Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Di PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK


BIDANG K3 PEKERJAAN TRACK

PEMBINAAN CALON AHLI MUDA KONSTRUKSI

KELOMPOK 3
1. TRIS HIDAYAT
2. BRAM HERTASNING
3. BERNARD HASIBUAN
4. DWI SUGIYATNO
5. IHSANUDIN SUBKHAN
6. PRIMA SURYA ADI
7. ADINDA ARIEF WICAKSONO

PENYELENGGARA
PT. SEGORO INTERKON
07, NOPEMBER 2019

Hal 1 dari 20
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 3-4


A Latar Belakang ...................................................................................... 3
B Maksud dan Tujuan ............................................................................... 3
C Ruang Lingkup ...................................................................................... 4
D Dasar Hukum ......................................................................................... 4

BAB II KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN ............................................................ 5-8


A Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 5
B Temuan ...................................................................................................
1. Temuan Positif ................................................................................... 6
2. Temuan Negatif .................................................................................. 7

BAB III ANALISA ………………………………….................................................... 9-12


A Analisa Temuan Positif ........................................................................... 9
B Analisa Temuan Negatif ......................................................................... 10

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 13


A Kesimpulan .............................................................................................. 13
B S a r a n …................................................................................................ 13

REFERENSI

LAMPIRAN

Hal 2 dari 20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang menghendaki
terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Suatu
kemungkinan bahaya besar, berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam
penggunaan peralatan, pemahaman dan kemampuan serta keterampilan tenaga kerja
yang kurang memadai.
Upaya perlindungan tenaga kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan sehat,
selamat, aman dan sejahtera sehingga pada akhirnya untuk mencapai suatu tingkat
produktivitas yang tinggi dimana aspek pentingnya adalah upaya keselamatan dan
kesehatan kerja termasuk Penegakkan Kelembagaan K3, upaya kesehatan kerja dan
pengelolaan lingkungan kerja.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk:

1. Membekali para calon Ahli Muda K3 Konstruksi dalam praktek nyata dalam
penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja yang meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja ; keadaan mesin-mesin,
alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia
berbahaya; proses produksi; sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.

2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli Muda K3 Konstruksi di tempat kerja,


sehingga para calon Ahli K3 dapat bertindak secara professional didalam bekerja
dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya.

Hal 3 dari 20
C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup materi pembelajaran pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Konstruksi di Bidang Pekerjaan Umum, meliputi Dasar Hukum, dan Syarat-syarat K3.

D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;

2. Undang-Undang Nomor: 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja;

3. Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;

4. Undang-Undang Nomor: 13 Tahun 2018 tentang Ketenagakerjaan;

5. Keputusan Presiden Nomor: 51 Tahun 1989 tentang Perubahan Keppres 28 Tahun


1988 tentang besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
Asuransi Sosial Tenaga Kerja;

6. Peraturan Pemerintah Nomor: 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan;

7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Per.04/MEN/1980


tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan;

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: 15/MEN/2008 tentang


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja;

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: 8/MEN/2010 tentang


Alat Pelindung Diri;

10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER.05/MEN/1985


Tentang Pesawat Angkat dan Angkut;

11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER.09/MEN/2010


Tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut;

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014 tentang Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi bidang
Pekerjaan Umum.

Hal 4 dari 20
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Wijaya Karya Tbk adalah salah satu perusahaan konstruksi milik Pemerintah
Indonesia. WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama
Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co.
atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11
Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama
Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya.
WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi. Satu dekade
kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya
beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi
Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi
Energy, dan Divisi Perdagangan.
PT. Wijaya Karya mengerjakan Pembangunan Jalur Kereta Api Akses ke Bandara
Solo Balapan – Bandara Adi Soemarmo di Km 2+000 s/d Km. 4+000 sepanjang 2,000
Km’Sp berdasar Kontrak Nomor 06/PPK-JTG/KONT-KABS.2/III/2018 tanggal
22 Maret 2018 dengan Nilai Kontrak Rp. 117.191.691.000, dengan lokasi kegiatan
sebagai berikut:

Hal 5 dari 20
B. TEMUAN HASIL OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut:


1. Temuan Positif

 Perusahaan telah mempunyai komitmen bersama untuk menjalankaan


kebijakan SHE (Safety, Healthy & Environment);

 Perusahaan telah menerapkan Safety Induction bagi Visitor/Konsumen;


 Master Point tersedia di depan Kantor (sebelah Post Security);
 Perusahaan telah menyediakan air isi ulang dan makan siang untuk kebutuhan
karyawannya;
 Safety Officer telah melaksanakan pelatihan pemadaman api untuk
karyawannya;
 Setiap satu minggu sekali diadakan safety patrol di area pekerjaan termasuk di
area pekerjaan track;
 Perusahanaan telah menyediakan kamera CCTV di lapangan untuk memantau
pelaksanaan pekerjaan dilapangan termasuk penerapan K3 oleh tenaga kerja;
 Perusahaan telah memasang papan petunjuk/papan peringatan di area kerja;
 Perusahaan telah menyediakan Alat Pelindung Diri bagi Karyawannya;

Hal 6 dari 20
 Operator sudah memiliki Surat Ijin Operator (SIO) sesuai dengan ketentuan

2. Temuan Negatif

 Alat berat belum mempunyai Surat Ijin Layak Operasi (SILO) sesuai dengan


ketentuan;
 Petugas P3K belum memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari Kepala
Instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan setempat;
 Belum mempunyai Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagai
penanggungjawab teknis

Hal 7 dari 20
 Fasilitas P3K di tempat kerja belum mempunyai bidai/spalk, bantal dan selimut
serta ruangan P3K belum mempunyai Wastafel dengan air mengalir dan
digabung dengan kantor konsultan;
 Jalan Akses yang melewati perlintasan sebidang tidak dilengkapi safety line
dan atau rambu peringatan;
 Tidak adanya lampu penerangan pada malam hari di area perlintasan sebidang;
 Area Penumpukan Rel tidak ada safety line dan tidak ada penerangan pada
malam hari;
 Di area perlintasan sebidang terdapat kabel listrik (udara) dalam kondisi tidak
aman.

Hal 8 dari 20
B A B III
ANALISA

Berdasarkan hasil observasi lapangan di PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK, didapati
hasil sebagai berikut:

A. Temuan Positif

Lokasi Rekomendasi/Saran Peraturan Perundangan


No. Temuan
Temuan Pengendalian K3

01 Kantor Perusahaan telah Dipelihara UU No. 1/1970 tentang


mempunyai komitmen Keselamatan Kerja
bersama untuk PP No. 50/2012 tentang
menjalankaan kebijakan Penerapan Sistem
SHE (Safety, Healthy & Manajemen Keselamatan
Environment) dan Kesehatan
02 Kantor Perusahaan telah Dipelihara dan UU No. 1/1970 tentang
menerapkan Safety Disosialisasikan ke Keselamatan Kerja, Pasal 13
Induction bagi Stakeholders
Visitor/Konsumen
03 Halaman Master Point tersedia di Disosialisasikan ke KepMenNaker Nomor:
depan Kantor (sebelah Stakeholders Kep.186/MEN/1999 tentang
Post Security) Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja,
Pasal 2
04 Kantor Perusahaan telah Dipelihara UU No. 23/1992 tentang
menyediakan air isi ulang Kesehatan, Pasal 11
dan makan siang untuk
kebutuhan karyawannya
05 Kantor Safety Officer telah Disosialisasikan ke KepMenNaker Nomor:
melaksanakan pelatihan Karyawan Kep.186/MEN/1999 tentang
pemadaman api untuk Unit Penanggulangan
karyawannya Kebakaran di Tempat Kerja,
Pasal 2

06 Kantor Setiap satu minggu sekali Dipelihara UU No. 1/1970 tentang


diadakan safety patrol di Keselamatan Kerja,
area pekerjaan termasuk Bab III Pasal 3
di area pekerjaan track

07 Kantor Perusahanaan telah Dipelihara UU No. 1/1970 tentang


menyediakan kamera Keselamatan Kerja,
CCTV di lapangan untuk Bab III Pasal 3

Hal 9 dari 20
memantau pelaksanaan
pekerjaan dilapangan
termasuk penerapan K3
oleh tenaga kerja
08 Halaman Perusahaan telah Dipelihara UU No. 1/1970 tentang
memasang papan Keselamatan Kerja,
petunjuk/papan Bab III Pasal 3
peringatan di area kerja
09 Kantor Operator sudah memiliki Dipelihara PerMenNaKer &Trans
Surat Ijin Operator (SIO) Nomor: PER.09/MEN/2010
sesuai dengan ketentuan Tentang Operator dan
Petugas Pesawat Angkat dan
Angkut, Bab II Pasal 7
10 Kantor Perusahaan telah Dipelihara PerMenNaKer &Trans
menyediakan Alat Nomor: 8/MEN/2010
Pelindung Diri bagi tentang Alat Pelindung Diri,
Karyawannya Pasal 2

B. TEMUAN NEGATIF
Lokasi Potensi Peraturan
No. Temuan Negatif Rekomendasi
Temuan Bahaya Perundangan K3
01 Kantor Alat berat belum Jatuh Mengajukan PerMenNaker
mempunyai Pemeriksaan dan Nomor:
Surat Ijin Layak Pengujian Alat 5/MEN/1985
Operasi (SILO) Angkat dan Angkut tentang Pesawat
sesuai dengan Angkat dan Angkut,
ketentuan Pasal 134

02 Kantor Petugas P3K belum Tidak bisa Menyediakan PerMenNaKer


memiliki lisensi dan menangani petugas P3K yang &Trans Nomor:
buku kegiatan P3K secara tepat memiliki lisensi dan 15/MEN/2008
dari Kepala Instansi pada saat buku kegiatan P3K tentang Pertolongan
yang terjadinya dari Kepala Instansi Pertama Pada
bertanggungjawab kecelakaan yang Kecelakaan di
di bidang ditempat bertanggungjawab di Tempat Kerja,
ketenagakerjaan kerja bidang Bab II Pasal 3
setempat ketenagakerjaan
setempat
03. Kantor Belum mempunyai Tidak dapat Menyediakan Ahli KepMenNaker
Ahli K3 spesialis mengantisipa K3 spesialis Nomor:
penanggulangan si penanggulangan Kep.186/MEN/1999
kebakaran sebagai Penanggulan kebakaran sebagai tentang Unit
penanggungjawab gan penanggungjawab Penanggulangan
teknis Kebakaran teknis Kebakaran di
secara tepat Tempat Kerja,
Pasal 2

Hal 10 dari 20
04 Kantor Fasilitas P3K di Tidak Menyediakan PerMenNaKer
tempat kerja belum tertanganinya Fasilitas P3K dan &Trans Nomor:
mempunyai dengan baik Ruang P3K yang 15/MEN/2008
bidai/spalk, bantal pekerja yang sesuai tentang Pertolongan
dan selimut serta mengalami Pertama Pada
ruangan P3K belum kecelakaan Kecelakaan di
mempunyai dan ruang Tempat Kerja,
Wastafel dengan air gerak bagi Bab III Pasal 8 dan
mengalir dan seorang 9
digabung dengan petugas P3K
kantor konsultan dan pasien
sangat
terbatas
05 Km. Jalan Akses yang Terjadi Pemasangan safety PerMenNaKer
2+715 melewati perlintasan tabrakan line dan rambu &Trans Nomor:
sebidang tidak Terperosok peringatan pada PER 01/MEN/1980
dilengkapi safety dalam lubang jalan akses yang tentang
line dan atau rambu galian mendekati Keselamatan dan
peringatan perlintasan sebidang Kesehatan Kerja
pada Konstruksi
Bangunan
Bab II Pasal 8
06 Km. Tidak adanya lampu Terperosok, Pemasangan lampu PerMenNaKer
2+715 penerangan pada Terjatuh , penerangan pada &Trans Nomor:
malam hari di area Tertusuk besi jalan akses yang PER 01/MEN/1980
perlintasan sebidang mendekati Tentang
perlintasan sebidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
pada Konstruksi
Bangunan
Bab II Pasal 5
07 Km . Area Penumpukan Tersandung, Pemasangan safety PerMenNaKer
2+675 Rel tidak ada safety Terpeleset, line di ujung rel dan &Trans Nomor:
line dan tidak ada Terjatuh bila dimungkinkan PER 01/MEN/1980
penerangan pada Terkilir dipasang lampu Tentang
malam hari penerangan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
pada Konstruksi
Bangunan
Bab II Pasal 6

08 Perlintas Terdapat kabel Konsleting - Pembuatan tiang PerMenNaKer


an listrik (udara) dalam Kesetrum listrik sementara Nomor: 12 Tahun
Sebidang kondisi tertimbun Terbakar - Menjauhkan kabel 2015 tentang
tanah disamping listrik dari Keselamatan dan
saluran air (tidak timbunan tanah Kesehatan Kerja
aman) dan genangan air Listrik di tempat
kerja
Bab III pasal 5

Hal 11 dari 20
Hal 12 dari 20
B A B IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara umum kondisi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Wijaya

Karya (Persero) Tbk sudah diimplementasikan dengan baik, terbukti dengan adanya sertifikasi

SMK3 dan hasil kunjungan dilapangan Ahli K3 Umum telah menerapkan Safety Induction

kepada kami pada saat melakukan kunjungan serta memaparkan laporan SHE (Safety, Healthy &

Environment), Identifikasi Resiko Analisis Resiko, Penanganan Resiko dan Program K3 yang

dilaksanakan.

B. SARAN

Sebaiknya temuan negatif K3 yang ditemukan oleh Kelompok I dapat ditindaklanjuti dengan

peningkatan kesadaran K3 yang lebih baik, sehuingga Perusahaan PT. Wijaya Karya (Persero)

Tbk. Melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut:

1. Alat Angkat dan Angkut yang belum mempunyai Surat Ijin Layak Operasi (SILO) segera

dilakukan Pemeriksaan dan Pengujian;

2. Menyediakan petugas P3K yang memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari Kepala

Instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan setempat;

3. Menyediakan Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagai penanggungjawab

teknis;

4. Menyediakan Fasilitas P3K dan Ruang P3K yang sesuai stándar mínimum;

5. Perlu ditingkatkan dan diperhatikan safety line dan atau rambu peringatan yang

menunjukkan lokasi penumpukkan serta aktifitas

Hal 13 dari 20
REFERENSI

1. Buku Peraturan Perundangan K3

2. Profil Perusahaan

3. Modul Ahli K3 Umum

Hal 14 dari 20
LAMPIRAN

Foto bukti temuan negatif

Hal 15 dari 20
JALAN AKSES YANG MELEWATI PERLINTASAN SEBIDANG TIDAK ADA

SAFETY LINEDAN ATAU RAMBU PERINGATAN

Hal 16 dari 20
AREA PERLINTASAN SEBIDANG TIDAK ADA LAMPU PENERANGAN

Hal 17 dari 20
AREA PENUMPUKAN REL MINIM PENERANGAN DAN TIDAK ADA SAFETY LINE

Hal 18 dari 20
DI AREA PERLINTASAN SEBIDANG TERDAPAT KABEL LISTRIK (UDARA)

DALAM KONDISI TIDAK AMAN

Hal 19 dari 20
FASILITAS DAN PERLENGKAPAN P3K KURANG MEMADAI

Hal 20 dari 20

Anda mungkin juga menyukai