Latar Belakang
Semakin banyak tempat kerja yang di identifikasi sebagai ruang terbatas (Confined Spaces) Semakin berkembangnya jenis pekerjaan yang harus dilakukan di dalam ruang terbatas Terdapatnya bahaya dan resiko kematian pada saat bekerja di dalam ruang terbatas Banyak kecelakaan fatal karena ketidaktahuan pengusaha/pekerja akan bahaya ruang terbatas dan syarat-syarat K3 yang harus dijalankan.
Dasar hukum
UU No. 1 tahun 1970 , UU No. 3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor Permenakertrans No. Per.01/Men/1982 tentang Bejana Tekan SE. Menakertrans .SE.117/Men/ PPK-PKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan tempat-tempat publik lainnya SNI 0229 1987 E, Keselamatan Kerja di Dalam Ruangan Tertutup Kep Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 113/DJPPK/2006 Tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 di Ruang Terbatas (Confined Spaces)
Ruang lingkup
pasal 2,
Ketentuan dalam UU ini berlaku dalam tempat kerja, dimana :
3)
4)
Pasal 9 Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja ybs, setelah ia yakin TK tersebut telah memahami syarat-syarat K3 Pengurus wajib menyelenggarakan pembinaan K3 Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat yang berlaku
UU No. 3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor
Bab II Azas azas umum
Bangunan harus bersih (pasal 7) Ventilasi yang cukup ( pasal 8) Penerangan yang cukup dan sesuai ( pasal 9) Suhu yg nyaman ( pasal 10 ) Lay out dan tempat duduk yang sehat (pasal 11) Air minum yang sehat dan cukup ( pasal 12) Tersedianya perlengkapan Sanitair (pasal 13) Tempat duduk yang cukup dan sesuai (pasal 14) Fas. Ganti pakaian dan penyimpanan ( pasal 15) Bangunan bawah tanah / tdk berjendela harus memenuhi standar hygiene yang baik ( pasal 16 ) Pekerja hrs dilindungi dari bahan, proses, teknik yang berbahaya, tdk sehat atau beracun jika perlu dg APD (pasal 17). Pengendalian lingkungan kerja berupa bising & getaran ( pasal 18) Penyediaan apotik dan pelaksanaan P3K (Pasal 19)
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja.
Pencegahan kebakaran Pencegahan keracunan, penularan penyakit dan PAK Housekeeping Penerangan Suhu Kadar udara Bangunan Sampah Ruang udara dan ruang kerja Kakus Dapur Air, Penyelenggaraan makanan bagi TK Ergonomi dll
B.
B.
SURAT EDARAN MENAKERTRANS RI NO. SE. 117/ MEN/PPK-PKK/III/2005 Tentang PEMERIKSAAN MENYELURUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSAT PERBELANJAAN, GEDUNG BERTINGKAT DAN TEMPAT-TEMPAT PUBLIK LAINNYA.
1. PEMERIKSAAN MENYELURUH TERHADAP ASPEK K3 DI PUSAT PERBELANJAAN, GEDUNG BERTINGKAT DAN TEMPAT-TEMPAT PUBLIK LAINNYA, MELIPUTI :
a. b. c. d. e. f. g.
Sistem informasi K3 bagi tamu dan pengunjung Sistem tanggap darurat Instalasi listrik Instalasi pemadam kebakaran Instalasi penangkal petir Instalasi pengolah limbah Instalasi ruang tertutup/ confined space
h.
i. j. k. l. m. n. o. p. q. r.
Penanganan dan penyimpanan bahan kimia berbahaya dan beracun Instalasi pemipaan dan plumbing Konstruksi Pesawat angkat angkut Instalasi ventilasi dan pendingin udara Ergonomi Sanitasi dan Hygiene Kantin dan ruangan Pesawat uap dan bejana tekan Pelayanan kesehatan kerja (klinik) Alat Pelindung diri
2.
Menginstruksikan kepada semua pengurus/ pengusaha di pusat perbelanjaan, gedung bertingkat tinggi dan tempat publik lainnya untuk :
a. b.
c.
d. e. f.
Melaksanakan prinsip-prinsip Sistem Manajemen K3 (SMK3) Melatih personil di bidang K3 sesuai dengan tugas dan kewenangannya Melengkapi rekomendasi teknis dan perijinan di bidang K3 bagi semua objek yang tercantum pada angka 1 Membentuk tim tanggap darurat (emergency response team) Memberikan informasi K3 yg memadai bagi tamu/ pengunjung Tidak menugaskan petugas yg tidak memiliki sertifikat pelatihan K3 confined space dalam melakukan pekerjaan instalasi ruang tertutup.
Persiapan :Temperatur, pembuangan cairan dan gas, kalibrasi peralatan, mengunci bagian yg bergerak. Pembersihan gas-gas Respirator, masker, sepatu, helm, sabuk pengaman, kacamata pelindung, sarung tangan, Tabung O2, pakaian kerja, pelindung telinga. Pentanahan peralatan listrik, pemeriksaan kabel, sambungan, pedoman tekanan, kabel, peralatan kerja siap pakai.
Perlengkapan APD
Hanya boleh penerangan listrik menunjuk supervisor utk mengawasi; melaporkan kepada disnaker; Gas Free Cert; Menyediakan alat perlengkapan kerja; Juklak yg jelas; memahami peraturan K3. Merokok, membawa api terbuka/ pemantik, menggunakan cat semprot saat sedang dilakukan pengelasan, memakai pakaian yg berminyak, menggunakan perkakas yg kotor dan rusak.
Larangan
KEBIJAKAN
Peningkatan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengawasan maupun riksa uji Perlunya peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pekerjaan pada Ruang Tertutup/Confined Space Pembinaan Organisasi K3 dan Sistem Manajemen K3 Tersedianya pelatihan bagi Petugas K3 Confined Space
2.
3.
4.
Reward
Discipline
5. Undang-undang Uap (Stoom Ordonanti, Stbl No. 225 th 1930) tentang peraturan Uap th 1930 6. Kepmenaker No. 51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja 7. Permenaker No. Per. 02/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru las. 8. Permenaker No. Per. 01/Men/1988 tentang Syarat-syarat dan kualifikasi Operator Pesawat Uap 9. Permenaker No. Per. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan 10. Kepmenaker No. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja. 11. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 2/M/BW/BK/1984 tentang Pengesahan alat Pelindung Diri 12. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja 13. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 05/M/BW/1997 tentang Pengawasan Alat Pelindung Diri 14. Surat Edaran Dirjen Binawas No. 06/BW/1997 tentang Pendaftaran Alat Pelindung Diri
Reward Discipline
15. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 140/Men/PPK-KK/II/2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat K3 di Industri Kimia dengan Potensi Bahaya Besar (Major Hazard Installation) 16. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 117//Men/PPK-PKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan K3 di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan Tempat-tempat Publik Lainnya
Reward
Discipline
Kecelakaan kerja di CS
Kecelakaan kerja di ITC Cempaka Mas Jakarta Kecelakaan kerja di Galangan Kapal Banjarmasin, Kalimantan Selatan Peledakan PT. Sindopek Perotama Sidoardjo, Jatim Keracunan di Blambangan Probolinggo, Jatim
Ketentuan yang diatur dalam Kep Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 113/DJPPK/2006 Tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 di Ruang Terbatas (Confined Spaces)
Petugas K3 ruang terbatas terdiri dari 2 jenjang yaitu : Petugas Madya Petugas Utama 1. Diklat dan Sertifikasi 2. Pedoman K3 di Ruang Terbatas
2.
3.
Penyelenggara pelatihan :
4.
Ujian : Depnakertrans
Tugas Ahli K3
Ahli K3 sebagai Safety representatives adalah orang yang bertugas mengevaluasi bahaya-bahaya, menetapkan tanda atau peringatan dan membuat/memberikan ijin masuk ruang terbatas
Video
Jika ada pertanyaan terkait Pedoman K3 di Ruang Terbatas silakan menghubungi: info_PNK3@nakertrans.go.id Terima kasih