Anda di halaman 1dari 18

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

ALAT PELINDUNG DIRI


LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH


HSE MANAJEMEN DIREKTUR UTAMA
REPRESNTATIF

(_________________) (___________________) (__________________)


LEMBAR REVISI
Catatan revisi :

Rev Deskripsi Revisi Pembuat Tanggal

Catatan Pengesahan Dokumen :

Nomor Alasan Direvisi oleh Disetujui


Perubahan
Dokumen
Revis Halaman Jabatan Paraf Tanggal Jabatan Paraf
i
DAFTAR ISI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)....................................................1


LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)....................................................2
LEMBAR REVISI................................................................................................3
1. TUJUAN.......................................................................................................6
2. RUANG LINGKUP....................................................................................................6
3. DEFINISI.....................................................................................................6
4. REFERENSI.................................................................................................6
5. TANGGUNG JAWAB....................................................................................7
5.1 Manajemen HSE..........................................................................................................7
5.2 Fungsi Operasi..............................................................................................................7
6. PETUNJUK PELAKSANAAN........................................................................8
6.1 EVALUASI BAHAYA.................................................................................................8
6.2 PEMILIHAN................................................................................................................8
6.3 KETENTUAN MENGENAI ALAT PELINDUNG DIRI.........................................9
6.4 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN..........................................................................9
6.5 PELATIHAN..............................................................................................................10
6.6 MITRA BISNIS..........................................................................................................11
6.7 TAMU.........................................................................................................................11
7. JENIS ALAT PELINDUNG DIRI..................................................................11
7.1 Pelindung Mata dan Wajah............................................................................11
7.2 Pelindung Kepala.......................................................................................................12
7.3 Pelindung Kaki..........................................................................................................13
7.4 Pelindung Tangan......................................................................................................13
7.5 Pelindung Telinga.................................................................................................14
7.6 Pakaian Pelindung................................................................................................14
7.7 Alat Pernapasan...................................................................................................15
7.8 Pakaian Tahan Api...................................................................................................16
8. LAMPIRAN................................................................................................16
LAMPIRAN.......................................................................................................17
1. TUJUAN
1.1 Pedoman ini antara lain menguraikan tanggung jawab, evaluasi bahaya,
jenis alat pelindung diri dan pemilihannya, kualifikasi fisik, pengujian
kesesuaian, pelatihan dan pemeliharaan alat pelindung diri yang
diperlukan untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
1.2 Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja PT. Big Java
Paper harus diper-timbangkan sebagai metode pengendalian untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
1.3 Dalam menggunakan pedoman ini, perlu selalu diingat bahwa penggu-
naan alat pelindung diri yang tepat saat bekerja merupakan usaha terakhir
untuk mengurangi atau menghilangkan resiko di tempat kerja PT. Big
Java Paper.
1.4 Alat pelindung diri hanya dipergunakan jika pengendalian teknis yang
dapat mengurangi bahaya (seperti isolasi, ventilasi, penggan-tian atau
perubahan proses) dan kontrol administratif (seperti pro-sedur kerja) tidak
dapat diterapkan.

2. RUANG LINGKUP
Pedoman ini memberikah arahan langkah-langkah yang harus diterapkan di
lingkungan kerja PT. Big Java Paper terkait alat pelindung diri

3. DEFINISI
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib berupa
safety shoes, safety goggles, safety gloves, katelpak yang digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
4. REFERENSI
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010

5. TANGGUNG JAWAB
5.1 Manajemen HSE
1. Mendapatkan dan meninjau informasi Alat Pelindung Diri (APD)
dengan dibantu oleh Tim Keselamatan Kerja PT. Big Java Paper,
menentukan alat pelindung diri yang paling layak dipergunakan dalam
operasi.
2. Membantu Bagian Operasi mengadakan program evaluasi bahaya di
masing-masing area kerja PT. Big Java Paper sebelum diadakan
pemilihan APD.
3. Membantu pemakai APD dalam memilih APD yang tepat bagi
operasinya.
4. Melaksanakan Progam Pela-tihan APD yang akan men-cakup
pemilihan, pemakai-an, pemeriksaan, pember-sihan dan perawatan
APD yang tepat.
5. Memberikan rekomendasi pada seluruh pemakai tentang APD tertentu
lain yang tepat untuk pekerjaan yang mereka lakukan.
6. Melakukan tes untuk meyakinkan bahwa APD sesuai bagi pemakai.
7. Memperoleh dan menelaah informasi yang ada dan memutuskan
apakah pengendalian teknis atau cara kerja aman dapat dilakukan serta
dengan biaya yang efektif sebelum merekomendasikan APD.

5.2 Fungsi Operasi


1. Mengadakan program evaluasi bahaya secara internal atau bersama
Grup HSE PT. Big Java Paper sebelum melakukan pemilihan APD.
2. Menyediakan APD yang tepat untuk pekerjanya, sementara jenis atau
model APD yang dibutuhkan harus didasarkan pada analisa bahaya
tempat kerja PT. Big Java Paper masing - masing.
3. Melatih penggunaan APD yang tepat yang akan dila-kukan bersama
Grup HSE PT. Big Java Paper sesuai kebutuhan.
4. Menyimpan APD (setelah dibersihkan) di lokasi yang sesuai, bersih
dan sehat (misalnya di dalam kantong plastik, di dalam lemari/locker
yang aman).
5. Memelihara catatan pemakai APD yang meliputi nama karyawan,
nomor identitas, bagian, jenis APD, tanggal, dll.
6. Superintendent Operasi atau karyawan lain yang ditunjuk secara
berkala memeriksa penggunaan APD untuk me-mastikan bahwa
peralatan tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya.

6. PETUNJUK PELAKSANAAN
6.1 EVALUASI BAHAYA
1. Sebelum dilaksanakannya Program Alat Pelindung Diri (APD), sifat
dasar dari bahaya dan hubungan-nya dengan keseluruhan lingkungan
kerja PT. Big Java Paper harus dipahami sepenuh-nya.
2. Pemahaman tersebut meliputi jenis, komposisi, besar dan konsentrasi
bahaya; termasuk bahaya fisik, biologis serta kimiawi di tempat kerja.
3. Proses evaluasi bahaya sangat penting dan harus diselesaikan sebelum
melangkah pada pemilihan APD yang tepat.
4. Penilaian bahaya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara
berikut :
• Observasi, dan/atau

• Pengukuran kuantitatif.
6.2 PEMILIHAN
1. Dengan tujuan untuk mengenda-likan paparan bahaya terhadap pekerja
secara efektif, tersedianya alat tersebut di tempat kerja harus diseleksi
dengan cermat.
2. Langkah pertama dari aktifitas pemilihan alat ini adalah evaluasi
bahaya di tempat kerja.
3. Hasil evaluasi harus ditinjau ulang untuk menentukan jenis bahaya dan
tingkat bahan pencemar yang ada selama dilakukan pekerjaan rutin
maupun pemeliharaan.
4. Kriteria lain yang harus dipertim -bangkan dalam pemilihan alat
pelindung diri adalah kebutuhan pemakai dan derajat perlindungan
yang diberikan oleh peralatan.
5. Selanjutnya alat pelindung diri yang telah dipilih harus dirancang agar
memenuhi persyaratan standar atau peraturan dari : ANSI, OSHA,
NFPA, UL, NIOSH, dan SNI bagi sepatu pelindung dan sarung tangan
kanvas.

6.3 KETENTUAN MENGENAI ALAT PELINDUNG DIRI


1. Alat pelindung diri harus disediakan bagi pekerja secara cuma-cuma
dan harus dikenakan saat bekerja.
2. Alat pelindung diri harus disimpan dalam kondisi yang bersih dan
sehat seperti dalam lemari loker khusus atau sejenisnya.
3. Setiap pekerja yang diharuskan mengenakan alat pelindung diri akan
diberikan APD dalam ukuran dan model yang sesuai sehingga dapat
dikenakan dengan baik.

6.4 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN


1. Alat pelindung diri dapat mengalami degradasi kemampuan secara
bertahap yang disebabkan oleh penggunaan sehari-hari maupun
akibat kondisi yang ekstrim, maka pemeliharaan harus dilaksanakan
dengan seksama.
2. Sebelum dan setelah digunakan, seluruh alat pelindung diri harus
diperiksa apakah ada kerusakan.
3. Bila terdeteksi adanya kerusakan pada alat pelindung diri, alat terse-
but harus ditarik dari penggunaan sampai selesai dilakukan perbaikan
atau diganti dengan alat baru.
4. Setelah dipakai, baju pelindung kimia dan peralatan (bila bukan
peralatan yang sekali pakai) harus diperiksa dan disuci hamakan
seperlunya. Jika pemakaiannya hanya sekali saja, baju pelindung
kimia dan peralatan tersebut harus dibuang sesuai prosedur yang
benar.

6.5 PELATIHAN
1. Pekerja yang menggunakan alat pelindung diri harus memahami
perlunya perlindungan dan alasan penggunaan peralatan tersebut
selain (atau sebagai tambahan dari) metode kontrol lain yang te-lah
diterapkan dan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan alat
tersebut.
2. Konsekuensi apabila tidak memakai alat pelindung yang
bersangkutan harus dengan jelas diterangkan, demikian juga
pemahaman bila peralatan tidak berfungsi dengan baik.
3. Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri harus diberikan pada
seluruh pekerja yang karena tugas-nya diharuskan memilih dan/atau
menggunakan alat tersebut.
4. Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri antara lain harus menca-
kup topik-topik sebagai berikut :
a. Tugas yang mengharuskan penggunaan alat pelindung diri.
b. Pemilihan alat pelindung diri.
c. Cara penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan yang tepat.
d. Pemeriksaan alat pelindung diri.
e. Praktek latihan langsung menggunakan alat pelindung diri.
5. Pelatihan lanjutan diperlukan bila alat pelindung diri baru diperke-
nalkan di tempat kerja atau bila pekerja tidak lagi menunjukkan
kesiagan yang cukup dalam penggunaan dan pengetahuan tentang
penggunaan dan keterbatasan alat pelindung diri.
6. Seluruh catatan pelatihan harus didokumentasikan sesuai ketentua

6.6 MITRA BISNIS


1. Mitra Bisnis harus menggunakan alat pelindung diri untuk melindungi
diri dari bahaya yang mereka hadapi.
2. Mitra Bisnis harus menyediakan sendiri peralatan perlindungan diri
sesuai dengan persyaratan alat pelindung diri Perusahaan.

6.7 TAMU
1. Tamu harus menggunakan alat pelindung diri yang tepat bila
memasuki area yang membutuh-kan peralatan tersebut.
2. Perusahaan akan menyediakan alat pelindung diri tersebut dengan cara
meminjamkan.

7. JENIS ALAT PELINDUNG DIRI


7.1 Pelindung Mata dan Wajah
1. Pelindung mata dan wajah harus dikenakan saat tugas pekerjaan
mengindikasikan perlunya perlindungan. Pelindung mata dan wajah
harus dikenakan bila ada kemungkinan luka karena:

a. Partikel yang beterbangan


b. Logam yang meleleh
c. Bahan kimia: padat, cair, gas, uap
d. Radiasi
2. Kacamata pelindung termasuk (akan tetapi tidak terbatas pada):

a. Kacamata pelindung dari percikan bahan kimia


b. Kacamata las
c. Kacamata pelindung dari benturan
d. Respirator penuh
e. Pelindung wajah
3. Kacamata pelindung dari benturan harus dikenakan saat memahat,
mengikis, menggiling, memalu atau semua aktifitas yang melibatkan
beterbangannya atau jatuhnya benda atau partikel.
4. Kacamata pelindung dari cipratan bahan kimiawi harus dikenakan saat
menangani cairan kimia yang berbahaya atau saat operasi apapun
dimana mata dapat terekspos pada bahan kimiawi yang berbahaya baik
dalam bentuk cair atau padat.
5. Kacamata las dan plat mata untuk helm tukang las memiliki beberapa
nomor gradasi warna lensa untuk Menyaring sinar ultraviolet. Nomor
gradasi warna lensa menan-dakan tingkatan filter.
6. Pelindung wajah dimaksudkan untuk melindungi wajah dari puing,
percikan atau debu.
7. Bila terjadi cipratan bahan kimia, timbulnya gas yang berbahaya, uap
atau kabut, pelindung wajah harus dikenakan bersama jenis pelindung
mata yang tepat untuk menghadapi kemungkinan bahaya, seperti
mengenakan kacamata pelindung dari percikan bahan kimia.

7.2 Pelindung Kepala


1. Helm pengaman atau helm dapat melindungi kepala saat bekerja di
area yang memungkinkan terjadinya benturan di kepala atau
terlukanya kepala karena benda jatuh atau beterbangan.
2. Sebagai tambahan, pelindung kepala yang dirancang untuk
mengurangi bahaya kejutan listrik harus dikenakan oleh pekerja saat ia
berada dekat konduktor listrik yang dapat mengenai kepala.
3. Area hard hat (wajib menggunakan helm pengaman tertentu) termasuk
lapangan eksplorasi dan produksi, ruang mesin, dermaga, dll.
4. Permukaan luar dari helm pengaman tidak boleh dilem, dibor,
dipotong, rusak atau dimodifikasi dengan cara apapun yang dapat
mempengaruhi kesatuan strukturnya.
5. Sistem suspensi (plastik penyangga yang berada di dalam helm
pengaman) tidak boleh dilepas dari topi.
6. Bila rusak, helm pengaman dan/atau system suspensi harus diganti.
7. Helm pelindung yang akan dipergunakan saat bekerja mengikuti
standar ANSI Z89-11986.

7.3 Pelindung Kaki


1. Pelindung kaki harus dikenakan oleh pekerja saat bekerja di area
dimana terdapat bahaya cedera kaki yang disebabkan karena benda
jatuh atau menggelinding atau benda yang menembus sol, serta area
dimana kaki pekerja terpapar oleh potensi bahaya listrik.
2. Saat bereaksi pada tumpahan atau buangan zat-zat yang berbahaya,
sepatu yang tahan pada bahan kimia harus dikenakan.
3. Sepatu keselamatan harus tersedia dalam jenis yang sangat beragam
dengan berbagai keistimewaan termasuk baja pelindung jari, sol tahan
oli, pelindung kaki dan bahan yang tidak menimbulkan percikan api.
4. Semua sepatu pelindung kaki akan mengikuti ANSI Z41-1991 atau
Standar Nasional Indonesia.

7.4 Pelindung Tangan


1. Pelindung tangan harus dikenakan saat tangan pekerja terpapar bahaya,
seperti :
a. Kulit terkena zat-zat seperti korosif (perusak), cairan pelarut,
pestisida atau bahan kimia'.

b. Luka parah, luka goresan, luka lecet, atau luka tusuk.

c. Sengatan listrik

d. Luka bakar dari bahan kimia atau suhu panas.

e. Bahaya pengelasan (percikan api, ampas bijih logam).


f. Suhu yang ekstrim (panas atau dingin).

2. Tugas pekerjaan mungkin mengha-ruskan penggunaan pelindung


tangan yang tepat seperti :
a. Sarung tangan kulit atau bertelapak kulit saat bekerja menangani tali
kawat.

b. Sarung tangan kanvas saat menangani pipa.

c. Sarung tangan butyl, nitrile atau karet neoprene saat menangani asam,
soda api, abu soda, calcium chloride, dll.

d. Sarung tangan karet yang tepat saat melakukan pekerjaan listrik.

e. Sarung tangan tahan panas saat menangani. selang uap atau peralatan
panas.

f. Sarung tangan tahan Hydrocarbon, seperti sarung tangan nitrile saat


menggunakan minyak tanah, mineral spirit, cairan pelarut standar, atau
alat pembersih lain.

7.5 Pelindung Telinga


1. Pekerja yang terpapar oleh kebisingan 85 dB(A) atau lebih harus
mengenakan pelindung telinga.
2. Pekerja harus diberi kesempatan untuk memilih pelindung
pendengaran mereka dari berbagai jenis pelindung pendengaran yang
sesuai.
3. Perusahaan akan menyediakan pelatihan tentang penggunaan dan
perawatan semua pelindung pendengaran yang tersedia bagi pekerja.

7.6 Pakaian Pelindung


1. Pakaian pelindung terhadap bahan kimia harus
digunakan untuk memberikan perlindungan dari paparan bahan-
bahan berbahaya atau beracun.

2. Agar efektif dalam melindungi diri dari bahaya bahan kimia, pakaian
pelindung terhadap bahan kimia harus dikenakan sebagai bagian dari
kesatuan perlengkapan yang juga meliputi pelindung tangan yang
tepat, sepatu dan peralatan lain yang dibuat sesuai dengan
karakteristik bahan kimia dan situasi setempat.

3. Pakaian pelindung terhadap bahan kimia harus dipilih berdasarkan


pertimbangan dari faktor- faktor berikut ini :

a. Potensi bahaya yang terkait dengan bahan kimia yang


mungkin akan ditemui (contoh : korosif, racun atau reaksi
alergi)

b. Lama dan karakteristik kontak yang mungkin terjadi (contoh :


berapa lama kontak terjadi dan bagaimana terjadinya).

c. Bagian tubuh yang mungkin terkena (tangan, kaki, lengan,


dada, wajah, dl1)

d. Karakteristik daya tembus, degradasi dan penetrasi dari kain.

e. Sifat fisik dari kain pelindung (kelenturan, ketahanan terhadap


tusukan dan goresan, berat, perlindungan, suhu, dll).

f. Dapat dibuang (sekali pakai) atau tidak dapat dibuang


(pemakaian berulang-ulang).

7.7 Alat Pernapasan


1. Respirator dengan penyaring udara.
Respirator dengan penyaring udara mengalirkan udara sekitar ke
elemen pembersihan udara yang menghilangkan bahan pencemar.
Alat bantu pernapasan dengan penyaring udara terdiri dari dua jenis.
a. Alat bantu pernapasan untuk menyaring beberapa partikel (debu,
uap, asap).
b. Respirator dengan Katrid Kimia
2. Respirator dengan Udara Pasok
Respirator dengan Udara Pasok memberikan udara untuk bernapas
pada penggunanya dari luar atau dari sumber yang disimpan sendiri :
a. Alat Bernapas dengan Udara Pasok
b. Alat Bernapas dengan Udara Gendong
7.8 Pakaian Tahan Api
1. Pakaian tahan api harus dikenakan di tempat kerja dimana terdapat
bahaya udara yang bisa terbakar dan/atau secara mendadak, atau
terjadi nyala api.
2. Pakaian tahan api dibuat dari bahan yang sudah diolah lagi sehingga
tidak mendukung nyala api dan tidak terbakar bila terkena api.

8. LAMPIRAN
8.1 Formulir Pengisian APD

8.2. Form Penilaian Penggunaan Alat Pelindung Diri


LAMPIRAN

FORMULIR PENGISIAN APD

Nama :
Departemen :
Alasan Terkait :

No. Jenis APD Tanggal


FORM PENILAIAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Anda mungkin juga menyukai