Kelompok 5
Resiko / bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah
pengendalian untuk menurunkan tingkat resiko/bahayanya menuju ke titik yang aman.
Pengendalian resiko / bahaya dengan cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan,
kehandalan dan proteksi tertinggi diantara pengendalian lainnya. Dan pada urutan
hierarki setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi menurun seperti
diilustrasikan pada gambar di bawah ini :
Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai dengan tingkat
resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman).
Hierarki pengendalian tersebut antara lain ialah eliminasi, substitusi, perancangan,
administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang terdapat pada tabel di bawah :
Perusahaan harus memiliki prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau bencana, yang
diuji secara berkala untuk mengetahui keadaan pada saat kejadian yang sebenarnya. Pengujian
prosedur secara berkala tersebut dilakukan oleh personel yang memiliki kompetensi kerja, dan
untuk instalasi yang mempunyai bahan besar harus dikoordinaksikan dengan instansi terkait
yang berwenang. Untuk mengurangi pengaruh yang mungkin timbul akibat insiden perusahaan
harus memiliki prosedur yang meliputi:
a) Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai mendapatkan
pertolongan medik.
b) Proses perawatan lanjutan.
• Prosedur Kerja / Job Safety Analysis (JSA)
Setiap pekerjaan yang beresiko tinggi harus dilengakpi dengan Jobs Safety
Analysis (JSA). JSA dibuat oleh pengawas pelaksana kerja, ditelaah oleh
pengawas area dimana pekerjakan akan dilakukan dan disyahkan oleh atasan
pengawas area.
3. Cara Menjelaskan Alat Pelindung Diri (APD) dan (APK) Digunakan Sesuai Dengan
Ketentuan K3.
• Menyemprotkan udara bertekanan terhadap pakaian kerja untuk tujuan membersihkan kotoran
atau membersihkan dengan minyak ataupun bahan yang dapat menimbulkan iritasi kulit, sama
sekali tidak diperbolehkan.
• Peralatan pelindung telinga disediakan dan dipakai oleh pekerja di lapangan/lokasi yang
mensyaratkan penggunaan pelindung telinga.
• Tabung alat bantu pernafasan agar disediakan di lokasi kerja dimana dimungkinkan terdapat gas
atau uap beracun. Hal ini menjadi tanggung jawab pengawas di lokasi untuk memastikan bahwa
peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik. Semua pekerjaan yang membutuhkan penggunaan
masker udara atau alat bantu pernafasan harus ada 2 (dua) orang yang mengoperasikannya.
CONTOH APD
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam
Mengendalikan Bahaya dan Resiko
Kecelakaan Kerja