Deteksi Gas
• • •
Jenis alat deteksi gas
Jenis alat deteksi gas :
1. Single Gas Detection
2. Multi Gas Detection
Setiap gas memiliki karakteristik, dibutuhkan metoda
deteksi yang khusus.
3 metoda deteksi gas :
– Deteksi gas dapat terbakar dan mudah terbakar
– Deteksi gas beracun
– Deteksi kekurangan oksigen
• • •
Prinsip Kerja Alat Deteksi Gas
1. Sensor Catalytic bead
2. Sensor sinar infra-red
3. Sensor elektrokimia
• • •
•
Catalytic Sensor
• • •
Catalytic bead sensor
Gas yang dimonitor akan melalui piringan logam ke sensor,
gas atau uap yang mudah terbakar, akan dibakar secara
katalitik pada detektor elemen.
Udara yang dibutuhkan untuk membakar diambil dari udara.
Panas yang dihasilkan dari pembakaran memanaskan
elemen detektor dimana reaksi panas akan merubah
hambatan pada elemen detektor.
Selain elemen detektor, sensor juga memiliki elemen
kompensator.
Applikasi untuk pengukuran gas dapat terbakar
(combustible gases)
• • •
•
Infrared Sensor
Prinsip operasinya berdasarkan pada penyerapan sinar
infra merah oleh molekul dari gas tertentu yang
terdeteksi dari penurunan radiasi yang ditransmisikan.
Penurunan tingkat radiasi ini kemudian akan
dikonversikan menjadi satuan pengukuran gas.
•Encalulatlein I 'Windw
•IR. AX I IP • •Relle.oto
•sourcos• r
•Beam X. • •0 •
•IDiii-terii.. ill I
•
INI 0 0
a S
IR- 111. _ ••
•
Detectors 4•
•Air- and gas moll:K-1.41es
• • •
Oxygen & Toxic Detectors
Electrochemical Sensor
Prinsip operasinya adalah gas berdifusi melalui membran permeabel
menuju elektroda ternpat dimana terjadinya reaksi. Reaksi
elektrokimia yang terjadi menghasilkan arus Iistrik yang nantinya
dikonversikan menjadi satuan pengukuran gas.
• •
Sensor elektrokimia
• • •
Contoh Kalibrasi
Alat deteksi yang telah dikalibrasi dari pabriknya dengan gas kalibrasi
standar dan diprogram dengan batas alarm asal (default) sebagaimana
tercantum:
• • •
2. Kalibrasi Eksternal
• •
Petunjuk Penggunaan Alat Deteksi Gas
1. Isi (charge) baterai sampai petunjuk display isi baterai penuh
2. Tekan “ON” beberapa saat sampai alat melakukan self check
3. Apabila display menunjukkan “OK”. Peralatan siap untuk dipakai
4. Apabila display menunjukkan kondisi tidak normal, tekan tombol
“OFF” beberapa saat dan lanjutkan proses “ON”
5. Apabila ditemukan display untuk melakukan kalibrasi, maka lakukan
“Bump-Test” calibration atau kirimkan ke pemasok.
6. Apabila ditemukan kondisi tidak normal, perhatikan informasi display.
7. Hubungi pihak pemasok untuk mendapat informasi yang diperlukan
8. Apabila peralatan normal, peralatan dapat dipakai
9. Multi-gas, dapat dipilih jenis gas yang diinginkan dan akan ditunjukkan
pembacaan ukuran yang diinginkan, apakah ppm, % Vol
10. Pembacaan konsentrasi gas oksigen, akan ditunjukkan % Vol.
11. Apabila konsentrasi gas atau oksigen diluar range, maka alarm berbunyi
• • •
Sistem Tabung Gas Detektor
Pecahkan kedua ujung tabung detektor dengan
menggunakan pemotong (cutter)
Masukkan ujung yang bertanda panah kedalam alat
pengisap
Hisap atau jalankan pompa pengisap berdasarkan
volume gas yang akan dianalisa
Biarkan beberapa saat sampai warna yang dihasilkan
terlihat konstan
Baca skala warna yang dihasilkan
Contoh penggunaan
Pengukuran kwantitatif gas dan uap dapat dilakukan
dengan detector gas tube.
Alat terdiri dari pompa penghisap dg volume 50 ml atau
100 ml dan pipa detector (detector tube) yang bekerja
dan digunakan untuk gas atau uap tertentu.
• • •
Prinsip Kerja
Sistem Tabung Gas Detektor
• • •
Cara Penggunaan
•Sistem Tabung Gas Detektor
1. Pilih detector yang sesuai dengan gas atau uap yang
akan diselidiki
2. Patahkan kedua ujung pipa detector. Pasang pipa
detector tersebut pada ujung pompa hisap
3. Tarik pompa penghisap sampai maksimal dan dikunci.
4. Sebanyak 100 ml udara akan mengalir melalui pipa
detector
5. Gas yang akan diuji diabsorbsi dan bereaksi dengan
reagen
6. Terjadi perubahan warna, biarkan selama 3 menit.
• • •
Pembacaan
Sistem Tabung Gas Detektor
Pipa yang mempunyai skala, konsentrasi gas yang
diukur dapat dibaca pada skala yang ada pada pipa
detector
Pembacaan pipa yang tidak mempunyai skala
Meletakkan pipa detector diatas chart yang sesuai
(ada pada kotak setiap pipa detector)
Sehingga kedua ujung kolom absorben tepat pada
masing-masing garis atau bawah pada chart
tersebut.
Batas perubahan warna diproyeksikan pada chart
yang akan jatuh pada garis-garis diantara kedua garis
paling atas dan paling bawah tadi yang akan
menunjukkan konsentrasi gas yang diuji dalam udara
ruang kerja.
• • •
Kalibrasi
Sistem Tabung Gas Detektor
Tarik pompa semaksimal
mungkin (100 ml) dan
lepaskan,
apabila pompa kembali
penuh (0 ml) berarti pompa
masih baik dan alat masih
dapat dipergunakan.
• • •
Perawatan Alat
• • •
Perawatan Alat
Persyaratan penyimpanan dan perawatan adalah sebagai berikut:
Kebersihan alat sebelum, saat dipakai dan setelah pemakaian.
Pengemasan alat detector agar terlindung dari kontaminasi gas –
gas, pencahayaan, temperature ruang normal yang dapat
berpengaruh pada peralatan khususnya sensor.
Tempat penyimpanan alat detector terhindar dari getaran dan
goncangan.
Gas detector tube perlu diperhatikan fungsi pompanya.
Pastikan log book digunakan pencatatan setiap selesai melakukan
pengukuran termasuknya hasil kalibrasinya.
• • •
METODA ANALISA GAS
Banyak metoda analisa dapat
dilakukan, cara konvensional
maupun cara instrumental.
Metode yang dipakai bergantung
pada kebutuhan dan ketersediaan
peralatan yang memadai, yang
terpenting :
Spesifik
Sensitif
teliti akurat
Kedapat ulangan
•(reproducibility) .
• • •
METODA PENGAMBILAN GAS
Ada 5 (Lima) metoda yang biasa dipakai, yakni :
1. metode ”tube detector”
2. Metode Impinger
3. Metoda dengan menggunakan ”sampling Bottle”
4. Metode adsorpsi dan disorpsi
5. Peralatan elektronik ”direct reagen”
• • •
1. Metode ”tube detector”
metode ini, suatu reagen dalam bentuk padat
dimasukan kedalam suatu tabung gelas kecil ± 15 cm
dengan diameter ± 4 mm.
Sejumlah udara dimasukkan kedalam tabung dengan
memakai pompa atau ”dragger”.
Perubahan warna pada reagen, dan panjang daerah
perubahan warna menjadi ukuran konsentrasi (ppm).
Metode ini sederhana, mudah dikerjakan, dan kedapat-
ulangan yang diperoleh sekitar 10-30%. harga ”tube
detector” yang sekali pakai terus dibuang masih mahal
karena masih diimpor.
• • •
Analisa Jenis Gas dan Reagen Khusus
• • •
2. Metode Impinger
Didasarkan pada penarikan gas dengan suatu pompa ke
dalam suatu larutan dalam tabung yang disebut ”impinger”.
Larutan penampung dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan,
baik jenis maupun konsentrasinya.
Gas yang terikat dalam larutan penampung kemudian
dianalisa dengan cara konvensional (titrasi) atau secara
instrumental.
Sistem penarikan sampel gas dapat pula dipakai untuk
•analisa partikel debu, di mana penampung yang dipakai
•adalah ”filter” atau penyaring.
Debu yang menempel pada filter ditimbang secara gravimetri
•atau dilarutkan dalam suatu larutan untuk selanjutnya
•dipakai analisa elemen-elemen dalam debu.
• • •
2. Metode Impinger
• • •
2. Metode Impinger
Analisa Gas dengan Larutan Penampung
• • •
3. Metoda dengan menggunakan ”sampling Bottle”
Gas yang sulit dianalisa dengan cara diatas seperti
campuran hidrokarbon, maka contoh udara dapat
diambil disuatu tempat dengan memakai ”sampling
bottle” botol sampel dihampakan dulu dan
kemudian dibuka di tempat yang akan diukur.
Botol gas dibawa ke lab dan dianalisa dengan alat
instrumental seperti kromatografi gas
Metode ini, kunci keberhasilan terletak pada teknik
pengambilan dari sampling bottle untuk diinjeksikan
kedalam kromatografi gas.
Perlu latihan & keahlian khusus dalam
mengoperasikan kromatografi gas .
”sampling bottle” dapat dibuat dengan mudah oleh
bengkel gelas di Indonesia.
• • •
4. Metode adsorpsi dan disorpsi
Uap organik dilingkungan kerja seperti vinil klorida atau uap pelarut
organik dapat diserap pada adsorbent padat (karbon aktif, dll).
Udara dialirkan melewati adsorbent.
Analisa dilakukan dengan spektrofotometri atau kromatografi gas.
Metode ini memerlukan keahlian yang cukup tinggi.
Uap air dalam udara harus dapat diserap lebih dahulu agar tidak
mengganggu proses adsorpsi gas.
• • •
5. Peralatan elektronik ”direct reagen”
• • •
Tabel Alat sensor "direct reading" dan aplibasi
absorpsi kontaminan
el Konduktivita Perubahan hantaran Hidrokarbon
filament akibat perubahan
gas
7 Semi — konduktor Perubahan hantaran H2S, Nox, alkohol
• • •
•IBRiD Over Range •Sampling Pump Operations
•wana
• There are certain sampling criteria that should be followed to
•Alarm Conditions insure a proper gas test of a confined space is obtained,
•If an LEL sensor exceeds 100% LEL.
•02 H?S (0
•2 0 . 9 6 8 OR will be locked on the display and
•% V O L P P M P P M the sensor• will power down. This is
NO tEL ND designed to protect the sensor from
•0 .2 unnecessary stress caused by high
•P P M % L E L P P M
combustible gas concentrations. This
•Benzenr 12:35p
condition can only be cleared by
turning the instrument off and back on
again.
•INDUSTRIAL
•SCIENTIFIC
• • •
• • •