Anda di halaman 1dari 59

BAB.

V
PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

1
4/12/2017
PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

1.1. Latar belakang


Salah satu kompetensi yang wajib dimiliki Oleh Teknisi
Gas adalah mengnai jenis dan type berbagai macam alat
dan peralatan deteksi gas. Pengenalan alat ini termasuk
juga mampu mengetahui kelayakan dari alat dan
peralatan deteksi gas, sehingga data hasil pengukuran
dapat dijamin kebenaranya dan akurat serta menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja.

2
4/12/2017
PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

1.2. Tujuan Ppembelajaran.


1.2.1. Tujuan Pembelajaran Umum,
Teknisi mampu menentukan jenis dan type alat dan
peralatan gas detektor yang akan dipergunakan dalam
pengukuran ruang terbatas.
1.2.2. Tujuan Pembelajaran Khusus,
Teknisi mampu mengidentifikasi kelayakan alat dan per-
alatan deteksi gas sehingga data hasil pengukuran
akurat dan dapat dipercaya kebenarannya.

3
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

ALAT DETEKSI GAS


Alat deteksi gas atau sering disebut dengan “ Gas Detektor “
adalah suatu peralatan yang mampu mendeteksi keberadaan
suatu gas disuatu tempat atau daerah kerja.
Selain mendeteksi keberadaan gas tersebut alat ini juga di
setting untuk memberikan tanda/alarm apabila keberadaan
gas tersebut mencapai batas konsentrasi tertentu yang mulai
membahayakan.

4
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

JENIS DAN PRINSIP KERJA ALAT DETEKSI GAS

Saat ini didunia terdapat dua jenis alat deteksi gas yaitu single
detection dan multi gas detection :
a. Single Gas Detection,
Yaitu unit alat ukur yang hanya punya kemampuan pengkuran
jenis gas tertentu saja, baik dipasang tetap atau dapat dipindah.
b. Multi Gas Detection.
Satu unit alat ukur gas detektor yang mempunyai kemampuan
pengkuran beberapa jenis gas yang berbeda , baik dipasang
tetap atau dapat dipindah-pindahkan (portable)

5
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

6
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

7
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

8
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Setiap gas memiliki sifat/karakter sendiri- sendiri ,


sehingga dibutuhkan metoda deteksi yang khusus.
Secara umum metode deteksi gas pada atmosfir
berbahaya dapat dibagi menjadi 3 deteksi yaitu :
1. Deteksi gas dapat terbakar / mudah terbakar,
 Pat dibagi
2. Deteksi gas beracun,
3. Deteksi oksigen.

9
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Prinsip kerja alat deteksi gas adalah mengukur


gas melalui sensor. Pengukuran gas mengguna-
kan sensor dibagi menjadi 3 jenis sensor, yaitu :

1) Sensor butiran katalitik


2) Sensor elektrokimia,
3) Sensor sinar infra-red

10
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

1). Sensor Katalitik.

Gas yang akan dimonitor melalui piringan logam ke sensor dimana


gas atau uap yang mudah terbakar akan dibakar secara katalitik
pada detektor elemen. Oksigen yang dibutuhkan untuk membakar
diambil dari udara . Panas yang dihasilkan dari pembakaran akan
memanaskan elemen detektor dimana reakasi panas ini merubah
hambatan pada elemen detektor sebanding dengan tekanan parsial
dari gas atau uap. Selain elemen detektor, sensor juga memiliki
elemen kompensator. Kedua elemen adalah bagian dari
“wheatstone bridge“ konsentrasi gas diukur dari output voltasi pada
“wheatstone bridge“ dalam ukuran % LEL atau % by Volume.

11
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

12
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

2). Sensor elektrokimia,


Sensor elektrokimia tranduser bekerja dengan
prinsip sel galvanisasi (baterai). Molekul oksigen
yang terdapat dalam gas yang akan diukur melewati
membran plastik kedalam cairan elektrolit yang ada
dalam sensor yang dipisahkan untuk mengukur
elektroda kedua atom oksigen.Pada saat yang sama
elektroda mengoksidasi atom oksigen menjadi
timbal oksida. Reaksi ini akan menghasilkan arus
listrik yang akan diukur sebagai bagian dari tekanan
parsial dari oksida.

13
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

gbr

14
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

3). Sensor Non-dispersive Infrared.


Sumber radiasi infrared ganda dan penerima ganda
dipergunakan untuk kompensasi perubahan dalam
penyelarasan, intensitas sumber dan efisiensi komponennya.
Sinar yang dikeluarkan oleh sumber ganda dikeluarkan
melalui pemilah cahaya (beam spitter). Sebagian sinar akan
dikenakan kepada contoh dan signal rujukan dikeluarkan dan
direfleksikan kembali kepada detektor pengukuran. Adanya
gas mudah terbakar akan mengurangi intensitas sinar untuk
contoh, tidak untuk sinar rujukan, Perbedaan dari dua signal
ini akan proporsional menunjukan konsentrasi gas yang
diukur.

15
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

16
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Setiap gas memiliki sifat/karakter tersendiri sehingga


dibutuhkan metoda deteksi yang khusus.
Secara umum metode deteksi gas atmosfir berbahaya
dapat dibagi menjadi 3 deteksi yaitu :
1. Deteksi gas dapat terbakar / mudah terbakar,
 Pat dibagi
2. Deteksi gas beracun,
3. Deteksi oksigen.

17
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

1. Deteksi gas mudah terbakar,


Alat deteksi gas ini atau sering disebut dengan “ eksplosimeter
atau Flamable Gas Detector “ adalah suatu peralatan yang
mampu mendeteksi keberadaan suatu gas mudah terbakar
disuatu tempat kerja.

Selain mendeteksi keberadaan gas tersebut alat ini juga di


 Pat dibagi
setting untuk memberikan tanda/alarm apabila keberadaan
gas tersebut mencapai batas konsentrasi tertentu yang mulai
membahayakan.

18
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Prinsip kerja eksplosimeter adalah mengukur


gas melalui sensor. Pada umumnya pengukuran
gas ini menggunakan sensor jenis :

1) Sensor katalitik
2) Sensor elektrokimia,
yang pada awalnya menggunakan rangkaian dari “ “
“ jembatan Wheatstone “

19
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

20
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

,
2). Deteksi gas-gas beracun,
Alat deteksi gas ini atau sering disebut dengan “ Toxic Gas
Detector “ adalah suatu peralatan yang mampu mendeteksi
keberadaan suatu gas beracun disuatu tempat kerja.

Selain mendeteksi keberadaan gas tersebut alat ini juga di


 Pat dibagi
setting untuk memberikan tanda/alarm apabila keberadaan
gas tersebut mencapai batas konsentrasi tertentu yang mulai
membahayakan.

21
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Deteksi keberadaan gas beracun ini dilakukan dengan


sistim Colorimeter.

Tabung Detektor (Detector Tube System)


Prinsip kerja dari tabung gas detektor adalah metoda
analisa kering yang menerapkan reaksi kimia dan ab-
sorbsi fisika. Gas yang akan diserap kedalam tabung
akan menghasilkan lapisan warna yang dihasilkan dari
reaksi antara reagen dengan gas dalam tabung.
Kosentrasi gas secara proporsional akan menghasilkan
lapisan warna yang dapat dibaca pada skala yang tertera
ditabung

22
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

23
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Cara penggunaan jenis tabung gas detektor :

Ambil tube dan patahkan kedua ujungnya dengan


menggunakan (broke off husk) yang ada pada pompa.
Masukan ujung tube ke dalam karet pompa dan ingat
bahwa arah panah dari tube harus menuju ke pompa.
Pegang pompa dengan keempat jari diletakkan pada
front cover plate, sedangkan ibu jari ada di holding plate.
Kompreskan karet pompa sekuatnya, tekanan harus
merata pada posisi sepenuhnya

24
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Cara penggunaan jenis tabung gas detektor :

25
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Lepaskan keempat jari dengan serentak, maka pompa


akan melakukan penghisapan secara otomatis terhadap
gas yang diukur, sampai pompa kembali tegang seperti
semula.
Ulangi proses ini apabila diperlukan dan proses tersebut
harus dilakukan beberapa kali.
Hasil pembacaan konsentrasi gas tertera dalam tube
dalam satuan ppm.
keuntungan : waktu penyimpanan tube lebih lama.
Kekurangan : harganya yang cukup mahal dan sekali
pakai terus dibuang.

26
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

,
3). Deteksi gas Oksigen.
Alat deteksi gas ini atau sering disebut dengan “ Oxigen
Analizer“ adalah suatu peralatan yang mampu mendeteksi
keberadaan suatu gas Oksigen disuatu tempat kerja.

Selain mendeteksi keberadaan gas tersebut alat ini juga di


 Pat dibagi
setting untuk memberikan tanda/alarm apabila keberadaan
gas tersebut mencapai batas konsentrasi tertentu yang mulai
membahayakan.

27
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

BEBERAPA TIPE DETEKSI GAS sebagai berikut :

3.1. CATALITIC SENSOR.


Prinsip kerja : gas yang akan diukur teroksidasi pada elemen katalis
dan menimbulkan perubahan suhu yang sekaligus akan merubah
nilai tahanan pada elemen katalis, perubahan tahanan menunjukkan
kadar gas yang teroksidasi.

Aplikasi : Pengukuran gas dapat terbakar (combustible gas).


Keuntungan : Usia alat panjang,
Kelemahan : Setiap gas berbeda memiliki respon yang berbeda
pula dan menimbulkan keracucan, memerlukan kandungan O2
minmal 10 % ketika pengukuran, keterbatasan pengukuran persen
kandungan gas.

28
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

3.2. Metal Oxide Semiconductor Sensor.


Prinsip kerja : gas yang akan diukur akan bereaksi dengan Metal
Oxide Semiconductor (SnO2) kemudian akan timbul perubahan
tahanan listriknya, perubahan tahanan diukur dan dinyatakan
sebagai kandungan gas.

Aplikasi : Hampir semua jenis gas dapat dioksidasi..


Keuntungan : Dari sudut harga lebih murah,
Kelemahan : Tidak selektif dalam pengukuran, dapat terpengaruh
dengan kelembabpan (humidity)

29
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

3.3. Non-dispersive Infrared.


Prinsip kerja : gas yang akan diukur akan menyerap sinar infrared
pada gelombang tertentu, merujuk pada perhitungan prinsip “Beer
Law”, sehingga konsentrasi gas dapat ditentukan.

Aplikasi : Untuk berbagai gas organik.


Keuntungan : Sangat luas penggunaannya,
Kelemahan : Mahal dan mudah rusak dan sulit untuk diperbaiki.

30
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

31
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

3.4. Photoionization Detector (PID)..


Prinsip kerja : sinar ultraviolet mengionisasi yang akan diukur dan
membangkitkan arus listrik yang sebanding dengan konsentrasi gas
yang terukur .
Aplikasi : Mengukur senyawa organik yang midah menguap.
Keuntungan : Dapat mengukur senyawa organik yang midah
menguap dan sangat selektif apabila digabungkan
dengan GC (gas chromatography)
Kelemahan :
-Tidak bisa menseleksi jenis gas senyawa organik apabila dibawah
daya ionisasi lampu.
-Dipengaruhi kelembabpan (humidity) yang tinggi.,
- Harga lampu UV mahal.

32
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

3.5 . Electro Chemical Sensor..


Prinsip kerja : Gas yang akan diukur diserap pada elektoda sensor
elektrokatalitik, setelah gas terukur melalui penghamburan pada
media dan bereaksi secara elektrokimia yang membangkitkan arus
listrik yang sebanding dengan konsentrasi gas terukur.

Aplikasi : Mengukur berbagai gas : Br2, Cl2, CO, ClO2, CH4,


HCO2, H2, H2S, SO2, O2 dll. .
Keuntungan : Murah, Hasil pengukuran yang liniear Unit alat ukur
bisa dibentuk kecil.
Kelemahan : Hasil data pengukuran sangat dipengaruhi oleh
kecakapan teknisi dan dipengaruhi oleh suhu.
-.

33
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

KALIBRASI,PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN ALAT

Setelah mengenal berbagai jenis dan alat deteksi, maka


seorang teknisi deteksi gas juga harus mengetahui
bagaimana pengoperasian alat.
Semua alat deteksi gas pertama kali harus melalui
tahapan kalibrasi sebelum diperasikan.

34
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

3.1. Kalibrasi alat.


Kalibrasi alat ukur gas merupakan hal yang sangat
penting untuk memastikan bahwa alat deteksi gas
tersebut layak digunakan. Kalibrasi peralatan dibutuhkan
agar ketepatan dan akurasi alat dapat dipertanggung
jawabkan.

35
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Kebanyakan peralatan detektor dilengkapi dengan dua


jenis alarm, peringatan dan bahaya. Kedua alarm ini
akan mendeteksi konsentrasi gas melebihi batas bahaya
yang diprogramkan. Ketepatan respon mendeteksi dan
kemampuannya untuk menganalisa menunjukkan
akurasi dan pembacaan. Apalagi titik rujukan sudah
berubah, maka pembacaapun akan berubah sehingga
menjadi tidak dapat dipercaya. Hal ini disebut sebagai
“calibration drift” dan sering terjadi pada semua detektor.
Kalibrasi dengan menggunakan gas standar yang
konsentrasinya disertifikasi dapat memperbaiki titik
rujukan ini.

36
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Beberapa masalah yang timbul pada gas detektor


menyimpang dari seting kalibrasi :
1) Penurunan kemampuan sensor untuk mendeteksi bahan kia dan
penyimpangan dari peralatan elektronik karena pemakaian
sepanjang waktu.
2) Pemaparan yang berlebih, kondisi yang ekstrim seperti suhu
dan kelembapan yang rendah/tinggi dan tingginya kadar
partikulat diudara.
3) Pemaparan kosentrasi (over range) dari target yang ditetapkan.
4) Pemaparan yang tinggi terhadap sensor katalitik LEL terhadap
racun dan inhibitor, termasuk silicon, gas hidrida, hidrokarbon
terhalogenisasi, gas sulfide.

37
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

5) Pemaparan yang berlebih terhadap sensor


elektrokimia terhadap beberapa uap pelarut dan gas-
gas yang sangat korosif.
6) Penanganan peralatan yang kurang baik, seperti
terjatuh, penyimpanan yang kurang baik, goncangan,
getaran dll.

38
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Kalibrasi dapat dibagi 2 tahapan yaitu kalibrasi internal


dan kalibrasi eksternal.
a) Kalibrasi internal yaitu kalibrasi yang dilakukan oleh
internal teknisi gas.
Kalibrasi yang dilakukan adalah dengan pengukuran
atau pembacaan alat deteksi gas dan memban-
dingkan hasil pembacaan atau pengukuran terhadap
konsentrasi gas standar.

39
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Peraturan kalibrasi untuk meyakinkan agar gas detektor


dapat bekerja dengan baik adalah sbb :
1) Ikuti petunjuk dari pemasok untuk kalibrasi yang
benar.Pergunakan peralatan yang benar, termasuk
gas standar yang sudah dikalibrasi, tabung contoh,
flow regulator, adapter dll.
2) Standar gas yang dipakai untuk kalibrasi tidak boleh
kadaluwarsa. Gas harus ada sertifikasinya dan dapat
dilacak certificate of analysis.
3) Personil yang melakukan kalibrasi harus terlatih dan
menggunakan metode kalibrasi yang benar sesuai
dengan petunjuk dari pemasok.

40
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Ada dua jenis kalibrasi yang dilakukan yaitu :


1) Fresh air calibration (self chek)
Proses internal kalibrasi yang dilakukan sebagai
internal kalibrasi dengan menggunakan udara bebas
dan bersih sebagai referensi dan selanjutnya
digunakan sebelum dan setiap menggunakan
peralatan detektor gas. Apabila semua sensor
memberikan penunjukan “OK” berarti peralatan siap
dipergunakan.

41
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

2) Bump test calibration .

• Proses kalibrasi ini dilakukan dengan menggunakan


standar gas yang telah diketahui komposisi dan
konsentrasinya untuk menentukan akurasi pem-
bacaan sensor. Kalibrasi ini dilakukan untuk peralatan
yang penggunaannya tertentu dan ketepatanya
diharapkan sebagai contoh di industri petrokimia
yang perlu melakukan pengukuran suatu gas
tertentu.

42
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

• Peralatan harus di “Nol” kan sebebelum dilakukan


Bump-test. Konsentrasi gas standar harus cukup tinggi
untuk bisa memicu terjadinya alarm. Apabila hasil “bump-
test” tidak menunjukkan alarm atau dalam range yang
dapat diterima, maka kalibrasi penuh harus dilakukan.

43
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Contoh : Pengukuran standar gas oksigen.


Pertama kali disiapkam gas standar oksigen dengan gas
standar berkadsar 19,5 - 23 % vol.
Selanjunya alat yang akan dikalibrasikan digunakan
mengukur gas standar tersebut. Jika hasil pembacaan
sesuai atau batas toleransi atau deviasi yang tercantum
dalam label alat, maka alat tersebut dinyatakan layak
pakai. Namun jika diluar batas deviasi, misalkan ternyata
terbaca 16 % maka alat tersebut dinyatakan tidak layak
pakai dan harus dilakukan adjusment (penyesuaian)
melalui kalibrasi eksternal.

44
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Alat deteksi yang telah dikalibrasi dari pabriknya dengan


gas kalibrasi standar dan diprogram dengan batas alarm
asal (default) sebagaimana tercantum dalam tabel pada
halaman berikut :

45
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

b) Kalibrasi eksternal atau sering disebut full calibration


adalah melakukan kalibrasi peralatan secara menyeluruh
terhadap peralatan lainnya yang dilakukan oleh lembaga
independen, atau jasa kalibrasi laboratorium yang
terakreditasi. Kalibrasi eksternal dilakukan secara
berkala (umumnya supplier mensyaratkan 6 bulan sekali)
atau jika saat dilakukan kalibrasi internal dinyatakan
tidak layak.Semua alat yang telah dilakukan kalibrasi
eksternal mendapatkan sertifikat/bukti telah dikalibrasi
yang dikeluarkan oleh institusi yang melakukan kalibrasi.

46
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

3.2. Petunjuk penggunaan alat deteksi,


Cara pengoperasian alat deteksi ada dalam setiap
operating manual alat deteksi. Sehingga wajib bagi
setiap teknisi untuk membaca dan memahami manual
setiap alat deteksi yang digunakan. Pengoperasian alat
ada yang bersifat analog dan adapula yang digital
Metoda penggunaan gas detektor tergantung dari jenis
dan tipe dari masing-masing pemasok.

47
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Sebagai gambaran umum penggunaan gas detektor


sesuai dengan peruntukanya adalah sbb :
1) Isi (charge) baterai atau peralatan sampai petunjuk display isi
baterai penuh.
2) Tekan tombol“ON“beberapa saat sampai alat melakukan self cek
3) Apabila peralatan normal, maka display akan menunjukan OKE
dan peralatan siap dipakai.
4) Apabila ditemukan alarm atau display yang menunjukan kondisi
peralatan yang tidak normal, tekan tombol “OFF” beberapa saat
dan lanjutkan dengan proses “ON” kembali.
5) Apabila ditemukan display untuk melakukan kalibrasi, maka
lakukan “Bump-Test” Calibration atau kirimkan ke pemasok.

48
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

1) Apabila tetap ditemukan kondisi tidak normal, perlu diperhatikan


informasi display. Segera hubungi pihak pemasok untuk
memberitahukan informasi yang diperlukan.
2) Apabila peralatan normal , peralatan dapat segera dipakai dan
catat nilai penunjukannya.
3) Untuk multi gas, dapat dipilih jenis gas yang diinginkan dan akan
ditunjukkan pembacaan ukuran yang diinginkan, apakah ppm, %
volume.
4) Untuk pembacaan konsentrasi gas oksigen, akan ditunjukan %
Volume. Apabila kosentrasi dari masing-masing gas, atau
konsentrasi oksigen diluar range, maka akan didengar alarm
atau signal.

49
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

1) Pada beberapa peralatan tertentu, nilai


pembacaannya dapat disimpan sesuai dengan
kapasitas memori yang ada diperalatan,
2) Pada beberapa peralatan tertentu, data nilai
pembacaannya dapat ditransfer ke komputer dan
dapat diolah menjadi informasi.
3) Apabila seslesi penggunaannya, sebaiknya baterai
atau alatnya di charge agar dapat dipakai setiap saat.

50
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

Pemilihan jenis/macam gas detector pada umumnya


didasarkan kepada :
1) Sesuai dengan bahan yang akan diukur,
2) Tingkat ketelitian yang tinggi,
3) Mudah dioperasikan,
4) Mudah dikalibrasi,
5) Service dan purna jualnya ada.

51
4/12/2017
BAB.V PENGENALAN ALAT DETEKSI GAS

52
4/12/2017
ALAT-ALAT DETEKSI GAS

53
4/12/2017
ALAT-ALAT DETEKSI GAS

54
4/12/2017
ALAT-ALAT DETEKSI GAS

55
4/12/2017
ALAT-ALAT DETEKSI GAS

56
4/12/2017
ALAT-ALAT DETEKSI GAS

57
4/12/2017
ALAT-ALAT DETEKSI GAS

58
4/12/2017
ALAT-ALAT DETEKSI GAS

59
4/12/2017

Anda mungkin juga menyukai