TANGKI TIMBUN
MODUL AHLI K3
UMUM
DIREKTORAT PENGAWASAN
NORMA
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
TAHUN
2020
KATA PENGANTAR
Berdasarkan kenyataan yang ada, permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
semakin lama semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Pada
kondisi yang demikian, jumlah Ahli K3 Umum yang menangani masalah K3 di tempat
Salah satu langkah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional, antara
lain dengan memberikan pembinaan K3 umum bagi para calon Ahli K3 Umum.
Berkaitan dengan hal tersebut agar Program pembinaan K3 dapat berdayaguna dan
berhasil guna, maka dalam persiapan pembinaan ini telah diupayakan penulisan dan
penyempurnaan modul yang merujuk pada kurikulum berdasarkan kompetensi yang harus
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka disusun modul bagi Ahli K3 Umum yang
dibuat dengan tujuan untuk mempermudah peserta calon Ahli K3 Umum dalam proses
pembinaan mendapatkan wawasan dan pemikiran sebagai bahan diskusi dalam proses
Modul ini berisi substansi dasar dan teknis yang seyogyanya dapat dikuasai oleh calon
Ahli K3 Umum. Untuk memperluas wawasan, diharapkan peserta pembinaan membaca
Diharapkan dengan berpedoman pada modul ini, para peserta dan narasumber
kompetensi. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan modul
ini, disampaikan terima kasih dan semoga bermanfaat dalam mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.
A. Ruang Lingkup Obyek Pengawasan Bejana tekanan dan Tangki Timbun ---------- 4
B. Pengertian Bejana Tekanan dan Tangki Timbun ------------------------------------------ 4
C. Sumber/Potensi Bahaya Bejana Tekanan dan Tangki Timbun ------------------------ 15
D. Persyaratan K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun ------------------------------------ 18
E. Tata Cara Pemeriksaan Bejana Tekanan dan Tangki Timbun ------------------------- 26
F. Tata Laksana Teknis Bejana Tekanan dan Tangki Timbun ----------------------------- 27
G. BOXES ------------------------------------------------------------------------------------------------ 30
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
industri, rumah tangga maupun transportasi baik jenis maupun jumlah dapat
seluruh Indonesia.
pemindahan masih menggunakan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan dan
pemakaian bejana tekanan meliputi air panas, gas, fluida, panas/suhu tinggi,
peningkatan tekanan/peledakan.
Oleh karena itu perlu ditetapkan keselamatan kerja sebagaimana diatur dalam
Untuk bejana tekanan dan tangki timbun ketentuan teknis dan administrasinya
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.
Konstruksi bejana tekanan dan tangki timbun pada umumnya di las, maka juru
perundang-undangan.
B. PENGERTIAN
1. Bejana tekanan adalah bejana selain Pesawat Uap yang di dalamnya
gas, atau campuran udara baik dikempa menjadi cair dalam keadaan larut
maupun beku.
tekanan lebih dari 1 kg/cm2 (satu kilogram per sentimeter persegi) dan
b. bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan sebagai bahan bakar
untuk kendaraan;
e. pesawat pendingin.
terdapat gaya tekan yang ditimbulkan oleh berat cairan yang disimpan
sedikit 450 (empat ratus lima puluh) liter atau temperatur lebih dari 99 °C
C. DASAR HUKUM
Materi pembelajaran Ahli K3 Umum Norma K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
bejana tekanan dan tangki timbun, sumber potensi bahaya pada bejana tekanan dan
tangki timbun, persyaratan K3, tata cara pemeriksaan dan tata laksana teknis K3
latar belakang pengawasan K3 bejana tekanan dan tangki timbun, dasar hukum,
pengertian, ruang lingkup pengawasan K3, pengetahuan bejana tekanan dan tangki
timbun, sumber potensi bahaya pada bejana tekanan dan tangki timbun, tata cara
sertifikasi alat dan personil dan tata laksana teknis K3 bejana tekanan dan tangki
timbun.
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Diskusi
kelompok.
POKOK BAHASAN
TIMBUN
Pengertian
gas, atau campuran udara baik dikempa menjadi cair dalam keadaan larut
maupun beku.
tekanan lebih dari 1 kg/cm2 (satu kilogram per sentimeter persegi) dan
b. bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan sebagai bahan bakar
untuk kendaraan;
e. pesawat pendingin.
terdapat gaya tekan yang ditimbulkan oleh berat cairan yang disimpan
sedikit 450 (empat ratus lima puluh) liter atau temperatur lebih dari 99 °C
tekanan dan tangki timbun yang ditunjukan agar bejana tekanan dan tangki
timbun dapat beroperasi dengan aman sesuai maksud dan tujuan pemakainya
- Alat pengaman adalah alat perlengkapan yang dipasang secara permanen pada
dipasang/ditempel pada dinding bejana tekanan dan tangki timbun atau bagian
lain yang mudah dilihat, memuat keterangan tentang : nama pabrik pembuat,
tahun dan tempat pembuatan, nomor seri pembuatan, tekanan desain atau
tekanan kerja maksimum, tekanan uji dan waktu pengujian, jenis isi bejana
Gas bertekanan
Gas bertekanan merupakan salah satu jenis bahan kimia berbahaya yang dalam
bertekanan tinggi dalam wujud atau dalam keadaan terkempa, cair atau larutan
sebagi berikut :
i.Gas yang dapat mengurangi kadar zat asam (Innert Gases = Asphisixian gases)
adalah suatu gas yang dalam keadaan biasa mudah bereaksi kimia dengan
bahan bakar dan gas lain. Contoh : Argon, Helium, Neon (gas mulia,Nշ dan Coշ)
ii.Gas mudah terbakar (Flammable Gases adalah gas yang mudah bereaksi dengan
oksigen dan menimbulkan kebakaran (titik nyala 100°C atau kurang). Contoh
iii.Gas menyengat (Corrosive Gases) adalah suatu gas yang karena reaksi kimia dapat
iv.Gas pengoksid (Oxidizing Gases) adalah suatu gas yang menyebabkan kematian
v.Gas pengoksid (Oxidizing Gases) adalah suatu gas yang mungkin tidak mudah
pembakaran
vi.Gas campuran (Mixture Gases) adalah suatu campuran dua atau lebih gas yang
dibuat untuk keperluan tertentu dengan ketentuan gas-gas tersebut tidak akan
bereaksi atau sama lain menjadi senyawa yang lain. Contoh : Campuran CO
vii.Gas cair (Liquid Gases) adalah suatu gas yang karena tekanan tertentu dapat
berubah menjadi cair mempunyai titik didih 90°C dan tekanan 14,2 psi.
viii.Gas untuk keperluan kesehatan (Medical Gases) adalah suatu gas yang digunakan
kendaraan bermotor, dipergunakan Bahan Bakar Gas. Bahan Bakar Gas (BBG)
merupakan gas alam yang terdiri dari komposisi terbesar methane, dan komposisi
Komposisi utama berupa gas metana (C1). Gas alam yang dikompres dengan
tekanan tinggi agar dapat disimpan dalam tabungan gas seefisien mungkin
DIGUNAKAN DI INDONESIA
INDONESIA
Gas alam yang diproses menjadi cair bertekanan 3 sampai 10 bar dengan suhu
Produk BBG untuk kendaraan harus memenuhi persyaratan standar sebagai berikut:
pemeliharaannya.
- Memberikan unjuk kerja kendaraan yang optimal dalam semua kondisi iklim dan
kebutuhan berkendara.
Kelebihan BBG
▪ Emisi gas buang lebih kecil dibanding BBM : PM : 100%, Penurunan CO:
▪ Mudah menguap saat ada kebocoran karena lebih ringan dari udara (SG
0,6)
▪ Resiko kebakaran relatif rendah (Suhu bakar 537 0C; Batas flamibilitas :5-
▪ Tidak beracun
Kekurangan BBG
sangat terbatas
A. Tabung CNG
Berdasarkan ISO 11439 : 2000 tentang GAS CYLINDERS – HIGH PRESSURE
FOR AUTOMOTIF VEHICLES, tabungan CNG terbagi menjadi 4 jenis (type), yaitu :
TYPE 1 (CNG 1)
▪ Paling murah
memadai
- SISTEM BI-FUEL
Kendaraan yang dikonversikan untuk dapat beroperasi dengan dua bahan bakar
- SISTEM DUAL-FUEL
LPG) saja.
Modul Ahli K3 Umum Norma K3 Bejana tekanan dan Tangki
Timbun 8
Type 2 ( CNG 2)
▪ Liner/pelapis dalam dari metal dan bungkusan resin/serat fiberglas pada bagian
TYPE 3 (CNG 3)
▪ Liner/pelapis dalam dari metal dan dibungkus serat karbon pada bagian luar (full
wrap)
▪ Lebih mahal
B. Tabung LPG/LGV
bermotor di Indonesia lazim disebut dengan LGV (Liquified Gas for Vehicle). Di dunia
untuk tabung LGV kebanyakan mengacu pada UN ECE R 67 : Motor Vehicles Using
Liquefied Petroleum Gases In their Propulsion System. Sampai saat ini belum ada
SNI untuk kendaraan berbahan bakar LPG. Untuk spesifikasi teknis dari pada LGV
ini adalah Bahan bakar LPG yang terdiri dari propana (C3) dan butana (C4). Desain
temperatur operasi tabung harus dari -20 °C sampai 65 °C. Desain temperatur
▪ Liner/pelapis dalam dari bahan non metal/plastik dan bungkusan serat karbon
▪ Lebih mahal
▪ Lebih ringan
Modul Ahli K3 Umum Norma K3 Bejana tekanan dan Tangki Timbun
10
Desain I Perencanaan
- Tekanan kerja maksimum yang diperbolehkan adalah kerja paling tinggi pada
setiap bagian bejana berdasarkan tebal pelat sebenarnya / tebal pelat nominal
- Tekanan kerja normal adalah tekanan kerja yang dipakai untuk mengetahui
- Suhu kerja atau suhu operasi adalah temperatur yang akan dipertahankan pada
dinding bejana selama bejana dioperasikan dan suhu ini tidak boleh melebihi
suhu desain.
- Suhu desain adalah temperatur yang dipakai patokan yang tidak boleh
dilampaui yang diterima atau kontak dengan dinding bejana akibat kontak panas
dengan fluida di dalam bejana berdasarkan suhu test bahan dinding bejana.
- Nilai tegangan tarik adalah nilai kuat tarik dari bahan yang didapat dari hasil
pengujian tarik.
- Tebal pelat dinding bejana adalah tebal yang dimiliki oleh suatu bejana,berupa
a) Tebal yang diperlukan adalah tebal yang diperoleh dari suatu rumus dalam
b) Tebal desain adalah tebal yang diperlukan (a) ditambah ketebalan karena
korosi (allowance).
c) Tebal nominal adalah tebal pelat yang sebenarnya (actual) yang digunakan
- Efisiensi sambungan las, adalah suatu angka atau koefisiensi yang dipakai
- Nilai batas bahan adalah nilai tertinggi tegangan yang diizinkan untuk
Pemilihan utama dalam pemilihan suatu material adalah kemungkinan korosi yang
timbul jika material bahan tersebut tidak berada dalam kondisi yang sesuai dengan
kegunaannya, sifat mekanik, sifat fisik kimia, daya tahan terhadap cuaca, lingkungan,
terhadap bahan konstruksi dan sebaliknya. Jika untuk menyimpan atau mengemas
satu jenis gas/zat kimia kemungkinan besar dapat diperoleh suatu bahan konstruksi
yang dapat tahan sepenuhnya, namun bahan tersebut dapat jadi terlalu mahal atau
pun tidak tersedia sama sekali, sehingga dalam praktek biasanya dipilih dalam suatu
bahan yang secara ekonomi lebih murah dan mempunyai laju korosi yang cukup
lambat. Untuk bejana tekanan dan tangki timbun, guna gas-gas atau bahan kimia
yang berbeda, bahannya pun juga harus berbeda-beda. Oleh karena itu pemilihan
Dalam kenyataan hal ini mustahil, untuk hal tersebut sebagian besar bahan-
bahan konstruksi bejana digunakan bahan dengan daya tahan yang cukup tinggi
dan dengan memberi tambahan ketebalan pelat dinding sesuai laju timbulnya
kimia lainnya.
- Logam :
a) Logam-Iogam besi seperti: besi tuang, besi campuran, baja lunak (mild
- Non Logam :
a) Logam-Iogam besi seperti besi tuang (cast iron) dan besi campuran (iron
alloy), karena sifatnya kedua jenis ini tidak dapat digunakan untuk
Untuk bahan pembuatan bejana tekanan digunakan baja baik baja lunak
(mild steel), baja tuang (cast steel) maupun baja tahan karat (stainless
nikel, seng, kuningan, kuningan dan perunggu pada dasar tidak dapat
Bentuk bejana tekanan dibedakan menurut bentuk badan (steel) maupun bentuk
- Bejana Silindrical
- Bejana Spherical
1. Jenis Bahaya
Bejana tekanan dan tangki timbun merupakan salah satu sumber bahaya yang
dapat menimpa tenaga kerja dan kerusakan yang fatal bagi lingkungan.
Gas yang mudah terbakar yang dikemas dalam bejana tekanan dan tangki
timbun, bila tercampur dengan oksigen atau udara normal serta panas dapat
carbon monoxide, methane dsb. Disamping itu juga tedapat gas-gas yang reaktif
yang bila bertemu dengan zat tertentu akan menimbulkan reaksi dan panas
- Bejana dengan tutup torispherical
membahayakan bagi mahluk hidup karena dapat meracuni darah dalam tubuh
lainnya seperti kulit, mata, sistem syaraf dan lain-lain. Gas-gas beracun bila
terhirup melalui pernapasan dalam kadar tertentu yang relatif kecil dapat
dapat menimbulkan iritasi harus cukup terlatih dan memahami bahaya yang
ditimbulkannya dan mengetahui serta melaksanakan cara-cara pelaksanaan
Chlorine yang dapat bereaksi dan terbakar dengan zat-zat orgnic pada udara
normal. Gas oksigen dapat menimbulkan reaksi isotermis dan menimbulkan api
maupun ledakan bila tercampur dengan bahan bakar, minyak atau pelumas
maupun lemak. Beberapa jenis gas yang apabila mendapat sumber panas dari
didalamnya yang dapat mengakibatkan ledakan. Contoh gas seperti ini adalah
Sejumlah jenis gas tertentu yang tampaknya tidak berbahaya karena tidak
beracun dan tidak dapat terbakar, seperti gas Argon, Nitrogen, Carbon Dioxide,
apabila gas tersebut telah memenuhi ruang tertutup sehingga Oksigen dalam
tersebut disebut juga gas inert. Gas-gas inert ini bila terhirup dapat
mengakibatkan orang menjadi lemas tanpa sadar dan bila tidak ada pertolongan
menahan tekanan gas yang ada di dalamnya. Tekanan gas yang ada di dalam
menerima sumber panas dari luar maupun dari dalam bejana itu sendiri
ataupun karena adanya cacat pada bejana yang pada akhirnya tidak mampu
bejana seperti safety valve atau burst disc dan lain-lain tidak bekerja dengan
disimpan dalam bentuk cairan dengan suhu yang sangat dingin antara -103°C
sampai dengan -268°C pada tekanan sekitar 15 kg/cm2. Apabila terkena dengan
cairan yang sangat dingin, maka cairan tersebut seketika akan menyerap panas
tubuh yang terkena sehingga mengakibatkan luka seperti terkena luka bakar
dan merusak jaringan tubuh, luka yang parah dapat mengakibatkan kematian
a. Bejana penyimpanan gas harus diberi warna sesuai kode warna RAL 840-HR
pada bagian badan bejana penyimpanan gas boleh diberikan warna lain,
dapat dengan mudah mengenal dan mengingat potensi bahaya dari bejana
bahaya yang hendak ditonjolkan, diberi warna dasar yang sama, namun
bagian leher.
korosif.
e. klasifikasi gas-gas industri dan gas campuran, antara lain Udara atau
Flammable (Mudah
1.2. Klasifikasi gas-gas spesifik :
Terbakar)
Helium He
Nitrogen N2 Brown RAL 8008
Black RAL 9005
1.4. Klasifikasi gas-gas campuran untuk jenis medis atau yang dipergunakan
untuk pernafasan
O2 ≥ 20 % tapi
≤ 23.5 %
White RAL 9010
Black RAL 9005 Oxygen /
carbon
dioxide
Helium /
oxygen
CO2 White RAL 9010
White RAL 9010 Grey RAL 7037
Grey RAL 7037
Argon / carbon
Dioxide
Bright green RAL
6018
Bright green RAL
Bright green RAL
6018
Seluruh bejana penyimpanan gas wajib diberi label untuk menunjukan isi gas
yang utama untuk keperluan identifikasi isi gas di dalam botol baja/tabung gas
Bentuk dan ukuran label dapat disesuaikan dengan dimensi dari bejana
penyimpanan gas itu sendiri, untuk ditampilkan pada bagian bahu bejana
undangan;
b. Nomor UN;
1. Jenis Cat
Cat yang dimaksud adalah cat produksi pabrik yang telah diakui oleh Instansi
a. Cat tersebut harus mempunyai daya lekat terhadap baja yang cukup baik
b. Cat tersebut harus mempunyai kekerasan dan elastisitet, agar daya lenturnya
e. Cat harus dibuat tahan terhadap cuaca udara yang berubah-ubah sehingga
2. Pengecatan
memakai cat yang telah disesuaikan dengan kelompok/jenis gas yang diisikan
berdasarkan sumber bahaya serta kondisi dari botol atau tabung gas bertekanan
yang akan digunakan. Jika lapisan telah dilakukan dengan anti karat, cat harus
3. Pengecatan Ulang
Pengecatan ulang botol baja atau tabung gas bertekanan harus diadakan apabila:
a. Warnanya sudah berubah, luntur dan sudah tidak menunjukkan lagi identitas
b. Warna cat yang seharusnya sudah hilang, atau tertutup sehingga identitas
TIMBUN
1. Persyaratan Keselamatan Kerja yang harus dipatuhi bagi suatu bejana tekanan
dan tangki timbun dan ketentuan teknis pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan
e) Ketentuan teknis bejana tekanan dan tangki timbun yang tidak memerlukan
surat keterangan.
f) Ketentuan teknis yang berkaitan dokumen teknis bejana tekanan dan tangki
TIMBUN
Sebagaimana diketahui bahwa Bejana tekanan dan tangki timbun adalah suatu
peralatan yang sangat berguna bagi berbagai proses industri barang maupun
dilayani dan dirawat dengan baik dan teratur. Sehubungan dengan hal tersebut
dalam penanganan bejana tekanan dan tangki timbun sehingga bejana tekanan
Pedoman ini harus diketahui oleh semua pihak yang terkait, terutama
dan Pengujian oleh Ahli K3, berdasarkan surat permohonan dari PJK3
➢ Gambar rencana
TAHAP PEMBUATAN
pembuatan.
memuat data umum, data teknis, dan data pemeriksaan dan pengujian yang
pembuatan.
f) Laporan dimaksud pada (e) dan Data teknik pembuatan dimaksud pada (d)
TANGKI TIMBUN
tangki timbun harus dicatat dalam buku Register dan diberi nomor
lampirannya.
Timbun.
bejana tekanan dan tangki timbun dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24
setempat.
kecelakaan.
lebih lanjut serta hal-hal lain yang perlu dilaporkan. Untuk lebih jelas peserta
tidak terulang lagi dan atau melakukan tindakan hukum sesuai dengan
peraturan perundangan.
G. BOXES
a. Bejana tekanan
b. Tangki Timbun
c. Operator K3
e. Juru las
3. Sumber/Potensi Bahaya
Adapun bejana tekanan dan tangki timbun adalah merupakan salah satu
safety devices yang harus terpasang dengan baik dan memenuhi syarat
b. Layak dioperasikan
gambar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun, ditetapkan
Pemerintahan Daerah.
STUDI KASUS
sebanyak 310 orang, 2 shift. Produk akhir Perusahaan tersebut salah satunya adalah
pupuk. Dalam memproses produk tersebut peralatan yang digunakan antara lain
conveyor belt (ban berjalan), instalasi pipa, storage tank yang berisi NH 3, tangki timbun
bahan bakar solar, kompresor, ketel uap, bejana uap, botol baja oksigen dan
acetylen, botol baja LPG, Forklift, Overhead Crane, Mobile Crane. Sumber
tenaga listrik didapat dari PLN dan Genset sebagai pembangkit tenaga listrik
Saudara sebagai Ahli K3 Umum telah mendapatkan Surat Perintah Tugas dari
industri kimia tersebut diatas berdasarkan rencana kerja yang telah ditanda tangani.
a. Hal-hal apa saja yang harus anda siapkan untuk melaksanakan tugas tersebut
b. Lakukan identifikasi potensi bahaya yang ada pada saat anda melakukan
pemeriksaan lapangan
c. Upaya pengendalian apa saja terhadap potensi bahaya yang telah saudara
4000 liter 2 unit dengan posisi vertikal, tekanan kerja 250 psi. Dari
sudah terpasang dengan baik dan lengkap. Namun ditemukan tanggul dari
d) Instalasi pipa sudah terpasang secara baik dan terdapat sebagian secara
Kasus III :
psi dan 4000 liter 2 unit dengan posisi vertikal, tekanan kerja 250 psi. Dari
seternpat
pengesahan pernakaian
Dinas seternpat
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modul ini merupakan bahan pembelajaran yang bersifat dasar dan umum, mencakup
berkaitan dengan bejana tekanan dan tangki timbun termasuk operator dan petugas
pesawat uap.
Cakupan ruang lingkup obyek pengawasan bejana tekanan dan tangki timbun yang
meliputi bejana penyimpanan gas, bejana proses, bejana proses, tangki penimbun
cairan bahan mudah terbakar, tangki penimbun cairan bahan berbahaya, dan lain
tersebut diperlukan pengetahuan dasar agar dapat mengenal sumber/ potensi bahaya
yang ditimbulkan oleh pesawat uap. Adapun pesawat uap adalah merupakan salah satu
penyebab kecelakaan kerja apabila konstruksinya tidak cukup kuat, sehingga diperlukan
pemilihan bahan yang sesuai dengan standar termasuk dalam perencanaan kekuatan
konstruksi. Selain konstruksi yang cukup kuat diperlukan juga safety devices yang harus
terpasang dengan baik dan memenuhi syarat serta berfungsi pada saat dioperasikan.
Oleh karena itu, Ahli K3 Umum juga memegang peranan penting dalam pemenuhan
norma K3 pesawat uap dalam pengoperasian pesawat uap dimana harus memiliki
keterampilan dan kemampuan khusus yang dibuktikan dari sertifikat dan lisensi. Dengan
demikian maka kelalaian dalam bentuk apapun yang menjadi salah satu penyebab
B. Tindak Lanjut
Materi yang dituangkan di dalam modul ini dirancang untuk memberikan pengetahuan
dan pemahaman kepada calon Ahli K3 Umum terkait norma K3 Bejana Tekanan dan
Tangki Timbun serta tata cara pelaksanaan pengawasan norma tersebut di lapangan.
Untuk mendapatkan pengetahuan tambahan terkait mata diklat ini, peserta dapat
menggalinya dari sumber referensi yang lain seperti buku bacaan, artikel online, buku
pedoman teknis lapangan, dan lain sebagainya. Hanya memiliki pengetahuan saja
tidaklah cukup, untuk itu setelah mempelajari modul ini peserta akan diberikan
pembekalan terkait studi kasus pada saat pembelajaran secara klasikal. Pembekalan
klasikal ini dimaksudkan agar para peserta memiliki keterampilan dalam melakukan
2. Modul Pengawasan Norma K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun, Diklat Dasar
3. https://jdih.kemnaker.go.id
Modul Ahli K3 Umum Norma K3 Bejana tekanan dan Tangki Timbun
36
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI :...........................................................
DISNAKER PROVINSI :.............................................................................
ALAMAT :.............................................................................
BEJANA BERTEKANAN
No.
I. DATA UMUM
1. Pemilik :
2. Alamat :
3. Pemakai :
4. Lokasi Unit :
Diijinkan :
Shell / Badan
Jumlah Roundshell
Cara penyambungan
Material / Bahan
Panjang Badan
Lekukan (r)
Depan / Atas
Kemiringan
Diameter
Ketebalan
Tutup / Head
Belakang / Material / Bahan
Bawah
Kemiringan
Lengkungan (R)
Pipa-pipa /
Lekukan (r) Channel
Jenis / bentuk
Ketebalan
Material
Cara pemasangan
b). Dimensi
1. 3.
Shell / badan
Pipa-pipa / channel
a. Ketidak bulatan
c. Diameter c. Panjang
d. Panjang
4.
2.
b. Ketebalan
Instalasi pipa
NIP.
Tekanan Desain DP WP
1. Kg/cm2 2. Tekanan Kerja Kg/cm2
TP
3. Tekanan Uji Kg/cm2
4. Temperatur ambien 0 C
5.
Waktu penahanan
T1
b. Tekanan Uji Menit
6. Kenaikan Temperatur 0 C
T
P
DP/W
P
T0 T1 CATATAN
.......................,.........................
.......................,.........................
NIP.
Catatan:
Pendeteksi Kebocoran
Metode Pengujian Tidak Merusak (NDT) Las-lasan Pelat Visual Ultrasonic (Spot) Ultrasonic (Scan)
Liquid Penetrant Penetrating Oil Magnetic Particle Radiography Mag Flux Scan Vacuum Box Tracer Gas
Holiday Lainnya (sebutkan___________________)
Metode Pengujian Tidak Merusak (NDT) Las-lasan Pelat Visual Ultrasonic (Spot) Ultrasonic (Scan)
Liquid Penetrant Penetrating Oil Magnetic Particle Radiography Mag Flux Scan Vacuum Box Tracer Gas
Holiday Lainnya (sebutkan___________________)
Pemeriksaan dan Pengujian Atap (Roof) Tangki Timbun
Metode Pengujian Tidak Merusak (NDT) Las-lasan Pelat Visual Ultrasonic (Spot) Ultrasonic (Scan)
Liquid Penetrant Penetrating Oil Magnetic Particle Radiography Mag Flux Scan Vacuum Box Tracer Gas
Holiday Lainnya (sebutkan___________________)
Kebocoran ?
Settlement Tangki Timbun masih dalam batas aman? Bottom Ya Tidak Differential Ya Tidak Edge Ya
Tidak Bulges/Ridges Ya Tidak
RINGKASAN PERBAIKAN : (penjelasan, tanggal selesai, dan tanggal pengujian setelah perbaikan)
Pondasi : ___________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________
Atap (Roof):__________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
Perlengkapan Pengaman :______________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________________ Apakah
diperlukan Pengujian Pemadatan (Hydrostatic test)?: Ya Tidak Tanggal Pengujian: ____
Hasil : _____________________________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________________
(Tahun) #1:_____________ #2: _____________ #3: _____________ #4: _____________ #5: _____________
Bagian luar (visual): (Tahun) #1:_____________ #2: _____________ #3: _____________ #4: _____________ #5: _____________
TANDA TANGAN:
Petugas / Tanggal :
- Volume (liter)
keterangan dengan yang ada pada Data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang tertulis
dalam surat keterangan apakah sama atau berbeda dengan
bejana tekanan dan tangki timbun
data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang
yang bersangkutan bersangkutan
Bejana tekanan dan Tangki Timbun Data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang tertulis
Di lapangan perusahaan dimana Bejana tekanan dan dalam surat keterangan apakah sama atau berbeda dengan
Tangki Timbun berada data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang
Di lapangan perusahaan dimana Bejana tekanan dan bersangkutan
Tangki Timbun berada Data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang tertulis
Di lapangan perusahaan dimana Bejana tekanan dan dalam surat keterangan apakah sama atau berbeda dengan
Tangki Timbun berada data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang
Di lapangan perusahaan dimana Bejana tekanan dan bersangkutan
Tangki Timbun berada Data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang tertulis
dalam surat keterangan apakah sama atau berbeda dengan pemeriksaan yang melakukan terakhir, tanggal pemeriksaan
data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang terakhir, dan syarat yang dituliskan dalam akte
bersangkutan pengawasan.
Data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang tertulis Nama pengawas ketenagakerjaan yang melakukan
dalam surat keterangan apakah sama atau berbeda dengan pemeriksaan yang melakukan terakhir, tanggal pemeriksaan
data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang terakhir, dan syarat yang dituliskan dalam akte
bersangkutan pengawasan.
Nama pengawas ketenagakerjaan yang melakukan
pemeriksaan yang melakukan terakhir, tanggal pemeriksaan
terakhir, dan syarat yang dituliskan dalam akte
pengawasan.
2. Apabila Bejana tekanan dan Tangki
Bejana tekanan
Timbun belum memiliki Surat
Di lapangan dimana Bejana tekanan dan Tangki Timbun
Keterangan. berada
Akte Pengawasan Catatan mengenai :
Di kantor perusahaan yang bersangkutan Catatan mengenai :
Di kantor perusahaan yang bersangkutan
Catatan mengenai : Data Bejana tekanan dan Tangki Timbun yang
Catatan mengenai : bersangkutan terutama mengenai :
Catatan mengenai :
- Merk
Nama pengawas ketenagakerjaan yang melakukan
- Nomor serie
- Isi (liter)
Dan jika pengusaha dapat Modul Ahli K3 Umum Norma K3 Bejana tekanan
menunjukkan tanda terima berkas dan Tangki Timbun 56
Di kantor perusahaan yang bersangkutan
permohonan surat keterangan Bejana Di kantor perusahaan yang bersangkutan
tekanan dan Tangki Timbun yang Di kantor perusahaan yang bersangkutan
Di kantor perusahaan yang bersangkutan
ditandatangani petugas Disnaker Isi berkas permohonan yang telah dikirim, seperti
Isi berkas permohonan yang telah dikirim, seperti
setempat
Isi berkas permohonan yang telah dikirim, seperti
Pertinggal berkas permohonan
formulir, gambar konstruksi, gambar detail
formulir, gambar konstruksi, gambar detail
formulir, gambar konstruksi, gambar detail
lainnya.
lainnya.
Catatan mengenai :