PETUNJUK UMUM
SOAL ESSAY :
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan? Dan jelaskan juga
istilah Piramida Kecelakaan berdasarkan teori Heinrich.
4. Mengapa tenaga kerja yang akan dipekerjakan di perusahaan Saudara harus dilakukan
pemeriksaan awal dan berkala baik fisik maupun mental?
5. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3? Sebutkan dasar hukum yang melandasi adanya P2K3?
6. Sebutkan dan jelaskan tujuan dan manfaat penerapan SMK3 di perusahaan? Sebutkan
juga dasar hukum yang mewajibkan setiap perusahaan menerapkan SMK3?
b. Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan
pekerjaan.
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan (an updated sequence by Frank Bird’s Jr) :
a. Kelemahan pengawasan oleh manajemen (lack of control management) penyebab kecelakaan
yang dilatarbelakangi oleh sistem manajemen yang berjalan, misalnya: lemahnya kontrol manajemen,
lemahnya komitmen/kebijakan manajemen.
Pengawasan ini diartikan sebagai fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian
kepemimpinan (pelaksana) dan pengawasan. Partisipasi aktif manajemen sangat menentukan
keberhasilan usaha pencegahan kecelakaan. Seorang pimpinan unit di samping memahami tugas
operasional, juga harus mampu :
- Memahami program pencegahan kecelakaan
- Memahami standar, mencapai standar
- Membina, mengukur dan mengevaluasi kinerja bawahannya.
Hal inilah yang dimaksud dengan kontrol.
c. Sebab yang merupakan gejala (sympton) atau penyebab langsung (immediated caused)
Ini disebabkan masih adanya substandard practices dan conditions yang mengakibatkan terjadinya
kesalahan. Dalam hal ini dikenal dengan tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman
(unsafe condition).
Faktor-faktor ini sebenarnya adalah sympton (gejala) atau pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak
beres apakah pada sistem ataukah pada manajemen.
d. Kecelakaan
Jika ketiga urutan diatas tercipta, maka besar atau kecil akan timbul peristiwa atau kejadian yang tidak
diinginkan dan tidak direncanakan yang dapat mengakibatkan kerugian dalam bentuk cidera dan
kerusakan akibat kontak dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas badan atau struktur.
5. Tugas P2K3 adalah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha
atau pengurus mengenai masalah K3
Fungsi P2K3 adalah:
a. Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja;
b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja:
1). Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3, termasuk
bahaya kebakaran dan peledakan serta cara penanggulangannya.
2). Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
3). Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
4). Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
c. Membantu pengusaha dan pengurus dalam :
1). Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja;
2). Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik;
3). Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap K3;
4). Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, PAK serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan;
5). Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, higiene perusahaan,
kesehatan kerja dan ergonomi;
6). Melaksanakan pemantaun terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan;
7). Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja;
8). Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja;
9). Mengembangkan laboratorium K3, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan
interprestasi hasil pemeriksaan;
10). Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan dan kesehatan kerja.
d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijakan manajemen dan pedoman kerja dalam
rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan
gizi tenaga kerja.
Landasan hukum adanya P2K3 di tempat kerja adalah :
- UU No.1 Tahun 1970 pasal tentang P2K3
- Permenaker No.Per.04/Men/1987 tentang P2K3.
6. Tujuan penerapan SMK3 di perusahaan adalah untuk menciptakan suatu SMK3 di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan PAK serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Manfaat penerapan SMK3 di perusahaan adalah:
- Menempatkan tenaga kerja sesuai harkat dan martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 45)
- Meningkatkan komitmen pimpinan perusahaan dalam melindungi tenaga kerja;
- Meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja untuk menghadapi kompetisi perdagangan global;
- Proteksi terhadap industri dalam negeri;
- Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional;
- Mengeliminir boitkot LSM Internasional terhadap produk eskpor nasional;
- Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kecelakaan melalui pendekatan sistem;
- Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi yang terkait dengan penerapan K3.
7. Seorang operator suatu peralatan/pesawat yang membahayakan dalam mengoperasikan harus mendapat
lisensi dari Kemenakertrans karena :
a. Untuk memastikan bahwa peralatan/pesawat tersebut yang dioperasikan sudah memenuhi
persyaratan keselamatan yang ditentukan oleh peraturan perundangan oleh Kemenakertrans;
b. Untuk memastikan bahwa operator yang mengoperasikan peralatan berbahaya mempunyai
kompetensi yang sesuai dengan UU keselamatan yang berlaku dimana dengan dikeluarkannya Surat
Ijin Operator (SIO).
b. Bahaya sambaran tidak langsung terutama pada sistem instalasi listrik dan peralatan elektronik dalam
bangunan/gedung sebagai akibat adanya arus induksi petir yang masuk ke dalam sistem instalasi
listrik melalui sistem pembumian instalasi listrik. Pengendaliannya adala dengan memasang peralatan
pengaman tegangan-lebih pada jaringan instalasi listrik (misalnya: arrester), berdasarkan ketentuan
dalam PUIL 2000 (mengacu pada Kepmenakertrans No.Kep.75/Men/2002 tentang Pemberlakuan
PUIL 2000 di Tempat Kerja).