu Kerja Maksimal (°C) : Ambient


☐Ya ☒Tidak

Konstruksi Tangki Timbun:


☐ Bare Steel ☐ Double-bottom Proteksi katodik

☒ Coated Steel ☐ Double-wall ☐ Galvanik

☐ Internally lined bottom ☐ Approved ☐ Impressed current


internal
Tanggal pemasangan :
secondary
containment

☐ Synthetic liner beneath tank ☒ Concrete Secondary containment lainnya


secondary
containment

☒ Welded bottom ☐ Riveted bottom

Ketebalan awal :

☒ Welded shell ☐ Riveted shell Jumlah Courses : 4 Courses

Ketebalan Course Awal : 1. 2.8 mm 2. 2,8 mm 3. 2,77 mm 4. 2,6 mm

3 mm 2,8 mm 3 mm 3 mm

5
Pondasi ☐ At Grade ☐ Concrete pad ☐ Concrete ringwall

☐ Stone ringwall ☐ Oiled sand/soils ☒ Lainnya Tidak ada

Atap (Roof) ☐ Terbuka (Open) ☐ Tetap (Fixed) ☐ Kerucut (Cone)

☐ Internal floating ☐ External floating ☐ Kubah (Dome)

☐ Payung (Umbrella) ☐ Lainnya

Pendeteksi Kebocoran
Diluar Tangki ☐ Groundwater Monitoring ☐ Cable Systems
☐ Vapor Monitoring ☒ Visual/Interstitial
☐ Tracer Technologies ☐ Lainnya

Didalam Tangki ☐ Interstitial monitoring -


jelaskan
Bidang Tanggul ☐ Synthetic Liner ☒ Beton ☐ Lainnya

Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Bawah (Bottom) Tangki Timbun


Metode Pengujian Tidak Merusak (NDT) Las-lasan Pelat
Visual ☒ ☒

Ultrasonic (Spot) ☐ ☒

Ultrasonic (Scan) ☐ ☐

Liquid Penetrant ☒ ☐

Penetrating Oil ☐ ☐

Magnetic Particle ☐ ☐

Radiography ☐ ☐

Mag Flux Scan ☐ ☐

Vacuum Box ☐ ☐

Tracer Gas ☐ ☐
6
Holiday ☐ ☐

Lainnya (sebutkan ) ☐ ☐

Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Badan (Shell) Tangki Timbun


Metode Pengujian Tidak Merusak (NDT) Las-lasan Pelat
Visual ☒ ☒

Ultrasonic (Spot) ☐ ☒

Ultrasonic (Scan) ☐ ☐

Liquid Penetrant ☐ ☐

Penetrating Oil ☒ ☐

Magnetic Particle ☐ ☐

Radiography ☐ ☐

Mag Flux Scan ☐ ☐

Vacuum Box ☐ ☐

Tracer Gas ☐ ☐

Holiday ☐ ☐

Lainnya (sebutkan ) ☐ ☐

Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Atap (Roof) Tangki Timbun


Metode Pengujian Tidak Merusak (NDT) Las-lasan Pelat
Visual ☒ ☒

Ultrasonic (Spot) ☐ ☒

Ultrasonic (Scan) ☐ ☐

Liquid Penetrant ☐ ☐

Penetrating Oil ☒ ☐

Magnetic Particle ☐ ☐

Radiography ☐ ☐

Mag Flux Scan ☐ ☐

Vacuum Box ☐ ☐

Tracer Gas ☐ ☐

7
Holiday ☐ ☐

Lainnya (sebutkan ) ☐ ☐

Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Bawah (Bottom) Tangki Timbun


Bagian Luar Bagian Dalam
Ketebalan Nominal ☐ ☐

Ketebalan Minimal ☐ ☐

Laju Korosi Maksimal ☐ ☐

Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Badan (Shell) Tangki Timbun


Bagian Luar Bagian Dalam
Ketebalan Nominal ☒ 2,8 mm ☐

Ketebalan Minimal ☒ 2,8 mm ☐

Laju Korosi Maksimal ☐ ☐

Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Atap (Roof) Tangki Timbun


Tetap (Fixed) Floating
Ketebalan Nominal ☐ ☐

Ketebalan Minimal ☐ ☐

Laju Korosi Maksimal ☐ ☐

Kebocoran?
Bagian Bawah Tangki? ☐ Ya Dinding Badan Tangki? ☐ Ya
☒ Tidak ☒ Tidak

Settlement Tangki Tambun masih dalam batas aman?


Bottom ☐ Ya ☒ Tidak
Differential ☐ Ya ☒ Tidak
Edge ☐ Ya ☒ Tidak

8
Bulges/Ridges ☐ Ya ☒ Tidak

RINGKASAN PERBAIKAN ; (penjelasan, tanggal selesai dan tanggal pengujian setelah perbaikan )
Pondasi :

Bagian Bawah :

Badan (Shell) :

Atap (Roof) :

Perlengkapan Pengaman :

Apakah diperlukan Pengujian Pemadatan (Hydrostatic test)? : ☐ Ya ☒ Tidak Tanggal Pengujian :

9
Hasil :

JADWAL PEMERIKSAAN ; (perhitungan-perhitungan (supporting calculation) harus tersedia apabila


diperlukan)
Bagian luar (ultrasonic): Laju korosi diketahui?: ☐ Ya ☐ Tidak

(Tahun) #1 #2 #3 #4 #5

Bagian luar (Visual) :

(Tahun) #1 #2 #3 #4 #5

Bagian dalam : (Tahun)

TANDA TANGAN:

Petugas / Tanggal :

BAB III
PENGUKURAN DAN PENGUJIAN

3.1.Pengukuran Teknis

10
3.1 Non-Destructive Test (NDT)
3.1.1 Penetrant Testing

Setelah dilakukan pemeriksaan perhitungan kekuatan konstruksi terhadap


kemampuan tangki timbun, maka selanjutnya adalah dilakukan Pengujian Tidak
Merusak (NDT) untuk mengetahui cacat yang tidak terlihat dan mengukur ketebalan
shell pada badan tangki timbun. Jenis Non Destructive Test (NDT) yang dilakukan
adalah Penetrant Test dengan tujuan untuk mengetahui cacat las dipermukaan.
Adapun tahapan dalam pengujian dengan Dye Penetrant Test ini adalah sebagai
berikut:
a. Daerah las-lasan yang akan dilakukan pengujian dilakukan pembersihan menggunakan
scrub karena apabila terhalang dengan cat menyebabkan hasil pengujian tidak
sempurna.
b. Permukaan cat dibersihkan dengan menggunakan Cleaner.
c. Setelah digunakan cairan cleaner, pastikan permukaan las dalam keadaan kering.
d. Lalu cairan penetrant (yang berwarna merah) disemprotkan kebagian permukaan las
yang akan diuji dan diamkan selama 10 menit sampai 15 menit.
e. Lalu dibersihkan kembali dengan cara dilap secara searah dan perlahan.

f. Setelah itu semprotkan cairan develover dan tahan selama beberapa menit.

Hasil pengujian NDT Dye Penetrant Test pada tangki timbun di CV. Cisarua
dilakukan beberapa titik dengan hasil sebagai berikut :

Cacat
No Bagian yang NDT Lokasi Keterangan
Ada Tidak ada
1. Circumferential Weld 

Keterangan : Hasil uji Dye Penetrant Test menunjukkan bahwa tidak ditemukan indikasi cacat pada
bagian permukaan las / badan tangki.

3.1.2 Ultrasonic Testing (UT)

Sebelum dilakukan pemeriksaan perhitungan kekuatan konstruksi terhadap


kemampuan tangki timbun, maka diharuskan mengukur ketebalan pada badan tangki
timbun. Jenis Non Destructive Test (NDT) yang dilakukan adalah Ultrasonic Test
dengan tujuan untuk mengetahui tebal actual di badan (shell) tangki timbun. Adapun
tahapan dalam pengujian dengan Ultrasonic Test ini adalah sebagai berikut:

11
a. Daerah badan (shell) tangki timbun yang akan dilakukan pengujian dilakukan
pembersihan menggunakan scrub karena apabila terhalang dengan cat menyebabkan
hasil pengujian tidak sempurna.
b. Lakukan kalibrasi terhadap alat UT tersebut.
c. Lalu oleskan cairan couplant pada probe UT dan permukaan yang akan diukur .
d. Setelah itu lakukan pengukuran ketebalan pada titik yang akan diukur ketebalannya.

e. Catat hasil pengukuran pada form yang tersedia.

3.2 Pengukuran dimensi dan ketebalan (thickness) shell


Setelah pemeriksaan visual dilaksanakan, selanjutnya dilakukan pengukuran data
aktual dilapangan. Alat yang dipergunakan untuk pengukuran data aktual tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Sket Match / jangka sorong.
b. Wall Thickness Meter.
c. Meteran (5 m).
Dari hasil pemeriksaan maka didapatkan data sebagai berikut :
3.2.1 Dimensi Tangki Timbun
Diameter (D) = 2,21 m
Tinggi Tangki (H) = 2,21 m
Panjang Tangki = 4,92 m

No. Course Thickness (Bottom Side), in mm Thickness (Top Side), in mm


1. Shell 1 2,8 3
2. Shell 2 2,8 2,8
3. Shell 3 2,7 3
4. Shell 4 2,6 3

12
3.1.2 Perhitungan Data Konstruksi
Perhitungan Kekuatan konstruksi Tangki Timbun menggunakan API 650
sebagaimana terlampir :
a) Perhitungan Shell
Desain Data
Material A36M
Design Pressure 14,2 psi / 1 Kg/cm2
Diameter (D) & Tinggi Tangki (H) 2210 mm / 2,21 m
Panjang Tangki 4920 mm / 4,92 m
Gravity Fluida (Solar) 0,832
Nominal Thickness of shell 2,60 mm
Corrosion Allowable 1 mm
Maximum allowable stress value 160 MPa
Gravity Solar 0,832

13
 Menghitung tebal minimum shell menggunakan Metode 1 (one) – Foot
Method (SI Unit)
4,9 xD ( H −0,3 ) G
td= +CA
Sd
4,9 x 2,21 ( 2,21−0,3 ) 0,832
td= +1
160
10,829 x ( 1,91 ) x 0,832
td= +1
160
17,21
td= +1
160
td =0,11+1
td =1,11 mm

b) Secondary Containment (Dinding Tanggulan)

Ukuran Dinding Tanggulan, sebagai berikut;


Panjang (P) = 8,80 m
Lebar (L) = 5,16 m
Tinggi (T) =1 m

Volume Dinding Tanggul Aktual (V), adalah sebagai berikut ;


V dinding = P x L x T
= 8,80 x 5,16 x 1
= 45,41 m3

Berdasarkan Permenaker No.37 Tahun 2016, Bab ke-3, Pasal 58, menyebutkan ketentuan
ukuran Dinding Tanggul (Seconday Containment) sebagai berikut;
1. Jika jumlah 1 tangki di dalam 1 Dinding Tanggul, maka Dinding Tanggul tersebut
harus mampu menampung 80% volume 1 tangki tersebut.
2. Jika jumlah 2-4 tangki di dalam 1 Dinding Tanggul, maka Dinding Tanggul tersebut
harus mampu menampung 60% dari total volume 2-4 tangki tersebut.
3. Jika jumlah lebih dari 4 tangki di dalam 1 Dinding Tanggul, maka Dinding Tanggul
tersebut harus mampu menampung 50% dari total volume tangki yang jumlahnya
lebih dari 4 unit tersebut.
Dari ketentuan tersebut didapat perhitungan, berdasarkan kondisi actual saat pengukuran
yang kami lakukan, di dalam 1 dinding tanggul terdapat 4 tangki timbun dengan volume 43,14
m3. Maka, kita dapat hitung kapasitas 60% dari volume total 4 tangki tersebut, yaitu ;
1 2
 Volume tangki (V ¿= π d t = 18,87 m3
4
Setelah itu dihitung Vtot untuk 4 tangki tersebut, yaitu ;
 Volume total 4 tangki Vtot = 4 x 18,87 m3

14
= 75,49 m3
 60% dari volume total 4 tangki, adalah
= 60% x 75,49 m3
= 45,29 m3

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan untuk volume


tanggulan (secondary containment) masih memenuhi ketentuan Permenaker No.37 Tahun 2016,
Bab ke-3, Pasal 58, dimana Volume Dinding Tanggul Aktual (45,41 m3) lebih besar daripada
60% dari volume total 4 tangki (45,29 m3).

3.4 Analisa
Dari hasil keseluruhan rangkaian Pemeriksaan dan Pengujian Tangki Timbun di CV.
Cisarua didapatkan analisa sebagai berikut :
1. Dari hasil pemeriksaan visual shell tangki timbun, terdapat hal-hal yang memberatkan
dan menurunkan kualitas tangki tersebut, seperti kondisi shell yang buckling (penyok).
2. Dari hasil pengukuran dimensi dinding tanggulan (secondary containment) didapat
data-data sebagai bahan perhitungan kapasitas penampungan sesuai ketentuan
Permenaker No.37 Tahun 2016, Bab ke-3, Pasal 58.
3. Dari hasil pengujian NDT pada bagian joint antara shell, tidak terdapat keretakan pada
permukaan las-lasan, hasil baik.
4. Dari kondisi jalur pipa outlet dan drain, terdapat rembesan pada sambungan drat valve.
5. Dari hasil perhitungan ketebalan tangki timbun dengan hasil sebagai berikut :

Standar yang Bagian yang T min T minimum


No. T aktual Hasil
digunakan dihitung hitung Syarat API 650

D < 15 m Tidak
1. API 650 Tebal Shell 2,6 mm 1,11 mm T min = 5 mm Memenuhi
Par 5.6.1.1 Syarat K3

15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Selama melakukan pemeriksaan dan pengujian, ada beberapa point yang
penting yang dapat kami simpulkan bahwa tangki timbun milik CV. Cisarua tidak
memenuhi persyaratan API 650 point 5.6.1.1 yaitu untuk diameter kurang dari 15 meter
harus memiliki ketebalan minimal 5 mm.

4.2. Saran Tangki Timbun


 Untuk melengkapi Name plate, grounding dan perlengkapan alat pengaman seperti
disyaratkan.
 Lokasi tangki timbun harus di pasang pagar pengaman lebar 25 meter dan tinggi
paling rendah seperti disyaratkan.
 Ditambahkan Rambu bahan mudah terbakar seperti disyaratkan.
 Untuk Tangki Timbun disarankan agar tidak digunakan karena tidak sesuai
disyaratkan.
 Support tangki timbun yang terbuat dari besi baja kondisinya sudah 50% korosif dan
tidak ada anchor, hanya menempel saja di lantai selasar. Jadi harus dipasang anchor.
 Akses tangga menuju ke dalam dinding tanggul dan ke atas tangki masih tidak
memadai.
 Sediakan alat pemadam kebakaran.
 Level Indicator tangki timbun harus dibersihkan agar terlihat level fluida di dalam
tangki tangki timbun tersebut.
 Venting harus terpasang di bagian atas tangki.

16
LAMPIRAN

Tampak Visual Tangki Timbun

Test Ketebalan Badan

17
Pengecekan kontruksi tangki timbun

Hasil Dye penetrant test

18
Flat Head

Pondasi

19

Anda mungkin juga menyukai