Anda di halaman 1dari 9

Inspeksi Performa Hook pada Pesawat

Angkat untuk Menjamin Terpenuhinya


Standar Keselamatan

Oleh : Ikhsan Kholis*), Soraya Agustina^^)

ABSTRAK
Perkembangan industri minyak dan gas bumi di Indonesia yang semakin pesat serta untuk
meningkatkan keselamatan dalam suatu pekerjaan yang dapat memaksimalkan hasil kerja dan
aset pemerintah ditentukan oleh perawatan dan pemeriksaan rutin dengan cara inspeksi untuk
menjamin peralatan yang bekerja selalu dalam kondisi aman pada saat digunakan dengan tidak
mengurangi performa dari peralatan itu sendiri. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka
penulis terdorong untuk melakukan penelaahan laporan mengenai salah satu alat yang penting
dalam industri migas yang dipergunakan sebagai alat bantu angkat hook pada pesawat angkat,
jika tidak dilakukan pemeriksaan dengan benar maka alat tersebut tidak dapat mengangkut
beban ataupun pada saat pengangkatan beban maka mulut hook tersebut terbuka, dan alat
yang diangkat dapat menimpa pekerja yang pada saat itu ada dibawah. Metode penulisan yang
digunakan adalah melalui studi literatur, dimana Penulis menyadur dari beberapa sumber yang
berhubungan dengan hook pada pesawat angkat dan mencari referensi tata cara pemeriksaan
alat bantu hook itu sendiri serta standar perbaikan atau penggantian sebelum melanjutkan
untuk mengunakan hook yang berdasar ASME B.30.10 mengenai removal kriteria hook.
Ketika persyaratan yang lebih ketat untuk hook dinyatakan dalam standar untuk peralatan
khusus, maka harus memenuhi ketentuan klasi kasi pemeriksaan awal, pemeriksaan rutin dan
pemeriksaan berkala terutama di area kritis pada hook dengan metode uji visual dan uji non
destructive test untuk menjaga performa dari alat tersebut.

(keyword : keselamatan, performa alat, hook, standar, inspeksi)

A. PENDAHULUAN cara terus menerus tanpa adanya gangguan.


Dalam rangka menjamin keselamatan ter-
Industri migas meliputi kegiatan usaha hi-
sebut, Pemerintah Indonesia melalui perun-
lir migas dan usaha hulu migas. Merupakan
dang-undangan yang tertuang pada UU No. 1
industri yang padat modal (high cost), padat
Tahun 1970 yang mengatur keselamatan kerja
teknologi (high technology) dan padat resi-
dan UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak
ko (high risk). Oleh karena itu, Dalam setiap
dan Gas Bumi mewajibkan pemeriksaan ke-
kegiatan migas setiap stakeholder perlu me-
selamatan kerja terhadap jenis-jenis peralatan
lakukan penjaminan keselamatan baik kese-
yang dipergunakan di industri migas. Untuk
lamatan lingkungan, keselamatan umum, ke-
penerapan dari peraturan perundang-undang-
selamatan instalasi dan keselamatan pekerja
an tersebut maka dilaksanakanlah suatu kegi-
agar kegiatan migas dapat bekerja optimal,
atan Inspeksi.
efektif dan e sien serta dapat beroperasi se-

28 Volume 8 No 4 tahun 2018


Salah satu peralatan yang harus dilakukan in- dari 2500 Kg yang paling ringan hingga dapat
speksi adalah pesawat angkat (crane). Pesawat mengangkat 500.000 kg dengan ukuran kait
angkat adalah peralatan yang dipergunakan yang berbeda. Dengan menggunakan kait da-
untuk mengangkat, menurunkan dan memin- pat mempermudah melakukan proses peker-
dahkan secara horizontal peralatan berat. Sis- jaan. Pengangkatan beban yang berat dapat
tem utama pada pesawat angkat yaitu sistem dilakukan dengan bantuan Crane Hook.
angkat. Salah satu komponen penting dalam
pengangkatan beban pada pesawat angkat ya- 2. Komponen Hook
itu Alat Bantu Angkat Hook. Dengan adanya Adapun komponen dari hook adalah sebagai
potensi keausan dari hook, maka diperlukan berikut :
pengecekan dan pengujian untuk melihat kea-
a. Nut : sebagai penutup (cap) uliran pada
usan dari hook sehingga dapat merekomenda-
hook. Bagian dalamnya berbentuk puntir-
sikan apakah hook tersebut layak beroperasi
an yang dihubungkan ke hook.
ataupun harus diganti.
b. Nut retaining pin : pengunci nut saat di-
Untuk memastikan pemeriksaan hook maka
hubungkan ke hook
perlu suatu pembahasan tentang prosedur
c. Axial bearing : sebagai tempat bearing
pemeriksaan hook tersebut. Pada penilisan
agar selalu berputar pada sumbu/ poros-
ini akan dibahas Prosedur Inspeksi Alat Ban-
nya
tu Angkat Hook sesuai ASME B.30.10 sebagai
standart pemeriksaannya, termasuk kriteria d. Bearing plate : Tempat dudukan bearing
yang harus dipenuhi apabila hook tersebut yang membatasi gerak relatif sheave agar
akan dipergunakan. selalu bergerak pada arah yang diingin-
kan. Bearing menjaga sheave agar selalu
B. TINJAUAN PUSTAKA berputar terhadap sumbu porosnya.
e. Cross pin : pin pengunci silang untuk me-
1. Defnisi Hook ngunci bagian ulir pada thread hooks
Hook merupakan suatu alat atau pengait yang f. Threads : bagian ulir pada hook
digunakan untuk mengangkat beban dengan g. Latch : selot yang terdapat pada hook
menggunakan alat seperti kerekan atau derek yang digunakan untuk pintu masuk benda
atau pesawat angkat (Crane). Hook yang di- saat dihubungkan pada hook. Hook latch
gunakan pada penulisan ini merupakan hook mempunyai per yang otomatis menutup
yang terdapat pada pesawat angkat (Crane saat benda sudah dikaitkan ke ‘throat’
Hook). dari hook.
Kait pengangkat biasanya dilengkapi dengan h. Throat opening : Bukaan pada lengkung-
kait pengaman untuk mencegah pelepasan an hook sebagai tempat untuk mengait-
tali kawat pengangkat tali pengikat, rantai kan beban.
atau tali tempat beban terpasang. Kait memi- i. Area to check for excessive wear : Daerah
liki lebih dari satu jenis yang berfungsi untuk kritis untuk dilakukan pengecekan ter-
melipatgandakan gaya angkat. Kait (hook) da- hadap keausan yang sering terjadi pada
pat dibuat dari berbagai material tergantung hook.
dari ukuran, grade dan keinginan. Beberapa
perusahaan distributor kebanyakan menggu-
nakan material alloy steel ataupun Stainless
Steel. Kait memiliki kemampuan mengangkat

Swara Patra 29
Gambar 1. Komponen-komponen Hook

4. Pembuatan Hook

3. Tipe-Tipe Hook Proses pembuatan pengait (hook) dilakukan


dengan cara ditempa (forging). Forging atau
Terdapat tiga tipe hook menurut jumlah dari penempaan adalah pekerjaan mekanik atau
mata kaitnya, yaitu:
deformasi dan merupakan salah satu bagian
a. Standard hooks / single hook : dari proses pengerjaan panas (hot working).
Standard hooks atau single memiliki satu Hal ini dapat dilihat dari proses pengerjaan-
mata kait. Ukuran utama yang dimiliki oleh nya yaitu dengan cara pemberian pukulan
standard hooks adalah diameter bagian dalam berturut-turut atau dengan terus memberikan
dari mata kait dan kemampuan untuk meng- gaya pada benda kerja. Tempa (forging) sendi-
angkat beban. Dalam perencanaan hooks ri diklasi kasikan menjadi 2 bagian yaitu tem-
perlu diperhitungkan beberapa bagian yang pa secara tertutup (Closed Die-forging) dan
dianggap kritis, antara lain: batang berulir (th- tempa secara terbuka (Open Die-Forging). Be-
read) dan badan kait (throat opening). Lihat berapa perusahaan melakukan proses pembu-
gambar 2. atan kait (hook) ini dengan cara Open Die-for-
ging untuk kait yang besar dan menggunakan
Closed Die-forging untuk kait yang kecil.

Gambar 2. Mata Kait Tunggal Proses penempaan secara terbuka (open die-
forging), cetakan memiliki bentuk geometris
b. Ramshorn Hooks : sederhana (misalnya paralel datar, setengah
Hooks jenis ini mempunyai dua mata kait dan lingkaran). Open die-forging biasanya diguna-
untuk kapasitas sama dapat dibuat mata kait kan untuk benda kerja besar. Penempaan me-
yang lebih kecil dibandingkan single hooks. miliki struktur butiran dan kombinasi terbaik
Pengawasan terhadap uliran dan panjangnya dari sifat mekanik.
serta tegangan tarik-tekan yang terjadi sama Kait yang besar dibuat dengan proses open
seperti pada single hooks. Tetapi pada hooks die-forging karena bentuk yang besar sulit
jenis ini ada kemungkinan beban yang diang- untuk dilakukan closed die forging karena
kat mengakibatkan beban yang tidak sama proses pembuatan cetakannya sulit. Proses
pada tiap mata kait. Hal ini terjadi bila kedu- open die-foging yang dilakukan untuk mem-
dukan sling tidak simetris. Cocok digunakan buat kait (hook) yang besar dari ingot dipanas-
untuk mengait webbing sling. Lihat gambar 3. kan sehingga ingot berubah menjadi merah
Gambar 3. Ramshorn Hook menyala, lalu dilakukan proses penempaan
menggunakan sebuah mesin pressure.
c. Triangle Eye Hooks
Dilakukan hal berulang-ulang hingga mem-
Hooks jenis ini untuk beban-beban besar, se- bentuk produk yang diinginkan. Untuk pem-
dang slings untuk pengangkat beban harus da- buatan hook besar tidak menggunakan dies
pat masuk ke dalam lubang hooks ini.. Lihat (cetakan) yang rata melainkan dies yang ber-
gambar 4. bentuk roda untuk mempermudah proses
pembuatan lengkungan (pengait) dibagian
bawah.

Gambar 4. Triangle Eye Hooks Sedangkan kait yang kecil dibuat dengan cara

30 Volume 8 No 4 tahun 2018


closed die forging, dimana gaya didapatkan alatan yang digunakan pada inspeksi dengan
dari dua atau lebih bagian cetakan (dies) di- penetrant test antara lain : Penetran, Develo-
mana cetakan tersebut memiliki rongga logam per dan Cleaner. Peralatan penetrant test yang
dan akan mengalami deformasi serta mengi- digunakan harus selalu berada dibawah masa
kuti rongga diantara kedua cetakan. Sama kedaluarsanya.
dengan open die forging, closed die forging
c. Magnetic Particle Test
menggunakan ingot sebagai bahan baku sebe-
Magnetic Particle Test menggunakan prinsip
lum dijadikan kait. Ingot dipanaskan terlebih
medan magnet dalam mencari cacat pada
dahulu hingga mencapai warna merah kemu-
material dengan media serbuk besi. Material
dian ingot diletakkan diatas cetakan setelah
yang akan diperiksa diberi medan magnet
itu dipress dengan cetakan yang lainnya se-
dan diberi serbuk besi pada permukaannya,
hingga ingot akan mengikuti rongga yang ada
apabila terdapat cacat maka serbuk besi terse-
pada cetakan.
but akan mengumpul pada area benda yang
mengalami cacat. Peralatan yang digunakan
Gambar 5. Proses Closed dan Open die-forging
pada inspeksi dengan metode magnetic par-
ticle antara lain : Yoke, Prod, White contrast
paint, serbuk besi.
5. Metode Non Destructive Test
a. Visual Test
Visual test merupakan metode inspeksi non D. PEMBAHASAN
destructive test yang paling awal dilakukan.
Inspeksi visual hanya membutuhkan panca 1. Penelaahan Dokumen
indera dan alat bantu sederhana. Untuk me-
Pada dasarnya yang menjadi tujuan dari pe-
lakukan visual test dibutuhkan ketelitian dan
meriksaan alat bantu angkat hook yaitu untuk
kecermatan penglihatan yang bagus. Seorang
menjamin bahwa peralatan tersebut dalam ke-
Inspektor yang melakukan visual test disyarat-
adaan aman untuk digunakan pada kegiatan
kan harus lulus test jeger mata yang dilakukan
operasi minyak dan gas bumi yang ditunjukkan
oleh dokter mata. Inspeksi visual untuk meli-
dengan Serti kat Kelayakan Penggunaan Per-
hat kondisi permukaan material dan juga sam-
alatan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur
bungan-sambungannya. Untuk melakukan
Jenderal Minyak dan Gas Bumi No.84.K/38/
pemeriksaan visual dibutuhkan pengetahuan
DJM/1998 Lampiran II tentang Pedoman dan
tentang jenis-jenis cacat yang terjadi pada ma-
Tata Cara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas
terial dan sambungan-sambungan antara lain
Instalasi sebelum dilakukan pemeriksaan tek-
sambungan las. Beberapa peralatan yang di-
nis perlu penelahaan dokumen peralatan ter-
gunakan dalam inspeksi visual adalah:
lebih dahulu, yang diantara lain:
b. Penetran Test
a. Serti kat peralatan
Merupakan metode uji tak rusak yang prinsip
b. Serti kat personil/operator yang mengo-
kerjanya memanfaatkan metode kapilaritas
perasikan crane
cairan untuk mencari cacat pada material.
Cacat yang dapat terdeteksi oleh penetran ini c. Maintenance Record
hanyalah cacat yang terbuka dipermukaan. d. Installation, Maintenance and Operating
Apabila terdapat celah kecil saat diberi cairan Manual Book
maka celah tersebut akan menyedot cairan se- Bila salah satu dari keempat persyaratan itu
hingga celah tersebut akan berisi cairan. Per-

Swara Patra 31
tidak ada, maka crane tidak dapat digunakan. sampai bulanan
- Pemakaian Sangat Berat – Setiap
2. Prosedur Inspeksi Pada Hook
hari sampai mingguan
Prosedur Inspeksi pada hook berkaitan de-
4) Kondisi yang menyebabkan hook diremo-
ngan pemeriksaan serti kasi peralatan dan
val atau kondisi lain yang dapat menga-
maintenance record. Hal ini diperlukan untuk
kibatkan bahaya sehingga hook dihapus
menjaga keamanan dan keselamatan dalam
dari pemakaian. Hooks tidak akan dikem-
pekerjaan. Untuk memenuhi standar prosedur
balikan ke pemakaian sampai dengan di-
tersebut maka dilakukan beberapa pemeriksa-
setujui kembali oleh orang yang meme-
an sebagai berikut sehingga hook layak dan
nuhi syarat.
aman untuk digunakan. Adapun pemeriksaan
tersebut antara lain : c. Inspeksi Berkala

a. Pemeriksaan Awal / Inspeksi awal 1) Inspeksi lengkap hook harus dilakukan.


Hooks harus diperiksa untuk keadaan ter-
Inspeksi awal dilakukan pada peralatan hook
tentu
untuk memveri kasi kepatuhan terhadap ke-
tentuan yang berlaku sebelum digunakan, 2) Frekuensi pada inspeksi berkala, interval
yakni peralatan yang baru, baik yang sudah inspeksi berkala tidak boleh melebihi 1
dimodi kasi maupun yang sudah diperbaiki. tahun kecuali disetujui oleh orang yang
berkompeten. Interval pemeriksaan harus
b. Inspeksi Rutin didasarkan pada :

1) Inspeksi secara visual yang meliputi peng- a) Frekuensi Penggunaan hook


amatan selama operasi. Dilakukan oleh b) Keparahan kondisi pemakaian
pengguna ataupun orang yang ditunjuk
c) Sifat penanganan beban
dalam kondisi tertentu.
2) Pada kondisi lokasi yang sulit diakses dan d) Penggunaan hook dalam kondisi yang
bersifat semi permanen sehingga inspeksi sama
rutin tidak layak dilakukan maka peme- e) Pedoman untuk interval waktunya
riksaan harus dilakukan secara berka- adalah pada :
la, pada frekuensi yang ditentukan oleh
- Pemakaian normal – Tahunan de-
orang yang memenuhi syarat.
ngan peralatan di tempat
3) Interval inspeksi harus didasarkan pada
- Pemakaian berat – setiap semes-
a) Frekuensi penggunaan hook,
ter, dengan peralatan ditempat
b) keparahan kondisi pemakaian, kecuali kondisi eksternal menun-
c) Sifat penanganan beban jukkan harus dilakukan pembong-
karan untuk dilakukan interval
d) penggunaan hook dalam situasi yang inspeksi rinci bulanan menjadi
sama, triwulan
e) pedoman waktu interval pemeriksaan - Pemakaian sangat berat – kuartal-
adalah : an, sama dengan point b, Kecua-
- Pemakaian Normal – bulanan li bahwa pemeriksaan terperinci
mungkin menunjukkan perlunya
- Pemakaian Berat – Mingguan
jenis pengujian tak rusak

32 Volume 8 No 4 tahun 2018


3) Kait tidak akan dikembalikan ke layanan pengelasan oleh orang yang tidak diberi
sampai disetujui oleh orang yang kompe- kuasa
ten m. Bukti perubahan yang tidak sah seperti
4) Catatan tertulis yang diperlukan. pengeboran, mesin, penggerindaan, atau
modi kasi lainnya.

3. Removal Kriteria berdasar ASME


B30.10 (Hooks) 4. Perbaikan dan Modifkasi
Berdasarkan ASME B30.10, Hooks harus diha- a. Setiap kondisi yang terdeteksi selama in-
pus dari pemakaian jika kerusakan seperti di- speksi yang sesuai persyaratan inspeksi
bawah ini terlihat dan hanya dapat dikemba- rutin atau inspeksi berkala, harus dikorek-
likan ke pemakaian bila disetujui oleh orang si dengan perbaikan atau penggantian se-
yang memenuhi kompetensi. Berikut removal belum melanjutkan untuk menggunakan
kriterianya : hook. Semua perbaikan dan modi kasi
a. Identi kasi produsen hook (atau secon- harus disetujui oleh pabrikan ataupun
dary produsen) tidak terbaca atau hilang orang yang memenuhi syarat.

b. Identi kasi bebannya hilang atau tidak b. Hooks memiliki kerusakan atau keausan
terbaca sebagaimana dibawah ini harus diperba-
iki atau diganti :
c. Pitting berlebihan atau korosi
1) Retak, goresan, dan gouges. Perbaik-
d. Retak, goresan, atau gouges
an retak, goresan, dan gouges harus
e. Aus = setiap keausan melebihi 10% (atau dilakukan oleh orang yang ditunjuk
seperti yang direkomendasikan oleh pro- dengan menggerinda longitudinal,
dusen) dari dimensi bagian asli dari hook mengikuti kontur hook, dengan keten-
atau pin muatannya tuan tidak ada pengurangan dimensi
f. Deformasi = setiap tikungan tampak jelas lebih dari 10% (atau seperti yang di-
atau twist dari bidang lurus hook rekomendasikan oleh pabrikan) dari
g. Pembukaan mulut hook – distorsi menye- penampang lainnya.
babkan peningkatan dalam pembukaan 2) Keausan melebihi 10% (atau seperti
mulut hook dari 5% dan tidak melebihi yang direkomendasikan oleh produ-
¼ inch (6 mm) (atau seperti yang direko- sen) dari penampang asli
mendasikan oleh produsen)
3) Setiap lekukan tampak jelas atau pun-
h. Ketidakmampuan untuk mengunci = se-
tiran dari bidang lurus hook
tiap hook self-locking yang tidak mengun-
ci 4) Setiap distorsi menyebabkan pening-
i. Latch berfungsi (jika diperlukan) = seti- katan pembukaan mulut hook lebih
ap latch rusak atau latch rusak yang tidak dari 5%, tidak melebihi ¼ inch (6
menutup mulut hook mm) (atau seperti rekomendasi produ-
sen)
j. Rusak, hilang, tidak berfungsinya latch
atau rusaknya hook attachment dan alat 5) Ketidakmampuan self-locking hooks
pengaman untuk mengunci.
k. Ulir aus, kerusakan, atau korosi - Latch (kait) hook yang tidak da-
l. Bukti paparan panas yang berlebihan atau pat dioperasikan harus diperbaiki,

Swara Patra 33
diganti atau dihapus jika tidak di- digunakan untuk melihat keausan, puntiran,
perlukan. dan goresan ataupun cacat yang terjadi pada
hook terutama didaerah kritis dengan meng-
- Jika latch tidak bisa dioperasi dan
gunakan alat bantu sederhana maupun de-
tidak dapat segera diperbaiki atau
ngan cairan penetran test.
diganti, hook harus cukup longgar
untuk menahan beban sampai lat- Langkah-langkah untuk melakukan penetran
ch diperbaiki atau diganti. test sebagai berikut :
- Ketika menyusun kembali kait 1) Siapkan peralatan penetrant test dan pro-
shank, metode pengamanan asli sedur standar yang digunakan misalkan
atau rekomendasi pabrikan harus ASME V Prosedur untuk non destructive
diikuti. test.
- Semua komponen pengganti seti- 2) Pembersihan pada area uji dengan meng-
daknya harus sebanding dengan gunakan sikat kawat/amplas/gerinda, ke-
spesi kasi pabrik asli. mudian bersihkan permukaan material
atau sambungan yang akan diperiksa de-
5. Area Kritis pada Hook ngan menggunakan cleaner atau solvent.
Beberapa area kritis pada hook terdapat di 3) Berikan cairan penetran ke permukaan
lima tempat yang memungkinkan terjadinya atau sambungan yang akan diperiksa dan
keausan ataupun kerusakan. Dan posisi ke- tunggu selama 7 menit (penetrating dwell
mampuan kait dalam mengangkat beban ber- times)
gantung dari operator yang cakap dalam me- 4) Bersihkan sisa cairan penetrant dengan
laksanakan kerja. menggunakan lap yang telah disemprot-
kan cleaner
Hook akan memberikan kemampuan maksi-
mum, apabila posisi hook benar-benar tegak 5) Berikan cairan developer pada permuka-
lurus (100% Kemampuan an yang telah dibersihkan cairan penet-
rannya.
Angkat Beban Aman), apabila posisi hook
6) Interpretasi dan dokumentasikan apabila
tidak tegak lurus akibat tegangan sling yang
ada cacat yang timbul
tidak seimbang, maka kemampuan hook ber-
kurang. 7) Lihat keberterimaan/ accepted criteria ca-
cat yang muncul dengan menggunakan
standar keberterimaan yang digunakan
Gambar 6. Area Kritis pada Hook dan berikan rekomendasi tentang mate-
rial atau peralatan yang diperiksa.
8) Lakukan post cleaning atau bersihkan
Gambar 7. Posisi Kemampuan Hook kembali material dari cairan developer
sampai bersih, karena cairan penetran
dan developer memiliki sifat yang sangat
korosif terhadap material yang diperiksa.
6. Prosedur Pengujian dengan metode
Non Destructive Examination

a. Penetran Test
Gambar 8. Pengujian dengan Penetran Te
Metode pengujian ini merupakan cara yang

34 Volume 8 No 4 tahun 2018


kan.
8) Berikan rekomendasi terhadap benda
b. Magnetic Particle Test yang diperiksa.

Magnetic particle test digunakan untuk me-


lihat cacat yang berada sedikit dibawah per-
mukaan yang menggunakan media medan Gambar 9. Pengujian dengan Magnetic Particle Te
magnet dan serbuk besi untuk mencari cacat-
nya. Langkah-langkah untuk inspeksi dengan
magnetic particle test adalah sebagai berikut :
E. PENUTUP
1) Siapkan peralatan magnetic particle test
dan prosedur standard yang digunakan Persyaratan yang lebih ketat untuk hook dinya-
seperti ASME sec V dan lain sebagainya. takan dalam standar untuk peralatan khusus,
2) Bersihkan permukaan material atau sam- maka dengan demikian hook harus memenu-
bungan yang akan diperiksa hi klasi kasi pemeriksaan awal, pemeriksaan
rutin, dan pemeriksaan secara berkala
3) Berikan white contrass paint atau uor-
osence paint pada permukaan atau sam- Ketentuan pada pemeriksaan hook adalah ke-
bungan benda yang akan diperiksa untuk ausan maksimum sebesar 10%, mulut hook
memberikan warna kontras pada serbuk membuka tanpa beban maksimum sebesar
besi yang ditaburkan. 5%, dan perbaikan retak, goresan, dan gouges
4) Berikan serbuk besi pada permukaan ma- dilakukan dengan mengerinda longitudinal,
terial. mengikuti kontur hook, dengan ketentuan ti-
dak ada pengurangan dimensi lebih dari 10%.
5) Berikan medan magnet pada permukaan
material Agar hook dapat bekerja secara maksimal,
6) Catat apabila terdapat cacat pada permu- maka harus dilakukan pemeriksaan secara ru-
kaan benda dan dokumentasikan hasil tin terutama di area kritis pada alat dengan in-
inspeksinya. terval waktu Inspeksi rutin dilakukan sebulan
sekali (normal service). , Inspeksi rutin dila-
7) Interpretasi hasil cacat dan tentukan ke-
kukan seminggu hingga sebulan sekali (heavy
berterimaan/ accepted criteria cacat ter-
service) dan Inspeksi rutin dilakukan harian
sebut berdasarkan standar yang diguna-
hingga seminggu sekali (severe service)

DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 84.K/38/DJM/1998 tentang Pedoman
dan Tata Cara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang
Dipergunakan dalam Usaha Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan
Sumber Daya Panas Bumi
ASME B30.10 Hooks (Proposed revision of ASME B30.10-2009)
Anggi Kurniawan, 2014. Analisa kekuatan struktur crane hook dengan perangkat lunak elemen
hingga untuk pembebanan 20 Ton.

Swara Patra 35
http://khairulamriengineering.blogspot.co.id/2012/01/penetran-test.html
https://www.scribd.com/document/346530802/crane-hook
https://www.slideshare.net/govindakumar2/02-forging

*) Penulis adalah pejabat fungsional Widyaiswara Madya PPSDM Migas


^^)
Pegawai Direktorak Jenderal Migas

36 Volume 8 No 4 tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai