Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. MITRA ADI JAYA (MAJ)


MITRA PRODUKSI SIGARET (MPS BERBAH)
K3 BIDANG LISTRIK, LIFT, PENYALUR PETIR, KONSTRUKSI BANGUNAN
DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM BATCH 14

DISUSUN OLEH :
ADE ROMADONI

PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, kami dari
kelompok 2 dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
MITRA ADI JAYA (MAJ), MITRA PRODUKSI SIGARET (MPS BERBAH). Kegiatan PKL
tersebut
dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2020. Kami mengambil judul laporan PKL dengan ruang
lingkup “K3 Bidang Listrik, Lift, Penyalur Petir, Kontruksi Bangunan dan Penanggulangan
Kebakaran”.

Laporan PKL ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi Ahli K3
Umum dari Kementrian Tenaga Kerja dengan materi pelatihan yang diselenggarakan oleh PT.
Centra Artha Prima Indonesia, Yogyakarta sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (PJK3). Kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, sebagai Lembaga yang mengeluarkan


sertifikasi Ahli K3 Umum;
2. Bapak Ardi Simbolon, sebagai Pimpinan PT. Centra Artha Prima Indonesia yang telah
menyelenggarakan sertifikasi Ahli K3 Umum dengan baik;
3. Tim PT. Centra Artha Prima Indonesia yang telah memberikan pelayanan dengan baik
dan ramah selama pelatihan;
4. Semua pemateri dari Dinas Tenaga Kerja Yogyakarta dan praktisi-praktisi industri yang
telah memberikan ilmunya;
5. Tim yang telah sukarela berbagi ilmu dan tetap kompak dalam mengerjakan tugas yang
diberikan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu kami sangat
menghargai masukan ataupun kritik dan saran.

Yogyakarta, 29 Oktober 2020

i
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................1


B. Maksud dan Tujuan..............................................................................................................2
C. Ruang Lingkup.....................................................................................................................3
D. Dasar Hukum.......................................................................................................................3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN..............................................................................................6

A. Gambaran Umum Tempat Kerja..........................................................................................6


B. Visi dan Misi Perusahaan.....................................................................................................7
C. Kebijakan K3 Perusahaan....................................................................................................7
D. Struktur Organisasi Perusahaan...........................................................................................8
E. Struktur Organisasi P2K3....................................................................................................9
F. Alur Produksi.....................................................................................................................10
G. Temuan..............................................................................................................................11
1) Hasil Pengamatan Temuan Positif.........................................................................11
2) Hasil Pengamatan Temuan Negatif.......................................................................17

BAB III ANALISA.......................................................................................................................19

A. Analisa Temuan Positif......................................................................................................19


B. Analisa Temuan Negatif....................................................................................................30

BAB IV PENUTUP......................................................................................................................34
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan
hal yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan
organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi sosial mental dan
fisik dalam kehidupan pekerja. Kesehatan suatu lingkungan tempat kerja dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti peningkatan moral
pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktifitas. Sebaliknya tempat kerja yang
kurang sehat atau tidak sehat (sering terpapar zat yang bahaya mempengaruhi kesehatan)
dapat meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan
pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan banyak lagi dampak negatif lainnya.
Perlindungan atas keselamatan dan kesehatan merupakan hak bagi tenaga kerja
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional. Dengan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut
diharapkan akan lebih menjamin kondisi lingkungan kerja yang aman dan tenaga kerja
selalu dalam keadaan sehat, selamat dan sejahtera sehingga pada akhirnya dapat
mencapai suatu tingkat produktivitas kerja yang tinggi. Untuk mencapai kondisi tersebut
maka diperlukan kesehatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
Setiap pekerjaan memiliki resiko yang beragam. Selalu ada resiko kegagalan (risk
of failures) pada setiap aktifitas pekerjaan, pada saat kecelakaan kerja terjadi,
seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Oleh karena itu sebisa
mungkin dan sedini mungkin, potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau dikurangi
dampaknya. Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan
harus dilakukan

1
secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara parsial dan
diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan.
Keselamatan ini mencakup akan semua aspek, bisa melalui manusia, metode,
mesin (alat), atau lingkungan. Guna meningkatkan keselamatan dan mengurangi risiko
kecelakaan yang dapat timbul di lingkungan kerja, maka manusia dibekali dengan
pengetahuan tentang perlengkapan dalam kegiatan kerjanya dengan melalui intruksi kerja
aman atau prosedur standar. Setelah dibuatkan instruksi kerja dan standar operasi kerja,
pekerja juga perlu diberikan pelatihan terhadap aturan tersebut. Dalam industri modern
selalu mensyaratkan standar keamanan yang ketat, baik SMK3 maupun OHSAS 18001.
Kondisi kerja yang terstandar ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan
potensi bahaya yang ada di tempat kerja. Potensi bahaya tersebut termasuk dalam unsafe
action dan unsafe condition.
Laporan ini dibuat dalam rangka untuk mengetahui potensi resiko bahaya yang
terdapat di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) dalam bidang kesehatan dan kelembagaan beserta
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang
selanjutnya dilakukan analisa kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan fakta yang ada di lapangan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan praktik lapangan berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas
adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui struktur Kelembagaan K3 beserta dokumentasinya di PT. Mitra
Adi Jaya (MAJ)
2) Mengetahui sejauh mana Penerapan Program K3 di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ).
3) Mengetahui upaya perlindungan hak pekerja dalam dibidang kesehatan yang
dilakukan oleh PT. Mitra Adi Jaya (MAJ).
4) Membandingkan hasil pengamatan dengan Peraturan Perundang-Undangan
yang berlaku di Indonesia.
5) PKL dan pembuatan laporan diharapkan dapat memberi gambaran nyata bagi
peserta pelatihan tentang teori dan prakteknya, dengan harapan dapat
diimplemantasikan ditempat kerja para Ahli K3.
6) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai calon Ahli K3 Umum.

C. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup dari pelaporan pratik lapangan ini adalah untuk
mengetahui sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja khusunya di bidang K3 Bidang
Listrik, Lift, Penyalur Petir, Konstruksi Bangunan dan Penanggulangan Kebakaran di PT.
Mitra Adi Jaya (MAJ).

D. DASAR HUKUM
Dalam pelaksanaan K3 di Indonesia dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut:
1) Secara Umum
a. UUD Pasal 27 ayat 2
b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 86 dan 87
c. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2) Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik


a. UU No 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker No 12 tahun 2015 tentang Instalasi listrik di Tempat Kerja
c. SNI 04-0025-2000 (PUIL 2000) tentang Persyaratan Umum Instalasi
Listrik
d. SNI 0225:2011 (PUIL 2011) tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik
e. Permenaker No Per.02/MEN/1989 tentang Instalasi Penyalur Petir
Diganti Permenaker No.31 tahun 1995
f. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No.Kep. 311/BW/2002 tentang Sertifikasi
Kompetensi Keselamatan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.

3) Dasar Hukum Pengawasan K3 Lift / Elevator


a. UU No 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker No 6 tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator.
c. Permenaker RI No. 32 Tahun 2015 perubahan atas Permenaker
No.Per.03/MEN/1999 Tentang Syarat –Syarat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lift Untuk Pengangkutan Orang dan Barang.
d. Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. KEO.407/BW/1999 Tentang Persyaratan,
Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.

4) Dasar Hukum Pengawasan Penyalur Petir


a. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker RI No. 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Permenaker
PER.02/MEN/1999 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.

5) Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan


a. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker No. PER 01/MEN/1980 tentang keselamatan dan Kesehatan
kerja pada konstruksi bangunan
c. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No.Kep.174/Men/1986 dan No.104/Kpts/1986, terdiri dari:
 Ada pengawasan fungsional dari Depnakertrans dan Departemen
Pekerjaan Umum (Kipraswil)
 Kewajiban setiap pengurus/pemimpin pelaksanaan pekerjaan atau
bagian pekerjaan pelaksana syarat-syarat K3
 Pedoman pelaksanaan tentang keselamatan dan kesehatan Kerja
pada tempat kegiatan konstruksi

6) Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran


a. Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per-
04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.
c. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
d. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No: INS.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran. Kerja
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA


PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah) memperoleh Akta pendirian pada tanggal 5
September 2005 beralamat di Jl. Raya Berbah Kalitirto, Berbah, Sleman, DIY. Memulai
produksi pertamanya dengan jenis industri Sigaret Kretek tangan (SKT) pada tanggal 27
November 2005 dan mulai diresmikan oleh Gubernur DIY pada tanggal 9 Januari 2006.
Luas area 9800M². PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah) merupakan industri padat karya,
proses manual dan mempekerjakan + 800 orang (52 laki-laki, 748 perempuan).
Menyadari suatu permasalahan bahwa di Indonesia merupakan peringkat ke 112 dari 175
negara di dunia. Dari 60 negara yang di survei IDM World Competitiveness tahun 2005
Indonesia berada di peringkat ke-59, maka PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah) hadir untuk
membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
SERTIFIKAT PERUSAHAAN :
1. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
2. Penghargaan Zero Accident Award (ZAA)
B. VISI & MISI PERUSAHAAN
VISI :
Menjadi Mitra Produksi Sigaret yang mengutamakan keamanan, keselamatan, kualitas
dan produktifitas dalam menjamin kepuasan Mitra, Pemilik dan Karyawan.

MISI :
Meningkatkan taraf hidup masyarakat pra sejahtera dan menciptakan lapangan kerja
untuk mengurangi pengangguran serta memacu kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.

C. KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN
PT. Mitra Adi Jaya adalah perusahaan yang menyediakan tempat kerja yang sehat,
aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini merupakan tanggung jawab bersama dengan cara
menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3. Untuk itu
manajemen berkomitmen:
1. Mentaati perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan
K3 serta mengintegrasikan ke dalam semua aspek operasi.
2. Memotivasi dan memfasilitasi seluruh karyawan untuk pmeningkatkan
perbaikan yang berkelanjutan dalam bidang K3.
3. Mengmbangkan serta mempromosikan sistem manajemen K3 yang berstruktur,
terpadu, dan secara teratur akan dievaluasi kembali guna menjamin kesesuaian
terhadap praktek kerja.
4. Mewajibkan para pemasok dan kontraktor untuk memenuhi standard K3 yang
berlaku di PT. Mitra Adi Jaya.
D. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

8
E. STRUKTUR ORGANISASI P2K3

STRUKTUR ORGANISASI P2K3


Ketua : Ir. Ari Nugroho
Sekretaris : Heru Mulyono (AK3 Umum)
Koor. Kesehatan : dr. Atik Herwiyati (dokter perusahaan)
Khasanudin (Spv. Produksi)
Koor. Keselamatan : Abdul Malik (Spv. Produksi)
Koor. Lingkungan : David Wahyu (Spv. Produksi)

9
F. ALUR PRODUKSI
Alur proses produksi PT Mitra Adi Jaya (MAJ) terdiri dari 9 tahapan utama yaitu:
1. Urai, proses menguraikan tembakau dengan tujuan memisahkan agar dan gagang
2. Giling, proses menggiling tembakau
3. Push Cutter, proses pemotongan untuk merapikan ukuran rokok
4. Inspeksi, proses pemeriksaan hasil rokok sesuai standard
5. Wrapping, proses pembungkusan rokok dengan selubung / kertas khusus untuk
menjaga cita rasa rokok
6. Packing, proses pembungkusan selanjutnya dalam wadah
7. Bandroll, proses pemasangan pita cukai
8. Press Bale, proses pengepakan ke dalam kardus
9. Finished goods, proses penyimpanan rokok yang sudah siap diambil oleh PT
Sampoerna pusat
G. TEMUAN
1. HASIL PENGAMATAN TEMUAN POSITIF

BIDANG LISTRIK

No Lokasi Uraian Kategori Dokumentasi


1 Ruang Panel Terdapat tanda bahaya Positif
PT Mitra Adi listrik bertegangan tinggi
Jaya

2 Ruang Panel Terdapat sistem ATS pada Positif


PT Mitra Adi panel utama
Jaya

3 Ruang Panel Terdapat penutup panel Positif


PT Mitra Adi listrik sebagai pengaman
Jaya instalasi

4 Kantor PT. Mitra Adi Jaya Positif


Manajemen PT memiliki teknisi listrik
Mitra Adi Jaya yang bersertifikat ahli K3
Listrik
5 Ruang Genset Uji Riksa genset Positif
PT Mitra Adi
Jaya

6 Ruang Genset Terdapat pengaman Positif


PT Mitra Adi secondary containment
Jaya

7 Ruang Genset Terdapat genset Positif


PT Mitra Adi berkapasitas yaitu 60
Jaya KVA

8 Ruang Genset Kampanye hemat listrik Positif


PT Mitra Adi
Jaya

PENYALUR PETIR

No Lokasi Uraian Kategori Dokumentasi


1 Di atas ruang Sudah dipasang penyalur Positif
produksi petir
PT Mitra Adi
Jaya
KONSTRUKSI BANGUNAN

No Lokasi Uraian Kategori Dokumentasi


1 Halaman Memiliki Ruang Ibadah Positif
PT Mitra Adi
Jaya

2 Halaman Memiliki Ruang ATM Positif


PT Mitra Adi
Jaya

3 Ruang Laktasi Memiliki Ruang Laktasi Positif


PT Mitra Adi
Jaya

4 Ruang Memiliki Minimarket Positif


Minimarket
PT Mitra Adi
Jaya

5 Ruang Koperasi Memiliki Koperasi Positif


PT Mitra Adi Simpan Pinjam
Jaya

6 Ruang Produksi Adanya design bangunan Positif


PT Mitra Adi yang ergonomis dan
Jaya sistem manajemen
pemeliharaan gedung
yang memada
7 Ruang Kantin Memiliki Kantin Positif
PT Mitra Adi
Jaya

8 Seluruh Area Memiliki CCTV Positif


PT Mitra Adi
Jaya

9 Ruang transit Memiliki Ruang Loker Positif


karyawan Karyawan
PT Mitra Adi
Jaya

10 Halaman Depan Memiliki Pos Keamanan Positif


PT Mitra Adi
Jaya

11 Di luar Memiliki Kost Putri Positif


lingkungan
PT Mitra Adi
Jaya

12 Halaman Memiliki Kamar Mandi Positif


Belakang untuk karyawan khusus
PT Mitra Adi ibu hamil
Jaya
13 Ruang Poliklinik Memiliki Poliklinik Positif
PT Mitra Adi
Jaya

14 Ruang Kesehatan Memiliki ruang Gym Positif


PT Mitra Adi
Jaya

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

No Uraian Kategori Temuan Dokumentasi


1 Ruang K3 Memiliki 34 orang Positif
PT Mitra Adi petugas damkar.
Jaya Kelas D = 24 orang
Kelas C = 6 orang
Kelas B = 3 orang
Kelas A = 1 orang

2 Halaman Memiliki Titik Kumpul Positif


PT Mitra Adi
Jaya

3 Area Publik Memiliki jalur evakuasi Positif


PT Mitra Adi
Jaya
4 Tempat strategis Memiliki APAR lengkap Positif
PT Mitra Adi 30 buah
Jaya Yang terdiri dari :
CO = 3 buah (genset,
panel utama, panel
pembagi di bagian
produksi)
DCP = 27 buah uk 3.5 kg

5 Area Publik Terdapat denah tata letak Positif


PT Mitra Adi APAR
Jaya
2. PENGMATAN TEMUAN NEGATIF

BIDANG LISTRIK

No Lokasi Uraian Temuan Dokumentasi


1 Ruang Produksi Tata letak perlatan listrik Negatif
PT Mitra Adi yang tidak rapih
Jaya

2 Ruang Produksi Penumpukkan sambungan Negatif


PT Mitra Adi stacker
Jaya

3 Ruang Produksi Instalasi kabel yang tidak Negatif


PT Mitra Adi sesuai standar
Jaya
KONSTRUKSI BANGUNAN

No Lokasi Uraian Temuan Dokumentasi


1 Halaman Depan Kondisi lantai cone block Negatif
PT Mitra Adi yang tidak merata yang
Jaya menyebabkan genangan

2 PT Mitra Adi Bersebelahan dengan Negatif


Jaya tempat usah berisiko
tinggi

3 Gudang Triplek yang terbuka Negatif


Penyimpanan dibawah anak tangga
Bahan
PT Mitra Adi
Jaya

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

No Lokasi Uraian Temuan Dokumentasi


1 Kawasan Tidak memiliki instalasi Negatif
PT Mitra Adi hydrant
Jaya
BAB III

ANALISA

A. Analisa Temuan Positif

BIDANG LISTRIK

No Dokumentasi Temuan Dampak / Manfaat Peraturan Perundang-Undangan


1 PT. Mitra Adi Jaya memiliki  Memiliki tenaga ahli  Permenaker No. 12 Tahun 2015
teknisi listrik yang tersertifikasi untuk tentang K3 Listrik di tempat kerja
bersertifikat ahli K3 Listrik mengoperasikan dan  Kepdirjen No.311 Tahun 2002
merawat instrument Kompetensi Teknisi K3 Listrik
 Teknisi listrik bisa  Kep Dirjen No. KEP / PPK &
menerapkan ilmu-ilm listrik K3/VIII/2015 Kompetensi Ahli
yang telah dipelajari. K3 Listrik

19
2 Terdapat penutup panel  Agar panel listrik dapat  Persyaratan Umum Listrik 2011
(PUIL 2011) Amandemen 1
listrik sebagai pengaman terlindungi dari debu,,
instalasi cairan, hewan atau
jangkauan manusia.
 Memudahkan untuk
mengontrol ampere
tegangan pada listrik

3 Terdapat tanda bahaya listrik Untuk menmberitahu adanya Undang-Undang No.1 Tahun 1970
bertegangan tinggi bahaya pada panel tersebut. Pasal 14b “memasang poster K3 dan
bahan pembinaan K3”

4 Terdapat sistem ATS pada Untuk mmepercepat antisipasi  Persyaratan Umum Listrik 2011
panel utama pemadaman listrik dari PLN (PUIL 2011) Amandemen 1
ke generator dalam waktu 8  Kepmenaker No. 75 Tahun 2002
detik tentang berlakunya PUIL 2000
 SNI PUIL 2000 & PUIL 2011

5 Terdapat 1 genset Memberikan daya cadangan Permenaker No.12 Tahun 2015


berkapasitas yaitu 60 KVA agar produksi tidak terganggu Tentang K3 Listrik di tempat kerja
saat mati listrik. Pasal 7 “Untuk perusahaan yang
memiliki pembangkitan listrik lebih
dari 200 kVA wajib mempunyai ahli
K3 bidang listrik”
6 Kampanye hemat listrik Membantu mengurangi Permen ESDM No. 13 Tahun 2012
penggunaan daya di dalam Tentang penghematan pemakaian
perusahaan. tenaga listrik.

7 Uji Riksa genset Untuk memastikan unit dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1970
kondisi siap pakai dan tidak Tentang Landasan Keselamatan dan
ada sumber bahaya. Kesehatan Kerja

8 Terdapat pengaman Memcegah tumpahan bahan Undang-Undang No.32 Tahun 2009


secondary containment bakar tercecer di luar genset Tentang Pencemaran Lingkungan
PENYALUR PETIR

No Dokumentasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-Undangan


1 Penyalur petir Untuk memastikan supaya Permenaker No.2 Tahun 1989
petir yang disalurkan tidak Tentang pengawasan instalasi
membahayakanpekerja penyalur petir Bab 9 Pasal 50 ayat 1
maupun alat yang berada di “Setiap instalasi penyalur petir dan
pabrik tersebut. bagian harus dipelihara agar selalu
bekerja dengan tepat, aman dan
memenuhi syarat”
Ayat 2 “Instalasi penyalur petir harus
diperiksa dan diuji :
a. Sebelum penyerahan instalasi
penyalur petir dan instalasi
kepada pemakai
b. Setelah ada perubahan atau
perbaikan suatu bangunan dana
tau instalasi penyalur petir
c. Secara berkala setiap 2 tahun
sekali
d. Setelah ada kerusakan akibat
sambaran petir
KONSTRUKSI BANGUNAN

No Dokumentasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-Undangan


1 Adanya design bangunan Ergonomis karyawan Permenkes No. 70 Tahun 2016
yang ergonomis dan sistem terpenuhi dari sisi pemenuhan Tentang Standard dan Persyaratan
manajemen pemeliharaan udara segar ketika sedang Kesehatan Lingkungan Kerja
gedung yang memadai berada di ruang produksi. Industri.

2 Memiliki ruang ibadah Pekerja dapat melaksanakan Undang –Undang No. 13 Tahun
pekerjaan dengan tenang 2003 Pasal 80 “Pengusaha wajib
setelah beribadah. memberikan kesempatan kepada
pekerja/buruh untuk melaksanakan
ibdah yang diwajiban oleh
agamanya”
Pasal 100 “Untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan
keluarga, pengusaha wajib
menyediakan fasilitas kesejahteraan”
3 Memiliki Ruang Laktasi Untuk memudahkan bagi Permenkes No. 15 Tahun 2013
pekerja wanita yang menyusui Tentang Tata Cara Penyediaan
Fasilitas Khusus menyusui dan/atau
memerah air susu Ibu.
4 Memiliki ATM Untuk memudahkan bagi para Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
pekerja melakukan transaksi Tentang Ketenagakerjaan Pasal 100
perbankan. “Untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi pekerja/buruh dan keluarganya
perusahaan wajib menyediakan
fasilitas kesejahteraan.
5 Memiliki Koperasi SImpan Untuk memudahkan para Undang-Undang No. 17 Tahun 2012
Pinjam pekerja menabung dan Tentang Perkoperasian. Pasal 1
meminjam uang. “Koperasi adalah badan hukum yang
didirikan oleh orang perseorangan
atau badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha,
6 Memiliki Minimarket  Penyediaan kebutuhan Undang-Undang No. 17 Tahun 2012
karyawan
 Meningkatkan
kesejahteraan karyawan
dari koperasi simpan pinjam
7 Memiliki Poliklinik  Memberikan fasilitas Permenaker No. 3 Tahun 1982
kesehatan bagi para pekerja Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
 Mempermudah tindakan
pertolongan pertama
8 Memiliki Kantin Untuk penyediaan makanan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
bagi tenaga kerja Tentang Ketenagakerjaan Pasal 100
“Untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi pekerja/buruh dan keluarganya
perusahaan wajib menyediakan
fasilitas kesejahteraan.
9 Memiliki Kost Putri Sarana tempat tinggal bagi Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
karyawan Tentang Ketenagakerjaan Pasal 100
“Untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi pekerja/buruh dan keluarganya
perusahaan wajib menyediakan
fasilitas kesejahteraan.
10 Memiliki loker karyawan Memudahkan kayawan untuk Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
menyimpang barang bawaan Tentang Ketenagakerjaan Pasal 100
“Untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi pekerja/buruh dan keluarganya
perusahaan wajib menyediakan
fasilitas kesejahteraan.
11 Memiliki ruang Gym Supaya terjaganya kesehatan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
para pekerja. Tentang Ketenagakerjaan Pasal 35
ayat 3 “ Pemberi kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 dalam
mempekerjakan tenaga kerja wajib
memberikan perlindungan yang
mencakup kesejahteraan,
keselamatan dan kesehatan baik
mental maupun fisik tenaga kerja.
Pasal 100 “Untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya, pengusaha wajib
menyediakan fasilitas
kesejahteraan.”
12 Memiliki CCTV Menjamin kemanan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan Pasal 35
ayat 3 “ Pemberi kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 dalam
mempekerjakan tenaga kerja wajib
memberikan perlindungan yang
mencakup kesejahteraan,
keselamatan dan kesehatan baik
mental maupun fisik tenaga kerja.
13 Memiliki Pos Keamanan Menjadi fasilitas bagi staff Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
keamanan di pabrik. Serta Tentang Ketenagakerjaan Pasal 35
mempermudah pengawasan ayat 3 “ Pemberi kerja sebagaimana
tenaga kerja, tempat memantau dimaksud dalam ayat 1 dalam
mobilisasi tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga kerja wajib
tamu, sebagai tempat memberikan perlindungan yang
pengaduan tindak kejahatan di mencakup kesejahteraan,
area kerja keselamatan dan kesehatan baik
mental maupun fisik tenaga kerja.
14 Memiliki Kamar Mandi Sebagai penunjang fasilitas Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
kesehatan berupa sarana Tentang Ketenagakerjaan Pasal 100
penyaluran kebutuhan dasar “Untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia. bagi pekerja/buruh dan keluarganya,
pengusaha wajib menyediakan
fasilitas kesejahteraan.”
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

No Dokumentasi Temuan Dampak / Manfaat Peraturan Perundang-Undangan


1 Memiliki APAR  Dapat dimanfaatkan untuk Permenaker No.04/MEN/1980
memadamkan api ketika Tentang Syarat-syarat pemasangan
terjadi kebakaran. dan pemeliharaan APAR.
 Kalau sudah expired bisa
untuk latihan PJK3

2 Terdapat denah tata letak  Pekerja mengetahui lokasi Permenaker No.04/MEN/1980


APAR tiap APAR di dalam tempat Tentang Syarat-syarat pemasangan
kerja. dan pemeliharaan APAR.
 Mempermudah ahli K3
untuk melakukan
pengawasan dan pengecekan
terhadap tiap APAR yang ad
di dalam tempat kerja
3 Memiliki jalur evakuasi Memudahkan agar pekerja Keputusan Menteri Tenaga Kerja
mengetahui arah titik RI No. KEP-186/MEN/1999
kumpul/area evakukasi. Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di tempat kerja.

4 Memiliki Titik Kumpul Tempat berkumpulnya atau Keputusan Menteri Tenaga Kerja
evakuasi jika terjadinya RI No. KEP-186/MEN/1999
bencana alam atau kerbakaran Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di tempat kerja.

5 Memiliki 34 orang petugas Untuk memadamkan kebakaran Kepmen No.186/MEN/1999


damkar. melakukan penyelamtan, Tentang Unit Penanggulanagn
Kelas D = 24 orang mengurangi bencana atau Kebakaran di tempat Kerja
Kelas C = 6 orang kejadian lainnya.
Kelas B = 3 orang
Kelas A = 1 orang
B. Analisa Temuan Negatif

BIDANG LISTRIK

Peraturan
Potensi Probability Pemaparan/ Konsekuensi/ Rating Saran /
No Dokumentasi Perundang-
Bahaya / Peluang Pemajanan Akibat Resiko Rekomendasi
Undangan
1 Terjadinya 6 6 15 540 Diadakan Kepmenaker No.75
konsleting (sangat perbaikan Tahun 2002 Tentang
teradap kabel Tinggi) instalasi Berlakunya PUIL
2000

2 Dapat 6 6 15 540 Diadakan Kepmenaker No.75


tersengat (sangat perbaikan Tahun 2002 Tentang
listrik, Tinggi) instalasi Berlakunya PUIL
menimbulkan 2000
kebakaran

3 Dapat 3 6 1 18 Diadakan rak Kepmenaker No.75


tersandung, (sedang) penyimpanan Tahun 2002 Tentang
tersangkut,dap alat-alat Berlakunya PUIL
at tersengat elektronik 2000
KONSTRUKSI BANGUNAN

Peraturan
Potensi Probablity/ Pemaparan/ Konsekuens/ Rating Saran/Rekom
No Dokumentasi Perundang-
Bahaya Peluang Pemajanan Akibat Risiko endasi
Undangan
1 Dapat 3 2 40 240(resi Substitusi Kepmenaker No.
tersambar api ko penyediaan 186 Tahun 1999
karena dekat tinggi) Hydrant, Tetang Unit
dengan resiko APAR, Penanggulangan
tinggi. pembuatan kebakaran di tempat
tembok yang kerja
tinggi sebagai
pembatas dan
pengaman
2 Dapat 3 1 3 9 Bagian Undang-Undang No.
menimpa (rendah) maintenance 13 Tahun 2003
pekerja segera Tentang
melakukan Ketenagakerjaan
perbaikan Tentang
Ketenagakerjaan
Pasal 35 ayat 3
“Pemberi kerja
sebagaimana
dimaksud dalam ayat
1 dalam
mempekerjakan
tenaga kerja wajib
memberikan
perlindungan yang
mencakup
kesejahteraan,
keselamatan dan
kesehatan baik
mental maupun fisik
tenaga kerja.
3 Dapat 1 2 3 6 Perlu Undang-Undang No.
tergelincir, (rendah) dilakukan 13 Tahun 2003
jatuh tindakan Tentang
perbaikan Ketenagakerjaan
segera Tentang
(levelling) Ketenagakerjaan
Pasal 35 ayat 3 “
Pemberi kerja
sebagaimana
dimaksud dalam ayat
1 dalam
mempekerjakan
tenaga kerja wajib
memberikan
perlindungan yang
mencakup
kesejahteraan,
keselamatan dan
kesehatan baik
mental maupun fisik
tenaga kerja.

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Peraturan
Potensi Probablity/ Pemaparan/ Konsekuens/ Rating Saran/
No Dokumentasi Perundang-
Bahaya Peluang Pemajanan Akibat Risiko Rekomendasi
Undangan
1 Penanganan 1 2 40 80 Perlu tindakan KEPUTUSAN
sementara (resiko (pengadaan MENTERI
kebakaran substans instalasi TENAGA KERJA
besar. ial) hydrant) R.I. NO. KEP-
186/MEN/1999
tentang unit
penanggulangan
kebakaran di tempat
kerja
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara umum PT Mitra Adi Jaya (MAJ) telah banya menerapkan sistem
manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kejrja (SMK3) dengan baik. Hal ini dilihat dari:
1) PT. Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
2) PT. Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Kepmenaker RI No. KEP-186/MEN/1999
Tentang Undang-Undang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
3) PT. Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenaker RI No. PER 01/MEN/1980
Tentang Keselamatan Kesehatan Kerja Pada Kontruksi Bangunan.
4) PT. Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenaker RI No. PER 01/MEN/1980
Tentang Keselamatan Kesehatan Kerja Pada Kontruksi Bangunan.
5) Terdapat 7 temuan negatif dalam ruang lingkup Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dibidang Listrik, Lift, Penyalur petir, Kontruksi Bangunan dan
Penanggulangan Kebakaran.

B. SARAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka disarankan kepada manajemen PT.
Mitra Adi Jaya:
1) Membuat sistem hydrant & sprinkle di dalam pabrik.
2) Penataan instalasi kabel yang sesuai dengan SOP dengan memaksimalkan tenaga
ahli K3 Listrik yang sudah dimiliki.
3) Melakukan pengecekan dan pemeliharaan APAR secara rutin (keputusan Menteri
Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulanagan
Kebakaran di Tempat Kerja.
4) Melakukan antisipasi pemagaran tinggi sebagai pembatas antara Pabrik dengan
SPBU sebagai tempat usaha resiko tinggi.

34

Anda mungkin juga menyukai