Disusun Oleh:
Adhi Cahyo Armanto
Penyusun
PENDAHULUAN
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
1. VISI
Dalam eksistensi di dunia industri PT. Adi Satria Abadi memiliki sebuah visi yaitu:
“Mendirikan Perusahaan Kecil yang Sehat”.
2. MISI
Proses produksi pada PT. Adi Satria Abadi terbagi menjadi dua proses
yaitu produksi basah dan produksi kering. Produksi basah dimulai dari
pengolahan bahan baku berupa kulit domba dan kambing sekitar 1000 sampai
2000 lembar yang didapat dari bahan baku lokal maupun ekspor. Proses
produksi basah pertama yaitu kesrik, pada proses ini bertujuan untuk
mengurangi sisa lemak agar kulit terpisah dari lemaknya menggunakan bahan
kimia.
Proses selanjutnya kulit diaduk dan diputar kurang lebih selama tiga hari
didalam drum, proses ini dinamakan tanning. Setelah proses ini kulit
memasuki proses wet blue untuk mengklasifikasi dan menyeleksi kulit yang
baik dan untuk mengetahui kulit yang mengalami cacat produksi. Proses
selanjutnya shaving yang bertujuan untuk menyamakan ketebalan kulit, pada
proses ini digunakan bahan kimia. Setelah proses shaving kulit masuk kedalam
proses drying yang merupakan proses untuk pewarnaan kulit selama dua hari.
Total waktu yang dibutuhkan untuk produksi basah adalah satu minggu.
Produksi kering diawali dengan proses setter drying yang bertujuan
mendiamkan kulit dari proses drying. Selanjutnya masuk kedalam proses
hanging yang bertujuan untuk menghilangkan kadar air didalam kulit agar
tekstur kulit menjadi keras. Setelah itu masuk ke proses miling, kulit
dimasukan ke dalam drum kering agar mengalami pelemasan. Proses
berikutnya yaitu staking untuk menjadikan kulit lemas agar mudah diproses.
Proses terakhir dalam produksi kering yaitu toggling, kulit dimasukan kedalam
oven dan setelah itu kulit dikemas. Untuk lebih jelasnya proses produksi basah
dan produksi kering dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
3) Hot water boiler (pesawat uap) juga sudah di lengkapi dengan panel
otomatis. Jika temperatur air sudah mencapai 75℃, maka Burner
akan mati dengan sendirinya.
b. Bidang K3 Mekanik
1) Toilet yang ada pada perusahaan juga sudah melebihi batas standar
minimal yang diwajibkan sejumlah 22 toilet, 6 diantaranya sudah
terpisah. (Berdasarkan wawancara)
1) Pada area produksi, ruang tertentu/terbatas, pencahayaan dan ventalisi
sudah cukup baik jika dilihat secara visual, di ruangan tersebut juga
terdapat beberapa kipas angin, sehingga sirkulasi oksigen lancar dan
tidak menghambat produktifitas.
2) Rambu-rambu tanda bahaya, jalur evakuasi sudang terpasang di
beberapa sudut gedung.
3) Perusahaan telah memenuhi hak perempuan dengan adanya ruang
laktasi untuk menyusui. Adanya klinik perusahaan membantu
karyawan PT. ASA untuk mengecek kesehatan.
4) Perusahaan sudah menerapkan pengelolaan limbah menggunakan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada K3 lingkungan., saat
pembuangan limbah cair ke sungai diuji dengan dibuatkan kolam ikan
pada kolam bio indikator.
2. Temuan Negatif
b. Bidang K3 Mekanik
1) Banyak temuan benda yang tidak tempatnya dan terlihat pada gambar
dibawah yang berdekatan dengan instalasi kabel
e. Bidang SMK3
1 Area Compressor (bejana tekan) sudah di lengkapi Cover belt memberikan Belt dan cover belt Permenaker 37 Tahun 2016
Produksi dengan cover belt perlindungan pekerja harus sering dilakukan pasal 14 ayat 1
dari risiko terjepit pada pemeriksaan secara “Bejana penyimpanan gas, campuran
pengoperasian mesin berkala sebagai gas, dan/atau bejana transport harus
yang sedang berjalan. antisipasi terjadinya dilengkapi dengan katup penutup”
aus pada belt
2 Area Compressor (bejana tekan) sudah di lengkapi Jika pressure gauge Sistem mesin Permenaker 37 Tahun 2016
Produksi dengan mesin otomatis. sudah mencapai otomatis harus pasal 16 ayat 1
tekanan angin 7 bar, diperiksa secara “Bejana Tekanan berisi gas atau gas
maka mesin akan mati berkala untuk campuran yang dapat menimbulkan
secara otomatis. mengetahui tekanan melebihi dari yang
Sehingga aman dari bahwa alat diperbolehkan, harus diberi tingkap
risiko ledakan akibat berfungsi dengan pengaman atau alat pengaman sejenis
overpressure. baik. yang dapat bekerja dengan baik.”
3 Area Hot water boiler (pesawat uap) juga sudah di Jika temperatur air Sistem mesin Permenaker No.38 tahun 2016 pasal 8
Produksi lengkapi dengan panel otomatis. sudah mencapai 75℃, otomatis harus ayat 4 point d
maka burner akan diperiksa secara “Alat perlindungan sebagai mana yang
mati dengan berkala untuk di maksud pada ayat 2 berfungsi secara
sendirinya. Sehingga mengetahui otomatis sesuai pengoperasian pesawat
hot water boiler aman bahwa alat tenaga dan produksi”
dari risiko ledakan berfungsi dengan
akibat overheat. baik.
4 Area Cerobong asap Genset (mesin diesel) yang merupakan tenaga awal Dengan adanya Harus dilakukan Permenaker No. 38
Produksi untuk mesin produksi sudah di lengkapi dengan cover anti panas. cover anti panas, pengecekakan Tahun 2016
pekerja terlindung berkala untuk Pasal 97
dari panas yang meninjau sekrup “Konstruksi cerobong
dihasilkan dari pengikat isolator tanur harus sesuai
cerobong asap pada tersebut. Karena dengan ketentuan
genset. apabila sekrup perunda- undangan yang
tersebut lepas, berlaku dan standar”
maka isolator akan
lepas dan tidak
melindungi pekerja
dari cerobong yang
panas.
5 Area Satu orang operator forklift (pesawat angkat dan Operasi forklift Operator cadangan Permenaker No 8 Tahun
Office angkut) sudah di lengkapi dengan sertifikat kelas 2 dilaksanakan oleh forklift juga 2020
(dua). operator yang sudah mendapatkan Pasal 141 ayat 2
memiliki kemampuan pelatihan sertifikasi “Pengoperasian Pesawat
dan kapasitas yang atau SIO sehingga Angkat dan Pesawat Angkut
disyaratkan oleh memiliki harus dilakukan oleh Operator
Peraturan Perundang- kemampuan yang dengan
undangan. Sehingga sesuai standar dalam kualifikasi sesuai jenis dan
proses operasi terhindar mengoperasikan kapasitas Pesawat Angkat dan
dari kecelakaan kerja. mesin. Pesawat Angkut”
K3 Listrik
1 PT. ASA Sistem Elektrikal Otomatis Sistem Elektrikal Otomatis Dirawat agar penggunaan
terlihat pada Terlihat pada panel listrik bisa untuk jangka panjang.
panel listrik. terlihat rapi dan aman, serta
tidak ada kabel dengan
Permenaker No.12 Tahun 2015
isolator terbuka.
Pasal 3 point a
“Melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dan orang lain yang di
dalam lingkungan tempat kerja dari potensi
bahaya listrik”
K3 Penanggulangan Kebakaran
1 Depan Pemasangan APAR Selalu dilakukan - Permenaker No. PER-04/MEN/1980 pasal 2
Ruang pemeriksaan berkala pada ayat 2 point c
Office APAR dan posisi APAR “Jenis alat pemadam api ringan terdiri:
mudah terlihat. a. Jenis cairan(air)
b. Jenis busa
c.Jenis tepung kering
d. Jenis gas (hydrocarbonberhalogen dan
sebaginya.)”
Pasal 4 ayat 1
“Setiap satu atau kelompok alat pemadam api
ringan harus ditempatkan pada posisi yang
mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi dengan pemberian
tanda pemasangan”
3 PT. ASA Refreshment penanggulangan Seluruh TK dibekali - UU No. 01 Th 1970 Pasal 9 ayat 3
kebakaran setiap satu tahun dengan pengetahuan “Pengurus diwajibkan menyelenggarakan
sekali oleh third party yaitu mengenai penanggulangan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada
CV. Manunggal kepada kebakaran, sehingga TK di bawah pimpinannya, dalam pencegahan
seluruh tenaga kerja. mengetahui tugas dan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta
(Wawancara) tanggung jawabnya saat peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja,
terjadi kebakaran. pula dalam pemberian pertolongan pertama pada
kecelakaan”
4 Fasilitas Toilet khusus staff admin a. Untuk toilet staff admin Untuk kebersihan toilet Permenaker No 5 tahun 2018 pasal
toilet staff di sudah terpisah antara laki-laki sudah memenuhi aturan sudah bagus, tetap 34 Ayat 3
kantor admin dan wanita b. Kebersihan toilet sudah dipertahankan “Penempatan toilet harus terpisah
terjamin kebersihannya antara laki-laki, perempuan,
penyandang cacat, serta diberikan
tanda yang jelas”
PT. Narada Katiga Indonesia | 45
5 Gedung Sudah ada rambu tentang Membudayakan kebersihan, Sedikit diperjelas dan UU No 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1
PT. ASA kebersihan dan K3 keselamatan dan kesehatan diperbesar untuk slogan “Memelihara kebersihan, kesehatan,
kerja. membudayakan dan ketertiban”
kebersihan dan K3
2 Berdasarkan Operator forklift sudah Dapat meminimalisir tingkat Selalu memperhatikan Permenakertrans No.9 Tahun 2010
Pemaparan memiliki SIO risiko kecelakaan kerja atau masa berlaku SIO pasal 5 ayat 1
Video kelalaian karena operator “Pesawat angkat dan angkut harus
Observasi sudah memiliki pelatihan dioperasikan oleh operator pesawat
PKL khusus forklif angkat dan angkut yang mempunyai
Lisensi K3 dan buku kerja sesuai
jenis dan kualifikasinnya”
Peraturan
N Analisa Potensi Perundang-
Lokasi Temuan dan Dokumentasi Rekomendasi
o Bahaya undangan (termasuk
pasal dan ayat)
K3 Mekanik
1 Area AC motor (penggerak mekanik) pada AC motor tidak diberi AC motor pada mesin Permenaker No. 38 Tahun
Produksi mesin kesrik tidak diberi pengaman pengaman pada bagian Kesrik diberikan 2016 Pasal 8 b
pada bagian belt. belt berisiko terjadinya pengaman atau “Semua bagian yang bergerak
kecelakaan pada tenaga penutup pada bagian dan berbahaya dari pesawat
kerja dan dapat belt. tenaga dan produksi harus
berakibat fatal. dilengkapi alat pengaman”
K3 Mekanik
2 Area Mesin Shaving tidak memiliki pagar Mesin tidak diberi Mesin diberi Permenaker No. 38 Tahun 2016
Produksi pengaman. pagar pengaman pagar pengaman Pasal 8 b
sehingga dapat untuk “Semua bagian yang bergerak dan
mengakibatkan melindungi berbahaya dari pesawat tenaga
kecelakaan kerja pada tangan operator dan produksi harus dilengkapi alat
tenaga kerja yaitu yang sedang pengaman”
terjepitnya tangan bekerja.
pekerja.
K3 Mekanik
3 Area Roda gigi (gear) tidak dilengkapi dengan Roda gigi (gear) Pada roda gigi diberi Permenaker No. 38 Tahun
Produksi pengaman yang memadai. tidak dilengkapi penutup agar pekerja 2016 Pasal 10
dengan pengaman terhindar dari risiko “Roda gigi yang terbuka
yang memadai dapat terjepit. pada pesawat atau mesin
berpotensi terjadinya yang bergerak harus
bahaya, yaitu diberi alat perlindungan”
terjepitnya tangan
operator pada saat
mengoperasikan
mesin.
K3 Listrik
1 Area Produksi Ada bahan berupa Dapat 1. Liquid diletakkan di
liquid didekat mengakibatkan ruangan yang jauh
sakelar. kebakaran, ledakan dari listrik.
atau tersengat 2. Diberikan penghalang
listrik tegangan tinggi. khusus pada Sakelar
agar tidak sersentuh
langsung oleh Undang-undang No.1 tahun 1970 pasal 9
pekerja. ayat (3)
“Pengurus wajib membina K3 penaggulangan
kebakaran”
7 Ruang Produksi Terdapat lubang pada Jika terjadi hujan maka Tutup lubang sehingga
dinding dekat air dapat masuk melalui meskipun hujan, instalasi
instalasi kabel dan lubang kemudian listrik tidak terpapar air
panel listrik. mengenai instalasi hujan yang masuk
kabel dan panel listrik melalui lubang tersebut.
yang berpotensi
menyebabkan kosleting
listrik.
5 Area Tanning Tangga yang 1. Konstruksi tangga 1. Konstruksi tangga Permenaker PER 01/MEN/1980 Pasal 8
digunakan sebagai semi permanen diganti dengan “Semua peralatan sisi-sis lantai yang terbuka,
akses menuju mill memiliki berpotensi konstruksi permanen lubang-lubang di lantai yang terbuka, atap-atap
masih berupa tangga patah sehingga dengan bahan yang atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi
semi permanen yang tenaga kerja dapat lebih kuat. tangga yang terbuka, semua galian-galian dan
terbuat dari kayu. mengalami 2. Tangga dilengkapi lubang-lubang yang dianggap berbahaya harus
Tangga belum kecelakaan. dengan anti-slip dan diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat”
dilengkapi dengan 2. Tangga yang tidak railing pada kedua
anti-slip. Railing dilengkapi dengan sisi.
pada tangga hanya anti-slip memiliki
berada di satu sisi. potensi tergelincir,
terutama lingkungan
sekitar tangga
ditemukan banyak
genangan air.
7 “Wawancara” Tidak adanya jalur bagi Pekerja dapat Sebaiknya dibuat jalur Permenaker PER 01/MEN/1980
pejalan kaki. tertabrak forklift pejalan kaki dengan Pasal 3 ayat 3
(dalam ruangan) atau diberi pembatas atau “Unit keselamatan dan kesehatan kerja tersebut
kendaraan lain di rambu-rambu di lantai. ayat (2) pasal ini meliputi usaha-usaha
lingkungan pencegahan terhadap: kecelakaan, kebakaran,
perusahaan (luar peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan
ruangan). pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha
penyelamatan”
K3 Kebakaran
1 Area Tanning Kurang tersedianya Jika terjadi Pengadaan dan Permenaker No. PER-04/MEN/1980
APAR dan tidak kebakaran, maka penempatan APAR & Pasal 2 ayat 2 point c
tersedia hydrant di berpotensi hydrant sesuai dengan “Jenis alat pemadam api ringan terdiri:
beberapa ruangan membutuhkan waktu regulasi yang berlaku a. Jeniscairan (air)
seperti ruang setter, pemadaman lebih b. Jenis busa
drying, hanging, lama dikarenakan c. Jenis tepung kering
milling, tagging dan ketersediaan yang d. Jenis gas
stacking dimana pada minim. (hydrocarbonberhaloge n dan sebagainya.)”
ruang tersebut Terdapat potensi
menyimpan bahan kehilangan aset
dengan karakteristik perusahaan dan
mudah terbakar. fatality jika terjadi Pasal 4 ayat 1
kebakaran yang tidak “Setiap satu atau kelompok alat pemadam api
terkendali. ringan harus ditempatkan pada posisi yang
mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai
dan diambil serta dilengkapi dengan
pemberian tanda pemasangan”
7 Area Produksi APAR terhalang oleh Mengurangi efisiensi Pastikan tempat Permenaker No. PER-04/MEN/1980
kipas angin. waktu untuk penyimpanan APAR Pasal 4 ayat 1
mengakses APAR bebas hambatan. “Setiap satu atau kelompok alat pemadam
jika terjadi Jauhkan benda yang api ringan harus ditempatkan pada posisi
kebakaran, sehingga menghalangi akses yang mudah dilihat dengan jelas, mudah
berpotensi api menuju APAR. dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan
menjadi lebih besar Beri marking untuk pemberian tanda pemasangan”
sebelum sempat tidak menyimpan
ditangani. barang apapun di
sekitar APAR di lokasi
yang mudah terlihat.
11 PT. ASA Tidak adanya tulisan Menyulitkan Beri marking exit pada
“Exit” di setiap pintu identifikasi jalur pintu yang didesain
ruangan. evakuasi. sebagai jalan keluar di
tempat yang mudah
terlihat.
5 PT. ASA Belum ada Ahli K3 Kimia Belum adanya petugas Ditugaskan Ahli K3 Kepmenaker No. 187/MEN/1999 Pasal 17 Ayat 1
ahli pengendalian Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahaya
PT. Narada Katiga Indonesia | 62
atau petugas K3 Kimia. potensi bahaya Kimia. menengah sebagaimana dimaksud pada
(Wawancara) menengah/ besar. pasal 15 ayat (2) wajib :
“Mempunyai petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila
dipekerjakan dengan sistem kerja nonshift sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang, dan apabila dipekerjakan
dengan mempergunakan shift sekurang-kurangnya
3 (tiga) orang”
7. Area Tidak terdapat label pada Tempat penyimpanan Pemberian label pada Kepmennaker No. 187/MEN/1999 Pasal 2
Produksi bahan kimia di bahan kimia tidak setiap wadah “Pengusaha atau pengurus
(Dying) Ruang Produksi memiliki label penyimpanan bahan yang menggunakan, menyimpan, memakai, memproduksi
sehingga berpotensi kimia. dan mengangkut bahan kimia berba haya ditempat kerja
kesalahan penggunaan wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk
bahan kimia. mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja”
2 Diruang Di area produksi tidak Dapat menimbulkan Sebaiknya toilet dipisahkan Permenaker No 5 Tahun 2018
Produksi ada perbedaan antara perbuatan asusila antara toilet laki-laki dan Pasal 34 No.3
PT. ASA toilet laki-laki dan wanita agar mencegah "Penempatan Toilet sebagaimana
wanita perbuatan asusila. dimaksud pada ayat (1) harus
terpisah antara laki laki,
perempuan, dan penyandang cacat,
3 Diruang Sebagian karyawan Terjadi iritasi, alergi dll Diberikan teguran kepada UU No.1 Tahun 1970 Pasal 14
produksi PT. tidak menggunakan karyawan yang tidak “Menyediakan secara cuma-cuma
ASA sarung tangan menggunakan sarung tangan APD dan petunjuk K3 untuk tenaga
kerja dan orang lain”
Kelembagaan
1 PT. ASA Operator cadangan tidak Kurangnya pemahaman SOP Segera diikutkan pelatihan Permenakertrans No.9 Tahun
memiliki SIO hanya dalam pengoperasian forklift sertifikasi untuk 2010 Pasal 5 ayat 1
diberikan pembekalan sehingga dapat berpotensi mendapatkan SIO. “Pesawat angkat dan angkut harus
pelatihan dari operator terjadi kecelakaan yang dioperasikan oleh operator
lainnya yang sudah membuat perusahaan pesawat angkat dan angkut yang
memiliki SIO. mengalami kerugian. mempunyai Lisensi K3 dan buku
kerja sesuai jenis dan
kualifikasinnya”
2 PT. ASA Ahli K3 tidak Tidak memenuhi regulasi Segera didaftarkan sebagai UU No.1 tahun 1970 Pasal 1
menyertakan SKP. yang sudah ada. Ahli K3 di PT. ASA. ayat 6, Pasal 5 ayat 1&2.
Permenaker No 2 Tahun 1992
Tentang Tata Cara
SMK3
1 PT.ASA Belum menerapkan Tidak memenuhi regulasi Segera menerapkan audit PP No.50 Tahun 2012
audit internal maupun yang ada. agar dapat mengetahui Pasal 14 ayat 1
eksternal. seberapa besar potensi “Pengusaha wajib melakukan
bahaya di PT.ASA. pemantauan dan evaluasi kinerja
K3”
Berdasarkan hasil pengamatan kami pada PT. Adi Satria Abadi dapat
dilihat bahwa sudah ada pembentukan team kedaruratan kebakaran,
namun masih dibutuhkan pelatihan yang lebih mendalam agar dapat
bekerja dengan maksimal. Hasil pengamatan lainnya sudah terdapatnya
APAR pada tiap- tiap sumber kebakaran, namun tidak terdapat truk tanki
rescue. Hasil pengamatan lainnya untuk fasilitas,EXIT dan Master Point
sudah tersedia. Namun, untuk ahli K3 kebakaran,Hidran dan sistem
indikator alarm fire tidak tersedia. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat
frekuensi terjadinya kecelakaan kebarakaran yang cukup tinggi.
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapaun saran-saran yang dapat kami berikan pada
PT. Adi Satria Abadi adalah:
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun
Pada bidang ini juga diharapkan PT. Adi Satria Abadi dapat melakukan perbaikan-
perbaikan pada kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja seperti melakukan
sertifikasi kepada operator. Melakukan reksa uji dan pegujian berkala untuk hot
water boiler. Pada alat produksi diberi pengaman dan pelindung pada bagian
cerobong panas. Instalasi kabel diatur sedemikian rupa sehingga tidak dekat dengan
benda yang menghasilkan panas. Pada alat-alat produksi diharapkan untuk segera
diberikan pelindung dan pengamanan.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Mekanik
PT. Adi Satria Abadi sebaiknya harus mewajibkan atau memfasilitasi operator
cadangan forklift, operator pesawat uap dan operator lain seperti juru las untuk
mengikuti sertifikasi agar memiliki SIO dan pada alat-alat produksi yang belum
memiliki pengaman untuk dapat diberikan pengaman dan pelindung. Kedua hal
tersebut dilakukan dengan tujuan yaitu operator memiliki kapasitas dan kemampuan
yang sesuai standar dalam melakukan operasi mesin dan mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Instalasi Listrik
PT. Adi Satria Abadi sebaiknya memasangkan Emergency Alarm Fire khususnya
digudang dimana terdapat bahan produksi mudah terbakar, seperti juga di office
dimana banyak bahan kertas di tempatkan sebagai arsip file. Dengan luas bangunan
700m2 ada baiknya dilengkapi dengan 1 unit truck water tank bekapasitas 5000
Liter agar hirarki kecelakaan dalam kaitan ini yaitu kebakaran akibat arus listrik
unsafe condition atau kebakaran diakibatkan karena unsafe action bisa dilakukan
penerapannya seperti elminasi, subsitusi, rekaya teknik, rekaya administrasi hingga
penggunaan Alat Pelindung Diri.
Pada bidang ini diharapkan pada PT. Adi Satria Abadi walaupun perusahaan ini
tidak fokus pada jasa kontruksi, maka keahlian K3 kontruksi tidak dibutuhkan.
Hanya saja apabila kondisi bangunan bidang kontruksinya mengalami perbaikan
tetap melibatkan eksternal jasa konsultan K3 kontruksi. Hal ini dikarenakan tidak
lepasnya dari UU No.1 Tahun 1970.
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penanggulangan Kebakaran
Pada bidang ini diharapkan pada PT. Adi Satria Abadi meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang penanggulangan kebakaran serta
menyediakan Ahli K3 Kebakaran pada perusahaan tersebut.
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Lingkungan Kerja
PT. Adi Satria Abadi sebaiknya melakukan pemberian Alat Pelindung Diri (APD)
seperti sarung tangan, baju lengan panjang dan celana panjang agar karyawan yang
bekerja dibagian gudang khususnya tidak mengalami Penyakit Akibat Kerja (PAK)
seperti tangan pekerja yang merasakan gatal pada saat mengangkut bahan baku
untuk di proses ke tahap selanjutnya. Serta perusahaan juga harus memperhatikan
bahaya terpeleset dibagian ruangan yang tergenang air agar tidak terjadi kecelakaan
ringan karyawan. Perusahaan juga harus memperhatikan ruangan sekitar baik di
dalam maupun di luar yang sekiranya butuh diperbaiki seperti genteng yang bocor,
tembok yang bolong atau retak sehingga tidak menghambat proses produksi dari segi
lingkungan kerja.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Bahan Berbahaya
PT. Adi Satria Abadi harus memberikan label pada setiap drum yang dipakai untuk
produksi agar tidak terjadi penyalahgunaan bahan-bahan kimia yang tercampur
dalam proses pembuatan bahan sarung tangan, terlebih jika adanya bahan kimia yang
terpapar kulit pekerja yang tidak mengetahui cairan kimia tersebut.
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Kesehatan Kerja
Untuk fasilitas toilet sudah baik tetapi ada beberapa toilet yang masih bergabung
antara laki-laki dan wanita, sebaiknya toilet segera dipisahkan.
Permenaker No. 2 Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang
AK3U
Permenaker No. 4 Tahun 1987 Tentang P2K3 dan Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
Kerja
Permenaker dan Transmigrasi No. 9 Tahun 2010 Tentang Operator dan Petugas Pesawat
Angkat dan Angkut
Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Kerja
Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat
kerja
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma
Kerja No.SE.86/BW/1989 tentang Perusahaan Catering yang Mengelola Makanan
bagi Tenaga Kerja
Lampiran 1. Dokumentasi K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekanan, dan Tangki Timbun