PENGENDALIAN
ASAP
Ahli Madya – AK3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran
Daftar Isi
Bahaya Asap
Kebakaran
01
Penyebaran Asap
Kebakaran
02
Pengendalian
Asap Kebakaran
03
Design 04
Bahaya Asap
Kebakaran
Definisi
Asap adalah terdiri dari partikel/partikulat padat dan cair
dan gas-gas berterbangan yang timbul ketika sebuah
material mengalami proses pirolisis atau pembakaran,
bersama dengan sejumlah udara yang terikutkan atau
tercampur kedalam massa tersebut.
Pengaruh Toksisitas
Asap membawa gas beracun
Pengaruh Kepekatan
Asap menghalangi pandangan dan iritasi mata,
merintangi evakuasi
Pengaruh angin:
Sebaliknya temperatur udara besar dan arahnya
luar yang panas (di musim dapat menghambat
panas) menyebabkan pergerakan asap ke
Temperatur udara pengaruh efek reversal luar bangunan
luar yang dingin (di cerobong yang kecil. Karena
musim dingin) itu di negeri tropis pengaruh
angin lebih signifikan dari
Temperatur di luar
menyebabkan
pengaruh efek pengaruh efek cerobong 4
bangunan normal cerobong
mempengaruhi
pergerakan asap di
yang cukup
signifikan 3
dalam bangunan
2
1
Perbedaan tekanan udara
Sistem VAC :
Sering membawa asap selama kebakaran di bangunan.
Kereta lift/elevator:
Pergerakan kereta lift/elevator di dalam sumur lift menghasilkan perubahan
tekanan, disebut efek torak/piston, yang dapat menyebabkan asap tertarik ke
dalam loby atau sumur lift.
Pengendalian
Asap Kebakaran
Beberapa Cara Pengendalian Asap Kebakaran
1 3 5
2 4
3 5
Antara kompartemen satu dengan lainnya tidak Demikian juga jalur pipa dan kabel yang
boleh ada lubang yang dapat membocorkan melewati batas fisik kompartemen harus
udara, artinya juga asap dipasangi sekat tahan api (firestop).
6
Pintu kompartemen yang membuka ke jalur
evakuasi harus dipasangi door closer atau
dibuat dapat menutup secara otomatik
dikendalikan oleh sistem pengendalian asap
Pengenceran
Pengenceran asap atau dilution atau purging dengan tujuan menurunkan konsentrasi asap dengan cara
memasukkan udara dari luar.
Pada kondisi tertentu tidak praktis dilakukan mengingat produksi asap kebakaran dapat sangat besar. Biasa
dilakukan pada waktu kebakaran telah dipadamkan, atau pada tempat yang jauh dari kompartemen kebakaran.
Persamaan sederhana:
Dimana:
a = laju dilusi dalam pertukaran udara per menit
t = waktu setelah asap berhenti masuk atau
setelah produksi asap berhenti (menit)
Co = konsentrasi awal dari kontaminan
C = konsentrasi kontaminan pada waktu t
e = konstanta (2,178)
Mendorong dengan Aliran Udara
Pada bangunan yang tidak memiliki ventilator Pada bangunan berventilator asap, asap dan
asap, asap mengurangi visibilitas dalam upaya panas dibuang sehingga memudahkan petugas
pemadaman dan penyelamatan. Panas yang pemadam masuk ke bangunan dan
terakumulasi mengancam keamanan struktur memadamkan api tanpa menggunakan bahan
pemadam air terlalu banyak
Konsep reservoir asap dan ventilasi asap:
DESAIN DAN SISTEM PENGENDALIAN ASAP
REGULASI & STANDAR YANG RELEVAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
Draft Pergub Ventilasi dan Pengendalian Asap Kebakaran dari Perda DKI Jakarta No. 8 Th. 2008
Tentang Penanggulangan Kebakaran
SNI 03-6571-2001 : Sistem Pengendalian asap Kebakaran pada Bangunan Gedung (Acuan NFPA
92A Recommended Practice for Smoke-Control Systems)
SNI 03-7012-2004 : Sistem Managemen asap di mal, atrium dan ruangan bervolume besar (Acuan
NFPA 92B Guide for Smoke Management Systems in Malls, Atria, and Large Areas)
BRE 186 - Design Principles For Smoke Ventilation In Enclosed Shopping Centres, atau BR 258 -
Design Approaches for Smoke Control in Atrium Buildings, laporan yang diterbitkan oleh Fire
Research Station, Building Research Establishment, UK.
DESAIN DAN SISTEM PENGENDALIAN ASAP
MEMILIH VENTILATOR ASAP
Asap dapat diventilasi secara alamiah atau mekanis. Pilihan tergantung pada hakekat kebakaran
dan bangunan dimana kebakaran terjadi.
Untuk sistem ventilasi asap alami, ven harus pada posisi “terbuka” bila terjadi kegagalan
daya/sistem.
Sistem ventilasi alami sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca, temperatur udara luar dan arah
angin.
Ventilasi mekanis dengan fan bertenaga listrik lebih disukai karena memberikan tekanan positif
terhadap luar bangunan
Semua kabel listrik untuk daya dan kontrol pada sistem ventilasi asap harus tahan panas, dan
mendapat pasokan dari sebuah generator keadaan darurat. .
Semua komponen ventilasi mekanis (motor, kerangka, kipas) harus harus mampu beroperasi terus
menerus pada temperatur 250 derajat Celsius selama 1 (satu) jam.
THANK YOU