Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT INTI SUKSES GARMINDO

PENGAWASAN BIDANG K3 MEKANIK, K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


KELOMPOK 1
Nama Peserta:
1. BUDIONO
2. HERMAN ABIDIN POHAN
3. ADITYA PURNA YOGA

PENYELENGGARA
PT FRESH CONSULTANT
2024
1 of 25

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENGAWASAN BIDANG K3 MEKANIK,
K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
kelompok makalah Pelatihan & Sertifikasi AK3 Umum Kemenaker RI yang diselenggarakan
oleh PT. Fresh Consultant.

Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan untuk bisa menyusun makalah ini hingga selesai. Tak lupa
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada managemen PT. Inti Sukses Garmindo, juga
kepada mentor Pelatihan Ahli K3 Umum.

1
2 of 25

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1. Latar Belakagn..........................................................................................................4
1.2. Maksud dan Tujuan...................................................................................................4
1.3. Ruang Lingkup..........................................................................................................5
1.4. Dasar Hukum Pengawasan.........................................................................................5
BAB II KONDISI PERUSAHAAN.............................................................................................6
2.1 Gambaran Umum Perusahaan.....................................................................................7
2.2 Temuan Hasil Observasi............................................................................................10
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH.....................................................................12
3.1 Analisis Temuan Positif.............................................................................................13
3.2 Analisis temuan Negatif.............................................................................................17
..................................................................................................................BAB IV PENUTUP
........................................................................................................................................20
4. 1 Kesimpulan............................................................................................................21
4.2 Saran.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22

2
3 of 25

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakagn

Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya yang
berpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya pengendalian
terhadap sumber bahaya tersebut, salah satunya adalah penerapan SMK3 dan segala
turunannya. Apabila tidak dilakukan pengendalian pada sumber potensi bahaya dapat
menimbulkan kecelakan kerja. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya
penanggulangan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan sebagai sarana proteksi.
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah kondisi pekerja (Unsafe act)
atau kelelahan (Fatigue), kondisi kerja (Unsafe Condition) dan pekerjaan yang tidak aman
(Unsafe Working Condition). Hal –hal tersebut yang mengakibatkan kurangnya penguasaan
pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai penyebab awalnya (Pre-Cause) adalah salah
satunya kurangnya training dan karakteristik dari pekerjaan itu sendiri. Sebagai calon AK3
Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap sumber bahaya yang ada di
tempat kerja. Selain mengidentifikasi, diharapkan juga mampu menemukan solusi atau
pengendalian dari sumber bahaya.
Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang berpengalaman
perlu dilakukan Praktik Kerja Lapangan. Besar harapan setelah dilakukan kegiatan ini akan
menambah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi K3 di tempat kerja.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah :


1. Untuk membekali para calon ahli K3 dalam praktek nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
2. Mengetahui masalah - masalah yang terjadi di perusahaan
3. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 di tempat kerja, sehingga para calon
Ahli K3 dapat bertindak secara professional didalam bekerja dan dapat memberikan
kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan kinerja K3
di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.

3
4 of 25

4. Sebagai bahan pertimbangan bagi PT Inti Sukses Garmindo dalam melaksanakan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1.3. Ruang Lingkup

Dalam laporan ini pengawasan norma K3 meliputi :

1. Pengawasan norma K3 Mekanik,


2. Pengawasan norma K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan,

1.4. Dasar Hukum Pengawasan

Dasar hukum dalam melakukan pengawasan norma K3 adalah sebagai berikut:

1. Kelembagaan & Keahlian K3


- Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2).
- Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.4/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukkan Ahli
Keselamatan Kerja.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1992 tentang Tata Cara
Penunjukkan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
2. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
- Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2).
- Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
- Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
- Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja.
3. Kesehatan Kerja
- PP 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
- Permenaker No. 1/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan HIPERKES Bagi
dokter Perusahaan

4
5 of 25

- Permenaker No. 1/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan HIPERKES dan


Keselamatan kerja bagi tenaga paramedis Perusahaan
- Permenakertrans No. Per. 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
4. K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan
- Undang-Undang Uap Tahun 1930
- Peraturan Uap Tahun 1930
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 2 Tahun 1982 Tentang
Kwalifikasi Juru Las di Tempat Kerja
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1988 Tentang Kwalifikasi dan
Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 37 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 38 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja

5. K3 Mekanik
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 38 tahun 2016 tentang K3 Pesawat
Tenaga dan Produksi
- Permenaker Menteri Ketenagakerjaan RI No. 8 tahun 2020 tentang K3 Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut

5
6 of 25

BAB II KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

1. Profil Perusahaan

Nama perusahaan : PT Sukses Inti Garmindo

Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas

Ijin usaha : 8120018261502

Nama pimpinan : Goenawan Setiono

Tahun berdiri : 2003

Lokasi perusahaan : Jalan Soekarno Hatta KM 31

Desa : Randugunting

Kecamatan : Bergas

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Jumlah pekerja : 1987

Sektor usaha : Textile – Produsen

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi perusahaan adalah :


Memenuhi persyaratan dengan pelanggan merupakan suatu kebanggaan besar bagi
setiap manajemen ISG dan seluruh karyawan

Misi perusahaan adalah :


Untuk memasok pakaian berkualitas terbaik dengan harga paling kompetitif yang
didukung oleh layanan atau merchandising profesional yang tak tertandingi, kontrol
kualitas yang ketat, penyelesaian yang cepat, desain dan pengembangan produk,
kinerja standar etika, komunikasi dan informasi online. Untuk selalu menjaga
kepuasan pelanggan melalui kualitas sebagai hal yang vital.

6
7 of 25

3. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi di PT. Inti Sukses Garmindo seperti ditunjukkan pada
gambar 1.

Gambar 1 Struktur organisai

4. Proses Produksi

Diagram alir proses produksi di PT. Inti Sukses Garmindo ditunjukkan pada gambar 2.

7
8 of 25

Gambar 2 Diagram alir proses produksi

5. Layout PT INTI SUKSES GARMINDO


Denah lokasi PT Inti Sukses Garmindo ditunjukan pada gambar 3

8
9 of 25

Gambar 3 Layout PT Inti Sukses Garmindo

2.2 Temuan Hasil Observasi

1 Hasil Observasi K3 Mekanik

9
10 of 25

a. Temuan Positif

1. Pesawat Tenaga dan Produksi yaitu genset sudah memiliki tombol


emergency shutdown (Permenaker No. 38 Tahun 2016 (pasal 34).
2. Operator Forklift sudah memiliki SIO untuk Operator Kelas II Forklift.
3. Mempunyai Sertifikasi Operator K3 Motor Kelas 1.
4. Perusahaan telah melakukan riksa uji Forklift dan Handlift dan Genset
berkala.
5. Mesin jahit sudah dilengkapi dengan pengaman agar jari operator
terlindungi dari jarum mesin jahit
6. Mesin jahit sudah dilengkapi dengan pengaman yang berfungsi untuk
melindungi mata operator apabila jarum patah
7. Mesin jahit sudah dilengkapi dengan penerangan khusus
b. Temuan negatif
1 ESD jarak jauh belum ada di setiap Rotary Equipment
2 SOP pengoperasian alat tidak tertera di genset dan kompresor.
3 Tidak semua operator mesin jahit menggunakan pelindung debu /
masker
4 Pressure Safety Valve pada Reserve Air Kompresor tidak dilakukan uji
berkala
5 Tidak terdapat Informasi kebisingan / Sound Level di area kerja
Kompresor dan Genset

2 Hasil Observasi K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan


a. Temuan positif

1. Boiler sudah tersertifikasi / memiliki Akte Izin


2. Pesawat uap dan bejana tekan sudah dilakukan riksa uji berkala
3. Sudah melakukan riksa uji berkala ketel uap
4. Ada Operator Kelas II yang tersertifikasi

10
11 of 25

b. Temuan negatif

1. Operator tidak Memakai Ear Plug


2. Tidak ada tanda bahaya kebakaran, larangan merokok, larangan
membawa korek api, alat-alat api lainnya, dan larangan membawa
peralatan yang dapat menimbulkan peledakan atau kebakaran.
3. Belum dilakukan Poving Test Berkala pada Boiler

11
13 of 25

BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisis Temuan Positif

Tabel 1 Hasil analisa temuan positif/Kesesuaian


No Foto Lokasi Temuan Analisis Saran / Dasar Hukum Klausul dalam
Rekomendasi SMK3 (bila perlu)

1 K3 Mekanik

1.1 Area Mesin Pesawat Untuk cepat Dapat diciptakan Permennaker No.
Produksi Tenaga dan menghentikan alat shutdown 38 Tahun 2016
Produksi sudah operasi bila terjadi berbasis Pasal 35
memiliki tombol incident/accident IP/Digital
emergencyshut
down operasi
jarak jauh.

1.2 Area Produksi Ada Sertifikat Agar yang Agar selalu Permenaker NO. 08
SIO untuk mengoperasikan melakukan tahun 2020 pasal
Operator Kelas forklift selalu perpanjangan 140 ayat 1
II Forklift 2 operator yang apabila sudah
orang berlisensi. habis masa
berlakunya

13
14 of 25

1.3 Area Produksi Mempunyai Agar yang Agar selalu Permenaker NO. 08
Sertifikasi melakukan melakukan tahun 2020 pasal
Operator K3 pemeliharaan dan perpanjangan 140 ayat 1
Motor Kelas 1 riksa uji sesuai apabila sudah
dengan habis masa
kompetensinya berlakunya

1.4 Area Produksi Perusahaan Untuk meyakinkan Dilakukan tes UU no. 13 tahun
melakukan kondisi forklift berkala agar 2004 pasal 86 & 87
riksa uji Forklift aman forklift siap pakai
dan Handlift dioperasikan
berkala

1.5 Area Produksi Sudah Agar genset pada Terus dilakukan Permenaker No. 1
dilakukan uji saat di gunakan sesuai peraturan Tahun 1988
riksa berkala selalu dalam
genset kondisi aman dan
prima

1.6 Area Produksi Mesin jahit Untuk melindungi Memastikan Permennaker No.
sudah jari operator mesin pengaman 38 Tahun 2016
dilengkapi jahit dari jarum tersebut
Pasal 8
dengan mesin jahit saat terpasang
pengaman jari sedang beroperasi dengan baik
operator mesin

14
15 of 25

jahit

1.7 Area Produksi Mesin jahit Untuk melindungi Mengevaluasi Permennaker No.
sudah mata operator ulang terkait 38 Tahun 2016
dilengkapi mesin jahit apabila pengaman
Pasal 8
dengan jarum tiba – tiba tersebut terkait
pengaman patah saat sedang efektifitas
yang berfungsi beroperasi pengaman
untuk tersebut
melindungi
mata operator

1.8 Area Produksi Mesin jahit Untuk Mengevaluasi Permennaker No.


sudah meningkatkan terkait tingkat 38 Tahun 2016
dilengkapi efektifitas kerja pencahayaan
Pasal 8
dengan dan melindungi apakah sudah
penerangan pekerja dari sesuai
khusus kecelakan kerja

2 K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan - K3 Bangunan

2.1 Area Produksi Boiler sudah Memberi hal Dilakukan tes UU No. 23 tahun
tersertifikasi / positif untuk berkala / riksa uji 2005
memiliki Akte operator dan agar boiler siap
Izin operasi perusahaan pakai
bahwa kondisi

15
16 of 25

boiler aman
dioperasikan

2.2 Area Produksi Pesawat uap Memberi hal Agar dilakukan UU no. 13 tahun
dan bejana positif untuk riksa uji berkala 2004 pasal 86 & 87
tekan sudah operator dan
dilakukan riksa perusahaan
uji berkala bahwa kondisi
pesawat uap dan
bejana tekan
aman
dioperasikan

2.3 Area Produksi Sudah Memberi hal Agar selalu UU no. 13 tahun
melakukan positif untuk dilakukan riksa 2004 pasal 86 & 87
riksa uji berkala operator dan uji pada dan UU tahun 1930
ketel uap perusahaan peralatan
bahwa kondisi tersebut sesuai
ketel uap aman ketentuan yang
dioperasikan berlaku

2.4 Area Produksi Operator Agar yang Agar dilakukan Permenaker No 38


Pesawat uap mengoperasikan riksa uji berkala tahun 2016
dan bejana pesawat uap dan
tekan bejana tekan
tersertifikasi 2 operator yang

16
17 of 25

orang berlisensi.

3.2 Analisis temuan Negatif

No Foto Lokasi Temuan Analisis Saran / Dasar Hukum Klausul dalam


Rekomendasi SMK3 (bila perlu)

1 K3 Mekanik

1.1 Area Genset ESD jarak jauh Memberikan jarak Membuat ESD Permennaker No.
dan Kompresor belum ada di aman saat akan jarak jauh 38 Tahun 2016
setiap Rotary mematikan sebagai mitigasi Pasal 35
Equipment peralatan jika apabila terjadi
terdapat Case case emergency
Emergency di area
tersebut

1.2 Area Genset Tidak terdapat Sebagai Reminder Print out SOP Permennaker No.
dan Kompresor SOP jika terlupa dan diletakkan di 38 tahun 2016
pengoperasian mengenai dekat area
alat di area prosedur equipment
Equipment pengoperasian alat

17
18 of 25

1.3 Area Produksi Tidak semua Perlu adanya sign Pembuatan sign Permennaker No.
operator mesin terkait APD yang terkait APD yang 38 Tahun 2016
jahit wajib digunakan wajib digunakan
menggunakan operator operator mesin
pelindung jahit
debu / masker

1.4 Area Kompresor Pressure Safety Tidak dapat Lakukan Peraturan Menteri
Valve pada mengetahui Pneumatic Test Ketenagakerjaan No
Reserve Air apakah setting untuk 37 Tahun 2016
Kompressor pressure PSV mengetahui
tidak dilakukan pada Reserve Air apakah PSV
Pneumatic Test masih sesuai atau masih sesuai
secara berkala tidak dengan Setting
Manufacture

1.5 Area Kompresor Tidak Terdapat Bisa menyebabkan Segera lakukan Peraturan Menteri
dan genset informasi gangguan pada pengujian Sound Ketenagakerjaan No
kebisingan / pendengaran level untuk 5 Tahun 2018
sound level di dalam jangka mengetahuui
area kompresor waktu yang lama resiko kebisingan
dan genset di area tersebut

18
19 of 25

2 K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan - K3 Bangunan

2.1 Ruang Boiler / Operator tidak Operator boiler Mewajibkan UU No 1 Tahun


Ketel Uap Memakai Ear tidak memakai Ear selalu memakai 1970 Pasal 13
Plug Plug pelindung telinga Tentang
karena tempat Keselamatan Kerja
kerja bising
dikhatirkan
muncul PAK

2.2 Tangki Solar Tidak ada tanda Bisa berbahaya Memberikan UU No 1 Tahun
bahaya jika terjadi tanda bahaya 1970 Pasal 4
kebakaran, kebocoran
Permenaker
larangan sehingga
merokok, menimbulkan Nomor 37 Tahun

larangan kebakaran yang 2016

membawa korek bisa menimbulkan Pasal 27


api, alat-alat api
lainnya.

2.3 Area Boiler Belum Tidak dapat Lakukan Peraturan Menteri


dilakukan mengetahui Pneumatic Test Ketenagakerjaan No
Poving test apakah setting untuk 37 Tahun 2016
berkala pada pressure PSV mengetahui
Boiler pada Boiler masih apakah PSV
masih sesuai

19
20 of 25

sesuai atau tidak dengan Setting


Manufacture

20
BAB IV PENUTUP

4. 1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan di lingkungan kerja PT. Inti Sukses Garmindo, dapat disimpulkan
sebagai berikut:

1. Operator Mesin PAA (Forklift), Pesawat Uap, dan Mesin Genset kompeten dengan
dibuktikan adanya Sertifikat Ahli di bidangnya masing-masing

2. Penerapan K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan dan Timbun di PT. Inti Sukses
Garmindo sudah relatif baik dengan ditemukannya 11 temuan positif dan 8 temuan negatif.

3. PT Inti Sukses Garmindo dalam melaksanakan implementasi K3 dalam bidang produksi


sudah cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang belum sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

4. PT Inti Sukses Garmindo telah memiliki struktur P2K3 yang telah disahkan Disnakertrans
Provinsi Jawa Tengah dan telah melakukan pelaporan pelaksanaan P2K3 minimum setiap
triwulan kepada Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah.

5. PT Inti Sukses Garmindo telah memiliki beberapa tenaga kerja yang sudah bersertifikat
keahlian sesuai dengan bidang-bidang yang mendukung sektor bisnis perusahaan ,
diantaranya Operator Pesawat Angkut Kelas II, AK3 Umum, AK3 Pesawat Uap Kelas II,
Petugas Peran Kebakaran.

21
4.2 Saran

Saran perbaikan yang dapat kami berikan berdasarkan temuan negatif dari hasil observasi yang
kami lakukan di PT Inti Sukses Garmindo adalah sebagai berikut:

1. Perlunya dilaksanakan pelatihan dan sosialisasi kembali secara menyeluruh untuk para
pekerja Perusahaan PT Inti Sukses Garmindo mengenai Peraturan K3 dan
implementasinya.

2. Perlu dilakukan program Reward And Punishment di dalam tubuh Perusahaan yang
bersangkutan, yakni :

 Reward bagi pekerja yang patuh terhadap peraturan K3 perusahaan dan Perundangan-
undangan,
 Punishment untuk para pekerja yang melanggarnya, khususnya dalam hal ini pada
bidang K3 Kelistrikan, K3 Kebakaran, K3 Konstruksi Bangunan, K3 Pesawat Angkat dan
Angkut, Pesawat Uap Dan Bejana Tekan

3. Mengingat ada beberapa peralatan operasi yang bertekanan, perlu dilakukannya uji
Pneumatic Test pada PSV secara berkala sesuai dengan Permenaker sehingga peralatan
dapat beroperasi dengan aman

DAFTAR PUSTAKA

22
1. UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012

4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER.04/MEN/1987

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER-02/MEN/1992

7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER-08/MEN/2020

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:


PER15/MEN/VIII/2008

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER-01/MEN/1988

10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: 186/MEN/1999

11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
PER.02/MEN/1982

12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
02/MEN/1980

13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016

14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER-03/MEN/1982

15. Peraturan menteri ketenagakerjaan republik indonesia nomor 26 tahun 2014

16. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan


Ketenagakerjaan No. : Kep. 311/BW/2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik

17. Permenaker No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan


APAR.

18. Permenaker No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alat Alarm Kebakaran Automatik.

19. Kepmenakertrans No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran

20. Permenaker No. 01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja pada
konstruksi bangunan

23
21. Kepdirjen Binawas No.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi Personil K3 Konstruksi
Bangunan

22. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016

23. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018

24. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016

24

Anda mungkin juga menyukai