KELOMPOK II
1. Kartono
2. Mochammad Ari F.
3. Wayan Wicak A.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................
1.3 Ruang Lingkup...................................................................................
1.4 Dasar Hukum......................................................................................
1
2
2
2
3
3
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan.............................................................................................
4.2 Saran...................................................................................................
REFERENSI...............................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
sebagaimana
diatur dalam pasal 3 ayat (1) Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
Khusus untuk pesawat uap sejak tahun 1930 telah ditetapkan Stoom
Ordonnantie Tahun 1930 dan Stoom Verordening tahun 1930 maka ketentuan
dan syarat-syarat Keselamatan Kerja mengacu pada Undang-undang dan
peraturan uap tersebut.
Peralatan mekanik yang digunakan dan pengamanan dan pemeliharaan
segala jenis bangunan di perusahaan/tempat kerja juga mengacu pada
Undang-undang Keselamatan Kerja dimana diatur secara normatif dalam pasal
3 ayat (1) Undang-undang No. 1 Tahun 1970
1.2 Maksud dan Tujuan
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kawasan Terpadu
Trans Studio Mall (TSM) Bandung, kami sebagai
Pesawat uap
Bejana Tekan
1.4 Dasar Hukum
a. Umum
Permen
No.
03/1978
tentang
Persyaratan
Penunjukan
dan
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja
Sebagai bagian dari CT. Corp. (pada mulanya bernama Para Group). PT.
Para Bandung Propertindo dengan unit usaha yang pada awalnya bernama dan
berlogo Bandung Supermal (BSM) selanjutnya berganti menjadi Trans Studio
Mall (TSM) Bandung sejak tanggal 2 Juni 2012, yang dibentuk sejak tahun 1994
7
ini dengan tujuan membangun dan menjalankan usaha di lokasi yang strategis
yaitu Kota Bandung sebagai pusat perbelanjaan dan pusat hiburan keluarga
terbesar dengan fasilitas lengkap dan modern yang dapat memberikan
pengalaman belanja paling ideal bagi kelas masyarakat Kota Bandung. Selain
TSM, dikawasan ini berdiri juga beberapa kawasan yang dapat kita kunjungi
yaitu, Trans Studio Bandung (TSB) sebagai wahan hiburan keluarga, The Trans
Luxury Hotel, dan Ibis Hotel, sehingga kawasan ini menjadi kawasan terpadu.
Nilai-nilai terpenting yang mengilhami perusahaan adalah: Kesamaan
kesempatan bagi setiap orang yang memiliki kemampuan adaptasi tinggi,
loyalitas, kompeten, dan mampu untuk menyatakan bahwa dirinya mampu
menghasilkan, member teladan, dan menjadi contoh (khususnya dalam
memperlakukan
orang
lain,
saling
menghormati
dan
menghargai),
2.2 Temuan
Setelah dilaksanakan observasi lapangan di Kawasan Terpadu Trans Studio
Mall Bandung, kami menemukan beberapa temuan, seperti tertulis di bawah ini:
A. Temuan Positif
Bidang Pesawat Tenaga dan Produksi
- Semua mesin memiliki pelindung
- Ada plat nama di setiap pesawat/mesin
- Pemanasan tiap minggu, dan maintenance by lifetime (dicek
harian)
- Semua pesawat tenaga dan produksi telah diuji
- Operator sebanyak 7 orang, dan telah tersertifikasi
Bidang pesawat Uap
- Penggunaan pesawat uap telah memiliki ijin
- Pada boiler terdapat plat nama
Bejana Tekan
Setiap bejana diberikan tanda-tanda pengenal sesuai dengan
Permenaker No. 01/Men/1982 Pasal 22
B. Temuan Negatif
Pesawat Tenaga dan Produksi
- Tidak memiliki SOP system lock out tag out (LOTO)
- mesin tidak bebas dari sesuatu yang dapat membahayakan bagi
barang berserakan
Pesawat Uap
- Terdapat kebocoran di ruang boiler
- Terdapat kabel listrik yang terbuka bebas tergeletak di lantai
Bejana Tekan
- Ventilasi ruang LPG terdapat di atas.
- Peletetakan Apar yang tidak sesuai aturan
- Terdapat Apar yang kadaluarsa
BAB III
ANALISIS
No
Lokasi
Temuan
1.
Ruang
Genset
Tidak memiliki
SOP Lockout Tagout (LOTO)
2.
Ruang
Workshop
mesin tidak
bebas dari
sesuatu yang
dapat
membahayakan
bagi lalu lintas
(ruang workshop
terdapat di ruang
pompa hydrant)
Ruang
Workshop
Analisa
Potensi
Bahaya
Ada potensi
kecelakaan pada
saat perbaikan
pesawat, karena
tidak ada system
LOTO
Kecelakaan pada
saat lalu lalang di
ruang workshop.
Lantai disekitar
mesin-mesin
tidak bersih,
terdapat banyak
barang
berserakan
Kecelakaan pada
saat lalu lalang di
ruang workshop.
Peraturan
Perundangan
K3
Menyusun SOP Permenaker No.
Lock Out Tag Out 04/MEN/1985 Pasal
6
Saran/
Rekomendasi
Mengelola
kebersihan
dan kerapian
ruang
workshop
- Memisahkan
antara ruang
workshop dan
ruang pompa
hydrant
Mengelola
kebersihan dan
kerapian ruang
workshop
Ruang
Boiler
Terdapat
kebocoran di
ruang boiler
Ruang
Boiler
Operator boiler
tidak stand by
ketika mesin
sedang
beroperasi
Ruang
Boiler
Terdapat kabel
listrik
yang
terbuka
bebas
tergeletak
di
lantai
Apabila terjadi
Peningkatan
trouble atau
kedisiplinan
insiden,
operator melalui
penanganan tidak
peraturan
bisa segera
perusahaan
dilakukan
Refresh pelatihan
untuk operator
untuk
mengingatkan
tentang tugas
operator
Bahaya pekerja
Mengeliminasi
tersengat listrik
kabel yang
apabila menyentuh terbuka dan
kabel yang terbuka merapikan
instalasi listrik di
10
Perbaikan pipa
yang bocor
Permenaker No.
04/MEN/1985 Pasal
7
Permenaker No.
04/MEN/1985 Pasal
22 ayat (2)
Permenaker No.
04/MEN/1985 Pasal
7
Permenaker No.
04/MEN/1985 Pasal
22 ayat (2)
Peraturan Uap
Tahun 1930 Pasal
25
Permen No.
01/Men/1988
PUIL 2000
ruang boiler.
Membuat lubang
ventilasi di bagian
bawah atau
penyediaan
exhaust fan
Undang Undang
No. 1 tahun 1970
pasal 3 (b dan c)
Ruang
Genset
dan
Hydrant
Penggantian isi
APAR yang
kadaluarsa dan
perbaikan
penempatan
APAR sesuai
dengan peraturan
Permenaker No. 04
tahun 1980 pasal 4
dan 18
Proses
penanggulangan
kebakaran menjadi
terhambat sehingga
dapat berdampak
pada semakin
besarnya
kebakaran.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
sertifikasi SMK3
Pesawat tenaga dan produksi serta pesawat uap dan bejana tekan telah
4.2 SARAN
telah disampaikan .
Peningkatan manajemen K3 perusahaan sesuai dengan SMK3
(sertifikasi SMK3).
Sosialisasi implementasi safety secara berkala pada operator dan
pelaksana untuk meningkatkan kompetensi operator dan pelaksana di
bidang safety.
12
REFERNSI
13
LAMPIRAN FOTO
Dokumentasi foto temuan positif
No.
Keterangan
Gambar
1.
Semua
mesin
memiliki
pelindung
Mesin gerinda di
workshop
14
2.
Ada
plat
nama
di
setiap
pesawat/mesin
4.
5.
Form
pengecekan
harian
15
6.
Penggunaan
pesawat
uap
7.
Pada
8.
nama
Setiap
boiler
terdapat
bejana
plat
diberikan
Permenaker
No.
01/Men/1982 Pasal 22
Keterangan
Gambar
16
1.
Contoh LOTO
2.
yang
dapat
bagi
lalu
membahayakan
lintas
(ruang
Pesawat Uap
17
4.
Terdapat
5.
kabel
listrik
yang
Bejana Tekan
6.
18
7.
Kadaluars
Maret 2
19