Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. PELINDO IV CAB. TERNATE

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

Nurul Safira J Hamjda


BATCH-117

PENYELENGGARA
PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI
Ternate, 13 Maret – 25 Maret 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat,rahmat,dan karunia- Nya
kami dapat melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan menyusun laporan praktik
kerja lapangan. Dalam menyusun laporan ini,kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah terlibat.

Seluruh manajemen PT. Pelindo IV cabang Ternate, para trainer dan fasilitator dari
Kementrian Ketenagakerjaan, praktisi, panitia dan teman-teman pelatihan calon ahli K3 umum
yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian laporan ini.

Dalam penulisan PKL ini, kami menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan di
dalamnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami bahwa PKL ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca sebagai bahan referensi dalam mengembangkan pengetahuan.

Ternate, 25 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................4

B. Maksud dan Tujuan....................................................................................................5

C. Ruang Lingkup...........................................................................................................7

D. Dasar Hukum..........................................................................................................10

BAB II KONDISI PERUSAHAAN..........................................................................14

A. Gambaran Umum.....................................................................................................14

B. Lokasi Perusahaan....................................................................................................14

C. Visi misi perusahaan................................................................................................15

D. Jumlah Karyawan.....................................................................................................15

E. Alur Produksi Perusahaan........................................................................................15

F. Struktur Perusahaan.................................................................................................16

G. Peralatan dan Mesin.................................................................................................17

H. Waktu Shift..............................................................................................................17

I. Temuan Negatif........................................................................................................16

BAB III Analisa Temuan Hasil Obsevasi..............................................................18

BAB IV PENUTUP...................................................................................................13

A. Kesimpulan..................................................................................................23

B. Saran............................................................................................................ 23

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan


upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan Makmur, serta
menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan
bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerjaan,
perusahaan, masyarakat dan lingkungan.
Di Indonesia peraturan Keselamatan dan kesehatan kerja secara
khusus di atur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Ketenagakerjaan dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 menyebutkan
bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahtaraan hidup
dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional, setiap orang
lainnya yang berada di tempat kerja terjamin pula keselamatannya.
setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan efesien. Pada undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 pasal 87 pun
menyebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan. Pelaksanaan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja bagi tenagakerja sangatlah penting karena bertujuan untuk
menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka mengurangi kecelakaan.

1
Keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelola sebagaimana dengan
aspeklainnya dalam perusahaan seperti operasi, produksi, logistik, sumber
day manusia, keuangan dan pemasaran. Aspek Keselamatan dan kesehatan
kerja tidak akan bisa berjalan seperti apa adanya tanpa adanya intervensi
dan komitmendari manajemen berupa upaya terencana untuk
mengelolanya.
Berdirinya Pelindo sebagai perusahaan hasil integrasi adalah inisiatif
strategis pemerintah selaku pemegang saham untuk mewujudkan
konektivitas nasional dan jaringan ekosistem logistik yang lebih kuat.
Konektivitas maritim baik keterhubungan antar pelabuhan-pelabuhan di
dalam negeri, maupun antara pelabuhan di dalam dan luar negeri akan
meningkat. Dengan memiliki kendali strategis yang lebih baik dan
didukung oleh kemampuan finansial yang kuat, operasional bisnis Pelindo
menjadi lebih terkoordinasi, terstandar dan efisien sehingga akan memberi
keuntungan bagi masyarakat khususnya pengguna jasa.
Berdasarkan uraian diatas, sebagai calon Ahli (K3) Umum diperlukan
Praktek Kerja Lapangan untuk menganalisis dan mengetahui penerapan
(K3) di sebuah perusahaan. Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan
yang di lakukan di sebuah perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan pengalaman dalam mempersiapkan diri
untuk memasuki ruang lingkup dunia kerja. Adapun objek pengawasan
yaitu pada PT. Pelindo IV Cabang Ternate.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilakukannya Praktik Kerja Lapangan ini diantaranya:

1. Untuk Mengetahui Penerapan K3 Di Lapangan dan Regulasi Undang –


Undang K3yang Telah Dipelajari di Kelas Materi.
2. Untuk Menganalisis Implementasi Penerapan Sistem manajemen K3
pada PT. Pelindo IV Cabang Ternate

2
3. Untuk Menganalisis Regulasi yang Berkaitan dengan Temuan di
PT.Pelindo IV Cabang Ternate.

4. Sebagai saran dan masukan bagi PT. Pelindo IV Cabang Ternate


dalammelaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengamatan pada laporan ini sebagai berikut :

 Ruang lingkup Keahlian dan Kelembagaan K3

1.4. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

1.5. Pengesahan P2K3

1.6. Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)

1.7. Organisasi dan Program Kerja

1.8. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

 Ruang Lingkup SMK3

1. Pengamatan dan Penerapan SMK3

2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehata n Kerja di Tempat Kerja

3. Kebijakan dan Komitmen K3

4. Audit SMK3

5. Penghargaan K3 (Zero Accident Award Sertifikat SMK3)

 Ruang Lingkup K3 Mekanik (PAA,PTP)

 Ruang Lingkup K3 Pesawat UAP dan Bejana Tekan

 Ruang Lingkup K3 Konstruksi Bangunan

1. Jenis-jenis bahaya pada konstruksi bangunan

2. Strategi penerapan K3 proyek konstruksi bangunan


3
3. Elemen program K3 proyek konstruksi bangunan

4. Pengawaan pelaksanaan K3 proyek konstruksi bangunan

5. Inspeksi rutin internal

 Ruang Lingkup K3 Penanggulangan Kebakaran

1. Personil K3 penanggulangan kebakaran

2. Sistem Proteksi Kebakaran aktif (APAR,Hidran,Springkler dll) dan pasif


(Material dinding tahan api/fire retardant)

3. Personil pemadam kebakaran terlatih (Training K3,Lisensi K3 dll)

 Ruang Lingkup K3 Instalasi Listrik

1. K3 Penyalur petir

2. Personil K3 listrik

Perancangan, pemasangan,pemeriksaan,pengujian,pelayanan,pemeliharaan dan


pengewasan instalasi listrik tegangan 25 v dan daya > 100 w.

 Ruang Lingkup K3 Elevator & Eskalator

1. Personil K3 Elevator dan Eskalator

2. Kegiatan perencaan,pembuatan,pemasangan,perakitan,pemakaian,perawatan,
pemeliharaan,perbaikan,pemeriksaan dan pengujiaan.

 Ruang Lingkup K3 Lingkungan Kerja


1. Faktor-faktor lingkungan kerja yang berdampak pada kesehatan tenaga kerja.
2. Penerapan higiene dan sanitasi di tempat kerja.
3. Personil K3 bidang Lingkungan Kerja.

 Ruang Lingkup K3 Kesehatan Kerja & B3

4
1.4. Dasar Hukum

Dasar hukum yang sering di pakai sebagai landasan hukum untuk penerapan kerja
di PT. Pelindo IV Cabang Ternate adalah sebagai berikut.

 Dasar Hukum (Umum)

 Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

 Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

 Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem


Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 Tahun 1987 Tentang Panitia


PembinaKeselamatan Dan Kesehatan Kerja

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 Tahun 1995 Tentang Perusahaan


JasaKeselamatan Dan Kesehatan Kerja

 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 155 Tahun 1984 Tentang


Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor Kep-
125/MEN/1982, Tentang Pembentukan Susunan Dan Tata Kerja Dewan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasioanal, Dewan Keselamatan DanKesehatan
Kerja Wilayah Dan Panitia Pembina

 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI Nomor 239 Tahun 2003
Tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetinsi Calon Ahli Keselelamatan Dan
Kesehatan Kerja Umum.

5
 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI Nomor 02
Tahun 2011 Tentang Peningkatan Pembinaan Dan Pengawasan Terhadap
Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (PJK3)

 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI Nomor 03 Tahun


2011 Tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Sebagaimana Dimaksud Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
Yang Selanjutnya Disebut Ahli K3

 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan


Nomor 48 Tahun 2011 Tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
 Kepdirjen Binwasnaker Dan K3 No. 69/PPK&K3/XII/2015 Tentang Pedoman
 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Terdiri Dari 11
Bab Dan 18 Pasal.
 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Terdiri Dari 18 Bab
Dan 193 Pasal. Pasal Yang Mengatur Tentang SMK3 Pada Pasal 87.
 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3;
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.26 Tahun 2014 Tentang
PenyelenggaraanPenilaian Penerapan SMK3

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Repoblik Indonesia Nomor: Per.05/Men/1985


Tentang Pesawat Angkat Angkut

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Repoblik Indonesia Nomor 01 Tahun 1992


Tentang Syarat-Syarat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Karbit.

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Repoblik Indonesia Nomor: Per.09/Men/VII/2010


Tentang Operator Dan Petugas Pesawat Angkat Dan Angkut

6
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Repoblik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016
Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga Produksi.

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Repoblik Indonesia Nomor 01/Men/1988 Tentang


Kwalifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap.

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Repoblik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan Dan Tangki Timbun.

 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor.
SE.05/MEN/DJPPK/III/2011 Tentang Lisensi Atau Surat Izin Perator Pesawat
Uap.

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.01/Men/1980 Tentang K3 Pada Tempat


Kegiatan Konstruksi Beserta Pedoman Pelaksanaan K3 Pada Tempat Kerja
Konstruksi.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.01/Men/1980 Tentang K3 Pada
Konstruksi Bangunan.
 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
No.KEP.74/PPK/XII/2013 Tentang Lisensi Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Bidang Supervisi Perancah.
 Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum
No.KEP-174/MEN/1986 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada
Tempat Kegiatan Konstruksi
 Skb Menaker Dan Men PU Ke-174/1986 Dan No. 104/KPTS/1986 Tentang
K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi Serta Pedoman K3 Pada Tempat
Kegiatan Konstruksi
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigragrasi Nomor
04/Men/1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan
APAR.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Nomor 02/Men/1983
Tentang Instalasi Kebakaran Alaram Automatik.

7
 Intruksi Menaker No. 11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran.
 Surat Edaran Mentri Ketenagakerjaan RI No. 13/MEN/XI/2015 Tentang
Peningkatan Pembinaan Dan Pengawasan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Bidang Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja.
 Permenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik Di Tempat Kerja.
 Peraturan Mentri Ketenagakerja No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik Di Tempat
Kerja.
 Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republic Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomoor
12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik Di Tempat
Kerja.
 Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Dan Pengawasan Hubungan
Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor: KEP.311/Bw/2002 Tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Listrik.
 Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Dan Pengawasan Hubungan
Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor: KEP.89/PPK/XII2012 Tentang Pembinaan Calon Ahli Katiga
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3 Spesialis Listrik.
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Elevator Dan Eskalator.
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: Per.03/MEN/1999
Tentang Syarat-Syarat Keselamatan Kerja Lift Untuk Pengukutan Orang Dan
Barang
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 32 Tahun 2015 Tentang
Syarat-Syarat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lift Untuk Pengangkutan Orang
Dan Bahan.
 Peraturan Mentri Tenagakerjaan Nomor 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja.

8
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Repuplik Indonesia Nomor:
Per.02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Repuplik Indonesia Nomor:


Per.01/Men/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Repuplik Indonesia Nomor:


Per.03/Men/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Repuplik Indonesia Nomor:


Per.25/Men/XII/2008 Tentang Pedoman Diagnosis Dan Penilaian Cacat Karena
Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja.

 Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja.

9
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

1.2. Gambaran Umum Perusahaan

PT. PELINDO IV CAB.Ternate merupakan Pelabuhan penumpang dan barang yang


melayani masyarakat Ternate Maluku Utara. Adapun beberapa Pelabuhan kecil di Ternate
mun Pelabuhan terbesar adalah berapa Pelabuhan Ahmad Yani yang dilalui kapal Be dua kali
seminggu ada juga dua perusahaan ekspedisi kapal angkutan yaitu Mentari dan Tanto.
1.3. Lokasi perusahaan
Lokasi pelabuhan ternate A.yani terletak di sebelah Tenggara yang berbatasan
dengan Laut Maluku. Pelabuhan ini berada di titik koordinator.0o46’48.78’’LU dan
127o23’17.46BT.
1.4. Visi dan misi Perusahaan

VISI

Menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia

10
MISI

Mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan


konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi
indonesia
1.5. Jumlah karyawan
Jumlah karyawan PT. Pelindo IV cabang
ternate memiliki jumlah karyawan 95 orang.
1.6. Waktu Kerja

Operator Container Crane :

 Shift 1 (08:00 – 16:00)


 Shift 2 (16:00 – 24:00)
 Shift 3 (24:00 – 08.00)

Kantor :

 Pukul 07:30-16:30

1.7. Fase Pelayananan perusahaan


Pelabuhan Ternate A.Yani merupakan Pelabuhan yang melayani kegiatan turun
naik penumpang,Petikemas dan barang umum. Kegiatan turun naik penumpang di Pelabuhan
Ternate A. Yani dikhususkan untuk penumpang kapal Pelni dan kapal Perintis, dengan asal
tujuan Bitung, Ambon dan seputar pulau Halmahera.

11
1.8. Sektor Usaha
Pelayanan barang atau kargo berupa pelayanan bongkar muat mulai dari
kapal hingga penyerahan ke pemilik barang. Layanan kargo ini terdiri dari jasa
dermaga umum, dermaga khusus, jasa lapangan, dan jasa gudang. Jasa tersebut
merupakan jasa yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam
pelaksanaannya, pelayanan ini bekerja sama dengan anak-anak perusahaan.

Pelindo menjalankan pelayanan terpadu dalam menangani layanan barang,


menggunakan fasilitas :

 Dermaga: Bangunan yang dirancang khusus pada suatu pelabuhan yang


digunakan atau tempat kapal untuk ditambatkan atau merapat untuk melakukan
kegiatan bongkar muat barang dan penumpang kapal.
 Gudang Penumpukan: Suatu bangunan atau tempat tertutup yang
digunakan untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari kapal atau yang akan
dimuat ke kapal.
 Lapangan Penumpukan: Sebuah lahan terbuka di dalam area terminal
yang digunakan untuk menempatkan atau menumpuk petikemas atau barang
lainnya, yang disusun secara berencana baik barang yang akan dimuat ke kapal
atau pun barang setelah dibongkar dari kapal.
 Penerimaan/Pengiriman: Pekerjaan memindahkan barang dari
timbunan/ tempat penumpukan di gudang/ lapangan penumpukan dan menyerahkan
sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/ lapangan penumpukan atau
sebaliknya.

Layanan Kapal
Pelayanan kapal merupakan jasa kegiatan operasional kapal mulai dari masuk
hingga keluar pelabuhan. Pelayanan kapal meliputi:

12
 Jasa tambat: Jasa yang diberikan untuk kapal yang merapat ke dermaga
untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang.
 Jasa pandu: Jasa yang diberikan untuk kapal keluar masuk menuju
dermaga melalui alur pelabuhan, agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan
dengan selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan.
 Jasa tunda: Jasa yang diberikan oleh kapal tunda untuk mendorong atau
menarik kapal menuju atau keluar dari dermaga.
 Jasa pelayanan air, sampah, dan limbah: Jasa yang diberikan untuk
pelayanan air, pengelolaan sampah dan limbah kapal.

Layanan Rupa-Rupa
Selain aktif menjalankan kegiatan pengelolaan pelabuhan, Pelindo juga
berusaha di bidang lain yang relevan seperti menyewakan tanah, bangunan, dan
fasilitas pendukung lain yang diperlukan dalam kegiatan kepelabuhanan. Dalam
menjalankan kegiatan operasi dan pengusahaan pelabuhan, Perseroan mengadakan
Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU) dengan beberapa mitra usaha dari pihak swasta,
seperti kerja sama terminal operator, kapal tunda, dan pengelolaan fasilitas
pelabuhan lainnya.

Pelayanan rupa-rupa merupakan jasa pelayanan yang menunjang kegiatan


yang ada di pelabuhan. Pelayanan rupa-rupa meliputi:

 Pas Pelabuhan: Biaya masuk area pelabuhan untuk perseorangan dan


kendaraan bermotor.
 Jasa Pemeliharaan Alat-alat Pelabuhan: Jasa yang diberikan, berupa
persewaan forklift, kran (darat, apung dan listrik), kapal tunda, motor boat, dan alat
pemadam kebakaran
 Jasa Penyewaan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik: Merupakan jasa
persewaan lahan, bangunan, air bersih serta energi listrik.

13
1.9. Sturuktur Perusahaan

1.10. Peralatan dan Fasilitas

Peralatan dan Fasilitas yang ada di PT. Pelindo IV Persero


CabangTernate berjumlah 6 buah di antaranya :
 1 Unit Forklift
 2 Unit Reach Stacker
 1 Unit Container Crane
 2 Unit Head Truck+Chassis
 6 Unit Tronton
 CY 01: 4.752 M2
 CY 02: 5.250 M2
 CY 03 (Rigid Beton) : 2.319+478 M2
 CY 04: 3.303 M2
 CY 05: 3.050 M2
 CY 06: 8.043 M

14
1.11. Temuan negatif yang di dapatkan pada lokasi PT. Pelindo IV cabang Ternate sebagai berikut.
 Tidak ada Poster tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
 Petugas intalasi listrik yang membidangi ahlih K3 listri. melakukan instalasi biasa adalah hanya memiliki latar belakang teknisite tapi tidak
memiliki lisensi ahli K3 Listrik.
 Petugas yang menangani mesin gangset hanya security.
 Petugas teknisi mesin gangset hanya pihak ketiga.
 Lingkungan Kerja tidak menjamin syarat-syarat K3.
 Proteksi Kebakaran hanya ada APAR yang lain tidak ada.
 iika terjadi kebakaran yang melakukan pencegahan hanya dari Petugaskebakaran.
 Personil khusus di perusahan untuk pemadam kebakaran tidak ada
 Pekerja yang bekerja digudang semen tidak memakai APD seperti masker

15
BAB III
ANALISA TEMUAN HASIL OBSERVASI

No Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/Re Dasar Hukum


ko

mendasi

16
1. PT. Pelindo Saklar berada Apabila biarkan Sarannya di UU No.1 tahun 1970
IV Cabang di ruang potensinya sangat berikanpengaman pasal3 tentang syarat-
Ternate tunggu tidak besar bagi setiap atau di tutup dengan syarat keselamatan
ditutup dan orang yang baik dan kabelnya kerja. Pasal 3ayat 1
ada kabel berada di tempat perlu dilakukan huruf q mencegah
yang tersebut. instalasi dengan terkena aliran listrik
terkelupas baik. yang berbahaya.

17
2. PT. Pelindo IV Kabel- Jika ini Perlu dilakukan UU No.1 tahun 1970
CabangTernate kabel dibiarkan terus instalasi dengan tentang keselamatan
banyak makaorang baik kerjapasal 3 ayat 1 huruf q
putus dan yangyang mau mencegah terkena aliran
tergantung ke Toilet akan listrik yang berbahaya.
menuju terkena
toilet aliran listrik

3. PT. PELINDO APAR Jika dibiarkan Harusnya dibuang Permenaker 5 Tahun


IV Cabang yang suda terus maka ketempat yang 2018Tentang
Ternate tidak berdampak sesuaitidak ditaru di Keselamatan dan
dipakai pada kesehatan area lokasi atau ruang Kesehatan Kerja
ditaru pada pekerja kerja. dilinkungan kerja Pasal 1
begitu saja ayat 5 lingkungan kerja
suda adalah Aspek higiene
banyak ditempat kerja yang
debunya. didalam mencakup faktor
Fisika, Kimia, Biologi,
Ergonomi, piskologi
yang keberadaannya

18
ditempat kerja dapat
mempengaruhi
keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja

19
4. PT. Cerobong Cerobong Cerobong Mesin Permenaker 5 Tahun 2018
PELIND Gangset Gangset harus diposisi yang Pasal 1 ayat 5
O ditempatkan tepat agar tidak
IV terlalu renda mengganggu
Cabang sehingga aktivitas para
Ternate pekerja lewat pekerja dan tidak
terkena asap dihirup asapnya

PT. Pelindo Pekerja Potensi Perusahan PT. UU No.1 tahun 1970,


5
IV Cabang digudang Kecelakaan Pelindu perlu syarat-syarat keselamatan
Ternate semen dan penyakit menyediakan kerja pasal 3 ayat 1 huruf
tidak akibat sangat Alat pelindung (f).
memakai besar jika diri ketika Permenaker 5 Tahun
alat terus melakukan 2018 Pasal 1ayat 5
pelindung dibiarkan pekerjan
diri (APD) bekerja tanpa
memakaiAPD

20
PT. Pelindo IV Lingkungan Mengeluark Pihak Perusahan perlu UU No.1 tahun 1970
6
Cabang Ternate kotor dan an bau yang membersikan tentang kesehatan kerja
berbauh tidak sedap lingkungan kerja pasal 3 tentang syarat-
karena potensi bahaya syarat keselamatan kerja.
sangat besar untuk Pasal 3 ayat 1 huru i
kesehatan pekerja. memelihara kebersihan,
kesehatandan ketertiban

PT. Tidak ada jalur Kepmenaker RI No. 187


7
Perusahan maka harus
PELINDO pemisah antar Tahun 1999 Pasal 5
dibuat jalur khusus dan
IV Pesawat angkut dan tentang Pengendalian
memasang rambu” atau
Cabang angkut Bahaya Kimia berbahaya
petunjuk
Ternate dengankendaraan di tempat kerja.
lainserta orang
masih bisa
beraktivitas
dibawah pesawat
angkat (crane)

21
8 PT. Plafon gedung Dapat Berdasarkan kondisi bangunan Keputusan Menteri
terjadinya yang di temukan dalam hal ini
PELINDO rusak tenagakerja dan menterei
reruntuhan adalah, plafon yang
IV akibat mempertahikan atau rusak maka pekerjaan umum no.kep-
beberapa perlu dilakukan perbaikan atap
174/men/1986 pada pasal 1
Cabang plafon yang ataupun plafon bangunan
rusak dan pasal 2
Ternate

22
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil observasi dan wawancara yang
sudah terlaksana pada PT.Pelindo IV cabang Ternate, sehingga dapat
disimpulkan bahawa masih ada beberapa temuan negatif yang dapat
menyebabkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja meskinpun dalam penerapan
aturan K3 sudah dijalankan.

4.2 Saran.
Perlunya adanya pengadaan alat-alat yang menyangkut dengan K3 serta mengatur
SMK3 pada PT. Pelindo IV cabang Ternate agar dapat berjalan dengan baik kedepannya
dan terlindungi sesuai yang di amanatkan dalam undang-undang no 1 tahun 1970 tentang
keselamatn kerja dan kesehatan kerja.

23

Anda mungkin juga menyukai